Transcript for:
Kuliah Tamu: Beton Self-Compacting dan Watertight

Alhamdulillahirrahmanirrahim. Yang terhormat Bapak Misra Sewkani, perwakilan dari PT Sika. Terima kasih sudah menyempatkan hadir di sela-sela kesibukannya untuk memberikan guest lecture kepada mahasiswa kami dan juga kepada teman-teman dosen di departemen kami. Yang terhormat ada Pak Asdam di sini. dengan Buniar yang terima kasih sudah memfasilitasi untuk guest lecture ini. Mungkin sedikit informasi untuk adik-adik mahasiswa semua di sini. Jadi produksi K ini banyak kita gunakan, terutama untuk repairing konkret atau kalau ada... sedikit permasalahan terutama di beton yang pernah pengalaman yang pernah kami lakukan. Nah, di kesempatan ini sangat bermanfaat sekali untuk menggali atau memperoleh informasi terkait material-material yang istilahnya ini ya, sebagai material-material untuk repairing dan retrofitting bagi material beton. Mungkin nanti detailnya akan disampaikan oleh Pak Wisra Saukani secara jelas dan gamblang. Saya kira itu saja, Bunyar, yang bisa saya sampaikan. Mungkin dengan ini, guest lecture ini, dengan ucapan bismillah kami buka. Bismillahirrahmanirrahim. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak Data. Tanpa berlama-lama lagi, kita akan masuk ke sesi guest lecture. Sebelumnya izinkan saya memperkenalkan Pak Misra Syaukani. Pak Misra Syaukani adalah Head of Technical Concrete di PT Sika Indonesia. Beliau sudah mempunyai pengalaman 11 tahun dengan Sika. Dan beliau juga telah menjadi pembicara di banyak acara, di mana yang terakhir adalah pembicara di acara web. Binar Haki di Jakarta tahun 2020 dengan topik yaitu mass concrete application. Untuk guest lecture kali ini, beliau akan membawakan topik mengenai self-compacting and watertight concrete. Pak Misra mempunyai waktu 60 menit atau sekitar 1 jam Pak untuk memaparkan materinya dan selanjutnya akan kita lanjutkan dengan diskusi dengan... teman-teman mahasiswa di sini. Untuk teman-teman mahasiswa, apabila ada pertanyaan selama sesi guest lecture, dipersilahkan untuk menulis pertanyaannya di chat box, atau bisa nanti di akhir sesi price hand, seperti itu ya. Jadi kepada Pak Misra, tempat dan waktu kami persilahkan, Pak. Baik, Bu. Terima kasih, Bu. Terima kasih untuk Pak Data, Ibu Niar, dan tadi ada Pak Asdam, dan juga Bapak Ibu dosen. ITS yang saya hormati, senang sekali saya mewakili Sika bisa bertemu, tetap muka dengan adik-adik semua, semoga hari ini bisa menjadi bisa menjadi awal dan juga nantinya bisa di kemudian hari bisa kita adakan lagi kuliah tamu seperti ini, baik saya langsung share saja materinya Sudah terlihat Bapak Ibu dan adik-adik sekalian? Sudah, Pak. Baik. Baik, Bapak dan Ibu sekalian, serta adik-adik, hari ini kita akan coba sharing sedikit terkait dengan aplikasi self-compacting concrete dan juga watertight concrete. Nah, memang sebenarnya dua hal ini adalah memiliki teknologi yang berbeda. Jadi, nanti saya bahas satu per satu. Yang pertama adalah kita... nanti bahas terkait dengan self-compacting concrete, setelah itu baru kita bahas terkait dengan teknologi watertight concrete. Nah, sebelumnya tentu kami dari PT Sika ingin memperkenalkan diri sekilas terkait dengan perusahaan kami. Jadi Sika Indonesia itu di Indonesia ada di Celengsi, pabrik pusatnya. Nah, kami berpusat di kota Ba'ar, yaitu Swiss, di mana Sika berdiri di tahun 1910, jadi sudah lebih dari 100 tahun. Nah, kita punya... pabrik sebanyak 300 lebih pabrik di seluruh dunia dan juga sudah tersebar sekitar 100 negara. Di Indonesia sendiri, Sika dimulai pada tahun 1960 dan baru estabilis di mulai tahun 1987. Jadi kita punya ada tiga pabrik, ada di Bogor, ada di Bekasi, Celengsi, terus kemudian ada di Kresik. Kemudian ada gudang di Medan dan juga beberapa distributor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bapak-Ibu sekalian, ini adalah penampakan dari pabrik kita. yang paling kiri itu ada di Bekasi, kemudian M2000, kemudian ini di headquarter kita, ada di Celengsi, dan kemudian pabrik kita di Gresik. Sika sendiri ada 8 target market, yaitu di antaranya adalah beton, waterproofing, roofing, kemudian building finishing, kemudian ada flooring, coating, dan kemudian ada ceiling bonding. yang terkait dengan perbaikan yang disebutkan Pak Data tadi, dan kemudian ada industri. Jadi banyak sekali kita support di beberapa item konstruksi dan juga manufacture. Hari ini kita memang fokus untuk pembahasan terkait dengan beton, yaitu konkret. Jadi kita juga support di ready-made concrete, di infrastructure seperti mining, pertambangan. Kemudian kita juga support untuk... precast, precast space crater yang ada di Indonesia, semacam WICA, ADEMIC, dan lain sebagainya. Kemudian ada juga dry mortar, kemudian bahan tambah untuk produksi semen, dan juga jibsem. Jadi untuk waterproofing sendiri banyak sekali, ada dengan tunneling, dan juga waterproofing mortar, injeksi, dan lain sebagainya. Kemudian untuk roofing, jadi untuk aplikasi di atap, yang ingin digunakan untuk green roof system dan lain sebagainya, untuk anti, biar tidak mudah retak dan lain sebagainya. Jadi kita bisa aplikasikan terkait dengan roofing. Kemudian flooring. Flooring terkadang kita memang kalau lihat di beberapa rumah sakit misalnya, jadi rumah sakit itu tidak boleh ada kuman yang masuk, jadi tidak mungkin mereka menggunakan keramik. Yang maka benih keramik itu celah-celahnya akan menimbulkan kuman, sehingga tidak steril. sehingga harus ada komponen material yang bisa meng-coating lantai beton yaitu epoxy. Juga ada ceiling bonding, jadi untuk elemen kaca, untuk interior finishing, dan juga untuk beberapa aplikasi dilatasi daripada cutting jalan, dsb. Kemudian untuk lantai kayu. Ini perbaikan banyak sekali, mungkin sudah beberapa orang familiar ada grouting. ada terkait dengan concrete protection, terus kemudian ada lembeton, dan lain sebagainya, ada perkuatan, seperti itu. Nah, industri, kita lebih support ke beberapa manufacturer semacam BMW, terus kemudian silen untuk kereta api, seperti itu. Baik, Bapak-Bapak, tadi sekilas terkait dengan Sika. secara global, kemudian kita masuk ke inti daripada sharing informasi hari ini, yaitu terkait dengan beton SEC. Beton SEC termasuk di konsep dari beton untuk konstruksi, dan juga untuk watertight adalah beton konsep dari watertight. Untuk itu, nanti hari ini kita akan membahas dua konsep. yaitu konsep beton konstruksi, yaitu SEC, dan juga konsep beton watertight. Apa itu SEC? SEC juga disebut sebagai beton yang memiliki slump flow yang tinggi, kemudian beton yang flow, tapi tidak mengalami segregasi, jadi sampai betonnya flow, namun material misah. Jadi kita harus pastikan betonnya flow tanpa ada segregasi. Kemudian sifatnya dapat mengalir. ke semua arah, kemudian dapat mengisi cetakan dengan mudah, dan tidak memerlukan vibrasi. Jadi tahun 1986, ini sudah diteliti oleh Prof. Okamura di University of Technology, Kochi. Jadi intinya permasalahan beton utamanya itu adalah di durability beton. Jadi pelaksanaan penelitian ini bisa diantisipasi dengan menggunakan beton ICC untuk... menghindari kekurangan pemakan beton. Ini beberapa penelitian juga sudah banyak terkait dengan beton SEC, dari Rilem, dan lain sebagainya. Kita tahu bahwasannya, problem pada beton konvensional itu secara umum ada beberapa. Yang pertama, manpower. Jadi membutuhkan kalian pekerja untuk melakukan pembalatan beton selam yang normal. Sehingga untuk mengurangi human error tadi, kita bisa membuat beton SEC. artinya bisa mengurangi tenaga manusia. Terus kemudian tidak memungkinkan atau sulit untuk melakukan pemadatan secara mekanis di beberapa tipe konstruksi. Pekerjaan beton misalnya underwater, tidak mungkin kita lakukan vibrasi. Kemudian ada juga untuk pengacoran bore pile, ini pastinya biasanya kita gunakan beton selam yang tinggi karena tidak mungkin kita melakukan pemadatan beton. di dalam konstruksi bore pile. Kemudian juga untuk konstruksi beton yang memiliki pembesian yang rapat. Jadi itu tadi konsepnya beberapa beton problem di beton konvensional. Sehingga kita harus beralih dari beton konvensional ke beton SEC. Ini hanya sekilas panduan untuk mix design. Jadi propertis beton SEC yaitu pada beton segar SEC itu harus memiliki beberapa karakter. Yang pertama yaitu feeling ability, kemudian passing ability, dan kemudian segregation resistance. Jadi beton harus mudah mengalir dengan kecepatan tertentu, kemudian beton itu harus mudah untuk melewati pembesian beton, tanpa blocking tentunya, kemudian tidak boleh segregasi. Jadi tiga konsep tadi yang akan kita bahas hari ini. Ini secara siklas terkait dengan deformability, flow, dan filling ability. Jadi untuk mengurangi gesekan antara butiran agregat. Karena agregat antara agregat, kita butuh yang namanya excess space thickness. Jadi tanpa adanya pasta yang cukup, tidak mungkin kita bisa mengalirkan agregat bersama dengan pasta dari beton. Terkait dengan passing ability, jadi untuk fraksi agregat besar dalam jumlah berlebih itu, cenderung akan menyebabkan potensi blocking pada beton. Jadi harus kita hindari. Makanya kenapa? Untuk beton SEC kita sarankan maksimum di 16 mm untuk batu size agregat maksimumnya. Kemudian passing ability juga dipengaruhi oleh ukuran agregat, bentuk agregat, dan juga lalau-lalau saringannya. Nah itu tadi, benturan agregat yang sering terjadi akibat ukuran agregat lebih besar itu akan memperpendek jarak antaragregat. Ini menimbulkan namanya tegangan internal ketika beton bergerak, sehingga akan menyebabkan slum loss-nya lebih cepat, kemudian volume-nya tidak terjadi, dan lain sebagainya. Ini segregasi resisten juga terkait dengan viscosity untuk mencegah segregasi. Kemudian juga bleeding itu bisa timbul juga pada saat terjadi segregasi, air naik ke atas dengan daya kapiler, sehingga dia akan berpisah dengan adukan beton. Nah yang paling penting kita harus memastikan jangan sampai terjadi bleeding yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan penurunan sereng. Jadi agar batuan eksisi tidak mudah diseligasi, ada dua hal secara umum. Yang pertama adalah menggunakan SP, artinya kita bisa menggunakan low water semen ratio, mengurai pemakaian air, menaikkan jumlah semen juga bisa, menggunakan fly ash like silikafium. supplementary cementitious material, dan juga menurunkan jumlah material agregat. Juga yang terakhir, kita bisa substitusi yang namanya VMA, atau Viscosity Modifying Agent. Nah konsepnya ini ada tiga. Yang pertama, kita usahakan harus membatasi jumlah agregat yang besar. Jadi itu bisa meningkatkan deformability, segregasi residen juga bisa meningkat, dan juga lebih memiliki passing ability yang lebih baik. Kemudian bisa juga kita menambahkan superplastizer. Namun superplastizer ini positif di flowability, tapi untuk segregation restriction dia akan cenderung akan rawan segregasi. Sehingga harus betul memastikan dengan mengurangi penggunaan air, segregation restriction juga harus diperhatikan jangan sampai flow-nya terlalu tinggi. Kemudian kita bisa mereduce water cement ratio. untuk meningkatkan segala gaya resistan, dan juga ini akan berakibat beton semakin lengket, sehingga harus kita perhatikan deformability daripada beton. Jadi semua konsep itu harus kita cek secara utuh. Jangan sampai beton kita flow SEC namun lengket sehingga tidak bisa dikerjakan dengan baik dengan hasil beton yang tidak mulus. Ini contoh-contoh alat tes untuk SEC. Mungkin Bapak, Ibu, dan adik-adik sekalian sudah familiar. Jadi ada V-Funnel, L-Box, ada papan flow tentunya, ada jaring gitu ya. Jadi semua ini kita gunakan untuk memastikan. flowability, feeling ability, dan segresi resistan bisa terkontrol dengan baik. Ini penampakan daripada beton SCC. Jadi beton mengalir dengan kecepatan tertentu, memiliki flow time yang tertentu, tidak terlalu cepat, tapi juga tidak terlalu lengket. Kita lihat pekerjaannya juga hanya... sekitar dua orang untuk mengantisipasi host, jadi tidak ada pemadatan sama sekali, tidak ada vibrator di sana, beton mengalir ke segala arah tanpa ada vibrasi. Ini juga di industri pre-case, juga menggunakan beton SEC, jadi kalau Bapak Ibu pernah lihat ada komponen ataupun pre-case, buat yudits, yudits untuk parit jalan, dibuat posisi terbalik sehingga bagian atas tinggal dituang, nantinya tinggal dibuka. Selama ini metode pengacoran untuk yudis ini kebanyakan adalah dry, namun dengan metode SEC bisa lebih cepat untuk produktivitasnya. Ini tadi sekilas, ini mungkin bisa bebas, bisa disesuaikan saja dengan material yang ada. Jadi prinsipnya adalah beton SEC adalah mengurangi pemakaian ataupun penggunaan daripada agregat. Kalau yang di merah kita lihat ini grey adalah gravel, jadi di Sisi sangat signifikan pengurangan daripada agregatnya. Nah ini tabulasi daripada persalatan yang mungkin bisa menjadi acuan kalau kita nanti mau mendesain beton Sisi. Jadi kalau material itu memiliki fence yang tinggi, kita tidak perlu menambahkan VMA. Kalau fansnya itu cukup kecil, misalnya kita menggunakan pasir yang memiliki FM yang agak tinggi, dan juga kemudian gap gradingnya terlalu signifikan, kita bisa menambahkan dosis yang cukup tinggi di VMA. Sehingga VMA ini adalah kecenderungan untuk menambahkan elemen pasta ataupun material halus yang kurang daripada material beton. Nah kemudian kalau dia... Files-nya sangat kecil, dan cost aggregate-nya kecil, juga bisa kita kombinasi dengan VAP. Ini hanya referensi saja. Nah, ini juga. Jadi ada beton dari beton low slump sampai beton SEC. Itu terkait dari J per J limit. Nah, J per J limit ini apa? Adalah volume daripada cost aggregate dibagi dengan solid volume-nya. Solid volume adalah volume A. yang selain daripada air. Jadi bisa kecek volume kos agar yang berapa dibagi sama solid volume-nya berapa. Rata-rata kalau untuk beton SCC, kita rekombinasikan dia di 0,50-an. Ini juga untuk pasta minimal. Kemudian urutan pembuatan mix design secara umum adalah kita tentukan dulu kadar udara betonnya. Kemudian volume agregat kasar, kemudian volume agregat halusnya, kemudian water cement ratio, baru kita tentukan administer apa ataupun dosis administer berapa untuk mendapatkan SEC yang kita inginkan. Nah, kemudian kalau di lapangan, kita biasanya memiliki beberapa spesifikasi ataupun A tulangan yang cukup rapat. Karena kenapa di Indonesia ini, setahu saya, tulangan maksimum yang diproduksi itu adalah 36 mm. Sehingga untuk konstruksi yang cukup membutuhkan tulangan yang lebih banyak, harus tulangan yang lebih besar, kebutuhan luas area yang lebih besar, maka dibutuhkan tulangan yang lebih banyak. Karena tidak. memiliki tulangan yang lebih besar lagi diameternya. Seperti itu. Jadi contoh, misalnya kita reking di sini. ada misproporsi SCC yang ring 1, ring 2, ring 3. Nah ring 1 ini adalah cetakan beton yang kompleks, penampang yang sangat ramping, berarti tingkat kesulitan cukup tinggi. Tulangan itu 3 sampai 6 cm. Nah kita harus membatasi penggunaan kursus agregat ini di 0,28 sampai 0,3. Jadi prinsipnya itu, Bapak-Ibu dan sekalian, untuk mendapatkan beton IC ini. kita harus memastikan pembatasan ataupun penggunaan kos agregat harus disesuaikan dengan kondisi cetakan dan juga tulangan yang ada di konstruksi. Kemudian contohnya ringan dua, untuk cetakan beton yang tidak terlalu kompleks, jarak antara 6 sampai 20 cm, ini kita bisa menggunakan kos agregat yang lebih banyak. Demikian juga untuk beton yang simpel, cetakan simpel dengan jarak kurangan lebih dari 20 cm, ini kita bisa gunakan 30 cm. sampai 35% dari volume per meter kubik beton. Mixed Proportion SCC ini adalah yang dimaksud untuk menghasilkan performa yang maksimal daripada beton segar dan beton keras. Jadi di ASTO sendiri, LFID Bridge Design Specification 2004, kalau bisa diusahakan water cement ratio tidak boleh lebih dari 0,45, seperti itu. Nah kemudian... Mutu juga untuk beton SCC juga mengacu ke ACI 318 untuk penerimaan kompresif strength. Kemudian kita berbicara terkait dengan penggunaan superplasticizer. Superplasticizer di sini adalah untuk meningkatkan work ability daripada beton serta mengurangi pemakaian air. Jadi untuk beton SCC sendiri, ini posisi ada di atas. Dia menggunakan water reduction yang cukup tinggi. Jadi kita harus memilih admissor dengan water reduction yang cukup tinggi, HRWR gitu ya, high range water reduction yang tinggi. Kemudian workability juga maksimal, dan kemudian restraint development juga dipastikan tidak boleh terlalu delay. Nah seperti ini. Nah kalau kita bicara beton pada umumnya, misalnya RMC, ini adalah beton ready mix. yang umum misalnya pengocoran perumahan biasa, nah, dia tidak terlalu membutuhkan reseng yang terlalu tinggi, dan kemudian untuk lokal abliti juga tidak terlalu maksimal, serta water reduction-nya juga tidak setinggi dari beton SEC. Nah, demikian seterusnya untuk pre-case dan juga RMC untuk cuaca tertentu. Nah, yang paling penting nanti kalau di lapangan, atau pada saat penelitian, kita harus pastikan untuk proporsi ataupun material yang digunakan, yang pertama harus material yang konstan. Jadi jangan sampai pada saat penelitian, material yang digunakan standar, tapi nanti di lapangan tidak tersedia. Nah ini pengalaman kita di lapangan, sudah kita teliti, sudah kita dapatkan semua hasil workability sesuai dengan target, namun ketersediaan material terbatas. Sehingga akan menyulitkan untuk... mendapatkan baton sesuai dengan target di kemudian hari. Kemudian, kualitas kontrol juga harus dipastikan, harus tinggi, pengacapan rutin terhadap gradasi agregat, trading, terus kontrol terhadap pengolahan air, serta MC, ataupun kondisi kandungan air di dalam agregat juga harus dikontrol. Kemudian yang paling penting adalah administrator yang digunakan harus sesuai. Jadi tadi, administrator yang memiliki wahar WRN tinggi, kemudian memiliki selam retensi yang bagus, dan seterusnya. Jadi juga kita harus pastikan metode penuangan dari beton SEC apakah menggunakan bucket, apakah dipompah, dan lain sebagainya. Ada juga kondisi lingkungan, apakah beton dicorbi kondisi temperatur yang rendah, atau pada saat kondisi cuaca tempat yang panas, itu harus disesuaikan nanti dengan selam retensi dan penggunaan petager ataupun material yang lainnya. Untuk menghasilkan beton yang SCC yang menghasilkan high performance concrete, itu yang pertama, airnya harus dipastikan sedikit, kemudian menggunakan material halus, usahakan lebih banyak, terus menggunakan HRWR, tipe PCI, oleh karbosilat ether, tidak disarankan untuk menggunakan napalene, napalene base. Jadi kalau untuk super processor itu secara umum ada dua, ada tipenya naphthalene base yang biasanya warna hitam, ada yang tipenya PCI base, yaitu polymer yang biasanya warnanya adalah putih agak bening. Fungsi daripada RWR PCI, yang pertama untuk memperpendek setting time beton. Jadi kalau kita bisa bayangkan, Beton normal, kita buat selamnya lebih tinggi, artinya dia akan cenderung memiliki setting time ataupun waktu pengeringan yang molor. Tapi dengan menggunakan tipe admisor khusus untuk STC, itu dapat memperpendek setting time. Jadi setting time-nya bisa normal. Kemudian bisa mempercepat kenaikan strength awal. Dan ini terkait dengan open molding, pembukaan cetakan, dan sebagainya efisiensi cetakan. Kemudian juga untuk... mengurangi resiko segregasi. Karena kenapa? Dengan penggunaan PCE, itu akan mengurangi penggunaan air, sehingga water-semin ratio bisa lebih rendah dan segregasi resident-nya bisa meningkat. Jadi ada tiga cara juga. Yang pertama, kita bisa menambahkan SCM, fly ash, light, dan juga silikafium. Kemudian VMA tadi, dan juga jika menggunakan materi halus yang cukup tinggi. VMA yang diperlukan akan lebih sedikit atau tidak perlu digunakan. Ini contoh video penggunaan ECC di pabrik pre-case. Jadi water cement itu 0,3 sampai 0,35. Jadi materialnya cementis superadditif, selain plus silikafium itu, sebanyak kurang lebih 500 sampai dengan. 600 kg per meter kubik. Jadi harus dipastikan binder yang digunakan di beton ECC dengan water-sum ratio yang rendah itu harus cukup. Karena kenapa dengan water-sum ratio yang rendah, kalau kita pakai binder yang kecil, artinya water-sum ratio mengikuti sehingga airnya sangat kecil sekali, yang terjadi adalah beton akan cenderung sticky ataupun lengket. Kemudian penggunaan fly ash. selai silikafium, ini adalah tujuan utamanya adalah membatasi kenaikan suhu puncak. Jadi, peak temperatur itu adalah berbeda dengan fresh concrete temperatur. Jadi, kalau fresh concrete temperatur itu bisa diakali dengan menggunakan penggunaan es, namun kalau peak temperatur, walaupun kita menggunakan es banyak-banyaknya di awal, tapi semen yang digunakan juga tinggi, itu peak temperatur akan tetap tinggi. Jadi, dipastikan untuk menghasilkan kompresif seringan tinggi, kita akan substitusi semen dengan penggunaan SCM, Passive Momentary Cementitious Material. Ini contoh SCC yang biasa digunakan di Redimic dengan water cement ratio yang tidak terlalu rendah, 0,4. Jadi ini bisa kita gunakan kombinasi hardware dan VMA. Dengan meningkatkan water cement ratio, maka jumlah air akan meningkat dan menurunkan stabilitas adukan beton. Untuk itu, VMA diperlukan. Stabilitas beton ini maksudnya beton itu mudah segregasi, karena water cement ratio tinggi, airnya lebih banyak, beton mudah segregasi. Sehingga kita butuh namanya VMA, atau Viscosity Modifying Agent. Jadi, sementesis material adalah semen atau binder plus material-material aditif lainnya, yaitu fly ice, silikafium, dan juga Jadi water cement ratio itu rata-rata di 0,32 sampai dengan 0,45. Dan juga untuk binder itu 380 sampai dengan 475. Itu di ACI 237R07. Ini tergantung daripada size maximum agregat yang digunakan. Makin besar agregat, maka kita sebenarnya hanya membutuhkan binder yang lebih kecil. Semakin tinggi agregat, misalnya 4 mm, adalah kita bikin SEC untuk perbaikan beton tanpa ada batu, misalnya 4 mili. Nah, itu kita bisa menghasilkan SEC dengan binder yang lebih banyak. Contohnya seperti itu. Nah, selanjutnya, jadi penentuan ukuran agar maksimal berdasarkan analisis desain, jarak tulangan, selingkuh beton, dimensi produk, dan lain sebagainya. Jadi, agar ikat maksimum itu sekitar... 16 mm. Jadi untuk elemen koksus yang memiliki dimensi penampang yang ramping, lebih rapat, itu harus lebih kecil lagi. 9,5 mili. Nah ini kondisi daripada perubahan daripada master. Ini sangat sensitif jika kita mau mendesain beton SEC. Karena kenapa? Kenaikan kadar air akan memengaruhi water-semin ratio dan juga WKBP daripada beton. Sehingga harus betul-betul dicek berapa musir konten pada saat pengetesan ataupun pada saat akan... dilakukan pengecoran beton SCC. Jadi koreksi moisture harus betul-betul dibuat. Kemudian kalau bisa, materialnya itu terhindar dari temperatur panas. Jadi kita lihat tadi di video itu ada di atapin. Masalahnya seperti itu. Kemudian jumlah finish content juga harus disesuaikan. atau kalau memang VINs kontennya tidak tersedia, materialnya memiliki VINs kontennya kecil, kita bisa menggunakan Viscosity Modifying Agent. Ini setting time beton, bisa dilihat di videonya. Setting time beton adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan beton untuk mulai stiffening atau mulai kaku. Ada initial setting time dan juga final setting time. Jadi ini bisa dikombinasi dengan ARWR. yang memiliki tipe high early strength, itu juga bisa, sehingga setting time bisa lebih cepat. Kemudian bisa diuapkan, yaitu button pre-cash, steam, mungkin pernah lihat kalau memang pernah ke pabrikasi pre-cash, dan juga yang memang tidak umum itu penggunaan aserator jika diperlukan. Konsepnya adalah kita menggunakan aserator jangan sampai mengubah workability. Jadi workability dipastikan tidak boleh berubah. Tetapi untuk percepatan strength, kita bisa mendapatkan strength yang lebih tinggi di umur-umur awal. Itu prinsipnya. Jadi tadi ini sudah. Nah ini proses mixing betonnya. Jadi kapasitas mixer juga harus diperhatikan. Tidak boleh terlalu penuh karena akan tumpah. Karena beton dengan kondisi yang lebih encer itu akan rawan terjadi apa namanya. waste pada saat diperjalanan dan sebagainya gitu ya. Jadi transportasi juga harus dipikirkan juga. Tidak boleh lebih dari 80-90%. Kemudian diusahakan pada saat misalnya nanti adik-adik mahasiswa mau melakukan penelitian beton SCC, yang pertama sekali adalah pastikan semen harus basah terlebih dahulu. Jadi sebelum masuk obat, tidak dibenarkan obat dimasukkan pada saat bersamaan dengan material kering. Itu tidak dibolehkan, jadi semen, material lain juga harus basah dulu, baru dimasukkan obat untuk beton SCC. Kemudian, tadi tidak boleh dilakukan dalam kondisi kering. Ini juga VMA, ini jika diperlukan bisa dimasukkan belakangan. Air and train juga, ini dimasukkan paling awal sebelum administrator lainnya masuk. Ini guidance untuk proses missing daripada... Ini di awal visualnya sebelum masuk admisser yang sebelah kiri, yang sebelah kanan ini adalah setelah dimasukkan HRWR. Ini sudah mendapatkan beton yang memiliki workability yang tinggi atau SEC. Ini contoh misdesign, jadi kita bisa pastikan mendata. spesifik grafitinya dari semen, agregat, gitu ya. Nah, kemudian kita bisa menggunakan estimasi semen di 500 tadi, sesuai dengan estimasi penggunaan semen di material dengan agregat yang kecil. Nah, ini motor semen ratio, kemudian kita bisa hitung berapa liter dia. Nah, kemudian dari 6.1 liter ini kebutuhan dari kos agregat dan juga fine agregat. Jadi pasir dan batu, ini kita bisa ini. Kemudian misal kita didesain dengan undangan SEC pada pre-case dengan jarak pembesian 60 sampai 20. Nah, itu masuk strike yang 2 tadi. Nah, yang paling penting strike yang 2 tadi kita bisa konversi ke kebutuhan ataupun syarat dari agregat maksimum. Yaitu 0,3 sampai 0,33. Kita pilih 0,33, kira-kira seperti ini, dan cost agregat kita bisa dapat, berapa, final agregat juga berapa. Nah, ini untuk... untuk sampel saja, ilustrasi, dan kemudian S per A bisa kita hitung di sini. Yang paling penting di sini tadi, ada J per J limit. Jadi volume kursus agregat itu kita bagi dengan solid volume. Ini 330, ini adalah kursus agregat volume dibagi sama 840. 840 adalah total jumlah volume kecuali volume air. Jadi dia kalau bisa tidak boleh melebih 0,5. Itu kita anggap dia sudah oke. Kira-kira ini adik-adik mahasiswa mungkin kalau mau buat penelitian, buatan SISI, entah itu tugas akhir ini bisa menjadi. panduan untuk mendapatkan botol ICC yang cukup sesuai dengan spek seperti itu. Kemudian kita lihat sekilas terkait dengan beberapa pengetesan walkability daripada ICC, yaitu ada feeling, ability, passing ability, dan juga stability atau suggestion resistance. Jadi ada ASTM C1611 untuk feeling ability, 1621 itu untuk passing ability, Ada beberapa, LBOX, Jaring, V-Funnel. Kemudian ada juga SCMC 1610 dan 1611 untuk static stability. Ini terkait dengan settlement, untuk segregasi, dan juga VSI atau Visual Stability Index. Nah ini tes flow dan T50. T50 ini adalah kita akan melakukan penghitungan berapa detik beton bisa mencapai di flow 50 seperti itu. Karena kenapa? Tidak boleh kita mendesain beton ataupun hasil dari flow beton itu terlalu cepat. Misalnya di 50 itu 1 detik atau 2 detik itu tidak dibenarkan. Karena kenapa? Artinya beton terlalu encer. Nah juga tidak bisa dibenarkan beton itu terlalu lama flow time-nya. Artinya kenapa? Beton itu cenderung adalah lebih lengket. Jadi rata-rata 2 sampai 5 detik diusahakan. Untuk spread-nya bisa dibagi dua melintang, melintang yang berseberangan tinggal dibagi dua sehingga mendapat slump flow-nya. Untuk probability, slump flow sama dengan flow cone-nya tinggal dibagi dengan SF. atau kuadran. Jadi ini ada ru untuk high debuff ability. Jadi makin tinggi rusinya, maka makin tinggi juga deformability. Nah kemudian untuk filling ability, yang tadi adalah hasil diameter lingkaran menunjukkan kemampuan flow dari beton SEC. Nah menurut NCHRP report ini di tahun 2009, selamnya variasi di antara 60 cm sampai dengan 73,5 cm untuk SEC, untuk high strength concrete. Jadi nanti... Adik-adik mahasiswa kalau membuat beton ACC yang high strength concrete, maka diusahakan flow-nya harus di atas 60 sampai dengan 70 cm. Tadi ini bisa dilakukan dengan mudah, bisa dilakukan berulang-ulang. Kemudian tidak 100 cm itu berdampak water content. Ini bisa dilakukan sendiri untuk selam flow. Nah ini juga. Kemudian ini adalah batasan ataupun table sebagai guidance, rekomendasi untuk flow terhadap ketebalan pada konstruksinya. Misalnya contoh ini, wall thickness-nya yang kecil, medium, dan tinggi. Misalnya wall thickness-nya lebih rapat, maka kita... Untuk elemen dinding yang lebih tipis, flow harus di atas 650. Nah, kalau yang di bolt ini berarti ini tidak bisa gitu ya, jadi harus yang oke di sini. Jadi, 650. Nah, semakin dia konstruksi dindingnya yang tebal, yang di sini, maka kita bisa menggunakan flow mulai dari 55 cm sampai dengan 65 cm. Nah, seperti itu cara bacanya. Ini tadi untuk passing ability ada tiga. ada jaring tes, ada L-box, dan juga ada V-funnel. Ini adalah untuk mengukur kemampuan beton untuk melewati tulangan dan juga untuk melewati celah-celah daripada cetakan yang cukup sempit. Ini jaring untuk ilustrasi. melewati tulangan yang cukup rapat, kita hitung di dalamnya nanti ketinggiannya berapa dibanding dengan di luarnya. Tidak boleh ada perbedaan lebih dari 1 cm. Dengan jaring yang paling pinggir dan tengah, itu tidak boleh melebih 1 cm. Artinya kalau dia melebih 1 cm, artinya ada beton yang tertahan di bagian dalam daripada jaringnya, itu terjadi blocking. Ini saya lewatin saja. Ini L-Box, juga sama. Ini adalah untuk menentukan seberapa bagus feeling ability daripada beton, di mana beton akan melewati tulangan yang memang didesain khusus di L-Box ini, dengan tinggi jatuh yang tertentu, sehingga nanti ada ketinggian ujung sama ketinggian awal daripada beton. Angka 1 adalah angka yang terbaik karena perbandingannya adalah diusahakan ketinggian daripada ujung L-Box. sama pangkal airbox harus mendekati ataupun sama. Ini juga ada V-funnel, juga sama. Ini waktu beton seberapa banyak untuk mampu melewati celah yang sempit. Nah, diusahakan ini harus lebih kecil daripada 6 detik. Kalau lebih daripada... kalau lebih daripada 6 detik, artinya beton mengalami sticky ataupun lengket. Baik, saya lanjutkan lagi. Mungkin biar waktunya cukup. Ini saya lanjutkan terus, Bu, ya. Untuk pertanyaan setelah selesai, Bapak Ibu, ya. Iya, Pak. nanti setelah akhir sesi nanti baru ada diskusi. Mau nggak Pak? Silahkan. Nah, tadi terkait dengan passing ability sudah selesai. Tadi ada J-ring, L-box, dan juga V-panel. Nah, kemudian yang tidak kalah penting adalah terkait dengan filling capacity. Nah, ini filling capacity membutuhkan effort yang cukup ini ya untuk pembuatan model untuk tesnya. Ini biasanya kita modif dari akrilik, sehingga ada beberapa tulangan yang betul-betul real, yang mirip dengan tulangan yang aktual di lapangan. Ini kita bisa membuat berapa persentase daripada feeling kapasitas daripada beton itu tadi. Memang ini tidak umum dilakukan di proyek Indonesia, karena yang biasa dilakukan di proyek Indonesia adalah tergantung dengan L-box, V-funnel. dan juga jaring. Ini kalau kita mau mendapatkan lebih detail lagi, kita bisa pastikan apakah beton itu mengalami segregasi atau tidak dengan metode kolom segregasi tes. Dan yang kemudian yang paling mudah adalah kita bisa menggunakan visual stability index. Ini saya lewatin saja. Ini penting sekali bisa kita amati. beton atau musyola beton sudah dengan standar yang ada. Jadi angka visual stabilitas index itu antara 0 sampai dengan 3. 0,5, 1, dan seterusnya sampai 3. Jadi seperti ini. Ini ada VSI 0. Ini yang paling dianggap paling mewakili, beton homogen. Terus kemudian VSI 1. Ini betonnya lebih bercahaya. Ada kemungkinan slightly bleeding. Slightly bleeding, ada kecenderungan bleeding sedikit seperti itu. VSI. Dua, nah ini kecenderungan motarnya terlalu banyak. Jadi ada kemungkinan airnya juga terlalu banyak. Sehingga harus dihindari. Nah yang ketiga ini, ada VSI 3 yang tidak dimengarakan karena ada penumbukan agregat yang cukup signifikan di bagian tengah-tengahnya. Nah ini harus dihindari untuk kita mendesain beton SEC. Yang standar adalah VSI 0 sampai dengan 2 maksimal. Nah ini adalah standar daripada beberapa pengatasan tadi, ada slump flow-nya untuk terkait dengan passing ability, terus kemudian filling ability dan stability-nya. Nah ini contohnya untuk yang ketebalan yang lebih rapat, flow-nya harus di sini, kemudian jaringnya. di jaringnya, kemudian juga L-Box-nya harus di angka berapa. Ini syarat minimum yang di-bolt, ini persyaratannya. Jadi contohnya adalah untuk elemen beton yang tipis, flow SEC minimal harus 25 inch. Nah yang di sini, 25 inch. Kemudian perbedaan flow slump dengan jaring flow, perbedaan jaring dengan flow itu adalah lebih kecil dari 2 inch atau lebih kecil daripada 5 cm. L-Box blocking, juga minimal harus di 0,7 atau lebih besar. Angka ideal adalah 1. Kemudian kaison filen abitri ini minimal harus 90. Jadi semakin elemen beton makin tipis, maka persahatan-persahatan ini juga semakin tinggi. Terutama kaison filennya harus minimal 90%. Artinya 90% beton harus mampu melewati beberapa susunan tulangan yang tadi disimulasikan. Berbeda dengan beton yang tebal, SEC itu minimal bisa di 60 cm. Kemudian L-box-nya bisa di 0,6, kapasitas caisson filling-nya itu bisa 75%. Jadi kalau beton di tes caisson filling itu mendekati 75% artinya masih dicatakan mampu untuk beton dengan elemen yang cukup tebal. Baik, tadi itu terkait dengan self-compacting concrete. Nah, selanjutnya ini adalah terkait dengan watertight concrete. Nah, watertight concrete, jadi ada dua yang secara garis besar, yaitu bagaimana caranya kita untuk memastikan air itu tidak bisa masuk ke dalam. Artinya keeping water out. Dan juga ada keeping water in. Artinya air yang di dalam itu tidak boleh keluar. Nah, prinsipnya itu. Nah, contohnya apa yang keeping water out? Ada basement. Pakai sebesar itu kita harus memastikan air dari luar tidak boleh masuk ke dalam. Parkir, kemudian underground, yang paling structure, dan juga tunnel ataupun perawangan. Bagaimana cara kita untuk keeping water in? Itu misalnya di reservoir atau water tank. Kemudian ada kolam renang. Kita pastikan air dalam kolam renang tidak boleh ada celah untuk... Jadi kita harus memastikan kondisi kolam renang itu harus water tight. Nah, seperti itu misalnya. Nah, kemudian kita tahu bahasanya beberapa beban ataupun pengaruh daripada cuaca luar itu akan berpengaruh signifikan ke elemen struktur. Nah, contohnya untuk kolam, untuk lantai atas, itu lebih arah dipengaruhi oleh beberapa beban dinamik. Kemudian di bagian atap, itu akan dipengaruhi oleh varian temperatur dari temperatur panas ke dingin, dsb. Kalau untuk di basement ataupun di daerah yang di bawah tanah, ini cukup kompleks. Jadi dia ada biological attack, serangan dari dalam tanah, kemudian ada pressure, water pressure attack, dan juga ada agresif dari air tanah. Nah ini lebih... Kita harus mendesain basement ataupun ruang yang di bawah tanah itu harus lebih khusus ketimbang beton yang kita cor untuk bagian upper structure. Nah, itu berisipnya. Nah, ini contohnya. Jadi beton watertight itu yang paling penting adalah tidak boleh ada retak. Retak diizinkan itu maksimal di 0,2 mm. Kalau sudah lebih dari 0,2 mm, mau sebagus apapun obat yang kita pakai, mau sebagus apapun joint yang kita pakai, itu berisipnya. akan menyebabkan kebocoran, durabilitasnya tidak akan sempurna. Ini pengacoran dengan motor di watertight, yaitu watertight administer. Kemudian tidak cukup hanya menggunakan bahan watertight administer, tetapi harus diperhatikan adalah joint sistemnya. Karena untuk pengacoran ini tidak boleh dilakukan secara sekaligus, karena kenapa? Pengocoran untuk beton yang waterproofing itu maksimal di 25 meter persegi. Jadi kalau lebih dari itu harus dilakukan yang namanya ada contraction ataupun expansion join. Jadi bisa menggunakan water stop yang modelnya PVC seperti itu. Kemudian ada untuk tie rod atau pengencang baut untuk ke backsting. Ini juga harus dipastikan dia sudah... diisi ataupun ditambal kembali dengan material epoksi. Jadi tidak boleh bekas-bekas bau tadi yang... Notabene untuk pengacuan basement, untuk pengacuan watertight, dibiarkan kosong dan harus di-seal ataupun ditambal dengan material epoxy. Juga pipa pemipaan yang dimana akan rawan penetrasi air ke atas, ini juga harus dikasih seal yang sifatnya expand. Jadi sistem join itu ada dua, ada expansion join dan... dan juga ada shield expansion. Kemudian yang ini fokus kita adalah integral. Jadi integral watertight ini bukan hanya melapisi satu permukaan saja seperti ini, jadi ada internal, ada eksternal, ada juga internal, tapi secara keseluruhan. Jadi ini waterproofing yang memiliki durability yang tinggi. Jadi kita core dengan menggunakan administer khusus untuk watertight. Kalau ini adalah dengan menggunakan coating, di mana durability-nya ini adalah tidak terlalu tinggi. Ini juga durability terbatas, ini kita waterproofing dengan menggunakan coating di sisi bagian tertentu. Intinya yang paling penting adalah bagaimana caranya kita harus memastikan sedikit daripada beton juga thermal movement tidak berpengaruh di bagian struktural daripada beton konstruksi yang akan kita buat sebagai beton watertight. Yang paling penting adalah kita spasikan binder, binder sistemnya, kualitas daripada SCM, evocability, tipe admissor, kemudian kualitas daripada agregat, kurvanya, shift gradingnya, kemudian water cement ratio juga. harus dipastikan tidak melebihi daripada rekomendasi, vocabulary juga, dan juga tidak boleh ada segitigasi dan bleeding. Yang berpengaruh yaitu pertama persiapan daripada lokasi, kemudian konsultasi join juga harus betul-betul di mapping, kemudian ukuran daripada pengecoran. tentu workmanship, kemudian kekuatan daripada bagasting, pemadatan, dan juga yang terakhir yang paling penting adalah perwakan beton. Pasal pancokannya itu kuring daripada beton. Semen sendiri itu kita sarankan minimal harus 350 kg per meter kubik. Sementara untuk SCM-nya atau supplementary cementerious material itu tidak boleh melebihi 40%. Jadi kalau kita mau pakai fly ash, mau pakai slag, ataupun mau pakai material yang lain untuk substitusi ke semen, itu tidak boleh melebih 40%. Untuk filler, kita tidak merekomendasikan. Karena kenapa? Filler ini akan menjadi sifatnya memperemah ataupun membuat beton menjadi tidak terlalu padat. Water-semen ratio itu disarankan tidak melebih 0,45 dengan... memperhatikan bleeding jangan sampai terjadi, dan juga penggunaan air juga harus dicek, tidak boleh berakibat buruk terhadap setting time daripada beton. Nah, untuk size maksimum, itu yang diizinkan kalau bisa tidak melebih 32 mm, dan untuk agregat recycle, itu tidak kita rekomendasikan. Karena tidak akan... memiliki kepadatan yang optimal. Bisa juga pakai menggunakan fiber, fiber sintetik, dan sebagainya. Nah, administrator sendiri harus menggunakan superprocessor sesuai dengan water summary ratio yang diinginkan. Jadi sesuai dengan target strength, dan juga disarankan harus menggunakan produk yang berfungsi untuk water type. Jadi kalau di Sika, namanya Sika WT. Jadi khusus untuk administer watertight. Ini terkait dengan technical performance, durability, harus reliable juga. Ini adalah ilustrasi grafik di mana tingkatan kelas-kelas daripada sistem untuk watertight. Kalau kita bicara terkait dengan bitumen, bitumen itu adalah semacam lembaran Aspal yang dilapisi ke beton untuk mencegah kebocoran. Nah itu tingkatnya di bawah, durabilitanya sangat rendah. dan kemudian untuk kenahanan terhadap cuaca ataupun kondisi agresif ini sangat rendah. Yang paling disarankan adalah ini, watertight concrete. Watertight concrete ini adalah kombinasi dari watertight emissor dengan beberapa sistem, yaitu joint system. Jadi untuk durability-nya bagus, dan juga untuk ketahanan terhadap lingkungan esen juga. cukup tinggi seperti itu. Yang paling tinggi adalah dengan menggunakan sistem injection dan juga membran system. Jadi semacam ditaruh perlat, jadi ada lembaran yang betul-betul langsung dilapisin sehingga bisa menghasilkan mendekati zero penetration. Ini tes yang dilakukan, itu DIN 1048. Mungkin ada yang sudah familiar. yaitu ada penyesuaian 5 bar selama 72 jam. Persyaratannya adalah penetrasi yang terjadi itu tidak boleh melebihi 5 cm, berdasarkan DIN 1048. Kemudian untuk agresif water, khusus untuk area yang memiliki tingkat kandungan kimia air yang cukup rawan, penetrasinya harus lebih kecil daripada 3 cm. Jadi yang paling penting di desain adalah konkret itu tidak boleh lebih kecil daripada 25 cm. Jadi percuma kalau kita membuat beton yang waterproofing, watertight, tapi tebal betonnya itu kurang dari 25 cm, itu tidak akan optimal. Jadi disarankan ketebalan beton itu harus minimal di 25 cm. Semantis minimal juga harus di 360 kg per meter kubik. Water-semi-rasio tidak boleh lebih dari 0,45. Ini grade konkretnya K350 atau SC25. Bagaimana cara kita untuk memastikan hasil-hasil tadi sesuai? Paling penting pada saat pembuatan benda uji atau specimen test, itu harus diperhatikan kepadatannya, dan juga paling penting adalah pada saat dia dipindahkan. Jadi paling penting benda uji daripada... Watertight concrete itu harus disepastikan dalam kondisi lembab terus. Misalnya pun kita terpaksa harus memindahkan dari satu tempat ke tempat lain, harus dibungkus oleh misalnya pasir basah, dan lain sebagainya. Jadi tidak boleh dalam kondisi kering, karena akan mengibatkan hasil yang kurang optimal. Kemudian tentu kalau kita bicara terkait dengan watertight, artinya kita bicara void. Jadi di beton itu ada dua, ada capillary void, dan juga ada... void ataupun rongga yang dikibat oleh kekurangan dari pemadatan. Nah, seperti itu. Jadi rongga ini nantinya akan dialirin oleh air dari luar yang mungkin akan membawa beberapa kandungan-kandung kimia di air tanah yang sangat agresif sehingga bisa merusak beton. Tinggal bagaimana caranya kita agar void ini harus kita blok. Jadi prinsip dari pada watertight itu, watertight amistr adalah memblokir pori-pori yang ada di beton. Jadi sifatnya adalah pore blocker seperti itu. Jadi ini diblok langsung sehingga air yang tadi tidak bisa langsung masuk menyerap ke dalam beton. Ini kalau kita lihat adalah sistem hidropobik. Kalau kita pernah lihat daun talas, itu efeknya, akan terjadi efek daun talas. Karena kenapa? Tidak ada penyerapan ke dalam pori-pori di dalam material. Pada prinsipnya, untuk watertight concrete bisa dilakukan dengan kogit bisnis yang umum, tinggal ditambahkan sistem yang namanya special concrete armature untuk watertight dengan menggunakan semen yang minimal 360, water to semen ratio yang sudah ditentuin, dan kemudian workability yang baik untuk mendapatkan visual beton juga pengocoran yang bisa berjalan dengan lancar. Itu tadi. Kita namanya integral waterproofing. Ada yang desain untuk tidak meningkatkan selam, ada juga desain yang untuk meningkatkan selam. Ini visualnya, ini contoh desainnya. Mungkin saya lewatkan saja. Untuk strength, sekali lagi, apabila kita menambahkan komponen ataupun material untuk waterproofing, tidak akan mempengaruhi buruk terhadap keningkatan strength. Jadi jangan khawatir, jangan takut apabila di lapangan kita menggunakan desain yang normal dibandingkan dengan beton yang sudah ditambahkan waterproofing, itu tidak akan membuat negatif di kompresif strength-nya. Nah ini penampakannya, jadi materialnya itu cenderung adalah bubuk, tinggal dimasukkan ke dalam drop measure, itu ilustrasinya. Ini sebelum kita tambahkan. Hai buku waterproofing ya ini yang putih-putih ada di haduk dia akan mengalami selam beton dihidupkan sehingga memudahkan pekerjaan beton hingga nah ini setelah penambahan water tadi selamnya dari 15,5, dan ini sekali lagi, ini juga terlihat dengan penambahan admister khusus untuk watertight, itu akan meningkatkan strength beton. Ini yang terakhir. Terkait dengan watertight system, kita berarti setelah kita sudah membahas dari karyawan admister, perlu ada nama joint system. Joint system ini apa? Nah, joint system itu adalah material tambahan yang digunakan untuk membantu stop chore beton. Jadi pada saat beton itu terdapat stop chore, maka harus ada penambahan material untuk sebagai expansion joint ataupun construction joint. Nah, ini adalah joint system yang swellable material. Jadi diaplikasikan ke material yang kering di sini, sehingga akan mengatasi kebocoran ataupun limpasan air. keluar. Minimal harus 30 cm atau 10 cm dari pinggir beton. Ini ada join system yang namanya PVC. Ini untuk expansion join. Ini untuk expansion join juga. Ini tadi kombinasi antara join system, water stop, dan juga expanding water stop. Kenapa harus ada water stop? Water stop adalah digunakan untuk apabila ada sambungan beton, tidak akan terjadi pemisahan ataupun celah untuk air bisa masuk ke dalam ruangan yang akan dibangun. Jadi dua sistem, di bawah dikasih water bar, yang di sini dikasih swelling untuk water stopnya. Kemudian dicor. pertama, kemudian ditambahkan expanding water stop, baru dicuar kemudian. Nah, seperti ini sistemnya. Nah, yang paling penting, pada saat pemasangan water bar tidak boleh melangkung-melangkung. Terus kemudian tidak boleh ada namanya honeycomb di konkret ataupun retak. Jadi ini sistemnya. Ini catakan kayu untuk menahan daripada water bar. Ini ilustrasi pengocoran, di mana dimensi daripada pengocoran itu harus 3 banding 1. Maksimum di 25 meter persegi. Jadi misalnya kita mengocor 3 meter, lebarnya maksimal harus 9 meter. Jadi boleh lebih daripada itu. Karena kita mengandung tadi ada minimal ataupun maksimal untuk perbandingan daripada dimensi tinggi sama lebar itu ada 1 banding 3. Ini juga tidak disarankan. Jadi kalau mau kita buat betul watertight harus betul-betul sifatnya adalah standar, yaitu square. Tidak boleh ada lekuk-lekuk di dalam ruangan. Karena akan menyebabkan retak dan juga kebocoran. Ini juga tadi, tyrod harus dilapisin oleh epoxy agar tidak terjadi kebocoran. Ini juga pipa-pipa, harus ada expanding joint. Nah, yang paling penting adalah kuring. Jadi beton yang sudah dicor itu harus tetap dikuring. Karena kenapa? Tanpa dikuring, water cement ratio akan cepat hilang, kemudian hidrasi tidak akan sempurna. Yang menyebabkan... sering tidak akan optimal hasilnya. Baik, Bapak Ibu dan adik-adik sekalian, tadi pemamparan saya terkait dengan SCC dan Watertech, saya kembalikan ke Bu Niar. Silakan, Bu. Terima kasih, Pak Misra. Pemamparannya sangat inspiratif dan banyak sekali informasi-informasi baru yang disampaikan oleh Pak Misra. Baik, kita langsung ke diskusi. Monggo, teman-teman adik-adik mahasiswa, apakah ada yang... bertanya bisa raise hand silahkan disini saya lihat ada Bu Yani juga selamat siang Bu Yani selamat siang, serasnya terdengar ya ya terdengar Bu selamat datang Bu ya makasih ini ngawal anak-anak nih, kelasnya jadi pindah Kelasnya Pak Misra. Oh ini malah yang angkat tangan ini ada Pak Data nih, angkat tangan. Monggo Pak Data, silakan. Ya, belum Pak. Masih mute Pak Data. Oke, terima kasih Bu Niar. Oke. Ya, ini saya lepas masker aja. Oke. Baik Pak Misra. Iya Pak. sangat bermanfaat sekali ya presentasinya nah ini cuma sekedar bertanya saja saya ini termasuk orang yang awam untuk beton Pak beda dengan bunyar dengan Bu Yani yang sudah expert Pak saya sangat awam ya mungkin ini aja Pak yang pertama terkait yang menarik tadi watertight konkret ya Pak ya watertight konkret jadi kalau sepenangkapan saya ada semacam aditif atau secara tambahan yang bisa untuk menjaga kekedapan beton tersebut terhadap air. Mungkin sedikit pertanyaan saja Pak yang bagi saya orang awam. Apakah, tadi kan syaratnya kan di lebar tak 0,2 mili ya Pak ya. Di lebar tak 0,2 mili. Jadi mungkin... apakah memungkinkan jika memang kita membuat watertight konkret tanpa ada aditif, tapi kita bisa menjaga lebar retaknya itu tidak lebih dari 0,2 mili itu memungkinkan apa tidak ini sekedar pertanyaan saja atau kalau memang tidak memungkinkan bisa, kalau ada tambahan aditif itu lebih mandatory nanti akan kami pertimbangkan seperti itu Mungkin itu Pak, yang dari kami mohon pencerahannya Pak. Terima kasih. Ya, baik Pak Data. Saya langsung jawab Ibu. Ya, mohon Pak. Silakan. Ya, terima kasih Pak pertanyaannya. Memang terkait dengan kertakan tadi, ini kadang memang sebuah antisipasi ataupun memang statement yang harus kita sampaikan gitu Pak ke pelaksana ataupun kontraktor gitu Pak ya. Karena memang... Tidak akan mungkin kita bisa menghasilkan beton yang kedap, kedap air, tapi terjadi keretakan di betonnya. Seperti itu, Pak. Yang kita antisipasi adalah dengan keretakan yang tadi maksimal di 0,2, itu masih bisa kita toleransi untuk terkait dengan watertight-nya. Namun kalau sudah lebih dari situ, memang agak sulit untuk mencegah terjadinya kebocoran di kemudian hari. Karena terkait dengan durability sebenarnya. Karena kenapa? Yang paling penting adalah bukan penetrasi daripada airnya yang kita khawatirkan. Namun kalau sudah retaknya tinggi itu memang penetrasi air yang membawa material-material agresif, Pak. Semacam sulfat atau pun klorid. Itu nanti kan akhirnya ketulangan, Pak. Tulangan kena material-material agresif, yang terjadi adalah ekspan juga, Pak. Nah sehingga beton bisa pecah dan akhirnya rusak. Paling itu sifat concern kita. Nah kalau untuk administrator sendiri, administrator watertight adalah memang mandatory Pak yang harus kita ini, mandatory yang kita, sorry-sorry Pak. Ya jadi mandatory Pak memang harus digunakan untuk penggunaan watertight karena kenapa? Tadi memang kita sadari bahwa beton itu akan sulit sekali untuk mendapatkan beton yang sangat kedap gitu Pak. Pasti ada void gitu Pak. akibat pemadatan yang kurang optimal, terus ada memang kapeleri, kapeleri void. Jadi untuk mendapatkan hasil din yang 1048 tadi tidak boleh lebih daripada 5 cm, memang terbukti dengan penggunaan admisor khusus watertight tadi, kita bisa maksimal diangkat cuma 3 cm, Pak. Bahkan bisa lebih kecil. Itu sih, Pak, konsep daripada admisor khusus watertight tadi. Seperti itu, Pak Data. Terima kasih Pak Misra Terima kasih Pak Misra Monggo Bu Yanni Pokoknya mahasiswa ditawari nanya Nggak ada yang nanya ya Pak Misra nanti mahasiswa saya tolong ditanyain deh Dikasih quiz Pak terima kasih sekali Presentasinya bagus Terus juga Kami juga mewakili peneliti Juga dosen-dosen teknik ya maturnuan sangat, selama ini Sika sudah banyak membantu kami dalam melakukan penelitian. Jadi keren banget lah Sika tuh nggak pakai lama, kita telepon sebentar, Bu diantar di mana? Pakai diantar lagi gitu kan, Pak saya ngambil gitu. Pak saya mau tanya Pak, berkaitan dengan penelitian atau mungkin aplikasi di lapangan penggunaan self-compacting concrete itu dimana kita meningkatkan memang binders ya. Kemudian kita juga menurunkan water to cement ratio, kemungkinan kita memakai beberapa mineral tambahan yang kelihatannya akan mempengaruhi mungkin sifat fisik dan juga mungkin sifat kimia dari fresh concrete maupun hardened concrete. Nah, seringkali yang kita hadapi itu kesulitan yang paling sulit adalah crack ya Pak, karena shrinkage ya, kalau sudah di lapangan kalau bicara. tentang very low water to binder ratio, terus shrinkage-nya gimana gitu. Bukan saja untuk orang Indonesia yang masih belajar kan, mungkin di luar negeri yang sudah kayak Prof. Eko Waktamura maupun Prof. Ozawa tadi sempat disinggung juga Pak Misra, itu juga akan mungkin mereka mengalami kesulitan, apalagi pakai GGBFS. Sekarang kan bagus, tapi ternyata shrinkage-nya juga besar. Nah, di lapangan Sika ini bagaimana mengantisipasi atau melakukan curing yang sangat ketat? karena kalau tidak pakai curing sudah saja lepas ya Pak, kalau kita ingin kualitasnya bagus. Curingnya seperti apa? Itu pertanyaan saya yang pertama Pak. Terus kemudian yang kedua ini, untuk kombinasi antara self-compacting concrete dengan watertight concrete. Karena kalau misalnya kita lakukan pengecoran di skala yang besar untuk... namanya underground structure, tentu saja kita menginginkan permeability yang sangat kecil, jadi porinya sangat padat, kalau bisa sih porinya karena pori mikrostruktur saja, terus kemudian juga kemudahan dalam melakukan pengecoran karena kita tidak menginginkan adanya segregasi yang tidak akan terlihat kalau sudah pekerjaannya misalnya bukan bottom up. tapi top-down gitu Pak, kan tidak terlalu kelihatan ya, kita kontrol kualitinya juga agak sulit ya. Nah ini kombinasinya seperti apa gitu pertanyaan saya, terus memang kalau pakai beberapa komposisi yang inovatif tadi seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Misra, sejauh mana pengaruh dari sekuens mixing di lapangan, karena Kita tahu sekuensi mixing walaupun resepnya sama, tapi terus cara nyemplungkan bawang putih, bawang merahnya lain, rasanya juga ternyata, eh lain nih rawonnya bunyiar lebih enak dari rawon saya, padahal resepnya sama. Nah sejauh mana kita melakukan, atau mungkin Sika punya top secret yang bisa dibagikan kepada kita, mixing seperti apa yang menghasilkan. Packing density yang paling bagus di dalam fresh concrete dan tentu saja tightness dari materialnya meningkat. Serta workability tentu saja Pak. Workability jadi ini ya syarat utama ya. Workability kan orang males kalau ternyata workability udah gak masuk. Udah orang gak peduli dengan strength, sebetulnya workability dulu gitu. Ya, itu saja dari saya. Terima kasih Pak. Baik Bu. Ya Bu. Bu Januari. Ibu Januar, Bu, ya? Yani, Pak. Saya kalau disika dipanggil Yani, Pak. Saya ganti dengan nama saya, ya. Baik, Bu. Terima kasih, Bu, tadi. Bagus sekali sih, Bu, masukan ataupun informasi yang dari Ibu sampaikan tadi yang memang terkait dengan pekerjaan Watertight ini. Sekali lagi, selain daripada penggunaan administrator Watertight sendiri, jadi ada juga sistem yang tadi, Bu, sistem joint systemnya, terus kemudian yang tidak kalah penting adalah curingnya. Nah, curingnya sendiri memang kita harus pastikan, curing itu kalau di kita kan memang ada dua jenis sebenarnya, Bu. Ada curing yang nanti memang untuk beton yang tidak... ada lapisan berikutnya, misalnya beton yang tidak perlu ditempah kramik atau beton yang untuk jalan raya, ada juga curing yang digunakan bahan yang nantinya bisa dipakai script lagi penambahan, jadi kalau untuk di gedung, memang normalnya kita pakai curing yang sifatnya itu nanti bisa ditambahkan elemen-elemen beton pengecoran berikutnya, jadi jangan sampai ada salah pengapisan curing Jadi ada curing kompon, yang bagus adalah curing kompon pada saat beton dicor itu langsung di curing. Berapa lama Pak kalau di lapangan? Untuk yang gedung, gedung itu kan beda sama untuk yang di jalan ya Pak. Betul, betul. Gedung berapa lama Pak kompon itu dipasang? Betul. Nah sebenarnya curing kompon ini juga harus wise juga cara pemakaiannya Bu, karena terkait dengan efektivitasnya sama efisiensi. Karena kita tidak mungkin menggunakan curing kompon itu sampai beberapa waktu lama. Yang paling penting adalah bagaimana caranya kita untuk melakukan curing pada saat beton sesaat setelah dicor. Jadi kalau saat setelah dicor, tidak akan mungkin kita menggunakan air. Untuk pada saat stage awal, untuk mengantisipasi yang namanya shrinkage. Plastik shrinkage. itu disarankan menggunakan kuring kompon, Bu. Tapi kalau untuk drying shrinkage, kita sebenarnya sudah tidak perlu menggunakan kuring kompon lagi, Bu. Yang paling bagus adalah menggunakan air sebenarnya, Bu. Itu paling bagus menggunakan air. Kalau mungkin Ibu pernah lihat di beberapa proyek-proyek besar, contohnya MRT, untuk tunnel-nya segala macam, itu mereka membuat bak air raksasa, Bu, pada saat pertama selesai di casting untuk produk pre-case-nya. itu pakai kuring kompon, setelah itu langsung dimasukkan ke bak rasa yang berisi air tadi untuk curing dari umur 1 hari sampai mungkin 2-8 hari. Jadi untuk antisipasi kuring tadi, yang pertama adalah kuring kompon untuk antisipasi awal, untuk kuring jangka panjang yang paling baik, setelah kita teliti dan juga di beberapa referensi itu adalah penggunaan air. Mungkin itu tadi, Bu, yang terkait dengan kuring. Terus kemudian untuk kombinasi SEC dan watertight. Memang yang paling sering kejadian di lapangan itu, Bu, pengocoran rumah dengan menggunakan SEC, tapi pengennya watertight. Kenapa? Kita tidak menyarankan beton yang SEC digunakan untuk watertight. Karena kenapa dikhawatirkan obat admisor untuk watertight yang digunakan itu tipenya salah. Jadi kita ada dua, Bu. Ada tipe watertight administer yang fungsi menaikkan selam, ada juga yang satunya adalah obat watertight yang tidak menaikkan selam sama sekali. Nah ini harus dipastikan, pada saat mereka melakukan pengacuan SCC, itu harus menggunakan tipe watertight yang tidak menaikkan selam. Karena kenapa? Pernah ada kejadian, pada saat dia pakai beton SCC, dia menggunakan tipe watertight yang menaikkan selam. Akhirnya betonnya menjadi... segregasi, itu yang dikhawatirkan. Malah bukan mendapatkan beton watertight, malah beton segregasi yang terjadi di lapangan. Jadi yang paling penting memang selama ini kita edukasi, kita sampaikan informasi ke khususnya readymix, kalau mereka mau melakukan pengacuran khusus untuk beton watertight itu tetap harus ada tes ataupun job mix, ataupun tes penetrasi terlebih dahulu. Jadi jangan sampai nanti botol watertight ini botol khusus, Bu. Karena biasanya si owner itu minta garansi kebocoran. Garansi kebocoran ini, disika kami tidak berkompeten atau bukan ranah kami untuk garansi kebocoran. Artinya kita memang ada kerjasama ataupun kita serahkan ke pihak ketiga, yaitu aplikator. Jadi aplikator ini yang nantinya melaksanakan pekerjaan di lapangan. Nah kalau ada pun... kesalahan aplikasi, manpower, ataupun nanti ada kebocoran. Nah ini tetap... kita sifatnya adalah konsultasi. Jadi belum ada garansi dari kami, pakai obat sikay ini dijamin bocor. Enggak. Seperti itu, Bu. Karena memang tergantung di lapangan tadi, terkait dengan kombinasi tadi. Kemudian untuk sekuensi untuk melaporkan density yang baik, memang sekuensi ini tergantung daripada kubikasi yang akan dicor. Kalau kubikasi yang dicor misalnya di ready-make yang... Kita memang sarankan obat admiser untuk watertight ini dituang pada saat beton sudah jadi. Misalnya beton sudah mendapatkan selam 10, kemudian kita masukkan watertight admiser, itu nanti betonnya menjadi selam 19 atau selam 20. Yang paling penting adalah waktu juga, Bu, waktu putar dan juga kondisi dari... Ya, RPM-nya, Pak. Betul, kondisi... mesin, Bu, ya, kondisi top mixer-nya juga. Kadang-kadang kita mau dapatkan beton yang pulen, yang bagus, tapi mesinnya ngantuk. Jadi kan ada sistemnya, ada blade-nya memang dia memecah beton, ada sistemnya blade-nya yang dry mix ataupun dia wet mix, seperti itu, Bu. Ada perbedaan di situ. Tapi, kalau untuk administrator Sika sendiri, kita sarankan tidak boleh dimasukkan pada saat di awal-awal, Bu. Jadi, tidak boleh ada masuk obat itu pada saat kondisi material kering. Nah, seperti itu, Bu. Terima kasih banyak Pak Misra Sama-sama Bu Yani Terima kasih Bu Yani Atas pertanyaannya dan Pak Misra Atas jawabannya, mungkin satu pertanyaan Terakhir nih Pak sebelum kita tutup Acaranya, jadi Untuk watertight concrete sendiri ya Pak Kalau misalnya kita pakai Entah di marine structure atau underground structure Apa ada perawatan Khusus dalam jangka waktu tertentu Pak Karena kan kita biasanya Maintenance itu akan terjadi ketika indikasi kerusakannya sudah parah gitu biasanya. Baru, oh ada retak nih, oh ada korosi nih, baru cepat-cepat minta, oh gimana nih struktur saya diases dong, masih bagus nggak gitu. Tapi untuk mencegah itu Pak, jadi ketika kita sudah di awal pakai watertight concrete, apakah kita perlu perawatan atau maintenance teratur gitu ya Pak, yang bisa kita lakukan untuk ya supaya lifespan-nya lebih lama gitu, supaya durabilitasnya lebih baik, seperti itu Pak. Ya, baik, Bu Niar. Saya langsung jawab, Bu. Terkait dengan durability ini memang banyak faktor, Bu. Terutama kalau untuk button watertight, tentu tadi proses pengerjaannya, pemadatannya, joint system-nya, kemudian curing-nya. Nah, yang paling penting adalah, Bu, itu penggunaan dari raw materialnya. Misalnya semen, Bu. Kita tahu bahwa durability terkait dengan semen. Nah, jangan sampai semen yang kita gunakan itu memiliki terlalu tinggi, misalnya, Bu. ketinggian pemakaian semen sehingga C3A-nya akan membawa expanding daripada beton. Kemudian, kita sarankan, kenapa kita sarankan pakai SCM, Bu? Nah, ini SCM ini adalah bagaimana caranya kita untuk mendapatkan beton yang tinggi, misalnya, dengan penggunaan binder yang banyak. Nah, kalau binder yang banyak, kita sarankan jangan pure pakai hanya menggunakan OPC. Gitu, Bu. Karena kan kalau makin tinggi penggunaan OPC, C3A-nya akan tinggi. kemudian akan terjadi ekspan ke betonnya. Kita sarankan, pakailah OPC serendah-rendahnya, tadi mungkin sekitar 350, kita bisa tambahkan penggunaan dari SCM, misalnya menggunakan slag, menggunakan fly ash, itu jauh lebih baik. Mungkin seperti itu, Bu, durability. Karena kenapa, contoh, misalnya pakai penggunaan silikafium. Kita ada beberapa proyek yang memang beton untuk watertight, kita sarankan menggunakan silikafium, Bu. Karena kenapa? Menurut pelitian kita, beton dengan menggunakan silikafium itu akan memiliki umur layan beton yang lebih dari 50 tahun. Jadi fungsi dia adalah bagaimana dia bisa mengakomodir keluaran dari hidrasi yang tidak tertangkap oleh beton, karena ada CSH sama CO2. CO2 ini akan ditangkap oleh kandungan silika daripada silikafium, sehingga akan mendapatkan sisi positif yaitu kekuatan peningkatan sereng atau kebaratan beton. dari beton yang menggunakan silik alfium. Paling seperti itu sih, Bu. Penggunaan aditif ataupun mineral yang lain untuk meningkatkan durability. Baik, Pak. Terima kasih, Pak Misra. Ini ada satu pertanyaan terakhir dari mahasiswa, Pak Ngapunten. Selamat siang, Pak Misra. Bertanya untuk ke depannya, apakah ada inovasi yang dikembangkan oleh Sika yang sekarang saat ini sedang dikembangkan oleh Sika? Ya, baik, Bu. Memang... kalau khususnya kita bicara yang hari ini, watertight. kita memang sedang mengembangkan atau sudah punya teknologi yang namanya kristalin, Bu. Kristalin untuk watertight. Kalau tadi kan memang hanya semacam super processor watertight system. Nah, kita punya kristalin. Jadi kristalin ini sifatnya adalah, kalau mungkin mahasiswa atau ibu pendengar, ada self-healing, Bu. Self-healing system. Jadi ada macam bakteri yang nantinya bisa membuat keretakan yang minor itu akan tertutup dengan sendirinya. Nah, itu kita punya. teknologi bahan material yang sifatnya sebagai kristalin. Jadi self-filling konkret. Baik, terima kasih Pak Misra atas penjelasannya yang sangat komprehensif. Terima kasih juga atas waktunya. Tidak terasa kita sudah sampai di ujung acaran. Pak, terima kasih banyak. sekali lagi terima kasih juga untuk Bu Yani dan Pak Data yang sudah menyempatkan hadir siang ini terima kasih juga kepada teman-teman mahasiswa semoga ilmu yang diberikan oleh Pak Misra hari ini bisa bermanfaat untuk kita semua seperti itu dengan mengucap Alhamdulillah acara ini saya akhiri, terima kasih Wassalamualaikum Wr. Wb semoga sehat selalu Wassalamualaikum Wr. Wb