Transcript for:
Amanah dan Tanggung Jawab dalam Kepemimpinan

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirrabbilalamin Wassalatu wassalamu ala rasulillahil garim Nabiina wa sayyidina muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in wa ba'd Saudara-saudariku sebangsa setanah air, dimanapun berada, semoga video ini senantiasa menemui kita dalam keadaan yang sehat, baik, dan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT untuk menata seluruh aktivitas kita dan menjalannya dalam kerangka kehidupan yang mulia sehingga berpotensi mendapatkan riba dan cinta Allah SWT. Video ini dibuat yang pertama ingin ditujukan untuk memberikan doa khususnya bagi saudara-saudari kita yang pada hari Selasa lalu, tepatnya 1 Oktober Oktober 2024 dilantik di Gedung Rakyat untuk menjadi bagian dari perwakilan rakyat Indonesia. Baik itu Dewan Perwakilan Rakyat pun demikian. Dewan Perwakilan Daerah DPD, juga tentunya Madlis Permusawaratan Rakyat yang dengan segala peraturan dinamika yang ada bahkan telah tersusun paket kepemimpinan baik di MPR, di DPR, hingga DPD. Saya ingin mengingatkan bahwa apa yang telah didapatkan berupa pelantikan, penugasan, dan tentu itu adalah amanah yang Allah titipkan dan dengan titipan itu ada hal yang kelak akan dipertanggungjawabkan teman-teman di DPR dengan namanya Dewan Perwakilan Rakyat fungsinya diatur di pasal 69 sampai 70 di undang-undang nomor 17 tahun 2014 dengan memiliki tiga fungsi utama yaitu legislasi, menyusun, dan membahas undang-undang, ada juga fungsi fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Keseluruhan itu tentu mewakili seluruh rakyat Indonesia, bukan mewakili dari partainya. Dan Anda disumpah dengan kitab suci masing-masing. Yang Muslim disumpah dengan Al-Quran. Dan sumpah itu berupa komitmen untuk memperjuangkan, bukan hanya aspirasi, tapi juga amanat dari keterwakilan seluruh rakyat yang mengantarkan Anda berada di kursi DPR di Senang. Senayan itu tentu tidak disumpah dengan ada RT partai tentu tidak disumpah dengan kebijakan-kebijakan partai tapi tingkat tertinggi yang diletakkan di atas kepala anda seluruhnya yang menjadikan anda sah sebagai perwakilan dari rakyat Indonesia perwakilan dari orang-orang yang mempercayakan rakyat itu kepada anda semua dan menjadikan sumpah itu sebagai beban yang kelak di pertahun-tahun menjawabkan di hadapan Allah SWT saya ingin memberikan ilustrasi supaya tugas-tugas itu bisa terasa khusyuk ditunaikan, tugas-tugas itu bisa menjadi serius untuk dijalankan dan tugas-tugas itu menjadi satu peluang ibadah yang kelak dibawa kepada Allah SWT dengan rasa bahagia tentunya dan ringan hisabnya teman-teman jika Anda mendapatkan suara untuk masuk masuk ke DPR, misal saja, saya beri gambaran, ini hanya permisalan saja, 100 ribu. Dan dengan itu Anda dipandang sah terpilih, lalu kemudian dilantik. Artinya Anda membawa amanat dari 100 ribu orang, dan Anda akan dihisap dengan 100 ribu orang itu yang memberikan kepercayaan kepada Anda untuk terwakili dalam fungsi-fungsi tadi. Fungsi untuk bisa memberikan satu pengawasan. Bagi instrumen pemerintahan di eksekutif yang seluruh kebijakannya ketika dieksekusi tentu akan berdampak kepada rakyat. Bagaimana rakyat yang Anda wakili mendapatkan kenyamanan, mendapatkan hak mereka dengan baik, dan disitulah kemudian hisab, kelak akan dipertanggungjawabkan. Alhamdulillah, biasanya kita secara psikologis merasakan satu dorongan kebahagiaan ketika mendapatkan sesuatu. Hal yang wajar ketika... teman-teman dilantik merasakan satu ekspresi kegembiraan, kebahagiaan dengan pakaian-pakaian terbaik yang dikenakan, pakaian formal yang menunjukkan satu kondisi yang sangat baik. sangat tampil ideal, tampil terhormat tentu kami pun sangat merasa bersyukur dalam keadaan yang baik itu namun demikian, jangan sampai segala kehormatan itu, hingar-bingar itu kalah ketika dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT berubah menjadi satu kekhawatiran yang pekat berubah menjadi kegelisahan yang dahsyat karena tidak sempurna menunaikan tugas-tugas yang diamanatkan Allah memberkati memberikan satu hukum, dan sifatnya pasti di dalam Al-Quran bahwa roda kehidupan itu akan selalu berputar. Sekarang ada yang bertugas, ada yang mengulang, menambah, menyempurnakan tugasnya kembali, tapi ada yang kemudian bertukar, yang baru masuk, yang lama selesai. Ada yang mencalonkan tidak terpilih kembali, ada yang baru mencalonkan kemudian masuk. Demikianlah roda kehidupan berputar. Kata bijaksana yang mengatakan sekarang kita di atas, mungkin besok ada di tengah, lusa ada di atas. dibawa, naik kemudian kembali ke atas. Demikian hukum kehidupan bekerja. Bila dikaitkan dengan tugas saat ini, tentu seluruh tugas akan berakhir. Yang menjabat di eksekutif akan berakhir. Menjabat di legislatif juga berakhir. Tidak ada yang abadi dalam jabatan itu. Tapi sesungguhnya sesuatu yang dituntaskan, menyelesaikan yang sekarang, tapi akan menghadapi sesuatu yang baru. Teman-teman yang telah bertugas di DPR, ada yang 10. 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, tugasnya selesai. Tapi hisabnya baru akan dimulai. Karena itu akan lebih baik bila yang telah purna juga mengevaluasi, memperbanyak untuk bisa merenung, berkontemplasi, menghisab sebelum dihisab. Yang dengan itu banyak hal yang kemudian bisa dikoreksi kembali, dipertimbangkan, diistighfari sebelum kembali kepada Allah SWT untuk menghadapi hisab yang pasti akan dijalankan. Tugas kami. Kami dari para ulama tentu yang pertama mendoakan. Semoga yang telah menyelesaikan tugasnya, diberikan hidayah oleh Allah SWT, petunjuk-petunjuk, untuk kembali menghisap, mengintrospeksi, memperbaiki, dan juga menutupi hal-hal yang mungkin belum dijalankan secara baik. Kemudian untuk yang terpilih saat ini, kami turut mendoakan, semoga diberi kekuatan, kesadaran, dan kemampuan. kemampuan oleh Allah SWT untuk mengemban amanah dengan baik ini bukan proyek untuk mengembalikan modal untuk masuk ke Senayan mohon maaf dengan kata-kata ini jangan sampai kemudian pelantikan itu hanya untuk sekedar mendapat fasilitas dari SK pelantikan yang akan digadaikan hanya untuk mengembalikan modal tugasnya bukan itu lebih daripada itu ada tugas-tugas besar yang tentunya akan dibawa sebagai pertanggung jawaban sekali lagi Sekali lagi di hadapan Allah SWT. Teman-teman di DPR, teman-teman di DPD, teman-teman di MPR. Dan tentunya dalam hitungan hari juga di eksekutif akan mengalami pergantian. Saya ingin memberikan satu pesan yang ingin menguatkan di antara kita. Saatnya kini kita bersinergi, berpikir lebih strategis, dan merenungkan bahwa dunia ini sedang tidak baik-baik saja. Sekali lagi, dunia tidak sedang baik-baik saja. Kita mengetahui. Tapi eskalasi yang terjadi di kawasan saat ini semakin meningkat. Dan tentu itu akan sangat berpengaruh. Multi-flare efeknya akan kemana-mana. Dan secara tidak langsung, kita juga akan mendapatkan bagian dari hal-hal yang terjadi di kawasan, baik itu yang terjadi saat ini di wilayah Timur Tengah, ataupun juga bahkan di Eropa, atau krisis yang terjadi di Amerika sendiri, atau juga lingkungan kita di Asia atau Asia Tenggara. Tentu kita harus punya satu visi yang besar. dan panjang, ada Indonesia emas yang ingin kita capai, tapi menuju ke sana, ada perbaikan-perbaikan yang harus kita segera sama-sama renungi, untuk segera ditutup dan diperbaiki, perbaikan mental cara berpikir, perbaikan tentang kondisi kita secara umumnya, saya kira saatnya kita bersinergi melihat bahwa, mohon maaf banyak hal yang berubah perhatikanlah mentalitas anak-anak muda, generasi kekinian bagaimana kita bisa berharap untuk bisa memperbaiki membangun Indonesia ke depan. Saat anak-anak kecil sudah dekat dengan narkoba, saat anak-anak SD bahkan ada yang sudah bisa memperkosa, saat anak-anak SMP bahkan ada yang sudah nekat, SMA dan sebagainya. Ini sesuatu yang diluar nalar. Sesuatu yang sangat urgen untuk kita perhatikan. Mohon ditatak kembali unsur pendidikannya. Mohon ditatak kembali unsur keagamaannya. Jangan sampai seluruhnya harus dilihat dengan aspek politis. Jangan sampai seluruhnya hanya menjadi permainan. mainan di lingkungan sekitaran. Sayangilah bangsa ini. Saya mohon para pahlawan kita telah mengorbankan darahnya, keringatnya, air matanya, segala perjuangannya untuk bisa memberikan kontribusi kebahagiaan dan ketenangan bagi kita saat ini untuk hidup. Maka jangan sampai apa yang telah diperjuangkan dan kita catat dalam sejarah diupacarakan, diformalkan, semua itu hanya bisa diratapi di kemudian hari karena sebagian dari kita abai dengan kondisi itu semua. Mari kita mulai. kembali bersatu untuk membangun negeri yang berlalu, berlalu untuk dipertanggungjawabkan, baik di dunia ataupun di hadapan Allah SWT kita saling merangkul, saling menata masa depan, memperbaiki diri dan semoga Allah membimbing kita semua dengan sikap kita bertuhan kepada Allah SWT ketuhanan yang Maha Esa, semoga dengan itu kita dapat menghasilkan kemanusiaan yang adil dan beradab, kemudian menyajikan persatuan Indonesia menghadirkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan dan puncaknya hadirlah keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia Adi Hidayat, Mira maafkan saya, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh