Transcript for:
Pentingnya Sopan Santun dalam Bahasa Jawa

Tidak kebogopa, artinya apa mbak? Itu gese, lemus rawung itu duas podo. Ojo nganti, melu-melu perkara yang elek. Mengkubi ndak-mendak dati elek. Anak pola bebok kepanah? Kok kepanah? Ke Pradah. anak pola Bobo Keperada tekesin, mbah yang pergi pemindah sing ora-ora bakalan bapakmu sing jadi repot orasan weko takkan takkan ini ono point ujian bahasa Jawa Mbakong dengan dari sinar as kue mengkakan tulang bahaya nah ponjono malah turu kekeselan obat-obat ngapai? tapi ini lalu mbak aku yang kubu kamu tunggu ini ya coba kita jemput tapi ini ya marah repot Hai le sabrang bocah sing-song-song satone nenggelam rumah lebih penting bu Mereka tidak bersopan, mungkin kebiasaan mereka lagi bertemu. Mas, ini gendang maem. Ibu mas, goreng ke Ndok Karo Tempe. Boleh mas? Apa nih? Cengkatlah. Mas, buka opi kok cengkatan. Ayo. Sarapan yang cukup, bener dosi nauh, iso konsentrasi, anak ibu tambah pinter. Eh, ayo, tangannya. Tangan kiwa nopat tangan, saya kabeh, toh bu, saya jahe. Lah ya, apik kabeh. Tapi, nak njejubok, mak aman, kikudungan gue tangan-tangan, orang parang tangan kiwa. Hai mas, ngawur wae, ini lo bu, mau sabrang, mau go kecap? Lah terus ngapain lo kecap ki? Mas, aku tau mau cek buku pelajaran bahasa Jawa, Papsu Posito, ada kalimatnya ne, mulane, yang lagi maem, orang kena kecap, pasti jelas tau, ya buk yo. Oh alah, kuih mau moco salah, panceng tulisannya K, E, C, A, P, tapi moco kuih kecap, duduk kecap. Kecap kini apa bu? Kecap kuih maksudnya yang lagi maem, ono suaranya, kuih orang bareng. Duduk kecap, denger. Kau kok yang nangis gitu? Kenapa? Kenapa ke ibu? Kan tangan aku yang mas Oh no Wes Jangan di rambang ke, maaf Menggunakan wes rambang Diberesin loh piringnya ya Iya ibu Hai Hai Hai bu ibu tapi negosian bu salah pacar atau bu pieto kesan kecil ya besok terkemar kasih sama benco tapi naibu sosok kesan mesir sejilid Hai melihat tasmu gitu Aduh, dikunci Jangan berhenti Peninggile, sang, sang, sang, kesang, peninggile, gondol wewe, pangan bedorokolo, opo di gawa putri doyong, sang, kesang. Kesel Sang Kenapa disini? Ayo upacara. Ano pak, nyuruh ngepunten. Saya tuh kok mau bawa topi. Tadi ibunya Gesang itu telepon bapak, minta dipinjami topi. Karena topimu ketinggalan di rumah, toh. Nih. Gak terlalu, ya pak? Weh sedang, gak mau lupa cara. Tak mau gue kalau dari akan. Pada, menyerang-menyerang putih. Umat! Udah! 3, 2, 1 Sang Bagaimana diserap ini, Soekarno? Tidak, Mas. Alah, tenang. Kan saya lalui rangkaian topi. Aku tidak tahu, Mas. Tidak sulap. Mak, ceng! Topinya masih di tangan. Ya, ya. Tidak, tidak, Ibu. Bisa saya teliti lalui rangkaian topi. Syukur, Ramu. Beri ini, Tadi Siji. Asyik! Bagaimana, Pak? Ya. Apakah ini pusing, Pak? Ya, ini jajarmu. Sebelah sana, mbak. Lalu, ini mengapa tidak kece? Ayo, kamu lihat. Kamu mau ke layangan Rian, mbak? Ya. Kalian. Apa-apa ya, le? Oh, sudah berlayan, le? Ya, mbak. Lepas ini, sore-sore, lu. Tidak kondol, wewe. Wih, surah lu, wewe. Ayo bayu Wah ayo Wah angan lagi Wih gelasnya gak apa-apa Orang ayo, nangis aja Weh Bayu-bayu gak apa-apa, gak boleh ngomong-ngomong Ayo keceplung kalian ya Gak apa-apa, aku ngomong-ngomong Jangan lupa like, share dan subscribe channel ini untuk dapat info terbaru Terima kasih telah menonton! Bu, bu, bu, iya deh, saat itu kan gue bawa cacah goreng. Seng enggal nyali, ya itu turi oraparen mangseli, nyewon pangapun tenyen arap nyelani, mesti kepenak dirasa keneng arti. Suposito pentingkan dunia manusia Akaweru kunlanuri pesantoso Suposito iku warisan putoya Mulotokonco ayo pototindakno