Transcript for:
Mengenal Budaya dan Kebudayaan Jawa

Intro Kami akan menunjukkan bagaimana cara membuat budaya yang berbeda dan berbeda Pertama, bagaimana cara membuat budaya yang berbeda dan berbeda laku di masyarakat dan hasil budaya itu bersifat fisik. Budaya mempunyai unsur yang tahap-tahapnya itu adalah pikiran atau gagasan atau ide, rasa dan niat dari dalam hati. Dan semua unsur-unsur itu hanya ada pada diri manusia. Budaya berasal dari gata atau bahasa sansakerta yaitu budaya atau budi yang berarti akal Baik, poin-poin yang harus dicermati adalah budaya merupakan nilai yang diberikan terhadap kehidupan bermasyarakat seperti bahasa, agama, nilai-nilai, dan yang lainnya yang bisa untuk menata bagaimana cara manusia untuk berpikir, bertindak, dan juga tata hidup dalam kehidupan. Nah, kebudayaan sendiri mempunyai keinginannya itu mengatap tata laku, seni, dan semua itu tumbuh dari cipta dan rasa dari manusia itu sendiri. Jenis kebudayaan yang ada di tiap-tiap daerah mewujudkan ciri khas daerahnya sendiri-sendiri mempunyai nilai keindahan tanpa terlepas dari aturan-aturan normal yang bisa dijadikan tuntunan manusia dalam menjalankan kehidupan Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa, yang dianut atau diikuti oleh orang Jawa khususnya di Jawa Tengah, di Iye, dan di Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan, keserasian, dan tata grama dalam kehidupan sehari-hari. Macem-macem Budaya Jawa Boso Kapitayan Agomo Kesenian Arsitektur Tanggalan Petungan Lan Filosofi Mayoritas orang Jawa menggunakan bahasa Jawa untuk percakapan sehari-hari. Hubungan antara yang melakukan percakapan yang dinamakan dengan unggah-ungguk. Bahasa Jawa itu dibagi menjadi dua, yaitu bahasa Ngoko dan bahasa Kerama. Yang dibagi lagi menjadi empat, yaitu Ngoko, Ngoko Alus, Kromo, dan Kromo Alus. Sistem kepercayaan bisa diartikan sebuah keyakinan disertai imajinasi manusia terhadap Tuhan. Adanya alam supranatural yaitu mengenai kehidupan dan sampai meninggal. Juga mengenai bangsa halus yang ada di dalam alam gaib. Umumnya orang Jawa masih mempunyai kepercayaan terhadap apa yang sudah menjadi kebiasaan para leluhur. Kepercayaan adanya lelembut, roh halus, peri, dan adanya ritual-ritual tertentu yang bersifat sakral, menjadi hal yang bisa mempengaruhi kehidupan. Budaya Jawa juga menghasilkan agama tersendiri yaitu Kejawen. Isinya adalah bab seni, budaya, tradisi, ritual, dan filosofi-filosofi orang Jawa. Selain Kejawen, agama yang dipercayai oleh orang Jawa yaitu adalah Hindu, Buddha, dan Kejawen itu sendiri. Kesenian yaitu hasil buah pemikiran dari manusia yang berwujud adat atau berwujud cukit, sastra, seni rupa, dan lainnya. Kesenian tradisional di Jawa itu antara lain ada gamelan, tembang, tari, tari-tarian, dan lainnya. Bentuk bangunan khas yang dirancang oleh orang Jawa mempunyai kegunaan dan fungsi, antara lain joklo yang sangat indah bentuknya. Bentuk bangunan Jawa dipengaruhi oleh agama Hindu, Buddha, dan Islam. Bangunan Jawa mengadaptasi dari bangunan Tionghoa, Arab, dan Eropa. Dari dulu orang Jawa sudah sangat ahli untuk membuat arsitektur seperti jandi Borobudur dan jandi Prambanan. Masyarakat tradisional Jawa juga mempunyai sistem hitungan untuk menjalankan kehidupan. Sistem perhitungan tadi dinamakan NEPTU, yaitu ada angka hitungan pada hari, hari pasaran, Bulan dan Tahun Jawa Setiap hari, hari pasaran, bulan dan tahun Jawa mempunyai nilai yang berbeda-beda Dari itu tadi, jika dijumlahkan dan jumlahnya itu, dari jumlahnya itu kita bisa mengetahui balik tiga keputusan yang akan diambil Yang pertama yaitu pasaran Ada lima Yang pertama, kliwon, legi, pain, pon, wagi Jika anak-anak melihat pada kalender Itu pasti akan ada tulisan kecil-kecil Kliwon, legi, pain itu namanya pasaran nah pasaran ini juga ada nama-nama lainnya yaitu kliwon adalah kasih legimanis layeng jenar ponpal kuno Wage Jemengan Seperti sinonimnya Nah nilainya itu beda-beda nak Tuliwon itu 5 Legi 4 Pahing 3 Pon 7 Dan Wage 8 Yang paling tinggi adalah Wage yaitu 8 Yang selanjutnya adalah hitungan pada hari. Hari juga sama, ada tujuh, yaitu Ahad atau Minggu, Senin, Seloso, Rebul, Kemis, Jumlah, dan Setu. Jenis-jenis. Jemua 6 dan 1, 9. Yang paling tinggi adalah 1, yaitu 9. Yang ketiga adalah hitungan pada bulan Atau sasi Ada 12 ya Suro sapar mulut utawarabiul awal Bakdo mulut utawarabiul akhir Jumat di awal, jumat di akhir Recep Ruah Posoh Sawal Dulgah Ngidah Dulgah Ijeh Utau Besar Singisur Widacaya Nah Cacain Dinanikui Surono Telungbuloh Ya asisan tak jelas Oke nilainya ada 7 sapar jumlah harinya 29 nilainya 2 mulut 30 nilainya 3 tak ada mulut harinya ada 29 nilainya 5 jumlah harinya ada 30 lalu nilainya ada 6 jumlah di lahir 29 nilainya 1 rejep ada 30 hari nilainya 2 Ruah ada 29 hari nilainya 4 Foso ada 30 hari nilainya 5 Sawal ada 29 hari nilainya 7 Dul Kangida ada 30 hari nilainya 1 Lalu besar atau Dul Kangidja ada 29 atau 30 hari dan nilainya 3 Dari nilai yang tertinggi adalah mana nih? Ada dua ya, yaitu suruh dan sawal. Sama-sama tujuh, kalau ibu salah mohon dikoreksi. Filosofi, untuk pengertiannya anak-anak bisa beda sendiri. Dan untuk hubungannya dengan orang Jawa, filosofi orang Jawa. Atau orang Jawa yang berpandangan tentang filosofi. orang Jawa itu dimengerti dekat dengan yang namanya filosofi kehidupan apa yang dilakukan apa yang ditemukan itu pasti mempunyai filosofinya sendiri-sendiri salah Salah satunya yaitu filosofi Aksara Jawa. Nah, Aksara Jawa itu dibuat oleh Aji Saka yang berjumlah ada 20 huruf. Setiap hurufnya itu mempunyai makna dan filosofinya sendiri-sendiri. Sekarang kita akan mendalami atau mengupas mengenai filosofi dan makna Aksara Jawa Yang pertama ada filosofi Aksara Jawa Yang pertama filosofinya itu Podo Settine atau Podo-Podo sama-sama sakti dan sama-sama kalah bila diperhatikan unine atau bunyi aksara jawa itu adalah hono coroko doto sawolo podo joyonya mo go betongo bisa diartikan yang Hamejorogo itu ada utusan, Dato Sawolo tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, Padajoyo-nya sama-sama sakti dan Mogobodongo sama-sama menjadi batang atau mayat. Dari aksara-aksara tersebut bisa disimpulkan bahwa aksara Jawa mempunyai filosofi Jika ada dua orang yang mempunyai kekuatan atau kekuasaan perang dan sama-sama kekuatannya itu sama Tidak bisa mengendalikan kekuatannya mereka berdua dan akhirnya sama-sama hancur Baik, filosofi yang kedua adalah Diriti ho, lan, ngo, deti, pungkasan Dimulai dengan ho dan huruf ngo menjadi akhirat Atau yang terakhir Nah, asara Jawa itu dimulai dengan asara Jawa dan diakhiri dengan aksaromo filosofinya adalah saat orang masih muda bakal moho atau sombong akan tetapi jika sudah waktunya atau sudah tua bakal mengu atau terbuka pikirannya dan meninggalkan kehidupan duniawi dan akan memikirkan kehidupan setelah meninggal atau memperbanyak mendekatkan diri kepada Tuhan Filosofi yang ketiga adalah sandangan Tanda Bacakdo Tondo-Tondo, Tondo, Woco, dan Asakjub. yang terakhir itu, sandangan dan tanda baja bisa diartikan dengan jangkauan bisa melengkapi hidup manusia kalau bisa diartikan sandangan itu adalah baju baju adalah melengkapi manusia untuk kegunaan baju itu kan banyak mengganti menutup dari melindungi kita dari dingin dan panas yang berada dan seperti itu Tuhan lahir bersama kita Selain itu, tindakan manusia juga membutuhkan aturan. Karena dalam aksara Jawa itu banyak aturan-aturan yang harus diterapkan. Sama seperti hidup kita, aturan itu ada supaya kita tidak terjengus dalam kesengsaraan. Filosofi yang keempat adalah dipangku mati. Maksudnya gimana? Setiap aksara yang sudah dipangku bakal mati. Contohnya aksara Jawa, Kako, yang dipangku mati. panggul, dedika A nya hilang, jadi konsonan hal ini mengajarkan supaya manusia tidak boleh terlena bila dia di alam atau di dipuji, yang nantinya akan melemahkan apa yang bisa ia lakukan jadi, saat kalian menerima pujian kalian jangan terlena wah, saya sudah, oke kita harus tetap tingkatkan kemampuan kita karena kalau kita stuck di situ saja, akan banyak yang lebih ahli daripada kita, atau lebih bisa jadi, kita jangan terlena Sekarang adalah makna pada aksara Jawa Ada 20 huruf atau 20 aksara pada aksara Jawa yang masing-masing mempunyai makna tersendiri ya jadi mereka tidak hanya sekedar aksara atau huruf saja ya di dalamnya ada makna sendiri seperti aksara saja punya makna ya huruf dua huruf satu huruf itu punya makna punya arti sendiri jadi kita dalam kehidupan pun juga harus mempunyai makna juga harus mempunyai anvil besar pada kehidupan kita Nah, untuk makna-maknanya bisa teman-teman baca, bisa anak-anak baca, nanti kalau ada pertanyaan bisa diajukan pada saat live teaching. Oke? Intro