Hai teman-teman, selamat datang kembali di Gia Akademi Youtube Channel. Semoga teman-teman selalu sehat dan terus semangat. Oh iya, teman-teman pernah melihat proses berikut?
Nah, gambar ini menunjukkan proses transfusi darah yang dilakukan ketika seseorang kehilangan banyak darah. Proses transfusi darah harus memperhatikan syarat-syarat tertentu. Tentu, salah satunya pendonor dan resipien harus memiliki golongan darah yang sesuai. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari terjadinya penggumpalan darah di tubuh resipien. Mengapa dapat terjadi penggumpalan darah?
Komponen apa yang berperan dalam penggumpalan darah? Apa saja komponen yang menyusun darah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak video ini sampai selesai. Kita akan belajar tentang komposisi dan golongan darah.
Tahukah kamu, volume darah manusia berjumlah kurang lebih 8% dari total berat badan manusia, yaitu sekitar 4,5 sampai 5,5 liter. Darah pada tubuh kita tersusun atas 55% plasma darah dan 45% sel-sel darah. Nah, volume darah yang banyak itu terdiri dari apa aja ya?
Kita bahas satu persatu komponen penyusun darah manusia. Pertama, plasma darah. Plasma darah pada tubuh kita tersusun atas 90% air dan 10% sisanya berupa zat-zat yang terlarut di dalamnya, seperti protein, garam-garam atau ion, nutrisi, hormon, karbon dioksida, dan sampah nitrogen. Air pada plasma darah digunakan untuk melarutkan zat-zat lain.
Selanjutnya ada nutrisi seperti glukosa, asam amino, dan asam lemak. Nutrisi ini berguna untuk cadangan makanan di dalam sel dan molekulnya. dapat diuraikan lagi berikutnya protein ada beberapa jenis protein yang ada di dalam plasma darah dengan fungsi yang beragam ada albumin untuk mempertahankan keseimbangan air dalam darah dan keringan serta dapat mengatur volume darah kemudian globulin untuk membentuk antibody yang berguna untuk kekebalan tubuh fibrinogen berperan dalam proses penggumpalan darah lisin menghancurkan atau memecah antigen, presipitin untuk mengendapkan antigen antitoxin untuk menetralkan racun, dan opimisin untuk memacu sifat phagocyt pada leukocyt Komponen dalam plasma darah selanjutnya adalah garam-garam atau ion, seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, dan bikarbonat, yang berguna untuk menyeimbangkan tekanan osmosis, memperoleh kondisi, dan memperoleh kondisi. pertahankan pH atau buffer fungsi saraf dan otot, serta mengatur permeabilitas membran sel.
Ada karbon dioksida yang merupakan hasil respirasi sel dan dibawa ke paru-paru untuk dibuang. Kemudian hormon yang akan mempengaruhi aktivitas organ yang dituju dan sampah nitrogen sebagai hasil metabolisme yang akan diekskresikan ke ginjal. Selain plasma darah, darah juga mengandung sel-sel darah.
Pastinya teman-teman tahu kan ada sel darah apa saja? Pertama ada sel darah merah atau eritrosit, berikutnya ada sel darah putih atau leukosid, dan ada keping darah atau trombosit. Kita bahas lebih lanjut. Pertama, sel darah merah eritrosit.
Eritrosit dalam tubuh kita jumlahnya sangat banyak, mencapai 99% dari total darah. Eritrosit berbentuk bikon kaf tidak mempunyai mempunyai inti sel sehingga tidak dapat hidup dalam waktu yang lama eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin tahukah kamu apa itu hemoglobin hemoglobin merupakan molekul kompleks dari protein globin dan molekul besi hemin yang berperan dalam pengikatan oksigen dan karbon dioksida Nah eritrosit ini hanya berumur sekitar 120 hari Eritrosit yang telah mati akan dirombak di hati menjadi bilirubin dan biliverdin atau zat warna empedu Zat besi hasil perombakan tersebut kemudian dikirim ke hati dan limpa untuk digunakan dalam pembentukan eritrosit baru. Tiap 1 mm3 darah pada laki-laki mengandung 5 juta sel darah merah, sedangkan perempuan memiliki kurang lebih 4 juta sel darah merah per mm3.
Kemudian ada sel darah putih leukosid. Leukosid memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup berbulan-bulan. Tidak punya hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Dapat bergerak amoeboid artinya gerakan sitoplasmanya memperoleh.
Sehingga sel akan bergerak perlahan Leukosid berbentuk tidak tetap dan dapat menembus dinding pembuluh darah Leukosid ini diproduksi di sum-sum merah, limpa, dan kelenjar getah bening Jumlah leukosid sekitar 7000 sel per mm3 darah Berdasarkan karakteristik sitoplasmanya, sel darah putih dibagi menjadi dua kelompok. Ada granulosit, merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya bergranula, contohnya neutrophil, eosinophil, dan basophil. Dan ada agranulosit, merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula, seperti limfosit dan monosit.
Sekarang kita lihat satu persatu karakteristik leukosid bergranula. Pertama, basofil. Jumlahnya 20-50 butir tiap 1 mm kubik darah. Plasmanya bersifat basah dan terdapat di...
bintik-bintik biru yang mengandung histamin fungsinya memberi reaksi alergi dengan mengeluarkan histamin yang mengakibatkan peradangan dan heparin yang berperan dalam pembekuan darah basofil ini bersifat fagocit artinya selnya dapat menelan material padat di dalam tubuh berikutnya eosinofil berjumlah 100-400 butir tiap milimeter kubik darah plasmanya bersifat asam dan terdapat bintik-bintik merah berperan dalam pertahanan terhadap parasit eosinofil juga bersifat phagocyt leukocyt granulosit selanjutnya neutrophil berjumlah 3000-7000 butir tiap milimeter kubik darah plasmanya bersifat netral dan terdapat bintik-bintik merah kebiruan, berperan dalam memusnahkan bakteri dan zat-zat asing yang masuk ke tubuh, serta bersifat phagocyt. Dan karakteristik leukocyt tidak bergranula antara lain, pertama, limfocyt, berjumlah 1.500-3.000 butir tiap milimeter kubik darah, tidak dapat bergerak bebas, tetapi dapat membentuk zonk. berperan dalam pertahanan terhadap serangan mikroorganisme, makromolekul asing, dan sel-sel kanker.
Selanjutnya ada monosid, berjumlah 100-700 butir tiap milimeter kubik darah, dapat bergerak cepat, bersifat phagocyt, dapat bergerak bebas, membesar, dan berkembang menjadi makrovac, berperan menjaga kekebalan tubuh dan infeksi. Nah, leukosid memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh kita. Di antaranya adalah, pertama, menghancurkan keman penyakit dan zat-zat asing seperti bahan kimia berbahaya.
Kedua, mengangkut lemak dan menghasilkan histamin. Dan terakhir, dapat melumpuhkan keman penyakit yang berada di luar darah. Keren banget ya teman-teman, leukosid dapat membantu kamu agar tidak mudah sakit.
Sel darah yang terakhir yang akan kita bahas adalah keping darah atau trombosit. Trombosit dihasilkan oleh sel megakaryosit. Berukuran lebih kecil dibandingkan sel darah lainnya, tidak memiliki inti, sehingga trombosit berumur pendek hanya sekitar 10-12 hari, dan bentuknya tidak beraturan.
Trombosit tidak memiliki warna atau bening. Jumlahnya sekitar 200.000 sampai 400.000 tiap milimeter kubik darah. Terakhir, trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah kita bisa rusak dan dapat menyebabkan pendarahan. Akibatnya, tubuh kita akan mengaktifkan serangkaian proses pembekuan darah atau hemostasis. Ketika terjadi luka dan darah keluar, maka trombosit pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase yang merupakan zat anti-hemofilia. Enzim trombokinase akan menghasilkan memhasilkan protrombin.
Selanjutnya, protrombin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K akan berubah menjadi trombin. Dan trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Akhirnya, darah yang keluar dapat dibendung dengan cara membegukan sel darah pada bagian yang luka.
Nah teman-teman, meskipun semua jenis darah tampak sama, tetapi kandungan proteinnya sangat beragam. Apabila ada protein asing yang tidak sesuai masuk ke tubuh kita, maka tubuh akan menyerang dengan cara penggumpalan atau agglutinasi protein asing ini disebut juga dengan antigen atau agglutinogen yang terdapat di dalam eritrosit di dalam tubuh kita juga terdapat zat penolak antigen yang disebut antibody atau agglutinin yang terdapat di dalam plasma darah hai hai Karena penting dan uniknya komposisi darah ini, pada tahun 1900, Karl Leinsteiner, seorang ahli patologi, melakukan penelitian dan berhasil menemukan perbedaan agglutinogen dan agglutinin yang terkandung dalam darah manusia, sehingga dikemukakan sistem darah ABO yang membedakan darah menjadi empat golongan. Pertama, golongan darah A, darah yang eritrositnya mengandung aglutinogen A, sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin beta atau anti-B. Kedua, golongan darah B, darah yang eritrositnya mengandung aglutinin beta atau anti-B.
mengandung agglutinogen B sedangkan plasma darahnya mengandung agglutinin alfa atau anti-A ketiga golongan darah AB darah yang eritrositnya mengandung agglutinogen A dan B sedangkan plasma tidak mengandung aglutinin terakhir golongan darah o darah yang eritrositnya tidak mengandung aglutinogen sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin alfa dan beta penggolongan darah ABU ini sangat berperan dalam transfusi darah antara resipien dan pendonor resipien adalah orang yang menerima darah donor adalah orang yang memberikan darahnya dalam transfusi darah harus diperhatikan jenis aglutinogen donor dan aglutinin resipien. Kamu harus tahu kalau golongan darah O disebut donor universal karena tidak memiliki antigen sehingga mampu memberikan darah ke semua golongan darah. Dan golongan darah AB disebut resipien universal karena tidak memiliki antibody sehingga dapat menerima darah dari golongan darah manapun.
Tapi pada praktiknya hal tersebut jarang dilakukan karena kemungkinan adanya ketidaksedaran. tidak cocokkan darah di luar sistem ABU gimana sampai disini kamu bisa kan memahami tentang komponen darah dan golongan darah Nah agar kamu lebih paham kita coba selesaikan soal-soal berikut soal pertama menanyakan komponen Komponen sel darah yang sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan, yaitu memiliki inti sel, bentuknya tidak tetap, dan sitoplasmanya terdapat granula. Ayo, menurut kamu jawabannya apa?
Oke, kita ingat lagi semua ciri-ciri yang kita lihat. tadi merupakan ciri sal darah putih atau leukosid perlu kita perhatikan ciri yang ketiga sitoplasma nya bergranula nah leukosid granulosit adalah neutrofil eosinofil dan basofil sedangkan leukosid tidak bergranula adalah limfosit dan monosit jadi jawaban yang benar adalah A hai hai Soal kedua, menanyakan alasan mengapa orang yang bergolongan darah A tidak bisa mendonorkan darah kepada orang bergolongan darah B. Nah, mari kita ingat lagi tentang aglutinogen dan aglutinin yang terkandung di dalam sel darah.
Golongan darah A eritrositnya mengandung aglutinogen A sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin beta atau anti B Dan golongan darah B eritrositnya mengandung aglutinogen B sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin beta atau anti B mengandung agglutinin alfa atau anti-A. Sehingga jika darah bergolongan darah A dan B bertemu, maka agglutinogen A akan bertemu dengan agglutinin alfa, dan agglutinogen B akan bertemu dengan agglutinin beta. Maka jawaban yang benar adalah B. Soal terakhir, kita diminta menganalisis pernyataan yang benar tentang leukosid.
Masih ingatkah kamu berapa jumlah normal leukosid di dalam darah? Jumlah leukosid normal sekitar 7000 sel per milimeter kubik darah. Jika kadar leukosid rendah, maka tubuh akan retan terserang penyakit karena kurangnya pertahanan tubuh.
Dan jika terlalu tinggi, keadaan ini disebut leukemia, yang akan menyebabkan tubuh mengalami anemia berat karena leukosid berkembang. Berkembang dengan cepat sehingga sedikit ruang yang tersisa untuk eritrosit normal berkembang. Jadi jawaban yang tepat adalah C. Leukosid yang berlebih dari keadaan normal akan menyebabkan tubuh mengalami anemia. Oke teman-teman, jadi di video kali ini kita sudah membahas tentang komponen darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah.
A, B, dan O yang memiliki agglutinogen dan agglutininnya masing-masing. Jadi ketika agglutinogen tidak cocok dengan agglutininnya, maka akan terjadi penggumpalan darah. Sekarang kamu jadi tahu apa yang menyebabkan darah kita dapat menggumpal.
Nah sampai disini dulu pembahasan kita tentang komponen dan golongan darah. Jangan lupa tonton terus video-video terbaru di channel kita ya. Sampai jumpa di video berikutnya.