Transcript for:
Dasar-Dasar Oksigenasi dalam Keperawatan

Halo, selamat datang kembali di mata kuliah Principles of Basic Nursing dengan topik Oksigenasi bersama saya, Ibu Jude. Oksigen adalah kebutuhan dasar manusia. Sistem yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan oksigen kita adalah sistem kardiofaskular dan sistem respirasi. Nah, kedua sistem ini bekerja sama untuk memasok tubuh dengan oksigen yang diperlukan untuk menjalankan proses pernafasan dan metabolisme. Nah, darah diberi oksigen itu melalui mekanisme ventilasi, perfusi, dan transportasi gas. Ada regulasi saraf dan zat. kimiawi yang mengontrol laju dan kedalaman respirasi sebagai respon terhadap perubahan kebutuhan oksigen jaringan sedangkan sistem kardiofaskular menyediakan mekanisme transportasi untuk mendistribusikan oksigen ke sel dan jaringan tubuh oke kita akan ke topik terkait Fisiologi Sistem Respirasi Respirasi adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida Selama metabolisme sel Saluran udara paru-paru itu memindahkan oksigen dari atmosfer ke alveoli Dimana oksigen ditukar dengan karbon dioksida Nah, melalui membran kapiler alveolar Oksigen itu berpindah ke darah Dan karbon dioksida berpindah dari darah ke alveoli. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi seperti yang kalian sudah ketahui, yaitu ventilasi, perfusi, dan difusi. Nah, kita akan masuk ke dalam struktur dan fungsi. Otot pernafasan, kafum pleura, paru-paru, dan alveoli itu sangat penting untuk proses ventilasi, perfusi, dan difusi. Gas yang bergerak masuk dan keluar dari paru-paru itu bisa terjadi karena adanya perubahan tekanan, di mana tekanan intrapelural itu lebih negatif dibandingkan tekanan atmosfer. Berapa tekanan atmosfer kita? 760 mmHg di atas permukaan laut. Nah, agar udara di atmosfer dapat masuk ke dalam paru-paru, Tekanan intraplural harus dibuat menjadi lebih negatif, sehingga ada perbedaan tekanan antara atmosfer dan alveoli. Ketika ada proses masuknya udara ke dalam alveoli, maka ada pergerakan dari diafrahma dan otot. interkostal eksternal otot tersebut itu berkontraksi sehingga meningkatkan ukuran thorax karena dia bergerak ke bawah dan keluar meningkatkan ukuran thorax pada proses apa? pada proses inspirasi kemudian ada namanya relaks Maksasi diafragma dan kontraksi otot interkostal interna. Itu biasanya terjadi pada proses ekspirasi. Nah, kita akan bahas terkait definisi ya dari ketiga proses oksigenasi. Yang pertama adalah ventilasi, yaitu proses memindahkan gas dari gas ke dalam dan keluar paru-paru dengan proses inspirasi dan ekspirasi kedua proses ini membutuhkan koordinasi dari sifat otot dan elastisitas paru-paru dan dada apakah otot inspirasi utama pernafasan kita? namanya adalah diafragma otot ini itu dipersarafi oleh sarafrenikus yang keluar dari sum-sum tulang belakang pada vertebra cervical keempat. Nah perfusi ini berkaitan dengan kemampuan sistem, oh iya kemudian ada namanya perfusi yang berkaitan dengan kemampuan sistem kardiofaskular untuk memompah darah beroksigit ke jaringan dan mengembalikan darah terdeoksigenasi ke paru-paru. Dan terakhir ada difusi. Difusi itu bertanggung jawab untuk memindahkan. gas pernafasan dari satu area ke area lain dengan perbedaan konsentrasi. Agar pertukaran gas pernafasan dapat terjadi, organ, saraf, dan otot pernafasan harus utuh dan sistem saraf pusat harus dapat mengatur siklus pernafasan. Dimanakah pusat pernafasan kita? Tolong dicari tahu. Nah, kondisi atau penyakit yang mengubah struktur dan fungsi sistem pernafasan kita ini akan mengubah pernafasan. Beberapa kondisi ini, contohnya adalah kistik fibrosis. Pada kondisi ini, kita dapat menemukan tanda dan gejala peningkatan frekuensi pernafasan. Kemudian penurunan. Saturasi oksigen Dan adanya suara tambahan Par Fisiologi yang kedua Adalah work of breathing Kerja pernafasan Usaha bernafas Usaha bernafas adalah upaya yang diperlukan untuk mengembang dan mengempiskan paru-paru. Pada individu yang sehat, pernafasannya tenang dan dilakukan dengan sedikit usaha. Jumlah energi yang dikeluarkan untuk bernafas bergantung pada kecepatan dan kedalaman pernafasan. Kemudahan paru untuk mengembang atau compliance, dan resistensi saluran nafas. Ya, itu yang dalam work of breathing. Kemudian ada faktor yang mempengaruhinya itu adalah proses inspirasi dan ekspirasi. Seperti yang kita sudah tahu, ya, inspirasi adalah proses aktif dan ekspirasi adalah proses pasif. Inspirasi dirangsang oleh reseptor kimiawi di aorta, kalau ekspirasi bergantung pada sifat recoil elastisitas paru, yang hanya membutuhkan sedikit atau tanpa kerja otot. Kemudian ada yang namanya surfaktan. Surfaktan itu adalah sejenis fosfolipid, bahan kimia. yang diproduksi di dalam paru-paru untuk mempertahankan tegangan permukaan alveoli dan menjaganya agar tidak kolaps. Jadi, surfaktan ini ada di seluruh permukaan alveoli. Ada berapa jumlah alveoli kita? Tolong dicari tahu. Pada pasien-pasien seperti apa sih yang terjadi penurunan jumlah surfaktan? Biasanya pada pasien PPUK, penyakit paru obstruktif kronis. Apa yang terjadi? Work of breathing-nya meningkat. Ketika terjadi penurunan surfaktan, berarti work of breathing-nya meningkat. Selain itu, pasien dengan penyakit paru tertentu bisa mengarah ke kondisi atelektasis. Apa itu atelektasis? Atelektasis adalah kolapsnya alveoli. Ketika A, B, W, L, E kolaps, maka tidak terjadi atau penurunan proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara normal. Kemudian yang mempengaruhi work of breathing yaitu resistensi saluran nafas atau airway resistance. Resistensi saluran nafas adalah peningkatan tekanan yang terjadi saat diameter saluran nafas berkurang dari mulut atau hidung ke alveoli. Penurunan diameter saluran nafas lebih lanjut akibat bronchokonstriksi atau adanya lendir berlebih dapat meningkatkan resistensi saluran nafas. Penyakit seperti asma, Edematrakea atau PPOK itu bisa meningkatkan resistensi saluran nafas dan obstruksi saluran nafas. Ketika resistensi jalan nafas meningkat, maka oksigen yang dikirim ke alveoli menurun. Terjadilah penurunan kapasitas paru-paru, peningkatan resistensi jalan nafas, Kemudian peningkatan penggunaan otot aksesori sehingga work of breathing meningkat. Ketika work of breathing meningkat, maka tubuh membutuhkan energi. Work of breathing meningkat berarti upaya nafas, upaya bernafas yang meningkat berarti butuh energi untuk bernafas. Bagaimana cara tubuh memenuhi kebutuhan energi dengan meningkatkan laju metabolisme sel? Ketika metabolisme sel juga meningkat, maka tubuh memerlukan banyak sekali oksigen. Padahal kondisinya adalah sedang kekurangan oksigen. Nah, itu bisa mengarah... kepada penurunan kondisi pasien jadi ini sebuah siklus siklus oksigenasi yang berulang pada pasien dengan work of breathing yang meningkat sehingga kemampuan tubuh untuk mengoksigenasi juga berkurang kemudian Fisiologi yang lain yang kita bahas adalah terkait volume paru dan kapasitasnya. Volume paru-paru normal itu ditentukan oleh usia, jenis kelamin, dan tinggi badan. Ada namanya volume tidal, adalah jumlah udara yang dihembuskan setelah inspirasi normal. Kemudian ada namanya volume residu, adalah jumlah udara yang tersisa di alveoli setelah Ekspirasi penuh. Kemudian ada yang namanya kapasitas vital paksa. Force vital capacity. Adalah jumlah maksimum udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru selama ekspirasi paksa. Nah, ada variasi nih dalam volume tidal dan volume paru-paru lainnya. Biasanya dikaitkan dengan perubahan status kesehatan atau aktivitas pasien, contohnya kehamilan, olahraga, obesitas, atau kondisi obstruktif dan restriktif pada paru-paru. Kemudian kita akan membahas terkait sirkulasi paru. Fungsi utama sirkulasi paru adalah memindahkan darah ke dan dari membran kapilar alveolar untuk pertukaran gas. Sirkulasi paru dimulai pada arteri pulmonalis yang menerima darah vena campuran beroksigen rendah dari ventrikel kanan. Aliran darah melalui sistem ini bergantung pada kemampuan pemompaan ventrikel kanan. Kemudian aliran berlanjut dari arteri pulmonalis melalui arteriul pulmonalis ke kapiler pulmonalis. di mana darah bersentuhan dengan membran kapiler alveolar dan terjadi pertukaran gas. Darah yang kaya oksigen kemudian bersirkulasi melalui venol, venul paru, dan venapar untuk kembali ke atrium kiri. Kemudian fisiologi yang terakhir adalah pertukaran gas respiro. Adaspirasi. Ada namanya difusi, yaitu proses pertukaran gas pernafasan di alveoli paru-paru dan kapiler jaringan tubuh. Difusi gas pernafasan terjadi pada membran kapiler alveolar. Apa saja yang mempengaruhi laju difusi? Yaitu ketebalan membran. Peningkatan ketebalan membran menghambat difusi, karena gas membutuhkan waktu lebih lama untuk berpindah pelintasi membran. Pasien dengan edema paru, infiltrat paru, atau efusib paru memiliki membran yang menebal, sehingga mengakibatkan difusi yang lambat dan pertukaran gas yang lambat. Kemudian ada...... Transport oksigen, sistem pengangkutan oksigen, terdiri dari saluran dan sistem kardiofaskular. Pengantaran tergantung pada jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru, aliran darah ke paru-paru, dan perfusi, kecepatan defusi, dan kapasitas pengangkutan oksigen. Tiga hal yang mempengaruhi kapasitas darah untuk membawa oksigen yaitu jumlah oksigen terlarut dalam plasma jumlah hemoglobin dan kemampuan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen hemoglobin yang merupakan pembawa oksigen dan karbon dioksida mengangkut sebagian besar oksigen sekitar 97 persen kemudian molekul hemoglobin bergabung dengan oksigen untuk membentuk oksi hemoglobin pembentukan oksi hemoglobin mudah dibalik sehingga memungkinkan hemoglobin dan oksigen terpisah atau deoksi hemoglobin yang membebaskan oksigen untuk masuk ke dalam jaringan kemudian ada transport Karbon dioksida, produk metabolisme sel, berdifusi ke dalam sel darah merah dan dengan cepat terhidrasi menjadi asam karbonat. Asam karbonat kemudian terdisosiasi menjadi ion hidrogen dan bikarbonat. Hemoglobin menyangga ion hidrogen dan bikarbonat. Untuk berdifusi ke dalam plasma, hemoglobin yang tereduksi bergabung dengan karbon dioksida dan darah vena mengangkut sebagian besar karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dihambuskan. Oke, selanjutnya kita akan membahas terkait fisiologi kardiovaskular. Fisiologi Kardiovaskular itu yang pertama kita akan bahas terkait struktur dan fungsinya. Ventricle kanan itu memompah darah terdeoksigenasi melalui sirkulasi paru. Sudah dijelaskan sebelumnya. Kemudian ventricle kiri memompah darah beroksigen melalui sirkulasi sistemik. Ketika darah melewati sistem peredaran darah, terjadi pertukaran gas pernafasan, nutrisi, dan produk limbah, produk sisa, antara darah dan jaringan. Perubahan struktur dan fungsi jantung dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk namun tidak terbatas pada bifnu, edema, dan denyut nadi yang lemah. Tapi bisa juga terdapat suara jantung tambahan. Seperti murmur, murmur, atau gesekan ketika struktur jantung berubah. Kemudian terkait pompa jantung. Tindakan pemompaan jantung sangat penting untuk pengiriman oksigen. Terdapat 4 ruang jantung. Apa saja? 2 atrium dan 2 ventricle. Ventricle terisi dengan darah selama diastol. dan mengosongkan ventricle selama sistol. Volume darah yang dikeluarkan dari ventricle selama sistol adalah struk volume. Pendarahan dan dehidrasi itu bisa menyebabkan penurunan volume darah yang bersirkulasi dan penurunan struk volume. Kemudian ada yang namanya serabut myokard. Serabut myokard itu memiliki sifat kontraktil yang memungkinkan untuk meregang selama pengisian jantung. Pada jantung yang sehat, peregangan ini secara proporsional berhubungan dengan kekuatan kontraksi. Ketika myokardium meregang, Kekuatan kontraksi berikutnya meningkat. Hal ini dikenal sebagai hukum Frank Starling atau Starling's Law pada jantung. Pada jantung yang sakit atau namanya kardiomiopati, hukum Starling tidak berlaku. karena peningkatan peregangan myokardium berada di luar batas fisiologis jantung. Respon kontraktil selanjutnya menghasilkan volume stroke yang tidak mencukupi dan darah mulai kembali ke sirkulasi paru atau yang bisa disebut gagal jantung kiri atau sistemik gagal jantung kanan. Aliran darah myokard, cardiac blood flow. Untuk mempertahankan aliran darah yang memadai kesirkulasi paru dan sistemi, aliran darah myokard harus memasuk oksigen dan nutrisi yang cukup ke myokardium itu sendiri. Aliran darah melalui jantung adalah searah. Keempat, ketup jantung memastikan aliran darah ke depan, searah. Selama diastol ventricle, katup atrioventricular yaitu mitral dan tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium yang bertekanan lebih tinggi ke ventricle yang relax. Kemudian saat sisol dimulai, tekanan ventricle meningkat dan katup mitral dan tricuspid menutup. Penutupan katup menyebabkan bunyi jantung pertama. Nah, selama fase sistolik, katup semilunar yaitu aorta dan pulmonalis itu terbuka dan darah mengalir dari ventricle ke aorta dan arteri pulmonalis. Katup mitral dan tricuspid tetap tertutup selama sistol sehingga semua darah dipindahkan ke depan ke dalam arteri pulmonalis dan aorta. Saat ventricle mengosong, tekanan ventricle menurun, sehingga memungkinkan penutupan katup aorta dan pulmona. Penutupan katup menyebabkan bunyi jantung yang kedua. Beberapa pasien dengan penyakit katup mengalami aliran balik atau regurgitasi darah melalui katup yang tidak kompeten, sehingga menyebabkan murmur yang dapat didengar pada saat poskultasi sirkulasi arteri koroner ya koronari arteri circulation sirkulasi koroner adalah cabang sirkulasi sistemik yang memasuk oksigen dan nutrisi ke myokardium dan membuang limbahnya arteri koroner terisi selama diastofentrikal Arteri koroner kiri memiliki suplai darah yang paling melimpah. dan memberi makan myokardium ventricle kiri yang lebih berotot, yang melakukan sebagian besar kerja jantung. Nah, ada sirkulasi sistemik. Arteri dari sirkulasi sistemik mengantarkan nutrisi dan oksigen ke jaringan dan vena, membuang limbah dari jaringan. Darah beroksigen mengalir dari ventricle kiri melalui aorta dan masuk ke arteri sistemik yang besar. Arteri ini bercabang menjadi arteri yang lebih kecil, kemudian arterio, dan akhirnya pembuluh darah terkecil, yaitu kapiler. Pertukaran gas pernafasan terjadi di tingkat kapiler, di mana jaringan diberi oksigen. Produk limbah keluar dari jaringan kapiler melalui venu, yang bergabung membentuk membentuk vena vena vena ini yang menjadi lebih besar dan membentuk vena cava yang membawa darah terdeoksigenasi kembali ke sisi kanan jantung dimana nanti akan kembali ke sirkulasi paru-paru kemudian ada blood flow regulation pengaturan aliran darah Jumlah darah yang dikeluarkan dari ventricle kiri setiap menit adalah curah jantung atau cardiac output. Curah jantung normal adalah 4-8 liter per menit pada orang dewasa yang sehat saat istirahat. Volume darah yang bersirkulasi berubah sesuai dengan kebutuhan oksigen dan metabolisme tubuh. Sebagai contoh, Curah jantung meningkat saat berolahraga, hamil, dan demam, tetapi menurun saat tidur. Apakah rumus dari curah jantung? Yaitu stroke volume dikali denyut jantung. Apa itu stroke volume? Stroke volume adalah jumlah darah yang dikeluarkan dari ventricle. pada setiap kontraksi. Kisaran normal untuk orang dewasa yang sehat adalah 50-75 ml per kontraksi. Ada istilahnya preload, afterload, dan kontraktilitas myokard sebagai struk volume. Preload adalah jumlah darah di ventricle kiri pada akhir diastol sebelum kontraksi berikutnya. Hal ini sering disebut sebagai volume diastolik akhir ventricle meregang saat terisi darah semakin banyak peregangan pada otak ventricle semakin besar kontribusinya dalam situasi klinis tertentu perawatan medis mengubah struk volume preload dan struk volume berikutnya dengan mengubah jumlah volume darah yang bersirkulasi Kemudian ada kontraktilitas myokard, yaitu kemampuan jantung untuk memeras darah dari ventricle. Hal ini juga mempengaruhi struk volume dan curah jantung. Kontraksi ventricle yang buruk dapat mengurangi jumlah darah yang dikeluarkan. Cedera pada otot myokard seperti infarkt myokard akut, Menyebabkan penurunan kontraktilitas myokardium pada beberapa orang dewasa yang lebih tua itu lebih kaku dengan tingkat pengisian ventrikel yang lebih lambat dan waktu kontraksi yang lebih lama. Denyut jantung memengaruhi aliran darah karena adanya hubungan antara denyut jantung dan waktu pengisian diastolik. Kemudian ada sistem konduksi jantung. Sistem konduksi jantung itu menghasilkan impuls yang diperlukan untuk memulai rangkaian peristiwa listrik untuk menghasilkan detak jantung yang normal. Sistem saraf otonom memengaruhi laju, impuls, dan kecepatan transmisi melalui jalur konduksi, serta kekuatan atrium dan ventricle, serabut saraf simpatis dan parasimpatis. TIS menginervasi seluruh bagian atrium dan ventricle, serta nodus sinoatrial atau SA node, dan atrioventricular atau AV node. Serabut simpatis meningkatkan laju pembentukan impuls dan kecepatan transmisi. Serabut parasimpatis yang berasal dari saraf bagus menurunkan kecepatannya. Sistem konduksi berasal dari SA node itu sebagai pengatur detak jantung. SA node berada di atrium kanan di sebelah pintu masuk. vena cava superior impuls dimulai pada SA node dengan kecepatan intrinsik 60 hingga 100 kali per menit pada orang dewasa yang sedang beristirahat, impuls listrik ditransmisikan melalui atrium di sepanjang jalur intraartial atrial dan internodal ke nodus afinon Avinote memediasi impuls antara atrium dan ventricle. Faktor yang mempengaruhi oksigenasi. Ada 4 faktor yang mempengaruhi kecukupan sirkulasi, ventilasi, perfusi, dan pengangkutan gas. Yaitu fisiologis, perkembangan, gaya hidup, dan lingkungan. Nah, kalau fisiologis, itu setiap kondisi yang mempengaruhi fungsi kardio pulmoner secara langsung mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Gangguan pernafasan meliputi hiperventilasi, hipoventilasi, dan hipoksia. Gangguan jantung meliputi gangguan konduksi, gangguan fungsi katup, hipoksia myokard, kondisi kardio myopati, dan hipoksia jaringan perifer. Proses fisiologis lain yang mempengaruhi oksigenasi pasien termasuk perubahan yang mempengaruhi kapasitas pembawa oksigen darah atau anemia, kemudian penurunan konsentrasi oksigen yang dihirup, peningkatan kebutuhan metabolisme tubuh pada kondisi demam, dan perubahan yang mempengaruhi pergerakan dinding dada. yang disebabkan oleh kelainan muskuloskeletal atau perubahan neuromuskuler. Nah, pada penurunan kapasitas pembawa oksigen, hemoglobin membawa sebagian besar oksigen ke jaringan. Pada anemia dan yang menghirup zat beracun, dapat menurunkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam darah dengan mengurangi jumlah hemoglobin yang tersedia. Contohnya misalnya anemia. Anemia adalah hasil dari penurunan produksi hemoglobin, peningkatan kerusakan sel darah merah, dan atau kehilangan darah. Pasien akan mengalami kelelahan, penurunan toleransi aktivitas, peningkatan sesak nafas, dan peningkatan denyut jantung, dan pucat, terutama terlihat pada konjuntiva mata. Oksigenasi menurun sebagai efek sekunder dari anemia. Respon fisiologis terhadap hipoksemia kronis adalah peningkatan jumlah sel darah merah atau polisitemia. Ini adalah respon adaptif tubuh untuk meningkatkan jumlah hemoglobin dan tempat pengikatan oksigen yang tersedia. Kemudian ada hipofolemi, kondisi seperti shock dan dehidrasi. Dehidrasi berat menyebabkan hilangnya cairan ekstraseluler dan berkurangnya volume darah yang bersirkulasi atau hipovolemi. Berkurangnya volume darah yang bersirkulasi mengakibatkan hipoksia pada jaringan tubuh. Dengan kehilangan cairan yang signifikan, tubuh mencoba beradaptasi dengan melakukan vasokonstriksi perifer dan dengan meningkatkan denget jantung. untuk meningkatkan volume darah yang dikembalikan ke jantung, sehingga meningkatkan curah jantung. Kemudian ada peningkatan laju metabolisme. Peningkatan aktivitas metabolisme meningkatkan kebutuhan oksigen. Tingkat oksigenasi menurun ketika sistem tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen. Peningkatan laju metabolisme adalah normal pada kehamilan, penyembuhan luka, dan olahraga karena tubuh menggunakan energi untuk membangun jaringan kebanyakan orang dapat memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat dan tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen. Demam akan meningkatkan kebutuhan jaringan akan oksigen, akibatnya produksi karbon dioksida meningkat. Ketika demam berlanjut, tingkat metabolisme tetap tinggi, dan tubuh mulai memecah simpanan protein. Hal ini menyebabkan penyusutan otot dan penurunan masa otot, termasuk otot pernafasan seperti diaframa dan otot interkostal. Tubuh berusaha beradaptasi dengan peningkatan kalder karbon dioksida dengan meningkatkan laju dan kedalaman pernafasan. Kondisi yang mempengaruhi gerakan dinding dada. Kondisi apapun yang mengurangi gerakan dinding dada akan mengakibatkan penurunan ventilasi. Contohnya yaitu kehamilan dan obesitas. biasanya kalau pada obesitas itu bisa mengalami obstruksi sleep apno kemudian untuk kelainan muskuloskeletal gangguan muskuloskeletal di darah tolaks mengurangi oksigenasi terutama jika diakibatkan oleh konfigurasi struktural yang tidak normal trauma, penyakit otot, dan penyakit sistem sarapusan Konfigurasi struktural abnormal yang mengganggu oksigenasi itu yang mempengaruhi tulang rusuk seperti bentuk rongga dada pectus excalvatum dan tulang belakang seperti kifosis lordosis atau skoliosis. Kemudian trauma yaitu flail chase adalah suatu kondisi di mana beberapa patah tulang rusuk menyebabkan ketidakstabilan dinding dada. Ketidakstabilan ini memungkinkan paru-paru di bawah area yang terluka untuk berkontraksi pada saat inspirasi dan membengkak pada saat ekspirasi, yang dapat mengakibatkan hipoksia. Kemudian ada penyakit neuromuskuler. Penyakit neuromuskuler ini mempengaruhi oksigenasi jaringan dengan menurunkan kemampuan pasien untuk mengembang dan mengempiskan dinding dada. Contoh kondisi yang menyebabkan hipoventilasi termasuk miastania grafis dan sindrom Jean-Barr. Kemudian perubahan sistem saraf pusat. Penyakit atau trauma pada medula oblongata dan atas sum-sum tulang belakang mengakibatkan gangguan ventilasi. Contohnya trauma cervix pada C3. hingga C5 biasanya mengakibatkan kelumpuhan sarafrenikus. Ketika sarafrenikus rusak, diafragma tidak turun dengan benar, sehingga mengurangi volume paru-paru inspirasi dan menyebabkan hipoksemia. Kemudian ada namanya penyakit pengaruh dari penyakit paru kroni. Oksigen menurun sebagai konsenter. konsekuensi langsung dari penyakit paru-paru kronis. Perubahan diameter antero-posterior dinding dada atau biasanya pada barrel chest itu terjadi karena penggunaan otot aksesori pernafasan yang berlebihan. Biasanya ini terjadi pada pasien PPOK atau fibrosis kistik. Kemudian perubahan dalam fungsi pernafasan. Ada penyakit dan kondisi yang memengaruhi ventilasi atau transportasi oksigen. Ia mengubah fungsi pernafasan. Tiga perubahan utamanya adalah hiperventilasi, hipoventilasi, dan hipoksia. Silahkan dicari definisi dari masing-masing istilah tersebut. perubahan fungsi jantung penyakit dan kondisi yang memengaruhi ritme jantung kekuatan kontraksi aliran darah melalui jantung atau keutut jantung dan penurunan sirkulasi perifer dapat mengubah fungsi jantung contohnya adalah gangguan pada konduksi impulse listrik yang tidak berasal dari SA0 itu dapat menyebabkan gangguan konduksi Gangguan ritme ini disebut dysritmia. Artinya penyimpangan dari ritme jantung normal. Disritminya terjadi sebagai gangguan konduksi primer, seperti respons terhadap iskemi, kelainan katup, kecemasan, toksisitas obat, penggunaan kafein, alkohol, atau tembakau, atau komplikasi ketidakseimbangan asam basah atau elektrolit. Disritmia diklasifikasikan berdasarkan respon jantung dan tempat asal impuls. Respon jantung berupa tachycardia, ya pasti sudah tahu kan definisi dari tachycardia. Kemudian ada bradycardia, ada denyut prematur, ya dan denyut prematur. Kemudian ada tachydysritmia, itu mengurangi curah jantung dengan mengurangi waktu. waktu pengisian diastolik kemudian ada brady disritmia menurunkan curah jantung karena penurunan denyut jantung kemudian ada fibrillasi atrium yaitu disritmia yang umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua ya kemudian fibrillasi atrium sering digambarkan sebagai ritme yang tidak teratur Ini menurunkan curah jantung dengan mengubah preload dan kontraktilitas gagal jantung. Penyakit arteri koroner primer, kardiomiopati, gangguan katup, dan penyakit paru menyebabkan kegagalan pompa myokard. Kemudian ada namanya gagal jantung sisi kiri. Gagal jantung sisi kiri adalah suatu kondisi abnormal yang ditandai dengan penurunan fungsi ventricle kiri. Jika kegagalan ventrikel kiri cukup parah, jumlah darah yang dikeluarkan dari ventrikel kiri akan turun drastis, sehingga menyebabkan penurunan curah jantung. Tadadan gejalanya meliputi kelelahan, sesak napas, pusing, dan kebingungan akibat hipoksia jaringan akibat berkurangnya curah jantung. Ketika ventrikel kiri terus gagal berfungsi, Darah mulai terkumpul di sirkulasi paru Menyebabkan kongesti paru Temuan klinis berupa ronki di dasar paru saat oskultasi Hipoksia Sesak nafas saat beraktivitas Batuk dan dipsnur Nocturnal paroxysmal Kemudian ada gagal jantung kanan Gagal jantung kanan terjadi akibat gangguan fungsi ventricle kanan Hal ini lebih sering disebabkan oleh penyakit paru atau akibat kegagalan fungsi sisi kiri jangka panjang. Secara klinis, pasien mempunyai gejala sistemik seperti penambahan berat badan, distensi vena jugularis, hepatomegali dan splenomegali, serta edema perifer dependent. Kemudian, Kemudian perubahan fungsi kardiak lainnya yaitu gangguan fungsi katup. Penyakit katup jantung adalah kelainan bawaan atau didapat pada katup jantung yang mengalami pengerasan atau stenosis atau gangguan penutupan. Dan nama lainnya regurgitasi katup. Ketika stenosis terjadi, aliran darah melalui katup terhambat. Ketika regurgitasi terjadi, terjadi aliran balik aliran balik darah ke ruangan yang berdekatan kemudian ada namanya iskemi myokard iskemi myokard terjadi ketika suplai darah ke myokardium dari arteri koroner tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen myokard dua akibat umum dari iskemi adalah angina pektoris dan angina infak myokard angina pektoris adalah ketidakseimbangan sementara antara suplai dan kebutuhan oksigen myokard kondisi ini menyebabkan nyeri dada yang pegal, tajam kesemutan atau terbakar atau terasa seperti tertekan biasanya nyeri dada terjadi di sisi kiri atau substernal dan sering menjalar ke kiri atau kedua lengan rahang, leher, dan punggung Pada beberapa pasien, nyeri angina itu tidak menjalan. dan biasanya berlangsung dari 3 hingga 5 menit pasien sering melaporkan bahwa penyakit ini sering dipicu oleh aktivitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen myokard misalnya makan makanan berat olahraga atau stres biasanya hilang dengan istirahat dan fasodilator koroner yang paling umum adalah nitrol Glycerin Kemudian untuk infak myokard Atau sindrom koroner akut Itu terjadi akibat penurunan Aliran darah koroner Secara tiba-tiba Atau peningkatan kebutuhan oksigen myokard Tanpa perfusi koroner yang memadai Infak terjadi karena Iskemia tidak membaik Kematian sel terjadi setelah 20 menit iskemi myokard Kemudian, dasar pengetahuan yang harus dimiliki seorang perawat adalah terkait status perkembangan. Tahap perkembangan pasien dan proses penuaan yang normal itu mempengaruhi oksigenasi jaringan. Misalnya, pada... Bayi baru lahir, bayi cukup bulan, dan balita, yaitu bayi cukup bulan yang sehat dan berusia kurang dari 3 bulan, dianggap memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah, karena fungsi perlindungan antibody ibu. Infeksi meningkat pada bayi mulai usia 3-6 bulan. Bayi dan balita berisiko terkena infeksi saluran pernafasan atas, terutama jika mereka terpapar asap rokok. Infeksi saluran penafasan atas biasanya tidak berbahaya dan dapat pulih dengan mudah. Bayi dan balita juga berisiko mengalami penyumbatan saluran nafas, karena anatomi saluran nafasnya lebih kecil. Dan biasanya bayi dan balita itu kecenderungan memasukkan benda asing ke mulutnya, fase oral. Kemudian pada anak usia sekolah dan remaja, Anak-anak usia sekolah dan remaja rentan terhadap infeksi saluran penafasan dan faktor resiko penafasan seperti merokok atau perokok pasif. Kelompok usia ini juga beresiko untuk bereksperimen dengan merokok. Kemudian untuk yang dewasa muda dan paru baya, itu pada usia-usia kalian sekarang ini ya. mempunyai beberapa faktor risiko penyakit jantung paru yaitu pola makan yang tidak sehat, olahraga yang buruk, stres, obat-obatan yang dijual bebas dan diresepkan tidak sesuai dengan kebutuhan obat-obatan terlarang dan merokok dapat mengurangi faktor-faktor yang mengganggu yang dapat menurunkan risiko pasien terkena penyakit jantung paru Nah osteoporosis juga, osteoporosis yaitu pada lansia, itu dapat menyebabkan perubahan ukuran dan bentuk dada. Kemudian ada faktor gaya hidup. Modifikasi gaya hidup sulit dilakukan oleh pasien, karena seringkali mereka harus mengubah kebiasaan yang menyenangkan. Contohnya seperti merokok atau mengonsumsi makanan tertentu. Meskipun sulit untuk mengubah perilaku jangka panjang, membantu pasien memperoleh perilaku sehat akan mengurangi risiko atau memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit jantung paru. Kemudian ada nutrisi. Nutrisi yang baik mempengaruhi fungsi kardio pulmoner dengan mendukung fungsi metabolisme yang normal. Pola makan yang buruk menyebabkan faktor risiko mempengaruhi jantung dan paru. Tanpa nutrisi yang penting, pasien mungkin akan mengalami pengecilan otot pernafasan yang mengakibatkan penurunan kekuatan otot dan perjalanan. pernafasan Nutrisi Seorang pasien dengan penyakit paru-paru kronis itu seringkali memerlukan diet tinggi kalori dan makan lebih sedikit, lebih sering karena peningkatan kerja pernafasan Diet dengan karbohidrat dalam jumlah sedang dianjurkan untuk mencegah peningkatan produksi karbon dioksida obesitas itu dapat mempengaruhi sistem pernafasan dan kardiovaskular kemudian hidrasi asupan cairan sangat penting untuk kesehatan sel kelebihan volume cairan dapat menyebabkan hambatan pada pembuluh darah kemudian kalau pun dehidrasi atau defisit volume cairan juga dapat menyebabkan pusing, pingsan hipotensi atau penebalan sekret pernafasan sehingga pasien sulit mengeluarkan sekret latihan atau olahraga olahraga itu dapat meningkatkan aktivitas metabolisme dan kebutuhan oksigen tubuh kecepatan dan kedalaman pernafasan meningkat memungkinkan orang tersebut menghirup lebih banyak oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida berlebih. Orang yang berolahraga selama 30-60 menit setiap hari akan memiliki denyut nadi dan tekanan darah yang lebih rendah, penurunan kadar kolesterol, peningkatan aliran darah, dan ekstraksi oksigen yang lebih besar oleh kerja otak. Kemudian untuk merokok, merokok dan prokopasif dikaitkan dengan sejumlah penyakit termasuk penyakit jantung, COPD, dan kanker paru. Nikotin yang dihirup menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner, meningkatkan tekanan darah dan menurunkan aliran darah ke pembuluh perifer. Wanita yang mengonsumsi pil KB dan merokok memiliki peningkatan risiko tromboflebitis dan emboli paru. Nah, merokok selama kehamilan itu dapat meng... mengibatkan bayi dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan bayi dengan penurunan fungsi paru-paru. Kemudian, penyalahgunaan zat, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang lainnya secara berlebihan mengganggu oksigenasi jaringan dalam dua cara. Pertama, orang yang menyalahgunakan zat secara kroniseling. seringkali memiliki asupan gizi yang muruk. Akibat penurunan asupan makanan kaya zat besi, produksi hemoglobin menurun. Kedua, penggunaan alkohol dan obat-obatan tertentu secara berlebihan akan menekan pusat pernafasan, mengurangi kecepatan dan kedalaman pernafasan, serta jumlah oksigen yang dihirup. kemudian stres stres adalah ancaman yang dirasakan yang menghasilkan rangsangan simpatik stres yang terus menerus berdampak muruk pada kesehatan dan kesejahteraan pasien keadaan stres yang terus menerus meningkatkan laju metabolisme dan kebutuhan oksigen tubuh stres menyebabkan peningkatan pelepasan kortisol yang mempengaruhi metabolisme lemak dan menimbulkan risiko penyakit jantung koroner dan hipertensi. Stresor juga dapat menjadi pemicu eksasar basi asma. Kemudian ada faktor lingkungan. Prevalensi PPOK lebih tinggi di daerah pedesaan dibandingkan di daerah perkotaan. Selain itu, tempat kerja pasien terkadang meningkatkan risiko penyakit paru. Polutan di tempat kerja meliputi asbest, bedak, pedak taleg, debu, dan serat di udara misalnya nih, asbestosis adalah penyakit paru-paru akibat kerja yang berkembang setelah terpapar asbest paru-paru yang menderita asbestosis seringkali mengalami fibrosis intrasisial yang menyebar sehingga menimbulkan penyakit paru restriktif Pasien yang terpapar asbest itu berisiko terkena kanker paru-paru. Dan risiko ini meningkat seiring dengan paparan asap tembakau. Riwayat Keperawatan Riwayat Keperawatan berfokus pada kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan menjaga kesehatan kardio respirasi. Riwayat Keperawatan berfungsi pernafasan meliputi adanya batuk, sesak nafas, deep snow, mengiik, nyeri, paparan lingkungan. frekuensi infeksi saluran penafasan, faktor risiko paru, kegaguan penafasan di masa lalu, penggunaan obat saat ini, dan riwayat merokok atau paparan asap rokok orang lain. Riwayat keperawatan untuk fungsi jantung meliputi nyeri dan karakteristik nyeri, kelelahan, sirkulasi perifer, faktor risiko jantung, pola makan, dan adanya kondisi jantung di masa lalu atau yang bersamaan. Nah, terkait health risk, risiko kesehatan, tentukan faktor risiko keluarga seperti rewait keluarga dengan kanker paru atau penyakit kardiofaskular. Kaji adanya paparan organisme menular seperti tuberculosis. Faktor risiko pekerjaan dan lingkungan juga harus ditangani. Kemudian nyari, adanya nyari dada memerlukan penilaian menyeluruh segera. termasuk lokasi, durasi, radiasi, dan frekuensi. Selain itu, penting untuk memperhatikan gejala lain yang berhubungan dengan nyeri dada seperti mual, diaforesis, kelelahan ekstrim, atau kelemahan. Nah, kelelahan adalah sensasi subjektif, di mana pasien melaporkan hilangnya daya tahan. Kelelahan pada pasien dengan gangguan kardio-pulmonal, Seringkali merupakan tanda awal memburuknya proses kronis yang mendasari. Untuk memberikan ukuran kelelahannya objektif, minta lapasnya untuk menilainya dalam skala 0-10. Dengan 10 adalah tingkat terburuk dan 0 berarti tidak ada kelelahan. Kemudian ada deep snow, deep snow berhubungan dengan hipoksia. Ini adalah sensasi subjektif dari kesulitan bernafas. atau tidak nyaman atau sesak nafas disertai sesak nafas. Tips nu biasanya berhubungan dengan olahraga atau kegembiraan. Namun pada beberapa pasien, sesak ini muncul tanpa ada hubungannya dengan aktivitas atau olahraga. Hal ini terkait dengan banyak kondisi seperti penyakit paru-paru, penyakit kardiofaskular, kondisi neuromuskular, dan anemia. Selain itu terjadi pada ibu hamil di bulan-bulan terakhir kehamilan. Nah, ada istilahnya saat mengkaji tentukan apakah deep snow pasien mempengaruhi kemampuan berbaring. Ada istilahnya orthopno, kemudian ada deep snow nocturnal paroxysma. Tolong dicari apakah artinya. kemudian ada batuk batuk merupakan refleks pelindung untuk membersihkan trachea, bronkus dan paru-paru dari bahan iritan dan sekret penderita batuk kronis cenderung menolak atau meremehkan batuknya seringkali karena mereka sudah terbiasa sehingga tidak menyadari frekuensinya nah yang namanya batuk ada 6 istilahnya hemoplasma yaitu batuk berdarah kemudian adanya infeksi saluran pernafasan ya itu dikaji kemudian alergi dan penggunaan obat-obatan ya misalnya nih ada penggunaan obat-obatan bronchodilator terus terutama obat-obatan yang berinteraksi dengan zat yang lain atau dengan obat yang lain itu perlu kita ketahui. Implementasi. Implementasi di sini yang pertama adalah untuk promosi kesehatan. Promosi kesehatan di sini maksudnya adalah mempertahankan tingkat kesehatan pasien yang optimal. akan mengurangi jumlah dan atau keparahan gejala pernafasan. Pencegahan infeksi saluran pernafasan adalah hal yang terpenting dalam menjaga kesehatan yang optimal. Memberikan informasi kesehatan terkait kardio pulmoner merupakan tanggung jawab keperawatan yang penting. Salah satu strateginya bisa dilakukan adalah vaksinasi. Vaksin flu musiman melindungi terhadap virus influenza yang menurut penelitian merupakan virus yang paling umum terjadi pada tahun-tahun tersebut. Vaksin flu direkomendasikan untuk semua orang berusia 6 bulan ke atas. kemudian ada namanya vaksin pneumococcus biasanya diberikan kepada anak berusia kurang dari 2 tahun dan direkomendasikan untuk pasien-pasien dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung yang berisiko mengalami komplikasi penyakit pneumococcus Perempuan sebaiknya tidak menerima vaksin saat hamil Sebaliknya mereka harus mencoba menerima vaksin sebelum hamil Kemudian gaya hidup sehat Identifikasi faktor risiko penyakit kardio pulmoner Contohnya misalnya diet rendah kolesterol Dorong pasien untuk mengonsumsi makanan sehat rendah lemak Tinggi serat dan menjaga berat badan sesuai dengan tinggi badannya. Kemudian kurangi atau stop rokok atau tembakau. Kemudian olahraga. Kemudian ada environmental pollutant, pencemaran lingkungan. Menghindari paparan asap rokok sangat penting untuk mencegah fungsi kardio pulmoner yang optimal. Jadi kalau sekarang, sebagian besar tempat umum seperti tempat usaha atau restoran, itu melarang merokok atau memiliki area terpisah yang ditetapkan sebagai area merokok. Jika pasien adalah seorang perokok yang ingin berhenti merokok, Keluarga pasien harus diberitahu untuk mendorong dan mendukung pasien dalam usahanya untuk berhenti. Oke, intervensi pada perawatan akut yaitu salah satunya penatalaksaan Dipsno. Dipsno itu selit diobati. Pengobatan itu biasanya dilakukan kepada penyebab yang mendasar. Dan biasanya diberikan lebih dari Dipsno. 1. Terapi Teknik fisik Terapi oksigen mengurangi deep smoke Kemudian bisa juga ada pemberian bronchodilator, steroid inhalasi, mukolitik, dan obat anti cemas dosis rendah Ataupun teknik fisik dan psikologis Seperti rekondisi kardio pulmoner, olahraga, teknik pernafasan, dan Pengendalian batuk atau batuk efektif. Kemudian ada teknik relaksasi, biofeedback, dan meditasi. Kemudian ada airway maintenance, pemeliharaan jalan nafas. Itu contohnya misalnya batuk efektif. Teknik batuk yang tepat, dapat menghilangkan sekret, dan menjaga jalan nafas terbuka. Atau ada intervensi lainnya yaitu Suction, fisioterapi dada, dan nebulizer. Kemudian mobilisasi paru. Itu bisa dibantu. Apa saja intervensi keperawatannya? Yaitu positioning dan suction. Kemudian ada hidrasi. Pemeliharaan hidrasi ini yang adekuat menjaga kemampuan pembersihan mukosiliar tetap normal. Pada pasien dengan hidrasi yang cukup, sekret paru encer, putih, dan mudah dikeluarkan dengan batuk minimal. Cara terbaik untuk mempertahankan sekret yang encer adalah dengan memberikan asupan cairan 1500-2500 per hari, kecuali terdapat kontraindikasi karena status jantung atau ginjal. kemudian ada humidifikasi yaitu menambahkan air ke gas untuk menjaga saluran udara tetap lembab biasanya ada di ada di pasien yang menerima terapi oksigen dengan laju aliran tinggi biasanya lebih besar dari 4 liter per menit ya itu Nah, kelembaban ini ya, humidifikasi ini ditambahkan untuk membantu meringankan nebulisasi, menambahkan dan membuat banyak tetesan air. Oke, implementasi yang lainnya adalah teknik batuk dan pernafasan dalam. Batuk adalah teknik yang efektif untuk mempertahankan potensi jalanan. kemudian ada fisioterapi dada fisioterapi dada atau CPT adalah manipulasi dada bagian luar dengan menggunakan parkusi, getaran atau kompresi dinding dada dengan frekuensi tinggi hal ini sering digunakan bersamaan dengan drainase postural dan dapat membantu memobilisasi sekresi paru pada kelompok pasien tertentu kemudian drenase postural itu merupakan komponen kebersihan paru terdiri dari drenase penentuan posisi dan putaran dan kadang-kadang disertai perkusi dan getaran dada hal tersebut membantu dalam meningkatkan pembersihan sekresi dan oksigenasi Intervensi selanjutnya itu adalah suctioning. Suctioning diperlukan bila pasien tidak mampu membersihkan sekret pernafasan dari saluran nafas melalui batuk atau prosedur lainnya. Dalam kebanyakan kasus, gunakan teknik suction stereo pada orofaring dan trachea. Dan gunakan TEC. bersih ketika melakukan saksian pada area mulut kemudian artificial ROE yaitu jalan nafas buatan diperuntukkan bagi pasien dengan penurunan tingkat kesadaran atau obstruksi jalan nafas yang membutuhkan dukungan ventilasi jangka panjang dan bantuan dalam membuang sekresi tracheobronchial dan mempertahankan jalan nafas yang patent. Itu adalah beberapa contoh artificial airway. Ada oral airway, ada endotracheal dan tracheal airway, ada invasive mechanical ventilation, dan ada non-invasive ventilation. Di dalamnya ada NPPV, CPAP, dan BPAP. Kemudian ada yang namanya chest tube. Chest tube ini adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan entah itu cairan, entah itu darah, ataupun udara. Kalau penemotorak berarti yang dikeluarkan adalah udara dan kalau hemotorak adalah darah. Mengeluarkan cairan atau udara dari kafum pleura. Kemudian... Untuk maintenance and promotion of oxygenation, ada oksigen terapi. Pemberian tujuan terapi oksigen adalah untuk mencegah atau meringankan hipoksemia dengan memberikan jumlah oksigen serendah mungkin dan mencapai oksigenasi jaringan yang memadai. Kemudian, oksigen adalah gas yang sangat mudah terbakar, meskipun tidak terbakar secara spontan. atau menimbulkan redakan namun dapat dengan mudah menimbulkan kebakaran di kamar pasien jika terkena percikan api terbuka atau peralatan listrik. Makanya nanti kalian sebagai perawat ketika di rumah sakit itu hati-hati. Pastikan pengunjung pasien itu tidak membawa barang-barang yang bisa menghasilkan api. kemudian ada metode pemberian oksigen yaitu yang paling umum adalah nasal kanul, itu biasanya diberikan untuk aliran oksigen 1-6 liter per menit itu nasal kanul terus ada high flow nasal kanul ya, itu memberikan oksigen setinggi 60 liter per menit. Kemudian ada masker oksigen. Masker oksigen biasanya pemberiannya adalah 6-10 liter per menit. Kemudian ada dua jenis masker oksigen. Masker yang menyalurkan oksigen dengan konsentrasi rendah dan masker yang menyalurkan... Oksigen dengan konsentrasi tinggi, ya itu. Kemudian ada masker re-breathing dan non-re-breathing. Ya, itu pemberiannya kurang lebih 10-15 liter per menit. Tolong cari perbedaan re-breathing mask dan non-re-breathing mask. Kemudian ada masker Venturi, biasanya memerlukan aliran oksigen kurang lebih 4 liter sampai 12 liter per menit, tergantung dari kontrol yang mau dipilih. Kemudian ada namanya Cardiopulmonary Resuscitation, itu resusitasi jantung paru. Selama serangan jantung tidak ada denyut nadi dan pernafasan, maka pasien yang mengalami serangan jantung memerlukan resusitasi jantung paru segera, yaitu prosedur darurat dasar berupa pernafasan buatan dan pijat jantung eksternal manual. Kemudian intervensi selanjutnya adalah memberikan respiratory muscle training. latihan otot pernafasan. Kemudian juga ada latihan nafas. Breathing exercises, yaitu first lip breathing. Contohnya seperti kalian meniup lilin, yaitu namanya first lip breathing. Kemudian ada diaphragmatic breathing. Nanti tolong kalian cari tahu ya, bagaimana tekniknya dari... breathing exercise ini ya, gitu oke, dengan demikian materi kita telah selesai selamat belajar dan Tuhan Yesus memberkati