Transcript for:
Sejarah dan Dampak VOC di Nusantara

Terima kasih. Wilayah Nusantara yang kaya akan berbagai sumber daya alam sejak ratusan tahun lalu telah menarik minat banyak bangsa dan kelompok-kelompok kepentingan asing untuk mencari untung di wilayah Nusantara. Pada sepanjang pertengahan abad ke-16 hingga paruh akhir abad ke-18, POC atau Persekutuan Dagang Belanda secara bertahap bahkan berhasil menguasai satu persatu wilayah di Nusantara dan menjajah sebagian wilayah Nusantara dengan bertindak layaknya sebuah negara. Masa penjajahan VOC atau Véronique de Ost Indische Kompanie atau maskapai dagang Belanda atas sejumlah wilayah Nusantara terjadi saat bangsa Belanda tengah mencapai zaman keemasan. Zaman tatkala armada-armada dagang Belanda menguasai jalur perdagangan yang membentang dari Tanjung Harapan di Afrika sampai Pulau Desima Jepang dan wilayah Nusantara di Asia.

Kelahiran VOC dilatar belakangi semangat zaman untuk menjelajah di kalangan orang Belanda seiring tumbuhnya minat menemukan sumber rempah-rempah yang dihargai sangat tinggi di pasaran Eropa. Sejumlah kamar dagang yang terbentuk di berbagai kota di Belanda berlomba-lomba membiayai ekspedisi untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah. Pada masa ini, delegasi dagang Belanda pertama yang dipimpin Cornelis de Houtman berhasil tiba di Banten pada 23 Juni 1595. Ketika mereka sampai di Banten, mereka kan dalam perjalanan ke Ambon, ke Maluku mencari rempah-rempah.

Nah, jadi mereka mulai settle di Maluku 1605. di Ambon, di pulau itu-itu. Sebetulnya, zaman itu, mereka, itu banyak kompetisi ya, kompetisi mas kapai dagang Eropa, nggak cuma Portugis, Spanyol udah nyinkir ke Filipina, Portugis selama juga nyinkir akhirnya, dia lebih konsentrasi ke India, karena Malaka lalu diduduki Belanda. Tapi dengan Inggris, Inggris tuh keras persaingannya. Untuk menghadapi persaingan dengan kongsi-kongsi dagang dari Portugis, Spanyol, dan Inggris, sejumlah kamar dagang yang ada di Belanda sepakat menyatukan diri dan membentuk VOC atau Persekutuan Dagang Belanda. Sebelum VOC terbentuk, itu kapal-kapal Belanda...

udah banyak kesini dan itu yang oleh dalam sejarah VOC disebut juga for company sebelum sebelum company ya atau disebut will the foreign jadi jadi pelayaran masih liar jalan sendiri karena Karena itu persaingannya banyak dari sekian kamar dagang itu mereka kirim kapal cari rempah-rempah karena katanya keuntungannya luar biasa besar. Mereka jadi berani mati lah perjalanan 6 bulan balik itu baru setahun kadang-kadang bisa balik tapi karena keuntungan besar menjual rempah-rempah jadi mereka benar-benar berani gitu ya. Nah itu persaingan di kalangan kapal-kapal perusahaan dagang Belanda sendiri besar.

Akhirnya pemimpinnya raja. Raja Belanda mutus, kenapa kalian gak membuat kongsi gitu ya. Makanya disebut Vereinigte, United itu kan.

Baru sebetulnya katanya udah lama itu gak ditanggapi. Akhirnya terasa juga persaingan gak sehat bikin. Jadi VOC itu terdiri dari enam kamar dagang yang suka ngirim kapal itu.

Sebagai persekutuan kongsi dagang, pemerintah kerajaan Belanda memberi VOC hak oktroi atau hak untuk memonopoli izin perdagangan di wilayah Hindia Timur dan melarang kamar-kamar dagang di Belanda yang tidak tergabung dalam VOC untuk melarang kamar-kamar dagang di Belanda yang tidak tergabung dalam VOC. melakukan hal yang sama hak oktroy yang diterima VOC dari kerajaan Belanda juga memberi VOC keistimewaan keistimewaan lain seperti hak memiliki armada militer sendiri termasuk mempersenjatai personil dan kapal-kapal mereka hak atau izin untuk memiliki mata uang sendiri guna menjalankan aktivitas perdagangan dengan Dengan hak oktroy, VOC juga mengantongi izin membangun benteng-benteng, mengerahkan serdadu, mengikat perjanjian dengan raja-raja, dan mengangkat hakim-hakim. Karena kekuasaannya yang mirip negara itu, VOC kerap disebut sebagai negara yang berbeda.

Dalam negara. Hak ini begitu menyeluruh ya, sehingga bisa dikatakan VOC dapat bertindak seperti sebuah negara. Dan karena itu di dalam sejarah Indonesia selalu ada gambaran seolah-olah VOC ini. adalah seperti Belanda. Padahal ini dua hal yang berbeda.

Yang satu adalah pemerintahan satu negara, yang lainnya adalah sebuah maskapai dagang sebetulnya. VOC itu kan juga cuma perusahaan dagang. Kenapa bisa menjajah?

Karena hak itu yang dia miliki, yang diberikan oleh kerajaan Belanda kepada dia. Dan dia punya wilayah yang disebut Oktroy Kebit, wilayah Oktroy itu mulai dari Afrika Selatan, Tanjung Pengharapan Baik, sampai Desima di Jepang. Ya. Dia punya pos dagang di Desi memang, makanya zaman VOC banyak orang Jepang juga kesini.

Jadi ceritanya macem-macem nanti. Dalam melintasan sejarah, aksi VOC yang lebih ekspansif untuk menguasai jalur perdagangan rempah di wilayah Nusantara dimulai tahun 1609 ketika laksamana Peter Zun Verhoeven bersama 13 kapal ekspedisi yang dipimpinnya mendatangkan. Rakyat bandar yang lebih suka berdagang dengan maskapai dagang Inggris dalam salah satu insiden bahkan berhasil menjebak Verhoeven dan membunuh pemimpin armada VOC ini. Upaya VOC menancapkan kekuasaan dagang di wilayah Nusantara baru mendapat jalan lapang setelah Jan Pietersunkun berhasil merebut kota Jakarta pada tahun 1619 atau setahun setelah ia terpilih sebagai gubernur jeneral VOC.

Di lokasi reruntuhan bekas ibu kota kerajaan Islam ini, J.P. Kuhn kemudian mendirikan kota baru bernama Batavia yang selama hampir 200 tahun kemudian menjadi pusat kekuasaan POC di luar Belanda. Ketika itu, Batavia itu letaknya sedemikian strategis, karena dia ada sebetulnya di tengah-tengah di antara dua sayap perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

Sayap barat itu adalah perdagangan lada, itu adanya di Sumatera dan di Banten dan juga di Sumatera. di sebagian selatan Kalimantan, sedangkan di sahab timur itu adalah Cengkeh dan Pala. Dari perspektif itu, tempat yang paling strategis untuk mengelola semua kepentingan perdagangan rempah-rempah itu adalah di Batavia.

Pilihan pada Batavia juga disebabkan karena kota ini terletak di dekat Selat Sunda. Selat Sunda itu adalah pintu masuk ke Laut Jawa. Meski sejatinya merupakan sebuah kongsi dagang, bagi masyarakat Nusantara, VOC tak ubahnya sebuah negara yang punya pemerintahan dan sangat berkuasa.

Dengan soliditas organisasi, kekuatan uang dan angkatan perangnya yang berisi tentara-tentara bayaran, VOC berhasil mencaplok satu persatu wilayah di Nusantara hingga menjadi wilayah kekuasaannya. Jadi dalam rangka untuk menegakkan monopoli perdagangan rempah-rempah, BOC tidak hanya mengikat kontrak, tapi juga berusaha untuk menaklukkan wilayah-wilayah tertentu yang dianggap memang harus ditaklukkan. Dua tahun setelah menaklukkan kota Jakarta dan mendirikan kota Batavia pada tahun 1621, VOC menyerbu Kepulauan Banda di Maluku dan menguasai Kepulauan Penghasil Buah Palak ini. Penaklukan Kepulauan Banda diwarnai dengan pembantaian lebih dari 6.000 warga Kepulauan tersebut.

Banda ini bahkan lebih awal lagi ditaklukkan oleh VOC di tahun 1621, hanya dua tahun setelah Batavia didirikan, karena dianggap banda ini sukar untuk dikontrol atau dikendalikan, karena di sana tidak ada penguasa. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi POC kecuali menegakkan monopoli utuh terhadap seluruh perdagangan pala yang ada di bandar dengan menaklukkan pulau bandar, kumpulan bandar. Jadi dalam rangka untuk menegakkan monopoli perdagangan rempah-rempah, POC tidak hanya mengikat kontrak, tapi juga berusaha untuk menaklukkan wilayah-wilayah tertentu yang dianggap memang harus ditaklukkan. Pada tahun 1628 dan 1629, ketika pembangunan kota Benteng Batavia belum sepenuhnya selesai, Kerajaan Mataram yang kala itu dipimpin Sultan Agung sempat dua kali menyerang Kastil Batavia. Namun, serangan yang melibatkan belasan ribu prajurit Kerajaan Mataram dan ditujukan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa ini gagal mengalahkan VOC.

Ketika Mataram menyerang Batavia dua kali, yaitu pada tahun 1628 dan 1629. Dan ketika itu sebetulnya kota Batavia belum selesai dibangun. Jadi yang baru selesai dibangun adalah sisi tembok bagian timur, sehingga bagian barat itu... terbuka tetapi memang karena berbagai masalah yang dihadapi oleh pasukan Mataram yang menyerbu Batavia airnya serangat itu tidak efektif karena di jalan juga sepanjang perjalanan dari Mataram ke Batavia itu mereka diganggu oleh kapal-kapal VOC Itu persediaan makanan dan pasukannya itu diserang sepanjang perjalanan.

Ketika sampai di Batavia mereka sudah tidak lagi terlalu kuat pasukannya. Sehingga kemudian POC bisa menahan dua kali serangan dari Mataram. Dalam perjalanan sejarahnya kemudian, dengan berbagai intrik dan cara, VOC berhasil menguasai satu persatu wilayah di Nusantara yang semula berada di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan lokal.

Selama VOC berjaya di Nusantara, berbagai perang, perlawanan, dan pemberontakan untuk melawan dominasi dan penindasan VOC berkobar di banyak tempat. Pada sepanjang tahun 1660 hingga 1668 misalnya, VOC terlibat perang dengan Kesultanan Goa Makassar yang dipimpin Sultan Hasanuddin. Berkat kemenangan mereka dalam perang ini pada tahun 1667, VOC berhasil memaksakan perjanjian Bongaya kepada Kesultanan Goa Makassar yang isinya sangat menguntungkan VOC. Makassar itu ada di bagian timur dari...

Nusantara. Dan ketika itu dia menjadi pintu masuk sebelum masuk ke Kepulauan Rempah-Rempah yang cengkeh di Maluku Utara ataupun Pala di Bandar. Nah karena itu kalau tanpa menaklukkan Makassar itu tidak akan bisa ditegakkan monopoli perdagangan rempah-rempah.

berupa cengkeh dan pala, karena itu akan terjadi orang-orang akan menjual tetap komoditi itu ke Makassar. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi VOC selain menaklukkan Makassar dengan biaya apapun. Dan akhirnya Makassar ditaklukkan, maka monopoli perdagangan rempah-rempah itu bisa dicapai dengan sempurna.

Kurang dari 20 tahun setelah perang di Makassar pada tahun 1682, VOC juga terlibat perang dengan Kesultanan Banten. Dengan memanfaatkan konflik internal yang terjadi dalam keluarga Kesultanan, VOC akhirnya berhasil menguasai Banten. Banten itu adalah kesultanan yang menguasai perdagangan lada ketika itu, selain kesultanan Aceh.

Dan posisinya itu sangat dekat dengan Batavia. Jadi kalau Banten tidak dipasifikasi, ini adalah potensi ancaman yang selalu ada buat keamanan Batavia, sebagai pusat kegiatan VOC. Jadi karena itulah kemudian mereka menaklukkan Banten.

Tidak ada pilihan lain. Sepanjang tahun 1686 hingga 1706 VOC juga direpotkan dengan pemberontakan Untung Surapati yang bersama pasokannya bergerak di sejumlah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1740 menyusul aksi pembantaian yang dilakukan tentara VOC terhadap sekitar 10.000 warga Tionghoa di Batavia pecah pemberontakan warga Tionghoa yang dipimpin Soe Pan Chiang atau biasa disebut Kapitan Sepanjang.

Pemberontakan yang semula hanya terjadi di sekitar Tanggrang dan Bekasi ini di kemudian hari merembet hingga ke sejumlah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perang yang juga kerap disebut sebagai peristiwa geger pacinan ini juga menjadi pemicu terpecahnya Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1755. Nah kalau perang sepanjang ini perang yang diakibatkan karena peristiwa tahun 1740 jadi orang-orang Cina yang ada di Batavia ketika itu kemudian tidak semuanya berhasil ditangkap dan dibunuh. Ada yang melarikan diri keluar dan bahkan sampai ke Mataram ketika itu dan dari Mataram mendapat dukungan dari susunan dan kemudian mereka mengadakan perlawanan-perlawanan di sepanjang pantai utara Jawa terhadap VOC dengan dukungan orang-orang Jawa.

Meski VOC selalu berusaha mengambil keuntungan dari setiap konflik dengan penguasa lokal, campur tangan VOC dalam urusan politik kerajaan-kerajaan di Nusantara kerap dikarenakan undangan dari pihak-pihak di tubuh kerajaan sendiri. Biasanya, tatkala kerajaan sedang mengalami masalah pemberontakan atau suksesi. Setiap kali ikut campur tangan, VOC berhasil memaksakan kontrak atau perjanjian politik yang menguntungkan mereka. Tak aneh, selama hampir dua abad keberadaan mereka di Nusantara, VOC menandatangani tidak kurang dari seribu perjanjian.

Setiap kerajaan kita, kejelekan kita ya, saya sifar aja. Dalam satu kekuasaan kerajaan, itu mesti ada permasalahan perebutan tahta. Nah, perebutan tahta kan mesti orang dalam.

Apa itu putrama kota, dengan ini, dengan itu. Banten itu kan anaknya sendiri. Raja Sultan Haji dengan bapaknya Ageng Tirta Yasa itu anti VOC.

Zaman Sultan Ageng itu Belanda nggak bisa apa-apa. Tapi ketika anaknya jadi aneh, saya sebut aneh, dengan ibunya Ratu Sharifah Fatima itu, akhirnya Belanda bisa menguasai. Itu kelemahan kita, kelemahannya dari dalam. Karena keculasan dan kekejaman tentaranya di karangan banyak penduduk Nusantara, VOC memiliki sebutan populer, company atau kumpeni.

Istilah ini diambil dari kompanyi, yang dalam bahasa Belanda memiliki arti perusahaan. Namun oleh kebanyakan rakyat Nusantara, arti kata kompanyi lebih sering dilekatkan pada tentara Belanda karena penindasan, kekejaman, dan pemerasan yang mereka lakukan. Masa kemasan POC itu sering digambarkan berjalan selama 100 tahun pertama kota. Batavia Dengan luasnya daerah taklukan dan akses monopoli perdagangan VOC berkembang menjadi perusahaan multinasional pertama dan terbesar dalam sejarah Pada tahun 1669, VOC menjadi perusahaan terkaya dalam sejarah dengan kepemilikan lebih dari 150 perahu dagang, 40 kapal perang, 50 ribu pekerja, 10 ribu tentara bayaran dan pembayaran dividen hingga 40 persen.

VOC itu, kita kan sering pikir VOC itu kan dari Eropa ke sini. Dia yang kekayaan dia dapat bukan dari perdagangan dari sini ke Eropa saja. Dia punya tiga operasi dagang caranya wilayah.

Pertama yang jelas dari Nusantara ke Eropah. Dia bawa rempah, dia bawa kopi segala macam ya. Tapi yang kaya itu perdagangan antara inter Asia mbak. Ke China, ke Jepang, ke India. Termasuk dia ke daerah, ke Afrika Selatan.

Komoditas yang diperdagangan itu juga bermain. Yang ketiga adalah wilayah operasi di Nusantara sendiri. Nah kekayaan POC itu mayoritas dari pajak untuk kota-kota mereka, apapun diberi pajak.

Jadi mereka punya pendapatan yang berlapis-lapis selain dari perdagangan, tapi mereka mempunyai koloni di mana koloni itu juga menjadi mesin eksploitasi yang dijalankan oleh berbagai macam kelompok etnis dan bangsa. Jadi... Bukan hanya bersumber dari rempah-rempah semata, tapi bagaimana mereka membuat jalur pendapatan itu punya banyak lubang begitu ya.

Bukan hanya lubang perdagangan, tapi juga kehidupan dari dunia perkotaan koloni. Pada masa kejayaan VOC di abad ke-17, kota Batavia yang menjadi kantor pusat VOC di luar Belanda dikenal di seluruh dunia sebagai kota terindah di Asia dan kerap dijuluki sebagai Ratu dari Timur. Masa kemasan POC itu sering digambarkan berjalan selama 100 tahun pertama kota Batavia. Pada masa 100 tahun pertama itulah Batavia menjadi pembicaraan banyak orang dan mendapat sebutan sebagai Koningen Hurt van Oosten, Ratu di Timur. Mereka bisa melihat keindahan kotanya dan gaya hidup penduduknya yang sangat ekstravagansa, bahkan sampai keluar peraturan yang disebut prah-en-pral, kesukaan untuk bermewah-mewah dan hidup sangat penuh poya-poya, glamor.

bisa digambarkan bahwa Masa itulah masa-masa keemasan VOC, di mana VOC bisa mengakumulasi uang dari hasil perdagangan mereka dan membuat satu koloni yang mewariskan satu kota yang tidak pernah dibayangkan bahwa itu kota Belanda. Dan sejarah sosialnya penuh dengan kehidupan yang sangat mewah, yang sebenarnya sebagai orang Belanda itu terkenal. sangat kredeners atau sangat pelit, bermental tukang kelontong perhitungan, tapi di dunia koloni mereka hidup sangat mewah. Itu menurut saya dan menurut analisis tentang periode itu, itu adalah masa-masa keemasan POC terlepas dari bahwa itu hasil merampok dari tubuh POC sendiri.

Setelah beroperasi hampir dua abad, pada tahun 1799, VOC dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Korupsi dianggap sebagai salah satu penyebab utama keruntuhan maskapai dagang Belanda tersebut. Selain karena faktor korupsi, keruntuhan VOC juga dipicu banyak faktor lain. Salah satunya, karena terkurasnya keuangan VOC untuk membiayai perang, serta rusaknya jalur perdagangan akibat perang.

Bangkrutnya itu karena kan yang terkenal orang tahu korupsi, tapi masalahnya bukan cuma korupsi. Jadi operasi dagang dari Nusantara ke Eropa itu... terganggu karena perang dengan Inggris beberapa kali. Jadi mereka nggak bisa melayari itu karena sudah dijaga oleh Inggris.

Inggris kan sudah mulai di India. Terus nanti abad 1840-an kan mereka sudah mulai di Malaysia. Itu satu yang menyebabkan sehingga mereka tidak bisa berdagang ke Eropa.

Jadi hanya perdagangan di sini. Dan kontrol hilang dari pusat di sana. Jadi mulailah korupsi. Satu korupsi. Karena misalnya pejabat besar, gubernur jeneral, direktur jeneral, dia punya kapal dagang sendiri.

Jadi ya sudah, dia jadi punya perusahaan di dalam perusahaan. Ada perubahan-perubahan di dalam selera ataupun pasaran dunia. Ketika itu di abad ke-18. Jadi rempah-rempah itu tidak lagi menjadi komoditi unggulan.

Ketika itu mulai muncul komoditi-komoditi tandingan yang juga laku sekali di pasaran dunia, seperti teh, kopi, kemudian juga indigo, dan beberapa komoditi lain yang tidak bisa dimonopoli oleh VOC. Misalnya teh, teh itu adalah komoditi unggulan yang dikuasai oleh maskapai dagang Inggris yang namanya EIC. Demikian juga kopi, kopi itu tidak dikendalikan oleh VOC.

Dan ketika itu, Ketika itu VOC juga mengalami kemunduran karena semakin lama setelah abad ke-17 mencapai puncak kejayaannya, itu terjadi berbagai masalah secara internal di dalam tubuh VOC. Selain karena persaingan dengan mas KP dagang EIC dan mas KP dagang lain dari Eropa, internalnya VOC sendiri ketika itu mulai mengalami kemunduran karena berbagai masalah, yaitu terutama adalah korupsi. Bubarnya VOC itu banyak faktor ya, tapi faktor... Yang terbesar ada yang bilang VOC itu bangkrut karena korupsi. Karena begitu banyak abdi-abdi kompeni yang begitu mereka masuk dan bertu berdinas di dalam VOC, mereka ingin segera merampoki VOC itu sendiri katanya.

Jadi lebih banyak kapal-kapal VOC itu berangkat dari koloni-koloni itu bukan mengangkut barang dagangan dari VOC sendiri, tapi mengangkut. mengangkut barang dagangan pribadi-pribadi abdi-abdi company tersebut saking beratnya dan keluar dari ketentuan itu banyak kapal-kapal POC yang belum berlayar jauh lepas laut itu sudah tenggelam katanya jadi itu untuk menggambarkan bagaimana gridi nya bagaimana rakusnya abdi-abdi company ini merampok pun di pundi uang dari company sehingga setelah POC roboh Itu POC sering diplesetin bukan singkatan dari Verenidia Ost Indies Company, tapi Verhan Under Korupsi katanya, jatuh karena korupsi. Karena berbagai permasalahan finansial yang dihadapinya, pada 31 Desember 1799, VOC resmi dinyatakan bangkrut dan dibubarkan.

Seluruh utang dan aset-aset VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda selanjutnya... Selanjutnya menjadikan semua wilayah yang dikuasai VOC di kawasan Nusantara sebagai wilayah kolonik landa yang disebut Hindia Belanda.

Dan pada fajar tahun 1800, pemerintahan kolonial Belanda didirikan di wilayah Hindia Belanda dan bertahan sampai tahun 1942. Metro TV, knowledge to elevate.