Hai Sobatku, kamu sudah pernah dengar istilah bonus demografi yang kerap kali jadi topik pembicaraan di berbagai diskusi? Jadi, era bonus demografi itu terjadi ketika struktur penduduknya didominasi dengan penduduk usia produktif 15 hingga 64 tahun. Nah, berdasarkan data, 65% dari total penduduk di Asia Tenggara adalah usia angkatan kerja produktif.
Indonesia juga diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Kalau yang produktif ada sebanyak itu, tapi lapangan pekerjaannya terbatas, repot juga dong. Tapi sebenarnya, bonus demografi bisa jadi menguntungkan jika kita bisa mengarahkannya dengan cara yang benar.
Karena bonus demografi, kita jadi punya tenaga kerja usia produktif yang dapat menopang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara. Tapi, untuk mendapatkan penduduk produktif yang unggul, tingkat kesehatan dan pendidikan harus dipengaruhi. dan meningkatkan kualitasnya. Hmm, kalau ngomongin kualitas, ingat nggak?
Kalau Indonesia memiliki angka kematian maternal tertinggi se-Asia Tenggara, saat ini masih tercatat 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Belum lagi, kasus kurang gisi kromis atau stunting, penyakit infeksi dan penyakit degeneratif yang juga makin meningkat. Hmm, kalau melihat permasalahan seperti itu, kita harus mencegahnya melalui peran keluarga berencana atau KB. Melalui program KB, para keluarga dapat merencanakan kehamilan dan kelahiran demi mewujudkan keluarga yang berkualitas. Eits!
Belum selesai, masih ada satu masalah lagi nih tentang distribusi penduduk Indonesia yang belum merata. Penyebaran penduduk di Indonesia cenderung terkumpul di Pulau Jawa sebanyak 58 persen. Konsentrasi terpadat penduduk terutama di daerah ibu kota dan di kawasan kurban. Sementara, masih banyak wilayah pulau terluar di perbatasan yang kosong tanpa penduduk. Tapi kenapa ya?
Banyak banget penduduk yang mau tinggal di ibu kota. Padahal jika semakin padat kotanya, bisa mengganggu daya dukung dan daya tampung kehidupan tersebut. Jadi banyak kawasan kemuruk dan permasalahan sosial lainnya. Nah, agar masalah tidak meluas, perencanaan kelahiran dan pembangunan keluarga serta penataan kependudukan perlu kita lakukan bersama ya Sobatku.
Tetap tersenyum dan penuh semangat menyongsong hari esok ya.