Saya bilang, Pak Erlang, Anda akan diamputasi oleh Jokowi. Dia keluar. Nggak mau denger suara saya.
Jadi kan, gue nggak pernah salah bikin analisis gitu. Saya tadi janji ke Bang Roky, saya nggak tau Bang Roky menyimak apa tidak ya, apa yang kemudian disampaikan tadi oleh PLT Ketua Bumparte Golkar, Agus Kumiwang Kartasasmita. Tapi menyimak ataupun tidak, saya ingin komentar dari Bang Roky, silahkan.
Oke. Tapi nyimak nggak tadi semua tanya dulu? Nyimak apa? Nyimak kalimatnya apa? Nyimak wajahnya.
Dua-duanya lah. Ada, nggak perlu lihat kalimatnya. Lihat wajahnya dari awal, mutia aja.
Wajahnya tidak gembira untuk mengucapkan sesuatu yang diputuskan sebetulnya di dalam rapat partai. Agus Kumiwang juga mengalami delirium, terbatah-batah untuk mengucapkan. Kan dia mesti edit kalimatnya. Jajaran di belakang dia itu wajahnya. ajanya sama muram itu intinya begitu kan jadi dari awal kita tahu kimianya ini ya kimia dalam tabel kimia ini yang namanya golongan alkali tanah itu yang belajar kimia lebih barang yang ia nggak penting sebetulnya lain dengan di tabel periodik sebelah kiri itu namanya helium itu Golkar berubah dari helium jadi alkali tanah hai hai Kalau Anda pernah belajar kimia, susunan berkala, ya itu tabel berkala itu.
Itu pasti di belakangmu ada tulisan-tulisan tadi white coffee itu, itu sama. Mana lebih baik? Black coffee atau white coffee itu?
Ya Pak Aiman, ngobrol sedikit. Tergantung dimana yang kasih gula? Dua-duanya gak pake gula.
Kalau kasih gula, dua-duanya manis. Pertanyaan saya, mana lebih pahit? Black coffee atau white coffee?
Dan jawabannya adalah? Ya, saya mau tanya kamu dulu. Saya pindahin gak yang sponsor acara ini?
Kenapa? Lebih pahit. Kenapa?
Ya, dia kira-kira. White coffee katanya. Kalau cara berpikir Rocky itu harus dibalik dari umum, ya kan? Orang mungkin berpikirnya black coffee, ah kita jadi white coffee.
Kelihatan putih tapi pahit, gitu kan? Nggak mainstream lah, gitu. Maksudnya memunculkan paradoks, mungkin begitu ya?
Ya, dia... Dia tidak berpikir, dia cuma mengira-ngira, pikiran saja. Kenapa disebut black coffee, kenapa disebut white coffee itu?
Kadar dari white coffee itu, kafenya lebih tinggi dari black coffee, karena roastingnya beda. Itu aja intinya, Tuhan. Jadi kalau saya terangkan baru review, ah bener kan?
Iya tapi dia menduga tadi, menebak gitu, bukan menganalisi. Sama tadi, white coffee, orang gak ada yang namanya white coffee. Kopi itu pasti hitam itu.
Tapi mengucapkan white coffee lalu dipikirannya, oh itu lebih sedikit kadar bitterness-nya. Tapi sebetulnya dia lebih pahit. Golkar juga begitu akhirnya kan.
Memunyikan sesuatu padahal sebetulnya wajah mereka itu wajah white coffee itu. Bitterness. teriris gak bisa ngapain bayangan partai gede itu nggak bisa ngomong-ngomong datang dengan konversi persia orang udah tahu dari awal pasti begitu PLT nya adalah Agus Mubiwang kita udah tahu dari awal tuh bisik-bisik di dari tiga bulan lalu satu waktu di pertemuan Golkar ke-23 bulan lalu saya diundang di depan saya dapat Erlangga Ibrahim saya bilang Pak Erlangga anda akan diamputasi oleh Jokowi itu dia keluar kamu denger suara saya jadi kan gua nggak pernah salah bikin analisis itu perang Ibrahim R langgar tato-tato di depan saya mungkin dia tersinggung sebelum anda akan diamputasi oleh Presiden Jokowi dia langsung berdiri saya masih tegur Pak Erlang kemana kan Anda undang saya bicara kenapa namun tinggal tuh simpelnya silakan itu Jadi hal semacam ini bisa diduga dengan kalau otak kita jalannya benar kita bisa tahu tuh Ujung dera elang gak ada dimana itu, apalagi dengan peristiwa Jakarta hari-hari ini kan Jadi sebetulnya sesuatu yang dengan gampang kita duga itu itu tinggal tunggu waktu aja kenapa karena Jokowi enggak mau Erlangga buka seluruh kejahatan Jokowi ketika Jokowi lenser erangat tahu semuanya tuh simpel pokoknya langgan kalau bisa yang lain juga dan kenapa musti Erlangga yang lain siapa ya kalau Anda katakan ketua umum berarti ketua umum yang lain harusnya tahu dong.
Itu kan logika. Enggak, enggak. Saya cuma bilang Erlangga tahu.
Kalau ketua umum yang lain tahu, pasti ketua umum juga diganti oleh Jokowi. Pertanyaan saya kenapa kemudian Anda menduga Erlangga tahu, bukan ketua umum yang lain? Saya menganalisis, dan Erlangga memang adalah menkoperekonomian. Dia tahu lalu lintas uang, dia tahu bagaimana segala macam hal, bahkan yang dia dikenakan, biasa mau ditangkap.
Soal isi... Bentar, bentar. Saya harus challenge aja.
Enggak. Kalau seperti itu, Bu Sri Mulyani juga dalam ancaman dong, kalau logikanya seperti itu. Dari awal dia diisir-isir ancaman. Nyatanya tidak, tidak pernah diperiksa, tidak pernah angka hukum. Artinya apa?
Ya apa artinya kalau ini gak pernah diperiksa? Artinya analisa anda salah. Artinya Sri Mulyani tidak berbahaya bagi Jokowi. Dia gak punya partai apa bahayanya Ibu Sri Mulyani? Golkar punya partai.
Itu soalnya, yang mengamankan... Tanpa punya partai pun bisa bersuara. Bagaimana caranya Sri Mulyani mengamankan Jokowi kalau Jokowi ada dalam persoalan hukum?
Di DPR. R langga punya vaksin di DPR, PDIP punya tuh. Kan masalahnya mesti ada perlindungan politiknya, si Rulani nggak mungkin bikin perlindungan politik pada Jokowi.
Itu logikanya begitu, saya teruskan apalagi. tapi ini kan ini kan ini kan asumsi Anda ya bebas-bebas aja kalau ditanya buktikan Anda belum tentu punya bukti ngapain kasih bukti padahal yang transparan dari awal kita tahu dari kekuasaan logika kekuasaan gak perlu ada bukti materialnya logika kekuasaan dari Jokowi dari awal itu aja konstan jadi dengan mudah kita tebak logikanya apa susahnya mendepak logika politik Pak Jokowi itu gampang banget apa bedanya logika Anda dengan logika utak atik Gatuk saya gak pernah utak atik utak atik itu orang yang gak pakai logika Di mana saya utak-atik? Dari awal saya terangkan.
Logika yang kemudian Anda bangun, yang kemudian seolah-olah benar, tapi tidak terjadi seperti itu karena buktinya tidak ada. Nol. Kalau orang sekarang bilang, zonk.
Oke, oke saya minta maaf. Ternyata R Langka tidak mundurkan diri ya. Ternyata Agus Miwang tidak jadi BLT.
Di mana? Kan saya bilang tadi, menurut saya Anda, Erlangga Hartarto, di depan saya saya bilang Anda akan diamputasi. Nggak ada wartanmu bertanya. Pak Erlangga waktu itu mungkin tersinggung, dia keluar dari ruangan itu kan.
Saya tegur dia tuh, Anda undang saya, kenapa Anda tinggalin saya? Jadi ada sesuatu di situ tuh, kalau Anda alami itu secara fenomenologis tuh. Itu dasarnya. Sama tadi Pak Risa, ya enggak kita enggak beli partai, ya memang enggak dibeli partai-partai itu. Partai-partai itu menawarkan diri, bukan dipaksa dibeli.
Mereka menjual dirinya. Ya orang yang jual diri kan harganya rendah kan? PKS jual diri, PKB jual diri, Nasrim bakal lagi jual diri lagi kan?
Kan rendah harganya itu. Kalau predisi Anda sekarang, saya boleh tanya nggak predisi Anda ke depan? Karena Anda tadi sudah predisi sebelumnya, beberapa bulan lalu. Ya apa aja, tanya aja apa?
PLT-nya, Air Langga akan diambutasi. Iya. Ke depan siapa yang akan jadi ketemu Partai Golkar? Ya jagoan PLT. Siapa?
Siapa yang paling jago bagi-bagi BLT? Oh, BLT atau PLT maksudnya? Ya, Agus, gue bilang PLT. Ya.
Bakal ketuanya BLT. Bakal ketuanya PLT? Oh, BLT. PLT.
Oke. Ya, BLT siapa BLT? Singkatan dari apa BLT?
Coba. B-nya siapa? Siapa, Bang?
Silahkan. Hai pakai pakai makanya ya pakai-pakai merah-merahnya apa nanti kalau disebut udah cukup oke oke kita buktikan nanti ya enggak perlu omongan dari Rocky gerung hai hai Tanggal berapa nih? 13 Agustus 2024 yang menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar pasti ya, saya boleh bilang pasti adalah Bahlil Lahadalia.
Saya bilang BLT, yang bilang Bahlil dia tuh. Baik, kita kembali saat lagi teplop sama kami Rakyat Bersuara.