Transcript for:
Konsep Dasar Ketenagakerjaan

Halo semuanya, hari ini kita akan memasuki bab baru yaitu bab 3 materinya tentang ketenaga kerjaan. Nah, dalam ketenaga kerjaan ini ada istilah-istilah yang perlu kalian pahami dan perlu kalian ketahui. Yang pertama yaitu ada tenaga kerja. Nah, tenaga kerja ini adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa. Nah, jadi tenaga kerja ini adalah ingat. Orang yang mampu melakukan pekerjaan Kemudian yang kedua ada angkatan kerja Nah angkatan kerja ini adalah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan Yang ketiga adalah kesempatan kerja yaitu lapangan kerja atau lowongan kerja yang tersedia bagi angkatan kerja Nah kan tadi angkatan kerja itu ada yang sedang mencari pekerjaan Misalnya pengangguran yang sedang mencari pekerjaan Nah yang menyediakan Pekerjaan itu adalah luangan kerja atau lapangan kerja di sini. Kemudian, yang keempat ada pekerja atau buruh. Nah, pekerja atau buruh ini adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Nah, jadi tadi tuh tenaga kerja yang sudah bekerja di suatu perusahaan, nah kemudian yang mendapatkan upah atau gaji, maka mereka disebut dengan pekerja atau buruh. Nah, itu ya jadi istilah-istilah yang perlu kalian ketahui. di ketenaga kerjaan. Nah, kemudian di sini ada penduduk. Nah, di sini kita mulai menjabarkan secara keseluruhan tentang ketenaga kerjaan itu ada apa saja. Nah, penduduk ini dibagi menjadi dua. Ada usia kerja. Nah, di sini orang-orang yang berusia 15 tahun sampai 64 tahun itu disebutnya usia kerja. Nah, kemudian... Yang bukan usia kerja itu yang berumur di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Nah, jadi penduduk ini ingat dibagi menjadi dua kelompok. Ada kelompok usia kerja dan kelompok bukan usia kerja. Nah, kelompok usia kerja ini terbagi lagi menjadi bukan angkatan kerja dan angkatan kerja. Nah, sebelumnya angkatan kerja tadi udah dibahas di istilah yang sebelumnya. Nah, sekarang yang termasuk ke bukan angkatan kerja itu apa aja? Nah, yang bukan angkatan kerja, yang pertama yang bersekolah, kemudian orang yang mengurus rumah tangga, dan mahasiswa. Nah, tadi sudah disebutkan kan, kalau misalnya angkatan kerja itu adalah orang yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Nah, sehingga yang bersekolah, yang fokus untuk mengurus rumah tangga, dan mahasiswa itu termasuknya ke bukan angkatan kerja, karena dia tidak sedang bekerja. dan juga tidak sedang mencari pekerjaan. Nah, di sini yang masuk ke angkatan kerja itu ada yang bekerja dan pengangguran. Nah, tadi kan kalau misalnya yang sedang mencari pekerjaan itu masuknya nanti ke pengangguran. Nah, yang bekerja ini ada yang sedang bekerja dan ada juga yang sementara tidak bekerja. Nah, jadi kalau misalnya ada orang sudah memiliki pekerjaan, tapi misalnya dia lagi cuti. Nah, dia tetap termasuk... ke golongan atau kelompok angkatan kerja, karena dia hanya sementara tidak bekerjanya misalnya sedang cuti hamil atau misalnya cuti melahirkan atau misalnya cuti sakit, nah itu kan sementara tidak bekerja, namun dia tetap memiliki pekerjaan, sehingga tergolongnya ke angkatan kerja nah beda halnya kalau misalnya memang tidak bekerja sama sekali, tapi misalnya kayak ibu kalian kerja di rumah itu kan mengurus rumah tangga Nah itu tidak termasuk ke angkatan kerja, tapi masuknya ke bukan angkatan kerja Nah kemudian disini ada pengangguran Nah ini dibedakan ya antara pengangguran dan bukan angkatan kerja Kalau misalnya disebut dengan pengangguran itu adalah orang-orang yang sedang mencari pekerjaan Jadi dia sudah tidak sekolah, tidak mengurus rumah tangga, dan bukan juga mahasiswa Dia mencari pekerjaan, jadi sedang mencari pekerjaan dia masuknya kelompok pengangguran Kemudian Orang yang sedang mempersiapkan usaha, nah itu juga masih masuk ke pengangguran karena usahanya belum ada. Jadi dia belum melakukan pekerjaan sama sekali, masih mempersiapkan, dia tergolong ke pengangguran. Tapi dia masuk ke kelompok angkatan kerja karena sedang mengusahakan untuk bisa bekerja. Nah kemudian yang ketiga yaitu sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Nah misalnya sudah melamar pekerjaan, kemudian sudah diterima. Namun belum mulai bekerja, itu masih masuk ke pengangguran. Jadi kalau misalnya yang disebut dengan bekerja itu, dia sudah melakukan pekerjaannya. Kalau misalnya pengangguran itu, untuk dia yang masih mencari, baru mau memulai, atau sedang menunggu waktu untuk memulai bekerjaannya. Nah, itu jadian dibedakan antara pengangguran dan bukan angkatan. Kalau yang bukan angkatan kerja, dia tidak bekerja dan juga tidak mencari pekerjaan, tetapi dia memiliki kegiatan bersekolah atau misalnya kuliah atau memang mengurus rumah tangga. Nah, jadi itu yang harus kalian pahami, kelompok-kelompok di ketenaga kerjaan. Nah, untuk usia kerja itu diingat 15 sampai 64 tahun. Nah, kemudian di sini juga ada jenis-jenis tenaga kerja menurut kualitasnya. Yang pertama yaitu ada pekerja berpendidikan. Nah, kalau pekerja pendidikan ini adalah tenaga kerja yang memiliki ilmu dan keterampilan dan didapatkannya dari proses pendidikan. Nah, keywordnya atau kuncinya pekerja berpendidikan itu adalah melalui proses pendidikan. Contohnya dokter, guru, itu kan harus kuliah dulu. Bahkan dari SD, SMP, SMA, kemudian... harus kuliah lagi, nah itu kan disebut pendidikan sehingga profesi-profesi tersebut disebut dengan pekerja berpendidikan. Nah kemudian di sini juga ada pekerja terampil, nah bedanya apa? Kalau misalnya pekerja terampil ini tenaga kerja yang memiliki keterampilan tertentu, didapatkan dari pelatihan atau kebiasaan. Nah jadi di sini tuh bisa dari mengikuti kursus atau misalnya memang terbiasa, misalnya orang tuanya Biasa menjahit, nah dia sering melihat nih, terus dia bisa menjahit juga. Nah jadi bedanya kalau misalnya yang berpendidikan itu harus menempuh jenjang pendidikannya dari SD, SMP, SMA, kuliah. Nah sedangkan kalau pekerja terampil, bisa aja dia hanya lulusan SD atau bahkan tidak sekolah sama sekali, tetapi dia mengikuti kursus atau memang memiliki keterampilan karena kebiasaannya. Contohnya tukang kayu, penjahit, sopir. Nah itu kan tidak... perlu menempuh jenjang-jenjang pendidikan. Itu disebut dengan pekerja terampil. Kemudian yang ketiga ada pekerja kasar. Kalau pekerja kasar ini adalah tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan dan juga tidak memiliki keterampilan tertentu, melainkan hanya mengandalkan tenaga. Jadi dia tidak sekolah, terus tidak pernah ikut kursus apa-apa juga, jadi dia tidak memiliki keterampilan atau kemampuan untuk menghasilkan produk atau menghasilkan jasa gitu maka dari itu contohnya adalah tukang angkut atau kuli jadi itu hanya mengandalkan tenaganya saja jadi tidak perlu sekolah tidak perlu ikut kursus tidak perlu berlatih gitu itu yang disebut dengan pekerja kasar hanya mengandalkan tenaga yang dimiliki kemudian disini juga ada jenis tenaga kerja menurut status atau ikatannya Yang pertama ada pekerja lepas atau biasa kita kenal dengan freelance. Nah, jadi pekerja lepas ini adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen pada perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Nah, misalnya contohnya kayak kalian fotografer nih, misalnya. Nah, kalian kerja sendiri aja. Kalau misalnya ada orang yang minta tolong dong fotokin mau pre-wedding atau misalnya mau foto kelas atau bahkan foto sendiri gitu. Nah. Dia tidak punya perusahaan, dia bekerjanya sendiri, dari motor sendiri, ngedit sendiri. Nah, itu disebut dengan pekerja lepas. Jadi, dia tidak terikat dengan perusahaan manapun. Kemudian, di sini juga yang kedua ada pekerja kontrak. Nah, untuk pekerja kontrak ini adalah seseorang yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu yang disepakati dalam sebuah perjanjian tertulis. Untuk pekerja kontrak ini, misalnya dia waktu masuk diterima tetapi hanya sebagai status pegawai kontrak selama 1 tahun atau 2 tahun. Setelah masa perjanjiannya habis, kebenaran dari perusahaan akan memperpanjang kontraknya atau memutuskan hubungan kerja. Jadi kalau misalnya pekerja kontrak itu ada jangka waktu tertentu. Sedangkan pekerja tetap adalah pekerja yang memiliki perjanjian kerja dengan perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu. Kenapa jangka waktu tidak tertentu? Biasanya kalau untuk pekerja tetap itu, ia akan bekerja sampai pensiun. Atau misalnya sampai si pekerjanya yang mau mengundurkan diri, misalnya pensiun dini. Jadi bedanya, kalau kontrak itu ada jangka waktu tertentu ditentukan, misalnya 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun. Sedangkan kalau untuk pekerja tetap, tidak ada perjanjian batas waktu bekerjanya. Jadi itu untuk jenis-jenis tenaga kerja menurut status atau ikatannya. Kemudian di sini ada indikator ketenaga kerjaan. Yang pertama yaitu ada rasio ketergantungan atau dependency ratio. Nah, rasio ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia non-produktif. Nah, tadi usia produktif itu usia 15-64 tahun, nah itu menanggung untuk usia non-produktif yang di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Nah, cara menghitungnya seperti apa? Nah, di sini ada rumusnya. Untuk menghitung DR di sini adalah dependency ratio. Yang pertama itu dengan jumlah penduduk usia non-produktif dibagi dengan jumlah penduduk usia produktif dikali 100. Nah, di sini usia non-produktif itu ada di usia 0-14 tahun, yang di bawah 15 tahun kan. Kemudian usia di atas 64 tahun atau... mulai dari 65 tahun nah untuk usia produktifnya itu adalah 15 tahun dibagi 64 tahun nah jadi nanti misalnya ada suatu data menunjukkan usia produktif misalnya yang usia 64 tahun yang usia 20 tahun usia 30 tahun nanti dijumlahkan kemudian nanti misalnya ada juga yang usia 12 tahun, 10 tahun, 78 tahun nah itu dijumlahkan untuk usia non produktifnya nanti baru dibagi dengan usia produktif produktif Mudah sekali kan untuk cara menghitungnya. Nah, selain dari rasio ketergantungan, di sini juga ada tingkat partisipasi angkatan kerja atau TPAK. Nah, tingkat partisipasi angkatan kerja ini adalah hubungan angkatan kerja dengan kesempatan kerja yang tersedia. Nah, tadi kan angkatan kerja itu yang mencari pekerjaan atau pengangguran gitu, atau misalnya orang yang sedang bekerja. Nah, hubungannya dengan kesempatan kerja yang tersedia. Semakin tinggi nilai TPAK, maka semakin besar penyedia tenaga kerjanya. Nah, berikut untuk rumus menghitung tingkat partisipasi angkatan kerja, yaitu TPAK, tingkat partisipasi angkatan kerja, sama dengan jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk usia kerja. Nah, kalau misalnya tadi kan jumlah angkatan kerja itu orang yang sedang bekerja dan pengangguran. Nah, itu masuk ke angkatan kerja. Jadi, orang yang bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan. Nah, orang yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan itu masuk ke angkatan kerja. Kemudian, untuk jumlah penduduk usia kerja. Nah, jumlah penduduk usia kerja itu kan terbagi. Ada yang sudah kerja, ada yang sedang mencari pekerjaan, ada yang sedang sekolah, ada yang mengurus rumah tangga, ada yang mahasiswa. Nah, itu jumlah penduduk usia kerja. Nah, nanti... Yang di angkatan kerja itu ingat, hanya orang yang bekerja dan sedang mencari pekerjaan saja atau disebut pengangguran. Nah, itu dijumlahkan. Kemudian nanti dibagi dengan penduduk usia kerja. Nah, pokoknya yang penduduk usia kerja itu yang usianya 15 sampai 64 tahun. Itu untuk mencari TPAK. Nah, kemudian dikandikan 100%. Nah, jadi di sini hasilnya dalam bentuk persentase. Nah, semakin tinggi nilai TPAK-nya, maka semakin besar penyedia. tenaga kerjanya. Kemudian yang ketiga ada tingkat pengangguran terbuka atau disebut dengan TPT. Nah tingkat pengangguran terbuka ini adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan jumlah angkatan kerja. Nah rumusnya untuk menghitung pengangguran terbuka yaitu jumlah pengangguran dibagi jumlah angkatan kerja kemudian dikalikan 100%. Nah, itu untuk cara menghitung indikator ketenaga kerjaan. Nah, untuk materi ketenaga kerjaan di pertemuan hari ini, hanya sampai situ dulu. Silahkan dipahami lagi baik-baik materinya, bisa diputar lagi videonya jika ada yang belum paham, dan jika ada yang masih belum paham juga, bisa langsung ditanyakan saja. Sampai bertemu lagi di pertemuan berikutnya.