Gue rasa kalian pasti setuju ya, akhir-akhir ini terkesan banyak banget hal-hal aneh terjadi di dunia konvensional. Provinsi seperti guru aja bisa kena pinjol. Berbagai macam narasi terjadi terhadap orang-orang di PHK.
Dan terlihat dari DM-DM gue pun, kayaknya tuh cari kerjaan tuh bener-bener sesuatu yang sangat susah banget sekarang. Kayaknya terkesan semua itu kagak lagi baik-baik aja ya. Tapi dari ini semua, ada satu industri yang lagi naik.
Yang tanpa modal, tanpa kantor. tanpa karyawan. Suatu industri yang masih hijau banget. Yang bisa membantu lu menghasilkan pendapatan yang lebih banyak lagi buat lu yang mempunyai keterampilan dan kompetensi.
Sekali lagi, gue ulang. Buat lu yang mempunyai keterampilan... tampilan dan kompetensi.
Apa itu industri-nya? Industri digital product, di mana semua orang mempunyai kesempatan yang sama di dunia maya ini untuk mendapatkan penghasilan ratusan juta. Dan Nope ini bukan jadi content creator. Ini menjadi 1% kreator 1% Lalu lu yang ngeklik video ini berpikir bahwa Wah enak nih ya Gue rebahan aja Bisa dapet duit Gak usah ngapa-ngapain Dapet duit nih Gue bener pengen konsumsi video seperti ini Kalo misalnya lu yang seperti itu Percaya sama gue Video ini bukan untuk lu pada Dan disini pun gue pengen memberikan pernyataan Video ini dibuat untuk edukasi Dimana gue bakal mengajarkan kalian Gimana caranya kalian kalian itu bisa mencari kesempatan di dunia digital dengan keterampilan dan kompetensinya kalian.
Monetisasi kalian punya pengetahuan. Gue yakin kalian udah sering kan ngeliat konten-konten yang nyanyirin bahwa, wah ujung-ujungnya jualan kelas. Jualan kelas tuh sesuatu yang gampang, segala macem.
Tapi kalian pernah pikir gak sih, kalau misalnya sebegitu gampangnya, kenapa gak banyak orang yang ngelakuin? Itu pertanyaan. Kenapa konten-konten kreator yang kalian lihat seliuran di dunia maya ini, masih menarik? Mendingan memilih untuk menjadi karyawan para brand untuk ngomong sesuai dengan brand briefingnya. Pertanyaan, kenapa kalau misalnya sebegitu gampangnya masih ada aja ya orang bikin konten abis itu mau aja disuruh-suruh sama brand untuk dapetin duit.
Padahal ada jalur yang lebih gampang kan. Pertanyaan, dan gue rasa gue gak butuh jawab, kalian bisa jawab sendiri. Tipe kreator yang suka menghibur itu biasa cara monotisasinya seperti apa? tipe kreator yang suka mengedukasi cara monetisasinya seperti apa.
Sebelum gue bahas lebih detail lagi terhadap The 1% Creator, gue pengen memberikan panggung dulu ke orang-orang yang ada di screenshot ini. Buat kalian yang mirip pemikirannya dengan orang-orang yang ada di screenshot ini, menurut gue video ini udah pasti kagak cocok buat kalian. Karena video ini, pasti kalian berpikir ini video tuh sangat bertele-tele.
Atau enggak, mungkin gue kasih kalian kesempatan kali ya. Gue coba jelasin kenapa video ini... ini bisa bertele-tele jadi gue mau kasih analogi layaknya orang itu membaca buku, gue yakin pasti kalian setuju gak semua orang suka membaca buku, ya kan?
gue gak tau kalian, tapi di lingkungan gue buat orang-orang yang gak suka baca buku dan gue rekomendasiin suatu buku, simpelnya mudahnya mereka tuh menolak dengan ngomong, bos premisnya apa? kasih tau gue poinnya aja, gue gak punya waktu untuk ngebaca 300 halaman, gue gak punya waktu untuk ngebaca 200 halaman, gue gak punya waktu untuk ngebaca 100 halaman Ada aja alasannya pokoknya gue gak punya waktu. Tapi mereka mau tau premisnya, poinnya apa. Dan analogi tersebut menurut gue cocok dengan apa yang terjadi di video-video gue.
Kalo misalkan kalian yang berasa bertele-tele karena kalian berasa bro gue gak butuh tau supporting argumentnya bro. Lu gak usah kasih tau gue dari halaman pertama sampe halaman ke 90. Lu cukup kasih tau gue udah halaman terakhirnya aja, rangkumannya aja gue gak peduli sama supporting argumentnya. Dan menurut gue itu ada sesuatu yang bahaya.
Karena ngomong apa adanya? Kebanyakan orang sekarang sering banget scrolling secara tidak kesadar. Di TikTok, Instagram, Youtube Shorts.
Akhirnya bikin kalian itu otaknya susah mikir, susah fokus. Dan ngomong paling kasar makin bego. Kenapa begitu? Karena kalian udah kebiasaan kan kayak nge-scroll, nge-scroll, nge-scroll.
Konten 5 detik, konten 7 detik, konten 5 detik, konten 7 detik. Kalau kalian disuruh duduk, berpikir, fokus. Kontekstan ke kalian punya konteks, ke kalian punya pengalaman. Selamat.
20-30 menit pasti kalian berasa ngapain udah kasih tau gue aja sih bos ngapain su mikir-kirikan atas bawah muter-muter lu bro dan muter-muter ini sebenernya tuh ada alesannya guys gue bertele-tele di mata kalian itu ada alesannya karena menurut gue yang di atas yang rangkumannya itu belum tentu cocok sama kalian punya konteks contoh gue bilang rangkumannya adalah kalian butuh digital product dengan social funnel dari A sampai Z dan abis itu kalian punya 10 tim, dan 10 tim itu merefleksikan kalian punya 10 aktivitas di sosial media, dan abis itu mereka tuh harus report balik ke kalian setiap harinya. di jam 5 sore pasti kalian berasa kok gitu bro? gue gak ngerti apa-apa lo udah suruh gue langsung rangkumannya seperti itu bingung kan? gue coba gambarin ke kalian deh ya kebanyakan orang selalu berpikirnya adalah bro gue cuma mau tau atasnya aja yang penting cuan bro dimana lo selalu bilang kalau misalkan cuan itu harus ada solusi nah solusi ini harus lo nikahkan dengan yang namanya problem Nah, orang-orang kan cuma mau tau di atasnya doang nih, ya kan? Ini baru tip pertamanya doang loh.
Ini di atas, itu adalah rangkumannya kan? Tapi kan ada fundamental yang menuju ke sana kan? Dan itu kenapa orang-orang...
tuh males. Bahwa, bro kasih tau gue ini aja gitu loh. Tapi kenyataannya, semakin ke atas ini, semakin gak relevan buat kalian.
Karena fundamentalnya kan ini nih guys. Ini fundamental nih. Semakin ke atas, semakin terkontekskan ke kalian punya variable.
Contoh, kalian punya variable modal, variable keluarga, variable partner, variable edukasi. Ini kan terlalu banyak nih di sini nih. Tapi kalau misalnya ngomongin fundamental, harusnya itu kan yang harusnya kalian pikirkan.
Untuk kalian di level keduanya, kalian langsung kontekskan ke kalian punya situasi. Dibandingkan kalian langsung gak tau apa-apa, pokoknya di sini aja, terus kalian coba, kok gak sesuai sama gue ya? Kok gak? ngelakuin gak berhasil ya, karena kalian tuh kagak sama konteksnya sama gue.
Dan itu kenapa problemnya kalau misalkan orang tuh kasih kerucutnya doang. Kasarnya kalau misalkan kayak orang-orang terkaya di dunia ini kasih tau apa yang mereka lakuin setiap hari. Lo lakuin bisa jadi kaya gak?
Gak bisa. Karena lo kagak tau fundamentalnya mereka itu menuju sekarang itu kenapa gitu loh. Dan itu kenapa menurut gue layar-layar di bawah ini tuh penting.
Ini tuh critical. Buat ngebantu kalian itu bisa jadi ekspresi. eksponensial.
Bisa mendapatkan penghasilan eksponensial di dunia maya ini. Percaya sama gue, pengetahuan-pengetahuan disini gak bakal mati. Ini tuh yang orang-orang bilang evergreen. It's priceless.
Dan ini yang harus kalian bisa akusisi dan kontekskan ke diri kalian. So ini adalah peringatan terakhir buat kalian yang masih ada disini. Video ini akan bertele-tele. Akan ngebahas supporting argumentnya. Layaknya kalau misalnya kalian baca buku, kalian dikasih tau ABCDFGH.
HIGKL, kalian kagak langsung dikasih tau rangkumannya jadi kalau misalkan kalian yang tipenya gak suka bertele-tele please keluar dengan hormat gue minta lu pada keluar Oke, gue asumsi di detik ini sudah tersaring. Orang-orang yang beneran mau fokus, mau belajar gimana caranya kalian itu beneran bisa jadi the 1% creator. Beneran orang-orang yang belajar gimana caranya itu kalian bisa jualan digital product di dunia maya ini. Orang-orang pada umumnya tahu jualan kelas dan jualan ibu.
So, fundamental pertama yang harus kita bahas adalah apa sih keuntungan bisnis ini? Kenapa harus bisnis digital product? Kita ngomongin di jaman dahulu ya, sebelum ada internet segala macem ya, bisnis physical product kita butuh apa sih?
Jelasnya kita butuh modal kan ya. Kita butuh modal, kita butuh kantor, kita butuh karyawan, kita harus ngerti operasional, dan di jaman sekarang lu harus punya followers lah, lu harus punya banyak inventory. Nah ini kan bisnis pada umumnya nih kan ya, pada tuh harus punya ini semua untuk bisa jadi suatu bisnis yang konkret.
Tapi apa rasanya kalau misalnya gue bilang ke lu pada, ini di digital product hampir gak relevan? Pasti kalian berasa, anjrit bro, lu mau nge-scam gue ya? Mana mungkin gak butuh modal, gak butuh kantor, gak butuh karyawan, gak butuh operasional, gak butuh followers, gak butuh inventory. Enggak guys, itu bukan scam, tapi itu yang namanya bisnis digital product.
Kalau dibilang sebenarnya, kalau ngomongin sejarahnya ya sebenarnya ini udah lama. Kalau kalian yang di umur-umur kayak gue tahun 2007-2008 ada yang namanya Six Pack Shortcuts. Kalau kalian yang nonton Youtube pasti tau lah.
itu siapa? Mike Cheng. Dan beberapa lama kemudian ada yang namanya Tai Lopez.
Orang juga jualan dia punya course digital product. Terlepas dari kontra-kontra profil-profil yang barusan gue ngomongin ke kalian, mereka itu bisa dibilangin adalah pionir-pionir digital product di dunia maya ini. Kalau misalkan pionir itu terlalu ekstrim, mungkin bisa dibilang mempopulerkanlah digital product.
Kenapa? Karena orang-orang jadi mulai berasa umum terhadap digital product, terutama di Amerika Serikat. Karena ngomongin kita biaya produksinya, bisa hampir 0 kan kenapa begitu?
karena kan mereka cuma butuh mereka punya pengetahuan dan waktu dilawan sama orang kalau misalkan kita itu Pengen bikin baju, pasti ada biaya produksinya kan, harus beli materialnya, harus sewa mesin jahit, harus beli benang, harus beli label, segala macem kan. Sedangkan kalau misalnya digital product, biaya produksinya hampir 0. Terus ngomongin marginnya, bisa sampai 90%. 10% itu kalian cuma bikin konten, mau itu organik ataupun ads.
Terus kalau misalkan udah ada penjualan berikutnya, kalian punya CAGS kan udah sekali doang, biaya produksinya sekali doang kan ya. Karena produksi sekali, jual berkali-kali. Jadi kalian punya margin makin infinite tuh. Dan belum kalau misalnya kalian punya suatu jasa. Kalian bisa upsell jasa-jasanya kalian.
Dan saat video ini dibuat, bisa dibilang tuh digital product di Indonesia tuh lagi mendapatkan momentum. Udah banyak banget orang-orang tuh yang menghasilkan ratusan juta, puluhan juta, bahkan ada yang miliaran per bulannya lewat digital product. Ya bayangin aja bisnis tanpa modal gitu tuh.
Kamu mau website sekarang udah ada namanya LNK.ID Linkit kalian bisa langsung jualin Abis itu bisa bikin pasukan affiliate juga lewat linkit Semua tools udah siap tinggal pakai satu website ini udah beres Kalian bisa email blast Kalian bisa bikin appointment Kalian bisa upload digital product Kalian bisa bikin leads magnet lawat blog. Jadi semua tuh serba gampang sekarang. Tapi ya kenapa cuma selintir orang doang yang bisa sukses? Kagak semua orang kan jadi digipurner lah. Kagak semua orang jadi solopurner lah.
Kagak semua orang jadi the wealth creator lah. Hanya selintir orang yang bisa. Yang jadi the 1% creator.
Di sini gue mau masuk ke mindset. Dan kalau misalnya gue zoom out dikit, ini semua industri kan terjadi karena adanya uang ya. Karena gue yakin kalau misalnya nggak ada uang, nggak mungkin terjadi industri ini semua kan ya.
Tapi kalau kita makro kan, kalau kita ngomongin the 1% creator, tapi the 99% orang-orang creator pada umumnya yang konvensional. Kita lihat deh, kerjaannya apa sih? Mereka itu mencari views, mereka bikin konten, dapat views, habis itu mengharapkan ada inquiry dari brand segala macam, dan habis itu mereka mendapatkan brief dari brand tersebut. mereka negosiasi segala macam abis itu udah ke approve udah setuju mereka itu harus bikin script dimana itu harus approval ke brand abis dari script mereka itu produksi nah mereka produksi abis itu masih mungkin aja ada namanya revisi loh guys ya itu yang sangat tanda kutip orang-orang industri relatif itu sangat benci tuh revisi nah dari revisi abis itu kalian itu mulai deh dibilang oke approve gitu kan ya tapi kalian masih harus approve terhadap caption lah oke Terus schedule posting.
Terus schedule posting pun kalian itu bisa aja belum dibayar loh guys. Ada brand-brand yang memberikan kalian itu suatu tempo. Dimana H plus 7, H plus 30 tergantung seberapa besar eksistensinya kalian.
Kalau misalnya kalian orang-orang yang bener-bener ekstrim banget. Mungkin kalian bisa minta DP ataupun bahkan lunas sebelum terjadi posting. Tapi kalau misalnya kita ngomongin KM-KM. Yang gue bilang kreator mikro kecil dan menengah pasti gak punya.
kemampuan untuk bisa bernegosiasi bahwa eh, gue minta H-1 ya udah dibayar ya. Pasti pada umumnya kena sama brand punya tempo, dimana pada umumnya bisa sampai H-7, H-30. Jadi dari schedule posting ini pun kalian tetap harus kasih analytics kan ya.
Dimana kalian report. Nah, abis report barulah kalian dibayar H-7 sampai H-30. Melihat ini semua, menurut kalian gimana? Apakah kalian berasa ini kerjaannya capek?
Karena ngomong apa adanya, ya kita cuma bikin suatu konten di dunia maya. Banyak orang yang tidak mempunyai kemampuan untuk bisa bikin konten di dunia maya dan dibayar ratusan juta. Tapi ada aja yang bisa dan tergantung kalian.
Kalian mau jadi content creator konvensional seperti ini kah? Gak ada yang salah, ini pilihan hidup. Tapi kalau kita ngomongin the 1% creator, dia tahu bahwa kita tuh gak boleh bergantung ke satu pendapatan to.
Kita harus punya sumber pendapatan banyak gitu kan ya. Kita gak usah ngomongin content creator lah. Kita ngomongin orang pada umumnya aja itu sangat masuk di akal kan.
Kita tidak bergantung ke satu pendapatan to. Dan itu kenapa lu butuh tahu lu punya peta kompetensi. Apa sih itu peta kompetensi?
Jadi pertama adalah lu punya rasa keinginan tahuan. Atau yang gue bilang penasaran. Yang bisa kasih lu duit. Dan disini gue pengen... Coba double click ya, karena kadang-kadang kata duit ini terkesan kayak lu mata duitan, lu matre gitu ya.
Gue mau kasih tau, menurut gue duit itu netral ya. Karena menurut gue duit itu linear dengan lu punya value, lu punya nilai tambah. Kalo misalkan lu punya value tinggi, pasti duit juga nyari lu.
Lu bakal jadi magnetnya duit. Dan fakta lu masuk ke industri kreatif seperti ini dengan agenda duit, jangan kayak terkesan sesuatu yang negatif loh. Menurut gue itu adalah sesuatu yang bagus.
Coba dengerin gue deh. Kalo misalnya lo masuk ke industri kreatif ini berpikir, wah gue mau jadi seseorang yang sosial segala macem. Terkesan nggak sustainable kan? Tapi kalau misalkan ada agenda kapitalisnya, ada agenda duitnya, bikin kalian itu bisa melihat itu secara rasional, kagak secara subjektif, jadi bisa objektif. Jadi, menurut gue pertama yang kalian harus tahu, dari kalian punya peta kompetensi, adalah kalian punya rasa penasaran yang menurut kalian bisa memasukkan duit.
Nah, di sini menurut gue bisa kalian tambahkan dengan rasa penasaran yang kedua, yaitu rasa penasaran. penasaran yang bikin lu tuh kayak semangat gitu loh. Kayak sesuatu yang kayak, wah gue pengen tau banget nih, gue pengen tau Excel, gue pengen tau gimana caranya kita bisa kerja lebih produktif lagi, segala macem gitu kan ya. Ini menurut gue sangat bagus untuk kalian itu bisa berpikir bahwa, oh gue pengen ke dunia maya ini, gue juga pengen belajar nih. Gue kagak cuma pengen nyari duit doang.
Jadi menurut gue ini adalah supporting ke duit. Dan rasa penasaran terakhir yang menurut gue bagus juga adalah dengan kalian itu mencari suatu ketentuan, keterampilan yang bisa menjadi suatu komplimen. Jadi pikirnya kayak gini, kalian itu kan udah mempunyai suatu keterampilan yang harapannya itu bisa memasukkan duit kan ya. Yang bikin kalian semangat segala macem. Nah, kalau misalnya kalian ada sesuatu yang bisa bikin kalian itu lebih beda lagi, yang bikin kalian itu sapi ungu, kalau bahasanya si Seth Godin, itu bakal bikin kalian beda kan.
Nah, fundamentalnya disini nih, kayak apa suatu ras penasaran yang menurut kalian itu bisa memberikan kalian komponen. complementary skills ke kalian punya fundamental yang kalian udah aku sisi. Contoh paling mudah mungkin yang complementary adalah public speaking. Si Warren Buffett pun udah bilang on the record, dia bilang bahwa dia berasa kelasnya Carnegie, public speaking course-nya itu adalah salah satu investasi yang sangat bagus buat dia.
Jadi dia tahu cara komunikasi yang baik. Nah menurut gue skill-skill seperti ini harus kalian itu coba stacking, untuk kalian itu jadi beda. Nah tapi kan gue baru ngomong full. fundamentalnya kene, ini kan di bawah kene nah yang orang-orang mau tau adalah ya jelasnya bro gimana cara cuannya bro kene ya tapi seperti yang gue selalu ngomong, kalau misalkan lu mau cuan, jelasnya lu butuh ada solusi nah solusi tersebut harus unikain sama problem Itu kan udah gue bahas di video-video gue sebelumnya, jadi gue nggak butuh bahas lebih detail di sebelah sini. Tapi dari ini semua, untuk menuju ke sini, lo butuh rangkaian yang lainnya dahulu.
Ini semua lo butuh nikahin di satu tempat, yang menjadi diri lo sendiri. Ini you, ini diri lo di sini. Ini kan udah jadi lo punya personal branding, lo punya prinsip, lo punya konsep. Pokoknya bikin lo beda gitu nih ya.
Orang di sini harus mencari topik apa nih, yang dia mau bahas di media sosial. Apa aja ya, menurut lo. Menurut lu sesuai dengan karakter ini, dengan fundamentalnya ini, topik-topik apa aja yang menarik nih untuk orang-orang itu berasa bisa cocok gitu kan nih. Bisa relatable, bisa dapet frekuensi yang sama. Dari topik tersebut barulah kalian masuk ke dunia konten.
Dimana di konten tersebut kalian itu harus bisa mencocok-cocokkan ke problem. Kesuatu masalah yang kalian itu nanti akan bisa berikan solusi yang akhirnya cuan. Tapi sekali lagi, fundamentalnya itu kagak bisa kalian itu langsung kesini.
Kebanyakan orang bilang, berasa, oh yaudah bro, gue langsung kesini aja gitu kan. Tapi sekali lagi, kalau misalnya kalian kagak ada ini, ini, bawah ini, apa yang ngebuat kalian beda disini? Orang pasti berasa, hmm.
lu siapa gitu kan? Kenapa gue harus percaya sama lu? Gue skeptis sama lu. Jadi banyak banget hal-hal yang tanda tanya di atas kalau misalnya lu kagak punya fundamental di bawah.
Dan itu kenapa gue bertele-tele. Karena lu harus tahu, apa nih yang bikin lu punya skill itu beda gitu kan? Karena sekali lagi, gue berasa skillnya lu harus berhubungan dengan duit. Menurut gue gak ada yang salah guys. Skill yang berhubungan duit, kalian nikahin dengan skill yang bener-bener bikin kalian tuh pengen semangat banget, kalian pengen kejar, kalian gak sabar untuk ngomongin, terus kalian nikahin lagi dengan skill yang complementary, kalian punya skill yang kalian udah punya, menurut gue itu akan bikin lo tuh beda.
Dan ini yang gue bilang adalah lo punya peta kompetensi, menuju lo punya cuan. Dan setelah lu menyelesaikan lu punya peta kompetensi, lu butuh menginventariskan lu punya digital product. Kalau lu lihat orang-orang pada umumnya punya digital product tuh nggak cuma satu kan nih. Dan pada umumnya selalu ada yang gratis.
Coba deh lu cek beberapa kreator yang jualan digital product, yang jualan informasi, pasti ada aja kan, kelas gratis sama atau ebook gratisnya, atau apapun lah pokoknya sesuatu yang gratis. Dan gua mau menggarisbawahi kata gratis. Kebanyakan orang selalu mikir bahwa gue pengen cuan, cuan, cuan, cuan.
Bener, gak ada yang salah. Maksudnya, kayak gue bilang kan, lu kesini sama agendanya cuan, Bener menurut gue gitu. Tapi kalau misalnya fakta bahwa lo nonton video gue sampai sini dan lo masih belum pernah pecah telor dari lo punya linkit.
Lo buka sekarang tuh lo punya linkit masih 0. Itu memberikan indikator bahwa lo belum berhak mendapatkan uang dari dunia maya ini. Karena sekali apa sih digital product ini? Apa yang kita jual dari digital product ini?
Coba deh kalian berpikir. Yes, udah kepikiran? Depannya I, gue kasih tau ke kalian.
Belakangnya I juga. Yap, informasi guys. Ngomong apa adanya, pokoknya itu informasi yang kita jual kan ya.
Mau seberapa keren lu punya struktur, mau seberapa keren lu punya komunitas, segala macem. Pokoknya informasi yang lu pada jual. Dan informasi ini kenapa orang-orang itu jadi skeptis kan? Karena...
Masa informasi dijual sih Bukannya Google aja tuh gratis Dan gue ngapain kalian tuh Baper dulu Kayak Wih bro gak boleh gitu dong bro Kita kan informasi kita berharga segala macem Jangan baper dulu guys Kita ngomongin Kita kosongin dulu Gelasnya kita Kita ngomong apa adanya aja Gak usah ngomong digital product deh Kita ngomong physical product Physical product aja Ada gak orang skeptis Kalo misalnya beli online Gue yakin pasti kalian ada dong. Iya bro, gue pernah sih liat beberapa konten ngomongin produk A, B, C, D, F, G. Dan gue kagak berani beli sih bro. Padahal gue suka sama konten-konten, gue gak berani beli karena gue skeptis gitu loh.
Tapi begitu ada pop-up offline, gue beneran datang bro. Karena gue pengen... coba hand feel, gue beneran main tes apakah beneran bisa atau gak bisa.
Jadi jangan terkesan kayak seakan-akan orang skeptis itu sesuatu yang masalah gitu loh. Orang jualan apapun online pasti ada resisi skeptisnya. Dan goal dari video ini adalah memberikan kalian suatu metodologi gimana caranya Karena kalian itu bisa menurunkan skeptisnya orang.
Meyakinkan orang bahwa guys, girls, ini adalah produk digital yang proper. Ini informasi worth it dengan harga yang udah gue taruh. Itu goalnya. Tapi disini gue juga pengen netral, apakah harus jualan digital product bro?
Enggak, kalau misalnya lo udah dapet tadi petanya tersebut, lo bisa cuannya itu gak lewat digital product juga loh. Lo bisa cuan lewat lo punya jasa. Jasa konsultasi lah. jasa freelancing lah, apapun itu. Kita coba ambil studi kasus beberapa perusahaan-perusahaan gede.
Perusahaan-perusahaan gede, kalau kalian notice, kalian aware, mereka itu sering kan melakukan namanya trend report. Ada aja report yang dikasih gratis, yang penting kita kasih, taruh kita punya email, nomor handphone, nama, umur, perusahaan apa, berapa besar perusahaannya, segala macam gitu kan, buat jadi mereka punya database, tapi in return kita dapat dia punya report. Dan kadang-kadang mereka juga kasih webinar gratis kan, dan, Kayak trend report 2024 gratis dateng aja gitu kan ya. Ada pembicara ABCDFG gitu loh. Nah kita dateng segala macem ya.
Dan mereka gak bohong gitu loh. Dan itu event gratis gitu. Tapi apa sih yang mereka mau coba jual gitu kan. Karena sekali lagi there's no such thing as free lunch.
Gak ada nih. Semua yang terjadi di hidup kita pasti ada suatu transaksi komersilnya. Mau itu dari sisi uang, database, waktu, apapun itu. Dan buat kalian yang berasa kayak bro gue masih gak paham bro.
Kenapa bro kenapa mereka ngelakuin itu? Simple mereka mau memberikan otoritas. Pes mereka mau. mau memberikan impresi, mereka itu the best. Perceive value.
Mereka mau menunjukkan bahwa gue tuh tau sesuatu. Dan kalau misalkan lo pengen menggunakan report ini demi kepentingan perusahaan lo, lo bisa pake jasanya gue. Dan itu yang mereka jual. Jelasnya mereka gak memaksa, tapi buat kalian kebayang aja, itu fungsi yang kenapa mereka tuh memberikan trend report cuma-cuma. Untuk jadi database dan jadi mereka punya leads magnet.
Jadi disini mungkin gue mau kasih tau kalian, kalau misalkan kalian udah melakukan ini semua, gak? Nggak harus ke digital product juga. Maksudnya kalau misalkan kalian itu berasa bahwa ini sesuatu yang sangat cringe.
Kayak nggak cocok lah bro di Indonesia belum siap segala macem. It's okay guys kalian bisa melakukan namanya konsultasi gitu. Ataupun jasa apapun yang kalian bisa berikan. Bisa konsultasi ataupun bahkan kalian itu bisa memberikan kalian punya jasa freelance.
Bisa aja dari kalian punya leads magnet. Oke, setelah lo inventaris kan lo punya digital product ya, kayak apa aja yang lo bakal jual, lo punya leads magnet kan tadi udah, terus lo mungkin jualan lo punya e-book, harganya berapa, lo jualan lo punya pre-recorded course, harganya berapa, lo jualan lo punya live webinar, harganya berapa, udah ter-inventaris kan kan semuanya kan ya. Jelasnya lo butuh 2 hal lagi, setelah lo melakukan inventaris tersebut. Setelah lo punya inventory, Lu butuh dua hal, yaitu adalah traffic dan penawaran. Atau bahasa Inggrisnya ya, offer.
So disini gue pengen ngomongin traffic dulu ya. Jadi maksud gue traffic apa sih? Mungkin banyak orang yang berasa kayak pikir traffic.
Itu kan bukannya macet ya bro, enggak. Maksudnya adalah, traffic itu adalah saat orang itu masuk kita punya akun media sosial. Traffic itu adalah atensi orang-orang ke konten-konten yang kita buat di media sosial.
Atau di dunia maya lebih tepatnya. Dan ini pun sangat objektif. Bisa terefleksikan dari semua metrics di media sosialnya lu. Kita ngomong berapa banyak DM yang lu dapet, kita ngomongin berapa banyak views lu dapet, berapa banyak likes.
share segala macem. Dan banyak orang berasa bahwa, bro ini kan di luar kontrol kita dong bro ya, dimana traffic kan ya gak ada yang tau lah, kan algoritma Instagram kan bisa berubah-ubah gitu kan ya. Yes, secara teknis benar, kalau misalkan kita, kita ngomongin media sosial, ada aja beberapa tipe konten yang bisa didorong lebih sering dibandingkan tipe-tipe konten lainnya.
Dan itu mungkin video tersendiri. Tapi jangan berpikir bahwa traffic ini adalah hal yang bener-bener kagak di luar kontrol lu. Kan sekali lagi ya, traffic itu adalah berapa banyak orang itu mengkonsumsi konten lu dan engage sama lu.
Tapi ada loh ini kontrolnya lu. Dimana kita ngomongin, lu selalu bisa bikin upload konten terus kan ya. Tapi jadi kalau misalnya lu sekarang baru konten ke-7, ya jangan bawel.
bikin dulu konten ke 100 kita setuju kan upload konten adalah hal yang bisa kita kontrol kita ngomongin bikin leads magnet lebih keren lagi nah itu gue yakin juga halnya ada di kontrol kita kan semakin kompetensi kita makin tinggi semakin kita berasa daging segala macem menurut gue orang-orang juga pengen konsumsi kita punya report abis itu kita bisa loh networking dulu ya jelasnya sekali lagi ini network Networking adalah sesuatu yang bisa dibilang overrated. Kalau misalkan lu tidak mempunyai kompetensi terhadap lu punya digital product. Jadi lu kayak masuk ke suatu event tapi lu sendiri punya digital product ternyata lu buat dari AI dan lu kagak cek dan bahkan lu kagak tau.
AI itu ngomong apa lu cuma pokoknya jadi ebook terus udah gue jual kanva that's it gitu nah networking bakal gak ada gunanya karena lu sendiri pun gak punya pengetahuan apapun gitu kan abis itu kita ngomongin komunitas itu juga dikontrol lu lu masuk ke komunitas lu bahkan jadi bikin komunitasnya mungkin disini berasa bro tapi kan gak semua orang suka ya dibuat event segala macem ya sekali lagi ini hal yang lu bisa kontrol kan lu bisa secara volunteer secara cek Sosial aja, secara aksi sosial aja. Lu bikin suatu komunitas gathering, lu ajak kiri kanan atas bawah, lu ajak beberapa orang yang mirip sama lu, untuk kita ngobrol-ngobrol aja. Dan ini semua kan masuk kalau lu punya traffic.
Jadi jangan lihat tuh semuanya itu duit, duit, duit, duit. Tapi yes, ini semua adalah duit. Tapi belum jadi duit. Dan disini gue pengen coba konfrontasi sama orang-orang yang bilang bikin digital product itu gampang ya. Gue nggak tahu definisi gampang orang-orang yang bilang buat digital product itu gampang.
Gampang tuh seperti apa. Tapi asumsi beneran kalian itu udah pede banget sama digital productnya kalian. Kalian tuh harus bangga sama kalian punya digital product.
Karena gue banyak banget ketemu beberapa orang yang udah jual digital product, tapi mereka nggak pede sama mereka punya digital product. Kenapa? Ya karena mereka berasa, bro, gue buat dari AI sih bro, dan gue kagak proofread anything bro, gue kagak baca ulang, gue kagak ATM, gue nggak modifikasi, ya pokoknya gue langsung hajar aja gitu loh.
Ada loh orang-orang kayak gitu, dan dia sendiri pun nggak pede, bahwa ini produk sebenarnya layak dijual 10 ribu rupiah gak sih? Dia pun nggak ketau gitu loh. Tapi buat orang-orang yang berasa bahwa, ah gue pede banget nih bro, gue obrol. Berasa gue bisa nih jualan digital product segala macem gitu.
Karena gue berasa gue punya produk itu beda. Dengan gue punya pengalaman 10 tahun di industri A, B, C, D, F, G. Dan ini semua ada studi kasusnya. Kagak gue cuma ngemeng-ngemeng doang. Kagak gue cuma simulasi.
Beneran ada studi kasusnya. Nah disitu kan jadi lebih enak kan. Kalian itu melakukan suatu penawaran.
Offernya apa gitu loh. Harganya sekian karena apa. Harganya sekian karena apa. Gak cuma nerawang karena kalian mikirin.
Oh gue pokoknya pengen cuan aja sih bro. Gue pengen dapat 10 juta per bulan. Ya pokoknya dari 10 juta per bulan.
atau per bulan itu gue butuh ada 10 sales, berarti satu digital product gue ya 1 juta. Sesimpel itu sih, bro. Nggak bisa mikirin dari sana gitu loh.
Ini semua tuh adalah interconnected, di mana kalian harus mikirin bahwa kalian itu pede nggak sama digital product-nya kalian. Fakta kalau misalnya kalian itu berpikir bahwa gue sendiri nggak pede, ya berarti kalian itu belum siap menerima cuan dari digital product. Karena ngomong padanya ya bisa dibilangin, ya kalian itu belum siap.
Kalau kalian belum siap, menurut gue lebih cocok jadi digital product dropshipper. Atau yang gue bilang content curator, content aggregator, kalian bisa cek video-video gue sebelumnya terhadap itu semua buat gak begitu bingungin kalian basically kayak afiliator lah walaupun sekarang ada jargon-jargon lain seperti hak jual kembali dari PLR, RR, dan MRR kenapa gue ngelebar sampai terhadap kalian tuh harus pede segala macem karena dengan kalian punya kepercayaan diri itu baru kalian bisa masuk ke yang namanya sales sekali lagi yang kita mau apa sih? cuankan ya kalian yang ngeklik video ini pasti kalian yang pengen adalah bro gimana caranya gue jadi jadi cuan.
Gue gak peduli segala macem, pokoknya cuannya gimana. Nah, untuk jadi cuan, harus terjadi sales kan ya. Salus datang dari keterampilan persuasif. Nah gimana caranya kalian itu bisa persuasif kan? Kalian itu bisa nge-influence bahasa kerennya.
Atau bahasa kasarnya manipulasi. Bahasa super kerennya, kalau si Seth Godin bilang, storytelling. Dan buat kita bisa ngomongin secara objektif, namanya sales yang efektif ya berarti terjadi sales kan ya. Closing. Dan menurut gue ada beberapa komponen yang bisa gue sharing terhadap gimana caranya kalian bisa lebih persuasif lagi ke kalian punya digital product.
Pertama yang gue bilangin kan ya, adalah value. Kalau misalkan kalian gak punya nilai tambah, kalian gak pede, percuma guys. Gue ngulang-ngulangin lagi yang kalian mungkin disini ada yang berasa kok diomongin lagi sih bro, gue ngerti segala macem.
bukan karena gue itu kagak tau mau ngomong apa karena gue pengen kalian tau seberapa gue peduli banget sama kata ini kenapa gue selalu ngomong value tenement creator dimulai dari value bukan entertainment dulu bukan enter value creator karena gue percaya kalau misalnya kalian sendiri gak pede berasa bahwa itu produk digital sampah gak layak untuk dikonsumsi ya percuma guys gak mungkin kemana-mana jadi pertama adalah kalian harus tau dulu produk digital yang kalian itu memang punya suatu value yang kalian bisa komunikasikan dengan baik untuk kalian itu jadi persuasif dari sana kalian juga harus bisa melakukan suatu komitmen, kalian itu harus bisa konsisten dengan kalian punya gaya komunikasi jangan ngomongin bahwa eh bro ini adalah suatu digital product dalam 30 hari lo bisa mendapatkan hasil sekian terus mendadak sebulan kemudian bilang oh gak 30 hari 14 hari dan dari kalian punya konten segala macem pun memberikan kesan kalian itu gak konsumsi digital productnya kalian nah itu kan jadi suatu pertanyaan Jadi kalian itu harus bisa membuat beberapa studi kasus untuk ngedorong kalian punya argumen. Untuk kalian itu bisa lebih persuasif lagi. Di bagian ini semua bisa dibilangin kan ini kalian masih self-proclaim kan ya. Dimana kalian itu berasa bahwa...
Ini yang gue udah alamin, udah ada studi kasusnya, tapi masih kalian punya self-proclaim kan. Tapi mungkin udah ada beberapa orang nih yang kena kan bahwa, eh oke gue percaya sama si Agus gue pengen coba deh, dia punya habit 30 gitu, bener gak sih dalam 30? hari bisa ngubah hidup gue gitu loh. Nah, dari sana kalian harus dapetin juga namanya social proof.
Nah, di social proof ini, kalian akan mendapatkan suatu testimoni dari kalian punya orang-orang yang sudah mencoba digital product-nya kalian. Di sana akan teramplifikasikan kalian punya personal branding. Bahwa ternyata digital product tersebut memang benar ada dagingnya.
Memang benar bisa bikin ngebantu gue jadi lebih bagus lagi. Jadi lebih positif lagi. Nah disini ada sesuatu yang sangat subjektif yaitu adalah liking.
Kayak seberapa kalian itu gampang untuk disukain. Banyak orang untuk ngehack ini semua, untuk dapat atensi luar biasa, mereka itu pokoknya nggak pernah main di tengah. Mereka itu harus kontras banget. Antara kontras yang jahat banget atau kontras yang baik banget gitu kan ya.
Permainan... liking ini adalah kalian itu harus bisa orang-orang itu suka sama kalian. Nah untuk orang-orang benar-benar jadi kalian punya true fans, fans segaris kerasnya kalian, kalian harus mempunyai sudut pandang yang kontras juga dong. Antara kesana atau kesana. karena kalau di tengah-tengah orang berasa ah dia normal lah gitu kan tapi kalau misalkan kalian itu di sebelah kanan atau di sebelah kiri orang berasa wih gak normal nih orang nih dan gue kayaknya cocok nih sama dia dan di liking ini akan membantu kalian untuk jadi mudah untuk bikin sales dan belum kita ngomongin otoritas Banyak banget kan orang-orang masuk podcast lah segala macem memberikan kesan bahwa wah ini orang penting nih gitu kan ya klip-klipnya itu juga dipotong-potong kayak sakan-akan ini orang ada seseorang yang luar biasa banget kayak ini orang ngomong apapun pokoknya dia opetir gitu kayak bener-bener sesuatu yang dagingnya luar biasa gitu nah ini tiga kalau kalian jadi satu ini basicnya apa sih?
adalah yang gue ngomong community proclaim jadi self proclaim tersebut gak bakal ada faidahnya kalau misalkan kalian itu kagak ada community proclaim. Komunitasnya kalian itu harus bisa ngebantu kalian punya self-proclaim. Karena kita masuk ke media sosial, sekali lagi, kita bukan siapa-siapa kan ya?
Contoh sekarang, gue yakin mayoritas dari kalian juga gak tau Agus Leopold Halim siapa sih? Gue gak pernah tau dia punya bisnis selain bisnis produk digital dia. Mungkin itu pertanyaan buat kalian kan?
Nah, gimana caranya gue itu harus mempunyai suatu komunitas yang bisa ngebantu gue punya self-proclaim? Gue punya bisnis ABCDFGHIJKL, dan apakah itu benar atau salah? Dan orang-orang yang masih ke produk digital gue bakal tau bahwa si Agus tuh beneran punya daging atau kagak. Dan saat orang-orang ini mau untuk meamplifikasikan gue punya kedagingan, itu.
Itulah jadinya community proclaim. Dan ini kalau disatuin jadi luar biasa. Dan terakhir yang menurut gue semua orang harusnya tahu, semua orang yang pernah belajar sales tahu adalah yang namanya scarcity. Apa sih scarcity?
Ya lu harus kasih suatu keterbatasan. Manusia apa sih yang paling susah? FOMO kan ya? Fear of Missing Out. Kayak terkesan kayak aduh gue takut nih, gak gini-gini, gini gue takut nih, blablabla gitu kan.
Kayak serem gitu kan ya. dan digital product dikasih scarcity itu bisa eksponensial banget gitu itu kenapa kadang-kadang orang kasih bilang bahwa eh gue cuma nyari 10 orang doang eh gue cuma nyari 3 orang lagi eh ini penawaran terbatas Eh 2 jam lagi harga berubah. Itu semua kan permainan FOMO-FOMOan yang mereka kan. Untuk kayak seakan-akan.
Anjrit gue kalau misalnya gak check out sekarang. Bakal ada sesuatu yang berubah nih itu. Dan gak cuma dalam penawaran juga.
Juga dalam konteks orang-orang dari komunitinya juga. Komunitasnya berasa anjrit kok bagus-bagus terus ya. Kok orang-orang yang masuk komunitas dia semuanya udah berpenghasilan semua ya. Udah jadi orang-orang sukses nih gitu kan. Nah mereka juga makin FOMO dong.
Anjrit tuh. udah sukses gue juga ikutan tadi gitu nah scarcity-scarcity ini akan memamplifikasikan semuanya mungkin aja kalian udah ngelakuin ini semua mungkin ya Dimana kalian udah coba melakukan apa yang gue ngomong, tapi kok masih belum ada sales ya bro? Lu cuma ngemeng doang dong gitu ya? Lastnya gue gak bisa guaranteed sales ya guys ya.
Metodologi yang gue sharing adalah yang gue kasih tau ke kalian, orang-orang ngelakuin ini. Apakah gue bisa guaranteed sales setelah kalian melakuin ini semua? Harusnya sih terjadi. Probabilitasnya besar untuk terjadi.
Tapi kalau disuruh jamin ngomong padanya. Dokter bisa jamin gak? Gak bisa guys.
kita gak usah ngomongin yang kematian atau gak kematian lah ya kita gak usah ngomongin kematian dan kehidupan deh kita ngomongin pada umumnya, kita luka, dijahit bisa bilang gak bahwa, oh jahitannya itu gak bakal keliatan, dijamin 100% dokter pun gak berani ngomong dijamin 100% kan so kalau dibilangin dijamin, jelasnya gue kagak bisa jamin, tapi kalau misalkan lu kasih tau gue kayak, memperbesar gak kemungkinan orang itu bisa beli produknya kita, dan alhasil memperbesar kemungkinan kita untuk sukses, mungkin banget memperbesar jelasnya sangat memperbesar jadi dari persuasif ini lo harus bisa tau gimana caranya lo merancang lo punya digital product, ataupun kalian punya konten, pertama di landing page link-it-nya lo Lo harus selalu bisa mengamplifikasikan lo punya problem. Karena sekali lagi, orang tuh harus bisa masuk ke lo punya problem. Ini lo amplifikasikan.
Dan ini nggak cuma dalam landing page ya. Mau di konten lo segala macem, lo juga harus amplifikasikan problem ini kan. Habis itu, layaknya orang-orang sales yang jago, lo tuh harus bisa kayak dokter.
Dimana lo kasih pertanyaan-pertanyaan disini. Questions. Karena kalau lo notice, dokter itu kan nanya-nanya lo terus kan begitu dia konsultasi sama lo kan. Dan abis itu baru dikasih produknya apa. Nah sama, lo kasih questions disini.
Kayak pertanyaan-pertanyaan yang mereka berisik, hmm sefrekuensi nih sama gue nih. Hmm gue setuju nih, iya nih emang gue kayak gini gitu kan ya. Nah abis itu disini lanjutannya lo harus kasih confirmation bias.
Ini adalah trik psikologi orang kan ya. Dimana kita ngomongin dan bahasa netizennya adalah...... Cocok logi. Kalau bahasa keren yang confirmation bias adalah kita mempunyai kecenderungan untuk mencari narasi yang mendukung kita punya keputusan. Untuk kita bisa dapat suatu confirmation bias ini, kita harus punya cerita-cerita yang sama dong.
Orang-orang yang masih kelupu. landing page, orang-orang yang masuk ke kontennya lo harus ada beberapa studi kasus yang berasa, eh ini kok dia sama ya sama gue ya, antara kalian mau pake diri kalian sebagai studi kasus ataupun tesimoni online, abis itu barulah kalian kasih tau benefitsnya apa sih ini kan udah dapet nih ceritanya kan ini zero-nya kan, mereka disini masih zero nih disini adalah benefitsnya dimana ini kalian jadi hero ya kan Hai kalian kasih tahu produknya kalian itu bisa BCD hijau dan sangat bagus banget disini ada solusi terbagus dengan penawarannya dengan harganya segala macam disini kali kasih kalian The Perfect solution lah di matanya kalian dan abis Disitu yang orang-orang yang tanda kutip lupa adalah next stepnya apa nih? Karena kan orang udah tau nih oke solusinya ini tapi orang masih pengen dapet simulasi nih.
Gue masuk kesini apa yang terjadi? Gue masuk kesini butuh berapa lama? Nah hal seperti ini yang kalian itu harus bisa demonstrasikan.
Dimana orang-orang pada umumnya. Pakain namanya FAQ, Frequently Asked Questions. Dan gue mau minat spekulasi, kalian juga berasa bahwa ini industri masih hijau banget. Apa sih kebutuhan primer kita? Sandang pangan papan.
Apakah orang itu harus konsumsi digital product setiap harinya? Jelas sih kagak. Ngomong padanya guys. Yang gue tau, konsumsi digital product per hari ini, di negara kita saat video ini dibuat, adalah sesuatu yang sifatnya itu nice to have.
Yang kalau ngomongin tipe pengeluarannya, mungkin disposable income. Mereka berasa ada income yang, gue coba lah, 49.999. Rp99.000, Rp150.000.
Tapi itu kan sekarang kan ya. Asumsi forecastingnya kita terhadap negara kita benar. Di 2040, 2045 Indonesia emas.
Kita jadi top 5 countries in the world alhasil GDP. kita makin tinggi, alhasil orang-orang pendapatnya makin tinggi, apakah digital product ini bisa menjadi sesuatu? Pertanyaan.
Tapi kalau lu nanya spekulasinya gue, gue berasa bisa jadi sesuatu. Karena harusnya kalian juga sering denger ini bahwa banyak orang yang mulai resah dengan edukasi-edukasi formal walaupun ada edukasi formal jelasnya ada marketnya tapi makin banyak demand terhadap edukasi yang informal dan itu pun gue notice di linkit banyak banget kreator-kreator yang jualan kursus bahasa asing contoh kursus mandarin lah kursus bahasa inggris lah bahkan ada yang kursus bahasa korea dan itu pun penghasilannya sudah puluhan juta setiap bulannya so itu kenapa gue bisa bisa bilang ini industri masih hijau banget. Kalau misalkan kalian itu kesini cuma pengen ikut-ikutan tren doang, menurut gue sangat sayang.
Apalagi kalian yang bener-bener seperti profilnya yang di awal video ya. Kalian yang punya high value, value-nya tinggi, kompetensi tinggi, keterampilannya tinggi. Tapi kalian disini ikutin tren doang.
Salah gak sih ikutin tren? Gak ada yang salah gitu. Kalian ikutin tren, it's okay gitu. Tapi kalian harus mikir, oke, tren pasti ada abisnya.
Kita ngomongin, mungkin setahun kemudian, tren ini abis, mungkin aja kan ya. Kita ngomongin TikTok shop. Berapa lama sih? Gak ada yang tau. Makanya yang baik banget orang-orang sekarang ngomongin di TikTok product kan ya.
Kalau gue punya analogi layaknya TikTok shop di 2021. Nah TikTok shop 2021 kita lihat hype-nya berapa lama tuh. Kalian bisa jawab gitu. Menurut gue sih sampai sekarang aja masih hype gitu. Tapi walaupun gak se-hype dulu Tapi sampai sekarang aja masih ada orang Bisnis-bisnis yang akhirnya Bisa gendut Omsetnya tinggi dari TikTok shop Digital product 2024 gue ngeliat kayak TikTok shop 2021 Semua orang punya pandangan berbeda Menurut kalian trend ini bisa berapa lama terserah kalian Tapi poin yang gue pengen sampaikan adalah Kalian harus liat jangka panjang 5-10 tahun kemudian setelah Trend ini tanda kutip habis Fokus bisnis digital kalian kemana? No Menurut gue, kalian yang bener-bener serius di dunia bisnis digital product, kalian harus mikir lebih panjang lagi.
Jadi balik lagi, kalau misalnya ditanya, gimana sih cara jualan kelas? Yang jualan kelas itu gampang banget gitu kan ya. Kalian lihat aja gitu loh, ini video udah berapa lama kan?
Panjang kan ya? Dan kalian butuh dokumentasi semuanya loh. Sekali lagi loh.
Kayak gue cerita tadi, ada zero to hero kan ya. Dari nolnya sampai sekarangnya. Itu kan harus dokumentasi gitu.
Dan itu panjang banget gitu. Jelasnya ada beberapa hack untuk kalian itu bisa lebih cepat. Yang kalian mungkin notice ada beberapa figur-figur yang berani untuk kontras. Pokoknya gue ngomong ngasal aja. Bikin sesuatu yang kontroversi.
Tapi terserah kalian itu menurut gue adalah pilihan hidup. Tergantung kalian itu mau hidup dikatain orang atau kalian hidup netral. Menurut gue itu adalah pilihan hidup. Gak ada bener gak ada salah.
Di akhir video ini mungkin gue mau kasih kalian suatu action steps ya. Buat ini video gak terkesan kayak ngeblah banget. Kayak bro gue pengen suatu aksi nih bro. Lu udah ngomongin segala macem supporting argument.
Gue harap ini layaknya buku ya. Yang ada action steps-nya di akhir bukunya. So, kalau kita ngomongin action steps pertama adalah......kalian harus mikirin satu tahun ke depan. Kalian itu punya misi apa? Terus kalian pikirin kalau misalnya misi terakhir...
Terlalu susah. Kalian mau jadi kayak siapa. Kalian juga harus mikirin juga. Dua tiga topik yang kalian suka banget. Ekspertis apa sih.
Yang kalian tuh sekarang tuh bener berasa. Wah bro. Kalau misalnya gue ngomongin video editing.
Kalau misalnya gue ngomongin copywriting. Gue tuh jago banget. Jadi ekspertis kalian.
Sekarang itu apa? Jadi coba kalian breakdown-in deh. Ini kan fundamentalnya kalian nih.
Kalian start di sini kan ya. Nah langsung masuk abis itu berikutnya ke kalian punya gimana caranya kalian itu bisa growing content. Nah di growing content ini kalian itu jangan mikir algoritma segala macem.
Pokoknya menurut gue kalian butuh yang namanya engaging. Maksudnya engaging apa? Jadi jangan terkesan kayak kalian itu si paling... Keren, kalian kagak mau DM, kalian gak mau komen. Dan itu pun gak cuma di dalam konteksnya kalian punya akun doang ya.
Maksudnya kalian itu juga harus komen di orang lain. Buat orang itu bisa komen balik ke kalian, segala macem. Dan networking dengan orang-orang yang mirip sama kalian. Untuk kalian bisa dapet POV-POV lain.
Jelasnya nge-onten terus. Jangan terkesan kayak, bro gue udah nge-onten. 7 konten tapi abis itu gue udah gak berani ngapain-ngapain lagi jelasnya itu konyol banget kalian disini gak ada yang gampang kalau misalkan kalian sampai sekarang masih belum dapet kalian punya keviralan ya berarti kalian belum cukup kontennya sesimpel itu gue aja pribadi video ke-83 gue baru FYP di TikTok video ke-67 gue baru monetisasi di Youtube Dan kalian itu juga yang gue bilang punya metode namanya retweet.
Kenapa ini penting? Kebanyakan orang kalau misalnya ngomongin konten harus berasa kayak sesuatu yang original banget kan. Menurut gue kalian itu retweet aja bisa loh.
Jadi kalau kalian nggak tau di Twitter itu sekarang namanya jadi... itu ada yang namanya tombol retweet gitu kalian retweet tapi abis itu kalian bisa kontaksan kalian punya opini terhadap konten tersebut yang basahnya gue ada news aggregator jadi kalian dibandingin pusing konten A, B, C, D, F, G kalian cari aja konten yang viral terus kalian twist dikit dengan kalian punya opini menurut gue itu cara konten tergampang Habis itu kalian harus berani tidak disukai. Itu adalah kunci-kunci untuk kalian itu bisa growing kontennya kalian. Maksudnya apa bro berani tidak disukai?
Ya ngomong apa aja gitu. Kita kan jualan informasi. Pasti banyak orang-orang yang ingin kalian gitu.
Karena jualan produk fisik aja banyak orang yang ngatain kalian. Kayak misalnya barangnya jelek segala macem, orang ngatain kalian juga kan. Ya produk digital juga sama gitu. Misalnya produknya kalau misalnya kalian kagak siap untuk dikatain orang, orang review kalian, kalian ngeliat komen, ada yang ngekritik kalian, kalian langsung jatuh.
Ini industri mungkin gak cocok buat kalian. Karena sebegitu gampangnya orang ngeliat informasi terbesar. bisa nyah gini doang gampang banget loh guys kalau misalkan baju mungkin orang masih berasa kayak ah at least gue masih bisa pegang lah gitu kan hasilnya tapi gue ngatain brandnya gitu kan ya tapi kalau misalkan digital product itu kan sangat ekstrim orang tuh bisa berasa ah anjir gini doang gitu dikatain scam lah MLM lah segala macem gitu kan so kalian harus bener-bener berpikir apakah kalian itu siap mentalnya dan kalau misalkan asumsi kalian udah siap dari itu semua kalian itu harus menggunakan yang namanya LNK.id oke kenapa? karena disitu kalian itu langsung bisa masuk aja bikin linkitnya kalian, jualan digital product kalian gak ada setafi sama sekali bener-bener gratis langsung coba jualan dan abis itu berproses sampai akhirnya kalian itu bisa mendapatkan puluhan, ratusan bahkan miliaran per bulan seperti kreator-kreator 1% lainnya dan di penghujung video gue mungkin mau kasih suatu kontra dikit terhadap digital product ini banyak yang bilang bahwa bahwa mungkin ada yang berasa bahwa bro lu ngomongin dari tadi sesuatu yang bagus-bagusnya terus bro, kasih tau gue negatifnya dong, kok ya kesalahan-kesalahan negatifnya kagak ada gitu loh.
Walaupun gue udah ngebahas ya di beberapa video gue, tapi mungkin gue coba bahas sekali lagi buat kalian tau bahwa gue aware banget ini adalah problem di digital product gitu loh. Dimana layaknya physical product, ada problem terhadap kawai-kawaian. Ya kan? Digital product juga sama. Ada aja orang yang iseng kawai-kawaiin produknya kalian.
Gimana caranya kita... kita bisa membasmi ini semua jelasnya dengan pertama edukasi untuk orang-orang jual digital produk ini dikasih etika eh etika digital product gak kayak gini gitu tapi lagi physical product ya mau diedukasiin gimana pun pasti ada aja kan apalagi kita di negara berkembang gitu kalian lihatlah di pasar berapa banyak orang yang tanda kutip KW-KW ini bukan tanda kutip beneran KW bahkan benerin KW brand-brand besar internasional banyak banget kan dan itu menurut gua adalah pertumbuhan digital product kalian punya kompetensi keterampilan Rampilan pengetahuan bisa tanda kutip diambil, dimodifikasi, dan langsung jadi produk lain. Contoh, mungkin aja loh ada aja orang-orang yang ngambil dari konten gue yang ini. Dan dijadikan digital product, dijadikan e-book.
Mungkin aja loh kayak ada orang bikin kayak e-book cara jualan kelas dari nol. Mungkin aja loh ada loh. Dan gue harap kalau misalkan kalian beneran ada yang ngelakuin itu, jangan lupa pakenya link it ya.
Tapi all jokes aside, mungkin aja gitu. Jadi semua informasi di Youtube, di internet ini kan semua kan gratis kan ya. bisa aja langsung jadi repackage jadi digital product habis sekali lagi kalau misalkan orang cuma mikirin diatasnya doang, menurut gue itu kagak bakal lama orang yang bisa beneran bertahan 5-10 tahun kemudian sampai kita ngomongin Indonesia emas adalah orang-orang yang ngerti fundamentalnya jadi buat kalian yang tertarik untuk beneran masuk ke digital renaissance yang si Denko bilang atau yang gue bilang jadi 1% creator makanya Gue ngundang kalian semua untuk langsung register aja ke lnk.id.
Link it. Itu aja next video apa yang menurut kalian menarik untuk gue bawakan. Tinggal komen aja di bawah. Jangan lupa like, comment, subscribe.
Nyalain notifnya. Share ke temen kalian. And I'll see you in the next video. Salam kreatif.