Transcript for:
Penyimpangan terhadap Asma'ul Husna

dimuliakan Allah penyimpangan di dalam asma'ul husna' itu ada beberapa macam sehingga dikatakan telah menyimpang telah menyalahgunakan asma'ul husna' yang pertama ayyan fiyal asma' lilahita' menafikan asma'ul husna bagi Allah ada kelompok namanya al-jahmiyah dan sebagian kelompok mu'atazilah mereka mengatakan bahwa Allah itu tidak punya nama hanya satu nama Allah, ya Allah tidak ada nama lain nah ini, ini menyimpang ini menyimpang Allah melarang kita mengikuti orang yang menyimpang Tidak ada nama Allah selain Allah Nah itu penyimpangan Dan termasuk menyimpang juga tentang Asma'ul Husna adalah Ayyuth bita asma' lam yusammillahi bihanapsah Bahwa dia menetapkan nama-nama yang Allah tidak menetapkan nama itu untuk dirinya Maulah, membuat nama Tuhan untuk Tuhan sekehendak hati Ini nama-nama Allah sudah ditentukan Nah ini kelompok, ini orang Menamai Allah dengan nama yang tidak Yang tidak ada disampaikan oleh Rasulullah SAW Walaupun maknanya bagus Tetapi karena ini Asma'ul Husna merupakan Tawqifiyah Memang sudah baku demikian dari Allah dan Rasul Tidak bisa ditambah, dikurang Nah bila kita menambah satu nama dari Asma'ul Husna Berarti kita melakukan penyimpangan Umpamanya Kita menamai Allah dengan Al-Arif Al-Arif Artinya apa Arif itu? Yang kenal Walaupun artinya bagus, yang kenal Tapi Allah tidak menyebut salah satu namanya ada Al-Arif itu Jadi jangan sekali-kali kita menyeru dalam doa kita kepada Allah dengan Ya Arif Nah itu penyimpanan Ya, Ari. Apalagi contohnya, Al-Fahim.

Yang mengerti. Yang mengerti. Kita tambah nama Allah dengan al-fahim yang mengerti.

Allah itu zat yang mengerti. Padahal bujur aja maknanya. Cuma Allah tidak ada menyebut ada al-fahim dalam asma-Nya.

Dilarang kita berdoa, Ya fahim, wahai zat yang paham. Nah itu dilarang. Itu penyimpangan dengan asma ul-husna. Apalagi contohnya, As-Sheikh, guru.

Sheikh. Allah tidak ada menyebut dalam Asma'ul Husna namanya Allah As-Sheikh. Guru. Kita pun dilarang memanggil Allah berdoa dengan Ya Sheikhi Wahid Guruku misalnya. Dilarang.

Itu penyimpangan dalam Asma'ul Husna. Macam-macam. Tuhan disebut misalnya lagi apa? Abah.

Seperti orang-orang Nasrani memanggil Tuhan dengan sebutan Ya Abi Wahai Abahku. Tuhan dipanggil dengan panggilan Busko misalnya. Ini penyimpangan. Tuhan dipanggil dengan pelatih rumpamanya.

Itu penyimpangan terhadap Asma. Nah yang kedua itu Artinya menetapkan nama Allah Dengan nama yang tidak Ada ditetapkan oleh Allah dan Rasul Yang ketiga termasuk penyimpangan itu Tasmiatul makhluk Menamai makhluk Bila dengan Allah Menamai makhluk Dengan Allah Tentunya ada seseorang misal melahirkan anak, anaknya ditasmiah dengan sama itu kayak walat Allah. Nah ini penyimpangan.

Allah. Kalau ditambah Abdullah, nah itu disukai Allah. Abdullah Ahabdul Asma'ilallah Paling dicintai nama kepada Allah Abdullah wa Abdurrahman Namai anak Abdullah Tapi bila dinamai anak ini Abdullah Jangan sekali-kali dipanggil Allah Jangan Sama aja Jadi kalau Abdullah Kita panggil selangkapnya Abdullah Atau Dulah Bila memanggil Allah, itu haram hukumnya.

Hukumnya haram. Ini dijelaskan dalam kitab Patuhulubari, Masyarakat Bukhari Ibn Hajar al-Asqallani. Ar-Rahman.

Ar-Rahman termasuk nama Allah yang khusus hanya boleh untuk Allah. Tidak boleh selain Allah bernama Ar-Rahman atau Rahmana. Masjid, musalla, sekolahan, manusia, apapun dilarang dinamai dengan nama Ar-Rahman.

Karena itu khasun billah, itu khusus untuk Allah Ar-Rahman. Ar-Rahman itu artinya Tuhan yang pengasih, yang menciptakan ruh, misalnya kita menciptakan ruh, langit, bumi. Jadi Ar-Rahman itu nama Allah yang khusus, tidak boleh ada satu makhluk pun yang namanya Rahman atau Ar-Rahman. Nah kalau ditambahin Abdu'l-Dun itu sangat disukai Allah.

Kita punya anak namanya Abdurrahman, oh dicintai Allah. Allah sangat suka kalau manusia bernama Abdurrahman. Tapi jangan sekali-kali memanggil Rahman. Diharamkan.

Misalnya anak namanya Abdurrahman. Tapi dalam sehari-hari, Rahman, Rahman. Nah ini diharamkan.

Lebih baik panggil Abdur. Makanya apa-apa. Abdur saja kira. Atau Aman.

Man, man, sini man. Jangan Rahman. Kalau Rahman, nah itu sudah termasuk penyimpangan.

Dengan Asma'ul Husna. Itu ingat Ibanamba anak Abdurrahman itu. Jangan dipanggil Rahman. Jadi dosa. Hari-hari kadang terasa dosanya.

Termasuk lagi nama Allah yang tidak boleh makhluk bernama dengan nama Allah itu adalah As-Samad. As-Samad. Karena tidak mungkin ada seorang makhluk as-samad. Samad itu artinya zat yang bergantung kepadanya seluruh makhluk.

Mungkin lah itu ada manusia kayak gitu. Samad artinya adalah zat yang bergantung kepadanya seluruh makhluk. Jadi jangan sekali-kali kita menamai sesuatu dengan nama samad. Kalau ditambah Abdus Samad, mulia, bagus. Abdus Samad, itu disukai juga.

Tapi jangan dipanggil dalam sehari-hari, Samad, jangan. Anak Abdus, atau Mamad, kata Bapak. Jangan Samad.

Karena itu nama Allah yang khas. Yang khas. Seperti lagi apa nama Allah yang khas itu kudus Kudus ini artinya yang Maha suci dari aib dan celak, itu hanya milik Allah. Tidak boleh satu orang makhluk bernama kudus. Tapi kalau Abdul Kudus, nah itu bagus, itu mulia.

Sama lagi Ahad, Wahid. Wahid itu Maha Esa artinya. Abdul Wahid, bagus.

Tapi kalau dipanggil Wahid, nah kita sudah menuhankan manusia. Panggillah Iwah, kenapa Wahid itu. Jangan Wahid.

Artinya Wahid itu Maha Esa. Oh Maha Esa, oh Maha Esa. Maulah itu kita. Memang banyak nama Allah yang kita boleh Seperti Rahim itu boleh Siapa nama Rahim?

Siapa nama Ra'uf itu boleh, siapa nama Malik boleh, tapi ada beberapa asma yang hanya khusus untuk Allah SWT yang bila mana itu kita pakai untuk makhluk, kita telah menyimpang daripada asma ul-husna itu. Nah hadirin hadirat yang dimuliakan Allah. Nah itu salah satu daripada beberapa macam jenis penyimpangan-penyimpangan terhadap Asma'ul Husna itu. Kita wajib ma'i'atikatkan dan menyatakan bahwa Allah SWT mempunyai nama-nama yang sangat bagus. Wajib Ma'iyyatikatkan di hati Dan menyatakan Bahwa Allah itu mempunyai Asma'ul Husna Di dalam Al-Quran Allah Subhanahu Wa Ta'ala Menyebut Al-Asma'ul Husna Sebanyak empat kali Di dalam empat surah Pertama dalam surat Al-A'raf yang kita sebutkan tadi وَلِلَّهِ الْأَصْمَعُ الْحُسْنَةُ وَدْعُوهُ بِهَا Yang kedua dalam surat Bani Israel قُلِدْ عُلَّا أَوِدْ أُرْرَحْمَنِ أَيَّمَ تَدْعُو فَلَهُ الْأَصْمَعُ الْحُسْنَةُ Yang ketiga dalam surat Taha Allah berfirman Allah, la ilaha illah, lahul asma'ul husna Yang keempat dalam surah Hashar Lahul Asma'ul Husna Nah ini sudah jelas Bahwa Dijadikan dalil Untuk menetapkan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala itu Mempunyai nama-nama Yang sangat bagus Nah oleh karena itu wajib kita Mengetikadkan bahwa Allah mempunyai Asma'ul Husna Hadirin hadirat Yang dimuliakan Allah Kemudian tadi Allah SWT memerintahkan kita berdoa dengan menggunakan asma'ul husna.

Pad'uhu, berdoa lah kepada Allah dengan asma'ul husna. Seperti Rasulullah SAW di dalam doa beliau Ya Hayyu Ya Qayyum, dirahmatika astagif Ya Hayyu Ya Qayyum, itu asma'ullah Ya Hayyu Ya Qayyum, dirahmatika astagif Dengan rahmat engkau aku minta pertolongan Apalagi yang jadi amalan Nabi kita Rabbi ghafir li wa tub'a alaiya innaka anta tawwabur rahim Tawwabur rahim, asma'ul husna Ada lagi, Rabbi ghafir li wa tub'a alaiya innaka anta tawwabul ghafur, asma'ul husna Nah, jadi kalau kita berdoa kepada Allah, gunakan asma'ul husna Dan terlebih baik lagi, sesuai dengan apa yang kita minta kepada Allah. Mintalah dengan nama itu.

Misal kita minta disayangi Allah. Yang paling cucuk Allahumma Ya Rahman, Ya Rahim Irhamni Wahai yang maha pengasih Maha penyayang, Irhamni Sayangi ulun, sesuai Allah Kalau kita hendak Minta ilmu kepada Allah Ya Allah, Ya Alim Wahai zat yang maha tahu Alimni Ilma, ajari Ulun ilmu Kalau kita hendak minta kekayaan kepada Allah, sesuaikan asma'ul husna. Allahumma ya ghaniyu yang maha kaya, ya mugni yang mengayakan, agnini kaya akan ulun. Itu yang dimaksud oleh Allah.

Pada uhubiha berdoa kepada Allah dengan asma'ul husna itu. Nah jadi kalau kita sudah mengenali Asmal Husna, berdoa lalu nyaman. Apa yang kita perlukan?

Kita minta pelihara daripada kejahatan, segala kejahatan. Wahai Tuhan Yang maha memelihara Ih pazni pelihara aku Nah jadi sesuai jadinya Allah suka kalau kita berdoa dengan demikian Allah suka Bila Allah suka Tanda doa kita dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala Rasulullah SAW pernah juga berdua dengan dua As'aluka bikulli ismin huwalaka sammaita bihi nafsa Au anzaltahu fi kitabik Au a'lamtahu ahadan min khalkik Au istaktharta bihi ilmi laway bi'indam Ini doa Nabi, dijadikan beliau sebagai mukaddimah. Ya Allah, aku minta kepada Engkau dengan tiap-tiap nama Engkau, yang Kau namai dengannya diri Engkau. Ini kata disebut lagi Rahman, Rahim, Rahub, langsung secara global. Ya Allah aku minta engkau dengan tiap-tiap nama yang kau namai dengannya diri engkau.

Atau yang kau turunkan itu nama dalam kitab yang kau turunkan. Atau dengan nama yang kau beritahu akan dia seseorang daripada makhluk engkau. Atau dengan nama yang hanya kau sendiri yang mengetahui nama itu.

Nah ini doa Nabi dengan asmalahusna. Tapi secara keseluruhan. Baik nama Allah yang di Quran. Baik nama Allah yang ada di hadith. Baik yang nama Allah ada dalam zakat.

Hanya Allah yang tahu. Nah ini menunjukkan bahwa Asma'ul Husna itu berapa jumlahnya hanya Allah SWT yang tahu. Berapa jumlah Asma'ul Husna? Ada tahu kita. Ada tahu.

Walaupun ada pendapat ulama berbagai macam pendapat Tapi yang paling kuat adalah Asmaullah Husna itu berapa jumlahnya Berapa macamnya hanya Allah yang tahu Ada yang mengatakan mengatakan 124.000 ada yang mengatakan 1000 ada yang mengatakan 100 macam-macam ada yang mengatakan 99 tapi yang paling muat amat adalah asmaul husna itu berapa jumlahnya hanya Allah subhanahu wa ala yang mengetahuinya hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Jadi kita tidak boleh membatasi. Berapa aswal husna? 99? Salah. Apalagi 100, makin salah lagi.

Yang dicari, yang satunya itu rancang mencari. Udah luput bener mencari yang satu, semakin banyak lagi yang dicari, mestinya. Dikira Asmal Husna itu 100, yang dinampakkan kepada kita 99. Yang satu ini rahasia, padahal luput sebenarnya itu. Aku mengkasih anak amari menjauhkan yang satu ini. Di kita mengatakan, Asma'ul Husna itu ada yang di sisi para nabi, ada yang di sisi Allah, hanya Allah yang tahu berapa jumlahnya, Wallahu'alam.

Ada tahu berapa Asma'ul Husna. Nah, namun dari Asma'ul Husna yang tidak diketahui jumlahnya itu, Ada 99 yang bila kita hafal, bila kita paham, bila kita bisa mengamalkan tujuannya, dijamin ke surga. Jadi di antara sekian banyak mungkin miliar asma'ul husna. Ada yang mengatakan bahwa setiap satu makhluk itu ada Asma'ul Husnanya. Berapa macam makhluk?

Dari sekian banyak Asma'ul Husna, ada Asma'ul Husna yang 99. Bila mana kita hafal, bila kita paham, bila kita bisa mengamalkan maknanya, dijamin Nabi masuk surga. Nah ini yang dikatakan di sabdakan Rasulullah SAW dalam hadis Bukhari Muslim Innalillah tis'atan wa tis'ina isma mi'atan illa wahida man ahsaha dakhalal jannah Allah Ta'ala mempunyai 99 100 kurang 1 Barang siapa yang ahsaha dia masuk surga Apa arti ahsaha itu? Boleh pendapat ulama menyebutkan arti ahsaha itu satu hapat Dua paham, tiga mengamalkan kandungannya Nah dijamin masuk surga Nah ini wujud 99 Kalau untuk dihapal, untuk dipahami, untuk diamalkan kandungannya, iya 99. Tapi kalau untuk berapa asmalahusna, itu hanya Allah yang tahu.

Cuma Allah hanya membebani kita 99 untuk dihapal, dipahami, dan diamalkan kandungannya. Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah. Pengertian hafal itu ada tiga, baik hafal nama-nama Allah, nama-nama Nabi, baik hafal sifat 20. Pengertian hafal itu ada tiga. Satu, hafal yang paling tinggi derajatnya, dia hafal... Sesuai dari awal sampai akhir.

Menurut urutannya. Nah ini hafal derajat nomor satu. Jadi yang 99 itu dia hafal mulai Allah. Sampai sabur.

99 nya Nomor 2 nya Ar-Rahman 3 nya Ar-Rahim Al-Malik, Al-Qudus, Al-Salam, Al-Mu'min, Al-Muhaimin Tepat Nomornya Sampai 99 Ini hafal Derajat hafal yang kedua Ini gak ada bisa Mengurutkan itu Cuma 99 juga Cuma tuh huruf-huruf Allah Sama-sama, sama-sama. Cuma dihitung 99 juga. Ini pun disebut hafal juga.

Nah, yang ketiga, derajat hafal itu, derajat hafal itu adalah mengurut sudah kadah kawah. Nengbahambur pun kadah kawah juga. Tapi dia bisa membedakan mana asmal husna, mana kada asmal husna.

Anda yang tadi tanya, As-Sami, Asmal Husna, Al-Ghafur, Asmal Husna, Zarkasi, lain jernyata. Ini hafal juga, karena bisa membedakan mana Asmal Husna, mana yang bukan Asmal Husna. Ini hafal derajat yang ketiga. Nah, hafal.

Imbah apa? Paham. Rahman ini artinya, Rahim ini artinya. Lalu diamalkan. Rahman itu bagaimana kita mengamalkannya supaya jadi Abdurrahman.

Rahim diamalkan supaya jadi Abdurrahim. Allah itu diamalkan supaya jadi Abdullah Nah, bila kita bisa demikian Dijamin oleh Nabi Dah khalal jannah, masuk surga Nah, ini bujur 99 Tapi jangan dibatasi Asmal Husna 99 Yang 99 yang disuruh kita menghapalnya, memahaminya itu Nah hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Mengenal asma'ul husna Memaham Itu akan membawa kepada mengenal pi'il Allah Akan membawa kepada mengenal sifat Allah Akan membawa kepada mengenal zat Allah Jadi kalau hendak mengaji ma'rifat oleh Imam Ibn Al-Ta'illah As-Sakandari menyebutkan, mulailah kenal dulu asmahnya. Dengan kenal asmah, kita akan kenal sifat Allah.

Kita akan kenal fi'il Allah. Kita akan kenal zat Allah. Mulai nama dulu kenalin.

Nah kenapa sebabnya? Kenal nama membawa kepada kenal sifat pi'ilzad Sebab nama-nama Allah itu ada yang menunjukkan kepada sifat Di antara asma'ullah husna itu ada yang menunjukkan kepada sifat Seperti as-sami'ah Maha mendengar, ini menunjukkan kepada sifat as-samah Al-basir, asma'ullah husna, maha melihat Ini menunjukkan kepada sifat, sifat basarnya Allah Al-qadir, yang maha kuasa, ini menunjukkan kepada sifat kudretnya Allah Nah jadi, kalau kita kenal asma'ullah husna, kita akan kenal sifat Allah Dan akan kenal juga pi'il Allah Al-Khaliq yang maha mencipta Nah itu menunjukkan kepada pi'il perbuatan Allah Al-Khaliq Al-Kahar yang maha perkasa Itu menunjukkan kepada pi'il Allah Al-Musawwir, Al-Bari. Nah itu semua nama-nama Allah yang menunjukkan kepada piil perbuatan Allah.

Nah yang ketiga, nama Allah. Itu ada yang menunjukkan kepada zatnya. Yaitu antara lain adalah Allah itu sendiri. Setiap kali kita sebut Allah, zat artinya.

Setiap kali kita sebut Allah itu menunjukkan kepada zat wajibil wujud yang wajib ada. Nah hadirin hadirat yang dimuliakan Allah. Nah oleh karena itu Allah menunjukkan kepada zat, maka Allah ini seringkali disandari oleh nama-nama yang lain. Seperti Allahul Qadir, Allah Maha Kuasa Allahus Sameh, Allah Maha Mendengar Allahul Basir, Allah Maha Melihat Disandari oleh sifat-sifat, oleh piil-piil Maulah Al-Qadir, Allah Maha Kuasa Kadirullah Ada terdengar Ada terdengar Tapi kalau Allahusami'na itu yang pujur Allah nama yang menunjukkan Kepada zat kadir Nama yang menunjukkan kepada Sifat Allahul Qadir, Allah yang Maha Kuasa Nah jadi kalau kita Kena nama Allah Insya Allah akan menuntun kita Untuk mengenali sifat-sifatnya Dan menuntun kita mengenali Fiil-fiilnya Puncaknya akan menuntun kita kepada Mengenal zat Allah subhanahu wa ta'ala Nah hadirin hadirat Yang dimuliakan Allah Jadi insya Allah Dan sesuai dengan rencana dan kehendak Allah SWT Pengajian kita ini setengah bulan sekali Ini malam ahad yang akan datang insyaallah Dan yang akan kita bahas Yang kita uraikan satu persatu tentang Asma'ul Husna ini Jadi minggu depan libur Nah minggu akan datangnya insyaallah kita akan membahas tentang Asma'ul Husna yang pertama yaitu Allah Nah Allah itu apa artinya, apa maksudnya, bagaimana caranya supaya kita bisa berakhlak dengan akhlak Allah sehingga menjadi Abdullah, hamba Allah yang sebenarnya.

Amin ya Rabbil Alamin. Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah. Wallahu'l-hadiril siratil mustaqim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. La hadiratil nabi s.a.w. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Allahumma inna sukhil ma saha' laka abduka nabi'uka Muhammadin sallallahu alaihi wasallam istayi wa istayiqa abduka nabi'uka Muhammadin sallallahu alaihi wasallam antar musta'amna kalbalaqwa al-ahawla wa alaqwa ta'idla bil-wazim Allahumma abdana hafla'na minna zuwajina wa zuwiatina quwata ayyuhna wa ja'aluna wa ta'afina imamah Allahumma ufayumata sayyidina Muhammad Allahumma ufayumata sayyidina Muhammad Allahumma ustawumata sayyidina Muhammad Allahumma zabdi'inna Muhammad Alhamdulillah, asyukrulillah, alhamdulillah, asyukrulillah, azka salatin wa salamin li rasulillah. Alhamdulillah Azka salat wa salam Birasulillah Alhamdulillah Ashakru lillah Alhamdulillah Ashakru lillah Azka Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdul Al-Khalku Lillahi Al-Kullu Lillahi Al-Khalku Lillahi Al-Kullu Lillahi Amma Salli Alhamdulillah, syukurullah, syukurullah, Alhamdulillah, syukurullah, syukurullah,