Transcript for:
Proses Pembuatan Deterjen Secara Rinci

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pada video kali ini kita akan membahas mengenai diagram alir proses pembuatan deterjen bersama Pak Yoga. Berikut adalah diagram alir proses pembuatan deterjen. Untuk proses yang pertama adalah pembuatan bubur sulfaktan, di mana alkil bensina atau di sini adalah dudekil bensina, diadakan masuk ke dalam sulfonator bersama oleum. Pada sulfonator, suhu dijaga pada 55 derajat Celcius menghasilkan campuran tersulfonasi yang kemudian dipombakan masuk ke dalam sulfator. Dari sulfator didapatkan hasil berupa asam alkylbenzena. Di sini adalah asam dodecylbenzena. Nah, asam alkylbenzena ini kemudian diadirkan ke mixer dan ditambahkan NaOH untuk menetralkan asam alkylbenzena. Dari mixer, didapatkan bubur surfaktan yaitu Natrium Alkyl Benzina. Nah bubur surfaktan ini kemudian dialirkan menuju ke Soap Tank, yang berfungsi untuk menetralkan tekanan atau pengaman tekanan saat katu pengatur ditutup. Bubur surfaktan kemudian dialirkan menggunakan pompa menuju ke Cooler. Dikuler, campuran didinginkan. Nah, bubur surfaktan yang sudah didinginkan kemudian dialirkan menuju ke tanki penyimpanan atau surfaktan storage. Proses berikutnya adalah pembuatan deterjen. Bubur surfaktan dari surfaktan storage bersama sodium tripolyphosphate dan bahan adiktif dialirkan menuju ke crutcher. Di dalam kracher, bahan-bahan diputar atau dicampur dengan mixer kecepatan tinggi hingga homogen. Pada kracher, sejumlah air dihilangkan dan campuran menjadi lebih kental dikarenakan adanya reaksi hidrasi dari sodium tripolyphosphate. Campuran kemudian dialirkan menuju ke drop tank. Untuk kemudian dipompakan menggunakan high pressure pump menuju ke bagian atas high pressure spray tower. Pada bagian atas menara, campuran disemprotkan, sedangkan pada bagian bawah dialirkan udara panas yang dihasilkan dari furnis. Dari proses ini didapatkan butiran deterjen yang kemudian jatuh ke bagian bawah menara. Untuk uap panas yang naik melewati spray, kemudian dialirkan menuju ke cyclone 1. Cyclone 1 ini berfungsi untuk memisahkan uap panas dan juga partikel yang terikut. Nah, partikel yang terikut ini nantinya akan dimaksudkan ke dalam crutcher sebagai bahan baku awal. Sedangkan uap panas akan dilepas ke atmosfer, tetapi sebelumnya dialirkan menuju ke cimney, stag atau cerobong terlebih dahulu. Butiran dari menara Higgs Pratt Tower ini kemudian dialirkan menggunakan konveyor dengan bantuan aliran udara dialirkan menuju ke Cyclone 2. Pada Cyclone 2, butiran dipisahkan dari uap atau panas yang masih terikut. Uap panas yang masih terikut dialirkan menuju ke cyclone 3 untuk pemisahan butiran dan uap panas, di mana nanti butiran akan diumpankan ke conveyor, sedangkan uap panas akan dilepas ke atmosfer, tetapi sebelumnya akan dialirkan menuju ke cimney atau stak terlebih dahulu. Butiran dari cyclone 2 kemudian diumpankan menuju ke pengayak atau screen untuk mendapatkan butiran dengan ukuran sesuai standar. Nah, butiran dari vibrating screen dan juga butiran dari cyclone 3 ini dialirkan menuju ke conveyor. Pada conveyor, Ditambahkan pengharum dengan cara disemprotkan yang kemudian diumpankan ke bagian packaging untuk di packing sesuai dengan label dan kebutuhan konsumen. Nah, sekian penjelasan dari Pak Yoga mengenai diagram alir proses pembuatan deterjen. Semoga bermanfaat. Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh