1940, kemanusiaan itu satu, bangsa manusia itu satu, kendhati berbeda merupakan satu keluarga besar. SOMEONE UNDER ONS ZEIN BEDRUFT OMDAT ER ENKROTE EN WREDE ORLUG IS BEGONEN OP VERSILENDE PLATSEN ER ZEIN ENENS ALLERLEI DENGEN VERTVENEN OP ALLERLEI PLATSEN ZUKT MEN BESKERMING IDERE NAG IS ER DEUSTERN Maskers, teken, giftige gassen, vliegteugen in de lucht. Allen, zijn zich bewust.
Wij zijn ook binnengetrokken in de oorlog. Leiden. Pen dan kematian, kesalahan, kemurahan, dan kemungkinan bisa menyebabkan kita berhenti. Terima kasih.
Mas, kapan bisa nyokor bapak sama ibu? Tunggu ya, tenang. Tunggu saya tidak terlalu, ini barang-barang rana ya.
Tenang ya. Druk! Pak!
Druk! Druk! Personsbewijs Personsbewijs Personsbewijs Loh Lezen Lezen Hier, wat staat hier Wat staat hier Lezen, oplezen Oplezen Oplezen Oplezen Oplezen, hey!
Oplezen, wassad hier? Persoalsbeweis, maar hij kan niet oplezen, zijn eigen naam, zijn eigen naam. Hey, pantang, pantang! Kom uit! Mereka tidak ingin mendengar, hanya dengan senjata-senjata.
Jika tidak, akan terlalu lambat. Saya memiliki mobil. Tidak, tidak, berhenti, berhenti.
Dan kamu? Mobil. Kita akan mencoba. Ayo.
Hai esok bergerak lagi saya pak ini Hai bingguleng ya mau ya Hai Hai Hai Hai Hai Hai bawa pikir ke pantai atau mah? masak di restoran terposan sekali-sekali restorannya tutup mah Masaknya pelanggan, restorannya tutup Rumah Sugiyo siapa sih masaknya tutup? Hayo Ling Ling Tegan, kita tunggu Mariam Habis ini kita ajari dansa, ya? Bener, Toma?
Bener Cuyenji ya, Ma, pergi ke pantai? Iya Ayo, sana Mak Yam, kita sama nunggu dong Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Tidak, tidak Lebih pagi dari biasanya. Pasti ada berita balik.
Silahkan. Soto tanpa daging. Ini tulisan dari historiku, krisis.
Pesan aneh, krisis dua kata. Waisen si weh, weh ci. Saya kesempatan, afar dan kans.
Pesanan. Di sekitar sini ada yang jual tembakau yang bagus? Saya punya koleksi tembakau bagus, sedap. Keplang dan omegi yang berbambu dan merah. Forth & London, ikut saya.
Hai ini tembakuk paling enak bako keraten anakku juga suka dan hai hai mau dansa? Hai tes Pratondo zaman Semarang Sewu Sangat sepatang puluh ini ini ini Tes Pratondo zaman Semarang Sewu Sangatus Patangkulu Yes, Gurung-Gurung Coba di cek abelih Di pasang, di pasang Tes Pratondo zaman Semarang Sewu Sangatus Patangkulu Yes, Gurung-Gurung Yes, Yes Pratondo zaman Semarang, Sewu 140. Borumiarso, Kakung Miwah Putri. Menopo Meniko, Ingkeng Dipunbestani, Pratondo zaman Kengbade Dumatos.
Kauningono, Borumiarso, Kakung Miwah Putri, Wonton Puntikemawon, Penjenangan Sagat, Wigangatakan, Kiaran Meniko. Boten Bangu Malih, Pak Besut, tadi ngelaporakan Rerangkening Adi Coro, Pantapisanipun, Romo Sukyapranoto, Minongko, Uskup, dan Naba, ingking lenggah Wontening Semarang. Piham, yang seurama. Nen, nilai. Piham, kakak ora.
Wah, rumah seperti london di ketopraan ya, Romo Kanjeng. Tinggal pakai tropong, mata tutup satu, bajak laut. Wisss. Mohon, Pak.
Masih, An. Kok telat, Mas? Ada pemeriksaan tadi.
Oh. Ini undangan, data siapin semua, tapi harus disepar sampai selesai hari ini. G, aturin mas ya.
G. Oh iya, saya datang mas. Eh, mas Ampik, iya toh kok gak ngabarin-ngabarin ada rumah sakit yang butuh judul rawat, enggak? Saya Gigi zamannya zaman susah ya, ini.
Kalo gawain kio angel. Meskipun kamu itu lulusan perawat, ya gak gampang. Hai aku tadi habis dari pelabuhan disuruh jadi penterjemah Sekarang ini kan banyak pedagang baru yang datang Orang-orang Jepang Orang-orang yang jalannya cepat Makanya dunia muternya juga cepat Tak kayak kamu Sekarang kamu bantu aku Melayani tamu sama wartawan Kamu catat semuanya, jangan sampai ada yang ketinggalan Mungkin ada yang dari Sulu Jogja, Bandung, Surabaya Pokoknya jangan sampai ada yang kelewat Ya? Oh, suster, angga. Kenapa sampun merampung sedaya?
Sampun, suster. Dharan, sampun sedanten, lajeng hiasan di sampun, undangan, tasis kedek, tintan ini sakit rampung. Sayang, atan. Sampun, ya. Atan, suster.
Nenene, Nenemaria. Aku Mariam. Visea, que est divinis scripturis intelligis, plebem cui ordinandus est, et verbis docere, et exemplis, volo. Menyarakan kengkin urmatan, Pak Pesut Sekor Radio Perlawanan menyiaraki Yang uah-uahan terus tumati, koyotini ramalan joyoboyo Pearl Harbor, remuk, kapal Prince of Wales, lanripa Purni Arso, yang spesialan sabjuruning sejarah, wong kulit putih neng Asia, kewirangan, elan bingung. Jepang yang dibandingkan ini cinderal Yamamoto, muasani Pasifik Barat, Asia Raya Teko, Asia Raya Teko.
Ter Diap! Diap! Diap!
Semua orang, kemari! Semua orang, kemari! Tidak!
Tidak! Papa! Cepat, pergi!
Cepat! Cepat! Ini sudah cukup, kita pergi!
Soekarno bilang Jepang semasa jalan telanda. Mereka minta aku mencetak poster propaganda. Wajahno!
Wajahno! Cepat! Kita tidak ada waktu lagi!
Kita sudah diatasi! Aku harus pergi deh. Enggak, masih gak boleh pergi.
Masa satu-satunya keluarga yang saya punya. Aku harus pergi. Bukan sudah bilas Kamu harus mengetahui apa kata mas Aku harus pergi Aku mau kembali, aku mau melihat kamu jadi perawat Aku pasti kembali Tidak bisa! Kalian jangan main kandang beranda Mana yang suwito? Suwito!
Saya suwito Munduk! Munduk! Tiap ada acara, kami sering diundang kemari Kami sedang latihan untuk acara pasca Bisa main musik selain lagu berangga? Kamu bisa mainkan banyak lagu Jawa atau Indonesia?
Jawa. Mainkan, Sarasatunya LALAI! TUDUK!
TUDUK! lagu apa itu? bungawan solo bungawan solo kamu akan dibayar main musik di markas aku ingin dengar lagu itu setiap hari, setiap saat sampai bisa hafal biar setelah perang usai Aku bisa menyanyikan untuk anakku. Tidak bisa.
Saya dari Jogja. Anak dan istri saya sehat di sana. Harus pulang. Harus melihat keadaan mereka.
Baik. Boleh kamu pulang. Jangan lupa like, share dan subscribe ya!
Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak, Bapak Tuan tentu tahu, ada hubungan diplomatik antara Vatikan dan Jepang. Jepang punya wakil di Roma, dan Vatikan punya wakil di Tokyo. Jadi, Vatikan tidak keberatan.
Kami meminta, gereja ini dijadikan markas. Itu tempat yang disucikan. Penggal dulu kepala saya.
Baru Tuhan boleh memakainya. Romo, apa yang harus kita kerjakan? Ada saatnya, kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Terima kasih telah menonton Kesedihan dan penderitaan telah menghampiri kita. Dari mana kita akan mendapatkan kekuatan dan penghiburan. Ini ibu-ibu ini Romo Ganjeng setiap hari memasak, membuat desekan untuk nyau sidar Romo-Romo yang diinterniran.
Karena kabarnya Romo-Romo diinterniran sangat menderita hidupnya. Pak Lura, rakyat sedang sangat menderita di mana-mana. Mereka sangat kelaparan.
Bagikan makanan itu lebih dulu untuk penduduk. Jika rakyat kenyang, biar para imam yang terakhir merasa kenyang. Jika rakyat lapar, biar para imam yang pertama merasa lapar.
Ramu Kanjeng, Gilura, seperti yang dianjurkan oleh Bung Karno untuk membuat barisan pemuda di Manama. Kami sudah membuat barisan pemuda Semarang Saya pimpinannya Jadi saya kira warga sedih disini bisa bergabung dalam barisan Iya mas, siap Ini saatnya kita terpanggil mempertahankan hak Allah Hak agama dan hak bangsa kita Kita harus mengasihi gereja Dan dengan begitu kita juga mengasihi negara Sebagai orang katolik yang baik Mestinya kita juga patriot yang baik 100% republik Sebab kita merasa 100% katolik Biar hati Lulus nih pak Sentikor bukan Kronik pak pesut Tondo-tondo jaman, tondo-tondo jaman. Hiroshima Nagasaki dipom, walung puluh haiw penduduk Hiroshima mati. Tenno haika hiruhito ngandaragi. Babkui sakwijining coro kanggu ngendeki peperangan.
Laras karo ramalani joyoboyo, umur Jepang seumur jagung, telung tahun luwe. Kronik Pak Besut Nyadet Juni Sewu Sangang Atus Patang Puluh Lima Okinawa Ambruk Satu Sewu Pasukan Jepang Mati Tanggal 15 Agustus Perang Wis Rampung Perang Wis Rampung Tanggal 17 Agustus ini Bung Tarno dan Bung Hatta telah mengemandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, kita sudah merdeka, saudara-saudara. Kita sudah punya negara sendiri. Merdeka!
Merdeka! Merdeka! Kita bergabung untuk berdayakan untuk merdeka.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Ayu Luputa Rasanya gue nembang Zaman sudah merdeka Masa nembang saja dilarang Orang dilarang Neng ngejom nembang cedak kupingku Berbagi Keninginan Romo Kanjeng Situasi Sulit dikendalikan Romo Kanjeng Amuk Rakyat kebingungan Dan sangat kacau Para pejuang sudah berusaha untuk merebut senjata Jepang Tapi Jepang hanya mau menyerahkan senjatanya pada sekutu Ling Kita harus pergi ke gerejaan Romo Supio Ling, ini gak mau Kamu ini sudah besar Kamu bisa ngerti, disini tidak aman, bahaya Ini mau disini? Engkau bilang kita sudah merdeka Sudah aman Sudah enggak ada yang mau ambil barang-barang kita lagi Nanti kalau kamu sudah besar, engkau harus sekolahin kamu ke Hoka Rekskul di Jogja. Kamu harus belajar hukum. Nanti kamu baru bisa ngerti. Ayo.
Engkau bohong! Engkau bohong! Engkau mau disini.
Engkau mau nungguin bapak. Kalau mama datang gimana? Bib, berikan pada Perdana Menteri Syahrir supaya di Semarang segera dibentuk pemerintahan daerah untuk mengatasi bencana dan kekacauan yang menimpa penduduk.
Jirama Tid Dalam Rama Keadaan tak bisa dibiarkan berlarut-larut Aku akan mengupayakan gencatan senjata Secepatnya Saya ini Rama Saya sangat Rama Banyak daerah tidak ada pemimpinnya Rama Rakyat kebingungan Kita sudah merdeka tapi bentara Jepang masih ada di mana-mana. Sekarang ini kondisi rakyat kelaparan, Romo. Buruh kerja keras hanya untuk mendapatkan sedikit garam. Dan banyak toko-toko dijarah, Romo.
Saya khawatir ini akan menjadi penyakit bangsa kita, Romo. Surat ini menjadi sangat penting. Supaya ada pemimpin yang jelas. Benar, Bu Itir.
Saya berangkat sekarang, Romo. Iya. Yang panggih itu, Romo? Iya. Bet?
Dalam, Romo? Pengungsi dibawa. Biar.
Sahaya, Romo. Sampai nanti nengkang ngurus, Romo. Sahaya.
Niki, mau nengkang ngurus, Niki. Niki, nengkang ngurus. Nih, bu.
Kakak misi terhad rian. Kakak misi terhad rian, Niki. Kakak misi terhad rian.
Nih, nengkang ngurus. Niki. Gak makin juga kangen sama Mas Yono Kasian kau Ya sudah Istirahat ya Mas Yono Mbak mau meneruskan mencatat orang-orang yang hilang Cuma sembuh ya Maksudku, ibu saya juga adalah perempuan. Dan dia bilang, perempuan tidak boleh menangis. Saya tidak bisa menangis.
Ketakutan menggigitkan mata saya. Dan saya tidak bisa melihat kebenaran dan situasi di sekeliling saya. Saya sudah bisa menangis di hati saya. Mundur!
Kamu tau apa ini? Baca ini! Baca! Kamu lihat! Semua orang hilang.
Banyak. Katmo, Siti, Kardiman. Selama ini aku mencari satu nama.
Aryono, kamu tau siapa Aryono? Dia emasku. Jadi aku gak boleh nangis.
Aku gak boleh nangis! Akhir mataku sudah menutupi keindahan hidupku. Jangan mengikutiku lagi.
Aku juga sakit dari perang itu. Kenapa kau marah padaku? Aku tidak bisa lakukan apa-apa.
1945 Apa artinya terlahir sebagai bangsa yang merdeka jika gagal untuk mendidik diri sendiri? Tangan kanan kita naik setinggi telinga. Dari lima jari berjajar, apakah artinya itu? Negara kita telah merdeka.
Suara mengguntur mengucapkan salam nasional, merdeka. Dan kita siap mempertahankan itu dengan cara apapun juga. Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Merdeka! Kita sambut kemerdekaan kita, kita sambut Indonesia merdeka Angkat senjata, ayo berjuang, bela negara sampai merdeka Merdeka, merdeka, merdeka, merdeka tapi gua boku-boku dianggap boleh nggak bisa diatur porosnya proses-proses sampai merdeka merdeka merdeka Tuan dan istriku, segera kita berjumpa. Kita akan mengajari anak-anak kita, menyanyi bersama, dan bergurau.
Hanya sekarang, saya membaca suatu buku dari seorang penyeludup di New Guinea. 44 tahun, 4 bulan 2, hanya satu jalan. Di dalam tiga hutan, di dalam perang terhadap musuh. Kauh.
Kata-kata ini tidak bisa dibilang dengan kata-kata yang benar. Mitzuri. 44 tahun, 2 Maret.
Ketika kita tidak bisa berhenti. Kita menakutkan seluruh dunia. Teman-teman. Mari kita berdoa bersama. Sekarang, kita telah menulis kemuliaan lain.
45 tahun, 6 Maret. Di Okinawa, 100.000 orang yang berkontroli, berkontroli dengan musuh, berkontroli dengan musuh, dan berkontroli dengan musuh. Di Hiroshima, 80.000 orang yang mati, dan kota itu hilang. Jangan beri satu-satunya itu ke orang Indonesia. Baik.
Lenggoknya sudah sampai. Jangan lupa untuk menemukan mereka di penginap. Baik.
Kamu ingin menangkap saya? Siapa kamu? Tidak! Tidak!
Tidak! Tapi saya, KB. Saya, KB.
Saya yang bertanggung jawab untuk mencuri senjata kalian. Kenapa masih di sini? Kami sudah merdeka. Kami yang atur sekarang. Kita hanya menyerahkan tugas.
Kita akan menyerahkan perambatan di sini. Senangkan semua senjata kalian dan angkat kaki dari sini. Kita hanya menyerahkan tugas.
Kami yang atur. Merdeka. Kami yang atur. Hati-hati.
Hati-hati. Hati-hati. Hati-hati.
Hati-hati. Hati-hati. Hati-hati.
Hati-hati. Hati-hati. Hati-hati.
Setelah 5 pertempuran, dia tercapai. Kehidupan orang tersebut berkelapasan. Pembalasan dan pengemudihan semakin teruk.
Banyak rumah-rumah telah terbakar. Orang-orang berkata bahwa hal-hal dari pembalasan sedang dihubungkan di jalan. Elektriknya telah ditutup.
Air kering tidak ada. Rice, rice is hard to find, rice is disappearing. Dear gentlemen, this is absurd.
This is beyond my imaginations. Saya akan membuat notifikasi ini, sehingga tidak akan berlaku lagi di masa depan. Menurut Panglima TKR, Rolif Sumarjo, kita harus taati perjanjian negara Jati.
Senjata-senjata. Dan TKR mundur ke wilayah Republik. Sekarang di kota Republik sudah pindah dari Jakarta ke Jogja.
Kita akan pindah ke sana. Bergerak ke sana. Ke Jogja.
Poro Miarso, Jogja saat kita di kampung dunia. Poro utusan sekolah luar negeri dan poro pemimpin Indonesia mudun oneng meguh lang stasiun tubuh. Jogja adalah penjaring pertahanan Pungkasan di merabing negara Republik Indonesia.
Orang pejuang yang menjurut tanah air itu berkembang mengaribawani ketering kudong Ayujo. Meri mbak, aku bangun Jangan main pilaf, jangan main, kali sembarang, kali sembarang banyak batunya Jangan main, kali sembarang, kali sembarang banyak kutunya Sudah kubirim surat kepatikan dan Monsignor Wilkins juga sudah kuberitahu Semarang sudah tenang dengan adanya kencatan siat. Untuk sementara ini, Kuskupan Semarang pindah ke Jogja untuk mendukung Republik. Ah, umat samib bingar. Ayun, ayun, ayun, ninti hukik kaperkum Ayun, ayun, mas Mira, jangan main kilat Ayun, ayun, ayun, ninti hukik kaperkum Ayun, ayun, mas Mira, jangan main kilat Mas Mira, mas Mira, jangan main kilat Sudah siap ramakan jam?
Semen, aku belum menginitisi. Ngeleng-ngeleng zaman dia, naliko aku isi neng. Oh, memori loh. Coba Romo ini punya istri, urusan seperti ini udah ada yang beres.
Ramokan Jeng, gara-gara saya itu belum kawin, tetangga-tetangga saya itu pada cikis, saya itu dikatakan manusia tidak sempurna, cuma separuh manusia. Kalau Ramokan terus bagaimana ya? Urek bukini separu pancen separu separu ini di paru-paru menenang tangga urusan warna-warno sakri pilanei tangga gue seingat itu wo burung bayu-bayu kawin apa-apa perlu di golek, gitu om ya ya jangan Nanti kalau saya punya istri, saya jadi manusia sempurna. Romo malah separuh manusia. Uskup waktu gelan uang.
Tidak ada yang beragam, tidak ada yang diwira untuk itu. Panjen gampang ngupokoro bongso, sing sakwarno. Tinimbang ngupokoro bongso, sing manikowarno sukulan toto carane.
Anangin, kantisarono, kurmat kinormatan. Hai siji lansi jimek awa idewe iso dati bongso sing nunggalnya wiji manjing ingkahanan gayuh kersaning gusti Pemirsa, saya ingin mengucapkan pengajaran saya pada saat ini. Atur Uningo dan Pak Beksud, saat ini saya di Gedung Agunga Yogyakarta, saya perlu melaporkan, saya wakil Sekolah Negara Fatikan, Monsinyur dan... yang diberikan di Romo Kanjeng, Rauh Ono yang kedua ngakung, tak perlu menilai kanti resmi yang negara Fatikan mengakuni kemartikan negara Republik Indonesia. Dan diplomasi di Romo Kanjeng...
bakal ngagetki negoro lontong awit bisa mengharipawani negoro-negoro yang seingin puwono dan seingin itu utusan Fatikan lagi meriksa lukisan koleksi pribadi Pung Karno yang antara ini lukisannya Basuki Abdullah Afandi dan Ugo Sujoyono Eh, ah, eh Bawa aja nih Pasar Apa bagus Cuma cuman, buat gitu, gitu pasang Baik, baik, baik, baik Pintar, berbicara. Bagaimana bisa berbicara? Bagaimana?
Bagaimana bisa berbicara? Tempelin. Bagaimana? Jeng mu jeng mu jeng mu Jeng mu jeng mu jeng mu Uff, mana domit Jeng, eh eh eh Isi kelingan toh, si Wale ngajarin nyanyi ga Singkentek, jom pader ya Ji ro lu Shhh...
Hmm... Selamat pagi. Selamat pagi. Selamat pagi. Tidak, tidak, tidak.
Tidak, tidak, tidak. Terima kasih telah menonton Bunga anggret mulai timbul, aku ingat padamu. Di waktu kita bertemu, kau duduk di sampingku.
Terima kasih telah menonton Intro Yo Tanda rumah Boleh Di rumah Oh iya? Pemurga apa? Setiap saat selalu keluarga kami yang didara Kau selalu cerita tentang itu Kama dan papa selalu bertengkar soal perlunya pagar besi yang ingin Lalu masuk ke sini Lapa Romo Lupa Lili, orang-orang yang sudah berusaha merencana hati lahir dari orang Jawa, orang Jawa, orang Lodok, orang Bali, besok ingin sekolah hukum, toh?
Nah, nanti kamu akan ngerti bahwa kita bisa merencanakan sebuah negara yang melindungi kamu, melindungi keluarga. Negoro Sengkiso Ngayomi, Keselamatanek, Warganeg Kita bisa milih pemimpin yang menjamin warganya untuk hidup dengan penuh cinta kasih dan tanpa permusuhan Yo, Ling Ling Iya, Rama Kobi susu, wirupipo, lalatiri tatu Lalu, kita mulai. Aku berenang setiap malam. Aku tidak suka kata-kata tajam dan hitam. Aku sungguh-sungguh.
Kamu tahu, bapakku bekerja di percetakan. Dan dia selalu menyuruhku untuk belajar bahasa Belanda dengan membaca puisi-puisi dari serdadu Belanda. Dan puisi-puisi itu sangat menghina perempuan bangsa kami. Hindia, kamu bisa membariskan perempuan-perempuan.
Mereka hitam, bagai ternak kotor yang tidak pernah keluar dari benteng kebajikan. Dan kamu ingin aku dibariskan seperti perempuan-perempuan itu? Betapapun tajam mata mereka menatapku.
Itu puisi dari serdadu bengsam. Maaf, untuk kali ini aku harus marah. Terima kasih.
Kak Yam, boleh berdoa sambil mendengarkan musik? Tentu saja, yang penting kamu berdoanya sungguh-sungguh. Bunda Maria, kamu tahu kan Bunda Maria? Ibu dari segala ibu.
Kalau kamu berdoa sungguh-sungguh. Bunda Maria akan memperdengarkan doa kamu ke telinga seluruh ibu-ibu di dunia. Berarti semua ibu-ibu akan mendengar? Atas nama Bapak, Putra, dan Roh Kudus, Amin.
Mama! Tidak ada yang bisa dipercaya. Apa ini diserang? Apa ini diserang? Rondolis ranggar, rondolis keindahan saja di dalam senjata.
Perintahnya di dalam firman, perang kerja. Jauh dalam usaha, jauh dalam kewisutan, mohdok kebalian, kecepatan masyarakat, kemanibatan, dan layanan semua. Tidak, ini tidak akan menjadi perang dunia. Ini untuk menambah kekuatan masyarakat. Tapi bantuan kami selama ini, kita akan menggunakan ini untuk menjaga kekuatan kita untuk menempel Indonesia.
Jika tidak, mereka akan terburu-buru. Jika tidak, mereka akan terburu-buru. Tidak, tidak. Jangan, Tuhan.
Mikrofon ini menyala saya. Saya mohon. Tidak, tidak.
Tidak. Rob, kenapa seluruh tentara kita sudah berada di atas peringkat? Kenapa kita melakukan ini lagi?
Ini adalah perintah, Hendrik. Dan kita mengekori mereka. Begitulah, tanpa bertanya-tanya.
Sini duduk. Duduk. Kita seperti perang.
Kita teruskan. Kami adalah masin terkuat dari seluruh dunia. Oke, oke. Kami adalah masin. Kita memakai suku, kita memakai rindu, kita memakai kolam kacang.
Tapi kamu tidak boleh berharap. Dan kamu tidak boleh berpikir. Saya juga seorang masyarakat, Hendrik. Dan kadang saya juga tidak tahu.
Apa ini? Apa yang kamu pakai di wajahmu? Saya sedikit menunggu, tapi saya tidak tahu.
Ini adalah aktor, ini adalah kloans, ini adalah penonton. Tunggu sebentar, Henrik. Lihat, ini dia.
Tetap berdiri, tetap mainkan musik. Tidak ada yang bisa menghentikan musik kita. Ayo, ayo.
di gandeng bapak Ail, di gandeng kamu mau makan? iya kamu harus sambung dengan begitu ini pengungsi sambil panik kalau bertinggal hari ini iya, yang orang-orang panggung lepuk ke gereja pintaran saya setuju kenal berkat dalam iya ini Apa lagi kamu kesini? Buat apa? Coba lihat apa yang sudah bangsa melakukan disini. Saya akan minta umat dan gereja mengukurkan obat-obatan, bahan-bahan makanan, selimut, segera.
Saya juga akan minta bantuan dunia luar. Ayo, tayang saya. Ayo, bisa cepat. Dang. Berani lewat aku?
Kurang ajar ini! Hei, kamu ini! Hei, berani!
Berani kenal ini! Hei, kurang ajar! Kurang ajar!
Gawar getah, beh, berarti sapu! Mari, Tuhan. Silahkan, Tuhan. Pusat, dengan hidup, menarik. Juf, mengingatkanmu, bahwa kamu menarik tangan.
Tetapi hidup, kamu menarik lagi. Jika kamu menarik, kamu menarik lagi. Geboren bent, bereik je nooit een stuiver meer.
Als je voor een dubbeltje geboren bent, bereik je nooit een kwartje. Of je Grieks, Latijn of Twintig talen kent, gerust het leven dat je... Biarin, biarin Hai Jepang Mas malah minggal lagi Wista diperawatin gue impek-impek kek Terima kasih telah menonton Terima kasih telah menonton Jangan lupa like, share dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru Terus mencari, terus mencari! Robert, dia menghidupkan sesuatu. Apa itu?
Apa yang ada di sana? Apa yang ada di sana? Di belakangmu.
Tunjukkan. Tangan tinggi. Tangan tinggi. Tangan tinggi. Atau saya menembak.
Tangan tinggi atau saya menembak. Saya menembak. Hai hai hai Hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai Terima kasih. Aku harus bekerja. Jangan menghentikan aku lagi.
Aku akan pergi sendiri. Aku harus kembali. Aku tidak ingin, tapi harus.
Aku harus pulang. Di zaman seperti sekarang, aku gak tau siapa yang harus diusir, siapa yang mengusir, dan harus pulang kemana. Menggalang cinta kasih dan keadilan belumlah cukup untuk memelihara kedamaian diantara kita. Di samping itu, kita harus siap bertempur dengan lemah lembut untuk mempertahankan kemerdekaan dan beri kemanusiaan.
Sebab dalam masyarakat kita pun terdapat juga fanatisme, fatalisme, absolutisme, covinisme. Iya lah, kamu harus istirahat sedikit. Marah saja. Saya melihat saja pusing.
Apa yang saya lakukan tidak pusing? Men, aku begitu. Bapak-bapak, Soekarno diasingkan ke Bangga, Sudirman sakit sambil bergerilya, Sri Sultan merilakan harta pendahnya untuk rakyat.
Pemimpin ku itu, Panchen Gudung yang berkahwi, lalu berkorban dengan kurayati. Amin. Waktu kecil itu penyakitan lho dokter Terus diruat Buang tempat sampah Loh? Iya Sekarang mau dibuang rumah sakit?
Ini heran saya Sudah segede ini apa ya dibuang tempat sampah lagi Ya karang romo Hidupnya sampai sekarang selalu disampah Kenapa? Apa yang harus saya lakukan? Di luar ada tentara Belanda yang mencari keriliawan yang dirawat di sini.
Sehingga sekarang ini tidak ada pasien. Tidak ada kawan. Tidak ada lawan. Bisa ada yang beritahu saya siapa yang mengadakan ini?
Halo? Halo? Siapa yang berpengaruh di sini? Dari klinik sakit?
Halo? Saya yang bertanggung jawab disini. Saya mencari karyas Indonesia.
Ada di sini? Tidak ada. Tidak ada karyas Indonesia? Hanya ada kawan dan tidak ada lawan. Siapa kamu?
Maria. Maria. Dan bagaimana Maria tahu bahwa tidak ada karyas di sini? Saya Maria dan saya ibu dari semua yang ada di sini. Ayo, mari kita mulai.
Wah, tuk tuk! Saya adalah masyarakat terbaik! Masyarakat terbaik!
Jika semua daging ini meledak, menjadikan diri, dan menjadikan diri, saya akan menjadikan diri! Panglima Jendrasudirman sekarang posisinya sudah ada di Jogja Dan posisi beliau sekarang ada di daerah Sedayu Nah disini Kita mendapatkan instruksi untuk melakukan serangan umum besar-besaran Nah, aku ada gerak TPUIBU, Gawen Asyik Bukus Ya, hape Dan kita akan menyerang Jogja dari semua penjuru, dari semua titik Bila kapan? Terang-terang Pian dulu Nek Ngo Ngo, KB rakyat diberi senjata lah.
Apalagi beberapa komandan barisan, senjata otomatis. Nah, ini harga mati, Ngo Ngo. Ini harga mati. Mas, konobab simpan jenengan KB Kutungerti. Selama keluarga Bung Karno dan Bung Hatta ada di Jogja, mereka dibiayai oleh Kanjeng Sultan.
Dan Kanjeng Sultan juga yang membiayai keluarga-keluarga yang ditinggalkan oleh pejuang dan petinggi. Dan membayar semua gaji staf kabinet. Dari mana kita akan dapat biaya untuk tambahan... Tukang R, salah ini R, salah ini A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, A, Terus, kalau ngomong gini, gue menganggap gaya ini gendut, tok. Terus, kalau gak, gue susu sekolah.
Enggak, gaya buku, kan. Tak tumpuk. Ibu Neng Witi Ibu Eswa Putrantone Dimangitresanta In Salam Inyo, In Botan Guwi, Luman Enfra, Rasomari Nyi, Iyadla wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih telah menonton Terima kasih.
D, E, K, A, D, K Aku sama-sama D, K Kita belajar lainnya, kita belajar tanpa malaka Tan Malaka yang memberontak di Banten, kemudian dia dikejar-kejar intel di Filipin, dikejar-kejar intel di Singapur, bayangannya selalu ada di mana-mana. Tapi hatinya, hatinya selalu ada di sini. Di tanah yang dia cintai, negeri ini.
Iya, nanti dia akan bisa belajar dengan Vladimir Ilyich Ulyanov, alias Lenin. Aku mau nge-showne monggo Mocomotika weh, aku loeweh lah Mocotika, Mocotika M-E-C-O-T-I-K-A Mocotika Saya aku so Mocomotika Eling, Eling, pemimpin, pemimpin, doa Eling Doa Eling, pemimpin, di lo konco ku doa mati kabeh Hati etat, tipu buk, tangguh bumi kis eso Eling, Eling, gue pemimpin In Holland staat een huis, in Holland staat een huis, in Holland staat een huis, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja ja, ja Tidak ada tugas saya. Saya akan pulang. Robert akan pulang!
Robert akan pulang! Robert akan pulang! Robert akan pulang!
Tidak! Benar, Robert akan pulang. Saya senang saya pulang. Lekar dengan ibu saya. Astaga, apa yang saya rindukan.
Makanan enak? Orang-orang, dia menuliskan pesan saya. Ibu saya. Dia menulis bahwa dia tidak bisa tidur, bahwa dia memiliki kemurahan selama bertahun-tahun.
Dan itu terjadi oleh perang yang berburu. Setiap malam, saya terbuka. Saya melihat gambar pesawat yang diallieerkan terhadap akhir perang. Perang yang berjalan selama jam.
lawai, van vliegtuigen van van van vliegtuigen Bom yang terbang. Dan itu adalah lalai. Lalai di syurga.
Anda tidak dapat melihat syurga lagi. Pembalasan. Dan mereka berlari ke luar. Dan mereka bilang, Hentikan! Hau dan melup, ondari, wa yudhe heen zain, wa yudhe heen gaan.
Da zain, muders, me kindere, en i weetet ook... AY! AY! Saya ingin berhasil mencoba, saya ingin mencoba, saya ingin mencoba mereka.
Poromiarso, Sejarah Wikadi, Tumati Tanggal, Pidulikur, Desember, Sewu Sangang atus Patang, Plusongo Kedalatan Belanda Marang Indonesia, Diakoni, Kanti Bebarengan, Onoing, Amsterdam Disakseni di Ratu Juliana dan Muhammad Hatta, Minongko Perdana Menteri RIS. Onoin Jakarta, Wakil Mahkota Agung Belanda, Dr. Ahaji Loving, Nanda Tangani Pengakuan Kedolatan. ...yang mengajari Seri Sultan Hamengkubono Kapingsongo......menangkau Menteri Pertahanan RIS.
Loving menangkau Gubernur Jendral Kang Pungkasan......yang Indonesia. Saat ini, nanda tangani langsung menyangka......mayoran numpak KLM Tumucu Belanda. Esu e, Soekarno-Sengwistewisudo menangkau Presiden RIS......yang mengajari Ratu Ngayu Kiyokarto......niti pesawat Garuda Tumucu Jakarta. Lalu... dan diperhargai rakyat dan di bunga.
Saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, saya ingin mengucapkan, Saya ingin mengucapkan, Jika lo nona cintalah sungguh sayang, aduh cinta sayang, aduh cinta sayang, jiwa manis terbayang-bayang. Saiki anane noto negoro lan ngayani rakyat serono politik Neng mek kuar dati politikus yoku tunduwe mental politik Neng orang tunduwe mental politik joh anane mong kekuasaan Plan politikus, muntah di benar-benar roh. Maria, ik geef je deze foto's.
supaya kamu bisa berbicara tentang buah-buahan yang indah, negara yang indah, dirimu sendiri, jiwa-jiwa yang bangga, dan kehidupan. Kemanusiaan itu satu, kendati berbeda bangsa, asal-usul dan ragamnya, berlainan bahasa dan adat istiadatnya, kemajuan dan cara hidupnya, semua merupakan satu keluarga besar. Satu keluarga besar di mana anak-anak masa depan tidak lagi mendengar nyanyian berbau kekerasan, tidak menuliskan kata-kata bermandidara. Wakana sanpur, andasi Met weather, met mooder, met blue jay Amit yusya, omapit, atatakrit, ente helpen me Yes, wakana sanpur, andasi Menaymen blue jays, in coffee me Oh hit insan salah hit as You find the diamond grip, insan pur, andasi Terima kasih.
Terima kasih.