Intro Assalamualaikum Wr Wb Bahagianya manusia itu bukan terletak dari apa yang dia dapatkan Tapi kita bisa bahagia karena kita sendiri yang menginginkan bahagia itu datang Semuanya tergantung dari mindset dan bagaimana cara kita menyikapi kehidupan ini Jika kita kita mampu mengendalikannya dengan baik, maka insya Allah kita akan mendapatkan kenyamanan dan bahagia dalam hidup. Tapi begitu juga sebaliknya. Kalau kita nggak pandai menyikapinya, malah bisa berakhir dengan rasa kecewa dan rasa sakit. Apalagi kita ini cuma makhluk sosial yang terkoneksi dengan berbagai macam bentuk-bentuk orang di luar sana. Nah, karena kita ini terkoneksi dengan berbagai macam bentuk orang di luar sana.
Kita selalu berhubungan dengan orang lain. Jadi, memang ada beberapa hal yang kita harus jaga supaya kebahagiaan dalam diri kita selalu utuh. Karena kita tidak bisa mengendalikan orang lain sesuai dengan apa yang kita mau loh. Tapi, kita sendirilah yang menjaga diri agar terhindar dari rasa kecewa yang berlebihan.
Demi kehidupan yang lebih baik. Sebaiknya, kamu jangan pernah berharap lebih tentang lima hal ini kepada orang lain. Yang pertama, orang bisa tahu isi kepalamu. Seribu orang, seribu otak, seribu rasa, seribu pikiran, dan seribu tindakan.
Tiap orang ini berbeda-beda. Itu dulu yang kita harus pahami. Bahkan, sedekat apapun kita dengan orang tersebut, kita tidak pernah tahu isi hatinya itu seperti apa. Setiap orang punya cara pandang yang berbeda-beda. Apalagi dalam melihat sebuah kehidupan.
Dan, tidak semua orang bisa merasakan apa yang kita rasakan. Tidak semua orang merasakan getaran emosi yang ada dalam diri kita setiap saat. Jadi, Jangan terlalu berharap jika orang lain dapat selalu memahami dan mengerti apa yang kamu rasakan. Bahkan, orang tua, pacar, sahabat sekalipun, belum tentu bisa menyelami bagaimana cara kita berpikir dan melihat kehidupan.
Yang bisa melihat itu adalah diri kita sendiri. Kalau kita ingin mereka tahu, ya kita harus ngomong. Jangan diam saja. Karena mereka bukan ahli nujum yang bisa membaca semua pikiran kita. Ketika kita berharap orang lain tahu pikiran kita, dan ternyata mereka tidak tahu dan memang mereka nggak akan pernah tahu, kita akan siap-siap kecewa dan menganggap diri mereka itu tidak mengerti diri kita.
Padahal, kitalah yang salah. Yang kedua, berharap orang bisa selalu ada pada saat kita terpuruk. Saat kamu jaya dan bahagia. Bisa jadi banyak orang yang mendekat Namun pada saat kamu jatuh dan terpuruk Tidak semua orang bisa berada di sisimu Ya, begitulah kehidupan Kamu jangan merasa heran, sedih, apalagi sampai kecewa Justru saat itulah Tuhan menunjukkan kepada kita Mana orang yang tulus dan mana yang tidak Dari sini kita bisa memetik sebuah pelajaran Supaya kita lebih memprioritaskan Orang-orang terdekat yang jelas-jelas menunjukkan simpati dan kepeduliannya kepada kita. Baik dalam suka maupun dalam duka.
Jadi mulailah peduli dengan orang-orang terdekatmu. Tidak perlu menunggu terpuruk dulu untuk tahu mana yang tulus dan mana yang bulus. Karena bisa dipastikan orang-orang yang selalu ada itu adalah keluarga dan teman-teman terdekat.
Yang sudah ada bersama kita. Yang sudah sejak lama bersama kita dalam suka maupun duka. Yang ketiga.
Berharap orang lain membalas kebaikan kita dengan cara yang sama. Dalam hidup ini, gak selamanya perbuatan baik kita kepada orang itu akan dibalas dengan cara yang sama. Jika kamu terlalu berharap orang lain membalasmu dengan cara yang sama, nantinya kamu akan mendapatkan kekecewaan yang sangat berat.
Karena apa? Karena ekspektasimu itu gagal terpenuhi. Misalnya nih, kamu meminjamkan uang kepada mereka pada saat mereka lagi terpuruk. Dan pada saat kamu terpuruk, kamu berharap mereka juga bisa meminjamkan uang kepada kamu.
Ya bisa ya bisa enggak loh. Tapi jangan terlalu banyak berharap di situ. Intinya, kita melakukan perbuatan baik itu dengan niat tulus mengharapkan ridho Allah.
Agar kita selalu ikhlas setiap kali membantu meringankan beban orang lain. Sebaliknya, jangan berharap jika kebaikanmu itu akan dibalas orang lain. Nantinya, kamu hanya akan mendapatkan rasa sakit hati dan kecewa jika semuanya itu tidak terpenuhi.
Yang keempat, berharap orang lain akan menjaga segala rahasia hidupmu dengan aman. Yang perlu kamu tahu, ketika kamu memiliki orang-orang terdekat, pastikan dia orang yang tepat dan terpercaya. Kamu harus benar-benar mengenali semua karakter orang-orang terdekatmu, agar nanti kamu tidak salah dalam memilih teman dalam bergaul. Sebab jika kamu salah menilai orang, apalagi sudah mempercayakan rahasia hidupmu kepada mereka, nantinya kamu akan shock sendiri ketika tahu bahwa orang terdekatmu itu adalah bukan orang yang kamu kenal.
yang amanah dalam memegang rahasia hidup yang sudah kamu percayakan kepada mereka. Maka dari itu, pintar-pintarlah mencari sosok teman untuk kamu ajak untuk berbagi cerita. Kamu perlu tahu bahwa nggak semua cerita hidupmu itu harus kamu bagikan kepada orang lain. Kadang-kadang, ada hal di mana kamu harus menutup rapat cerita masa lalu kamu sendiri, apalagi mengenai masa lalu yang sensitif. Yang kelima, Berharap semua orang terdekatmu bisa selalu dijadikan tempat untuk bergantung.
Salah satu sumber ketidakbahagiaan dalam hidup ini adalah ketika kita terlalu menaruh harapan yang lebih kepada manusia dengan menjadikan mereka tempat bergantung. Ingat lho, gak ada satu orang pun yang selalu ada di sisimu setiap waktu, setiap saat, dan mengawalmu selama 24 jam. Bagaimanapun, kamulah yang harus bertanggung jawab pada dirimu sendiri. Ketika kamu terlalu bergantung pada orang lain, kamu hanya akan menjadi orang yang pasif dan selalu diliputi rasa cemas.
Karena kamu selalu menunggu dan mengandalkan orang lain dibanding dengan diri sendiri. Akhirnya, kamu malah akan sering mengalami rasa sakit dan kesulitan di berbagai macam hal. Jadi, sebaiknya jangan pernah harap lima hal di atas ini kepada orang lain agar kamu bisa mendapatkan hidup yang lebih nyaman.
Sebagai manusia, berharap memang merupakan hal yang wajar. Namun, kita tidak bisa terlalu berharap kepada orang lain. Sebab, hal tersebut justru akan beresiko lebih mengecewakan jika segala yang diinginkan tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Ada satu kenyataan yang harus kita sadari, bahwa tidak ada orang yang dapat menolong kita secara terus-menerus untuk waktu yang lama. Tidak ada orang yang terus-menerus bisa berada di samping kita, dalam segala macam kesusahan kita, dalam jangka waktu yang sangat lama.
Hari ini, mungkin mereka bisa menolong kita dengan meminjamkan uang kita untuk kebutuhan hari-hari kita. Tetapi, mereka tidak akan selamanya bisa membantu kita loh. Mereka yang hari ini menolong kita...
Pada saat kita tidak punya uang untuk beli susu anak, untuk beli pampers, atau segala macam kebutuhan kita, tidak akan selamanya ada dan terus-menerus melakukan itu. Mereka akan berhenti melakukannya pada saatnya nanti. Akan ada masa di mana mereka akan berhenti memberikan pertolongan karena berbagai macam hal.
Anda mau marah atau kecewa? Berarti Anda orang yang tidak tahu diri dong. Sudah dibantu, tapi ketika mereka berhenti untuk memberikan bantuan, Anda menganggap bahwa mereka tidak membantu kita sama sekali. Kasian sekali hidupmu kalau selalu hidup dengan berharap dalam bantuan orang lain.
Jadi, satu hal yang pasti bahwa tidak akan ada orang yang selalu dapat menolong kita. Dan satu lagi, orang akan sampai di titik cenuh apabila kita sudah membantu mereka, tapi mereka tidak bisa melakukan perubahan yang signifikan dalam hidup mereka. Setiap orang akan kembali kepada semua hal yang menjadi tanggung jawab pokok mereka dalam kehidupan ini.
Lagian, kehidupan orang yang membantu kita tersebut tidak selamanya selalu berada di atas. Ada fase di mana mereka harus survive sendiri, harus berjuang sendiri untuk hidup mereka. Maka, hadapilah ketakutanmu. Berjuang melawan kemalasanmu.
Dan berjuang terhadap ketidakmampuanmu itu. Intinya, kehidupanmu adalah tanggung jawabmu. Bukan orang lain. Jangan selalu berharap orang lain bisa membahagiakan kita.
Sebab mereka juga punya hak untuk bahagia dengan cara mereka sendiri. Jangan paksa mereka selalu bisa membagi kebahagiaan mereka terhadap kita. Karena mungkin mereka juga punya tempat berbagi kebahagiaan mereka sendiri. Kebanyakan dari kita gagal menjadi orang sukses dan berhasil dalam kehidupan kita.
Lantaran terlalu mudah berpikir bahwa semua orang bisa membantu semua apa yang kita butuhkan. Berharap kepada teman yang sudah bekerja supaya bisa memberikan lowongan pekerjaan kepada kita. Berharap teman yang punya uang bisa memberikan modal kepada kita.
Berharap teman yang ahli di suatu bidang untuk bisa membantu kita dengan gratis dan mendampingi kita sampai berhasil. Halo, ingat tidak akan ada orang yang selalu membawa makanan gratis di meja kita setiap hari. Anda lupakan hal tersebut, hadapi hidupmu dan jangan bergantung kepada orang lain.
Hidup tidak bisa dibuat sebercanda itu kawan. Justru banyak keadaan dimana kita itu harus berjuang sendiri. Merangkak dari bawah tanpa seorang pun melihat kita.
Dan jangan bersedih karena memang itulah rumusnya. Bahkan terkadang dalam rumah tangga sendiri sekalipun, kita tidak bisa berharap pasangan kita berjuang untuk ikatan pernikahan kita. Saya ingin rumah tangga kita sakinah mawadah warahmat tentram dan menyenangkan. Jangan hanya berharap pasangan kita bisa melakukan itu. Tapi kita sendirilah yang harus berjuang untuk membuat hal itu terjadi.
Banyak yang akhirnya merasa sendirian dalam berjuang untuk keluarganya. Karena dia tidak paham bahwa memang pada akhirnya hanya kita sendiri yang bersedia berjuang untuk mencapai impian dan tujuan kita. Orang lain...
Hanya sesekali waktu mampir dan mendukung apa yang kita impikan. Dan mungkin itu juga jadi impian mereka. Pada akhirnya mereka akan pergi ketika mereka harus mengejar impian mereka sendiri.
Hadapilah ketakutanmu. Hadapilah apa yang harus diselesaikan. Jangan terlalu banyak menuntut pada orang lain saat mereka tidak melakukan bagiannya, karena kamu bukan selalu menjadi prioritas mereka.
Ada kalanya, mereka punya banyak pilihan prioritas dan itu bukan melulu tentang kita. Segera ambil alih kontrol terhadap hidup kita sendiri. Dengan cara tersebut, kita tidak akan tergantung dengan orang lain.
Pada saat kita kecewa, kita akan kecewa sekedarnya. Pada saat kita bahagia, kita akan bahagia sekedarnya. Hidup kita akan membaik dengan ekspektasi yang kita buat sendiri. Karena satu-satunya orang yang setia adalah dirimu sendiri. Ambil keputusan dan jangan menunggu orang melakukannya untuk kita.
Jangan terlalu berharap pada orang lain, daripada jadi orang yang membutuhkan orang lain. Jadilah orang yang selalu dibutuhkan orang lain. Ada yang harus kita ingat, sekecil atau sesedikit apapun yang kita beri, itu jauh lebih baik daripada kita selalu menerima.
Berharaplah kepada Tuhanmu, jangan kepada orang lain. Karena bayanganmu sendiri pun akan meninggalkanmu dalam kegelapan malam. Itu biasa ketika kita nggak salah sekalipun. Bahkan ketika kita mau melakukan apa yang agama anjurkan, masih ada aja orang yang membenci mu, mengejek mu, menghina dirimu, bahkan tidak akan pernah mendukungmu. Semuanya itu sudah menjadi takdir.
Ada atas, ada bawah. Ada surga, ada neraka. Ada musim kemarau dan ada musim hujan.
Dan yang pasti ada yang menyukaimu. dan juga ada yang tidak menyukaimu. Jadi, sampai kapanpun kamu mau berusaha menjadi orang baik untuk semua orang sekalipun, saya janji kepada Anda, akan selalu ada orang yang membencimu tanpa alasan sekalipun.
Sampai kapanpun, Anda tidak akan bisa menghindar dari orang yang membenci kita. Bahkan, ketika kita sudah berbuat baik lho, pasti ada aja orang yang nggak suka. Tidak semua orang bisa menerima kondisi dan keadaan kita. Memaksa orang lain untuk selalu menyukai kita adalah sebuah hal yang tidak mungkin. Kita mau melakukan apapun, pasti ada aja yang nggak suka.
Pertanyaannya adalah, apakah kita harus menjadi orang yang mereka suka? Apakah kita harus selalu menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain? Percaya sama saya, justru hidupmu akan semakin stres karena hal itu. tidak akan mungkin hal itu seperti menangkap angin mengejar bayangan.
Nggak akan bakal bisa. Kita selalu berusaha untuk menyeimbangkan keadaan dengan selalu bersikap mengalah dan selalu tidak enakan kepada orang lain. Alasan kita simpel, kita malas untuk berdebat dan untuk mencari keributan.
Dan kita selalu merasa semua masalah orang lain itu lebih penting daripada masalah kita. Sekali dua kali itu nggak apa-apa. Bisa kita lakukan, tapi sebagai manusia biasa, lama-lama pasti nggak akan tahan juga.
Karena kita merasa orang yang paling berkorban. Gara-gara ingin menyenangkan semua orang, hidupmu jadi nggak tenang. Hidupmu jadi bukan dirimu siang dan malam. Karena ketika ada yang suka dengan apa yang kita lakukan, di sisi lain selalu ada yang nggak suka dengan apa yang kita lakukan.
begitu seterusnya jadi lebih baik dibenci karena menjadi original daripada harus dipuja-puja tapi menjadi kopi pastanya orang lain kebanyakan dari kita takut untuk melangkah maju karena takut dengan omongan orang takut akan dibenci takut akan nyinyiran orang dan lain-lain padahal kita tidak perlu khawatir karena ketika orang membenci kita mereka tidak punya alasan yang pas dan alasan yang luar biasa Logis untuk membenci kita, sama dengan orang yang menyukai kita. Mereka yang menyukai kita, menyayangi kita, tidak butuh alasan apapun. Ali bin Abi Talib pernah menjelaskan, jangan menjelaskan dirimu kepada siapapun, karena orang yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan orang yang membencimu kapanpun tidak akan pernah percaya dengan hal itu. Memang, hal tersulit dalam hidup ini adalah tuntutan untuk bisa menyenangkan orang lain. Saat orang lain membenci atau tidak menyukai salah satu dari sikap kita, ingat, mereka sedang menuntut kita untuk bisa seperti apa yang mereka inginkan.
Jadi, buat apa bersedih? Justru saatnya kita menjadi diri kita sendiri. Beranilah untuk bilang tidak, dan jangan takut menolak apa yang tidak ingin kamu kerjakan. Karena, sekalipun kamu melakukan atau kamu tidak melakukan hal tersebut, Orang yang membencimu tetap akan selalu membencimu.
Percaya deh. Jangan takut dianggap jelek dalam cerita orang lain. Jangan takut namamu tercap buruk.
Karena selagi kita gak gosipin mereka, jangan takut untuk dibenci. Karena prinsipnya, nama kita dan cerita kita tergantung siapa yang menceritakan. Kalau dia membenci kita, pasti apapun yang kita lakukan selalu buruk dalam cerita dia.
Tapi kalau dia menyayangi kita, pasti apapun yang kita lakukan selalu manis dalam cerita dia. Stop lah untuk selalu menjadi solusi bagi masalah orang lain. Masalah kita ini sudah banyak dan menuntut kita untuk menyelesaikannya.
Beban seisi bumi ini bukan tanggung jawab kita loh. Beban semua orang itu bukan tanggung jawab kita. Menjadi populer dan disukai semua orang akan membuat kita memiliki tuntutan harus melakukan apa yang orang lain inginkan secara terus menerus. Tapi menjadi tidak populer adalah pilihan yang sangat bijak. Karena itu akan membuat kita menjadi lebih peka untuk menjadi diri sendiri.
Dibenci karena menjadi diri sendiri atau melakukan sesuatu untuk maju bukanlah sebuah hal yang buruk. Justru itu akan menjadi inspirasi bagi semua orang. Inspirasi bahwa Anda lebih takut untuk tidak punya masa depan daripada takut untuk dibenci orang lain. Gunakan waktu kita dengan bijak daripada memikirkan orang-orang yang membenci kita. Lebih baik kita pergunakan energi kita untuk membuat orang lain bahagia dengan cara kita.
Sebaik apapun diri kita, pasti selalu ada aja orang yang membenci kita tanpa alasan yang jelas. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah sebelum menyenangkan orang lain, kita dulu yang harus senang. Karena ketika kita memaksakan diri untuk memberi kesenangan kepada orang lain, padahal kita belum bahagia, itu ibarat kesenangan yang kita beri kepada orang lain, ibarat seperti cek kosong. Kalau kita mau ngasih uang ke orang, kita dulu yang harus punya uang. Jangan marah atau balik membenci, karena ketika kita marah karena dibenci, apa bedanya kita dengan mereka?
Kita ini manusia hebat loh, dan manusia hebat itu ketika dibenci, orang hebat akan selalu tersenyum dan selalu menunjukkan bahwa dia bahagia dan tidak terpengaruh dengan sikap orang-orang yang membenci dia. Jangan luapkan kekesalan atau cacimakimu di media sosial saat ada yang nyinyir atau membenci kita. Karena kalau kita balik untuk membenci, sama aja kita menurunkan derajat kita.
Biarkan pahala kita tambah dengan kebencian orang lain, dan jangan kurangi pahala tersebut dengan balik membenci mereka. Dunia ini tidak ada yang sempurna, sebaik apapun kita, pasti ada yang tidak menyukai kita. Jadi, jangan jadikan itu sebagai halangan untuk kita terus bergerak maju. Tetap bahagia.
Tetap tersenyum dan biarkan dunia yang akan membalas senyuman kamu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sekilas kita akan berpikir bahwa mengejar kebahagiaan itu seharusnya bisa membuat kita bahagia. Bagaimanapun, kita secara aktif mencari apa yang membuat kita bahagia. Ini sebenarnya akan sangat jauh dari sebuah kebenaran. Mengejar kebahagiaan hanya membuat kita merasa tidak bahagia.
Kedengarannya memang sangat aneh, bukan? Nah, ada perasaan akrab yang menyertai pengejaran kebahagiaan. Kita akhirnya merasa kewalahan.
Cemas, tertekan, karena kita pengen bahagia sepanjang waktu. Dan itu bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita. Sebenarnya, kita tidak memahami benar-benar bagaimana caranya mengejar kebahagiaan itu. Kita ingin sukses, kita ingin bahagia, tapi cara yang kita lakukan untuk mengejar itu sangat keliru. Ibarat tujuan kita ke Jakarta, tapi kita menaiki kereta menuju ke Surabaya.
Artinya, kita tidak akan pernah nyampe ke tujuan. Kalau dari awal, kita sudah tahu apa yang kita kejar dan apa yang tidak harus kita kejar Insya Allah kebahagiaan akan menyertai kita sebenarnya hidup itu simple apabila kita benar-benar mengerjakan apa yang harus dikerjakan dan tidak mengerjakan apa yang harus kita tidak kerjakan mudah-mudahan video ini bisa membantu Anda untuk menjadikan pedoman Anda supaya kelak Insya Allah Anda bisa hidup secara bahagia yang pertama untuk bahagia stoplah untuk mengejar kesempurnaan Tapi kejarlah sebuah perkembangan. Ketika Anda mengejar sebuah kesempurnaan, maka itu seperti menangkap angin mengejar bayangan. Artinya, tidak akan pernah bisa. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Semua manusia punya kekurangan dan punya kelebihan. Ketika Anda berfokus pada kesempurnaan, maka sampai kapanpun Anda tidak akan pernah merasa cukup dan bersyukur. Anda akan selalu stres karena Anda terobsesi untuk menjadi sempurna. Tapi ketika Anda mengejar perkembangan, dimanapun Anda, Anda akan selalu berucap Alhamdulillah untuk hari ini dan Bismillah untuk hari esok.
Dan besok harus lebih baik lagi daripada sekarang. Maka itu menandakan kalau Anda bahagia dengan pencapaian Anda, Anda bersyukur dengan pencapaian Anda. Tapi Anda tidak pernah puas, sehingga Anda terus belajar lagi, belajar lagi, dan belajar. Besoknya begitu lagi, setelah berjuang dan bekerja, Anda bersyukur, Anda ucapkan Alhamdulillah, dan besoknya Anda berjuang lagi.
Sehingga Anda tidak akan pernah berhenti belajar. Yang kedua, stop mengejar pasangan atau teman, tapi kejarlah penerimaan diri atau berdamai dengan diri sendiri. Ketika Anda terobsesi untuk mencari teman atau pasangan impian Anda, maka hidup Anda akan capek, stres, dan frustrasi. Kenapa? Karena siap-siap kita tidak akan menjadi diri kita lagi.
Kita akan hidup dengan standar orang lain. Contohnya, ketika kita masuk ke komunitas sepeda-sepeda mahal, kita akan bela-belain membeli sepeda mahal tersebut. Padahal harganya puluhan juta, sedangkan kita hanya mampu beli sepeda yang harganya cuma lima jutaan. Akhirnya, apa yang kita lakukan, kita akan memaksakan diri kita untuk membeli sepeda itu.
Walaupun dengan cara nyicil, dengan cara ngutang, atau cara-cara yang akan membebani kita nantinya. Bergabung di komunitas memang senang. Senang punya sepeda mahal, tapi susahnya bisa bertahun-tahun karena untuk membayar cicilan sepeda tersebut. Ada juga supaya dibilang kaya, bela-belain untuk beli sebuah handphone yang mahal. supaya dianggap oleh teman-teman dan gampang bisa punya pasangan.
Tapi belinya dengan cara nyicil. Bahkan mungkin sampai jual ginjal. Buat apa terlihat kaya di depan orang lain tapi harus mengorbankan kebahagiaan kita dan kebahagiaan keluarga kita? Kalau mampu sok, silakan beli. Tapi jangan pernah paksakan dirimu.
Karena kalau Anda paksakan, Anda menjadi orang yang palsu. Sehingga Anda pun akan mendapatkan teman-teman yang palsu. Tapi...
Ketika kita berdamai dengan diri sendiri, sadar diri, dan menerima semua yang Allah kasih dengan lapang dada, ikhlas, serta tidak pernah malu. Maka nantinya, teman-teman, pasangan yang berada dalam circle kita nanti, juga adalah teman-teman yang menerima kita apa adanya, bukan menerima kita karena ada apanya. Berdamai dengan diri sendiri adalah wujud syukur kita terhadap apa yang sudah dikasih kepada kita.
Dan percayalah, kebahagiaan kita. akan terus bertahan lama. Yang ketiga, stop mengejar pekerjaan yang tidak Anda sukai, tapi kejarlah pekerjaan yang Anda sukai. Melakukan pekerjaan yang kita tidak sukai, sangatlah tidak enak.
Karena ketika kadar syukur kita rendah, maka apapun yang kita lakukan, kita akan selalu mengeluh dan mengeluh. Semua yang kita kerjakan akan terasa berat. Akhirnya, yang harusnya pekerjaan itu bisa menjadi ibadah untuk diri kita, malah selalu menjadi beban tiap hari, dan kita tidak akan pernah bahagia.
Beda ketika kita mengerjakan sesuatu yang benar-benar kita cintai, kita pun mengerjakannya dengan cinta. Ketika ada cinta dalam pekerjaan itu, maka hasilnya akan selalu maksimal. Tapi, bila kita tidak mendapatkan pekerjaan yang kita sukai, karena mungkin tuntutan hidup yang terus berjalan. Maka belajarlah untuk mencintai apa yang Anda kerjakan sekarang.
Ada pepatah mengatakan, carilah pekerjaan yang Anda... Cintai, tapi bila Anda tidak mendapatkannya, belajarlah untuk mencintai apa yang Anda kerjakan. Yang keempat, stop mencari jalan pintas untuk sukses, tapi kejarlah kesempatan untuk belajar. Tidak ada makan siang gratis di dunia ini, semua butuh proses dan tidak ada yang instan. Kaya dengan cara instan, maka peluang untuk miskin instan pun terbuka lebar.
Menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan jabatan, proyek, atau pekerjaan. Sama aja melakukan apa yang tidak disukai oleh Tuhan dan tidak ada keberkahan terhadap sesuatu yang didapat dengan cara yang tidak benar. Mungkin uang Anda dapatkan, tapi uang Anda mungkin akan habis untuk mengobati penyakit Anda. Mungkin jabatan Anda dapatkan, tapi keluarga Anda bisa berantakan. Ketika mengerjakan sesuatu, berpikirlah bahwa itu kesempatan Anda untuk terus belajar.
Karena makin pintar diri Anda, makin besar peluang kesuksesan yang Anda akan raih. Yang kelima, stop mengejar persetujuan orang lain. Tapi kejarlah apa yang kita inginkan.
Kita tidak akan pernah bisa memaksa orang lain untuk menyukai diri kita. Dan akui saja, dalam hidup kita, kita pun pernah merasa tidak suka dengan orang lain. Entah apapun itu alasannya, kita harus menerima diri kita.
Bahwa tidak semua lingkungan cocok untuk kita masuki. Tiap manusia, punya emosinya masing-masing dan sangat wajar kiranya ketika kita mendapatkan orang-orang yang tidak setuju dengan kita gak usah merasa tidak bermanfaat ketika orang lain tidak setuju fokuslah terhadap apa yang Anda lakukan selama itu bisa membuat Anda bahagia maka lakukanlah dan yang terakhir bersyukurlah atas semua dan bersiaplah untuk menjadi bahagia terima kasih semoga bermanfaat Assalamualaikum Wr. Wb