Halo, dengan Bang Ripi disini. ROG Ally X ya, akhirnya aku kesempatan untuk pegang juga. Pada saat video ini dibuat, Doi masih PO sebulan dia. PO sebulan aku males banget. Jadinya karena pengen cepet, aku pinjam ke Asus.
ya sementara minjem dulu ya rencana sih pengen beli tapi nanti aja lah mesti nunggu SNI dan terima kasih kepada ASUS sudah minjemin anyway bagi yang awam jadi versi X ini mengusung beberapa improvement yang paling disorot adalah baterainya meningkat 2 kali lipat jadi 80 Wh wow itu besar sebelumnya pada ROG ally yang tanpa embel-embel X kan cuma 40 Wh kompetitornya paling rata-rata di 40-50 Wh steam deck yang aku pakai sekarang ini 50 Wh yang steam deck OLED ya so disini beneran monster baterainya eh gimana battery life nya bang? langsung aku spill ya jadi aku jajal nge-game bukan nge-game sih tepatnya ya aku jalanin forza horizon 2005 aku jalanin benchmarknya secara ngelup terus-menerus ya kan jalanin benchmark disitu experience nya mirip kayak lagi pas nge-game biar didapetin hasil yang konsisten dan aku bisa dapetin battery life 2 jam 54 menit hampir tiga jam mau di opsi refresh rate layar di 120Hz atau 60hz hasilnya cuman selisih satu magnet ya yang 60hz sedikit lebih hemat. Sebagai gambaran di handheld PC gaming Windows kompetitornya misalnya di Advan X Play aku udah pernah review waktu itu ya disitu aku bisa dapetin battery life pas di 2 jam doang.
So extra battery life di sini extra ya kurang lebih hampir sejam tentu lumayan banget. Bahkan bisa apet lagi bila menggunakan opsi grafik yang lebih rendah atau mainin game-game yang lebih enteng, yang lebih jadul. Dan sekedar info settingan yang aku gunain ketika ngetes battery life pake game Forza Horizon 5 yaitu TDP di set di 17W brightness layar di 50% kemudian volume-nya di 20% refresh rate-nya di 120Hz, resolusi gamenya di FHD dan grafik preset-nya di medium dengan FSR aku set nih.
di balance. Habis itu RAM-nya jadi RAM-nya juga ikut membesar kok harus gini sih bang? Saru Jadi di ROG LA yang biasa kan RAM-nya cuma 16GB nah disini meningkat jadi 24GB Fahedahnya tentu alokasi VRAM bisa kita maksimalin mengingat game-game keluaran terbaru idealnya butuh VRAM kurang lebih 6-8GB So VRAM yang defaultnya di 4GB aku set ke 8GB sekalian via software Armory create-nya dengan mudahnya Abis itu improvement apa lagi yang ditawarin dari ROG Alloy X ini Storage-nya sekarang 1TB Di ROG Alloy yang biasa kan cuma 512GB Belum lagi tipe SSD yang sekarang dipakai juga lebih umum disini Lebih gampang dicari partnya di pasaran Pakai tipe 2280 kalau salahnya Dan tak lupa sekarang port USB-C-nya ada 2 Yang satu ini yang baru adalah USB 4 Mantap Dan segera info untuk ngecas baterainya dari 5% hingga full Butuh waktu 1 jam 50 menit 6 menit intinya semua upgrade disini pastinya kudu dibayar dengan harga yang jauh lebih mihil, harganya 14 juta kembali 1000 worth it gak sih atau mending disikip aja soalnya harganya mahal aku ceritain pengalamanku 5 harian ini bersama si ROG Alive X Burinya solid dan kini berwarna hitam, which is aku lebih demen daripada warna putih yang terdapat pada varian ROG Alloy yang non-X.
Warna hitam tentu nggak cepat kotor. Dimensinya tentu juga jadi lebih tebel ya, daripada yang ROG Alloy yang versi biasa. Tapi masih manusiawi sih untuk digenggam ya.
Ya, desain bodi overall 11-13 lah. Nggak terlalu jomblang bedanya dengan varian yang non-X. Gripnya sini bagian bawah kini lebih melemkung ya. Terus tombol ini, trigger-nya di sini lebih gede.
R2-L2-nya. Lebih gede lebih mantep ditekan. Namun ekstra trigger di bagian belakang sini jadi mengecil. Tapi masih usable sih. Mau dengerin suara tombolnya.
Analognya. Ya singkatnya overall button-buttonnya nyaman, tactile, joysticknya presisi. Sedikit keluhanku paling di desain D-pad-nya.
Ini desain D-pad-nya sekarang jadi simple ya. Namun dari segi ergonomi jadi better karena lebih pw untuk menekan pada segala sudut. Dan lagi-lagi terdapat LED. pada joysticknya.
Menurutku cuman gimmick dan cuman pemanis. Yang beli handheld PC gaming harga segini tentu para bapak-bapak ya. Para bapak-bapak tentu gak demen yang kelap-kelip happy-happy kayak gitu.
Yang setuju gak cuman? Yang setuju gak cuman? Kemudian yang aku sayangin paling di layar ya, tidak ada perubahan spek.
Kalau misalnya layarnya meningkat size-nya pakai rasio 16 banding 10. Syukur-syukur pake OLED sekalian, kayak di Steam Deck OLED ya. Maka tentu lebih joss lagi dari segi penampilan khususnya. Mungkin bakal terwujud di ROG LI2 di tahun depan mungkin.
Intinya wujudnya si ROG LIX ini jadi berkurang kegantengannya gara-gara jidat dan dagu layarnya yang tebel. Cakapan Steam Deck OLED-ku lah, layarnya full ya. Tapi ini baterai dan performanya lebih inferior.
Terus kalau speaker, klaimnya speknya juga sama. Speakernya ya cukupan lah kualitasnya. Anyway, soal performa. Jadi performa dapur pacu tentunya masih pakai si AMD Ryzen Z1 Extreme.
Namun secara teori... kudunya disini bisa ngehasilin fps yang secuil lebih banyak berkat VRAM yang lebih gede serta RAM yang lebih gede. Aku gak bandingin langsung dengan ROG LIGONE Xtreme karena aku gak pegang unitnya.
Singkatnya buat gaming-game berat game-game yang yang terbilang masih baru ya, overall masih ngangkat, tapi tentu grafik presetnya mostly ya di set ke medium atau low lah dengan resolusi di FHD bahkan HD, ya tipikal kayak di handheld PC gaming jaman now ya bisa kalian lihat ya hasil benchmarknya ya target minimal 60 fps pada beberapa game dapat terpenuhi ingin dapetin fps yang lebih gede maka bisa pake TDP yang lebih gede pula, yaitu TDP 25W, yang turbo ini ya, namun tentu TDP yang lebih tinggi makan banyak daya baterai lebih boros. Pengen lebih nendang sekalian performanya, colokin aja chargernya ya. Maka akan keunlock TDP yang 30W.
Alhasil performa dan fps-nya jadi lebih meningkat lagi. Yaitupun kalau kalian pengen mainnya sambil dicolok listrik sih. Ya selama pemakaian alih-alih aku pake TDP yang 25W aku pake yang 17W aja lah.
Agar baterainya lebih awet ya. Punya NLPC Gaming tentu prioritasnya di baterai yang awet. Apalagi disini baterainya sekarang udah tambah gede.
Resolusi game juga kan. Kadang aku turunin ke HD guna dapetin fps yang lebih tinggi. Khususnya pada game-game berat teranyar yang haus sumber daya.
Game berat teranyar yang haus sumber daya contohnya kayak misalnya Cyberpunk, Metro Exodus, Kalisto Prokotol, Prokotol. Game-game terbaru ya. Resolusi HD tentu merupakan kunci praktis guna nongkrak jumlah fps. Targetku untuk handheld PC gaming ya biasanya ada di rentang 45-60 fps.
Itu tentu dah pewe. Dan untuk beberapa game ketika dijalankan pada resolusi non-native, yaitu pada resolusi HD di layar FHD, maka bakal tampak kurang sharp di beberapa game. Dan untuk ngakalinnya, maka bisa manfaatin fitur AMD Image Sharpening. yang sebenarnya bisa diakses via command center dari software-nya Armoury Crate, software-nya Asus ya, namun sepertinya ngebug, kagak mau jalan dari sini. Solusinya bisa langsung akses aja image sharpening yang ada di software AMD Adrenaline.
Abis itu jalanin gamenya dan lihat perangkatnya. perbedaannya. Contohnya pada game yang lagi hype ini ya, Black Myth Wukong. Kelihatan makin tajam walaupun pake resolusi cuman di HD. Jadi Black Myth Wukong ini gamenya pake ini ya, Unreal Engine 5. Which is butuh spec requirement yang gede.
Game action souls like kayak gini idealnya dimainin di FPS yang tinggi. Ya syukur-syukur at least di 60 FPS. Dan untuk mencapai target tersebut maka tentu grafik presetnya kudu di set ke low. Dengan resolusi di HD.
Dengan TDP di 17.000. watt ya. Kalau pengen resursi FHD bisa pake TDP yang 25 watt. Dan itu pun opsi FSR frame generationnya juga diaktifin. Dan experience-nya lancar.
Mungkin pas awal-awal mulai cuma di 30-40an fps karena lawan boss ya. Tapi setelah ke map-nya, ke wall-nya, terjun ke wall-nya, fps-nya jadi di atas 60. Intinya untuk sektor performa udah tergolong nyenengin banget sih untuk kelas NLPC gaming jaman now. Habis itu berhenti ke software bahannya Armoury Crate jadi singkatnya fiturnya ini komplit ya namun kadang suka ngebug.
Baru komentar. di command center 3 kali aku pencet gak ke nol menunya kadang, kudu di minimize dulu gamenya baru dibuka lagi terus beberapa fitur di command center lainnya misalnya contohnya fps limiter kadang bisa langsung jalan ketika diaktifin namun kadang gamenya kudu di restart dulu biar bisa aktif fps limiternya gunta ganti tdp kadang ada sedikit delay terus apa lagi ya? silahkan ditambah aja di kolom komentar ya terlepas dari kekurangan tersebut software Armory Crate ini menawarkan UI serta asal kustomisasi yang intuitif sih.
Nah, terakhir soal harga. Menurutku harganya si ROG Ali X ini saat ini masih mehlu. Menurutku randa overpriced.
So, alternatifnya kalau kalian pengen ngebet ya, pengen punya handheld PC gaming pertama misalnya ya, ya mending beli varian ROG Ali yang non-X, yang biasa, yang Z1 Extreme lah. Harganya sekarang udah di 7,5 jutaan. Performanya mirip lah, ya mungkin 11-12 ya, dengan yang di sini ya, karena di sini kan lebih gede RAM-nya.
Dan beda signifikan di baterainya pastinya. ini baterainya 2x lipat lebih gendut ya kalau pengen baterainya lebih hapet di ROG yang Z1 Extreme mungkin bisa diakalin dengan ditempel powerbank di belakang gitu ya tapi tentu jadi lebih ribet dan gak banget, yang ngeluarin duit 14 juta kembali 1000 ya mending buat beli laptop gaming sekalian aja yang jauh lebih powerful ya, performa RAW nya lebih perkasa dan lebih future proof juga, tapi laptop gaming tentu tidak supportable ini ya, beda fungsi dan beda ergonomi juga ya Ngonggol game santoi sambil sendiran, sambil ongang-onggang, sambil ngumpet. Bisa pake kayak ginian.
Doi merupakan jawaban dari problema HLPC gaming zaman now yang umumnya pada nanggung battery life-nya. Disini lebih awet. Sekaligus sebagai penyempurnaan dari ROG Alive Z1 Extreme yang boros baterainya.
Bukan sebagai penerusnya ya, penerusnya tahun depan. Sebagai yang konsen terhadap budget menurutku lebih worth it untuk menunggu saat. doi harganya turun atau mungkin sekalian beli ROG Alize itu yang tahun depan bakal nol tentu dengan harga yang lebih mahal lagi terus kapan belinya bang?
gitu aja reviewnya, salam bapak-bapak gamers