Sikap Bijak dalam Menghadapi Perbedaan Pendapat Mengenai Rokok

Jul 12, 2024

Sikap Bijak dalam Menghadapi Perbedaan Pendapat Mengenai Rokok

Pendahuluan

  • Pembicaraan mengenai pandangan terhadap pengajar yang merokok saat mengajar.
  • Pendapat Jamaah saling berbenturan.

Permasalahan Utama

  • Terdapat dua guru pengajar dengan perilaku berbeda terkait merokok saat mengajar.
    • Guru pertama: Merokok sambil mengajar.
    • Guru kedua: Tidak merokok saat mengajar.
  • Sebagian jamaah mengkritik guru yang merokok.

Sikap yang Dianjurkan

  • Memahami bahwa perdebatan seputar rokok sering terjadi dan bersikap bijak adalah solusi utama.
  • Bersikap bijak untuk tidak mencaci atau merendahkan pihak lain.
  • Seorang Ustaz sebagai Uswah (teladan) harus menghormati kedua pihak, baik yang merokok maupun tidak merokok.

Strategi Berpikiran Bijak

  • Yang merokok di kalangan perokok akan diterima, namun di kalangan yang tidak merokok bisa jadi tidak diterima sepenuhnya.
  • Ustaz yang tidak merokok lebih aman diterima kedua belah pihak: kaum perokok mungkin tidak marah dan yang tidak merokok akan lebih menerima.
  • Intinya adalah menciptakan keharmonisan tanpa perlu mencaci atau merendahkan.

Perbedaan Dalam Bertindak

  • Jangan mencaci maki dari atas mimbar, baik terhadap perokok maupun bukan perokok.
  • Memahami bahwa tindakan tidak terpuji, meskipun makruh, sebaiknya dihindari.
  • Melakukan perubahan ke arah yang lebih baik tanpa merasa sombong dalam beragama.

Kesimpulan

  • Seorang pembawa kebenaran harus memiliki sifat hikmah (kebijaksanaan), hal ini memudahkan penerimaan dari berbagai pihak.
  • Hikmah bukan berarti melebur dengan kebiasaan buruk, tetapi tetap teguh pada prinsip yang baik.
  • Nabi Muhammad SAW tidak merubah akhlaknya meski bergaul dengan orang yang tidak baik.

Penutup

  • Mengingatkan pentingnya bertindak bijak dan memuliakan sesama.
  • Mengakhiri dengan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW:
    • Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad