dari nol. Aid aid aid. Dari nol dari nol. Kita mau ngebahas bagaimana membangun personal branding dari nol. Wih, gila makin laris aja nih topik nih. Bahasannya makin lama makin seru. Iya, makin lama makin conference material ya. Gua lama-lama soalnya kan e ini menurut gua lu sangat-sangat kompeten di bidang ini karena lu sudah melakukan oke praktisi? Praktisi. Jadi gua harap ilmu-ilmunya juga nanti teman-teman bisa praktikin semua. Oke. Tapi sebelumnya seperti biasa karena dari nol menurut lu definisi personal branding itu apa sih, Teh? Personal branding itu adalah persepsi orang tentang kita. Titik. Oke. Persepsi orang tentang kita. Iya. Misal h ee ada seorang cewek yang misalnya orangnya ramah banget i tapi diberikan Tuhan mukanya tajam-tajam, rahangnya tajam, hidungnya tajam gitu ya. Cakep dong tajam-tajam. Tapi biasa yang tajam-tajam ini terkesan galak. Oke. Terus jadi dia orangnya pendiam. H. He. Padahal orangnya asik banget. He. Terus ee dia suka misalnya dia datang ke sebuah komunitas gitu ya, dia diam. Orang lihatin persepsi orang adalah wah nih cewek cakep-cakep galak ya. Iya. Jutek nih. Cakep-cakep jutek ya. Entar dia ngomong lagi ke temannya, "Ada cewek cakep tuh jutek." Dia ngomong lagi ke temannya, "Ada cewek cakep tuh jutek." Hmm. Padahal dia enggak jutek. Iya. Persepsi tentang dia jadi cewek cakep yang jutek. Maka personal branding dia sekarang adalah cewek cantik yang jutteek. sesimpel itu. Ee nah itu terbawa dari apa? Dari cara kita pakai baju, dari ekspresi muka, dari cara kita bicara, dari apa yang kita tampilkan, dari ee gambaran kita yang paling banyak diconsume sama orang di sekitar kita lewat berbagai channel. Hm. Secara konsisten itu akan terbentuk persepsi dan didefinisikan sebagai personal branding. I see. Jadi apa yang orang lain persif tentang kita as a whole ya. Betul. As a whole. Oh, semuanya. Dan channelnya sebenarnya bisa dari mana aja orang. Makanya contohctoh orang bawa mobil mewah. Heeh. Persepsinya kaya. Kaya padahal bisa aja orang miskin nyewa. Iya. Atau minjam temannya atau minjam. Tapi kan kita bangunnya persepsi bukan real. Persepsi gitu. Nah, kalau ngomongin personal brand, gimana cara kita ngebangunnya, Teh? atau misalkan apa yang penting deh. Oke. Nah, ini balik lagi. Ini disclaimer opini gua sebagai anglnya teoderic ya. Buat gua personal branding itu harusnya harusnya bas on gua adalah persona kita. Oke. Yang memang dikeluarkan dari berbagai channel sehingga orang mengenal kita as it is. Oke. Memang karakter aslinya kita. Iya. Oke. Tapi gua enggak bisa enggak ada yang salah ya. Tapi banyak juga orang yang membuat gini, gua membangun personal branding keterbalikan dari aslinya gua. Oke. Salah enggak? Enggak. Misalnya orang aslinya ramah baik, personal brandingnya galak jahat tukang pamer. Oke. Enggak ada yang salah. Tergantung apa? Purpose-nya. Ah. Oke. Menarik ya. Contoh Theoderik orangnya apa adanya. Kalau ngomong realistis. Kalau ngomong begini, "Gua jual kelas enggak laku kelas gua." Karena realistis. Betul. Betul. Kalau gua habis ini tiba-tiba jualan, gua akan bangun persona Theoderik yang dalam 10 hari bisa kaya banget. Hm. He. Supaya lu orang semua percaya bahwa dalam 10 hari gua bisa kaya banget. Kalau gua jual 10 days, the fastest 10 days to get rich, lu beli. Oke, based on purpose. Purpose gitu loh. Berarti untuk mulai personal branding yang harus pertama kali lu punya adalah purpose-nya dulu kayak gua. Teman-teman mungkin tahu yang sudah follow gua 2 tahun lalu. Purpose gua ini adalah sharing. Oke. Karena mulai personal brandingnya Theoderic ini bukan dari tujuan monetisasi atau apapun, tapi dari saat teduh, doa dan panggilan. Gua pelayanan di sini sehingga gua sharing as it is realistis apa adanya dan kenapa kalian gak pernah lihat gua kontroversi drama ribut disenggol orang pun gua ngak ladenin karena tujuan gua satu gua mau jadi berkat yang bisa ngajak orang growing sama-sama step by step titik oke itu di luar itu itu bukan purpose gua makanya lu akan lihat kok teodik begini terus konsisten emang itu purpose-nya kalau kalian tanya kok kenapa enggak jual kelas enggak bakal laku guys karena tujuan gua sharing i ya betul G ya. Mungkin sekarang kalau gua jual mungkin bisa lebih laku ya karena credibility. Teman-teman sudah tahu oh kok daging nih gua mau tapi tetap akan kurang micin gitu ya. Purposeennya beda. Purpose orang ada yang salah enggak? Enggak ada. Beda-beda. Kalau lu mau jualan ya lu personal brandingnya jangan kayak gua. Oke. Lu harus jadi superhero. Kalau personal branding lu mau apaagi? buat company lu beda lagi lu harus ngegambarin company lu. Personal branding lu apalagi mau memperlihatkan lu pasangan yang paling romantis satu dunia ya personal brandingnya pasti ke arah sana yang ditampilkan ke arah sana. Balik lagi personal brand dimulai dari purpose. Oke. Nah, tapi personal branding ini sebetulnya akan sangat bagus sekali ketika dicombine dengan authenticity. Autentik apa adanya lu. Iya. Autentic dan authenticity ini lahir dari identitas kita. Oke. Purpose yang diturunin he digabung sama apa yang bagus di dalam diri kita. Strength. Kita jago public speaking kah, omongannya lancar, kita jago nulis kah, kita jago storytelling kah? Kita kita ganteng kah? Kita cantik kah? Kita kita jago nyanyi kah? Kita suaranya enak banget didengar kah? Iya. Tujuan yang diturunkan di-deliver dengan strength-nya kita jadilah authenticity. Hmm. Hm. Ya, makanya bilang, "Kok, kok lu kontennya otentik ya?" Iya, karena konten gua semuanya onag unscript, tidak ada script, tidak ada edit. Makanya orang bilang organik banget. Kenapa? Karena streng gua di sana. Oke. Dan kenapa bisa lancar sampai hari ini? Berarti Tuhan memang mau pakai gua di sini. Karena dipanggil untuk ngonten dan diberikan talenta untuk ngonten. Hm. Gitu. Personal branding yang dijalankan lewat konten. Oke, gitu. Nah, jadi autentis ini adalah strength-nya kalian nih. Oke, tadi kalian punya goals kok goals gua mau bikin bisnis gua laku. Boleh enggak personal branding? Boleh deliver itu dengan cara apa? Kok tapi gua enggak bisa ngomong kayak lu tapi gua suka nulis. H ya. Storyting dengan nulis. I ya. Ya. Storying dengan teks dengan script. Storyting dengan apa? Kok gua bisanya e suara gua enak di mic. He. Storyting dan voice over. Oke. Macam-macam gitu. Tadi purpose authenticity. Iya. Tapi salah enggak kalau seandainya orang yang let's say kayak tadi lu bilang orang mau personal branding beda banget sama karakter aslinya dia. Berarti kan enggak utentiknya dia tuh. Tidak salah tergantung sama purpose-nya. Tergantung purp. Makanya purpose di awal yang diturunkan itu purpose-nya bukan orangnya. Oke. Autenticity adalah turunan purpose ketemu streng. Iya. Maka jalan. Gua enggak pernah bilang autenticity adalah turunan orangnya ketemu streng. No. Hmm. Turunan purpose-nya ketemu strength. Kok gua mau jualan apa? Skinc I yang laku di Indonesia flexing. Turunannya boleh flexing enggak? Iya. Industrinya begitu mau gimana? Iya. Enggak mau gimana. Betul. Karena tujuannya kok gua jual kelas, kok gue jual insurance, kok gua jual MLM. Harus ada nih flexing-nya dikit i atau banyak I karena menunjang karir gua di sana. Silakan. I oke. Oke. Personal branding adalah tools yang dipakai untuk nurunin purpose kalian plus strength kalian. Jadilah autentisitas gitu. Gua enggak ngomong salah benar di sini. I iya. Betul. Betul. Betul. Tergantung tadi tujuannya apa. Yes. Gitu. Nice banget. Nice banget. Nah, terus gua mau nanya gini. Banyak orang yang sekarang terutama kalau zaman dulu mungkin lebih clear karena sosial media enggak semarak sekarang. Orang tuh agak susah ngebedain tentang personal branding dengan membuat konten di sosial media. Oke. Nah, menurut lu sendiri ada bedanya enggak, Teh? Oke, personal branding kan tadi ya, purpose kita atau persona kita yang diturunkan di disilangkan sama streng-nya kita. Nah, dikeluarkan lewat berbagai channel. Oke. Channelnya apa? Sekarang channel paling mudah gratis dan enggak bayar ya sosial media. Sosial media. Ada TikTok yang bisa buat konten distribution, ada Instagram yang bisa buat ee middle up personal branding gitu. Jadi macam-macam. Kalau zaman dulu mungkin apa lewat koran. Iya. Lewat TV, lewat macam-macam channel-nya. Macam-macam mungkin sekarang lu gua pakai kasih taruh diboard juga personal branding kan. Iya betul atau di komunitas. Iya atau di komunitas pokoknya bagaimana orang perif lu lewat apapun yang lu lakukan konsisten itulah personal branding. Nah cuman channel-nya kan beda-beda zaman sekarang semuanya lewat sosial media gitu ya. Jadi sosial media itu cuma channelnya channel dan channel yang paling mudah yang menurut gua zaman sekarang channel paling mudah, paling enak, paling efektif ya sosial media. Oke. Nah, ini eh banyak juga yang nanya sebenarnya apakah sepenting itu, Teh branding? Apakah zaman sekarang itu harus personal branding? Oke. Kalau ngomongin relevansi, karena ini ngomongin zaman sekarang, maka penting sekali. Kenapa penting sekali personal branding? Karena personal branding ini sekarang unlocking access. He. Dan boost your credibility. Oke, boleh kasih contohnya. Oke. Misalnya zaman dulu lu punya bisnis A gitu ya, lu pengin banget ketemu sama pengusaha A yang gede. He. Enggak bisa ketemu dia. Gimana caranya? Lu harus cari kenalan siapa? Kenalan siapa, kenalan siapa, kenalan siapa? Atau lu email susah. Tapi dengan ada persama branding, lu punya traffic tinggi, credibility lu oke, lu dipandang sebagai orang yang oke, lu mau ketemu siapa aja? Gampang. Posibility lu unlock akses sama network yang dulu enggak ke reachable, sekarang reachable. H. Buat bisnis itu pasti bantu banget. I buat karir juga udah pasti bantu banget sampai betul sekarang ginilah kita mau hiring karyawan ya enggak betul kita lihat sosmnya cuy pasti benar enggak begitu dia bisa memperlihatkan misalnya di sosm-nya dia jago di hal itu, dia bikin konten tentang angle-angle begini begini begitu kita lihat oh kita hire di kita bisa lihat langsung gambaran dia bekerja di sana ya itu jadi salah satu poin penting sekarang penting jadi persama branding buat semuanya penting unlock akses bisnis Lu kebus, personal lu kebus, everything got easier. H dan lu bisa jadi berkat buat banyak orang, bisa jadi impact buat banyak orang, atau bisa menghancurkan banyak orang. Ini pedang bermata dua nih. Pedang bermata dua. Dan lu juga bisa menghasilkan banyak uang dari personal branding. Wah, ini habis ini kita ngomongin duit ya habis ini. Tapi ya gua pengin tahu juga personal branding emang duitnya dari mana? Tapi nih tim ngumpulin beberapa mungkin mitos atau fakta yang mungkin menghambat orang ya untuk mulai personal branding, Teh. Nah, mungkin salah satunya adalah orang yang mau personal branding itu harus flexing dan ganteng atau kaya gitu-gitu. Nah, menurut lu lu gedi enggak? Tergantung purpose. Balik lagi tuh ya ke situ. Iya. Kalau lu hari ini purpose personal brandingnya untuk bisnis skincare lu ya pasti lu ganteng nolong. H. Betul. Kalau hari ini purpose lu untuk anggun apa? Bisnis. Bisnis apalah? Heh. Yang tidak kelihatan muka ya enggak nolong. Iya benar sih. Tergantung purpose tapi ya kita harus ngomong bahwa Indonesia ini beauty privilege-nya kencang. Otomatis ketika lu punya visual yang bagus udah pasti akan lebih menarik akan lebih kebost akan lebih menarik karena e personal brand ini irisan sama entertainment juga. Hm. Terus kalau ngomongin flexing balik lagi purpose lu apa? Kalau perspalan sesuatu yang dibantu makin laku dengan flexing, ya flexing mau gimana? I ya ya gitu. Jadi gua di sini tidak mau jadi kayak polisi moral. Gua berusaha netral, objektif, based on purpose. Tapi masalah etika lu dilanggar semana ketika melakukan itu, itu tanggung jawab lu ya. Itu based on personal values. Iya, itu based on lu, bukan bukan urusan kita. Oke. Jadi, ya begitu bangun bending harus harus b dependsama purpose lu. Oke. Tarikannya. Heeh. Agree gua. Gua agree banget. He. Terus yang kedua, H kalau mau personal branding, harus pakai gear yang oke dan mahal, depends lagi. Oke, bet. Contoh Theoderic itu pakai iPhone. Oke. iPhone yang memang dipakai sama bini gue. I buat sehari-hari kan. Sehari-hari sama pakai apa? Tripod. Iya, tripod yang beli di Tokopedia Rp100.000. He he. He. Ya udah jalan karena tujuannya apa? Sharing. Betul. Tapi beda kalau misalnya nih, oh purpose gua adalah memperlihatkan gua videografer yang jago ya. Enggak mungkin pakai iPhone gua atau gua pakai iPhone tapi mungkin yang ngikutin ngikutin zaman sekarang supaya editing transinya bagus. Iya. I betul betul betul. Tujuannya apa? Balik lagi. Kalau personal branding gua mau memperlihatkan kemampuan gua ngedit i gear lu bagus menunjang. Gua mau memperlihatkan agency gua jago nih bikin produksi. Iya betul ya. Pakai iPhone lu nurunin kredibilitas. Iya. Betul. Balik lagi ujung-ujungnya sebenarnya yang bikin lu ee jalanin ini atau enggak ya purpose? Iya. Kalau cuman kok gua biasa-biasa aja, gua memang pengin sharing aja harus punya gear bagus enggak sih? Harus punya ya? Enggak. Itu lu lagi ngomong sama diri lu sendiri aja ya. Karena kita karena kita sebenarnya punya teman juga, mentor kita juga di di Medan gitu. Dia ngomong nyalain handphone kadang pakai Kutang. Tapi yang dia orang banyak yang dengerin karena insight-nya yang dibutuhkan. Betul. Karena dagingnya lah. Gua juga dulu ee waktu awal-awal cuma di CFE Shop pakai kamera tripod. Bahkan rambut gua sering terbang-terbang kena angin di CF Shopini belum ada mikrofon yang di sini belum. Udah gitu pas ngomong ber kan. Bahkan pernah Pak lagi pakai enggak pakai mikrofon di gua lagi di restoran pizza di belakang tuh ada cewek dua ngerumpi kencang banget itu konten 3 juta views. He pacar ceweknya komen di tempat gua. Sor ya, kok bini gua bawel banget kemarin suaranya masuk ke konten lu. Nah loh, 3 juta views loh. Iya, tapi kan dari situ kita belajar, "Oh, ya deh boleh nih pakai mic." Kan tergantung kebutuhan aja, tapi untuk mulainya mah enggak mulainya. Yang penting dari purpose lu sama streng lu aja. Iya. Bahkan dulu seorang Theoderik H ngonten enggak pakai mic ya. Iya, benar. Enggak pakai i kan. Nah, itu keterbatasan tapi tetap tetap ini tetap bisa jalan kan improve step by step lah. Yes. Agree. Agree. Nah, ngomongin tadi duit. Hm. Emang personal branding ada duitnya? Banyak tergantung industrinya apa. Jadi ya gua ngomong fa-feren aja lah ya. Industri beda-beda. Industri finance, industri skinc, industri lifestyle, fashion, industri mainan, itu semua endorsement rate bisa beda-beda. Yang cukup tinggi biasanya finance dan bisnis. Oke. Karena brandnya yang bisa masuk banking, he. Institusional, politik juga mungkin tinggi ya. Karena budget kampanye besar. Iya. Banyak kan yang kemarin gua tolak, gua kasih lihat lu kan, Kak, budgetnya gede-gede tuh. Gue deh itu bukan gede, gue deh ya. Cuman gua enggak pernah upload di story terus gua tolak loh. Enggak. Lalu berikutnya ee kita bisa ngomongin personal branding itu eh revenue stream-nya banyak. Tadi kan ngomongin industri, sekarang tergantung lu personal brand kayak apa. Oke. Kalau contoh personal brandnya yang bentuknya edukasi atau insight itu bisa dari brand placement, itu bisa dari invitation speaker dibayar, itu bisa attending event dibayar. Jadi, lu diundang datang ke acaranya makan, nonton, pulang dibayar, Pak. Dibar. Iya. Kemudian lu bisa diundang podcast dibayar. Pokoknya semua ilmu yang lu share di tempat apapun tuh bisa dibayar. Wow. Corporate training lu bisa dibayar. I. Nah, kalau lu jatuhnya ke mungkin apa ya, personal brand atau ee bikin konten yang jualan hardsale, nah lu bisa dibayar pakai affiliate produk, sharing profit sama produknya. Terus ada juga yang mungkin lu bisa bikin digital produk lu, jualan digital produk lu. Kan banyak tuh yang jualan digital produk ya. Banyak banyak. Atau mungkin lu bisa buka apa? Konsultasi, mentoring, jual kelas, jual komunitas. Itu semua adalah revenue stream yang didapatkan dari personal branding. Ada yang B2B, ada yang B2C. Oke, B2B itu modelan kayak gua. Gua enggak pernah jual kelas ke and consumer, tapi gua jual brand placement ke brand. Oke. Jadi company? Iya, company. misalnya eh Bank Something kerja sama Theoderik atau Bursa Efek Indonesia sama Theoderik kan brand dan Theoderic. Nah, tapi kan banyak juga yang misalnya oh gue jualan kelas ke N user atau gue jualan program jualan coaching itu jadi B2C. B2C iya. Jadi ini bisnis model doang. Jadi enggak bisa di B2C ngatain ah dia ambil endorse. Enggak bisa yang ambil endorse bilang, "Ah, dia mah jualan kelas lah. Namanya bisnis model. Emang lu milih antara B2B atau B2C? Udah simpel. Enggak ada yang lebih tinggi, enggak ada yang lebih R enggak sama-sama nyari rezeki, Bos. Sama-sama bisa menghasilkan duit. Sama-sama bisa itu pilih aja mau yang mana gitu. Nah, ini beda-beda. Tapi kalau ditanya banyak, banyak sekali. Gua bahkan pernah kerja sama sama brand luar negeri ya, gua dibayar pakai SGD. Itu menarik tuh. Isinya ngapain? Luxury trip, Pak. Liburan mewah. Benar. Gua dibayar untuk menikmati 2 hari jadi orang kaya di Singapura. Jadi lu dibayar untuk liburan. Liburan. Jadi liburannya enggak keluarin duit dibayar bisnis class dikasih massage hotel bintang lima private dinner Michelin Star dibayar. Tujuannya apa, Pak? Kira-kira tujuannya mungkin untuk menggambarkan bahwa brand itu mengerti low lifestyle orang atas. Oh. Oh. Memilih kita beberapa influencer yangilitynya oke, kerja sama untuk sama-sama merangkul dan apa ya stereotyping-nya itu di Indo aneh banget, Bro. He. Orang di-endorse dikatain lu di-endorse lu gitu. Orang jualan kelas dikatain lu jualan kelas lu lah. Namanya emang bisnis modelnya dua itu mau gimana? Betul. Yang penting etikanya di endorse brand boleh. Selektif lah. Jangan pilih brand yang menghancurkan orang. orang gitu loh. Orang kemarin kita bikin apa ee bikin dari nol investasi saham tetap ada yang komen kok lu ada brand ini. Kita cuma kasih tahu loh. Heh. Belinya di situ. Yes. Itu juga produk negara lu sendiri. Benar. Itu brand tanah air loh. Iya. I lokal brand loh. Bahkan. Betul. Dan itu isi edukasinya 20 menit. Betul. Endorse-nya paling cuma semenit. Endorse semenit juga bukan endorse tetap edukasi bentuknya. Kalau lu mau beli, lu bisa di situ. Titik. Masih ada orang yang komen itu endorse lu gila gue. Lu coba mikir aja komentar lu tuh background pemikirannya gimana coba? Iya maksud gua ya samah one day kalau lu personal brand dan dapat rezeki gua akan happy for you. Yes. Ini bisnis model. Bisnis model. Ada juga orang mungkin wah lu udah kaya ngapain jualan kelas lah. Emang bisnis model salahnya dari mana? Emang lu mau beli kelas dia maksa? Betul kagak? Iya. Ini mungkin sama lah kayak dulu zaman kecil kita nonton kartun. Kenapa ada iklan? Iya iya ya kan? Kenapa kayak film kartunnya iya stop dulu ada iklan produk A B sekarang enggak usah gitu lu. Lu nge-fans sama orang K-pop muncul artisnya jeder. Dia foto sama brand skincare. Kenapa enggak pernah lu katain Ben? Apa bedanya sih? Benar lagi sama mungkin lebih ganteng aja Pak. Ini kan sama bisnis model orang. Berarti next-nya kita harus lebih ganteng, Pak. Iya. Berarti harus ada skincare yang masuk ya. Monggo. Monggo. Iya. Ngerti ya? Jadi maksud gua bukan mendisclaimer maksudnya kayak fans atau apa. Enggak, Teman-teman. Semua orang yang nantinya jadi punya traffic dan punya nama punya hak he untuk diberkati di sana selama dia menjaga etikanya dengan baik. Tuh. Dan itu yang menjadikan personal branding dan mungkin dunia content creatin jadi menarik kan karena lu bisa dapat income dari situ. Iya. Bayangin semua contontreator kagak boleh ambil endorse Indonesia ekonominya turun lagi GDP-nya. Benar. Hah? Benar. Udah sekarang semua PHK di mana-mana orang bikin konten dapat virality, dapat rezeki, enggak boleh endorse, enggak boleh jualan produk, enggak boleh jualan apa-apa. Aduh jadi negara miskin kita, Pak. Ekonomi kagak muter. Ekonominya diopak muter gitu. Oke, terakhir, terakhir ini terakhir. Tapi mungkin lu jawabnya mungkin agak panjang gua rasa ya. I apa ini tips kalau orang mau mulai personal branding sekarang juga deh. Ada enggak sih 1 2 3 tips dari el gitu? Boleh langsung ikut aja bootcam-nya enggak jangan harganya cuma Rp3,5 juta. Enggak, enggak enggak. Gua masih B2B mungkin one day mau coba B2C ya. One day sekarang belum. Tapi kalau misalkan B2C kalian pada mau enggak komen di bawah enggak? Soalnya banyak yang udah komen kayak kok kapan gua bisa ikut acara lu, bisa ikut seminar lu segala macam. Tapi kan gua B2B ya, jadi gua nungguin jadwal brand. Iya benar, Gua pernah bikin sendiri gitu. Tapi ya nanti ya kita lihat ya. Nah, ee yang mau mulai personal brand sekarang sekarang juga gua udah bilang pertama adalah cari tahu purpose lu apa. Oke. Purpose tuh apa aja ya? Kok buat naikin bisnis boleh, kok buat gua terkenal dapat validasi boleh. Kok buat nge-reveng mantan gua boleh kok buat gua jadi kaya boleh kok buat gua sharing boleh kok panggilan boleh. apapun no judge yang penting lu tahu purpose lu apa. Jangan sampai lu enggak tahu. Oke. Kalau lu enggak tahu purpose lu apa, nanti lu enggak tahu what's important sama what's not important. Dalam ketika lu enggak tahu purpose dan value lu apa, nanti lu enggak bakal tahu apa yang boleh gua tolak dan apa yang boleh gua terima di jalan ini. I ya karena jalan ini adalah jalan yang sangat banyak godaannya. He. Ya, nanti kalian jadi terombang-ambing hancur. Itu dulu. Kedua, listing strength kalian, value kalian, impact kalian, apa yang bisa kalian share? Misalnya, kok gua orangnya pintar nge-jokes? Iya, kalau gua bikin, kalau gua ngomong orang suka ketawa. Itu impact. Hmm. Ya, buat apa orang-orang yang pulang kerja capek nonton konten lu, terhibur, ketawa, itu impact. Kok gua kalau nonton konten lu, gua belajar banyak itu impact. Kok kalau gua nonton konten lu gua jadi takut jadi pengin ke gereja itu impact. Oke, gua kalau gua nonton konten nih orang nakut-nakutin gua nih ya, setan di mana-mana ya, gua mau ke tempat ibadah. Itu pun impact. Impact itu beda-beda. Impact itu apa yang lo rasakan, apa yang tertrigger di lu, dan harusnya membangun. He. Kalau impactnya buruk boleh enggak? Etika lu aja yang mikir itu. Iya. I ya. Kalau bisa sih berikan impact yang baik aja. Oke. Udah gitu berikutnya karena lu sudah tahu strength lo apa dan purpose lo apa, itu bisa dicombine jadi persona lo. Hm. Tadi kan eh ini sih paling voice over. Oke. Ah, ini sih paling oneag. E ini sih paling apa itu terserah lo itu. Makanya ada ini kan ada koko paling realistis gitu. Iya dan itu kan juga dari kalian yang ngomong bukan kita udah set plan dari awal ya. Iya gitu loh. Mungkin gua bisa bilang kayak enggak guys itu udah planning gua dari 10 tahun yang lalu biar kelihatan keren. Tapi enggak itu karena kalian komen aja gitu ya jadi persona ya. Iya. Berikutnya konsisten. Oke. Karena namanya persona branding apalagi ngomongin konten itu harus setiap hari lah minimal ada posting. Hm. Supaya apa? Supaya lu tahu mana yang jalan, mana yang enggak. Oke. Ini berhubungan dengan poin berikutnya. Namanya bangunal branding apalagi lewat sosial media dan konten itu banyak trial trial error dan evaluasi. Oke. Jadi udah tiap hari nge-post seminggu berarti sudah ngpost 5 sampai 7 evaluate mana yang works mana yang enggak. Hm. Kenapa enggak works? Kenapa works? Kalau enggak works kita coba metode lain. Kalau works kita jalanin. Iya. Sampai kalian ketemu winning content. Hm. Ketemu winning content dapat oh ini kok yang udah paling cocok sama gua views-nya gede. Nah itu boleh di breakdown sudah dijalanin konsisten gitu dan bisa jadi formula ya. Iya. Mungkin nanti kalau mau yang tahu lebih banyak bisa ke bootcamp yang one day mungkin kita akan bikin ya. One day-nya enggak tahu enggak tahu kapan mungkin kalau ada yang mau sponsorin. Oke, ini udah komprehensif banget sih menurut gua. Jadi ee pesan deh buat teman-teman yang mau mulai personal branding. Sarannya apa? Kalau buat teman-teman yang mau mulai personal branding, mulai aja dulu. Enggak ya bercanda. Awas lu mulai aja dulu. Jangan. Kalau mau mulai personal branding, cari purpose aja dulu. Oke, ya. Ketika purpose lo ada, then silakan mulai personal branding. Karena percaya sama gua orang yang mulai personal branding dan cuman imitasi tanpa ada purpose tujuan ataupun value kuat yang dipegang going nowhere. Kalian going nowhere dan kalian malah rawan terkena godaan kiri kanan yang nanti bisa menghancurkan pribadi kalian dan masa depan kalian. Even kalau purposeennya koh. Tapi gua susah ya gua lihat nih ya ee Paris Fernandez aja dari mukul pohon pisang sampai jadi CEO ya. Gua pengin kayak dia nih ya. Depan rumah gua ada pohon manggis. Gua pukul juga apa gitu ya. Tangan lu bengkak. Ya terserah. Enggak apa-apa. Purpose orang beda-beda. Gua enggak akan nge-judge. Yang penting kalian punya purpose-nya. Udah itu aja sih, Bil. Oke kalau gitu sampai ketemu di video dari nol berikutnya. Yeah.