Transcript for:
Kudeta dan Pengaruh Oligarki di Indonesia

Baik, Bang Didu ini tadi dipertanyakan, dipercuma ini Bang Didu teriak-teriak dipanas teriak, dipik bagaimana upaya membangkitkan gerakan jalanan agar percaya diri untuk melawan silahkan pengalaman Abang Terima kasih, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saya pikir hari ini hari mengambil alih kembali negara yang sudah dikudeta oleh Jokowi dan oligarki. Karena hari ini Bung Deddy Sitorus sudah ada di sini. Kalau partai politik sudah mau ketemu oposisi, artinya ruang kebenaran mulai tersingkap di depan.

Selama ini kami susah sekali ketemu. Nah sekarang sudah ketemu. Tidak, dalam satu forum yang mengini Jokowi. Nah, saya ingin menjelaskan. Jokowi sebenarnya mengkudeta negeri ini dan mengkudeta partai yang mendukungnya itu bulan November 2015. Di saat itu, saya dengan Pak Sudirman Said membongkar Pak Paminta Saham dan dimarahi.

karena menyinggung oligarki. Nah disitu saya melihat Pak Jokowi sudah, negara ini sudah dikudeta oleh Jokowi bersama oligarki. Disitulah PDIP ditinggalkan, partai-partai ditinggalkan, sehingga...

Bulan Juli puncaknya 2016 terjadi Resafil Kabinet yang membuang Semua menteri-menteri yang Punya integritas Sudirman Said, Dirisa Ramli Anies Baswedan dan masuklah Oligarki ke dalam politik jadi sebenarnya kita harus menganggap bahwa Jokowi sudah melakukan kudeta bersama oligarki itu 2015 dan berlanjut 2017 setelah itu Jokowi mengabaikan semua termasuk ketua partai yang membesarkan Jokowi sekeluarga sekeluarga maksudnya semua dibesarkan oleh dia nah, jadi kalau saya Sakit hati kita ke Jokowi kira-kira diukur 1 sampai 10, kalau saya 5, jadi seterus, harinya 9. 11. Nah, itulah yang terjadi. Sehingga apapun yang kita lakukan, partai-partai lakukan, itu bagi Jokowi tidak penting. Bagi Jokowi tidak penting. Konsultan politik mereka memberitahu bahwa Pak Jokowi yang penting Bapak punya uang, maka semua dibereskan.

Itu asumsi politik dia. Kenapa Jokowi melakukan itu? Karena dia tahu IQ orang-orang Indonesia sekarang yang dibikin oleh dia juga itu tinggal 78. 78. IQ.

  1. Nah, dia pelihara penerima bansos 120 juta orang. Itu yang tiap 3 bulan menunggu bansos. Dia rusak sistem pendidikan nasional sehingga...

Pendidikan sekarang hanya 60 persen pendidikan SD ke bawah. Nah dia tahu struktur sosial seperti itu, maka oligarkilah yang bisa menyelesaikan. Tidak butuh dia partai. Dan faktanya memang dilakukan seperti itu terus.

Nah sekarang, tapi kita harus tahu, dan dia tahu bahwa partai-partai ini, yang tadi yang Pak Didi seluruhnya katakan, tidak sedikit tokohnya disuruh mengambil mangga tetangga baru dipotret. Ya, di lugar kira-kira. Nah baru foto itu yang dipegang Kau mencuri mangga tetangga Kira-kira Nah itu yang dilakukan Jadi saya berharap Masyarakat harus paham semua Itulah kenapa Kalau bapak-bapak lihat Kenapa saya betul-betul Titik Fokus untuk Mengini oligarki Karena oligarki inilah yang sebenarnya menguasai negara Nah siapa yang berkepentingan Agar Gibran menjadi presiden oligarki siapa yang berkepentingan agar Prabowo lemah?

oligarki siapa yang berkepentingan sehingga surat perintah perintah 13 Oktober Solo itu terjadi, itu oligarki sehingga berantakan semua nah, kita harus ini bahwa apakah Prabowo, jadi saya menyatakan kekuatan Jokowi itu hanya satu, oligarki saja kalau ini kita bisa potong maka dia sudah tidak punya kekuatan apa-apa, karena partainya juga sudah tidak ada Nah, jadi mohon izin saya fokus bahwa ini oligarki negara ini harus diambil alih oleh rakyat kembali dari oligarki. Dan ingat, di buku Prabowo sebenarnya yang diperjuangkan itu, hanya dua yang menyatakan, saya masuk ke politik agar bisa membuat kebijakan untuk mengembalikan keudalatan rakyat dari oligarki. Itu di bukunya beliau katakan. Paradoks. Paradoks.

Yang kedua, menyatakan bahwa agar ekonomi kembali ke rakyat dari penguasaan oligarki. Nah, itu saya pikir yang ini. Jadi kita, kalau Pak Prabowo ini, kita semua dua orang ini mau membantu dia untuk melaksanakan bukunya dia itu, paradoks Indonesia. Kalau beliau tidak melakukan, maka bisa jadi, beliaunya jadi paradoks. Itu kan kita nggak mau.

Kalau dia jadi paradoks, maka Gibran jadi presiden. Gitu kan. Paradoks Prabowo. Paradoks Prabowo.

Nah, tapi itu saya nggak mau karena Gibran jadi presiden. Nah, Gibran presiden bertepuk tangan oligarki pantai utara Jakarta. Nah, terakhir saya ingin menelitkan.

Pemahaman kita bagaimana si oligarki mencengkram negara ini dengan sangat terstruktur. Prakemerdekaan, oligarki itu, itu membantu tentara rakyat memberikan makan. Dan ingat, oligarki saat itu tidak... bukan etnis yang oligarki sekarang saya gak usah jelaskan supaya jelas jadi jangan oligarki sekarang seakan-akan berperan terhadap negara pada saat zaman kemerdekaan oligarki yang etnis sekarang itu sama sekali tidak ada yang membantu tentara rakyat berjuang nah, Ordi Lama Pungkarno itu oligarki yang kaya raya yang menjumbang Monas, Garuda itu dari Aki Bukan oligarki mereka Pada saat Pak Harto, Pak Harto itu Oligarkinya kita sebut nama dulu Jimbaran itu Pak Harto masih melarang mengambil tanah masih melarang mengambil tampang boleh berdagang tapi di luar tidak boleh masuk ke mengambil Hak-hak negara dan hak-hak negara Itu tegas, gak bisa masuk Nah, setelah reformasi Oligarki ini melakukan kudeta terhadap konstitusi Dan kita harus paham Amandemen Undang-Undang Saran 45 itu tidak lepas dari agenda mereka Itu agenda mereka Sehingga itu gampang salibubar Terus, setelah itu masuklah kudeta di dia di 2016 oleh Jokowi. Nah, saat itu merasa bahwa ini sudah bebas sekali, maka dia ubah undang-undang apapun sesuai keinginan dia, termasuk undang-undang cipta kerja.

Itu dia lakukan. Itu adalah pesanan oligarki. Setelah itu berhasil, sudah ada pasangan undang-undangnya, maka dia ubah menjadi PSN di mana-mana atas keinginan oligarki.

Nah, Oligarki saat ini Kalau oligarki pada saat Pak Pak Bung Karno Saya bilang itu di halaman rumah Lempar daging masuk Lempar ayam masuk Itu di luar rumah Pada saat Pak Harto itu ada di pavilion Gak boleh masuk ruang utama Pada saat Jokowi itu Dia ngusir penghuninya Yang dia ada di dalam Di dalam dapur mereka di dapur mereka. Nah, itulah oligarki, itulah yang menekan. Nah, sekarang dia sangat berkepentingan kepada Fufu Fafa berlanjut.

Jadi yang kita lawan ini adalah mengambil kembali kudeta negara ini oleh oligarki bersamat dinasti Jokowi. Itu yang kita harus ambil alih. Dan kembalikan kedolatan kepada rakyat dengan mekanisme yang ada.

Nah itu saya muter-muter semua itu yang terjadi. Coba bisa bayangkan. Nah, bulan Juni atau Juli.

Juni? Dulu Jokowi menandatangani, contoh saja ya, contoh saja bagaimana oligarki. Juli dia tandatangani rempang, kerjasama Cina tentang rempang di Cina sana, disaksikan Jokowi dan Jinping.

Agustus, Menteri Mengkubur Keren Air Langga Hartarto yang tandatangani di sana itu Bahlil. Kita harus mulai sebut nama supaya jangan mereka-mereka terus seenak aja. Nama kita harus...

harus mulai sekarang, karena kita harus identifikasi siapa sebenarnya alat-alat oligarki di negeri ini berbungkus politik air langga harga 1 Agustus menyatakan menandatangani PSN rempang Bahli lalu menyatakan 22 September rempang harus kosong Belanda saja tidak sejahat itu di negeri ini Sejak zaman dia menjajah Kok ada orang jahat begini? Hanya sebulan rakyat harus diusir yang sudah puluhan tahun, ratusan tahun tinggal di situ Nah ini betul-betul menurut saya sangat berbahaya bagi bangsa ini Kita tidak tahu, ini sedang diskusi kita disini Tahu-tahu nanti rumah kita sudah ditapkan dengan PSN maka kita digusur Kita tidak tahu NJOPnya dari MTI dah, ini semua sudah di indemnize Jadi jangan sampai ibu, ibu merasa punya warisan ke anak ibu Padahal sudah diambil semua oligarki dengan Joko sebagai bonekanya itu yang harus kita kita kita kita ini karena itulah Coba bayangkan ada satu provinsi itu tanah izin macam-macam diluk provinsi itu ada lima provinsi ada saat tapi nggak usah sebutkan cuma nanti nanti dianggap provokasi lebih yang soap tanah-tanah yang diserahkan ke oligarki sudah lebih lebih luas dari provinsi tersebut artinya seluruh rakyat yang tinggal di provinsi itu tinggal sudah menumpang Tinggal menunggu diusir Jadi kalau FUFUFA ini Terus jadi dinastin terus Maka ini kita semua Menjadi penumpang dan akan diusir Oleh mereka Itu yang harus Kita harus ingatkan Ingat semua Nah itulah saya pikir Jadi saya menyatakan Pak Dedis Torus Terima kasih kami Tujuan perjuangan kita sama Melepaskan negeri ini Dari kekuasaan Diri dinasti Jokowi bersama oligarki. Terima kasih. Tepuk tangan untuk Kang Saipi itu.

Sedikit, Bung. Saya perlu sedikit. Oligarki ini lintas etnik, lintas agama, lintas suku.

Lihat saja di kabinet sekarang. Sekarang itu ada lima menteri perwakilan salah satu, apa namanya, juragan nih. Jadi, ngacor.

Kenapa? Kalian udah tahu, pura-pura nggak tahu. Ya yang ini, saking banyaknya duit, selalu nanya, gue ngerjain siapa ya besok? Ya ini ngeri nih, ini bisa mengendalikan banyak hal, sampai dalam kabinet bisa lima tuh barang. Jadi saya bayangkan...

Ada sebuah proyek namanya Food Estate di Merauke Itu dialokasikan 6 triliun cetak sawah, irigasi, dan jalan Panjang jalan 150 km Tahu apa isinya sepanjang 150 km? Kebun sawit 425 ribu hektare Gila gak? Jadi jangan dikira food estate-nya yang dikejar, kagak. Yang dikejar tuh kebun sawit.

Ya, PSN di apa namanya? Di PIK? Masya Allah, dari mana tuh urusannya PSN?

Yang di Serpong, gimana ceritanya bisa jadi PSN? Ya, ya banyak hal lah. Jadi, ini bahaya.

Ya, jadi gak ada urusannya sama etnik, karena kata-kata... Pakitangan oligarki pun orang kita, Pak. Tadi Bapak udah sebut nama.

Masih banyak kawan-kawan itu di sana. Makasih. Ya, yang menarik dari poin Bang Saididu ini adalah tambahan ya.

Mungkin judulnya perlu ditambah nanti di edit. Dapatkah Gibran dimaksulkan Jokowi diadilkan oligarki di Basmi? Paling penting adalah menurut saya dari urean ini adalah bahwa sebenarnya negara Pancasila, negara Indonesia ini sekarang tinggal cangkang sebenarnya seperti zombie, karena jiwanya dikuasai oleh bayang-bayang roh-roh jahat yang tidak jelas jadi kita ini negara ini jadi zombie, dikendalikan oleh sesuatu yang kasat mata jadi kalau dalam literatur politik itu ada istilah sedos government Ada istilah deep state, dimana sebenarnya mereka lah yang mengendalikan negara.

Mereka lah para mafia yang mengontrol dan menjalankan negara ini. Karena kebetulan budayawan komposer kita ini dua minggu lalu menulis satu artikel pendek, kolom tapi viral, berjudul The Godfather. Jadi mengingat...

lihatkan bagaimana negara ini sudah dikelola seperti satu organized crime. Jadi organized crime itu ada dua, yang swasta itu mafia, ada juga organized crime pelat merah yang resmi sebagai negara. Mas Heros.

Sebagai seorang budayawan, gimana merangkum dari urean-urean percikan-percikan fakta yang sangat memilukan ini. Kalau negara ini demokrasi, sebenarnya dua tahun skandal-skandal konstitusi ini sudah harus diungkap dengan adanya tim verifikasi, tim fact-finding, dan sebagainya. Tapi ini dibiarkan berlalu begitu saja. Mas Rosh, tolong gugah kita agar lebih berbudaya negara ini untuk menjadi negara demokrasi, negara Pancasila yang benar.

Ya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya udah denger semuanya Tapi saya terhibur Waktu Terakhir ya, masa itu yang bicara Bahwa sebetulnya kita ini missing the point gitu ya seolah-olah kok jadi subject matternya itu Jokowi padahal dia cuma boneka jadi saya setuju memang kita harus perubah Cara kita melawan. Yang saya tadi agak sampai detik terakhir masih diem aja gitu. Kenapa? Kok masih percaya bahwa ini negara hukum?

Itu kegagalan berpikir menurut saya. Maksud saya bahwasannya it's supposed to be, iya. Tapi dasarnya kan gak gitu.

Dasarnya begitu. Jadi perlawanannya juga harus berbeda. Kalau saya kok ngajurin ya kalau yang gak berani ya gak usah bergerak gitu ya. Kalau berani ya.

ayo gitu kan. Jadi maksud saya saya punya rumusan yang saya gak akan roba. Resah rusuh revolusi. Sebab tanpa itu saya gak lihat ada pemecahannya.

Karena maaf, negara ini kan sudah kayak kartel ya. Itu lembaga-lembaga eksekutif, judikatif, legislatif, semuanya bagian daripada mereka. Sehingga kalau kita mengajukan opsi apa apa apapun dengan pijakan hukum, kok kayaknya kok naipet dulu itu ya. Nggak mau realistis. Coba kita sekarang mulai bergerak ya.

Coba hajar itu siapa itu yang para konglomerat-konglomerat yang brengsek itu ya. Coba yuk kita lawan. Pesuara.

akan terus menerus. Nanti akan kebuka sendiri kok. Bahwa ternyata Jokowi itu gak punya apa-apa.

Hanya kita ini selalu mengecilkan diri. Itu yang saya sedih gitu ya. Seolah-olah kita ini kecil banget gitu. Tadi Mbak Reskrim, Tete Kucing lah Mbak Reskrim itu ya.

Mau apa? Mau tangkap saya? Tangkap.

Nah kalau kita berani begitu akan beda. Tapi begini bergerak. Jangan nanti begitu. Ya sudah jangan bergerak. Jadi menurut saya, kita saya sih ingin realistis aja ya.

Ini mau pakai teori ini, teori itu. Buku itu semua udah saya buang lah gitu ya. Karena gak berlaku di Indonesia. Karena buku untuk kasus Fufapa, kasus Jokowi gak ada tuh.

Di buku politik manapun gak ada. Jadi, maksud saya ini memang yang paling luar biasa saya sedih gitu. Bagaimana Jokowi berhasil merusak peradaban kita sebagai bangsa. Kalau kita cuman masalah bangkrut bidang ekonomi, masih kita bisa berpengaruh. Tapi peradaban yang dirusak, itu sangat mahal.

Nah kalau sudah peradaban sudah rusak, terus kita gak berani kasarnya. Saya bukan manas-manasin untuk kalah. Saya juga apa ya, saya manusia biasa gitu kan.

Saya sih ngomong apa adanya aja gitu ya. Mau tangkep-tangkepen gitu loh. Kan jadi enak gitu.

Kalau kita gitu, coba kita desakralisasi dulu nih si Jokowi ini ya. Ini kan masalahnya terlalu dari apalagi yang bilang, maaf ya Mas Deddy ya. Saya tuh gak begitu. Begitu nyaman denger Strategi ulung, bajingan ulung ya Kalau strategi ulung Strategi itu biasanya berkaitan Dengan kebaikan Kalau yang tidak dengan kebaikan Itu namanya ya Maaf, culas Jadi keculasan yang paling luar biasa Sehingga saya mengajak teman-teman Kita udah denger Mas Roy ini lama ya Gak ada tuh gerakan di bawah Terorganisir Malah nantinya Mas Roy ini jadi tontonan Apalagi dia senang bawa yang wayangnya itu ya Begitu juga mas Said Kemana-mana luar biasa Tapi rakyat tidak bergerak Kenapa sudah bisa nonton Dengan menonton Oh lah ikut bergerak, jadi psychological reality itu ya Coba tolong dipikirkan lah ya, ayo kita semua nih yang punya Gak apa-apa ada, gak usah, makanya saya juga bilang sama mas Marwan ya Gak perlu disatut wadah kita, berpisah lah, berbencar tapi menyusun Berpisah, menyusun Menyusun, menyatu, dan bergerak. Itu yang saya inginkan dari teman-teman.

Nggak usah lagi kita berharap. Kayak Prabowo segala. Kalau nanti ibu-ibu nih ya.

Mendatangin setiap molo nanti ya. Sekarang ini kan naikin. 1% katanya ya.

Tapi dampaknya kan dampaknya. Nanti ini akan pasti ada dampaknya. Bukit juga hilangnya pekerjaan. Pasti ada dampaknya.

Nah kalau kita siap-siap, nanti riot itu tidak akan terkendali. Saya kok berharap ya bahwa tidak usah takut. Kadang-kadang orang takut bilang revolusi gitu.

Takut ya. Padahal Jerman itu revolusi besar sekali itu. Apa itu masuk di... Jerman Timur, Jerman Barat bersatu Itu revolusi luar biasa Gak ada tuh darah-darah ya 17 Agustus kan begitu Jadi kita harus berani lah Tapi kalau masih berpikir nanti Mbak Rai Eskrim Nanti ini, nanti Prabowo Biarin aja lah Prabowo gitu ya Nanti juga dia insap sendiri kok Kalau rakyatnya itu bergerak, dia mau apa gitu loh Tapi saya meyakini Dengan peringatan kebudayaan Tidak ada catatan Yang saya pernah dapat Raja yang baru Mau jadi bayang-bayang raja yang lama.

Ini pasti ada waktunya. When the time is come, pasti dia bergerak. Nah, bagaimana kita menyediakan aja vitamin-vitamin buat dia. Dan saya rasa soal keberanian, kalau keberanian kan sudah teruji kok ya. Saya gak mau berpijak pada legal formal.

Maksud saya, yuk kita harus menjalankan negeri secara berkonstitusi. Pertanyaan saya, konstitusi yang mana? Konstitusi yang sudah didesain oleh oligarki? Atau konstitusi yang seperti kita yakini. Bahwa seharusnya begitu.

Jadi gitu aja saya tidak bisa memberi banyak. Kecuali mengajak teman-teman. Ya. Saya kok gak begitu suka ya memperrokolog itu ya.

Gak begitu suka saya. Bergerak menjatuhkan saya suka sekali. Jadi mohon coba dipinggirkan lah ini ya. Saya rasa itu aja.

Terima kasih. Mas Luka saya kembalikan. Sun.

Ya terima kasih Mas Eros. Khususnya Mas Eros hari ini kondisi kesehatannya kurang baik. Jadi agak flu, tapi tetap masih bersemangat untuk hadir dan berbicara. Tepuk tangan untuk Mas Nero. Kemarin pilih gitu sampai yang namanya Kapolda segala macem juga mengoperasi saya.

Tapi emang gue pikirin. Macem-macem lah ya, sampai hari ini kita hadapi gak ada urusan. Jadi mungkin gini, apa sih bicara buku papa sama Gibran?

Gak kelas lah bicarain. Ini kan cuma ternak gitu ya. Hulu permasalahan kita kan ada yang namanya pada Joko Widodo. Ya ini kebalikan nih kita ini kebanyakan disini. Kalau kami kan dulu menggendong lalu nyadar.

Iya kan? Sementara teman-teman sebagian disini nyadar sekarang ngegendong. Nah gitu.

Karena hampir tidak ada. Hampir tidak ada perbedaan yang terjadi selama 10 tahun Jokowi. Dengan kemungkinan yang akan kita hadapi tahun-tahun ke depan.

Akan terjadi replikasi, repabrikasi segala hal buruk yang diwariskan oleh Mulyono Karena 16 menteri yang ada di kabinet itu kabinet second, bukan kabinet second Jadi sulit kita berharap dari situ, mana banyak yang stunting lagi Jadi persoalan kita ada pada Jokowi, Jokowi harus kita akui Seorang Ahli strategi ulung Mau gak mau Iya kan? Kita harus akui Tapi bukan karena hebatnya, tapi karena nekatnya Iya kan? Kita bedakan dulu Karena semua presiden berpotensi Melakukan apapun yang dilakukan Jokowi Tapi tidak ada yang cukup nekat Untuk seperti Jokowi, kan itu persoalannya Kan begitu Nah Jokowi harus kita akui adalah seorang Seorang ahli pencitraan yang udah level dewa Pak SBE kalah Pak SBE dulu pake ilmunya Bill Clinton Kalau Jokowi udah pake ilmunya Obama dan lebih lagi Jokowi berhasil menghipnotis Anak bangsa ini Termasuk PDI Perjuangan yang mencitrakan dia sebagai anggota Uang biasa yang lahir di pinggir kali lalu menapaki tangga politik secara baik dengan mentalitas yang baik Kan itu kita tertipu semua Tetapi itu terjadi hanya 5 tahun Dia bersyukur karena apa?

Dia lahir pada saat handphone mulai ada kamera. Betul nggak? Karena itulah yang kemudian membuatnya cepat viral ketika semua orang bisa berselfie dengan yang namanya Jokowi. Which is, nggak mungkin pada zaman presiden-presiden sebelumnya.

Ya, yang kedua... Jokowi lahir, ini dosa PSB ini. Pada saat presiden punya pesawat kepresidenan.

Jadi dia bisa bebas tiap hari luntang lantung dari satu pasar ke pasar lain untuk mencitrakan dirinya sebagai seorang presiden yang sangat merakyat. Walaupun kalau Anda ikut sebenarnya sama dia, saya cuma sekali, setengah jalan saya tinggalin. Ketika membagi-bagi kaos itu, saya nggak tega Pak, saya tinggalin.

Itu kayak bagi-bagi apa gitu. Ada yang nanya, Ada satu foto yang saya dapat dari web, itu foto perempuan-perempuan Belanda melempar remah-remah beras kepada orang-orang Indonesia. Otaknya Jokowi persis seperti itu. Dan rakyat kita yang sedang euforia media sosial ini, senang sekali dengan itu. Ditambah dengan kenekatannya membangun sana-sini tanpa memperhitungkan kemampuan negara maupun kemampuan BUMN-BUMN.

Saat ini apa yang terjadi? BUMN-nya karya semua mau modar, semua BUMN karya itu sudah mau mati. Karena dipaksa untuk ngutang terus-ngutang terus sampai dia hancur. Sampai betul-betul hancur APBNnya didorong sedemikian rupa Sehingga hutang kita mencapai jumlah seperti itu Yang kita dapat hanya aset yang dalam 2 tahun Mengalami penurunan Dan kemudian memerlukan biaya untuk perawatan Tetapi yang diwariskan pada kita APBN yang tidak berdaya Yang diwariskan pada kita Kehancuran sumber daya alam dan lingkungan Jadi sebenarnya kalau dibilang Indonesia emas, yang benar Indonesia cemas.

Nggak ada itu. Nah problemnya kemudian adalah ketika 2019 dilantik, di situ Jokowi berteriak di gedung MPR. Saya tidak punya beban. Kita kira tidak punya beban akan membangun habis-habisan, bersih beneran, revolusi mental terjadi. Ternyata apa yang terjadi?

Tiap malam kongko sama konglomerat. Itulah tidak ada beban. Ketika sejak 2019 kemudian yang namanya usaha martabak dan pisang itu berubah menjadi Ya menjadi udah tau semua lah Ya menjadi sinar mas, menjadi sopi, menjadi macem-macem Dan kalau diperiksa nanti kalau kapolri nya udah ganti Mau meriksa ketahuan tuh berapa T masing-masing tuh barang itu Lalu kita dengar PSN, PSN, PSN. Apakah PSN itu bersih, tidak ada yang namanya kickback?

Maaf, saya nggak bisa tertipu. Pasti ada. Apakah di dalam yang namanya hilirisasi itu tidak ada golden share? Kalau saya sih yakin, pasti ada.

Jadi orientasinya adalah apa? Saya kemudian mendalami bahwa Jokowi ini memang manusia yang diasu oleh sahabat kekuasaan yang luar biasa. Dia power addict.

Tidak hanya power addict, dia juga kamera addict. Kalau nggak kena kamera sehari, pusing kepalanya. Jadi inilah kemudian yang mendorong dia melahirkan dinasti-dinasti itu Tahun 2020 Gibran dan menantunya Bobby minta jadi wali kota Lalu kemarin tiba-tiba anaknya yang baru satu hari atau dua hari jadi anggota partai langsung ketua umum partai politik.

Saya perlu 21 tahun di PDIP baru bisa jadi ketua DPP. 21 tahun merangkak dari bawah. Dari situlah kita melihat sejak 2019 yang namanya Jokowi sudah gak punya rem.

Benar-benar sudah gak punya rem. Ya, jadi dan yang mungkin semua sudah ngalamin, saya juga Tiap kali saya posting, 99% yang komen itu pasti buzzer Dengan kata-kata yang hampir sama Akunnya private, no likes Video cuma satu atau dua Atau posting-posting hal-hal yang gak berkaitan dengan orang yang komen Sampai kita harus mengebalkan diri nih. Supaya emang gue pikirin lu itu aja. Malah saya nganggap itu sebagai olahraga jempol. Blok, blok, blok, blok, blok.

Jadi inilah kondisi kita. Ini harus diputus. Yang namanya Jokowi ini harus diputus, selamat datang Bung Heri Yang namanya Jokowi beserta turunannya ini dalam artian kebiasaan-kebiasaannya Ini harus diputus Tidak saja Gibran-nya, tetapi kecenderungan mengubah negara ini dari rehstat menjadi makstat, dari negara hukum menjadi negara kekuasaan.

Hari-hari ini Bapak dan Ibu, kita sedang mengalami pilkada, dan pada detik ini sedang berlangsung kejahatan luar biasa di bidang pemilu di seluruh Indonesia. Tadi pagi aja kami menemukan di beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Utara pembagian beras dan uang, berasnya ditaruh nama BN, Beras Nusantara. Tapi kan kita tahu BN itu siapa. siapa ya kan orang bisa berspekulasi itu Bobina Sution ya iyalah masa ada orang yang BN tiba-tiba ngasih beras kesana kemari kita aja belum tentu mau kasih beras sama tetangga nama berasnya BN duit cepek kan gitu nih yang bagi siapa camat kepala desa kepling kalau disini ketua RT kan gitu nih berasnya putih taruh di rumah orangtua camat Hai Jadi di sumber ini sedang luar biasa ini, jam-jam ini. Di Jakarta juga sama.

Kemarin karena Mas Pramdan dulu itu meninggalkan yang namanya RK. Kepanasan tuh di sana itu, di Solo. Lalu menugaskan salah seorang saya dengar ngumpulkan para naga-naga untuk ngumpulkan sumbangan.

Dan yang kita lihat berhamburan lah yang namanya sembako sekarang sampai detik ini di Jakarta. Di provinsi-provinsi lain, ini PJ-PJ ngumpulin dinas, tenaga desa, segala macam untuk mengarahkan kepada calon-calon tertentu. Jadi hukumnya udah rusak.

Yang paling berpengaruh siapa? Polisi. Yang sekarang sedang melakukan kejahatan terhadap Republik ini adalah oknum-oknum polisi. Ya, kalau Oknum banyak, terserah Pak Masih Oknum namanya apa enggak. Iya kan?

Ya, Partai Coklat lah katanya. Lalu yang kedua siapa? PJ, PJ Kepala Daerah. Karena hampir semua daerah ini PJ.

99% ini oleh PJ. PJ ini geraknya gila-gilaan, Pak. Ya?

Ada yang dengan inisiatif sendiri, ada karena yang mau dapat keuntungan, ada yang bisa melakukan komodifikasi terhadap pemilu ini. Ini sedang terjadi di semua penjuru negeri. Jadi kalau ini tidak dihentikan, ya omong kosong kita bicara Gibran.

Secara politik maupun hukum Ya karena apa? Artinya kekuatan merata ya mimpi disiang bolong Kalau bisa ganggu-ganggu Gibran Bung Sitarus, bagaimana cara menghentikan ini? Ntar dulu Waktunya tinggal 2-3 menit Kalau 2-3 menit, gue tutup sekarang nih Kita jauh-jauh macet, masa langsung segitu 3 menit Soalnya kita ada...

Iya, iya, paham Jadi, ini persoalannya adalah, pertanyaan saya adalah Kita punya presiden apa enggak sih? Atau kita balik pertanyaannya, sampai kapan kita menunggu Pak Prabowo mendapatkan kepercayaan diri benar-benar sebagai seorang presiden? Sebagai primus interparis di republik ini? Kalau itu nggak kejadian, ya boro-boro ngomong politik Pak, mereka 80, 84 persen.

Nggak ada politik. yang bisa mengubah konstelasi mau bicara hukum kalau kapolrinya masih listio sigit sampai berbulu nih gelas gak akan ada perubahan pak bayangin gelas bisa bulu gak jadi ini Kalau Pak Prabowo sudah mengganti Kapolri, mungkin kita bicara hukum. Karena saya percaya banyak perwira-perwira yang tidak mau institusi Polri rusak oleh Kapolrinya. Tapi kalau masih dia yang jadi Kapolri, nggak ada harap. Itu yang pertama kalau hukum Politik tadi, kalau Pak Prabowo tidak menemukan Kekuatannya sebagai presiden Gak ada, gak usah ngomong politik Lalu apa yang harus kita lakukan Yang bisa mengubah Para penguasa ini Kalau ada kerumunan Dan ada HP pak Dua ini aja Kemarin undang-undang Revisi undang-undang Pilkada Yang bermaksud membegal Putusan mahkamah konstitusi Bubar jalan gara-gara apa Banyak orang berkumpul di depan gedung DPR Dan di berbagai kota Bubar jalan Bubar jalan Jadi nggak usah ngomong politik, nggak ngomong hukum.

Bisa nggak kita bawa orang sebanyak-banyaknya? Saya kira bubar tuh. Kenapa? Karena semua yang dukung ini juga, saya kira tidak dengan hati yang bersih.

Kan ini ilmunya Edgar Hoover nih. Edgar H. Hoover. Yang mengumpulkan semua kasus-kasus para elit-elit. Silahkan lu nyolong datamu sama gua. Ini kan mereka di tiang gantungan, mbak.

Jadi kalau dibilang mereka dukung Jokowi itu dengan tulus ikhlas, enggak. Semua pada takut. Karena apa?

Ya banyak dosanya. Kalau enggak ada dosanya, emang takut. Kayak Bu Mega misalnya, emang gue pikirin, suka lu, panggil gue katanya sama Kapolri.

Kan gitu nih. Jadi perubahan itu hanya akan dimungkinkan di jalanan, Pak. Saya tidak menyuruh orang ke jalanan, tapi kan ditanya tadi ya, gimana caranya mengubah? Ya, orang di jalan.

Yang ditakuti cuma itu. Nggak ada yang lain. Ya?

Jadi mari kita coba, dari sini 100 orang, nanti 1.000 orang, lalu 10.000 orang, mulanya di Jakarta, lalu Bandung, Surabaya, dan seterusnya. Hanya itu yang akan mengubah negara ini. Kalau tidak, Kalau tidak Apa yang kita alami 10 tahun Jokowi Hanya akan diulang pada Tahun-tahun mendatang Iya kalau masih Pak Prabowo jadi presiden Kalau 2029 yang menang Gibran gimana dong Kan ini pilkada sedang diatur-atur Supaya sebuah jadi anak buahnya Dalam artian bisa nanti Menguasai negara dong Jadi kalau tidak sekarang memang gak ada kesempatan lain Salah satu cara mengubah itu langkah pertama adalah memastikan di pilkada bukan calon-calon yang didukung oleh Mulyono Kan gitu nih Karena ada pepatah Cina bilang Terima kebaikan orang, anda kehilangan kemerdekaan Lah bayangin orang kayak Lutfi, kayak RK Bukan minta dukungan rakyat, minta dukungannya Mulyono Sampai kayaknya Jokowi tuh buka jasa titipan tuh, jastip Jastip pilkada Gila kan?

Jadi saya kira Bagi orang-orang bernalar Kita di persimpangan jalan, Pak Kalau yang namanya institusi kekuasaan, institusi pemerintahan, elit-elit politik sudah mengangkangi, menepis aturan, undang-undang, konstitusi, membegal MK-nya, MA-nya lantas harapan apa lagi yang kita punya? Jaga mulut baik-baik, jangan kepleset, kan cuma itu doang. Kalau lu jadi bandit, bisa hidup.

Hidup, tinggal jilat sana-sini, lu survive. Tapi sekali anda bicara kebenaran, ya siap-siap. Berhadapan dengan barai skrim, berhadapan dengan KPK, berhadapan dengan kejaksaan.

Kan itu nih, ini lebih parah dari zaman Soeharto loh. Gila aja kita ini, setback-nya. Tapi juga ini mungkin peluang bagi kita untuk nanti cuci darah Bung Ferry.

Dengan syarat Pak Jokowi, eh Pak Jokowi lagi. Pak Prabowo menemukan itu tadi. Pusakanya sebagai presiden itu. Karena pusaka itu kayaknya masih ditarik-tarik sama Pak Jokowi.

Pak Jokowi belum dipegang penuh tuh saya pribadi saya tersinggung ketika Pak Prabowo diperlakukan kayak begitu di Solo untuk dukung Jawa Tengah itu itu keterlaluan itu bukan hanya menghina Pak Prabowo sebagai pribadi, tapi lembaga kepresidenan loh ucis, gak masuk akal buat saya Bayangkan kalau seorang presiden bisa diperlakukan seperti itu, apalagi kita ini diinjak pak Kan itu nih problemnya Jadi itu kesimpulannya, Pak Lukas Jangan berharap perubahan secara politik maupun secara hukum Yang mungkin hanya ketika rakyat mengatakan cukup, muat, dan seperti Ujud Tukul bilang, lawan. Terima kasih para senior yang hadir di ruangan ini, Bang Eros, Mbak Bibip, Mbak Roy, Mbak Lady. Beliau yang akan segera kita pertahankan Pak Said Dibi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mohon maaf terlambat karena sedang launching hasil penelitian dari tadi pagi dan baru selesai.

Judul penelitiannya cukup menarik, mudah-mudahan nanti juga bisa baca. Judulnya Jokowi Prabowo Incorporated. titik 2 kecurangan pilkada rasa pilpres kurang lebih begitu ya itu yang tepetangan belum baca sudah tepetangan bisa diakses dimana itu berarti sudah tau isinya Nanti saya share insya Allah Itu ada dua penelitian soal Kerjaan-kerjaan kecurangan selama Pilkada ini dan juga Soal politik gentong babi Nah penelitian soal Gentong babi agak panjang Silahkan didikmati betapa menderitanya Berdemokrasi di Republik kita Salah satu yang menarik Bang Dedy ternyata menjelang pilkada ini Menteri Dalam Negeri mengeluarkan surat edaran yang isinya melarang bansos selama pilkada tanggal 13 kemarin keluar bentuk Sebutnya surat edaran, padahal perintah mahkamah konstitusi itu peraturan.

Tapi keluar surat edaran pun tetap melanggar. Itu hebat. Jadi surat edaran ini untuk apa? Nah kekacauan ini sebenarnya mengikuti... mengikuti kekacauan di Pilpres kemarin yang luar biasa, tidak sekedar kecurangan pemilunya yang luar biasa, tetapi bagaimana manipulasi yang diciptakan oleh sebuah keluarga dengan anak keturunannya, agar bisa bertarung dan bisa memenangkan pemilu secara curang.

Hanya saja sayang forum sebanyak ini dan saya pikir sebagian besar aktivis masih menggunakan judulnya tanda tanya. Dapatkah Gibran Dimakzulkan dan Jokowi diadili Jawaban hukumnya bisa dapat Bisa tidak Saya pikir judulnya Adili Jokowi dan Kroni-kroninya serta makzulkan Anaknya Nah kalau kita bicara pendekatan konstitusional, pasal 7A, pasal 8, undang-undang dasar, pemakzulan itu pasti diperbolehkan secara konstitusional. Setidaknya dua alur.

Satu pelanggaran hukum jenis pelanggarannya pengkhianatan terhadap negara Saya tidak tahu ibu bapak sudah merasa terkhianati atau belum Kalau saya sudah dari kemarin-kemarin Oh sudah 10 tahun ya? Lama juga ya? Memendam rasa ya?

Pelanggarannya bentuknya apa? Pengkhianatan terhadap negara, tindak pidana berat lainnya, korupsi, suap, dan perbuatan tercelah, serta tindak pidana berat lainnya. Nah, frasat perbuatan tercelah ini bagi saya sangat menarik untuk menjelaskan. Apa yang terjadi dengan Mas Gibran, dengan akun yang diduga Fufu Fafa, dan apa-apa yang dilakukan oleh ayah Mas Gibran, termasuk oleh pamannya.

Kalau kita baca apa itu maksud perbuatan tercelah di dalam Undang-Undang Dasar, sebenarnya kita bisa baca ketentuan pasal 169 Undang-Undang Pemilu Undang-Undang nomor 7 tahun 2017. Terima kasih. Di dalam pasal 169 itu ada syarat seseorang kemudian tidak lagi dianggap memenuhi syarat untuk menjadi presiden atau wakil presiden yang berkaitan dengan undang-undang dasar. Salah satu yang penting yang ibu bapak perlu simak adalah bunyi dari pasal 169. huruf E bunyinya kurang lebih begini seseorang itu tidak bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden atau dapat dimakzulkan jika dianggap tidak lagi mampu secara bicara jasmani dan rohani nah ini yang selalu dimana-mana oleh Pak Roy Suryo dibicarakan nih orang terganggu tak jasmani dan rohaninya tapi ada lagi kelima lanjutannya serta tidak kemudian terkait dengan kejahatan narkotika nih kemarin sempat ada banyak isu soal itu tetapi bagi saya ini tidak akan bisa terbongkar sampai ada proses peradilan yang patut untuk kemudian memakzulkan presiden dan atau wakil presiden dalam konteks bunyi undang-undang dasar ini dan undang-undang pemilu. Kalau dilihat problematikanya kan ada di Mas Gibran-nya. Apakah dia mampu secara jasmani dan rohani?

Itu pertanyaan besarnya. Kalau kita kaitkan dengan keberadaan akun yang mehebohkan yang bernama akun Fufu Fafa. Bayangkan satu republik sudah heboh soal akun siapa pemilik sesungguhnya tetapi sama sekali tidak ada pembuktian. waktunya wakil presiden semestinya tersudut semestinya dia mengatakan saya bukan pemilik akun fufafa dia sudah mengatakan begitu ya tanyakan kepada pemiliknya kurang lebih kan gitu tapi kan tidak ada lanjutan bahwa perbaiki nama saya ini bukan akun saya dan Mari kita buktikan sama-sama yang saya khawatirkan jangan-jangan akun itu adalah memang akunnya mas Gibran kalau pakai kemampuan dari netizen di media sosial, netizen sudah membuktikan dalam konteks versi mereka bahwa akun ini dimiliki oleh seseorang yang patut diduga adalah Mas Gibran sebagai wakil presiden dan berbagai para pendukungnya sama sekali tidak ada terbersih untuk membuktikan sebaliknya, jadi sudah ada nuansa bahwa tudingan bahwa dia adalah adalah pemilik akun FUFUFAFA, tidak mampu dibantah oleh Wakil Presiden, para pendukungnya, bahkan oleh negara.

Nah, timbul pertanyaan besar, bagaimana membongkar kebenaran ini? Yang saya paham dengan Mbak Bibip adalah prosedur hukum. Harus ada upaya pembuktian. Nanti langkahnya bisa sangat politis, tapi yang kami paham adalah prosedur hukum.

Kalau kemudian gejolak politik di parlemen sudah didominasi, oleh lawan-lawannya Bang Dedy pilihannya menurut saya adalah publik luas menempuh jalur hukum dengan mengeluarkan catatan publik soal akun ini dan apakah dia sudah terpenuhi unsur-unsur telah melanggar konstitusi dan melakukan perbuatan tercelah yang dilarang oleh konstitusi dibuat, ditulis dan kita serahkan ke Bang Dedy jadi kita buat nih tulis dengan benar bahwa ini ada pembuktiannya nanti Bang Roy Suryo ya Pak Roy Suryo nanti menjelaskan secara teknologinya, kita tulis argumentasinya, nanti rame-rame kita serahkan ke parlemen. Nah kita tunggu apakah gerakan parlemen akan berlanjut dengan gerakan publik itu lain lagi. Tapi kalau gerakan parlemen harus berlanjut di parlemen untuk kemudian dihantar ke mahkamah konstitusi, menurut saya penting.

Kenapa penting? Kalau kemudian data dan penjelasan ilmiah soal keterlibatan aku... Akun Fufufafa yang kemudian dikatakan telah melakukan perbuatan tercelah yang tidak patut dilakukan oleh Wakil Presiden, itu dibawa ke forum privilegiatum namanya, forum khusus di Mahkamah Konstitusi. Maka di sana mungkin kita bisa bongkar berbagai kejahatan pemilu lainnya yang dilakukan oleh Fufufafa maupun oleh bapaknya.

Jadi penting juga tuh Bang Deddy selain memastikan publik juga menekankan ini untuk disuara. lebih besar gaungnya juga parlemen memastikan ada upaya secara parlemen bahwa bukti-bukti ini harus diselidiki oleh parlemen dan nanti akan berlanjut ke makamah konstitusi kita akan mau dengar di makamah konstitusi apa pembelaannya kok nomor teleponnya sama kok kalau dikirim mengarah kepada nomor teleponnya kok nomor teleponnya sama itu terdaftar ketika dia mengajukan diri menjadi wali kota Solo bagaimana dia membantah Dan bagaimana kemudian sidang di Mahkamah Konstitusi untuk pertama kali kita meminta bahwa ada presiden dan atau wakil presiden dimakzulkan karena melanggar konstitusi. Kalau enggak, pasal ini tidak pernah akan terpakai.

Sekaligus menarik ya, apakah Angkel Usman akan terlibat lagi atau tidak terlibat? Pertimbangan Angkel Usman ini penting untuk menarik gejolak publik, Bang Deddy. Karena... Keterlibatan Angkel Usman meloloskan keponakannya Itu memancing gaung publik untuk bersatu Makasih juga ke Angkel Usman itu Publik tiba-tiba bergerak tidak diam Mempermasalahkan itu Siapa tahu kalau perkara ini diajukan ke Mahkamah Konstitusi Angkel Usman kan bingung ya Oh bela ponakan Sudah kadung ketahuan gitu ya Atau kalau mundur nanti keponakannya bisa jadi impeach.

Menarik juga bagi saya, kalau kasus ini sampai ke MK. Kita lihat sejauh mana dominasi keluarga ini. Nah ini catatan penting. Besok pagi super-super penting bagi publik.

Kenapa super penting? Karena besok pagi akan memperlihatkan apakah dominasi dinasti Mulyono masih bisa mengendalikan berbagai permainan politik atau tidak. Ngaku-ngakunya sudah ada 80 calon kepala daerah meminta support support dari dia kalau data yang kami telusuri hanya 20 saja kalau bisa 2020 nya pastikan kalah karena itu akan membantu Pak Prabowo percaya diri bahwa dia adalah presiden kalau tidak dia tidak akan pernah bisa percaya diri bahwa dia presiden dia akan merasa dia jadi presiden karena pertolongan Mulyono saya juga heran walaupun pertemuan di luar negeri kemarin sangat penting ada OPEC ada Ada COP dan segala macam gitu ya, yang sangat penting untuk dihadiri seorang presiden.

Tapi kemarin itu seolah-olah memberi panggung bagi presiden lalu dan anak presiden untuk kemana-mana. Salah satu kebohongan anak presiden yang menurut saya menarik sebagai sesuatu yang kita telusuri, jangan-jangan memang Pak Prabowo ini belum merasa dirinya sebagai presiden, adalah ketika... ketika pernyataan dari Mas Gibran yang mengatakan segala program adalah program presiden.

Nah presiden yang mana belum tahu kita. Dia bilang begitu bahwa kita akan menjalankan program presiden. Tapi yang dia launching adalah lapor wakil presiden. Kalau dia betul-betul mau mensupport presiden, mensupport Pak Prabowo, mestinya yang dia launching adalah lapor presiden. Jadi jangan-jangan bahasa bahwa segala program adalah...

dalam program presiden, saya tegak lurus kepada presiden, saya akan dukung presiden. Di balik itu, dia sibuk mempersiapkan kampanye menuju 2029. Kalau dia sedang mempersiapkan itu, yang menderita bukan hanya Bang Deddy Sitorus. Kita semua juga ikut menderita. Jadi bagi saya, kesalahan konstitusional yang dia lakukan dengan menunjukkan Kesalahan saya menderitanya selama dia memerintah Mulai ada pengakuan-pengakuan dosa Saya pikir ini penting bagi kita untuk memastikan penegakan apa yang diatur di konstitusi betul-betul bisa berjalan dengan fair. Kalau tidak selama-lamanya...

pasal ini hanya akan jadi kuburan percuma tuh Pak Said Didu percuma tuh Bang Deni Sitorus percuma Bang Roy Suryo apalagi Mbak Bibip lebih percuma lagi buat film gitu ya Bang Eros Jarot dan lain-lain percuma ibu bapak sekalian bicara soal negara hukum, negara konstitusional karena di depan kita ada pelanggaran konstitusional dan ini kita diamkan saja tidak ada gerakan simultan dari publik untuk memastikan konstitusi kita Kita ditegakkan. Bukan kehendak rakyat. Yang namanya keluarga Mulyono. Saya pikir itu.

Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih.

Tepuk tangan untuk Bung Ferry. Baik, terima kasih. Selamat siang.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Menjawab pertanyaan Mas Lukas tadi saya kira ada empat hal yang ingin saya bicarakan ya. Yang pertama aspek hukumnya Fufu Fafa.

Kedua aspek hukumnya bapaknya. Dan yang ketiga nanti saya kasih kerangka sedikit soal negara hukum. Dan yang keempat nanti saya kasih yang agak di luar hukum tapi membuat kita agak kesulitan bergerak.

Nah jadi pertama aspek hukum FUFUFAFA. Jadi kalau persoalannya tadi sudah diurai dengan sangat baik ya. Jadi saya nggak akan mengulang tadi sudah berulang. banyak sekali yang ditampilkan, semua bukti dan lain sebagainya, dan saya setuju dengan Mas Deddy bahwa pasti, pasti Pak Prabowo bukannya gak tau ya gak mungkin lah, kan semua aparat negara itu lapornya pada Presiden Dan sebelum itu pun kita semua paham bahwa tangan-tangan dan jaringannya Pak Prabowo juga sangat kuat pun sebelum jadi presiden. Jadi kalau dia nggak tahu ya nggak mungkin.

Nah jadi pertanyaannya adalah kenapa sampai sekarang dan sampai pelantikan belum ada tindakan apapun dari kekuasaan itu sendiri. Nah jadi Ibu dan Bapak sekalian. Saya ingin membahasnya pertama-tama dari aspek timeline dulu deh Dan kita semua tahu pilkada ini juga luar biasa gak kaleng-kaleng Ini semua maksud saya pilkada serentak yang luar biasa banyak Dan sangat kelihatan tuh antara yang didukung oleh kekuasaan Bahkan kalau saya hobinya sambil jogging tuh dengerin bocor alus ya Jadi saya denger bocor alus yang Sabtu kemarin tuh ada acara dimana Ada yang ke Solo lah gitu Berkonsultasi Dan kemudian setelah itu sampai ada yang sudah beredar ya Suratnya Bayangkan sudah gak malu-malu Bahkan untuk mengeluarkan surat resmi Pakai kop Walaupun kopnya bukan gambar Garuda Tapi nama Tapi kan Artinya ada yang memang Sedang betul-betul dipertaruhkan Paling tidak sampai besok Atau Sampai semua Kepala daerah selesai urusannya bahkan di Mahkamah Konstitusi. Jangan lupa nanti ada sengketa pilkada kan segala macem.

Nah jadi itu satu ya timeline pertama. Timeline satu B-nya adalah kalau kita semua melihat, kita selalu ngitung 100 hari, 100 hari, 100 hari. 100 harinya ibu dan bapak sekalian dan kawan-kawan kita harus hitung dengan memperhitungkan pilkada.

Tapi juga dengan memperhitungkan aspek-aspek lainnya untuk menjaga supaya ada kestabilan politik. Paling tidak di mata pemerintah yang sekarang. Kestabilan politik ini kelihatan sekali mau dijaga dengan rapi.

Kita tahu sekarang ada kantor komunikasi presiden yang lebih rapi, dengan segala macam jajarannya kita semua tahu, banyak kawan-kawan kita juga di situ. Jadi ingin dijaga betul dan teman-teman dan ibu bapak ingat bahwa ada laporan juga bahwa ada permintaan misalnya kepada Komnas HAM, paling tidak itulah yang diberitakan oleh Tempo, meminta. minta supaya kasusnya Cak Munir itu jangan diapa-apain dulu, paling tidak sampai 100 hari. Jadi mau dijaga betul kestabilan politik dalam tanda kutip. Nah jadi itu yang harus kita baca untuk menjawab pertanyaan, apakah nanti akan ada sesuatu setelah 100 hari?

Itu satu ya pertanyaan pertama. Pertanyaan keduanya adalah, sesuatu itu apa? Nah jadi yang dipaparkan oleh Mas Roy tadi, sebenarnya saya mau bilang, Kita jangan berharap sama pidana Mas Lukas Karena kalau pidana Kita gak akan Kita mau pakai apa? Pasal apa?

Penghinaan presiden Pembuktiannya luar biasa Ibu bapak ngomong-ngomong soal itu ya Saya tuh baca putusannya Bahwa aslu ketawa tuh Yang apa tuh bikin video tuh Katanya gak bisa kena Karena kalau dibuatnya videonya hari minggu Katanya gitu ya Artinya presidennya lagi gak jadi presiden Saya bilang sama temen-temen saya Eh kalau gitu kita hina-hina aja yuk Kasarnya gitu ya kita hina-hina aja yuk Pasal penghinaan presiden gak bisa Karena agak kita kalau hari minggu Karena hari minggu dia bukan presiden Maksudnya itu logikanya ngaco ya Tentunya saya Saya gak menyuruh orang menghina presiden Tapi logika itu kan ngacok gitu Jadi itu ya ibu dan bapak Saya agak melenceng dikit karena saya kesel Lihat putusan itu Nah tapi begini Jadi pasal pidana Menurut Menurut saya akan sangat susah untuk kita masukkan. Pasal pengindahan presiden, nanti kita harus berdebat di persoalan teknisnya. Tapi ada satu sebenarnya yang membutuhkan proses politik. Jadi dia hukum dan politik berkelindan.

Yaitu pasal pemakzulan. Pasal pemakzulan. Ibu dan Bapak, sebenarnya ada satu bahan lama yang tadi saya screenshot aja. Nggak usah dibagi, nggak apa-apa. Saya bacakan aja ya pasalnya ya.

Ada pasal 7B dalam konstitusi kita. bilang bahwa, saya bacakan aja ya Ibu Bapak ya, pasal 7B ini bilang bahwa, 7A-nya dulu, Presiden dan Wakil Presiden dapat diberhentikan. Dan atau bukan hanya presiden, tapi juga wakil presiden dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR karena melakukan apa saja kah itu? Nah ini yang menarik, pasalnya bilang bahwa Pasal, aduh saya agak ini nih ngeliatnya nih, karena saya screenshot. Intinya adalah salah satu alasan untuk pemakzulan adalah perbuatan tercelak.

Perbuatan tercelak, jadi bukan hanya tindak pidat. dana korupsi, kemudian kan ada pengkhianatan kepada negara tapi juga perbuatan tercelak ibu dan bapak sekalian nah perbuatan tercelak ini kalau kita lihat modelnya di Amerika Serikat ini yang namanya misdemeanor jadi yang kecil-kecil, kenapa perbuatan tercelak masuk? logikanya adalah persis seperti hal-hal yang sekarang ini kita hadapi gak perlu jadi koruptor jangan sampai lah ya, gak perlu jadi ...

pelaku kekerasan, tapi begitu dia sudah adabnya tindak tanduknya, pikirannya sudah tidak lagi sesuai dengan syarat seorang presiden atau wakil presiden dan janji dan sumpah jabatannya, dia bisa kena pasal pemakzulan nah jadi kalau saya sih menyarankan kesitu ketimbang pasal-pasal pidana, karena kalau pasal pidana nanti kita akan ribet lagi dengan persoalan-persoalan teknisnya terutama ini adalah pejabat negara ibu dan bapak tahu, kalau pejabat negara Itu artinya juga secara pelaporannya misalnya ke polisi. Misalnya ke polisi ya, kalau pasal biasa pengindahan presiden atau undang-undang ITE dan lain sebagainya. Kita kan kalau lapor ke polisi.

Biasanya kita pakai aja kasusnya Haris dan Fathia karena semua orang kayaknya tahu. Haris dan Fathia maupun Pak Luhut dua-duanya melapor ke polisi. Tapi mana yang diproses?

Laporannya Pak Luhut lah. Jadi bisa diduga kalau kita melapor dengan undang-undang ITE atau undang-undang KUH. HP, kita gak akan direken Ibu dan Bapak sekalian Perlu saya ingatkan bahkan Fufufafa bisa naik, itu kan Juga sebenarnya melanggar Undang-undang tentang penyelenggaran negara Yang bersih dan bebas KKN, sebenarnya Sebenarnya, nah Waktu itu ada kawan yang melapor Ditindak lanjut tidak, ditindak lanjutnya Atau tidak, oleh aparat negara Tidak, jadi lebih baik kita Berfokus pada aspek Politik dari kasus Perbuatan tercelak ini, dan sedikit Saya kasih referensi Buat contoh ya Di Amerika Serikat Misdemeanor itu ya Itu luas banget memang Bill Gates Nah ibu dan bapak tau Bill Gates Ingat Ingat ya Bill Gates ya Kasusnya kan sebenernya Ini ya Kekerasan seksual Cabul Tindakan cabul ya kan Monica Lewinsky Pasti masih inget.

Eh kok Bill Gates sih? Bill Clinton maksud saya sama-sama Bill soalnya. Sorry, sorry, sorry. Maksud saya tentu saja Bill Clinton. Ada ya.

Bill Clinton kasusnya adalah tindakan cabul dengan Monica Lewinsky. Tapi waktu dia diupayakan untuk dimakzulkan, tapi gagal ya ibu dan bapak. Yang dipersoalkan adalah kebohongannya kepada publik. Karena dia ngaku di hadapan publik bahwa saya tidak melakukan...

melakukan itu belakangan terbukti Wah jadi itu legal battle luar biasa saya sendiri mengikuti karena itu menarik sekali karena dia pakai yang dimana-mana kayaknya politisi sama ya kalau ada aspek hukum tuh belok-beloknya banyak sekali gitu Nah jadi waktu itu yang dia dipakai bukan tindakan cabulnya Bill Clinton itu sendiri terhadap atau kebalik Monica Lewinsky tapi kebohongan dari Bill Clinton bahwa dia tidak pernah melakukan tindakan cabul itu Nah itu satu Yang kedua PR dari Mas Lukas adalah Bapaknya Nah kalau bapaknya saya kira saya sudah banyak ya Dan sekarang persoalannya gini Tentu saja kita tidak lagi bisa Pakai pasal 7A itu Karena Jokowi bukan lagi presiden Nah tapi saya harus bilang Kalau dia sudah tidak lagi Jadi presiden maka sesungguhnya Hukum pidana Maupun perdata bisa berlaku Terhadap seseorang Siapapun dia Ibu dan bapak Bapak jangan pernah lupa bahwa Soeharto sebenarnya Perdata dia satu kalah Yayasan Super Semar, satu kalah Pidananya sebenarnya Jalan tapi di stop waktu itu oleh Jaksa Agung, nah jadi ada kunci Disitu Jaksa Agung, tapi jangan lupa Bagaimana kita bisa Membongkar kelindahan ini, karena Jaksa Agung adalah anggota kabinet Dipilihnya oleh presiden Yang baru tentu saja, nah jadi Ini mungkin barangkali sesuatu aspek Politik yang nanti oleh para narasumber yang lain bisa Bisa digali lebih lanjut. Nah, sorry saya kelupaan. Untuk FUFUFAFA tadi tantangannya adalah prosedur.

Karena tadi 7A ya alasannya perbuatan tercilak. Prosedurnya adalah DPR harus bersepakat dulu. 8 fraksinya untuk bilang bahwa ini ada pelanggaran konstitusi itu aja udah menantang pasti nanti Bang Deddy saya kira harus mengulasnya ini sangat-sangat menantang pasti kalau DPR sudah setuju DPR harus mengirim Ngirimkannya ke Mahkamah Konstitusi.

Mahkamah Konstitusi akan memeriksa secara hukum. Kalau terbukti. Kalau terbukti. Nah mungkin nanti Mas Roy bisa dipanggil oleh Mahkamah Konstitusi. Maka Mahkamah Konstitusi akan ngirim balik ke DPR.

Kemudian DPR... bikin sidang MPR, berarti DPR-nya sekarang plus DPD. Dua per tiga harus setuju untuk memakzulkan. Nah, jadi tantangan politiknya luar biasa besar.

Tapi saya taruh aja dulu di atas meja, nanti kita diskusikan. Karena menurut saya, barangkali ini juga sesuatu yang harus kita olah, bukan hanya politik formal. Tapi, masuk saya poin yang berikutnya, persoalan kita adalah jangan sampai, jangan sampai, kesalahan-kesalahan kesalahan baik oleh Fufu Fafah maupun oleh bapaknya, itu kita diamkan dalam konteks negara hukum. Masalahnya adalah, ibu dan bapak, ini akan jadi presiden. Sekarang saja bahwa Soeharto belum pernah diadili secara pidana, dijadikan referensi secara salah.

Seakan-akan presiden kebal hukum. Padahal tadi makanya saya ingatkan, sebenarnya udah mulai. Cuma di-stop secara politik.

Nah yang saya khawatirkan, kalau kita bahkan tidak memulai. Yang akan terjadi adalah bangsa ini akan selalu mengingat bahwa kekuasaan tidak bisa dicek. Dan ini bahaya buat kita ke depannya. Dan yang terakhir, tadi saya poin terakhir, gini.

Masalahnya adalah, kalau Milan Kundera sering banget sudah dikutip ya, udah agak terlalu pasaran bangkalnya dikutip, tapi tetap relevan. Perjuangan melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan lupa. Nah yang saya kuatirkan, Saya khawatirkan Ibu dan Bapak sekalian, secara hukum sulit, secara politik, yang saya khawatirkan kalau hal ini tidak kita narasikan terus-menerus, ini akan tenggelam.

Bukan hanya secara hukum di media sosial sampai udah ada yang nyela-nyela, oh Fufu Fafa itu Roy Suryo gitu kan. Itu kecil-kecil Ibu dan Bapak, tapi nanti kita bisa tanya lagi sama Mas Roy, bagaimana peternakan buzzer itu jalan terus? Barangkali di sini juga ada.

Nah tapi saya gak soal lah Saya gak soal kalau pada kita Saya kira kita semua udah biasa dengan itu Persoalannya adalah sebagai bangsa Kalau adik-adik kita, anak-anak kita, cucu kita Sampai 10-20 tahun kemudian Selalu percaya bahwa kekuasaan tidak bisa diawasi Tidak bisa kena akibat hukum dan politik Bangsa ini lama-lama tidak akan bisa punya negara hukum Dan buat saya, saya gak soal itu saya itu yang paling berbahaya. Itu aja ya. Terima kasih.