Transcript for:
Kisah Gua Shaf dan Penyelaman Berbahaya

Terima kasih telah menonton Lubang ini kelihatannya sangat sempit dan kecil, tapi di bagian bawahnya sangat luas dan ujungnya pun belum ditemukan. Banyak orang yang berusaha mencari di mana ujungnya, tapi ada satu titik yang sangat sulit untuk ditembus oleh manusia. Apa itu? Tak usah laku banyak bertanya. Mari kita cek bersama dalam kisah tersesatnya 8 penyelam di dalam gua tak berujung. Putar intronya. Takut gigi palsu lepas saat makan Gua Shaf Lubang ini sendiri terletak di sepetak tanah pertanian dekat gunung Gambier di Tenggara Australia Siapa sangka di bawah lahan pertanian ini terdapat lubang yang sangat besar dan dalam Pintu masuk gua itu hanya seperti sebuah sumur yang kecil Tapi ternyata di bawah lahan pertanian ini terdapat lubang yang sangat besar dan dalam Di bagian dalamnya ada lubang yang sangat besar. Sumur ini berbentuk seperti leher botol. Tentu sangat berbahaya. Ruang utamanya memiliki panjang 140 meter dan lebar 80 meter. Di bagian kanan dan kirinya terdapat dua jalur gua bawah air yang sangat dalam. Seberapa dalam? Saya sendiri belum menemukan data yang pasti. Yang pasti sudah banyak penyelam yang tidak kembali setelah menyelam. Karena sangat sulit untuk bisa menemukan dasarnya, makanya ia disebut lubang yang tidak berdasar. Kisah Penemuan Gua Shaf Saat itu masih tahun 1938 Seorang petani, anggap saja namanya Pak Rudy Sedang berkuda menggunakan kuda Masa sapi? Nah, lagi asik-asik berkuda Tiba-tiba kudanya tersandung sesuatu Tapi bukan kasus Serius? Pak Rudy heran dong Loh, kok bisa itu kudaku tersandung di tempat yang rata? Untung dia pake sabuk pengaman Pak Rudy? Kudanya Pak Rudy lah Pak Rudy segera memasukkan perseneling mundur dan memundurkan kudanya untuk mengecek kira-kira apa yang membuat si kuda tersandung. Setelah turun dari kuda, Pak Rudy melihat ternyata ada lubang kecil di tengah ladang itu. Ia berpikir, mungkin ini lubang bola golf. Loh pasti bukan. Ketika ini Pak Ramli nih yang main golf di kebun tapi gak minta izin. Lah bukan gua dong. Pak Rudi mencoba memasukkan benda tumpul ke lubang itu. Tapi ternyata lubang itu sangatlah dalam. Karena merasa penasaran Pak Rudi pulang ke rumah dan mengambil kayu panjang. Kemudian menusukkannya ke lubang tersebut. Nah udah masuk nih 7 meter. Tapi dasarnya belum juga mentok. Dia ambillah senter. Terus dia senter. Pak Rudi langsung kaget. Karena ternyata ada orang yang lagi nyenter juga dari bawah. Oh bukan itu cuma cahaya dari pantulan senternya sendiri. sendiri dan ternyata di bawah sumur itu adalah air. Nah mengetahui hal itu makin penasaran kan Pak Rudi tapi dia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Lubang itu pun ya dibiarkan saja begitu tapi makin lama lubangnya makin besar akibat terkikis air hujan. Di lubang itu Pak Rudi kemudian berteriak dan ia menyadari bahwa di bawah lubang kecil ini ada ruangan yang sangat luas. Pak Rudi merasa khawatir. Wah jangan sampai kan ada orang yang lewat kemudian terjeblos ke lubang itu. Maka dia tidak bisa naik lagi. lagi karena bentuk lubangnya kan seperti botol. Lu mau manjat lewat mana boh geng? Pak Rudy dan kawan-kawan petani segera mengumpulkan batu-batuan untuk ditimbunkan ke lubang itu. Awalnya diturunkan 10 batu. Ternyata gak cukup. Tambah lagi tuh 100 batu. Masih gak cukup. Ini udah masuk 3 truk tapi masih juga gak ada perubahan. Disini mereka berpikir, wah kayaknya lubang ini jauh lebih dalam ya dari yang kita bayangkan. Tak lama kemudian berita tentang adanya lubang ini mulai tersebar dari mulut ke mulut. mulut kemudian turun ke hati warga pun pada berdatangan tuh untuk melihatnya Penyelaman pertama ke dalam lubang shaft. Sejak tahun 1938, tidak ada orang yang berani masuk ke dalam sana. Karena takut ada apanya. Barulah pada tahun 1960-an, ada seorang penyelam gua yang bersedia untuk masuk ke sana. Anggap saja namanya Johnny. Penopang pun disiapkan dan penyelam diikat menggunakan tali. Ya nggak gitu cara ngikatnya, Bogeng. Begini. Nah, dengan tali itu, ia pun diturunkan sedikit demi sedikit. 7 meter dari permukaan tanah, ia menemukan... menemukan permukaan air. Jadi jarak antara permukaan tanah dan permukaan air itu sebaliknya ada 7 meter. Di dalam sini dia melihat pemandangan yang luar biasa. Sebuah ruangan gua yang sangat luas. Wah, ini seperti danau, tapi di bawah tanah. Penyelam itu pun segera menyelam dengan niat ingin menemukan dasarnya. Begitu sampai di kedalaman 20 meter, dia mulai melihat bebatuan. Si Johnny berpikir, Wah, dasarnya udah kelihatan tuh. Bebatuan itu berjarak sekitar 10 meter dari jangkauanku. Hmm, ternyata dalamnya gua ini cukup. cuma 30 meter. Padahal dia belum tahu kalau di sisi kanan dan kiri goa itu terdapat 4 lorong yang sangat jauh dan lebih dalam. Setelah naik, Johnny menceritakan bahwa dia melihat tumpukan batu yang sangat banyak. Para petani langsung ngeh. Wah, kayaknya itu batu yang kita buang dulu. Oh, bisa jadi itu bukan dasarnya dong. Dan berarti lubang itu masih menyimpan misteri dong. Iya dong. Setelah penyelaman pertama ini berhasil, banyak penyelam lain yang kemudian berbodong-bodong datang ke sana. Lambat laun, ladang Pak Rudy berubah menjadi tempat wisata. penyelaman gua. Penyelam profesional maupun penyelam amatiran ikut juga masuk ke sana. Sedikit demi sedikit misteri lubang gua ini mulai terungkap. Mereka mulai menemukan kedua lorong yang ada di kanan dan kiri gua yang jaraknya bisa mencapai ratusan meter. Tapi, Tapi para penyelam gak ada yang berani menyusuri lorong itu lebih jauh. Karena ujungnya belum ditemukan makanya disebut dengan lorong yang tidak berujung. Ada yang memperkirakan bahwa lorong bawah air itu bisa saja tersambung sampai ke laut di pantai selatan. Tapi gak ada juga sih yang berani untuk membuktikannya. Ya kali mau nyelam sejauh itu. Para penyelam rata-rata hanya sampai pada kedalaman 70 meter yang disebut dengan titik perimeter. Nah, titik perimeter ini tampak seperti jurang yang sangat curam. Walaupun airnya jernih, namun dasarnya tidak terlihat sama sekali. Yang ada hanyalah kegelapan yang sangat pekat. Makanya para penyelam tidak mau ambil resiko untuk menyelam ke bawah sana. Pada tahun 1973, ada sembilan penyelam yang berencana akan menembus titik perimeter itu. Nekat menembus titik terdalam. Mereka bersembilan menyiapkan banyak sekali perlengkapan karena mereka sadar bahwa penyelaman ini tidaklah sebentar. Ia juga membawa tenda, makanan, kompor, dan lain-lain. Hari pertama, mereka bersembilan masuk ke dalam gua itu. Tapi, kesembilan penyelam ini hanya mau letihan aja dulu, sembari memahami kondisi dalam gua itu. Mereka belum mencoba tuh untuk menembus titik perimeter yang gelap itu. Barulah di hari kedua, mereka semua memantapkan niat untuk menembus titik terdalam itu dan akan memecahkan rekor baru. Tapi, salah satu di antara mereka tiba-tiba saja nggak jadi untuk ikut. Entah karena ada firasat buruk atau gimana ya. Yang jelas, yang masuk hanya 8 orang saja. Masalah mulai datang satu persatu. Di kedalaman 70 meter, mereka sampai di titik perimeter. Setelah melewati titik perimeter, mereka kemudian menyalakan semua senter. Tapi anehnya, senter itu seperti tidak mampu menerangi gua yang gelap. Semuanya tetap hitam pekat. Di sini mereka menyadari bahwa yang hitam itu bukanlah kegelapan, tetapi lumpur. Lumpur ini menjadi seperti kabut yang menutupi pandangan mereka. Disini barulah mereka sadar bahwa ternyata walaupun air di bagian atas itu sangat jernih, tapi di kedalaman ini airnya sangat pekat. Karena sulitnya berkomunikasi di dalam air, apalagi dengan kondisi yang keruh, mereka jadi gak tahu harus berenang ke arah mana. Ditambah lagi semakin mereka berenang, maka semakin berhamburan itu rumpur. Penyelam ini pun menjadi terpencar antara satu dan lain. Masing-masing berusaha kembali untuk mencari jalur yang benar. Anehnya, semakin mereka berenang, mereka semakin bingung dan tidak menemukan jalur kembali. Sementara itu, makin lama mereka tersesat di sana, maka makin sedikit pula oksigen yang tersisa. Bahkan di antara mereka sudah ada yang merasakan pusing, mabuk, sampai berhalusinasi. Dia menengok ke atas, dan di situ ia lihat, di atasnya ada permukaan air. Ia segera berenang ke atas, tapi yang dia temukan ternyata hanyalah batu. Pada kenyataannya, permukaan air yang dia lihat hanyalah gelembung yang keluar dari tabung oksigennya sendiri. Hah, ilustrasinya kayak begitulah. Hal inilah yang makin membuat mereka bingung. Sebenarnya permukaan air yang asli itu ada di mana? Nggak jelas ini. Dikabarkan, 4 orang penyelam berhasil menemukan jalur kembali dan berhasil naik ke permukaan. Namun, 4 orang lainnya masih tersesat di bawah sana. Penyelam yang selamat ini sempat menyusul dan mencoba mencari saudara-saudaranya yang lain, namun gagal karena lumpur yang terlalu pekat. Melihat ada yang tidak beres, seorang teman di atas segera menelpon ambulans dan regu penyelamat. Namun seharian berlalu tidak ada tanda-tanda kemunculan dari mereka 24 jam berlalu keempat penyelam yang masih terjebak di dalam gua itu dinyatakan sudah tidak bernyawa Hari pertama evakuasi tubuh penyelam polisi ditugaskan untuk mencari 4 tubuh penyelam Namun sampai di kedalaman 60 meter polisi sudah tidak sanggup untuk menyelam lebih dalam Penyelam lain juga ditugaskan tapi gak ada yang sanggup untuk menembus lumpur yang pekat itu Itu sangat beresiko pak, jangan sampelah kita ingin mengevakuasi, malah kita yang dievakuasi. Keempat penyelam yang tidak kembali ini diperkirakan sudah tenggelam sangat jauh ke dalam gua, sehingga mustahil untuk bisa mengangkatnya dari sana. Kritik dan saran mulai bermunculan. Mereka dikatakan terlalu nekat menyelam lebih dalam, padahal saat latihan yang mereka selami itu kan adalah perairan yang jernih dan terang. Sangat disayangkan juga karena ada beberapa penyelam yang ternyata belum profesional tapi ikut juga masuk ke sana. Ada juga yang mempertanyakan kenapa mereka tidak menggunakan tali penyelam. menyelamat saat menyelam, sehingga saat mereka nyasar, tali itu bisa digunakan sebagai penunjuk arah. Namun penyelam berdalih, jika mereka menggunakan tali, maka tali itu hanya akan tersangkut satu sama lain. Apalagi dalam kondisi air keruh, tali itu hanya akan saling mengikat dan membuat semuanya jauh lebih kacau. Pemilik lahan juga tidak lepas dari komentar warga. Pemilik lahan dinilai terlalu bermasa bodoh, dia tidak membatasi mana pengunjung yang ahli dan mana pengunjung yang masih belum mampu untuk menyelam. Eh tapi kita tahu dari mana kalau dia sudah ahli atau masih belum ahli Iya juga ya Melihat sudutnya pencarian Keempat tubuh penyelam itu pun tidak lagi dicari Dan mungkin akan selamanya berada di bawah sana Tahun berganti tahun Setelah pergantian tahun, ada sutradara yang tertarik untuk membuat film dokumenter tentang gua saf ini. Dan ia mendapatkan izin dari pemilik tanah untuk mendokumentasikan gua tersebut. Maka masuk latuh kru film ke dalam gua. Ruangan gua dipasangi lampu-lampu yang sangat terang. Dua kru film juga menyelam ke gua itu. Dan di kedalaman 15 meter, salah satu kru film merasa aneh. Karena teman di sampingnya kok tiba-tiba gak gerak. Begitu dia balik ke belakang, ternyata temannya ada di belakangnya. Lah terus kenapa kita jadi tiga orang? Gak taunya, orang ketiga ini adalah tubuh dari penyelam yang telah hilang tahun lalu. Panik lah tuh. Segeralah dibawa ke permukaan. Polisi langsung datang untuk memeriksa. Dan ternyata benar, itu memang salah satu tubuh dari empat penyelam yang hilang. Entah kenapa itu bisa tiba-tiba ditemukan di kedalaman 15 meter. Padahal mah dulu sudah dilakukan pencarian hingga kedalaman 60 meter, tapi gak ketemu. Ini sebuah misteri yang cukup horror sih. Dia pun dimakamkan dengan layak di kuburan. Keesokan harinya, tim penyelamat termotivasi lagi tuh untuk mencari ketiga tubuh lain yang masih belum ditemukan. Tapi ternyata usahanya tidak membuahkan hasil. Sementara itu, pemilik kebun merasa tidak nyaman karena masih ada tiga tubuh yang terjebak di dalam gua itu. Dia mencari kebun yang masih belum ditemukan. Ia pun mendatangkan penyelam handal untuk mencari ketiga tubuh tersebut. Dan ternyata berhasil. Ia melihat ada satu tubuh ditemukan di kedalaman 60 meter. Kondisinya terbaring di atas bebatuan. Begitu tubuh itu diangkat, ternyata di bawahnya masih ada satu tubuh lagi. Diduga saat kehabisan oksigen, mereka berdua berpelukan seraya pasrah dengan nasib mereka. Totalnya sudah ditemukan tiga tubuh. Berarti masih ada satu tubuh lagi yang belum ditemukan. Namun tubuh orang yang terakhir ini benar-benar sulit ditemukan. Sebulan kemudian, baru latuh orang yang terakhir ditemukan juga di tempat yang jauh lebih dalam. Diduga orang terakhir ini salah mengambil jalur. Alih-alih mengarah ke jalur utama, dia malah menyelam lebih jauh ke dalam. Mungkin ini juga bisa terjadi karena efek halusinasi saat kekurangan oksigen Setelah kejadian itu, kasus ini dianggap sebagai insiden penyelaman paling mematikan di dunia Dan agar kejadian serupa tidak terulang lagi, dibuatlah asosiasi penyelam gua Australia Dimana asosiasi ini mengatur sistem keselamatan penyelam dan tidak mengizinkan penyelam amatiran untuk masuk tanpa pengawasan Pada akhirnya, dasar dan ujung dari gua itu pun masih tetap menjadi misteri Terima kasih telah menonton Pemirsa, setelah mengetahui kisahnya, semoga kita semua bisa lebih berhati-hati dan tidak masuk lubang sembarangan. Ingat kata-kata Master Limbad. Bos, bagaimana kalau penyudut?