Transcript for:
Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Tahu gak sih, sekarang ini kita sudah memasuki revolusi industri 4.0. Contohnya, gojek dan grep yang tersebar bagai jamur di mana-mana. Kemunculan angkutan online ini, PNHari semakin melejit dan menggantikan posisi taksi dan ojek konvensional.

Nah, masih banyak loh fenomena-fenomena yang mengindikasikan adanya revolusi industri 4.0. Secara global, sudah banyak aspek yang berinovasi karena revolusi industri generasi keempat ini. Misalnya, Virtual Reality, Augmented Reality, Internet of Things, Cloud Computing, Big Data, Robot.

cyber security, 3D printing, dan masih banyak lagi. Si revolusi industri keempat ini terjadi karena kompregensi berbagai teknologi digital yang berkembang di abad ke-21. Teknologi yang murah dan masif ini menimbulkan fenomena distruksi dan melahirkan model-model bisnis baru. Makanya itu, inovasi dan perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi inilah yang menjadi faktor utama yang melatar belakangi revolusi industri 4.0.

Menurut European Parliamentary Research Service, revolusi industri itu sudah 4 kali terjadi loh guys. Revolusi industri yang pertama kali terjadi di Inggris, pada akhir abad ke-18. Ini ditandai dengan penemuan mesin uap yang yang kemudian berdampak pada industri, yang tadinya bergantung pada tenaga manusia, akhirnya digantikan dengan mesin.

Kalau revolusi industri yang kedua, terjadi pada akhir abad ke-19, ketika mesin-mesin uap mulai ditinggalkan, dan industri kemudian beralih ke mesin bertenaga listrik. Di tahap kedua ini pula, industri mulai melakukan proses produksi secara massal. Selanjutnya, revolusi industri ketiga terjadi pada tahun 1970, di tahap ke-20. Tahap ini, teknologi komputer untuk otomatisasi manufaktur mulai diandalkan.

Nah, kalau sekarang, zaman revolusi industri 4.0 guys, ditandai dengan sistem cyber-fisikal. Perkembangan teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis data kian meroket. Perkembangan ini yang kemudian memupuk gagasan-gagasan untuk mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut ke dalam berbagai bidang industri. Teman-teman semua pasti sudah pada tau kan, kalau bidang industri ini mulai menyentuh dunia virtual, yang menghubungkan manusia, mesin, dan data. Bentuk konektivitas ini disebut dengan nama IoT, atau Internet of Things.

World Economic Forum berpendapat bahwa Internet of Things adalah unsur yang berperan besar dalam revolusi industri 4.0 dan berkembang secara eksponensial. Secara statistik, telah diprediksikan bahwa pada tahun 2020 akan ada ada lebih dari 50 miliar benda yang terhubung ke internet. Pada era revolusi ini, nantinya akan banyak profesi yang pekerjaannya bisa dilakukan sambil berdiam diri di rumah saja. Profesi-profesi ini hanya mengandalkan internet, seperti para penjual online, designer, penulis artikel lepas, dan lain-lain.

Selain itu, kita juga bisa menyerap informasi apa saja nih guys. Mulai dari belanja, traveling, pengetahuan, berita, transportasi, dan lain-lain. dan masih banyak lagi.

Lewat platform digital, berbagai macam layanan ini bisa dijangkau oleh banyak orang di berbagai daerah. Pada akhirnya, orang-orang yang tinggal jauh dari area metropolitan mendapatkan keuntungan karena mereka bisa mengakses berbagai layanan hanya dengan menggunakan internet. Era revolusi industri 4.0 ini memang punya banyak dampak positif kan guys? Tetapi, kita harus tetap serba hati-hati dan selalu menyekipinya dengan bijak ya guys. Banyak perusahaan di seluruh dunia yang mulai mengganti tenaga manusia dengan sistem komputer.

Contohnya adalah transaksi di bank. Sejak ada mesin ATM dan mobile atau internet banking, bank pun mulai mengurangi jumlah pegawainya. Contoh lainnya adalah penggunaan e-money pada pembayaran tol, penggunaan OVO untuk belanja di minimarket tertentu, dan lain-lain.

Perkembangan teknologi yang cepat pada akhirnya akan membunuh sejumlah pekerjaan. tetapi tentu saja lahan pekerjaan yang baru juga akan bermunculan sudah siap ke anda?