Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
Perbedaan Antara Agama Ardi dan Samawi
Aug 2, 2024
Pembahasan Agama Ardi dan Agama Samawi
Definisi Umum
Agama Ardi
: Dianggap sebagai hasil ekspresi kebudayaan manusia, muncul dari pemikiran masyarakat.
Agama Samawi
: Merupakan wahyu ilahi dari Tuhan, dianggap sebagai agama yang suci dan universal.
Ciri-ciri Agama Samawi
Monoteisme mutlak (tauhid).
Disampaikan oleh Nabi atau Rasul.
Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
Ajaran bersifat universal dan berlaku untuk semua manusia.
Contoh: Islam, Yahudi, Kristen.
Ciri-ciri Agama Ardi
Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan, berasal dari pemikiran manusia.
Umumnya tidak memiliki kitab suci, atau kitab suci yang berubah-ubah.
Ajaran bisa berubah sesuai pola pikir masyarakat.
Konsep ketuhanan yang tidak jelas (politeisme, animisme, dinamisme).
Contoh: Konghuchu, Hindu, Buddha.
Asal Usul Pembagian
Terdapat dugaan bahwa pembagian ini berasal dari tradisi Islam, dengan adanya pemisahan antara tauhid dan penyembah berhala.
Pembagian ini tidak ditemukan dalam Quran dan Hadis.
Penulis di Kompas tidak mencantumkan referensi dari Quran dan Hadis untuk pembagian ini.
Penolakan Terhadap Pembagian
Menyatakan bahwa semua suku bangsa telah diturunkan Nabi, dan tidak ada satu pun suku yang tidak mempunyai utusan dari Tuhan.
Pembagian tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan bahwa semua agama mengenal Tuhan.
Pandangan Terhadap Agama Lain
Menganggap bahwa setiap agama memiliki jejak tauhid dan seiring waktu, mungkin mengalami perubahan.
Agama-agama lain diakui memiliki latar belakang wahyu, walaupun ajarannya berbeda.
Kesimpulan
Memisahkan agama sebagai hasil olah pikir manusia dan wahyu ilahi bertentangan dengan pandangan Islam.
Islam seharusnya terbuka untuk menerima hal-hal baik dari tradisi lain selama tidak bertentangan dengan Quran dan Hadis.
Penting untuk mempertahankan pemikiran kritis terhadap informasi dan tradisi yang berkembang.
Perbandingan dengan Zaman Dulu
Ulama zaman dahulu terbuka terhadap ilmu dari tradisi lain dan tidak merasa terancam oleh pemikiran asing.
Belajar dari tradisi lain dapat memperkaya pemahaman Islam dan menghindari stagnasi.
Penutup
Diharapkan agar umat Islam dapat lebih kritis dan terbuka terhadap tradisi dan ilmu pengetahuan dari luar, agar tidak tertinggal.
Setiap agama, menurut Islam, berasal dari wahyu Tuhan, walaupun ada perbedaan dalam ajaran dan praktik.
📄
Full transcript