Transcript for:
Kesuburan Tanah dan Pemupukan

Hai selamat pagi kita pada kesempatan ini membicarakan mengenai kesuburan tanah dan pemupukan dan yang kita akan pelajari hari ini mengenai koloi tanah berapa hal yang dibicarakan di dalam kesuburan sangat ditentukan oleh koloid tanah. Kita mengolah sedikit ya mengenai kesuburan tanah itu apa, yaitu bahwa definisi kesuburan tanah merupakan potensial tanah untuk menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup, dalam bentuk tersedia serta seimbang untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang maksimum. Kata kunci di sini adalah jumlah unsur hara yang cukup, yaitu unsur hara makro maupun mikro, dalam bentuk tersedia. Tersedia artinya dapat diserap oleh tanaman gitu ya, atau dalam kondisi tertukar kalau dalam bahasa ilmu tanah. Serta seimbang untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang maksimum. Jadi kalau tanaman untuk pertumbuhan yang maksimum, itu berarti didukung oleh jumlah unsur hara yang cukup, kemudian dalam kondisi yang seimbang dan tersedia. Komponen yang penting di dalam kesuburan tanah ialah unsur hara esensial yang dapat diserap tanaman yang digunakan untuk proses pertumbuhan. Maka unsur hara esensial itu ada makro dan mikro. Makro itu ada karbon, hidrogen, oksigen. nitrogen, sulfur, fosfat, kalium, kalsium, magnesium. Dan mikro ya ada F, E, M, N, M, O, ada boron, ada ZN, ada CO, dan CL. Kemudian unsur hara di dalam tanah paling banyak sebagai penyusun mineral dan bahan organik tanah. Dalam jumlah lebih kecil dalam bentuk ion dapat tukar atau sebagai ion dalam larutan tanah. Artinya kalau unsur hara itu sebenarnya kalau di dalam larutan tanah, berarti dia istilahnya dapat tukar atau berada dalam zone pertukaran itu yang bisa diserap oleh tanaman. Sedangkan unsur hara yang berada pada zone yang tidak dipertukarkan itu bisa menjadi potensial saja. Jumlah unsur hara yang larut dan diserap koloi tanah dan siap diserap tanaman disebut dengan kesuburan aktif tanaman. Artinya yang tersedia, yang dijerap atau larut dalam koloi tanah, kemudian dia tersedia atau dapat tukar, itu lalu bisa diserap oleh tanaman itu disebut kesuburan aktif tanah. Tetapi unsur hara yang tidak segera tersedia bagi tanaman, ada tetapi tidak tersediakan. yang menyusun mineral primer dan sekunder, serta terdapat dalam bahan organik yang semi-resisten, disebut kesuburan potensial tanah. Jadi kesuburan itu ada, tetapi tidak tersediakan oleh tanaman, karena tidak berada dalam zona tertukar atau dalam larutan tanah. Nah kemudian koloi tanah, kita bicara tadi kalau Unsur haram makro dan mikro tadi berada pada koloi tanah dapat tukar, maka dia dapat diserap oleh tanaman. Maka kita bicara sedikit mengenai koloi tanah. Penyusun tanah yang berperan aktif dalam reaksi kimia tanah yang mempunyai diameter kurang dari 1 mikron. Jadi koloi tanah itu kurang dari 1 mikron. Koli tanah adalah bahan mineral dan bahan organik tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi. Karena halusnya itu lalu mempunyai permukaan yang sangat tinggi, persatuan berat atau masa. Maka koli tanah itu apa? Mempunyai bidang permukaan yang luas per unit masanya. Kemudian tersuspensi di dalam air, kemudian bermuatan negatif maupun positif. Itu koli tanah. Maka dalam beberapa literatur disampaikan bahwa koloid itu berasal dari bahasa Yunani yang berarti seperti lem atau glue. Blue light, kemudian menurut Brady tahun 1974 juga, koloid berukuran kurang dari 1 mikron, sehingga tidak semua fraksiliat atau kurang dari 2 mikron termasuk koloid. Maka koloid tanah merupakan bagian tanah yang sangat aktif dalam reaksi-reaksi fisiko-kimia di dalam tanah. Partikel-partikel Koloid yang sangat halus yang disebut dengan misel atau mikrosel umumnya bermuatan negatifnya. Karena itu ion-ion yang bermuatan positif atau kation tertarik pada koloid tersebut sehingga terbentuk lapisan ganda atau yang disebut ionic double layer. Bagian dalam dari lapisan ganda ion ini terdiri dari partikel koloid yang bermuatan negatif atau anion. Sedangkan bagian luar merupakan kerumunan kation yang tertarik oleh partikel-partikel koloid tersebut. Jadi kan koloid itu ada yang bermuatan negatif maupun ada yang bermuatan positif. Yang bermuatan negatif disebut anion, yang bermuatan positif disebut kation. Nah, muatan negatif dan positif inilah yang menentukan daya tarik-menarik antara ion tersebutnya. Kemudian mineral liatnya. Jadi kalau kita bicara di sini tadi adalah bahwa tidak semua praksiliat kurang dari termasuk dalam koloid. Karena koloid itu Kurang dari 1 mikron. Maka kita bicara di mineral liat dulu. Mineral liat adalah mineral yang berukuran kurang dari 2 mikron. Mineral liat dalam tanah terbentuk karena mineral liat itu karena rekristalisasi atau sintesis dari senyawa-senyawa hasil pelapukan mineral primer, seperti debu dan pasir yang mineral primer itu. Kemudian ada alterasi, perubahan langsung dari mineral primer yang telah ada, misalnya mica menjadi elit. Ada rekristalisasi atau sintesis dari senyawa hasil pelapukan mineral primer. Kemudian ada alterasi atau perubahan langsung dari mineral primer yang telah ada, misalnya mica menjadi elit. Mineral liat dalam tanah dapat dibedakan menjadi mineral liat AL silikat, kemudian oksida-oksida FE dan AL. Jadi ada mineral liat AL silikat dan oksida-oksida FE dan AL, mineral-mineral primer. Macam-macam koloid tanah, jadi koloid tanah itu ada dibedakan menjadi koloid anorganik. anorganik atau disebut sebagai koloid mineral. Nah, koloid mineral ini atau anorganik ini ada beberapa, yaitu misalnya koloid silikat SiO2NH2O, kristalin yang bermuatan negatif. Kemudian koloid silikat non-kristalin. Kemudian hidroksida besi FeOH3x dan hidroksida aluminium yang menimbulkan warna merah, kuning, coklat atau campurannya. Kemudian koloid yang kedua, koloid organik. Koloid organik itu yang disebut dengan humus. Ada koloid anorganik, kemudian ada koloid organik. Jadi koloid organik terbentuk dari bahan vegetatif, bahan lapuk, seperti tumbuhan, hewan, dan lain sebagainya. Membentuk koloid humus. Kemudian anorganik itu dari mineral-mineral. Dan koloid silikat, kemudian koloid silikat non-kristal, hidroksida besi, dan itu adalah macam-macam koloid. Nanti kita bicarakan di belakang apa sih sebenarnya anorganik dan koloid organik. Misalnya di sini ada felspar, mica, atau mineral ferromagnesium itu bisa merubah menjadi ilit, bisa merubah menjadi monmorilonit, kemudian bisa merubah menjadi kaolinit. dan terakhir di oksida AL dan FE. Ini filopar ini disebut sebagai mineral-mineral primer. Kemudian seperti pasir, debu juga mineral primer, kemudian sintesi antrasi menjadi mineral sekunder. Kemudian yang paling rendah itu di sini adalah oksida AL dan FE. Ini sudah perubahan yang paling... terakhir ya, kemudian dari Ilit, kemudian Monmorilonit, Kaolinit, Kaolinit itu di pekisi satu-satu, nanti di belakang kita sampaikan Kaolinit itu, kemudian Monmorilonit itu daerah yang mengembang dan mengkerut, dan perubahan-perubahan inilah yang menentukan tingkat kesuburan dari tanah itu sendiri. Mineraliat al silikat dapat dibedakan menjadi mineraliat silikat yang berbentuk kristal atau kristalin, misalnya kaolinit, kemudian haloisid, monmorilonid, ilid. Kemudian mineraliat al silikat amof, misalnya alovan, alovan itu berada di abu vulkan. Nah kemudian mineraliat al silikat amof, Kristal atau kita istilah di situ, kristal itu sebenarnya apa? Atau hablur adalah suatu padatan yaitu atom atau molekul atau ion yang penyusunnya terkemas secara teratur dan pola berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum jacayan membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Kalau amof itu jenis padat dengan struktur partikel yang tidak teratur, yang amof ini. Ini adalah mineral alovan. Kemudian kaolinit, kaolin dan haloisid banyak ditemukan pada tanah-tanah merah atau coklat, tanah-tanah yang umumnya berdrainase baiknya. Biasanya ini kaolinit itu ditemukan pada tanah-tanah yang bergembang lanjut atau tanah-tanah tua seperti di Kalimantan sini, ini masih dirajai oleh mineral jenis kaolinit atau mineral tipe kisi 1 banding-banding 1. Monmorilonnya ditemukan pada tanah-tanah yang mudah mengembang dan mengerut dan pecah. pecah pada musim kering misalnya tanah vertisol vertisol itu kan vertik artinya membalik sol artinya tanah tanah yang membalik jadi kalau musim kemarau musim kemarau itu kering lalu dia membentuk membengkak itu ya pecah-pecah gitu ya kemudian ketika kan dia mengkerut pecah-pecah mengkerut sehingga membentuk bongpaan-bongpaan itu tanah itu mengkerut ketika musim kemarau kemudian ketika musim penghujan yang bungkan lubang-lubang tadi itu terisi oleh tanah dari permukaan masuk ke dalam tanah, sehingga disebut dengan vertisol, vertik itu membalik, sol itu tanah. Jadi bungkan-bungkan itu seperti kita temukan di daerah Ngawi, misalnya di daerah Jawa bagian Ngawi. Tanah ini cenderung subur ya, yang memori-lori ini. Kalau kaolinit dan halusin cenderung tidak subur, karena dirajai oleh mineral 1 banding 1. Nah kalau Montmorillonid itu bisa dirajahi dengan tipe kisi 2 banding 1. Atau ini biasanya pada tanah-tanah yang sedang berkembang. Kalau di Kaolinid ini tanah-tanah yang sudah berkembang lanjut. Elite ditemukan pada tanah-tanah yang berasal dari bahan induk yang mengandung nika dan belum mengalami pelampukan lanjut. Alovan banyak ditemukan pada tanah berasal dari apu gunung api, seperti andisol. Pada tanah-tanah tua seperti oksisol, banyak mineraliat silika yang telah hancur dan membentuk mineraliat baru, yaitu oksida, oksida FE, atau AL, atau seskui oksida. Jadi nanti kalau kaolinit itu berkembang, itu menjadi oksida FE dan AL. Kalau yang... Ilit, monmorilonit itu kan berkembang menjadi kaolinit, kaolinit kalau sudah nanti berkembang lagi menjadi oksida Fe dan Al. Nah, sudah ini menjadi tanah tua, menjadi tanah tua sekali, karena sudah berkembang lanjut. Mineraliat Al silikat mempunyai struktur berlapis-lapis, jadi setiap unit terdiri dari satu lapisan Si tetrahidron dan Al octahidron. Berdasarkan atas banyaknya lapisan Si, Tetrahedron, dan Ol-Al-Oktahedron dalam setiap unit mineral, maka mineralia dibedakan menjadi tipe kisi yang disampaikan tadi itu. Mineralia seratu banding satu, itu contohnya di kaolinit. Mineralia di dua banding satu, contohnya adalah monmorilonit, itu ilit monmorilonit. Kemudian mineralia dua banding dua, atau yang disebut dengan klorit. atau ini mineral tipok isinya Kita jelaskan ya, mineraliat 1 banding 1 atau tipe kisinya 1 banding 1 adalah mineraliat di mana setiap unit terdiri dari 1 lapis Si tetrahedron dan 1 lapis Al-oktahedron. Kemudian mineraliat 2 banding 1 atau tipe kisinya 2 banding 1 terdiri dari 2 lapisan Si tetrahedron dan 1 lapisan Al-oktahedron setiap unitnya. Demikian juga mineral 2 banding 2 atau 2 banding 2, 1 banding 1, terdiri dari 2 lapis Si tetrahedron dan 2 lapis Al-oktahedron untuk setiap unitnya. Kita lihat di sini misalnya, di sini tipe G11, 1 tetrahedron dan 1 oktahedron silikat di bagian tengah. Biasanya tersusun seperti ini. di dalam tanah ya, ini kaolinit, ini contoh kaolinit. Kemudian ada tipe 2-1, ada ilit dan vermekulit ya, itu yang terdiri dari 2 tetrahedron dan 1 oktahedron. Kemudian tipe 2.11, itu terdiri dari 2 lembar tetrahedron silika dan 2 lembar oktahedron magnesium, atau lempeng magnesium disebut dengan brucid atau MgOH2x. Maka jenis-jenis itu ditemukan pada tanah aridisol, molisol, ultisol, atau tipe mineral 2.2 atau Contohnya adalah klorid. Ini contohnya klorid. Jadi di dalam tanah mineral seperti ini. Kemudian ada muatan negatif pada mineral liat silika disebabkan oleh beberapa hal. muatan negatif pada mineral silat terbaru adalah beberapa, yaitu kelebihan muatan negatif pada ujung-ujung patahan kristal, baik pada SIT trahedron dan maupun ALO trahedron. Kemudian disosiasi H positif dari gugus OH yang terdapat pada tepi atau ujung kristal pada pH rendah, masam. Ion H positif terikat erat, tetapi bila pH naik, ion H positif menjadi mudah lepas sehingga muatan negatif meningkat. Muatan ini disebut muatan tergantung pH. OH apabila dipecam jadi OH-dan H-. Jadi disosiasi H-dari gugus OH. Atau biasanya itu kalau pH-nya itu asam, maka H-nya itu konsentrasinya sangat kuat. Tapi ketika... Asam itu pH-nya rendah, kemudian H positif itu sangat banyak dan terikat kuat. Sehingga kalau pH-nya naik atau pH-nya mendekati, mengarah naik, dari pH misalnya asam itu 5 ke bawah kemudian naik menjadi 5 dan 6 dan seterusnya, maka ikatan pH menjadi mudah lepas. Substitusi isomorfik yaitu penggantian kation dalam struktur kisar oleh kation lain yang mempunyai ukuran yang sama tetapi dengan muatan atau valensi yang berbeda. Pada umumnya kation yang menggantikan muatan yang lebih rendah daripada yang digantikan. Misalnya Mg2 positif atau Fe2 positif menggantikan Al3 positif dalam Al-oktahedron. Atau Al3 positif menggantikan Si. 4 positif dalam SIT terhadron, sehingga terjadi kelebihan muatan negatif pada liat. Substitusi isomorfik terjadi pada waktu proses pembentukan liat berlangsung dan menghasilkan muatan tetap pada mineral tersebut. Jadi kalau MG2 positif itu MG2 positif karena dia berada pada pada alkali tanah. Jadi valensi 2. Kalau kita di apa, di SIT. Sistem periodik unsur itu pada golongan 2. Kalau golongan 1 itu kan golongan 1A itu alkali. Itu hati lina nangis karena raden bagusnya cinta sama padam. Misalnya golongan hidrogen. Kemudian golongan 2 itu kan misalnya kita menghapal di sistem periodik unsur itu ada 2 positif. Dari bebek makan cacing MG. seret banget rasa animasennya. Jadi FG itu, MG itu dua positif. Kemudian Fe termasuk dalam unsur mikro Fe2 positif menggantikan Al Al itu golongan 3 Golongan 3 positif Nah disini yang valensi itu ditentukan oleh dalam sistem periodik unsur itu Golongan-golongannya tadi itu Mineral liat kaolinit tipe 1-1 Masing-masing unit melekat dengan unit lain dengan kuat oleh ikatan H Sehingga mineral ini tidak mudah mengembang dan mengkerut bila basah dan kering bergantian. Substitusi isomorfik sedikit atau tidak ada, sehingga kandungan muatan negatif atau kapasitas tukar kationnya rendah. Muatan negatif hanya pada patan-patan kristal atau akibat desosiasi H bila pH-nya naik, atau muatan tergantung pH. Nah, kita jelaskan sedikit apa itu substitusi isomorfik, ya itu ya, yang disebut tadi itu. Penggantian kation dalam struktur kristal oleh kation lain yang mempunyai ukuran yang sama dengan muatan valensi yang berbeda. Sedangkan disosiasi tadi adalah suatu proses ketika senyawa ionik terpisah menjadi partikel, ion atau radikel yang lebih kecil. Dan biasanya dapat dikembalikan seperti semula. Seperti dalam ikatan AB menjadi A dan B dalam posisi kesetimbangan. Maka konstanta disosiasinya datat. Itu adalah KA sama dengan ini konstanta A, kemudian konstanta B, dan konstanta AB. Dibagi konstanta AB. Nah kemudian mineraliatmonmorilonid atau tipe kisi 2 berbanding 1. Itu biasanya pada tanah-tanah yang sedang berkembang. Di mana tanah-tanah, di mana masing-masing unit dihubungkan dengan unit lain oleh ikatan yang lemah. Oksigen ke oksigen, sehingga mudah mengembang dan mengkerut bila basah itu mengembang, bila kering mengkerut, seperti saya jelaskan tadi di daerah Ngawi. Sehingga aspal di daerah Ngawi itu sangat jarang sekali baik, karena dia bergelumbang terus. Sehingga perlu konstruksi yang kuat sekali untuk tidak mengikuti pola tanah di sekitar situ. Hal ini karena air atau kation masuk dalam ruangan-ruangan antarjunit tersebut dalam proses pembentukan monmorilonid banyak Al3 positif dalam Al-oktahedron yang disubstitusi diganti oleh Mg2 positif sehingga banyak menghasilkan kelebihan muatan negatif. Karena itu monmorilonid mempunyai muatan negatif yang tinggi. Kapasitas tukar kation tinggi. Kalau kaulinid 1 banding 1 itu kapasitas tukar kationnya rendah. Sedangkan 2 banding 1, monomer unit mempunyai kapasitas tukar kationnya tinggi. Kapasitas tukar kation inilah yang menentukan retensi haranya. KTK-PH itu menentukan retensi haranya. Nah, di sini kapasitas tukar kationnya tinggi. Nah, kemudian elite hidrosmika tidak banyak ditemukan di Indonesia. Mineral ini tergolong mineral liat 21 dan umumnya terbentuk langsung dari mica melalui proses alterasi. Alterasi sudah saya jelaskan di depan tadi. Dalam proses ini struktur mica tidak banyak berubah, tetapi terjadi penggantian sebagian ion K positif dari ruang interlayer antar unit mica oleh ion H positif. Mineral ini dapat menfiksasi atau menambat K yang diberikan atau yang ada di dalam larutan tanah. Adanya substitusi Si4 positif dari Si tetrahedron oleh Al3 positif menyebabkan Muatan negatif mineral ini cukup tinggi, atau kapasitas tukar kation 10-40 semol per kilogram. Jadi kalau daerah kaulinit itu, KTK-nya itu biasanya di bawah 10. Tapi kalau di per 2-1 ini, KTK-nya tinggi. Kalau KTK tinggi, tanah itu cenderung lebih subur. Kalau KTK rendah, tanah itu cenderung tidak begitu subur. Alterasi adalah perubahan komposisi mineral batuan yang terjadi dalam kondisi padat lantaran adanya pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi dan tidak dalam terkondisi esokimia. Dalam menghasilkan mineral lempung, kuarsa, oksida, atau sulfida logam. Jadi alterasi itu contohnya misalnya oksidasi, oksidasi yang mudah ditemukan dalam kitab masyarakat misalnya ketika mineral besi yang mengandung besi alami seperti pirit. dioksidasi berubah menjadi geotip. atau besi hidroksida atau sulfat besi lainnya. Jadi ini oksidasi, oksidasi yang mudah ditemukan. Kemudian hidrasi dan dehidrasi itu adalah gipsum menjadi sulfat anhydrat. Ini contoh alterasi, perubahan komposisi mineralogi batuan. Kemudian mineral silikat amof. Amof tadi yang bentuknya tidak beraturan, mineral silikat, lihat silikat amof. Maka yang terpenting dalam mineral serikat amob itu adalah alovan. Mineral ini terdapat pada tanah berasal dari abu vulkan atau andisol. Itu biasa di daerah-daerah yang banyak gunung berapi. Kemudian diperkirakan berasal dari pelapukan gelas vulkanik atau mineral felspar. Mineral ini mempunyai kekuasaan tukar kation yang tinggi, tapi dapat menfiksasi P dengan kuat. Tanah yang banyak mengandung alovan terasa licin bila dipirit. Dan umumnya mempunyai blue density yang rendah. Jadi blue density yang rendah inilah yang disebut dengan tanah itu lebih longgar atau tanah itu tidak padat. Sehingga akar tanaman mudah untuk berpenetrasi pada tanah. Kemudian karena berat volumenya blue density itu rendah itu sehingga nutrisi-nutrisi itu gampang sekali untuk diserap oleh tanaman. Karena tidak. padat gitu ya. Kalau tanah padat kan akar itu berkembang sangat susah gitu ya. Nah ini di mineral alovan ya. Mineral oksida umumnya banyak terdapat pada tanah-tanah tua. Di darah tropika misalnya tanah oksisol. Oksisol tadi itu kan biasanya oksida FE dan AL ya. Tanah-tanah tua yang sudah berkembang. Kalau kaolinit nanti bisa berkembang menjadi oksida FE dan AL. Jenis mineralian oksida yang sering ditemukan dalam tanah adalah gipsid, AL2O3-3H2O, kemudian hematid, hematid itu Fe2O3, geotid, ya itu banyak mengandung besi tadi, Fe2O3-H2O, limonit, Fe2O3-3H2O. Oksida ini bersifat kristalin atau amob dan mempunyai kapasitas tukar kation yang rendah dari kaolinit, kurang dari 4 cmol plus per kilogram. Jadi untuk kaolinit ini Ktk-nya itu sangat rendah. Contohnya ya itu ini kalau dirajahi ini ya misalnya di daerah kaolinit ya seperti ini, ada gipsit, ada hematit, ada limonit. Ini kandungan FeAl itu merajai di sana. Oksida AL dan F sering bermuatan positif dan dapat melakukan fiksasi P dengan kuat melalui pertukaran anion sebagai berikut. Jadi AL-OH3, AL-OH3 kali, AL-OH2 plus ditambah OH-. AL-OH2 kali plus ditambah H2PO4 menjadi AL-OH2H2PO4. Ini seperti di tanah-tanah masam ya, itu unsur P itu diikat kuat oleh aluminium. Sehingga Pak... di daerah tanah-tanah masam itu, unsur P menjadi tidak tersediakan oleh tanaman. Kenapa? Dia diikat kuat oleh aluminium. Dia mungkin ada, mungkin ada, tetapi karena diikat kuat oleh AL, sehingga dia tidak tersediakan oleh tanaman. Sehingga bisa menjadi kesuburan potensial saja. Karena dia diikat kuat oleh aluminium. Sehingga bagaimana supaya P ini bisa diserap oleh tanaman, maka... dihilangkan ikatan P itu di dalam ikatan aluminium maka itu bisa terlepas mineral-mineral primer di dalam fraksi liat di dalam fraksi liat kadang-kadang ditemukan mineral primer seperti kuarsa felspar dan sebagainya, mineral-mineral tersebut serupa dengan yang ditemukan dalam fraksi pasir atau debu tapi ukurannya sangat halus, yaitu kurang dari 2 mikron, jadi yang ada mineral liat yang yang ditemukan atau fraksiliat yang ditemukan mineral primer yaitu kuarsa dan sphelespar. Kemudian yang kedua adalah koloid organik. Koloid organik dalam tanah adalah humus. Kalau kita bicara koloid organik dalam tanah ya humus. Makanya humus itu kan subur sekali. Perbedaan utama dari koloid organik dengan koloid anorganik lihat adalah bahwa koloid organik atau humus terutama tersun dari CH. dan O. Sedangkan lihat terutama tersusun dari AL, SI, dan O. Jadi penyusunnya aja kalau humus itu kan karbon hidrogennya. dan oksigen sedangkan liat terutama tersedia oleh aluminium dan silika dan oksigen sehingga kalau koloid organik ini sangat subur sekali karena susunan kimia susunannya tersedia ini kemudian kalau ALSI ini kan cenderung tidak terlalu subur humus bersifat amof atau tidak berbentuk atau berbentuk tidak beraturan mempunyai KTK yang tinggi daripada mineral liat lebih tinggi dari non-moriloni Dan lebih mudah dihancurkan jadi bergantikan dengan mineral liat. Jadi apa? Humus ini memiliki KTK yang tinggi, maka dia berfungsi untuk memperbaiki tanah ya humus ini. Humus ini perannya sangat penting, humus terbentuk dari perurahan bahan organik. Kemudian sumber muatan negatif dari humus itu terutama adalah muatan dalam humus adalah muatan tergantung pH. Dalam keadaan masam, H positif dipegang kuat dalam gugus karboksil atau P0. Jadi yang menentukan itu adalah gugus karboksilnya atau P0. Tetapi ikatan tersebut menjadi kurang kekuatannya bila pH menjadi lebih tinggi. Akibatnya, disosiasi H positif meningkat dengan naiknya pH. Sehingga muatan negatif dalam kulit humus yang dihasilkan juga meningkat. Ini sumber muatan negatif dari humus itu sendiri. Berdasarkan atas kelarutannya dalam asam dan alkali, humus dibagi menjadi tiga bagian. Jadi humus itu dibagi menjadi tiga bagian. Ada asam fulviknya. Asam fulvik itu mempunyai berat molekul yang paling kecil. Bermakna lebih terang larut dalam asam maupun dalam alkali. Aktif dalam reaksi-reaksi kimia. Asam fulvik itu berat molekulnya paling kecil. Kemudian yang kedua adalah asam humik. Berat molekulnya sedang. Warna tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap, larut dalam alkali, tapi tidak larut dalam asam, aktif dalam reaksi kimia. Kemudian yang ketiga, humus itu ada humin. Berat mukulnya paling besar, warna paling gelap, tidak larut baik dalam asam maupun dalam alkali. Tidak aktif dalam reaksi kimia. Jadi ada tiga susunan dari humus sendiri. Ada asam fulvik, ada asam humik, dan... humin. Maka asam humat adalah zat organik yang mempunyai struktur molekul komplek dengan berat molekul sedang, humat tadi ya, mengandung gugus aktif secara alami. Asam humat terbentuk dari proses biologi, kimia, dan fisika dari bahan yang berasal dari tanaman maupun hewan. Proses pembentukan asam humat dikenal dengan nama yang disebut humifikasi. Kondisi tersebut membuat asam humat bersifat sebagai pembenah tanah. Nah, itu yang berfungsinya. Asam fulvat adalah hasil ekstrasi humus yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk memacu pertumbuhan tanaman. Asam fulvat yang berasal dari bahan organik bisa memperbaiki ketersediaan unsur fosfat dengan mengurangi jerapan fosfat. Nah, maka itu yang biasa fosfat terjerab oleh AL tadi itu ketika kita berikan bahan organik, maka maka ikatan fosfatnya menjadi lepas dan fosfat bisa diserap oleh tanaman. Humin adalah zat makromolekul berbasis karbon yang terdapat di dalam atau sebagai produk sampingan dari proses biorefinere yang tergantung pada sakarida. Perbedaan yang jelas dari asam humat seluar dan humin adalah asam humat adalah bagian tanah yang tidak larut dalam air yang dapat larut dalam nilai pH yang berbeda. Asam fulmat adalah bagian tanah yang larut dalam air, sedangkan humin tidak larut dalam air maupun dalam pH apapun. Itu yang perbedaan tiga jenis ini. Tapi humus ini paling kuat memperbaiki kondisi kesuburan di dalam tanah. Demikian untuk kolit tanah hari ini dan terima kasih saya akhiri. Akhir kolit, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.