Transcript for:
Act 105

Terima Halo Fitnesman, selamat datang di dunia aderaikal ini. Kita akan membahas tentang bagaimana caranya menghambat proses penuaan. Ada nuansa tua, seolah-olah pasti kita akan bilang bahwa pada saat itu juga maka kesehatan akan otomatis pergi dari kita ya. Kalau kita berbicara secara alami atau istilahnya orang bilang secara elegan atau secara gracefully ya. Jadi itu memang... Sesuatu yang harus kita ikhlaskan teman-teman sekalian. Tapi ada satu siasat yang kita bisa bilang, kita tidak mau terjadinya percepatan proses penuaan, kita maunya terjadinya perlambatan proses penuaan, menghambat istilahnya terjadinya. Adinya penuaan sehingga kita jadi cepat lemah, cepat tidak bermanfaat bagi banyak orang. Nah jadi teman-teman sekalian makanya kenapa disebut dengan namanya instead of pro-aging kita maunya anti-aging ya. Oke jadi teman-teman bisa lihat di sini. Kalau orang tanya kepada kita umur kita berapa, nah kita akan bisa lihat pertanyaan orang selalu pada umur yang disebut namanya kronologis. Yaitu yang terkenal dengan namanya umur kalender ya. Jadi kalau orang tanya misalnya saya berapa umurnya? 55 berarti itu umur kalender ya, kronologis. Makin lama makin tua. Dan saya minta maaf teman-teman habis nonton video ini teman-teman akan lebih tua 15 menit ya. Jadi apa boleh buat. Tapi kalau umur biologis dan umur psikologis, Saya lihat di sini, ini adalah umur badan. Nah ini adalah umur, kalau boleh dibilang yang disebut umur pikiran. Pikiran atau mungkin yang dikenal dengan orang bilang adalah opsi cara pandang. Ketika kita mengadopsi opsi cara pandang yang menguatkan hati, yang lebih dominan daripada yang melemahkan hati, maka biasanya, umur psikologis atau umur pikirannya biasanya lebih muda. Tapi kalau kita mengadopsi yang namanya ketakutan, kecemasan, rasa bersalah, menyesal yang kita jadikan sebagai lifestyle kita, biasanya jadi lebih lambat. Biologis lebih kepada bagaimana teman-teman menciptakan kesenangan pada diri. pada tubuh kita, pada organ tubuh kita, pembuluh darah kita, kepada jantung kita, kepada apapun juga ya. Olahraganya jarang, makannya sembarangan sebagainya, biasanya usia badannya bisa lebih tua daripada usia kronologisnya. Jadi kurang lebih teman-teman tahu itu. Jadi kesimpulannya apa? Kesimpulan di nomor 2 dan 3, kita bisa reverse, kita bisa balik. Nah berikut adalah 12 siasat menjadi tua tapi tetap sehat. Ya betul ya, kita mau tua. Tua tapi maunya tetap sehat. Nah apa yang bisa kita lakukan? Jawabannya sebenarnya dari kata yang sesungguhnya nih teman-teman sekalian. Kalau Desi tahu germas artinya apa Des? Gerakan masyarakat hidup sehat. Nah gerakan masyarakat hidup sehat selain Zumba di setiap hari Jumat. Atau Minggu. Atau Minggu. Nah teman-teman intinya kuncinya adalah dari kata gerak. Nah dari kata gerak itu terbagi atas tiga teman-teman sekalian. Nah ini adalah 12 siasat. Nanti teman-teman saya bagi dari tiga. itu akhirnya menjadi 12 strategi. Kemudian kita lihat di sini, satu, yaitu adalah yang namanya gerak mulut. Itu yang disebut dengan namanya chemical. Mulut kita adalah sumber kesehatan dan sumber kesakitan. Apa yang kita masukkan ke dalam mulut kita, bisa bikin kita jadi tambah kuat, tambah sehat, tapi bisa juga sebaliknya, jadi tambah lemah, jadi tambah sakit. Kalau dulu orang kurang makan, jadi akhirnya sakit. Kalau zaman sekarang, orang karena kebanyakan makan. Tapi bukan salah makanannya, tapi lebih kepada salah paparan, keracunan yang yang kita alami gitu, jadi kita terpapar dengan peracunan yang kita alami, bisa dari fooding, bisa dari heavy metal, pollutant, bisa dari energetik, bisa dari opportunistic, dan sebagainya ya. Nah, selain itu, yang kedua adalah dari segi badan, nanti apa aja yang kita lakukan itu pendekatan mekanikal, dan terakhir adalah dari nafas, kalau kita bicara emosional. Yuk kita bahas langsung satu-satu. Mulut kita sumber kesehatan dan sumber kesakitan. Dan 4 elemen daripada diet yang sering saya katakan teman-teman sekalian. Jadi sumber dan penyajiannya sesuatu yang sangat penting teman-teman sekalian. Itu yang disebut dengan namanya dietary management atau dietary restriction. Cuma kata restriction pembatasan itu nggak menyenangkan. Jadi kita sebutnya dietary management. Majority daripada penyakit adalah it's a dietary disease. Makanya kalau we pay attention terhadap behavior kita untuk pay attention terhadap diet kita, maka kita punya kesempatan 95% untuk merubah yang namanya permasalahan penyakit yang berhubungan dengan jantung dan bulu darah, atau yang disebut dengan namanya non-communicable disease, atau yang disebut dengan namanya penyakit tidak menular karena ulah perilaku kita. Nah, saya bersedia merubah perilaku maka... maka kita punya kesempatan itu teman-teman sekalian. Nah, jadwal ini adalah lebih kepada time management. Dan yang terakhir adalah jumlah, lebih kepada yang disebut dengan namanya ukuran atau size atau calorie management sesuai dengan kondisi masing-masing. Saya bahas langsung aja ya biar cepat karena waktunya terbatas. Saya terima kasih kepada teman-teman komunitas Halzen yang bertanya soal ini. kenapa saya buat video ini. Jadi teman-teman kita lihat di sini. Sumber, sekali lagi, ada yang olahan, tapi kita fokusnya kepada apa? Ke yang alami. Kenapa alami? Karena vitaminnya, mineralnya, esensial amino acidnya, esensialnya, esensial fatty acidnya, fibernya lebih baik, lebih tinggi. Jadi teman-teman tahu ya, olahan itu adalah kalau teksturnya semakin halus, semakin mudah untuk dicerna, problemnya biasanya selain ini semua berkurang, juga akhirnya terjadi nanti respon insulinnya hadir, karena lonjakan gulai darahnya terlalu tinggi. Jadi kalau bisa, yang alami daripada yang olahan. Dan kalau olahan, kadang-kadang ada kandungan-kandungan lain yang akhirnya jadi kita terpapar dengan toxicity yang bertambah. Kedua adalah penyakit. penyajian teman-teman dari berbagai penyajian rebus kukus panggang ya bakar lalu misalnya mungkin mentah atau pepes atau apa teman-teman izin aja kalau goreng hati-hati cuma dengan apa satu minyak goreng 2 margarin itu aja yang karena apa karena balik lagi itu yang menyebabkan terjadinya yang namanya free radical, free radical bebas yang disebabkan karena mungkin kandungan omega-6 yang terlalu tinggi dan disebabkan karena prosesnya panjang pemanasan yang tinggi dalam pembuatan ini minyak goreng apakah dari vegetable oil, canola oil, soy oil, corn oil, sunflower, dan sebagainya ya. Yang ketiga yaitu adalah timing teman-teman sekalian, jadwal. Sekali lagi teman-teman sekalian, kita strateginya adalah apa? Bagaimana membuat jendela tidak makan kita, kalau bisa, lebih sedikit daripada jendela makan kita. Karena kecenderungan yang terjadi karena paparan toxicity yang terlalu banyak, makanya kenapa strategi puasa atau intermittent fasting menjadi salah satu yang menjadi Jadi proposal kami terlepas daripada masyarakat di Indonesia. Terutama ya kita kaum muslim dan muslimah itu memang sudah terpapar dengan ibadah puasa di bulan Ramadan. Nah jadi udah nyaman sekali. Kaum Kristiani juga mengenal puasa. Teman-teman di Bali juga mengenal puasa juga. Jadi itu puasa satu hal yang sangat baik. Karena intinya sebenarnya hanya lebih kepada time management. Dimana dengan puasa kita tetap masih bisa makan sekali, dua kali, two meals a day atau three meals a day. tapi tentunya nanti di sana kita tetap pay attention di jendela makannya dengan yang saya sering katakan, kontrol karbo, dua prioritas protein, tiga adalah selektif terhadap lemak dan yang terakhir yaitu adalah kalori in versus kalori out yang seolah-olah kita bilang itu yang akan menjadi jawaban sebenarnya tidak sesederhana itu yang namanya kalori defisit atau kalori surplus akan menjadi sebuah konsekuensinya kalau kita pay attention terhadap tiga elemen yang pertama jadi elemen sumber dan penyajian ngajian, dan jadwal yang kita jaga, maka itu biasanya berkonsekuensi terhadap jumlah. Jadi tidak semata-mata dengan kalori restriction. Saya kurangin aja kalorinya ini. Problemnya adalah tubuh manusia itu punya kecerdasan sendiri. Dia melakukan yang namanya adaptasi secara metabolisme. Jadi metabolic adaptation, di mana kamu kasihnya kurangin, nanti saya spendnya juga kurangin. Makanya kenapa strateginya lebih kepada pay attention terhadap tiga ini, nanti masalah kalori defisi dan kalori surplus, plus itu dengan sendirinya akan terselenggara ya, terlepas daripada kalau di Rhinestreet itu teman-teman belajar juga tentang gimana sih caranya ngitung kalori, sekedar cuma mau tahu aja base metabolic rate kita seperti apa berapa kalori yang masuk dan keluar kalau kita berbicara 1 menit dan sebagainya ya, itu sekedar cuma pengetahuan umum, nah lanjut lagi ke badan, nah kita berbicara adalah pendekatan mekanikal atau struktural itu lebih kepada teman-teman sekalian, yaitu yang paling populer tentu adalah cardiac exercise ini Tapi yang jarang dilakukan yang under apresiasi adalah skeletal exercise Nah jadi teman-teman, kalau skeletal exercise adalah latihan beban Nah tantangannya daripada skeletal muscle adalah Sebenarnya dia yang paling dominan kalau teman-teman tahu yang ada Dan dia karena saking dominannya ada 60% lebih di badan kita Artinya dia punya di sel tersebut juga punya reseptor insulin juga yang banyak Makanya kenapa ketika itu diabaikan Nanti akan terjadi kerugian di bagian dimana teman-teman bisa lihat permasalahan dari ujung, kita lihat mulai dari cancer, dari stroke, dari heart attack, itu kalau ditarik ke belakang, oh itu ada permasalahan-permasalahan seperti tekanan darah, gula darah, permasalahan kolesterolnya, permasalahan fatty liver disease, permasalahan abdominal obesity, itu nanti ditarik lagi ke atasnya lagi, ternyata permasalahannya resistance insulin. Kenapa resistance insulin terjadi? Karena sel tidak sensitif lagi terhadap insulin, karena hyperinsulinemia. Kenapa bisa hal itu terjadi? Balik lagi. baik karena reseptornya, Kurang gitu. Nah jadi dengan latihan beban memungkinkan kita untuk bisa menjawab berbagai pertanyaan yang menjadi klaim BPJS Kesehatan atau klaim daripada asuransi komersial maupun sosial, yaitu adalah kita bisa meningkatkan sensibilitas. aktivitas insulin. Makanya latihan beban dan yang terakhir adalah teman-teman sekalian pendekatannya yaitu adalah pendekatan nafas karena gerakan nafas kita adalah gerakan pikiran kita dan sebaliknya kita lagi kesal lagi marah nafasnya pasti pendek dan ceh part aktifasinya adalah stress response, ketika kita lebih relax, aktifasinya relax, respond, pada saat itu badan tubuh dan berkembang, healing recovery, reproduksi dan sebagainya, jadi bagaimana caranya supaya nafas teratur, tentunya balik lagi, kedekatan kita dengan keimunan, makanya kenapa habis olahraga, istirahat yang cukup, natur pola makan itu akan membuat nafas kita menjadi lebih teratur, tubuh tumbuh dan berkembang ya, itu yang disebut dengan nama namanya rebound parasympathetic. Jadi, olahraga, puasa, stress by design. Tapi membuat tubuh menjadi lebih kuat. Tapi in the short term. Kalau long term-nya, kalau emosional bukan ide baik. Dekat dengan keimanan, maka nafas kita akan teratur. Dekat dengan alam, nafas kita akan teratur. Dekat dengan keheningan, kesunyian atau kesepian. Artinya apa? Belajar untuk tidak terlalu sibuk dengan kepenuhan di kepala kita yang menyaksikan berbagai... teman-teman ya paling sering, yaitu adalah apa? Berita, koran, social media. Kita sibuk menganalisa, sibuk melabel, sibuk menjudging, menghakimi. Kalau seandainya mau belajar untuk hening sejenak dan untuk bilang bahwa melihat segala sesuatu, apa adanya, bukan apa seharusnya, nah ketenangan itu yang akan membuat nafas jadi lebih teratur, badan lebih punya didominasi oleh relax response dan akhirnya imunitasnya menjadi tinggi. Dan yang nomor lima, yaitu adalah yang saya katakan tadi, ya, loving more what is, bukan loving what is, yang tadi saya katakan, dia relate sama yang nomor 4, yaitu adalah yang disebut dengan yang namanya keikhlasan. Ketika kita ikhlas terhadap ketidakpastian, akan masa depan akhirnya menjadi sebuah petualangan. Keikhlasan terhadap kita tidak mendapatkan apresiasi atau mungkin mendapatkan yang sebagaimana mestinya, akhirnya kita punya ketabahan dan kesabaran. Perbedaan menjadi sebuah toleransi daripada diskriminasi. Orang lain berbuat lebih baik, kita jadikan motivasi, bukan menjadikan jealousy. dan yang terakhir tentunya adalah secret of living is forgiving giving artinya rajin berbagi rajin pinter berbagi, pinter menerima juga dan yang kedua, forgiving kalau digabung menjadi memaafkan rajin memaafkan dan yang terakhir, selalu menjadi saksi bagi apa? bagi setiap kali kita terpapar dengan menyaksikan orang lain memberikan kebaikan pada orang lain jangan sebaliknya jadi demikian, kira-kira 12 siasat yang teman-teman bisa pakai, bisa praktekkan. Siapa tahu nanti usianya semakin tua, tapi biologis dan psikologisnya justru tetap bertahan dan bahkan bisa lebih mudah. Selamat mencoba!