Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Baik ya teman-teman kita lanjut Pelajaran Nahunya ya Disini saya akan menjelaskan tentang Fiil muta'adi dan fiil lazim Namun Saya akan membahasnya satu persatu agar dapat dimengerti dengan baik ya Saya akan menjelaskan tentang fiil muta'adi dulu Fiil muta'adi itu adalah fiil yang membutuhkan maf'ul Saya ulangi lagi, fiil muta'adi itu adalah fiil yang membutuhkan maf'ul Maf'ul itu adalah sasaran Maf'ul itu adalah sasaran atau bisa dikatakan sebagai objeknya. Contoh seperti, saya makan nasi, berarti nasi itu adalah sasaran saya. Saya mengendarai motor, berarti motor itu adalah sasaran saya. Seperti itu ya.
Gampangannya, adapun susunan fi'il muta'adi, itu adalah fi'il, fa'il, dan maf'ul. Saya ulangi lagi, ada pun fiil muta'adi, susunannya itu adalah fiil, fa'il, dan maf'ul. Jadi harus wajib ada maf'ulnya. Contohnya adalah syaribah hasanun al-ma'a.
Lafat syaribah di situ sebagai fiilnya, yaitu fiil ma'adi. Terus yang kedua lafat hasanun, lafat hasanun disitu sebagai failnya, sebagai pelakunya. Terus lafat alma'a disitu sebagai maf'ulnya, sebagai sasarannya.
Sebagai sasarannya, seperti itu ya. Jadi ciri-cirinya. Fi'il, Fa'il, dan Maf'ul.
Hasanun di situ sebagai Fa'ilnya. Ciri-cirinya dia dibaca Rova atau dibaca Boma. Terus...
Al-Ma'a disitu ciri-cirinya maf'ulnya adalah dibaca Fathah. Bukan Al-Ma'u tapi Al-Ma'a. Syaribah Hasanun Al-Ma'a. Seperti itu. Yang artinya Hasan minum air.
Artinya Hasan minum air. La'air itu adalah sasarannya si Hasan. Seperti itu.
Namanya objek di irobnya itu adalah maf'ul. Seperti itu ya. Oke baik ya, sekarang kita lanjut ke fiil lazim. Fiil lazim itu adalah kebalikannya di fiil muta'adi. Kalau yang tadi fiil muta'adi adalah fiil yang membutuhkan maf'ul, yang membutuhkan sasaran, yang membutuhkan objek.
Nah sekarang di fiil lazim itu adalah kebalikannya, yaitu fiil lazim adalah fiil yang tidak butuh maf'ul. Vial yang tidak butuh maf'ul Jadi susunannya itu ada dua Vial Dan fa'il Fi'il dan fa'il Tadi di fi'il muta'adi adalah fi'il, fa'il dan maf'ul Nah sekarang susunannya hanya fi'il dan fa'il Hanya membutuhkan dua susunan itu saja Jadi maf'ul itu tidak perlu Karena dia adalah fi'il yang tidak membutuhkan maf'ul Jadi susunannya ada dua Fi'il dan fa'il Contohnya disitu adalah Dakhola Hasanun Ilal Fasli Hasan masuk ke kelas. Dakholah disitu sebagai fi'ilnya yaitu fi'il mawi Terus lafat hasanun disitu sebagai fi'ilnya Dia itu ditandai dengan rofah dibaca hasanun karena dia jadi fi'il Ilal fasli disitu bukanlah maf'ul Saya ulangi lagi ilal fasli disitu bukanlah maf'ul Kenapa saya bilang dia bukan maf'ul Karena lafat ilal fasli disitu masih membutuhkan kata ilal Contohnya adalah Hassan masuk ke kelas Lafad Dahola Disitu adalah sebagai fi'ilnya Namanya fi'il madwi Terus lafad Hassanun disitu sebagai fa'ilnya Tanda fa'ilnya itu dengan Dengan dibaca rofak, dibaca broma Hassanun Sedangkan Lafat Ilal Fasli di situ posisinya bukanlah sebagai maf'ul. Diingat-ingat ya. Bukanlah sebagai maf'ul.
Kenapa saya bilang dia itu bukan maf'ul? Karena dia itu masih membutuhkan Lafat Ilal. Kata sambung yaitu dalam arti bahasa Indonesia kekelas.
Itu bukanlah sebagai maf'ulnya. Akan tetapi dia itu susunan jermajerur. Karena dia masih membutuhkan lafat ilah.
Membutuhkan lafat ilah. Maf'ul itu tidaklah membutuhkan lafat ilah. Atau huruf cer itu tidak membutuhkan. Ingat-ingat, maf'ul itu tidak membutuhkan lafat ilah.
Atau huruf cer itu tidak membutuhkan. Dia langsung ke objeknya. Dia langsung ke bendanya.
Saya minum air, langsung ke airnya. Jadi tidak seperti saya meminum ke air, itu salah ya. Jadi dia itu langsung ke airnya, langsung ke bendanya, langsung ke sasarannya. Saya mengendarai motor, jadi motornya itu langsung.
Jadi bukan saya mengendarai ke motor, itu salah. Jadi seperti itu ya, maf'ul itu langsung ke objeknya, langsung ke sasarannya. Dia itu tidak membutuhkan kata sambung seperti ilah atau huruf cer yang lainnya.
Jadi maf'ul itu langsung ke sasarannya. Ilal fasli disitu kan membutuhkan huruf cer yaitu berupa ilah. Maka itu tidaklah dikatakan sebagai maf'ul. Seperti itu ya. Makanya dia termasuk fi'il azim.
Dahola itu. Alhamdulillah ya baik untuk hari ini pembahasan nahunya saya kira sudah cukup di bab fiil muta'adi dan fiil lazim silahkan buat antum yang kurang paham tentang yang saya terangkan ini antum bisa mencantumkan pertanyaan di kolom komentar insyaallah saya akan menjawabnya jika saya bisa ya saya akan menjawabnya semampu saya Baik ya, saya akhiri. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.