Transcript for:
Tata Cara Memandikan Jenazah Laki-Laki

Intro Tata Cara Memandikan Jenazah Laki-Laki Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat Muslim Hafizullahumullah Intro Kewajiban orang yang masih hidup terhadap orang muslim yang meninggal meliputi, satu, memandikan, dua, mengafani, tiga, menyalati, dan empat, mengubur. Hukum keempat hal tersebut adalah fardu kifayah. Fardu kifayah adalah apabila ada salah seorang yang sudah melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban muslim yang lain. Memandikan jenazah adalah fardu kifayah yang pertama kali. sekali dilakukan dalam proses pemulasaraan jenazah. Selain orang yang mati syahid di dalam peperangan, semua umat muslim yang meninggal harus dimandikan. Sahabat muslim Hafizakumullah, berikut ini adalah daftar orang-orang yang paling berhak memandikan jenazah laki-laki yang belum mempunyai istri. Satu, laki-laki yang mempunyai hubungan warif as-sobah. seperti ayah, keke, anak laki-laki, dan cucu laki-laki. Dua, laki-laki kerabat seperti saudara laki-laki, kepunakan laki-laki, paman, dan sepupu laki-laki. Tiga, laki-laki lain. Empat, perempuan yang mempunyai hubungan mahrum dengan jenazah. Bagi laki-laki yang memiliki istri, maka yang paling berhak memandikannya adalah sebagai berikut. Satu, laki-laki yang mempunyai hubungan mahrum dengan jenazah. Dua, laki-laki yang mempunyai hubungan kerabat yang tidak mahrum. Tiga, istri. Empat, laki-laki lain. Lima, apabila tidak ada laki-laki sama sekali, maka yang berhak memandikan adalah perempuan yang mempunyai hubungan mahrum dengan jenazah. Sahabat Muslim Hafizul Vakumullah, para ulama berpendapat ada dua cara yang bisa dilakukan dalam memandikan jenazah, yaitu cara minimal dan cara paling sempurna. Sheikh Salim bin Sumair al-Hadromi dalam kitab Safinatun Najah menyatakan bahwa standar minimal dalam memandikan mayid adalah dengan meratakan air ke seluruh anggota tubuhnya. Dr. Mustafa Al-Khin dalam kitab Al-Fiqhul Manhaj menjelaskan cara memandikan mayid secara ringkas. Yaitu, pertama, menghilangkan najis yang ada di tubuh mayid. Kedua, menyiramkan air secara merata ke tubuhnya. Apabila cara ini telah dilakukan dengan baik dan benar, maka mayid bisa dikatakan telah dimasukkan. dan gugurlah kewajiban orang yang hidup terhadap si mayid. Sahabat Muslim Hafizullah kumullah, berikut ini hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam memandikan jenazah. 1. Siapkan tempat untuk memandikan jenazah seperti kamar mandi rumah. Kamar mandi jenazah atau tempat yang dibuat khusus untuk memandikan jenazah tertentu. Tempat yang akan dibuat untuk memandikan jenazah tertutup dan beratap. 2. Siapkan air, daun bidara, sabun, dan kamper atau kapur barus. Tiga, tutup jenazah dengan kain tipis semacam jarit atau sejenisnya. Hindari menggunakan kain putih karena ketika dimandikan, aurot atau kulit jenazah dapat menjadi tampak transparan. Empat, tebarkan parfum atau wewangian di sekeliling tempat pemandian. Lima, tutup wajah jenazah selama memandikan, kecuali jenazah yang dimandikan. adalah orang yang meninggal dalam keadaan masih berikhram. Maka menutup wajahnya tidak diperbolehkan. 6. Letakkan jenazah pada meja atau tempat yang telah disediakan untuk memandikan. Apabila tidak ada tempat khusus untuk memandikan, sebagai alternatif jenazah boleh dipangku oleh orang yang memandikan. 7. Orang yang memandikan adalah orang yang amanah dan bisa menjaga rahasia. Hal ini sangat penting karena terkadang terdapat 1-2 cacat atau kekurangan dalam tubuh jenazah. Supaya tidak bocor, maka yang memandikan adalah orang yang bisa menjaga informasi tersebut. 8. Selain orang yang berkepentingan untuk memandikan, dilarang masuk area pemandian. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum memandikan jenazah. 1. Gunakan alat pelindung diri sebagai antisipasi penyebaran penyakit yang diderita oleh jenazah yang tanpa disadari oleh keluarga maupun orang yang memandikan. 2. Bersihkan gigi dengan jari telunjuk kiri. dan lubang hidungnya dengan jari kelingking dan memakai sarung tangan. 3. Bersihkan kotoran di bawah kukunya dengan benda yang lunak. 4. Bersihkan kotoran pada perut jenazah dengan cara A. Mayit diposisikan duduk agak condong ke belakang. Tekan perut mayit berulang-ulang secara lembut dan perlahan dari atas sampai ke bawah. B. Pada saat menekan perut jenazah bagian kanan, maka orang yang berada di posisi kaki mengangkat paha kiri mayit. Begitu pula sebaliknya, pada saat menekan perut jenazah bagian kiri, maka paha kaki kanan jenazah diangkat. C. Apabila menyentuh aurot jenazah, maka wajib menggunakan alas atau sarung tangan. Untuk selain aurot, hukum menggunakan alas adalah sunnah. 5. Bersihkan seluruh najis yang ada pada jenazah. 6. Bersihkan kemaluan dan dupur jenazah dengan tangan kiri dan wajib menggunakan sarung tangan atau kain tipis. 7. Wudhui jenazah, sebagaimana wudhunya orang hidup. Pada saat membasuh muka, kepala jenazah agak dimiringkan supaya air tidak masuk ke dalam mulutnya. Berikut ini niat wudhu untuk jenazah. Saya niat mengudhui mayid ini. Sahabat Muslim, hafidhu wa'alaikumussalam. Setelah proses persiapan memandikan sudah selesai, berikutnya adalah proses memandikan jenazah. 1. Siram seluruh tubuh jenazah dengan air netral secara merata. 2. Sampo kepala dan rambut jenazah. Kemudian disisir pelan-pelan agar tidak kerontok. Kemudian pilas, apabila terdapat rambut yang rontok, maka wajib dikubur dan sunah memasukkan rambut yang rontok ke dalam kain kafan bersama jenazah. Tiga, siram seluruh tubuh jenazah dengan air yang telah dicampur dengan sabun. Empat, siram seluruh tubuh mayit dengan air bersih untuk menghilangkan sisa sabun dimulai dari sebelah kanan, kemudian mayit dimiringkan ke kiri untuk menyiram bagian punggung dari arah kanan. Setelah menyiram bagian kanan, jenazah dimiringkan ke kanan untuk menyiram bagian punggung dari arah kiri. Saat memiringkan jenazah ke kanan, mulailah dengan mengangkat kaki kirinya, kemudian dinaikkan di atas kaki kanan. Begitu pula sebaliknya, pada saat akan memiringkan ke kiri, maka kaki kanan ditaruh di atas kaki kiri terlebih dahulu, baru kemudian tubuhnya menyusul dimiringkan. 5. Menyiram jenazah dengan air yang telah dicampur dengan daun bidara. 6. Siram seluruh tubuh mayid dengan air yang dicampur sedikit kapur barus. Sohabat Muslim, terjadi perbedaan urutan penyiraman antara satu tempat dengan daerah lain. Namun pada prinsipnya dalam memandikan jenazah adalah meliputi tiga hal berikut, yaitu 1. Membersihkan, 2. Mewangikan, Tiga, mengawetkan. Penggunaan air netral adalah untuk membersihkan, menggunakan daun bidara atau sabun adalah untuk mewangikan selain untuk membersihkan. Dan kapur barus berfungsi untuk menjadikan tubuh jenazah lebih awet. Sahabat Muslim Hafidhahumullah Demikianlah tata cara memandikan jenazah Semoga Allah selalu meriboi kita Dalam menjalankan semua ibadah Amin Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh