Transcript for:
Tafsir Surat Al-Asr dan Maknanya

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Wa bihin astainu ala umri dunya wa din. Wa sallallahu ala nabiyyina wa sayyidina Muhammadin. Wa ala alihi wa sahbihi ajma'in. Amma ba'al. Kita panjatkan pujadu minyak syukur. Kalilat Allah subhanahu wa ta'ala. Pada kesempatan sore yang berbahagia kali ini, kita masih kembali diberi kekuatan, kesehatan, hidayah, serta taufik dari Allah SWT. Sehingga kita bisa kembali menghadiri pengajian rutin menjelang buka puasa di Masjid Manarul Ilmi di Komplek Penoposantren Dunas Ilmu di Desa Kedungbuluh, Purbalingga ini. Kita berharap semoga Allah SWT berkenan untuk melimpahkan kepada kita semuanya ilmu yang bermanfaat. Sehingga bisa kita amalkan sebagai bekal untuk menghadap kepada Allah SWT. Allahumma amin. Salat dan salam. Semoga senantiasa tercurahkan kepada jujungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW. Kepada keluarganya. sahabatnya dan umatnya yang setia mengikuti tuntunannya hingga akhir-akhir nanti. Para hadirin dan hadirat sekalian yang kami hormati dan juga segenap pendengar Radio Insani 88.8 FM di Purbalingga, Provorto, Banyumas, Banyanegara, Ciracap, Gunusubu, Kepumian dan sekitarnya, serta para pemirsa Yufi TV dan Yagya TV yang mudah-mudahan senantiasa dirahmati oleh Allah SWT. Hari ini kita akan membahas tafsir surat al-Asr dan sebelumnya kita akan membaca surat yang mulia ini Semoga Allah SWT memberkahi majelis kita A'udzubillahiminasyaitanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Wal-Asr Inna al-insana lafee khusr Jemaah sekalian kami hormati Surat Al-Asr ini adalah surat Makkiyah menurut mayoritas ulama Surat apa? Makkiyah menurut mayoritas ulama Surat ini terdiri dari berapa ayat? Tiga ayat Pendek atau panjang? Pendek Makanya sering jadi surat favorit sering jadi surat favorit karena pendeknya atau karena kandungannya Imam Syafi'i belum pernah mengatakan lau tadabbaran nasu hadihi surah lawasi'atsum seandainya manusia semuanya itu Mentadaburi surat ini, memahami, merenungi, meresapi kandungannya, nisjaya itu sudah cukup buat mereka. Sudah tidak perlu banyak nasihat. Cukup dengan satu surat ini bisa jadi model untuk menghadapi kehidupan dunia ini. Cuman sayangnya banyak orang memfavoritkan surat ini baru karena pendeknya. Mudah-mudahan setelah kajian tafsir ringkas ini kita naik kelas. Jangan cuma dari dulu TKB, kemudian PAUD. Naik kelas kita mudah-mudahan bisa melangkah kepada memahami kemudian mengamalkan. Ayat yang pertama bunyinya adalah wal-asr. Ini adalah sumpah. Ini adalah sumpah. Seperti wadduha. Seperti wasyamsi. Seperti wal-layli. Seperti wat. Tini. Allah subhanahu wa ta'ala mengawali firmannya dengan sumpah. Media sumpahnya apa? Al-Asr. Apa itu Al-Asr? Sekurang-kurangnya ada tiga penafsiran ulama. Penafsiran yang pertama, Al-Asr adalah masa atau waktu. Masa di sini S-nya cuma satu. Kalau S-nya dua artinya orang banyak. Bukan masa, tapi masa. Masa atau waktu. Penafsiran yang kedua adalah sore hari. Waktu sore. Penafsiran yang ketiga adalah sholat asar. Coba diulangi. Ada berapa penafsiran? Tiga. Yang pertama. Masa atau itu. Yang kedua, sore hari. Yang ketiga, sholat asal. Yang pertama, waktu. Kenapa waktu ini dijadikan sebagai media sumpah oleh Allah SWT? Karena waktu ini istimewa. Masa atau waktu itu istimewa. Apa istimewanya? Masa atau waktu itulah wadah. Dari perbuatan kita. Kita berbuat itu ada wadahnya. Ada tempatnya. Tempatnya itu adalah waktu. Dan seluruh kejadian juga wadahnya adalah waktu itu. Baik kejadian yang telah lampau. Ataupun yang terjadi sekarang. Ataupun yang akan terjadi di masa yang akan datang. Entah itu kejadian yang menyenangkan atau kejadian yang menyedihkan. Kejadian yang enak maupun kejadian yang tidak enak. Yang menimpa satu orang atau orang banyak. Semuanya itu wadahnya adalah masa atau waktu. Ini penafsiran yang pertama. Penafsiran yang kedua, wal-asri artinya adalah waktu sore. Kenapa Allah subhanahu wa ta'ala bersumpah dengan waktu sore? Karena waktu sore itu waktu yang istimewa. Waktu sore adalah waktu yang istimewa. Makanya di dalam agama kita ada zikir pagi, sore. Karena waktu pagi adalah waktu yang istimewa dan sore juga waktu yang istimewa. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Al-Ahzab. ayat 41-42 surat nabuh ayat 41-42 Allah Azza wa Jalla berfirman ya ayyuhal ladhina aman nudhkurullaha zikran kithira wahai orang-orang yang beriman dikirlah yang banyak kapan? kapan? kapan saja? 24 jam Setelah itu Allah lanjutkan firmannya. Dan bertasbihlah kalian di waktu pagi dan di waktu sore. Ayat berapa sampai berapa tadi? Ayat 41 dan 42. Ayat 41 isinya Allah memerintahkan kita untuk dikit yang banyak. Kapan? Kapan saja. Ayat yang kedua Allah memerintahkan kita untuk bertasbih. Kapan? Di waktu pagi dan sore. Saya tanya, tasbih itu dikir atau bukan? Dikir. Pagi dan sore itu waktu atau bukan? Waktu. Kenapa diulang sama Allah s.w.t? Karena tasbih itu istimewa. Dan waktu pagi dan sore juga istimewa. Maka perlu mendapatkan, perlu mendapatkan, Penegasan dari Allah SWT. Semua yang ada di kampung ini diundang untuk buka puasa di pendopo. Ada nih. Semua yang di kampung ini diundang buka puasa di pendopo. Termasuk Pak Ali. Ini anak sinjilnya Ali. Termasuk Pak Ali. Pak Ali itu warga kampung atau bukan? Warga kampung. Kenapa disebutkan? Spesial. Aja ngasih kriwat ya Pak Ali ya. Padahal Pak Ali itu sudah masuk dalam kategori warga kampung itu. Jadi Allah subhanahu wa ta'ala ketika menyebutkan, mengulang lagi, bukrat wa asila waktu pagi dan petang, Itu menunjukkan bahwa dua waktu ini adalah waktu yang istimewa. Makanya Allah menggunakannya sebagai media sumpah wal-asri. Ini penaksilan yang kedua. Apa yang kedua? Sore hari. Penaksilan yang ketiga, kenapa? Salat asar. Kenapa salat asar disebutkan? Karena istimewa. Dijadikan media sumpah karena salat asar istimewa. Makanya Allah berfirman, Hafidhu alaf salawati wassalatil wusto. Jagalah solat-solat kalian dan solat wusto. Solat wusto itu solat asar. Jagalah solat-solat kalian dan solat asar. Solat asar itu termasuk solat-solat atau bukan? Termasuk. Kenapa disebutkan? Karena istimewa. Istimewa juga sekaligus berat. Asar apoteporah berat. Waktunya orang istirahat. Waktunya orang capek. Makanya diantara sholat yang paling sering diundur-undur adalah sholat asar. Ada yang baru pulang kerja, mau di sini lah. Mau pergi di sini. Laya-laya di sini. Ada yang di PT, masa jam telus balik, jam 4, jam 5, akhirnya asarannya jam 6.30. Kata dia, waktunya nanggung. Waktunya, Atau orang yang sudah terlanjur pulang, istirahat, baru jam 2 datang. Kira-kira kalau jam 2 sampai rumah bisa lep jam 3. Jam tengah 3 pada nanti. Asar jam 3. Nembe, setengah jam. Enak setengah jam tidur langsung bangun. Gila, mumet. Apa buat si Raih? Makanya Allah SWT. Tekankan sholat asal ini. Hafidhu alas sholawati was sholatil wustu. Jagalah sholat-sholat kalian. Termasuk di dalamnya sholat asal. Ini Allah sampaikan dalam sholat al-Baqarah ayat 238. Jadi Allah mengawali surat ini dengan sumpah wal asri. Ayat yang kedua. Setelah Allah subhanahu wa ta'ala bersumpah, maka Allah menyebutkan isinya. Ketika kita bersumpah kan, bersumpah demi Allah. Demi Allah apa? Demi Allah, aku cinta padamu. Nah, itu kan isinya. Ini isinya. Nah, sekarang setelah Allah bersumpah, demi masa atau demi waktu, isinya apa? Sumpahnya itu, Ada dalam ayat yang kedua. Innal insana lafi khusrin Sungguh manusia berada dalam kerugian Sungguh manusia benar-benar berada dalam kerugian Manusia disini maksudnya semua manusia atau hanya orang kafir saja Bukan Islamnya iya? Iya apa orang? Iya. Yakin gitu. Jadi seluruh Islam masih rugi. Sebagian ulama mengatakan al-insan disini maksudnya orang kafir. Tapi banyak pakar tafsir mengatakan enggak semua manusia karena ayatnya bunyinya insan. Insan artinya apa? Manusia. Ayatnya tidak bunyi kafir. Sesungguhnya orang kafir berada dalam kerugian. Tidak. Ayatnya bunyinya insan manusia. Berarti semuanya. Semuanya aslinya berada dalam kerugian. Kerugian. Kerugian itu apa? Kerugiannya tidak untung. Namanya orang bisnis rugi berarti tidak untung. Entah itu tidak untungnya total atau sebagian. Ada orang bisnis, untungnya, ruginya itu total. Berarti modalnya habis-habis. Itu namanya rugi total. Ada orang yang ruginya sebagian saja. Antara... Keuntungannya dengan modalnya itu tidak mengejar. Akhirnya tidak bisa untuk menutup modal. Ini rugi tapi tidak total. Kalau orang bisnis biasanya modalnya adalah uang. Kalau orang hidup di dunia ini ingin beramal ukhrawi maka modalnya adalah wak. Modalnya adalah umur. Makanya Allah SWT jadikan waktu ini sebagai media sumpah. Karena ini adalah modal kita untuk mengejar surga Allah SWT. Sehingga Allah SWT menceritakan di dalam Al-Quran bagaimana penyesalan manusia yang menyanyiakan waktu dan umurnya. Allah ceritakan itu dalam surat Fatir ayat 37. Surat apa? Fatir ayat 37. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, وَهُمْ يَسْطَرِخُونَ فِيهَا Dan para penduduk neraka mereka berteriak-teriak di dalamnya. Di dalam apa? Di dalam neraka. Mereka teriak-teriak ngomong apa? Rabbana akhrijna na'mal salihan ghairal ladhikunna na'mal. Mereka berteriak-teriak ngomong kepada Allah. Wahai Rabb kami akhrijna. Keluarkan kami. Na'mal saliha. Kami ingin beramal soleh. Kembalikan kami ke dunia. Kami ingin beramal soleh. kami ingin melakukan perbuatan tidak sama seperti yang dahulu kami lakukan kami dahulu mengundur-undur sholat kami ingin memperbaiki sholat kami tepat pada waktunya kami dahulu belum menutup aurat sekarang kami ingin menutup aurat kami dahulu masih bergelimang dengan riba sekarang kami ingin tinggalkan riba apa jawaban Allah subhanahu wa ta'ala Ketika mendengar isi dari permintaan para penghuni neraka. Allah langsung jawab. Allah jawab. Bukankah kalian sudah kami beri umur. Modalnya sudah kami kasih. Kalian kan sudah dikasih modal umur. Dan umurnya itu sudah cukup buat kalian untuk bisa berpikir. Ada yang umurnya dikasih sama Allah 60 tahun, ada yang umurnya sudah dikasih sama Allah 70 tahun, ada yang 50 tahun, ada yang 80 tahun, ada yang 90 tahun. Apa tidak cukup umur yang sekian banyak ini kalian gunakan untuk merenung, berpikir, memperbaiki diri, introspeksi diri. Undakmu itu sudah bungkuk, belum juga tergerak hatimu untuk sholat. Gigimu sudah rontok, rambutmu sudah ubanan, tidak tergerak juga untuk belajar agama ngaji. Awalam namirkum, bukankah kami telah beri umur kepada kalian? Ini modal kita. Makanya Allah SWT bersumpah dengan waktu. Manusia betul-betul berada di dalam kerugian ketika dia tidak menggunakan modal tersebut. Namanya orang rugi tadi kan saya katakan ada yang rugi total, ada yang rugi sebagian, parsial. Siapakah orang-orang yang rugi total? Orang-orang yang rugi total adalah orang-orang kafir. Mereka lah orang-orang yang rugi total. Makanya Allah subhanahu wa ta'ala ketika menceritakan orang-orang kafir ini, Allah katakan mereka sebagai manusia-manusia yang betul-betul merugi. Allah sampaikan itu dalam surat Ali Imran ayat 85. Surat Ali Imran ayat 85. وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا Barang siapa yang mencari agama lain selain Islam. فَلَيُقْبَلَ مِنْهُ Tidak akan pernah diterima ajaran tersebut oleh Allah SWT. وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَرْمِ Dan dia di akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi. Total mereka rugi. Kenapa mereka rugi total? Karena apapun yang mereka miliki tidak akan bermanfaat untuk menebus siksaan yang akan mereka rasa. Walaupun mereka punya deposito triliunan, walaupun mereka punya lahan ribuan hektare, walaupun mereka punya mal puluhan, walaupun mereka punya kendaraan, punya jet, punya ini dan punya itu. Apa yang mereka miliki ini tidak akan bisa digunakan untuk menebus kerugian tersebut. Karena mereka ruginya, rugi total. Tidak bisa lagi ditebus. Allah sampaikan itu dalam surat Al-Ma'idah ayat 36. Surat Al-Ma'idah ayat 36. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا Sesungguhnya orang-orang kafir. Mereka yang rugi total. لَوْ أَنَّ لَهُمَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا Seandainya mereka memiliki seluruh isi bumi. Jadi bukan cuma punya hutan sekian ribu hektare. Bukan. Bumi semuanya milik dia. Seandainya apa yang ada di muka bumi ini semuanya jadi milik mereka. Dan masih punya lagi isi bumi satu lagi. Berarti orang-orang isinya bumi. Karena bumi mana jadi yang di sini dewek. Berarti berapa bumi? Dua bumi. Kalau seandainya mereka punya isi dua bumi. Dan semua isi dua bumi tadi tersebut. Digunakan oleh dia untuk menebus nasibnya. Sebagai tebusan dia. supaya tidak disiksa di hari kiamat. Tidak akan pernah diterima oleh Allah SWT. Anda pikir di penjara dunia apa? Anda pikir Anda berhadapan dengan hakim dunia apa? Anda pikir Anda berhadapan dengan sipir singisito yang duit apa? Anda bisa menyuap di dunia. akan tetap di akhirat hakimnya yang maha adil Allah subhanahu wa ta'ala Maka orang-orang kafir mereka adalah ruginya rugi total. Karena apapun yang mereka miliki tidak akan bisa digunakan untuk menepus kerugian tersebut. Nah tadi ada yang ruginya bukan total. Ruginya rugi para? Para siapa itu? Sebagian kaum muslim. Kalau tadi orang kafir. Sebagian orang Islam yang tidak memaksimalkan waktunya untuk beramal sore. Mereka juga akan meruginya. Ruginya apa Ustadz? Ruginya mereka tidak bisa menempati derajat yang tinggi di surga. Atau ruginya mereka harus mampir dulu ke neraka. Makanya apa kata? Allah dalam surah al-A'raf ayat 9 barang siapa yang timbangan amal solehnya lebih ringan dibandingkan timbangan dosa-dosanya jadi manusia punya amal soleh punya dosa punya pahala punya dosa punya amal soleh punya maksiat amal soleh menghasilkan pahala maksiat menghasilkan dosa nanti akan ditimbang Orang Islam punya dosa atau tidak? Punya amal soleh? Nanti akan ditimbang. Paman hafat mawazinu. Barang siapa yang timbangan amal solehnya ternyata lebih ringan. Dibandingkan timbangan dosa-dosanya. Wa'ula ikal ladina khasiru amusah. Mereka adalah manusia-manusia yang membuat rugi dirinya sendiri. Rugi. Jadi orang Islam pun, kaum muslimin pun bisa rugi. Ruginya apa tadi? Tidak jadi menempati derajat yang tinggi di surga, atau kalaupun masuk surga, mampir dulu di neraka. Rugi atau tidak? Rugi. Tangga newis pada melepuh surga di situ, kita jatahkan transit. Jadi betul-betul rugi. Dan Allah SWT sebutkan di sini pasti rugi. Dari mana kata-kata pasti ini? Kata pasti ini pertama dari sumpah di awal. Demi masa. Yang namanya sumpah pasti itu adalah ingin menjelaskan betapa seriusnya masalah ini. Kemudian setelah itu kata pasti juga diambil dari kata inna. Sesungguhnya. Kata pasti juga diambil dari la, lafi. Berarti betul-betul manusia berada dalam kerugian. Sungguh mereka dalam kerugian. Kalau tidak memaksimalkan modal yang Allah berikan kepada dia. Dan juga di sini kerugiannya tidak gemen-gemen. Allah sebutkan lafi di dalam. Berarti dia itu bukan hanya rugi, tapi dia berada di dalam kerugian. Alias kerugian itu mengepung dia. Jadi masalah serius ini. Maka jangan pernah kita menganggap remeh apa yang telah Allah sebutkan ini. Dahsyat betul-betul rugi ini. Makanya orang-orang yang berada dalam detik-detik menjelang wafatnya, Saat itulah penyesalan akan ada. Dia berande-ande-ande kan Allah kasih saya tambahan umur satu minggu. Atau kalau pun enggak satu minggu ya satu hari. Kalau pun tidak satu hari ya satu jam. Untuk apa? Untuk Facebookan lagi? Untuk WAan lagi? Ingin baca Quran. Pengen beristighfar, minta ampun kepada Allah. Karena satu baru sadar, oh iya-iya ternyata modal amal solehku baru sedikit. Ternyata dosa-dosa aku menumpuk. Itulah penyesalan yang hakiki. Penyesalan menjelang kematian dan satu tidak ada manfaatnya penyesalan. Penyesalan yang bermanfaat sekarang. Ketika kita sedang sehat walafiat. Ketika nyawa masih dikandung badan. Ketika nafas masih enak. Inilah penyesalan yang bermanfaat saat ini. Makanya Ali bin Abi Talib. Beliau mengatakan. Ketahuilah. Sekarang itu waktunya beramal. Sekarang masih hidup kita waktunya beramal. Belum ada hisap. Hisap penghitungan belum ada. Waghadan. Nanti di akhirat. Hisabun wal amal. Nanti di akhirat isinya cuma hisap. Hisap penghitungan amalan. Dan tidak ada peluang untuk beramal. Makanya peluang untuk beramal sekarang. Bersyukurlah manusia. Yang bisa mengisi umurnya dengan amal dan menikmati dosa. Innal insana lafi khusrin. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kemudian ayat yang terakhir. Allah s.w.t. sampaikan. Illa alladhina amal. Kecuali. Alhamdulillah. Ternyata kita bisa keluar dari kerugian. Tadi kan disebutkan lafi. Berada di dalam. Jadi kita tenggelam di dalam kerugian. Tapi ternyata kita masih bisa keluar dari kerugian. Tapi ada syaratnya. Syaratnya Allah sebutkan semuanya dalam satu ayat ini. Ayat keberapa? Ayat ketiga. Apa syaratnya? Ada tiga. Syaratnya ada tiga. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا Ini syarat yang pertama. Kok ada tiga? Ada empat. Lupa. Ada berapa? Ada empat. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا Ini yang pertama. وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ Ini yang kedua. Watawasaw bilhaq ini yang ketiga. Watawasaw bisamur ini yang keempat. Manusia akan selamat dari kerugian seandainya dia memenuhi empat syarat yang disebutkan dalam akhir surat al-Asr. Mari kita awali dengan yang pertama. Illa alladhina aman. Kecuali orang-orang yang beriman. Berarti syarat yang pertama apa? Iman. Kalau orang ingin selamat dari kerugian, kalau orang ingin bisa keluar dari kungkungan kerugian, maka syarat yang pertama dia harus iman dulu. Nah iman itu apa? Pernah ditanyakan oleh Malaika Jibril. Pernah ditanyakan oleh? Malaikat Jibril kepada siapa? Kepada Rasulullah SAW Sebagai yang disebutkan dalam hadith Niyayat Muslim Malaikat Jibril berkata kepada Nabi SAW Ya Muhammad, akhbarni anil iman Eh Muhammad, iman itu apa? Maka kemudian Nabi kita Muhammad SAW menjawab Antu'mina billahi wa malaikatihi wa kutubihi wa rusulihi Iman itu ya, engkau beriman kepada Allah. Terus, kepada para malaikat. Terus, kepada kitab-kitab. Habis itu, para rasul. Terus, hari akhir. Lalu, kepada takdir yang baik dan yang buruk. Itulah iman. Dan tentunya, Iman yang bermanfaat itu adalah iman yang betul-betul diyakini. Dan keyakinan itu tidak terselipi oleh keraguan. Jadi yakin temenanan. Orang yakin, orang yakin, yakinan. Tapi yakin beneran. Dan inilah keimanan yang ideal. Orang iman-imanan tok, tapi iman sing temenanan. Iman yang beneran. Iman yang beneran itu yang bagaimana, Ustaz? Orang bisa sampai ke pada level keimanan yang ideal itu bagaimana? Kalau seadanya dia landaskan iman itu di atas ilmu. Jadi orang tidak akan sampai kepada level keimanan yang ideal kalau dia tidak berilmu. Berilmu tentang apa, Ustaz? Tentang iman-iman yang tadi disebutkan. Rukun iman yang enam tadi. Gimana kita akan yakni? Makin tentang Allah subhanahu wa ta'ala. Kalau kita tidak punya ilmu tentang Allah. Maka kita harus belajar. Iman kepada Allah itu bukan cuma meyakini bahwa Allah itu ada. Tidak cukup itu. Abu Jahal pun meyakini kalau Allah ada. Jangan kan Abu Jahal. Makhluk yang lebih parah dari Abu Jahal. Siapa? Iblis. Iblis juga meyakini Allah itu ada. Makanya Iblis memanggil Allah apa? Rabbi. Rabbi bima'awwaitani. Dia memanggil Allah Rabbi. Berarti dia percaya enggak Allah ada? Percaya. Jadi meyakini Allah ada, itu belum cukup. Setelah kita meyakini Allah ada, masih ada PR berikutnya. Apa itu? Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta, penguasa, pengatur alam semesta ini. Jadi bukan sekedar yakin Allah ada, tapi Allah ada dan mengatur, menciptakan, menguasai alam semesta ini. Enggak boleh orang... Yang mengakui Allah ada masih meyakini Oh sing bau reksu Sapa Oh sing bau reksu Pantai selatan Sapa manik Namanya orang sudah meyakini Beriman rukun iman yang bernama Gak cukup dia hanya mengatakan Allah ada Tapi dia harus yakin bahwa yang menguasai Yang menciptakan Yang mengatur alam semesta ini adalah Allah Berhenti sampai disitu? Tidak. Dia harus terus mengenal Allah Azza wa Jalla. Lewat apa? Lewat nama-nama dan sifat-sifatnya. Dikaji Ar-Rahman itu apa? Ar-Rahim itu apa? Al-Malik itu? Al-Quddus itu apa? Itulah yang sedang kita rintis. Pengajian malam? Selasa. Senin malam? Selasa. Ngaji Asma'ul Husna. Di mesjid ini. Pada maghrib sampai insya Allah. Kapan Ustaz? Engkau berbada. Eh bersawal. Bukan berbada. Ini kita lagi masa libur sekarang. Romonton sawal itu masa. Nanti kita mulai lagi insya Allah. Cukup Ustaz mengenal Allah dengan nama-nama dan sebelum cukup. Setelah itu kita harus mengikhlaskan. Seluruh ibadah kita hanya untuk Allah Azza wa Jalla Jadi bukan cuma teori saja Tapi ada apa ya? Ada praktiknya Jadi setelah kita mengenal Allah Setelah kita mengetahui Allah satu-satunya pencipta Pemberi rizki, pengatur alam semesta Maka harus ada efeknya Efeknya apa? Efeknya ibadah yang kita kerjakan Semuanya kita murnikan hanya untuk Allah Azza wa Jalla Itulah namanya iman kepada Allah. Berarti kudusinau ya iya. Harus ada ilmunya. Bukan cuma iman kepada Allah. Termasuk iman kepada para malaikat. Para nabi, para rosul. Ini pernah kita bahas. Pernah kita bahas dalam dua tahun yang lalu. Pengajian delapan hari menjelang buka. Puasa di Mesjid Agung Purbalingga, belajar rukun iman. Alhamdulillah sudah selesai, bukunya juga sudah terbit. Belajar rukun iman mudah dan ilmiah. Itu adalah ringkasan dari pengajian selama 8 hari di Mesjid Agung Purbalingga. Mungkin nanti akan muncul lagi buku judulnya Belajar Rukun Islam, tapi rung rampung. Kita sudah 2 tahun. Belajar Rukun Islam. 8 hari tahun kemarin, 8 hari tahun ini, 8 hari tahun depan. Insya Allah selesai belajar Rukun Islam. Jadi harus belajar. Jadi iman itu tidak akan menjadi sebuah keyakinan kalau tidak dilandasi di atas ilmu. makanya kewajiban kita adalah mencari ilmu. Mulanya orang Islam ini menggunakan ilmu hukumnya wajib. Ini sebabnya. Tolabun ilmi faridotun ala kulli muslim. Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Laki-laki maupun perempuan. Hadith riwayat Ibn Majah dinyatakan seharusnya. Sinaw. Ajaqur mulet ilmu? Dunia baik. Selain ilmu dunia, kita butuh ilmu akhirat. Ini yang pertama. Illa alladzina aman. Yang kedua apa? Waamilu solihat. Kalau ingin selamat dari kerugian, maka yang kedua adalah harus waamilu solihat. Beramal solih. Ini penting banget. Kita sering dengar kata-kata amal soleh. Tapi kadang-kadang kita itu tidak berusaha untuk memahami dengan benar. Wa amilu solehat. Beramal soleh. Berarti yang diminta dari seorang muslim itu bukan sekedar beramal. Tapi amalannya itu soleh. Soleh siapa? Apik. Perasaan apik. Perasaanmu masalahnya. Aku punya perasaan. Anda punya perasaan, aku juga punya perasaan. Perasaannya ini benar. Aku merasa apik. Caranya apik. Maka harus ada ukurannya. Baik menurut siapa? Karena yang baik menurut saya belum tentu baik menurut Anda. Yang baik menurut Anda belum tentu baik menurut saya. Kan jadi relatif, bingung kan? Maka ukurannya adalah baik menurut Allah, baik menurut Rasul s.a.w. Kalau ini sudah tidak relatif lagi, sudah menurut Allah baik, menurut Rasul s.a.w. baik. Terus yang baik menurut Allah dan baik menurut Rasul itu yang bagaimana? Kita kan sering dengar ayat... Surat Al-Mulk, surat apa? Al-Mulk, ayat 2. Alladhi khalaqal mawta walhayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala. Allah itu menciptakan adanya hidup dan mati, itu untuk menguji kalian wahai para manusia, siapakah di antara kalian yang ahsanu amala. Apa artinya ahsanu? Yang paling baik, berarti bukan cuma baik. Yang paling baik. Yang paling baik itu yang seperti apa? Dijelaskan oleh ulama kita. Al-imam al-fudhail ibn ayyad. Rahimahullah ta'ala. Kata beliau. Amalan yang paling baik itu. Amalan yang paling ikhlas. Dan yang paling benar. Yang paling apa? Ikhlas dan benar ini adalah ukuran lahir dan batin amalan. Jadi amalan apikwe dideleng lahire karo batine. Jabane karo njerone. Luar dan dalamnya. Dalamnya itu ukuran baik ikhlas. Luarnya ukuran baik itu benar. Benar gue maksudnya bagaimana? Benar itu kalau sesuai dengan tuntunan Rasul. Jadi kalau pengen tahu amalan yang paling baik itu apa? Amalan yang paling ikhlas isinya. Dalamannya niat kita ikhlas karena Allah SWT. Luarnya. sesuai dengan tuntunan Rasul S.A.W. Jadi ketika zikir, itu gak cukup hanya ikhlas. Tapi zikirnya sesuai atau tidak, bacaannya, caranya, waktunya, sesuai dengan apa yang diajarkan sama Rasulullah SAW atau tidak. Ketika sholat, gak cukup hanya sekedar ikhlas. Gak cukup hanya sekedar khusyuk. Luarnya gerakannya sesuai dengan apa yang diajarkan sama Rasulullah SAW atau tidak. Bacaannya, waktunya, jumlah rokaatnya. Itu namanya wa amilus solihan. Maka PR kita kalau ingin selamat dari kerugian tersebut. Harus setelah beriman. Harus beramal solih. Jadi urutannya kayak gue. Orang ingin beriman dia harus berilmu. Setelah berilmu dia beramal solih. Gak cukup dia hanya amal, amal, amal, amal tanpa il. Ilmu gak cukup. Atau kur ilmu, ilmu, ilmu, ilmu gak nganggo. Amal juga gak cukup. Makanya perpaduan antara ilmu dengan amal. Itulah yang akan menyelamatkan dengan izin Allah. Kita semuanya dari dua golongan yang Allah sebutkan di akhir surat al-Fatihah. Wairil maghbubi alaihim waladbolin. Al-maghdubi alihim, orang yang dimurkai oleh Allah adalah manusia-manusia yang berilmu tapi tidak mengamal. Walad-dholin, manusia yang tersesat, golongan yang kedua adalah manusia-manusia yang banyak amal tapi tidak pakai ilmu. Sudah berapa syarat ini? Dua. Illa alladhina amanu, terus wa amilus salih. Syarat yang ketiga, Watawasawbilhak. Saling menasehati dalam kebenaran. Al-hakniku gebe. Berarti kalau orang sudah punya ilmu, sudah beriman, sudah beramal soleh, belum cukup. Kalau dia pengen betul-betul terlepas dari kerugian, Dia harus saling menasehati dalam kebaikan. Ini namanya mengkikis penyakit egois. Aja mikir selamat awaknya deweket. Jangan cuma memikirkan keselamatan diri kita. Makanya perhatikan ayat Al-Quran apa? Ya ayo allatina amanuku angfusakum. Terus, wa ahlikum nara. Wahai orang yang beriman. Jagalah diri kalian dan keluarga kalian. Kita tidak boleh egois. Kita sebagai suami sudah ke masjid, istri kita sholat apa tidak? Ibu-ibu panjenengan sudah ngaji, suami jenengan ngaji atau tidak? Bapak ibu panjenengan sudah rajin tekun puasa, anak jenengan puasa atau tidak? Ini tanggung jawab kita semuanya. Tidak cukup kita hanya sekedar soleh pribadi kita. Kita juga berusaha untuk muslih. Memperbaiki lingkungan kita. Dimulai dari lingkungan yang paling dekat. Siapa? Keluarga. La yu'minu ahadukum. Hatta yuhibbali akhihima yuhibbuli nafsihi. Kalian tidak dianggap beriman. Sampai kalian mencintai saudara kalian Seperti kalian mencintai diri kalian sendiri Hadith Riwayat Bukhari Panjangan bahagia atau tidak dapat hidayah? Senang namun batin? Senang Maka kita harus berusaha Bagaimana keluarga kita pun bahagia seperti kita Mendapatkan hidayah Seperti kita mendapatkan hidayah Kalau kita belum ada perasaan itu Maka kita belum Dianggap beriman Maka masing-masing dari kita berpikir Masing-masing dari kita merenung Introspeksi diri Apa yang sudah saya perbuat Untuk menebarkan kebaikan kepada orang lain Jangan cuma mikir perut Dan apa yang di bawah perut Orang Islam itu gak boleh Pola pikirnya seperti itu Apa kata Bu Yahamka? Rahimahullah. Kata beliau, kalau hidup, hanya sekedar hidup. Kera di rimba pun juga hidup. Kalau hidup sekedar hidup kera. Kenapa kera? Munyid. Ketek. Kera di hutan pun juga hidup. Apakah kita ingin hidup seperti? Munyid kan tidak mau. Kemudian kata beliau apa? Kalau kerja hanya sekedar kerja. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah pun juga bekerja. Apakah kita ingin kerja kayak kebuk? Sekedar untuk kerja, kerja, kerja, kerja. Tidak ada kita terpikir bagaimana kita ikut membela agama ini. Bagaimana kita ikut berperan untuk menyebarkan dakwah ini, dakwah agama ini. Masing-masing sesuai dengan porsinya. Ulama dengan ilmunya. Orang kaya dengan hartanya. Yang ahli komputer dengan komputernya. Yang bisa nyoting dengan nyotingannya. Yang arsitek dengan keahliannya. Mendesain masjid gratis. Gratis susah. Kan tidur. Bukan desain rumah, desain bangunan. Masjid gratis. Pondok gratis. Panti asuhan? Gratis. Ini gratis KB. Yorah KB. Pondok satu desa berapa sih? Rumahnya lebih banyak daripada pondok. Berbuat dong sesuatu buat agama. Jangan cuma mikirkan diri sendiri. Mikirkan juga untuk kepentingan agama ini. Watawa sowbil. Perhatikan di sini. Watawaso Tawaso itu saling menasehati Kalau ada kata saling berarti Dua Komunikasi dua arah Jadi jadikan gue ajakur Senangnya nasehati Kutu siap dinasehati Gue maksudnya dalam rumah tangga Anda sebagai kepala rumah tangga Anda selain punya kewajiban Untuk menasehati istri dan anak-anak, Anda juga harus siap untuk dinasehati oleh istri dan anak. Namanya watawaso. Saling menasehati. Banjangan jadi guru di sekolahan. Banjangan itu guru, bukan manusia suci. Artinya, bisa salah. Selain Anda menasehati murid Anda, jangan gengsi kalau suatu saat Anda dinasehati oleh murid Anda. Itu namanya watawaso, saling menasehati. Ustadz juga berbaik. Jadi Ustadz itu bukan cuma menasehati santrinya. Suatu saat Ustadz salah, santrinya ya menasehati Ustadz. Harus siap. Itu namanya watawaso. Dalam dunia pekerjaan, bos juga siap untuk menasehati dan dinasehati oleh karyawannya. Majikan. Harus siap untuk menasehati pembantunya Dan dinasehati oleh pembantunya Itu namanya Siap Siap Insyaallah Saling menasehati dalam kebenaran Kebenaran itu apa? Kebenaran ya perintah agama Larangan agama Menasehati dalam kebaikan Ayo pada sholat Menasehati menghindarkan dari larangan agama. Ayo jangan berbuat zina. Amar ma'ruf. Nahi mungkar. Yang terakhir apa? Watawa sowbis sober. Saling menasehati dalam kesabaran. Sabar niku apa Ustadz? Sabar niku ngempet. Apa ngempet? Menahan. Menahan diri dari hal-hal yang bersabar Kapan ustadz kita sabarnya? Dalam segala kondisi Terkait dengan konteks ayat ini Sabar ketika beriman Mencari ilmu Sabar ketika beramal Sabar ketika mengajarkan kebaikan Atau berdakwah Karena kan dari kan Illa alladhina amanu wa amilu sholihat Wa tawasu bil haq Ketika kita menjalankan tiga ini, itu butuh sabar. Ketika kita amanu beriman. Untuk mencapai keimanan, ngaji, sinau. Sabar, bapak. Bapak, sabar. Kalau sabar, kenapa? Mendingan ngapu-puri. Ngapu-puri, pengen jalan. Durian mercon. Wistuasi durian mercon. Sabar, butuh sabar. Menuntut ilmu itu butuh? Bukan cuma kitanya saja yang butuh sabar. Orang-orang yang di sekeliling kita juga butuh sabar. Istri kita butuh sabar ketika kita belajar agama. Kadang-kadang istri kita, Pak, ngaji baik. Sing sabar, Bu. Itu. Banjangan ketika masukkan anak ke pondok, butuh apa? Sabar. Sabar, Pak. Iya. Pisahkan sama anak. Ada sebagian orang tua yang tidak bisa pisah sama anak. Mane pisa ke priwe, Mangan sih ke priwe, Ya mangan, Urip-urip, Masa orang urip, Insya Allah, Sabar, Pisa, Perasaan kita harus, Tahan, Harus tekan, Kangen harus kita tahan, Kok nanti kita juga akan pisah, Dengan anak kita, Cepat atau, Lambat, Ketika dia nikah, Pisah sama kita, Ketika dia mati, Pisah juga, Latihan lah, Hidup-hidup, Latihan pisah, Sabar ketika mencari ilmu, beriman. Sabar ketika beramal sholat. Sholat sabar. Beramal sholat itu tidak ringan. Subuh-subuh, ngantuk-ngantuk. Harus berangkat kemana? Masjid. Harus mengeluarkan zakat. Bersodakoh. Butuh kesabaran. Semuanya butuh kesabaran. Apalagi, mengajarkan kebaikan alias dakwah, itu butuh sabar. Jalan dakwah itu bukan jalan yang bertabur bunga. Tapi jalan dakwah itu jalan yang dipenuhi dengan kerikil-kerikil tajam. Kenapa? Karena kita ingin meluruskan orang yang menyimpang. Belok kan lurus maning. Kira-kira ada orang belok suruh lurus pada manut KPH. Aku pengennya kayak gitu. Suruh lurus gak mau dia. Bahkan dia merasa wis lurus. Wis gena-gena belok ngakune lurus. Maka butuh kesabaran. Makanya apa pesannya Lukman? Luqman Al-Hakim pesan apa kepada anaknya? Ya Bunayya, leh anakku, hakimis salah tegakkanlah sorat wa'mur bil ma'rufi wanha'anil mungkir beramar ma'ruflah dan bernahi mungkarlah, ajaklah kebaikan dan segahlah orang dari kemungkaran apa kelanjutannya? wasbir Sing sabar. Alama asal tak menghadapi apa yang akan menimpam. Ini Allah ceritakan dalam surat Luqman ayat 17. Kenapa Luqman al-Hakim setelah memotivasi anaknya supaya beramal sholat-sholat. Supaya amr ma'unai munkar dakwah. Kenapa langsung diiringi dengan sabar. Karena orang yang menegakkan amr ma'unai munkar itu. Pasti akan menghadapi hal-hal yang tidak mengenakan Omongan, kunjingan Kepo banget Mengajak sholat diomong apa? Kepo Jadi jangan kemudian nanti diomong kepo Iya-iya nyonglis lah nyomoh kepo Perupukudanan temenan gue Orang dakwah itu mentalnya harus kuat Ada ngomong orang ini itu Anggap saja angin Kalau memang kita berada di atas Gebel, kebenaran Jadi intinya manusia itu Akan selamat dari kerugian Ketika dia memenuhi empat Syarat yang pertama Amanu, yang kedua Amilus solehat, yang ketiga Watawa sobil hak Dan yang keempat Watawa sobil sober Mudah-mudahan setelah ini kita akan semakin menjadikan surat ini sebagai favorit kita Karena kandungannya. Kita tutup dengan membaca. Subhanakallahumma wa bihamdika ashadu an la ilaha illa anta. Astagfirullahaladzim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.