Perjuangan Desa Sumberjo Menjaga Alam

Aug 20, 2024

Perjuangan Masyarakat Desa Sumberjo dalam Menjaga Alam

Pengenalan

  • Peribahasa Jawa: "Sa pejo pejone wong seng lali, ise pejo wong kang eling lan waspodo."
  • Menggambarkan perjuangan masyarakat Desa Sumberjo untuk menjaga kelestarian alam dan mata air.

Nama Desa Sumberjo

  • Nama "Sumber Rejo" berasal dari kata "sumber" dan "rejo" yang berarti ramai.
  • Terdapat 13 sumber mata air di desa.

Keindahan Alam

  • Suasana asri dan hijau menjadi daya tarik.
  • Obyek wisata seperti Telaga Rowo.

Sejarah Penanaman dan Konservasi

  • Penanaman dimulai sejak tahun 1977 setelah kondisi alam kritis.
  • Sebelum penanaman, desa Sumberjo mengalami gundul dan kekeringan.
  • Telaga Rowo sempat kering sampai ke dasar.

Tokoh Penting

  • Bapak Sutanto: Saksi dan pelaku sejarah konservasi alam.
  • Membantu ayahnya melakukan penanaman pohon untuk penghijauan.

Gerakan Karangkitri

  • Tahun 1975, gerakan oleh Kepala Desa, Bapak Sugito.
  • "Karangkitri": Karang (berbatuan) dan Kitri (tanaman kayu).
  • Fokus pada pembangunan lahan kritis.
  • Tanaman kayu-kayuan ditanam di lahan tandus.

Dampak dari Program Konservasi

  • Keberhasilan program pemerintah berdampak positif pada:
    • Ekologi: Kelestarian sumber air.
    • Sosial Ekonomi: Peningkatan kondisi ekonomi masyarakat.

Sumber Air

  • Terdapat 13 mata air, debitnya meningkat setelah konservasi.
  • Masyarakat menjaga dan menanam untuk mempertahankan sumber air.
  • Menggunakan bibit gratis dari BP Das HL Solo dan tanaman produktif.

Pengelolaan Sumber Air

  • Air dikelola oleh PAM Desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  • Keuntungan dari pengelolaan air digunakan untuk konservasi alam.
  • Air mendukung usaha pertanian dan peternakan, serta wisata air di Telogorowo.

Kesadaran Masyarakat

  • Masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga dan melanjutkan warisan alam.
  • Penanaman hutan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.

Kesimpulan

  • Masyarakat Desa Sumberjo berkomitmen menjaga sumber air untuk generasi mendatang.
  • Harapan agar anak cucu tidak mewarisi "air mata", tetapi "mata air" yang melimpah.