Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua Pada pertemuan kali ini kita akan membahas materi hak dan kewajiban warga negara dengan sub materi dinamika dan tantangan harmoni hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa negara di Indonesia. Kalau kemudian kita bicara tentang hak dan kewajiban, tentu sesuatu yang... Berat untuk dijalankan secara bersama-sama, tapi itu harus dilakukan. Karena kebanyakan dari masyarakat kita, apalagi kalau kita lihat sejarah tentang pelaksanaan hak dan kewajiban, maka lebih dominan.
pada bagaimana menuntut bagaimana berupaya mewujudkan haknya daripada melaksanakan kewajibannya nah kalau kita bicara hak dan kewajiban kewarganegaraan hak dan kewajiban negara itu tentu mengalami dinamika dinamikanya itu mengikuti perubahan undang-undang dasar kita jadi amandemen berimplikasi juga pada dinamika hak dan kewajiban kewarganegaraan karena konstitusi undang-undang dasar kitalah yang kemudian menjadi legal standing dari pelaksanaan hak dan kewajiban itu ada banyak pasal yang berubah ada yang hilang ada yang bertambah nah itu mahasiswa harus mengidentifikasi, menemukanali pasal-pasal apa saja yang berubah atau bertambah yang mana itu menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara ya tentu perubahan itu dilakukan agar bangsa Indonesia itu menjadi cerdas dan kompetitif bangsa Indonesia Indonesia itu menjadi bangsa yang toleran Bangsa Indonesia menjadi bangsa Yang sejahtera Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kondisi Keamanannya kondusif Ketahan nasionalnya tangguh Apa tujuannya? Tentu agar geneka tunggal Ika itu bisa tumbuh kembang Di wilayah NKRI Dan eksistensi NKRI itu Tetap terjaga sampai pada Akhir zaman Nah kalau kita bicara dinamika Dan tantangan Tentu kita akan melihat bagaimana aturan dasar ihwal hak dan kewajiban itu sebelum dan setelah mandamin. Nah ada empat hal yang kita akan lihat, yang kali ini kita akan melihat satu hal saja, kaitannya dengan pendidikan dan kebudayaan serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Nah, kalau kita bicara hak dan kewajiban warga negara di bidang perlindungan dan kebudayaan serta ibu-ibu ketua dan teknologi, ini juga mengalami dinamika. Jadi di Indonesia ini, sekarang tingkatan pendidikan kita mulai dari...
Pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi itu berada atau bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya pernah pendidikan tinggi itu bergabung bersama dengan riset. dan teknologi. Lalu dulu juga pernah Kementerian Pendidikan Nasional.
Tapi kelembagaan apapun menjadi tempat bernaunya, saya pikir tujuan dari pendidikan itu sangat mulia. Bagaimana melahirkan generasi-generasi bangsa ini yang cerdas dan kompetitif, bagaimana bisa mewujudkan tujuan dari negara kita di alinia keempat, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau kita bicara tentang perubahan undang-undang dasar kita atau amandemen kita, ada kata pengajaran yang berubah menjadi pendidikan.
Tentu ada pertanyaan, mengapa dilakukan perubahan dan apa makna dari perubahan itu? Kalau kita bicara pengajaran, pengajaran dan pendidikan itu tentu cakupannya berbeda atau luasannya berbeda. Tentu pendidikan itu lebih luas cakupannya dibandingkan dengan pengajaran.
Pengajaran itu tentu lebih sempit, karena pendidikan itu proses menanamkan nilai-nilai, sedangkan pengajaran itu proses mengalihkan pengetahuan, jadi ada transfer knowledge, transfer pengetahuan, sementara pendidikan itu menanamkan nilai-nilai. Nah, nilai-nilai yang ditanamkan itu. Itu lebih dari segera pengetahuan, jadi ada aspek lain di situ, ada aspek ketampilan, ada aspek nilai, ada aspek sikap.
Dan itu bisa dilakukan dengan lingkungan pendidikan yang bermacam-macam, bisa di keluarga, di sekolah, di masyarakat. Sementara kalau bicara pengajaran itu identik, hanya berlangsung di sekolah atau di kelas-kelas perkuliahan. Nah jadi...
Kata pengajaran menjadi pendidikan itu berakibat menjadi semakin luasnya hak warga negara. Saya pikir itu sangat baik, sangat bermanfaat bagi pengembangan sumber daya manusia kita. Nah, pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Nah, itu pasal selanjutnya ya. Ayat selanjutnya Nah adanya rumusan tersebut Apa maksud dari rumusan itu Bahwa ada IPTEK lalu ada nilai-nilai agama Ada persatuan bangsa Ada peradaban dan kesejahteraan manusia Jadi pemerintah Berupaya memajukan IPTEK Dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama Dan memperbuku persatuan Jadi jangan sampai kemudian IPTEKnya itu Tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Nilai ketuhanan yang bahasa dan jangan sampai kemudian itu menyebabkan terjadinya disintegrasi.
Justru dia harus hadir untuk memperkuat persatuan bangsa. Nah, nilai-nilai ilmiah yang dihasilkan itu harus seimbang, menjunjung tinggi nilai agama dan memperkuku persatuan bangsa. Nah, bagaimana perujudannya? Apakah ini sudah terwujud atau tidak? Itu yang kemudian kita akan diskusikan pada materi-materi atau pekan-pekan diskusi.
Kemudian, hal lain yang mendapat perhatian adalah budaya. Jadi budaya harus bersiap menyambut perkembangan dan kemajuan IPTEC. Oleh karena budaya bangsa kita itu sebagian besar masih berdasarkan budaya etnik tradisional.
Sedangkan IPTEC berasal dari perkembangan budaya asing yang lebih maju. Sehingga, apabila pertumbuhan budaya bangsa kita tidak disiapkan, akan terjadi apa yang disebut dengan kesenjangan budaya. atau cultural lack keadaan kehidupan bangsa Indonesia yang bergumul dengan budaya baru yang tidak dipahaminya jadi memang William sebenarnya sudah memprediksi ya seorang adik sosiologi dia mengatakan bahwa perubahan kebudayaan material itu lebih cepat dibandingkan dengan perubahan kebudayaan no material seperti sikap, perilaku, kebiasaan sehingga ya terjadi tadi kesenjangan budaya, nah oleh karena itu Budaya bangsa dan setiap orang Indonesia itu harus disiapkan untuk menyongsong era atau zaman kemajuan dan kecanggihan IPTEC itu. Nah misalnya saja kalau kita bicara handphone, bagaimana handphone itu bisa mempermudah kita, kita bisa mengakses banyak informasi dari situ, membuat yang jauh menjadi dekat, tapi itu juga bisa melahirkan masalah.
Apalagi kalau mereka yang menggunakannya tidak memahami aturan-aturan yang mengatur tentang penggunaannya. Misalnya undang-undang informasi dan transaksi elektronik. Baik, jadi kalau kita bicara budaya ini, ini kaitannya dengan bagaimana memajukan kebudayaan nasional.
Kenapa? Karena ini menjadi identitas nasional kita. Dan sampai kemudian budaya ini akhirnya dikelahin oleh negara-negara lain.
Dan itu bisa melahirkan masalah internasional. Walaupun kita tahu bahwa sebenarnya sekarang... dinamika interaksi antara masyarakat dunia itu sudah sangat intens dan bahkan bisa meruntuhkan sekat-sekat geografi tapi ya tentu tetap harus ada identitas nasional yang kemudian melekak pada diri sebuah bangsa sehingga dia bisa menjadi karakter dari bangsa itu untuk menghadapi era globalisasi ini nah sehingga kalau kita bicara perubahan Jadi dalam budaya kan ada asimilasi budaya Ada akulturasi budaya Jadi tidak boleh sebenarnya Karena kalau kemudian kita menutup diri Di era global Itu bisa saja dikatakan Menutup kesempatan untuk berkembang Tapi kalau seluruh hal itu Di internalisasi Maka itu juga bisa Membuat kita hanyut di era globalisasi Yang mungkin saja bertentangan dengan nilai dari dasar Bangsa ini Sehingga globalisasi itu harus menjadi tantangan bagi bangsa ini.
Sehingga ya, bagaimana menerima secara selektif? Hal-hal yang baik itu diterima, hal-hal yang buruk itu harus diseleksi. Karena memang ideologi kita itu ideologi terbuka. fleksibel dia bisa menerima masukan bisa menyelesaikan diri dalam perubahan zaman tapi dia tidak boleh bertentangan dengan diri dasarnya karena ya ada namanya dasar negara ada namanya ideologi nasional nah kemudian kalau kita bicara pendidikan dan kebudayaan ini kan dua istilah yang sama saling berkorelasi sangat erat jadi jadi sama-sama lainnya itu berkorelasi sangat erat jadi pendidikan salah satu bentuk Upaya pembudayaan.
Melalui proses pendidikan, kebudayaan bukan saja ditransformasikan dari generasi tua ke generasi muda, tapi dikembangkan. Sehingga dia mencapai derajat tertinggi berupa peradaban. Jadi tujuan pendidikan nasional kita mengakomodasi nilai-nilai dan pandangan hibup bangsa yang religius.
Apa maknanya? Bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang mencerdaskan kehidupan bangsa, itu harus dilakukan dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. serta ahlak mulia.
Nah itu sesuai dengan apa yang ada di Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional kita. Nomor 20 tahun 2003 ya, bahwa tujuan dari pendidikan nasional itu ya, bagaimana menahirkan manusia yang beriman, bertakwa, berat bagian masa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakep, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Itu juga rakyatnya dengan...
Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini di tahun 2025 itu menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Nah kalau kita bicara kecerdasan, ya tentu ini sangat komprehensif ya, karena ada kecerdasan intelektual, ada kecerdasan spiritual, ada kecerdasan emosional, ada kecerdasan sosial, ada kecerdasan... kinesthetis dan itulah yang disebut sebagai kecerdasan yang komprehensif dan itulah yang ingin dicapai oleh sistem pendidikan nasional kita nah yang mana itu cerdas secara secara spiritual silakan Anda kembangkan lebih jauh intinya bahwa ya tentu bisa beraktualisasi diri melalui hati kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan ketakwaan dan ahlak mulia ya termasuk budi pekerti yang lulus, jadi ada kaitannya dengan cerdas secara spiritual jadi setinggi ilmu, sedalam taat, kadang kita dengar slogan itu kemudian kalau cerdas secara emosional dan sosial, nah itu kaitannya dengan interaksi sosial kaitannya dengan sensitivitas dan apresiatifitas jadi apresiatif dan sensitif terkait dengan keadaan di saat pandemi, lalu kemudian kita Di saat ekonomi susah, kita mempertolongkan penewahan, itu kan artinya tidak sensitif terhadap keadaan. Apresiatif, bisa menghargai, bisa berterima kasih, bersimpati, berempati, itu semua.
Kemudian, selanjutnya adalah ada kecerdasan intelektual. Pastilah, kecerdasan intelektual itu kaitannya dengan nilai-nilai ilmiah, nilai-nilai akademik. Bagaimana berpikir secara logis, dan seterusnya. Kemudian, Ada cerdas kinestetik, jadi bagaimana kemudian memiliki tubuh yang sehat, dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang sehat, jadi tangguh. Kemudian kompetitif, bagaimana kompetitif itu diterjemahkan unggul, bersemangat, mandiri, pantang menyerah, bersahabat dengan perubahan, makanya dia tidak alir dengan perubahan.
Karena kalau ada perubahan ya pastilah kita akan tertinggal. Dulu di masa saya kuliah itu hampir seluruh orang menggunakan HP dengan merek Nokia. Tapi sekarang Nokia hilang. Artinya apa? Ya itu bisa jadi salah satunya adalah karena tidak bisa merespon perubahan.
Sehingga kemudian ya ditinggalkan oleh konsumen. Kemudian selanjutnya adalah ini kan pendidikan luas. Bagaimana dengan pendidikan keluarga negara itu? Bagaimana dengan pendidikan keluarga negara itu?
Jadi kalau kita bicara pendidikan keluarga negara, sebenarnya kan kita bicara tentang belajar tentang keindonesiaan. Jadi belajar tentang pendidikan keluarga negara itu sama dengan belajar tentang keindonesiaan. Belajar untuk menjadi manusia yang berpribadi di Indonesia, membangun rasa kebangsaan, mencintai tanah air, dan seterusnya.
Oleh karena itu, setelah Clark menjadi sarjana nanti, dia harus menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik. Memahami tentang Indonesia, memiliki keperbedaan Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan memiliki rasa cinta tentang air Indonesia. Sehingga dia bisa menjadi...
Smart and good citizen, warga negara yang baik dan terpendidik dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang demokratis. Jadi sangat mudah sebenarnya tujuan dari mata kuliah kita. Nah sasaran pembentukannya itu kan bagaimana pengetahuan keluarga negaraan, bagaimana kemudian ada keterampilan keluarga negaraan, bagaimana kemudian ada rasa percaya diri sebagai warga negara. Bagaimana punya komitmen sebagai warga negara untuk berpartisipasi, menempatkan diri sebagai warga negara yang baik, yang mengharmonikan hak dan kewajiban. Ini yang namanya mendirikan warga negara lain itu bukan hanya Indonesia, di negara lain juga.
Karena saya pikir keresahan dari negara-negara yang ada sekarang ini adalah bagaimana menjaga eksistensinya, bagaimana menurunkan nilai-nilai bangsa itu dari generasi ke generasi. Sehingga salah satu cara adalah Memberikan pendidikan keluarga negaraan. Jadi kita punya pendidikan penyelidikan keluarga negaraan, kemudian di Amerika ada We the People. Sehingga sasaran akhirnya diharapkan yang seperti ini.
Bagaimana lahir itu budaya keluarga negaraan, civic culture, di dalam peradaban Pancasila. Jadi Pancasila itu menjadi landasan dari bagaimana kita menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Baik, saya pikir itu untuk pertemuan kita kali ini. Terima kasih.
Sampai bertemu pekan berikutnya dengan materi yang berbeda. Silakan dicari tahu lebih lanjut hal-hal yang update kaitannya dengan materi kita. Baik, Alhamdulillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.