Dari laut, Nusantara ini hidup. Dari seluruh luas lautan, hanya sepertiganya berupa daratan. Sisanya adalah lautan yang penuh dengan kekayaan di dalamnya.
Laut bukanlah pemisah manusia yang hidup di Nusantara. Dari Lautlah, lahir budaya dan bangsa maritim yang tersohor di dunia. Lautlah, umur satu kehidupan di Nusantara.
Nusantara, daerah yang terhubung oleh lautan dengan kawasan pulau-pulau yang membentang, mulai Sumatera hingga Papua. Dari sekitar 17.000 pulau yang tersebar, tak lebih dari 10 pulau besar ada di dalamnya. Sisanya, hamparan pulau-pulau kecil memenuhi lautan Nusantara. Wilayah laut Nusantara memiliki luas sekitar juta km persegi.
Di dalamnya bisa kita temukan beragam jenis lingkungan laut yang unik dan tak terhitung jumlahnya. Sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan lebih dari 950 biota terumbu karang menghuni lautan Nusantara. 76% spesies terumbu karang dan 37% ikan karang dunia bisa kita jumpai. Dengan potensinya?
Maka tak heran jika lautan Nusantara menjadi magnet bagi nelayan dari luar untuk mengeruknya. Lihat saja potensi lestari sumber daya ikan laut yang ada. Diperkirakan sebesar juta ton per tahunnya. Pelabuhan-pelabuhan perikanan di penjuru Nusantara.
Besar ataupun kecil skalanya, hasil laut selalu datang berlimpah. Tuna, cakalang, kakap, dan tongkol adalah beberapa jenis ikan tangkap yang bernilai ekonomis tinggi. Selain itu ada udang, lobster, kepiting, ikan karang, kerang adalah hasil laut lainnya yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Dari sisi letak, Nusantara sangat strategis.
Diapit oleh dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Membuat posisinya menjadi begitu penting. Pulau-pulau yang tersebar dan interaksi dengan dunia luar karena posisinya yang strategis, membentuk kebudayaan unik di seluruh Nusantara.
Mereka menjelajah ke penjuru Nusantara untuk memanfaatkan sumber daya di lautan. Dengan segi Kala kekayaan serta letaknya yang strategis. Laut Nusantara ternyata memiliki banyak ancaman.
Manusia adalah ancaman terbesar bagi Laut Nusantara. Penangkapan ikan berlebih dan ilegal, salah satu ancaman serius bagi kekayaan lautan. Ditambah lagi dengan penggunaan alat-alat tangkap yang merusak lingkungan, seperti bom ikan, racun, dan jaring yang bisa merusak karang.
Aktivitas ini adalah penyumbang ancaman terbesar bagi laut pusantara. Masalah sampah juga menjadi momok bagi lautan. Secara umum, sampah sangat mengganggu kehidupan biota laut dan ekosistem. Sampah di lautan juga mengganggu kesehatan manusia dan pariwisata.
Sampah yang masuk ke laut umumnya mengandung plastik dan logam. Inilah ancaman bagi laut Nusantara. Ancaman bagi 268 juta penduduknya. Hidup berdampingan dengan laut.
Akankah terus dibiarkan seperti ini? Suasana ceria anak-anak yang bermain di pantai seperti ini bisa jadi tak lagi kita jumpai. Generasi mereka nanti mungkin tak lagi mencumpai ikan-ikan di laut untuk ditangkap.
Tak ada lagi kumpulan ikan seperti ini yang biasa kita temui di lautan. Nelayan dan penduduk di tepi lautan makin sulit memanfaatkan hasil laut. Sementara pelabuhan-pelabuhan perikanan di penjuru Nusantara tak lagi berdenyut. Laut Nusantara adalah anugerah tak terhingga. Jika tak bijak memanfaatkannya, maka bencana akan menyapa penghuni Kepulauan Nusantara.