Indonesia Business Forum: Generasi Z dan Kesulitan Mendapat Pekerjaan

Jul 13, 2024

Indonesia Business Forum: Generasi Z dan Kesulitan Mendapat Pekerjaan

Pengenalan

  • Host: Putri Windasari
  • Tema: Kesulitan generasi Z dalam mencari pekerjaan dan hubungannya dengan bonus demografi Indonesia Emas 2045
  • Narasumber:
    • Bapak Maliki (Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas)
    • Prof. Panunak (Pakar Hukum Ketenagakerjaan Universitas Indonesia)
    • Pak Anton J. Supit (Anggota Dewan)
    • Mas Ramon (Pengusaha)
    • Perwakilan Generasi Z: Rama (UNJ) dan Wanda (Unindra)

Data dan Kondisi Generasi Z

  • Survei BPS (2021-2022): 9.9 juta atau 22% Gen Z menganggur (tidak belajar, bekerja, atau pelatihan)
  • Faktor penyebab pengangguran:
    • Pertumbuhan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja
    • Kesulitan lulusan SMA/SMK masuk ke dunia kerja

Tantangan dan Kesulitan

Testimoni

  • Rama: Lulusan pendidikan tata boga, freelance, sulit mendapatkan pekerjaan tetap karena kurang pengalaman (min. 3 tahun)
  • Wanda: Lulusan pendidikan bahasa sastra Indonesia, belum bekerja tetap, merasa memerlukan pengalaman dan skill lebih

Perspektif Narasumber

  • Pak Anton:
    • Tugas utama pemerintah: Menghapus kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja
    • Pentingnya investasi untuk menciptakan lapangan kerja
    • Banyak data pengangguran yang tidak akurat
    • Pentingnya kompetensi pekerja, terutama melalui pendidikan vokasi
    • Situasi vokasi di berbagai negara: SMK di Jerman, Jepang, dll. memiliki sistem vokasi yang baik
  • Pak Maliki:
    • Klarifikasi data BPS: Ada yang mengurus rumah tangga dan discourage workers
    • Relasi antara skill lulusan dengan permintaan perusahaan
    • Masalah mismatch dan kurangnya life skill
  • Mas Ramon:
    • Pengalaman merekrut Gen Z: Banyak yang disebut "generasi mendang-mending" (banyak membandingkan)
    • Kurangnya grit atau ketahanan menghadapi tantangan
    • Masalah supply and demand skill dengan pekerjaan yang tersedia
    • Kritik kepada pemerintah: Kegagalan industri manufaktur

Solusi dan Rekomendasi

Pak Maliki

  • 🎯 Skill dan kompetensi: Perlu disesuaikan dengan kebutuhan industri
  • 🎯 Peningkatan penciptaan lapangan kerja: Fokus pada investasi dan penciptaan pekerjaan formal

Mas Ramon

  • 🎯 Upgrading skills: Terus belajar dan menambah kompetensi
  • 🎯 Entrepreneurship: Mendorong generasi muda untuk berani memulai bisnis sendiri

Pak Anton

  • 🎯 Vokasi: Pemerintah harus serius dalam pelaksanaan pendidikan vokasi yang efektif
  • 🎯 Infrastruktur manufaktur: Meningkatkan dan menguatkan kembali sektor manufaktur

Generasi Z: Saran untuk Pencari Kerja

  • Pentingnya jaringan dan relasi: Membangun networking sejak kuliah
  • Kompetensi dan skill: Terus upskilling dan reskilling
  • Sikap realistis: Menyesuaikan harapan dengan kenyataan di lapangan pekerjaan

Penutup

  • Host: Putri Windasari
  • Kesimpulan: Generasi muda harus terus mengembangkan skill dan membangun jaringan, sementara pemerintah perlu fokus pada pendidikan vokasi dan penciptaan lapangan kerja.