Catatan Kuliah: Pengertian dan Sejarah Demokrasi
1. Apa itu Demokrasi?
- Asal Kata: Dari kata "demos" (rakyat) dan "kratos" (kekuatan) = "kekuatan rakyat".
1.1 Definisi Menurut Tokoh
- Franklin D. Roosevelt: Pemerintah adalah diri kita sendiri, bukan kekuatan asing. Penguasa utama adalah pemilih.
- Benito Mussolini: Demokrasi hanya indah dalam teori; dalam praktik adalah kekeliruan.
- Aristoteles: Demokrasi adalah ketika orang miskin berkuasa.
- Abraham Lincoln: Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
2. Sejarah Demokrasi
2.1 Awal Mula
- Yunani Kuno (508-507 SM): Sistem demokrasi langsung, pemilihan acak warga.
- Sparta (700 SM): Voting dengan sistem skor, diikuti pria berusia minimal 30 tahun.
- Republik Romawi: Mengadopsi sistem pemerintahan republik, menciptakan Senat sebagai perwakilan rakyat.
2.2 Perkembangan Selanjutnya
- Abad Pertengahan: Sistem pemilihan suara terbatas, seperti Magna Charta (1215).
- Amerika Utara: Majelis burgesses (1619) dan koloni-koloni bersifat demokratis.
- Revolusi Perancis: Deklarasi hak asasi manusia (1789).
2.3 Abad 20
- Demokrasi liberal tumbuh, meski ada tantangan (Great Depression, fasisme).
- Banyak negara, terutama di Eropa dan bekas Uni Soviet, mengadopsi sistem demokrasi.
3. Ciri-Ciri Pemerintahan Demokrasi
- Konstitusi: Mencerminkan kepentingan rakyat.
- Perwakilan: Kedaulatan rakyat diwakili oleh yang terpilih.
- Pemilihan Umum: Kegiatan politik untuk memilih pemimpin.
- Partai Politik: Sebagai media dalam demokrasi.
- Kekuasaan Terpisah: Pembagian kekuasaan.
- Tanggung Jawab: Pihak terpilih harus bertanggung jawab kepada rakyat.
4. Prinsip-Prinsip Demokrasi
- Kedaulatan rakyat.
- Persetujuan pemerintah dari yang diperintah.
- Hak minoritas dilindungi.
- Jaminan hak asasi manusia.
- Pemilihan bebas dan adil.
- Kesetaraan di depan hukum.
- Proses hukum yang wajar.
- Pembatasan kekuasaan pemerintah.
- Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
- Nilai toleransi dan kerjasama.
5. Jenis-Jenis Demokrasi
- Demokrasi Langsung: Warga terlibat langsung.
- Demokrasi Perwakilan: Pemilih memilih wakil.
- Demokrasi Parlementer dan Presidensial.
- Monarki Konstitusional: Kerajaan dengan parlemen.
- Demokrasi Liberal dan Sosialis.
- Demokrasi Kosmopolitan.
6. Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi
6.1 Kelebihan
- Keberagaman keputusan.
- Transisi pemerintah yang lebih lancar.
- Mendorong keterbukaan dan pengawasan.
- Rasa memiliki warga negara.
6.2 Kekurangan
- Fokus jangka pendek.
- Tirani mayoritas.
- Bergantung pada sejarah dan budaya.
- Potensi kebuntuan politik.
- Membutuhkan warga yang terdidik.
- Biaya pemilu yang tinggi.
- Janji politik yang tidak terjaga.
7. Negara-Negara dengan Sistem Demokrasi
7.1 Negara Demokrasi Penuh
- Norwegia, Denmark, Swedia, Selandia Baru, Australia, Swiss, Kanada, dll.
7.2 Negara Demokrasi Tidak Sempurna
- Argentina, Indonesia, India, Israel, Italia, Filipina, dll.
Semoga penjelasan tentang demokrasi ini dapat meningkatkan pemahaman kita mengenai esensi dan penerapan demokrasi.