Alasan kamu untuk terus bertahan sampai hari ini Bukankah sekarang menyerah lebih mudah dari bertahan? Hancur lebih nyata dari yang utuh Bahkan menangis Lebih sering dari tertawa Lantas untuk apa ini semua? Kenapa tidak mati saja? Kenapa tidak usai saja?
Banyak manusia yang kehilangan hidupnya setelah dewasa. Banyak manusia yang kehilangan dirinya, terutama ketika sedang berusaha menyenangkan. dirawat lagi.
Tidak bisa mengendalikan orang lain untuk tidak melukainya lagi. Sakiti lagi saja. Nanti ku basuh sendiri. Bagian mana saja yang sedang berdarah, Nanti ku tampung sendiri.
Meski menangisinya hanya akan menjadikan dunia semakin hancur. Terlambat. Semuanya sudah terlanjur-hancur.
Dan menangisinya tidak ada lagi gunanya. Bisaku hanya tersenyum dibalik luka Tidak bisa melarang orang lain Untuk tidak melukaiku lagi Jadi silahkan saja Silahkan dibantai saja semaunya Silahkan dihancurkan saja semaunya Aku rela Aku hanya bisa diam sendirian Biarkan hancurnya semakin berantakan Habiskan saja diriku Lukai saja semau-mu Sebab ini mau ku sendiri Tidak ada yang memaksaku untuk berhenti menangis Dan akan ku kencangkan lagi tangisannya Berharap semesta akan tahu Bahwa aku yang sedang menyerah ini Juga ingin tahu gimana rasanya bahagia Sebab ia kehilangan makna bahagia dalam hidupnya Ia selalu menembakkan kembali ke masa kecil yang tanpa beban Yang bahagianya masih sederhana Tidak serumit sekarang Sebab sekarang ini untuk bisa tersenyum lagi pun Aku harus mahir berpura-pura di depan orang lain lain karena tidak akan ada yang peduli meski lokaku sudah jelas terlihat dari sorot mata yang sudah layu dan kehilangan jam tidurnya dewasa kini ia kehilangan dirinya Hanya butuh ibunya kembali Dan menumpuk lagi bundaknya yang hampir jatuh Menangislah Kamu sedang butuh air mata Masih ingin melihatmu esok hari Bila semuka kosong dikievaluasi Tidur sejenak menemui esok pagi Walau adikku bersamamu kali ini Masih ingin melihatmu esok hari Intro Untuk diriku, jangan nengok ke belakang lagi ya Ingat, yang kemarin aja belum sembuh Sebab kini aku lebih memilih kesepian daripada berjuang sendirian Kenangan denganmu memang sempurna Tapi lukanya juga tidak main-main dalamnya Aku sendirian kala itu, sedang kamu terus berlari tanpa tahu lagi sekarang aku ada di mana. Aku masih di tempat yang sama, namun silahkan berlari kemanapun kamu mau pergi.
Pergilah sampai kamu tidak dapat kurahi lagi. Biarkan kali ini, aku belajar pulih denganmu. sendirinya meski aku tidak bisa berbohong bahwa aku tetap merindukanmu bukan tentang kamunya tapi tentang hari-hari yang kita lewati bersama kamu terlalu abadi untuk sekedar dilupakan begitu saja sedang aku masih belajar melupakan aku belum lahir merelakan Gak apa-apa, kamu pergi aja, tinggalin aku sendirian disini, bahkan tanpa bayanganmu lagi. Dulu kita terlalu dekat, saking dekatnya bahkan aku mampu mengalahkan bayanganmu.
Kau tahu, kini aku sejauh itu. Aku sejauh yang belum pernah kamu bayangkan Kamu larinya terlalu kencang Sampai kamu lupa Yang kamu tinggalkan disini Masih terasa sangat jelas sisanya Bahkan rasa yang kamu berikan Buat aku hambar dengan rasa lain selain kamu Capek ya? Kita capek banget Kamu perginya jauh banget Sedang aku pulang sambil tersesat-sesat.
Kamu suruh aku pulang, tapi kamu juga yang menutup jalan pulangnya. Kamu suruh aku pulang, sedangkan bagiku masih kamu rumahnya. Terus ini mau pulang kemana?
Kamu biarkan aku sendirian di tengah rasa bingung dan tanpa arah. Bahagia yang dulu kita bangun, kini tinggal rasa kecewa. Dan dari kekecewaan ini aku harus hidup kembali. Dengan kakek yang sudah lelah melangkah, dengan diri yang sudah lebam-lebam. Dan kini aku sendirian.
Semuanya bisa ku jadikan pelajaran. Dan buat kamu... Terima kasih karena sudah menjadi guru terbaik, berial bahagia dan sia-sia.
Pernyataan bahagia dan sia-sia, semuanya sudah kurasakan dari kamu. Kamu pernah menjadikan aku manusia yang paling bahagia. Dan aku sangat berterima kasih untuk itu.
Walau pada akhirnya, kamu juga yang membuat aku mengerti bagaimana rasanya sia-sia. tentang aku yang menjagamu sedemikian rupa dan kamu yang menyuruhku pulang dengan rasa hampa sebenarnya tidak ada yang aku sesalkan karena menurutku pernah mengenalmu adalah salah satu halaman terindah dalam hidupku meskipun pada akhirnya cerita kita selesai dengan akhir yang tidak bahagia gak apa-apa aku masih bisa kok jalan sendirian Kini arahku tidak lagi kamu tuntun Dan langkahku pun tidak lagi kamu iringi Kita jalan masing-masing aja ya Aku izin menjadi asing untuk kita Kata kita yang dulu selalu kita banggakan di depan banyak orang ini Sekarang sudah berakhir Dan diakhiri dengan sangat-sangat asing Kita kembali lagi menjadi dua manusia yang tidak saling kenal. Aku pun sudah lupa dengan nama panggilan spesial yang dulu sempat aku sematkan.
Dan aku pun sudah lupa dengan namamu. Aku harap kamu masih tetap menjadi jelita yang dikagumi banyak orang. Kamu terlalu indah untuk diakhiri, tapi kamu juga terlalu sakit untuk dipertahankan.
Kalau di depan nanti kita bertemu lagi, ku harap kita masih bisa saling sapa ya. Mungkin sekedar untuk menanyakan kabar satu sama lain, tidak untuk obrolan yang lebih dalam lagi. Sebab aku sudah kehilangan banyak topik untuk bicara. Aku yang sekarang lebih banyak merelakan daripada harus sibuk menanyakan Tentang kamu dan gimana hari-harimu sekarang Aku sebenarnya sudah tahu dari postingan singkat yang sering kamu unggah Sebenarnya aku masih memperhatikanmu Tapi hanya dari kejauhan Dan untuk tahu kabarmu pun Aku tidak langsung dapat dari kamu Tapi dari story-story indah Yang nampaknya kamu sudah bahagia.
Bertahan terus ya. Dengan siapapun kini kamu melangkah. Kuharap kakimu tidak pernah lelah.
Dengan siapapun kini kamu berpelukan. Kuharap sandarannya masih tetap nyaman. Meski bukan aku lagi orangnya. Dan bukan aku lagi pemenangnya. Baik-baik terus ya Aku jaga kamu dari kejauhan saja Kalau nanti kamu butuh aku lagi Aku masih di tempat yang sama Tapi tidak dengan rasa yang sama Sebab ceritaku dan ceritamu Membuat aku keurangan di hatimu Di matamu Nanti juga kamu bakal paham sendiri tentang orang yang sabar yang sudah selesai Dan semua diselesaikan bukan karena mahuku Tapi karena aku menyerah dengan sifatmu yang itu-itu saja Sekarang sepertinya kata maaf sudah terlalu baik untuk sekedar membuat kita kembali utuh Sekarang kata maaf sudah tidak lagi tulus untuk kita Mari kita dewasakan diri masing-masing Dengan tidak saling kembali Dengan hilang dan saling melupakan Nanti kamu bakal paham sendiri ketika kamu sudah kehilangan aku Tapi nanti ketika kamu sudah paham Baru kamu akan sadar Bahwa kita sudah tidak bisa bersama Nanti juga kamu bakal paham sendiri tentang kenapa akhirnya aku memilih pergi.
Masih ada hidup yang harus diselamatkan dari sekedar menyenangkan orang lain. Tadinya ku kira aku bisa membuat semua orang bahagia di sampingku. Namun nyatanya, aku hanya sedang membunuh diriku secara perlahan. Dan aku hanya mau bilang, nanti di depan, jangan pernah sepelekan hal kecil lagi ya. Sebesar-besarnya rasa pun akan hilang karena kecewa.
Dan satu hari nanti, mulutku akan berhenti berbicara. Kelah kau akan dapatkan jawabanku dalam diam. Suatu hari nanti, tanganku akan berhenti merindukanmu. Kelah kau akan tahu, tangan siapa yang paling hangat genggamannya. Selamat melanjutkan hari-hari bahagiamu nanti ya.
Jangan cari aku lagi. Karena aku akan hilang, menjauh dari keramaian, dan pencarianmu pun akan sia-sia. Tidak akan kamu temukan aku di tempat biasa.
Semua jalanan yang pernah kita lewati, nanti akan menjadi saksi betapa dulu pernah ada telinga yang dengan ramah siap mendengarkan semua ceritamu tentang hari ini. Semua lukanya akan kubawa sendirian. Kamu hanya perlu berjalan terus ke depan.
Jangan lihat aku lagi Karena kamu pun sudah sangat jauh kuabadikan dalam sebuah kenangan Karena kalau aku merindukanmu Itu bukan berarti aku ingin kita kembali Tapi aku akan mengerti Bahwa semua kata kita Akan kembali dengan aku dan kamu Entah dengan keadaan yang asing atau masih ramah menyapa Entah dengan kenyataan yang pahit atau paling menyenangkan Setidaknya aku pernah bahagia dalam kata kita tadi Semoga kamu bisa temukan aku lagi di orang yang berbeda Dan aku pun begitu Semoga akan kutemukan kamu di orang lain yang berbeda Aku akan selalu mengenang versi terbaikmu dalam hidupku Dan tentang aku, bisa kau lupakan saja segera Karena ternyata benar, kecewa paling dalam akan datang dari orang yang paling dekat. Nanti kamu bakal paham sendiri. Aku pamit ya.
Seandainya kau tahu, ku tak inginkan pergi Berdamailah dengan hal yang gak bisa kita miliki Karena mau sehebat apapun usahanya Kalau memang bukan buat kita ya bukan kamu lagi pemenangnya Kita gak bisa memaksa semua hal sesuai dengan kemauan kita Karena belajar menerima kekalahan adalah jalan terbaik yang dilakukan seorang pemenang. Walau mungkin memang berat, tapi nanti juga bakal terasa ringan kalau kita bisa berdamai dengan realita. Ingat, kamu gak lagi gagal sendirian Berdamailah dengan keadaan yang gak bisa kita ubah Jangan lihat orang lain yang sedang bahagia Karena memang jalannya kita belum sampai ke sana Nanti juga juga kita bakal paham sendiri tentang sedih sakit, gagal dan kecewa hari ini semuanya gak abadi ada saatnya untuk berubah sendiri dan usahamu mungkin sedang disuruh rehat sejenak Mungkin kamu sedang terlalu lelah mengejar.
Sekarang, biarkan bahagianya datang sendiri. Gak usah dijemput, kita tunggu saja waktunya. Kemarin-kemarin waktu kita berusaha sendiri, malah jadi berantakan bukan?
Sekarang kasih kesempatan buat semesta yang ambil alih. Tentang riuh dan redamnya keadaan. Tentang bising dan rameinya isi kepala.
Nanti juga aning sendiri. Dan ketika itulah, kita baru paham. Ternyata terlalu keras dengan diri sendiri pun gak baik.
Banyak hal yang butuh dibiarkan begitu saja. Biarkan semuanya berlalu dulu. Nanti, baru kita lari lagi. Sekarang mungkin kita disuruh nangis dulu.
Biar kita bisa bersyukur ketika nanti bahagianya akan datang Silahkan direlakan bagian-bagian mana yang belum bisa kita terima Menarilah dalam tangisan paling riuh Bak manusia paling gagal Gak ada yang nyuruh kamu jadi sok kuat Karena kamu masih manusia Sedih dan kecewa itu wajar Tandanya kita masih punya rasa Yang bahaya Ketika kita sudah tidak punya rasa, salah satunya peduli terhadap diri sendiri. Yang mungkin sejauh ini sudah lama kita lupakan. Saatnya berpelukan dengan diri sendiri, mengusah bahu sendiri yang sudah terlalu lelah berdiri tegak sampai hari ini. Memberinya tepuk tangan paling meriah, untuk semua perjuangan yang sia-sia. Sedikit beri apresiasi untuk semua hal berat yang sudah kita lalui Dan kelak, kita akan menjadi manusia yang sangat bahagia Walaupun kini, kita sedang kehilangan alasan untuk terus bertahan Better off without you, I am better off without you, I'm so angry towards you Tunggu aku capek ngejar kamu ya Karena kalo aku udah capek, aku pasti bakal berhenti sendiri Kamu gak perlu liat aku Kamu diem aja, aku udah jatuh cinta Dan perasaan ini pun gak perlu kamu balas Biar nanti aku paham sendiri Kapan aku harus mundur Kamu tetap di posisimu saja Biar aku yang mengejar Kamu gak perlu berjalan ke arahku Biar aku yang kesana Entah kapan nyampenya bagiku berjuang sendiri adalah hal yang tidak masalah aku sendiri yang memilih sakit ini jadi kamu gak perlu ngobatin juga aku sendiri yang memilih kamu buat aku dan kalaupun kamu gak mau ya aku bisa apa aku gak bisa maksa orang lain buat suka sama aku aku cuma bisa berharap walaupun aku tahu Harapanku sia-sia, kamu gak bakal pernah sadar juga kan?
Andai saja kamu tau, aku yang berjuang itu adalah aku yang sangat-sangat butuh kamu Sedang kamu kayak luka tapi sekaligus obat Sama kamu aku sakit, tapi gak sama kamu, aku lebih sakit. Jadi aku bingung harus bertahan apa pulang. Kalau aku bertahan, aku tahu sakitnya bakal makin dalam.
Tapi aku gak bisa pulang. Kamu udah nutup semua jalan pulangnya. Kalaupun kamu adalah jalan yang salah, aku memilih tersasar di kamu saja. Kalaupun di ujung sana bukan kamu tujuan yang disiapin Tuhan buat aku, aku mau egois buat milih sendiri aja. Akan kudamaikan diri yang gak bisa milikin kamu ini.
Aku gak bisa kalau gak sama kamu. Aku tahu aku egois, tapi aku juga gak tahu harus gimana lagi. Bagiku kamu berhasil.
Berhasil buat aku berhenti di kamu. Aku gak bisa liat siapa-siapa lagi selain kamu Bagiku seribu orang yang datang Aku lebih milih kamu Aku lebih milih sakit Tapi gak apa-apa kan kalo aku kayak gini Kamu keberatan ya Maaf kalo aku egois Maaf kalo aku cuma mau kamu Sekalipun nanti bukan kamu orangnya, akan ku ceritakan gimana habisnya aku mencintai seseorang dengan begitu habis. Rasaku habis di kamu.
Jaga diri baik-baik ya. Aku gak tau sampe kapan aku betah di situasi seperti ini. Kalau nanti aku udah capek buat ngejar kamu, kamu harus tau. Kalau setiap malam, selalu ada rindu yang aku kirimkan.
Kalau tidurmu sulit, itu ada aku yang lagi mikirin kamu. Kamu baik-baik ya? Kayaknya sebentar lagi aku capek. Selamat tidur, hidul aku.
Jangan lupa berdoa untuk dirimu ya. Tetaplah jadi bintang yang gak bisa aku raih. Tetaplah di sana.
Dengan senyum megah yang gak akan pernah bisa aku sentuh Aku sudah terbiasa melewatinya sendirian. Dari kecil aku terbiasa dengan ala-ala yang mengecewakan. Jadi setelah dewasa pun, aku seperti tidak butuh orang lain.
Memangnya ada yang benar-benar peduli. Masalahku memang berat, tapi pundaku masih cukup untuk itu. Kakekku pun masih bisa diajak kerja sama untuk berlari Walau kadang masih butuh banyak rehat untuk berlari lagi Gak ada yang perlu dikhawatirkan dari ku Sekuat ini aku udah hidup Mana mungkin aku menyerah hanya dengan badai yang sederhana Sebab yang kalian bilang rumit Bagi ku adalah hal biasa Kalian hanya belum tahu ceritanya saja Tentang bagaimana aku pernah berada di tengah pusaran badai Dan aku masih berani tegak berdiri sendiri Meski berdarah-darah Meski banyak lukanya Aku tetap berani memilih hidup untuk esok hari Karena bagiku setiap hari adalah kejutan Tentang bagaimana Tuhan memberi kita banyak rasa Rasa bahagia Sedih Kecewa Dan berbagai macam ekspresi manusia Semuanya sudah aku persiapkan Tentang besok Tuhan mau kasih aku rasa yang mana Aku sudah terlalu baal untuk hanya sekedar kegagalan Aku sudah hafal betul bagaimana rasanya Bagiku sederhana Tinggal mencobanya kembali Begitu juga tentang aku Aku sudah mahir bermain peran, tentang kapan aku harus tersenyum di tengah luka, hingga kapan aku harus menangis saat sedang bahagia. Bahagia ini yang jarang aku temukan sekarang, jadi jarang sekali aku merasakan bahagia yang sampai menangis. Aku sudah lama kehilangannya Aku rindu gimana rasanya bahagia Perlahan semuanya kini tengah aku susun kembali Sedangku usahakan untuk pulih secepat mungkin Jadi jangan pernah ditunggu ya Sedangku upayakan untuk bisa tersenyum lagi Maka kembalilah saat duniaku sudah baik-baik saja Sebab saat ini aku sedang kehilangan rasa peduli dengan manusia lain Bagiku saat ini, diri sendiri lebih sangat butuh aku Jadi jangan dibantu ya Jangan bantu aku Jangan tolong aku