Ocean harus terkenal karena mereka memiliki segalanya dan lebih banyak yang sebagian besar selebriti lain yang terkenal memiliki. Mereka berkuasa, mereka indah, mereka menarik. Mereka unik dan mereka majestu.
Jadi, laut harus terkenal karena mereka telah direpresikan dalam beberapa dekade. Dan mereka dalam keadaan sekarang yang, selama 50 tahun, kebosan dan kebosan di laut, kita harus melakukan sesuatu tentangnya sekarang. Jadi, untuk membuat laut terkenal, kita akan menempatkan di radar semua orang, bahkan orang-orang yang terdampak di luar, untuk mengambil pengetahuan tentang apa yang bisa kita lakukan di perhubungan sehari-hari untuk membantu mengurangkan kebosan di laut dan untuk melindungi mereka. Bayangkan kalau Anda berada di posisi untuk membeli planet di tempat yang lain, dan Anda berkata, oke, saya ingin punya planet yang akan berharga. Dan kemudian Anda berkata, tapi saya ingin punya planet yang bisa saya hidupkan, yang akan memberikan makanan dan air.
Lalu orang di kedai berkata, oh, Anda akan mempunyai ocean. Oh, berapa banyak itu? Berapa banyak ocean?
Itu banyak, karena ocean adalah segalanya. Ocean adalah segalanya ketika berhubung dengan planet. Jadi itulah kenapa kita harus mencari ocean.
untuk orang muda datang dan melakukan aksi politik. Buat suaramu terdengar. Tentang milenial adalah untuk menyadari betapa kuat Anda dan ingat kata Margaret Mead yang bilang, Jangan kehilangan percaya. bahwa satu-satunya grup yang berkomitmen bisa mengubah dunia, itu adalah hal terakhir yang mereka punya.
Dan saya ingin mengucapkan kepada semua milenial untuk menjadi pembangun sosial, untuk menggabungkan bisnis mereka dengan nilai sosial, atau memiliki nilai sosial dulu dan membuat bisnis di belakangnya. Itu adalah kombinasi memiliki solusi yang berada di belakangnya dengan kuasa, dengan cara yang berkelanjutan. Dan Anda melihat itu mulai.
Pembangunan sosial adalah, saya pikir, pusat hidup bagi para milenial. ...sejarah akan menjadi masyarakat di mana laut dan kemanusiaan......dia integrasikan hampir tidak terlalu banyak. Perhubungan kita akan menjadi sistem berfungsi besar.
Ke depan laut, saya akan memiliki pertanyaan. Kita memiliki dunia, karena dunia itu bergantung pada apa yang kalian paksa dunia untuk melakukan. Laosan adalah tempat saya datang untuk berpengaruh. Ini adalah perubahan yang natural dan indah.
Kita harus membuat Laosan terkenal, agar generasi depan bisa mengalami apa yang kita sering mengambil. Hai, nama saya Tana Bloomer, dan saya adalah seorang pemilik Alliance Laosan Sustanable. SOA telah memberikan saya dengan pengalaman yang tidak terlupa dan peluang yang tidak berharga.
Beberapa profesional yang saya idulkan di laosan ini bukanlah para pemilik Laosan. Selamat siang, terima kasih sudah bergabung di SOA Indonesia Webinar. Acara ini dapat terlaksana berkat dukungan dan kolaborasi dari Sustainable Ocean Alliance yang berkantor pusat di San Francisco, Diverse Clean Action sebagai SOA Chapter Indonesia, Alumni Our Ocean Youth Leadership Summit, Maritimu dan Nusantara, Blue Generation, Sea Angle, Ocean Smile, dan Back End.
Selamat Hari Laut Sedunia yang kemarin pada tanggal 8 Juni diperingati di seluruh dunia. Dan hari ini... tanggal 9 Juni 2020 bertepatan dengan peringatan hari Segitiga Terumbu Karang atau Coral Triangle Day. Oleh karena itu, tema webinar kita pada siang hari ini adalah Segitiga Terumbu Karang sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Segitiga Terumbu Karang adalah istilah geografis untuk menggambarkan kawasan perairan konservasi yang meliputi enam negara, diantaranya adalah Indonesia, Malaysia, Papua, Nugini, Filipina.
Timur Leste dan Kepulauan Solomon yang kaya akan terumbu karang. lebih dari 600 spesies terumbu karang, dan 76% spesies terumbu karang yang ada di dunia, dan lebih dari 3.000 spesies ikan tinggal di segitiga terumbu karang, termasuk ikan terbesar hiupaus, dan fosil hidup silikant. Oleh karena itu, untuk memahami lebih lanjut tentang segitiga terumbu karang, bersama kita sudah hadir seorang narasumber, Ibu Rili Johani.
Beliau merupakan Direktur Eksekutif Coral Triangle Center. Terima kasih sudah bergabung. Baik, untuk teman-teman sebelum kita mulai ke sesi materinya, yuk kita kenalan dulu dengan cara merename atau mengganti nama teman-teman dengan menulis nama strip kerasal.
Oke, sebelum, baik untuk mempersingkat waktu, langsung saja kita memasuki sesi materi yang akan disampaikan oleh Ibu Rili Joani. Kami persilahkan. Selamat pagi semua.
Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara Sustainable Ocean Alliance dan juga Ocean Smile atas kesempatan yang diberikan untuk mempresentasikan tentang keanegaragaman hayati laut di kawasan segitiga Terimbukarang. Ijinkan saya memulai presentasi ini dengan sebuah video yang dibuat pada International Year of the Reef, EOR, pada tahun 2018, yaitu di tahun yang sama saat diselenggarakan Our Ocean Conference dan Youth Leadership Summit di Bali. Video ini dibuat untuk meningkatkan kesedaran tentang keindahan dan pentingnya terumbu karang serta ancaman yang dihadapi.
For thousands of years, the world's coral reefs have fed us, protected us, sustained life in the world's oceans, and provided life-changing medicines. But time is running out. Nah itu video yang sangat bagus yang membantu meningkatkan kesadaran soal kepentingan daerah ekosistem terumbu karang. Nah berikut adalah peta dari Coral Triangle yang merupakan pusat dari keanagragaman hayati laut di dunia yaitu terumbu karang dan jenis ikan karang.
Negara-negara dengan keanagragaman paling tinggi ini diantaranya Indonesia, Filipina, Malaysia Timor Leste, Papua New Guinea, dan Kepulauan Solomon. Mereka membentuk tempat pelindung dan kumpulan genetik penting untuk memperbanyak terunggukarang di seluruh dunia. Indonesia merupakan jantung segitiga Terumbu Karang, dan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih daripada 17 pulau. Saat ini hampir 200 kawasan konservasi perairan sudah dibentuk dan mencakup wilayah perairan seluas 2-3 juta hektare untuk melindungi keanegaraan mahalatilaw di Indonesia. Targetnya adalah 10% atau 32 juta hektare pada tahun 2030 di bawah commitment Convention on Biodiversity.
Ada banyak jenis laut ikonik yang kita temukan di kawasan segitiga termukarang. Contohnya mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba, parimanta, dan penyu. Di Indonesia kita memiliki 3-5 jenis paus di mana ini merupakan yang paling tinggi di kawasan ini dan juga 6 dari 7 jenis penyu dunia yang terancam punah yang paling banyak kita kenal yaitu penyu hijau dan penyu sisik ikan bola yang unik juga bisa kita temukan di kawasan konservasi perairan Nusa Penida di perairan Bali mereka sering muncul sekitar bulan Agustus September yang menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya Ada lebih dari 200 jenis ikan karang di kawasan segitiga Terumbu Karang.
Saya yakin kalian semua sudah kenal dengan Nemo atau ikan badut. Ada juga jenis ikan karang lain, yaitu ikan mandarin, yang mungil, dan kelompok ikan kepe-kepe. Ikan krapu yang di atas dan Napoleon Ross adalah predator tertinggi di Terumbu Karang dan juga sering ditangkap untuk dimakan. Terumbu karang yang sehat di Coral Triangle adalah terumbu karang yang memiliki banyak jenis karang.
Karang besar dengan warna yang pekat dan juga karang dalam berbagai bentuk, ukuran, dan termasuk karang-karang berukuran kecil. Itu jadi karang yang sehat sekali. Lebih dari 130 juta orang bergantung pada sumber daya laut dan pesisir di Coral Triangle.
Namun ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh terumbu karang seperti penangkapan ikan yang berlebihan, memancing dengan bahan peledak, pencemaran plastik, dan perubahan iklim. Lebih dari 150 juta ton plastik masuk ke laut setiap tahunnya. Indonesia berada di posisi kedua setelah China dalam hal pencemaran plastik di laut.
Hal ini memberikan dampak buruk untuk laut dan biota laut. Diperkirakan akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada tahun 2050 jika kita tidak melakukan tindakan untuk mengurangi polusi plastik. Lebih dari 600 jenis di dunia terdampak oleh plastik termasuk penyu, mamalia laut, burung laut, dan ikan. Ini juga berdampak pada kesehatan kita semua.
Berikut adalah video yang diambil di kawasan konservasi perairan Nusa Penida untuk memberikan gambaran kepada kita semua tentang bagaimana plastik itu tersebar di lautan. Kita melihat plastiknya penuh di atas dan juga ikan pari jadi kena makan plastik karena mereka suka makan plankton di air dan semua partikus plastik juga masuk seperti begitu. Dan ini juga dampak terhadap potensi pariwisata dan juga rekreasi kita semua. Lalu bagaimana cara kita untuk bantu menjaga laut?
Banyak pemerintah di Asia dan Pasifik memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan kawasan konservasi perairan. dan perikanan berkelanjutan guna mencapai tujuan-tujuan dalam The Convention on Biodiversity and Sustainable Development Goals. Tujuan dari CTC adalah untuk membantu mencari solusi untuk permasalahan ini dan membangun kapasitas lokal untuk konservasi laut dalam jangka panjang di kawasan segitiga terumbu karang, tempat terumbu karang yang paling berada di dunia.
Saya menjadi salah satu pendiri Koro Triangle Center pada tahun 2010 sebagai Yasan Independen di Indonesia. Kami fokus program pelatihan dan pembelajaran kawasan konservasi perairan, penjangkauan kemasyarakat, dan menginspirasi kelompok-kelompok seperti perempuan dan anak muda. Melalui kerjasama dengan para mitra, kami bisa memperluas jangkauan kerja kami.
Saat ini, CTC telah mempunyai 2-6 modul pelatihan tentang kawasan konservasi perairan dan perikanan berkelanjutan dan telah melatih lebih dari 5.000 orang di kawasan Korot Renggau. Kami mendukung lima kawasan konservasi perairan di Indonesia dan dua kawasan di Temuleste, yang juga merupakan lokasi pembelajaran dan pelatihan yang baik bagi CTC karena beragam tatangan yang dihadapinya. Secara keseluruhan, kawasan konservasi perairan yang kami dukung ada seluas 387 juta hektare. Dan lokasi termasuk usaha penidak di Bali, pulang bandar di... di Maluku, Timor Leste, Pulau Altauro, dan Likisa.
Kawasan konservasi perairan Nusa Penida terkenal dengan keindahan terumbu karang dan jenis ikonik seperti ikan mola dan para parimantar. Tekanan dari sektor pariwisata menjadi salah satu tantangan di kawasan ini. Kami bekerjasama dengan pemerintah, masyarakat, dan operator selam untuk menerapkan rencana pengelolaan di area ini.
Di Kepulauan Bandar, pendekatan yang dilakukan lebih kepada penguatan sistem konservasi tradisional atau SASE untuk menghindari penangkatan ikan secara berlebihan dan menyeleraskan dengan strategi pemerintah. Di video berikut, kalian akan melihat bagaimana kami melakukan pembantuan karang menggunakan transek di kedalaman yang berbeda, kedalaman 3 meter dan 10 meter. Setiap tahunnya, untuk mengukur tingkat kesehatan karang dari segi kutuban karang yang hidup maupun yang telah rusak dan mati, CTC memberikan pelatihan tentang teknik ini kepada para pengelola dan pangsyarakat setempat. dan membantu mengumpulkan data yang sangat penting dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi perairan. Kami juga membantu pembentukan kawasan konservasi perairan baru di Buano, Lease, dan Sula di Maluku.
Semua kawasan konservasi perairan ini memiliki keberagaman terumbu karang dan ikan. Dan di Timor Leste, kami bekerjasama dengan masyarakat dan Kementerian Pertanian dan Perikanan di sana untuk mendukung kawasan konservasi perairan Pulau Altauro dan Likisa yang memiliki hutan bakau yang sangat luas. Di perairan Arafura, CTC mendukung para nelayan dan kelompok perempuan untuk mendapatkan sumber pendapatan alternatif. Para nelayan membantu mengumpulkan jaring hantu yang membahayakan biota laut dan merusak terumbu karang. Jaring-jaring ini dikelola sedemikian rupa dan diekspor ke industri karpet di Eropa.
Dalam hal ini, para nelayan berkontribusi membersihkan laut dan di saat yang bersamaan juga memberikan pendapatan income bagi mereka. Para perempuan diberikan pelatihan agar dapat mengelola tangkapan sampingan. seperti mengolah ikan torani menjadi kerupuk atau makanan ringan yang dapat dijual di pasar setempat.
Jika tidak diolah, ikan-ikan akan terbuang. Dalam hal ini, pengelolaannya tidak menimbulkan sampah dan pendapatan para perempuan meningkat 80%. Peran perempuan makin terlihat setelah penangkapan ikan serta dalam konservasi laut dan pesisir. Menghargai, menghubungkan, dan memperkuat pada pemimpin perempuan di Coral Triangle lewat sebuah jaring pembelajaran.
Sudah menjadi salah satu program CTC yang bisa dikatakan berhasil. CTC juga mendukung pemerintah daerah, bupati, gubernur, untuk berbagi pengalaman dan ilmu di lingkungan. kabupaten maupun provinsi dalam hal menghadapi tantangan di sektor kelautan sehingga terbentuk kerjasama atau kolaborasi.
CTC juga fokus untuk menjangkau anak-anak sekolah untuk menjaga kebersihan pantai di Bali. Kebanyakan plastik di lautan datangnya dari daratan, melalui sungai dan kegiatan di sekitar pantai. Penyadar tahu tentang polusi plastik dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sangatlah penting. Operator selam dapat menjadi contoh yang penting.
Mereka dapat menjadi contoh bagi para konsumennya dan menunjukkan kode etik yang baik selama berada di bawah air dengan tidak menyentuh atau mengganggu hewan laut. Dan tidak mengambil apapun dari laut atau membuang sampah ke laut. Program Green Fins menyediakan sebuah standar dan praktek-praktek menyelam berkelanjutan yang diakui oleh United Nations Environmental Program dan CTC menerapkan program ini dengan Reef World Foundation di Indonesia dan Timor-Neste.
Itu termasuk Code of Conducts for Sunfish supaya tidak terlalu dekat dan juga tidak boleh difoto dan lain-lain. Dan dive operator sangat membantu untuk memberi pesan itu kepada divers atau turis yang mereka bawa ke masing-masing lokasi. Secara ringkas, program-program CTC berfokus pada kawasan konservasi perairan dan program pelatihan serta pembelajaran yang kami perluas dengan jejaring pembelajaran dan kemitraan. Melalui Center for Marine Conservation, kami di Bali dapat memperkuat usaha kami di semua tingkatan dengan cara yang berkelanjutan, di tingkat lokal, nasional-regional, dan internasional.
Dokumen publik Untuk kawasan konservasi perairan sangatlah penting. Kami membuka Center for Marine Conservation pada tahun 2017 agar dapat menjangkau pelajar, pengunjung, dan wisatawan untuk meningkatkan kesedaran dan keikutsertaan dalam melindungi laut. Kami telah mengembangkan permainan interaktif menggunakan sarana tradisional seperti wayang dan juga teknologi digital. Di sini bisa lihat bayang semudera, dan juga kami ada kolam renang yang untuk training diving dan juga untuk belajar monitoring karang sebelum mencoba di laut. Juga kami ada learning program dengan korok klay, juga kelompok-kelompok bisa membuat karang dari klay supaya bisa belajar juga tentang bentuknya dan jenis-jenis yang ada.
Dengan menggambungkan seni dan sains, kami membangun instalasi keramik berukuran besar yang dirancang oleh seniman Courtney Madison selama dua tahun, dengan dukungan dari seniman-seniman di Bali dan 400 kerelawan. Karya ini diresmikan sebelum Our Ocean Conference di Bali pada tahun 2018, lalu bersama dengan para... dan International Coral Reef Initiative, IKI, Indonesia, Australia, dan Monaco.
Kami merasa sangat terhormat dalam menjemput kujingan Sylvia Eel dan Mission Blue saat itu. Dengan menggabungkan seni dan sains, kami berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk turut menyelamatkan laut. CTC memiliki 3-4 jenis wayang semudera.
yang dimaikan dalam bentuk dialog tentang isu-isu kelautan dan solusi-solusinya. Dengan menggunakan serana tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad ini, kami dapat menjangkau masyarakat lokal dan memberikan dukungan dalam kegiatan konservasi laut. Dan ini bayang performance di Nusa Lembongan, dekat Bali, dan sangat efektif untuk ikut setah. dialog dengan masyarakat setempat. Kami juga mengembangkan Escape Room SOS from the Deep, sebuah permainan yang dapat kalian mainkan dalam kelompok yang terdiri dari 6 sampai 8 orang untuk menyelamatkan terumbu karam dalam waktu satu jam.
Ini adalah latihan untuk membangun tim yang hebat dan juga cara belajar tentang konservasi terumbu karam. Dan kami baru saja menyelesaikan permainan yang kedua, yaitu SOS Plastic Danger, yang topiknya adalah untuk mengurangi plastik sekali pakai. Ini sudah ada gambaran dari escape room kedua, dan itu sangat bagus bisa main dengan teman-teman dan belajar soal how to reduce, refuse, and recycle. plastik di sini. Ini ada satu trailer dari Escape Room supaya Anda udah bisa dapat kesan apa itu game-nya.
Itu gamenya seru sekali dan silakan kunjungi kami di CTC Center dan coba permainan edukatif kami juga seperti Amazing Ocean Race, Coral Clay Workshop, atau kelas menyelam. Kami ada di Sanur. Kalian juga bisa mengadopsi karang dan membantu melestarikan terumbu karang di kawasan konservasi perairan Nusa Penida, sekaligus mendukung masyarakat setempat.
Untuk informasi selengkapnya, silakan kunjungi website kami. Ini juga salah satu program yang bagus dan bisa membantu masyarakat maupun ekostim trumbukarang di wilayah Nusa Penida. Terakhir, silakan bergabung di quiz online kami pada tanggal 11 Juni saat kami memperkenalkan Escape Room.
baru kami yaitu SOS Plastic Danger. Kalian dapat memenangkan voucher untuk escape room itu, untuk bermain escape room. Saya harap kalian akan terus menjadi bagian dari jejaring alumni Ocean Smile dan tetap terlibat dalam menyelamatkan lautan kita.
Dan saya harap mungkin setelah presentasi ini ada... pertanyaan dan diskusi tentang menestarikan daerah terumbu karang yang sangat penting, yaitu di wilayah Coral Triangle. Terima kasih.
Baik, terima kasih Ibu Rili Johani selaku Direktur Eksekutif Coral Triangle Center. Mohon maaf Ibu selama di awal perkenalan tadi terdapat salah penyebutan nama. Bagi teman-teman yang ingin mengetahui materi presentasinya, Nanti Panitia akan share link materi presentasinya di room chat.
Baik, sekarang kita akan memulai sesi tanya-jawab yang akan dipandu oleh rekan saya, Kristi Tanjung. Silakan, Kristi. Thank you, Trika.
Halo, Burili. Kita di kolom chat sudah ada beberapa pertanyaan-pertanyaan dari yang penasaran-penasaran tentang Coral Triangle. Honestly, aku juga belajar sangat banyak tentang Coral Triangle dan tentunya dengan di sesi di pertanyaan dan tanya-jawab.
ini akan lebih banyak lagi yang bisa didiskusikan mungkin dua pertanyaan pertama bisa disatuin karena dua-duanya dari teman-teman di Kepulauan Riau yang pertama dan kedua nah mereka berdua nih dari Andreani Kori dan Sofian Siregar mungkin yang bagian pertama dulu ya mereka bertanya kalau misalnya cara universitas gitu misalnya ingin terlibat dalam kegiatan konservasi karang di daerahnya masing-masing Apakah bisa berkonsultasi mungkin sama teman-teman Tengkor Alta Triangle dan gimana caranya untuk mereka bisa mengambil peran untuk konservasi terunggukarang di daerahnya? Mungkin bisa itu dulu, Bu Rili. Baik.
Terima kasih itu pertanyaan yang sangat bagus. Silakan bisa kontak kami di CTC. Sering juga kami mendukung diving clubs atau student clubs di universitas untuk mengambil data.
di kawasan konservasi perairan yang dekat kotanya atau universitasnya upamanya di kelompok IPB atau dari UNDEP di Unhas, dan kami bisa membantu dengan informasi bagaimana bisa monitoring karang atau ambil data atau juga informasi lebih banyak soal ekologi laut. Dan kami punya tim di CTC dan bisa dikontak. Nanti saya bisa titip alamat dan kontak detail untuk itu.
Nanti bisa di-share ya, Bu, ya. kalau misalnya mau tanya-tanya. Mungkin ini nyambung juga sama pertanyaan yang satu lagi juga dari Kepulauan Riau. Dia tanya, bagaimana untuk di daerah perbatasan seperti Kepulauan Riau yang sebenarnya masih terjaga kelesetarian terumbu karangnya, tapi mereka mau menjaga apakah metodenya sama dengan teman-teman di CTC atau tidak. Jadi itu juga bisa seperti yang tadi ya Bu, bisa kontak ke teman-teman Kepulauan Triangle juga.
Bisa. Memang ada banyak metode untuk menjaga. memonitor karangnya, tapi ada juga metode yang didukung oleh banyak pihak, termasuk universitas maupun LSM seperti WWF atau yang lain.
Dan kami bisa share metode itu, metodologi, supaya bisa compare datanya nanti dengan yang lain. Terutama tentang ambil data karang yang hidup. mati, dan juga caranya ada line transect, ada transect line, dan kedalaman berapa, itu semua bisa kami memberi informasi dan apa sebaiknya untuk daerahnya. Karena juga tergantung tipe ekostim sekarang juga apa itu sangat dalam, atau dangkal, atau jadi ato.
Dan itu juga perlu diperhatikan. Tapi tim kami bisa siap untuk menjawab pertanyaan dari... grup pemuda yang tertarik untuk itu.
Jadi rekan-rekan di sini bisa banget ya Bu kontak-kontak sama teman-teman di CTC. Terus ada pertanyaan berikutnya nih dari, semoga aku benar ya baca namanya, dari Twersi Aguswara. Dia bertanya, yang pertama fokusnya CTC ini memang di edukasi ya Bu, dan yang kedua bagaimana dengan kegiatan CTC caranya gimana sih untuk intervensi ke pemerintah yang berkaitan terutama dengan kebijakan publik.
Karena kalau menurut pendapat beberapa orang, rata-rata untuk pindah hubungan pemerintah dan pembuatan kebijakan ini suka jadi titik lemah nih. Sementara dari bidang edukasi dan dari bidang sosialisasi sudah sangat bagus. Jadi gimana nih Ibu menemukan balasnya dan juga cara meyakinkan dan mengintervensi kita teman-teman di jajaran pemerintah juga?
Baik, itu juga bagus sekali pertanyaannya. Ya, memang jalurnya memang... data ya, kami juga membantu dengan mengumpul data di kawasan konservasi perairan seperti di Nusa Penida. Nah salah satu tantangan di sana itu jadi dampak atau tekanan dari para wisata.
Sudah mungkin 300 ribu orang setahun datang ke pulau kecil itu dan harus ada kebijakan dan sistem sonasi untuk mengelola jumlah wisatawan ke sana. kalau peran CTC itu untuk membantu dengan mengumpul data juga dengan upamanya masalah plastik, juga kami bisa bantu dengan data supaya kami membawa itu ke pemerintah daerah maupun ke Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta supaya government bisa ambil keputusan dan kebijakan berdasarkan data dan sains yang ada. Dan itu menurut saya juga sangat penting karena tanpa data itu juga susah intervensi, bisa juga tidak sesuai dengan tantangan yang ada di lapangan. So, data collection itu sangat penting, tapi juga memberi informasi tentang the latest science kepada pemerintah juga. ikut serta mereka ke lapangan untuk melihat keadaan di sana dan duduk bersama-sama bagaimana solusinya.
Salah satu tantangan juga di Nusa Penida itu adalah pontun atau pontun rekreasi yang itu sekarang banyak sekali dan jadi masalah untuk terumbu karang karena mereka nggak bisa dapat cahaya matahari lagi dan itu perlu ada peraturan baru supaya itu ditemukan. Itu dikelola baik. Yang penting ada informasi yang disampaikan secara... objektif dan faktual supaya pemerintah bisa ambil kebijakan dan program yang bisa juga implementasi bersama-sama dengan masyarakat LSM maupun industri pariwisata.
Jadi memang data itu penting banget ya Bu Rili untuk bisa meyakinkan teman-teman di pemerintah? Iya itu saya pikir paling penting karena Data itu perlu. Makanya monitoring corals, monitoring fish populations itu, dan bagaimana berapa jumlah wisatawan, nelayan yang memakai kawasan konservasi perairan itu semua dimonitor supaya kita tahu apa keadaannya di lapangan.
Oke, terima kasih banyak Ibu. Ini ada pertanyaan berikutnya lagi nih. Dari Sweetania, dari Jakarta. Ibu Rili, saya mau bertanya bagaimana positioning pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menjaga Coral Triangle dibandingkan negara lain? Karena Coral Triangle ini tidak cuma di Indonesia saja.
Ada yang penasaran positioningnya pemerintah dan masyarakat Indonesia. Bagaimana nih sekarang? Itu posisi Indonesia sebetulnya sangat baik karena baru ada... webinar tadi pagi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang CTI, Coral Triangle Initiative, yang sebetulnya waktu itu Indonesia ambil peran leadership role waktu itu untuk ikut serta negara lain untuk kolaborasi di wilayah Coral Triangle.
So, Indonesia memang punya leadership role dari awal, termasuk juga mendukung kolaborasi antara 6 negara ini. Dan Indonesia jadi negara yang paling besar di wilayah Koro Triangle. Tantangan juga cukup besar dari segi human resources dan juga wilayah begitu besar banyak ancaman dan betul-betul perlu kerjasama antara banyak pihak.
Kemitraan cukup kuat. di Indonesia untuk CTI CFF itu, termasuk pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat. Dan kami juga kerja upamanya di Timor Leste, dan Timor Leste memang juga sudah aktif sekali di kawasan konservasi perairan, dan kami mendukung negara itu juga dengan capacity building, tapi juga untuk mobilisasi data, supaya mereka juga bisa lebih...
banyak informasi untuk mengelola sumber daya alam mereka. Tapi di Malaysia dan Filipina juga beda lagi pendekatan ke kawasan konservasi perairan. Masing-masing negara juga punya sistem sendiri dan juga pendekatan sendiri. Di Filipina itu sangat banyak kawasan konservasi perairan. Tapi mungkin lebih kecil daripada di negara lain dan juga sangat terlibat pemerintah lokal sama masyarakat.
Dan Malaysia lebih peran dari pemerintah pusat lebih besar rupanya. Dan tidak begitu banyak kawasan konsultasi perairan dibanding Indonesia atau Filipina. Tapi mereka punya sumber daya manusia dan sumber daya...
yang lain yang cukup baik untuk mendukung konservasi kelautan. Dan Pasifik itu lain lagi. Mereka pendekatan lebih dengan masyarakat setempat. Di sana peran masyarakat lebih besar.
Mereka juga punya wilayah kawasan konservasi di sana. Kalau di negara lain itu lebih di bawah kewajiban pemerintah. Semua negara punya...
pendekatan yang lain tapi kita semua membagi keanegaraan-keanegaraan melihatnya setinggi itu dan juga tantangan yang sama. So itu sangat baik kita bisa kerjasama dengan negara lain untuk melestarikan terumbu karang, wilayah terumbu karang, dan ekosistem lain. Karena semua terkait ya. Itu kolektivitas antara karang-karang di enam negara ini tidak berhenti di batas negara, tapi akan. tetap ada kolektivitas di seluruh wilayah itu.
So, sangat penting kita punya pola pikiran, kebijakan, dan kerjasama yang baik antara enam negara ini. Dan sekarang sudah berjalan 10 tahun lebih yang Coral Triangle Initiative for Coral Reefs and Fisheries and Food Security itu. Dan menurut saya kita sudah cukup maju, tapi masih banyak...
Hal-hal yang kita bisa kerjakan terutama di masalah pencemaran atau polusi plastik dan juga bagaimana kita bisa kerjasama dalam rangka pariwisata upamanya. Sekarang dengan COVID-19 ini juga cukup berat, semua berhenti dan bagaimana negara bisa bekerja bersama-sama untuk memberi... Jalan keluar lagi untuk masalah itu karena banyak masyarakat juga tergantung dari pariwisata.
Walaupun di pirkanan juga ada banyak masalah sekarang. Jadi itu juga jadi tantangan buat negara ini. Dan saya pikir Indonesia cukup aktif dan sangat baik kerjasama dengan negara lain. Baik, Ibu.
Mungkin sekarang kita kasih kesempatan buat teman-teman yang udah bertanya, mungkin dua orang bisa aku kasih kesempatan untuk nanya langsung, yang nanti akan di-unmute oleh teman-teman admin. Sepertinya dari Tania, Sweet Tania, ada pertanyaan lanjutan nih, setelah terkait pada pemerintah, mungkin kakak admin boleh di-unmute. Sweet Tania yang mau tanya tentang langkah-langkah sederhana, silahkan, Tania. Halo Ibu, terima kasih sudah diberikan kesempatannya untuk berbicara atau bertanya langsung. Aku penasaran aja sih, tadi Ibu menjelaskan dengan sangat detail, spesifik, dan ternyata ada beberapa potensi dan hambatan di bidang-bidang lain.
Nah, di sini kan yang ikut banyak juga pemuda-pemuda Indonesia yang mungkin bukan di background pelautan, background lingkungan, atau tidak bisa langsung ke area Coral Triangle, mungkin dia tinggalnya di bagian barat Indonesia. Tapi ternyata punya semangat dan motivasi yang sangat tinggi untuk membantu. Jadi kira-kira ada nggak sih langkah-langkah misalnya membuat petisi, survei untuk bidang-bidang yang ternyata mengancam goals yang dimiliki oleh Coral Triangle tadi.
Kira-kira ada nggak sih tiga tips sederhana, misalnya dari segi petisi atau bikin program tentang masalah pariwisata tadi, yang lebih ngebantu dari sisi long run-nya, yang mereka bisa sama-sama bikin lebih besar. Mungkin itu aja sih Bu pertanyaan dari saya. Terima kasih. Terima kasih.
Ya, itu pertanyaan yang sangat baik. Dan kami juga ingin pikirkan bagaimana bisa ikut serta kelompok lain yang tidak ada di Bali atau dekat daerah Kawasan Konservasi Perairan yang saya sebutkan tadi. Mungkin ada beberapa ide yang saya bisa sampaikan berdasarkan juga pengalaman kelompok pengguna yang lain yang juga aktif di wilayah lain.
Mungkin saya bisa mulai dulu dengan ide-ide CTC juga akan membuat lebih banyak program training dan fun learning games online. Mudah-mudahan juga dalam beberapa bulan. kami juga bisa mengundang Anda semua untuk ikut serta dalam kegiatan seperti itu. Bagaimana bisa upamanya belajar tentang monitoring karang atau ada kursus ekologi laut yang bisa follow selama satu minggu upamanya dan itu juga mudah-mudahan bisa dimanfaat untuk kegiatan yang bisa dilakukan di tempat sendiri.
Beberapa ide-ide mungkin kemarin juga banyak kelompok pemuda membantu dengan beach clean up dan juga clean up dari daerah terumbu karang dari jaringan. Dan kelompok yang bisa menyelam seperti kelompok pemuda atau mahasiswa yang bisa nyelam bisa membantu sekali untuk mengorganisir salah satu clean up underwater atau juga di pantai. dan ikut serta banyak pihak lain termasuk juga dari biasanya operator selam juga ingin membantu dengan serana prasarana tapi juga mungkin anak-anak sekolah bisa ikut dan pemerintah lokal juga biasanya sangat mendukung kegiatan seperti itu.
Dan kalau itu mungkin salah satu ide yang sangat baik yang bisa direplikasi di daerah lain. Kami juga melihat ada kelompok pemuda yang sangat aktif untuk ikut setah di bidang pariwisata, tapi secara berkelanjutan. bisa memberi contoh bagaimana bisa melakukan kegiatan ekowisata dan tidak merusak karang atau hutan bakau dan lain-lain. Jadi itu mereka bangun proyek sendiri untuk membawa turis jadi guide, tapi juga menjelaskan tentang ekologi dan kepentingan sumber daya alam di sana dan memberi informasi kepada...
wisatawan yang datang dan itu juga jadi merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan sendiri tapi juga membantu memberi contoh bagaimana ekuwisata bisa dilakukan di daerah sendiri. Yang lain-lain juga ada yang membangun newsletter atau membuat bahan penyuluhan atau bikin games juga untuk anak-anak sekolah supaya mereka juga lebih sadar soal konservasi laut dan ide-ide itu mungkin kami juga bisa membantu tim kami juga sekali lagi mungkin bisa dikontak dan bisa saling bertukar ide-ide atau informasi kadang-kadang juga ada tools yang kami bisa bagi dengan teman-teman untuk melakukan kegiatan sendiri semudah-mudahan jadi juga dapat inspirasi dari dari diskusi itu terlihatnya is very open with their information as well juga. Mungkin satu terakhir kita beri kesempatan untuk Kak Holil Makarim dari UGM.
Boleh admin di unmute mikrofonnya Kak Kalil. Halo. Halo.
Sebentar. Sepertinya belum di unmute. Gimana Kak?
Berhasil kah? Oke. Halo Kak, silakan Kak bisa langsung pertanyaannya aja.
Oke, terima kasih. Ini saya udah nulis ini. Mungkin beberapa hal.
Yang pertama ini, ini kan udah ada beberapa aksi kan yang udah dikerjasama antara CDC dan lembaga pemerintahan. Kalau boleh dijelaskan bagaimana hasil output ekonominya ini terhadap masyarakat-masyarakat, terutama di masyarakat timur itu seperti dijelaskan secara statistik. Kemudian, apakah ada kelanjutannya, tindakannya, menurut apa mungkin melalui report atau paper yang mungkin dapat difungsikan melalui lembaga-lembaga untuk menjadi pertimbangan selanjutnya dalam perumusan kebijakan konservasi, terutama konservasi terumbu karang yang tengah dijalankan oleh organisasi ini. Terima kasih. Terima kasih, Kak Halil.
Silakan beri. Terima kasih atas pertanyaannya. Itu output kami bisa share betul-betul itu banyak. Laporan tentang status Terumbu Karang di mana kami ada program ya, terutama di Nusa Penida, Kepulauan Banda, dan juga di tiga lokasi lain di Maluku, Buhanu, Sula, dan Lease.
Lease itu dekat Ambon. Dan itu semua laporan kami bisa share dan mungkin dalam tahun ini ada... yang baru lagi karena kegiatan monitoring itu setiap hari dilakukan dan kita bisa melihat juga perkembangannya dari daerah Terumbu Karang mulai upamanya dari sejak tahun 2008 dimana kami mulai di Nusa Penida sampai saat ini dan apa intervensi management memang ada dampak positif atau tidak dan kalau tidak kenapa dan kami bisa memberi informasi itu sekali lagi ke pemerintah supaya bisa intervensi lebih tepat. supaya itu bisa dikelola baik.
Dan baseline data itu sangat penting. Dan LSM yang lain juga membantu pemerintah untuk mengumpul data seperti itu. Dan kami juga bisa share itu online juga di website.
Ada beberapa laporan, tapi juga yang baru nanti kami bisa bagikan lagi. Dan juga terkait dengan output untuk masyarakat, upamanya... batas pencaharian yang betul-betul berubah secara baik setelah mereka ikut serta dalam proyek seperti di arah furasi. Karena sekarang kelompok wanita dan kelompok nelayan bisa jalankan proyek itu sendiri tanpa bantuan lagi dari CTC. Dan itu juga salah satu tanda yang baik supaya setelah bantuan selesai mereka bisa mandiri.
Dan kelompok itu mengelola... dana sendiri dan juga keluar uang sendiri dan dapat pemasukan juga sendiri dan untuk kelompok wanita itu sangat bagus dan memberi peran yang sangat baik juga sekarang di masyarakat mereka sendiri dan juga perannya sangat baik dan harapan kami bisa replikasi proyek itu juga dalam waktu dekat dengan desa-desa yang lain dan sama juga untuk para nelayan. Selain mereka kumpul ghost nets itu, kami juga memberi jaringan dengan size lebih besar supaya ikan-ikan kecil bisa lepas dari penangkapan ikan yang mereka lakukan. Dan dengan hal-hal yang sebetulnya intervensi sederhana bisa membantu masyarakat maupun membantu konservasi. laut dari segi itu kerumukaran dan juga dengan populasi ikan.
So, itu best practices kami juga bisa share online dan ada juga info yang kami bisa kirimkan kepada Anda semua. Makasih. Thank you so much Ibu Rili atas jawaban-jawabannya yang sangat-sangat lengkap dan komprehensif. Hopefully semua teman-teman di sini yang tadi sudah sempat pertanyaannya diberikan, terjawab pertanyaannya dan yang belum terjawab mungkin bisa tanya-tanya langsung ke teman-teman CTC dan mengunjungi halaman website dan juga media sosial dari Coral Triangle Center mungkin karena keterbatasan waktu, segitu pertanyaan yang bisa kami jawab, aku kembalikan ke moderator, silahkan Katrika baik, terima kasih Kristi, terima kasih juga Ibu Rili Johani, selaku Direktur Eksekutif Coral Triangle Center, serta teman-teman yang sudah berpartisipasi pada sesi tanya-jawab Mungkin kepada Ibu Rili Johani, kami mohon untuk tetap stay di Zoom setelah sesi Q&A ini.
Baik, acara ini dapat terlaksana berkat dukungan dari Sustainable Ocean Alliance yang berkampung pusat di San Francisco. Untuk mengetahui tentang SOA, kembali saya persilahkan Christy Tanjung untuk memberikan informasi seputar SOA. Silahkan, Christy. Terima kasih, Trika. Jadi, acara kita hari ini didukung oleh Sustainable Ocean Alliance.
Mungkin ada yang sudah tahu, mungkin ada yang belum tahu. Saya sendiri mewakili Divers Clean Action yang adalah chapter resmi Indonesia dari Sustainable Ocean Alliance. Sustainable Ocean Alliance, atau yang kita suka singkat SOA, adalah organisasi global yang mendukung dan juga mengaktivasi para-para pemuda yang ingin membuat perubahan terkait perlindungan laut mulai dari pembuatan kebijakan, membuat startup, dan juga mempengaruhi personal behavior change atau perubahan perilaku pribadi untuk semua orang sama-sama. sustain laut kita ke depannya.
Semua program dan international hub-nya SOA bekerja dengan patokan Sustainable Development Goals nomor 14, yaitu untuk membuat laut yang berkelanjutan, dan boleh mundur, Kak, slide-nya, maaf, mundur dua, dan SOA membuat solusi untuk menangkal ancaman-ancaman terhadap laut melalui dua program, yaitu Ocean Leadership Program dan Ocean Accelerator Program. Kak, slide-nya boleh yang slide ketiga. Di slide ini kita melihat kalau network SOA itu banyak banget, ada di lebih dari 150 negara dengan lebih dari 2.000 anak muda. Dan kalian semua next yang punya concern di berbagai ancaman untuk laut dan juga ingin menambah network untuk berkenalan dengan semua changemaker pemuda se-internasional, bisa juga register dengan mengunjungi soa.mobilize.com.
nanti dari teman-teman Panitia pasti ada yang bisa chat dan juga bisa tahu lebih jauh lagi dengan menunjungi www.soalliance.org yang juga akan diketik di kolom chat oleh teman-teman Panitia mungkin segitu aja kak perkenalannya Ocean harus terkenal karena mereka memiliki segalanya dan lebih banyak yang sebagian besar selebriti lain yang terkenal. Mereka berkuasa, mereka indah, mereka menarik. Mereka unik dan mereka majestu.
Jadi, laut harus terkenal karena mereka telah terpengaruh di selama beberapa dekade dan mereka dalam keadaan sekarang yang, selama 50 tahun, terkenal dengan peluang dan kegagalan. Bayangkan kalau Anda berada di posisi untuk membeli planet di tempat yang lain, dan Anda berkata, oke, saya ingin punya planet yang akan berharga. Dan kemudian Anda berkata, tapi saya ingin punya planet yang bisa saya hidupkan, yang akan memberikan makanan dan air. Lalu orang di kedai berkata, oh, Anda akan mempunyai ocean.
Oh, berapa banyak itu? Berapa banyak ocean? Itu banyak, karena ocean adalah segalanya.
Ocean adalah segalanya ketika berhubung dengan planet. Jadi itulah mengapa kita harus melihat ocean. untuk orang muda datang dan melakukan aksi politik. Buat suara Anda terdengar.
Pencobaan saya bagi milenial adalah untuk menyadari betapa kuat Anda dan ingat kata-kata Margaret Mead yang mengatakan, Jangan kehilangan percaya. bahwa satu-satunya grup yang berkomitmen bisa mengubah dunia, itu adalah hal terakhir yang mereka punya. Dan saya ingin mengajari semua milenial untuk menjadi pembangun sosial, untuk menggabungkan bisnis mereka dengan nilai sosial, atau memiliki nilai sosial dulu dan membuat bisnis di belakangnya. Itu adalah kombinasi memiliki solusi yang berada di belakangnya dengan kuasa dengan cara yang berkelanjutan. Dan Anda melihat itu mulai.
Pembangunan sosial adalah pusat hidup untuk milenial. Terima kasih. Experts are great, they know all the ways not to accomplish things, all the problems with doing it. But you give a kid or a car mechanic a couple of tools and an idea, and the world is their oyster.
That future will be a society where the oceans and humanity are integrated probably almost seamlessly. It's going to have to be one big functioning system with us part of it. The future of the ocean, I would live. Itu adalah tanda pertanyaan, tanpa sebuah kata-kata, karena kata-kata itu bergantung pada apa yang Anda mengecewakan dunia untuk melakukan.
Laos adalah tempat saya datang untuk berpindah. Itu adalah perubahan yang natural dan indah. Kita harus membuat Laos terkenal, supaya generasi depan bisa mengalami apa yang kita sering mengambil alih. Hai, nama saya Hannah Blumer dan saya adalah seorang anggota Sustanable Oceans Alliance. SOA telah memberikan saya dengan pengalaman yang tidak terlupa dan peluang yang tidak berharga.
Beberapa profesional... Saya mengalami masalah yang saya inginkan dan sekarang saya memiliki mentor, yang membantu saya membangun pasien saya untuk menciptakan oceanografi. Saya terlibat dalam dialog dengan pemimpin negara, expert dan pembantu di perusahaan dan pernikahan negara.
Ini adalah generasi kami yang bersama akan menjadi perubahan. Kebanyakan manusia tahu bahwa ocean ada di luar sana, tetapi tidak mengalami pengalaman, tidak hidup di dalamnya. Dan sehingga ocean itu dikacau dengan tidak ada yang menonton, dan saatnya untuk seseorang menonton.
Baik, terima kasih Christy yang sudah memberikan penjelasannya tentang Sustainable Ocean Alliance. Bagi teman-teman yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang Sustainable Ocean Alliance, dapat follow akun Instagram di atsoalliance, atau bisa juga kunjungi website di www.soalliance.org. Dengan demikian, selesai sudah webinar kita pada siang hari ini. Saya berkesimpulan bahwa kawasan segitiga terumbu karang adalah warisan dunia, pusat kehidupan dan sumber biota laut terbesar.
dan tentu saja menjadi pusat kehidupan dan ekonomi masyarakat. Namun keindahan segitiga terumbu karang ini kemudian menjadi terancam akibat keberadaan sampah plastik di laut. Dan ini seharusnya menjadi concern bagi kita bersama untuk menggunakan plastik secara lebih bijak lagi dalam rangka mengurangi sampah plastik di laut.
Sekali lagi terima kasih kepada Ibu Rili Johani, Direktur Eksekutif Coral Triangle Center. Terima kasih kepada Sustainable Ocean Alliance, Diverse Clinician, Maritimu dan Nusantara. Blue Generation, Single, Ocean Smile, dan Back End.
Dan juga terima kasih untuk SOE Global yang menerima webinar ini hari ini, Amelie Taus, sebagai manajer komunitas Sustainable Ocean Alliance. Selamat malam, Emily. Halo. Terima kasih telah berjumpa dengan kami. Terima kasih telah mengunjungi saya.
Oke. Sebagai penutup, saya akan memberikan sebuah pantun penutup ya. Jalan-jalan ke pantai menjelang petang, menanti bintang bersinar terang.
Indonesia sebagai sang pemilik garis pantai terpanjang, pusat keindahan segitiga terumbu karang. Selamat hari segitiga terumbu karang, sampai jumpa di webinar selanjutnya.