Transcript for:
Memulai Bisnis Online dan Produk Digital

Masa mah kau gaji, kamu cuma segitu segitu aja Tiga bulan lalu buat bisnis online dari nol Modal bikin aku di Instagram Kakek Kelatan juga kagak collab, kagak giveaway iPhone Modal HP dan internet Dan 90 hari kemudian Menghasilkan 100 juta rupiah Dan yang lebih inspiratif lagi Yang ngelakuin ini semua Profilnya adalah ibu-ibu yang sudah memiliki suami dan memiliki anak Dan mereka yang kerjain site hustle ini Kerjaan sampingan ini Di bawah 1 jam setiap harinya Mungkin ada yang denger cerita ini berasa, wah inspiratif banget, keren banget, bisa kerja di bawah 1 jam dan bisa menghasilkan sampai ratusan juta. Atau ada beberapa dari kalian berasa, kagak worth it lah bro, ngapain ngelakuin ini susah-susah. Ini semua tuh buat gue tuh duit kecil. Buat kalian yang berasa seperti itu, nope, ini video bukan buat kalian. Video ini dibuat buat orang yang seperti yang pertama. Dimana kalian berasa, wah ini keren banget, gue juga pengen ikutan tren digital produk ini. Jadi di video sebelumnya, gue udah share kan ya. 6 video penghasilan sampingan yang menurut gue menarik banget Dari sana ada beberapa cerita yang minta gue bahas lebih detail lagi Terhadap apa itu content curator Apa itu digital product dropshipper Karena pada umumnya orang-orang taunya adalah content creator Bukan curator Orang taunya adalah physical product dropshipper Bukan digital product dropshipper Jadi hari ini gue bener-bener bakal bahas secara detail Dari awal sampai akhir Kesemua detail-detailnya Dan Terhadap gimana caranya kalian bisa bikin bisnis online mulai dari nol buat kalian yang bukan siapa-siapa. Ada tiga proses dari research dimana kalian itu udah harus tau banget kalian itu mau main di niche seperti apa. Abis itu kalian harus curate, gak usah create content. Kalian curaterisasi aja orang-orang itu buat konsumsi konten seperti apa. Lalu create apa yang mau dijual yaitu digital productnya. Lalu build, kalian harus bisa bangun kan punya followers. Dan terakhir yang paling susah yaitu adalah sales. Gimana caranya kalian semua mempromosikan perp dengan kalian? Ke kalian punya followers. Dan kalian cuma buat doang. Setiap step yang gue sharing, gue juga bakal kalau bagi set interview dengan ibu-ibu inspiratif ini. Buat kalian mendapatkan sekian banyak sudut pandang. Karena mungkin aja ada beberapa dari kalian sebenernya pengen masuk ke dunia digital ini. Tapi kagak pernah berani karena masih malu dengan mukanya kalian. Nggak pede ngomong depan kamera, takut dikatain sama sekitarnya kalian. Dan gue harapin dengan mendengar sosok-sosok inspiratif ini bisa membuka wawasan kalian terhadap trend digital product ini. Antara kalian mau nerapin atau enggak, jelasin aja masih ada di dalamnya kalian. Tapi setidaknya kalian bisa mendapatkan blueprint ini, roadmap ini secara cuma-cuma, secara gratis. Antara kalian mau pake atau enggak. So mulai dari step pertama yaitu adalah research. Apa maksudnya research? Kalian bener-bener harus riset, menurut kalian itu kalian itu cocok main di niche yang mana. Apa itu niche? Niche itu basically kayak genre-nya lah. dimana pada umumnya orang ngomongin fashion, makanan, mobil, fotografi itu adalah niche-niche tertentu nah kalian mau pilih dimana? kenapa ini sangat penting untuk kalian tau dulu kalian tuh mau di niche mana? karena kalau misalnya kalian edify atau kalian di niche mana berarti kalian juga bingung bikin konten buat siapa fungsinya apa kita bisa tau nichenya kita? untuk kita tuh tau sewa kita bikin konten oh konten ini tuh harus relevan dengan orang-orang fotografer oh konten ini harus relevan dengan orang-orang yang suka masak tanpa kalian memilih niche dimana aka alias gaduh-gaduh kreasi alias berselewa halim bakal sangat susah untuk orang itu tanda putih percaya sama kalian kenapa? karena orang masih berasa ah lu gaduh-gaduh mungkin disini ada yang bingung juga kayak bro lu udah tau ini semua tapi kenapa lu masih gaduh-gaduh sekali lagi ini semua menciptakan alias bagi studi kasus dimana gua yakin kalian kan gak pengen nunggu studi kasus kalian cuma berselewa halim kalian pengen lebih eksponensial daripada channelnya gua untuk tau seberapa banyak orang yang ada di niche-nya kalian, kalian harus cek beberapa reasons. Contoh, pada umumnya di Indonesia itu, niche yang paling banyak pemainnya adalah fashion dan beauty. Banyak pemainnya artinya juga budget konsumennya, calon pelanggannya. Tapi itu bakal berdarah-darah karena kompetisinya banyak. Kenapa ini harus jadi buah pikirnya kalian? Buat kalian itu bisa ngerti kira-kira. Gue mau di industri itu bener-bener karena gue suka atau enggak ya? Karena kalau misalkan kalian itu cuma kesana gara-gara ramai doang, terus kalian bikin dulu lihat ternyata susah, pasti kalian berasa, ah yaudah gue cabut lah. Tips di research ini adalah kalian pastikan kalian itu memilih niche yang kalian itu juga memiliki rasa kenantahuan. Karena kalau kalian cuma bikin tuan-tuannya doang, kayak yang tinggal dapet duit banyak, percaya sama gue, itu juga gak bakal tahan lama. Dan untuk memvalidasi apakah niche kalian itu bener-bener lagi trending atau kagak, apakah itu sesuatu yang orang pengen cari atau kagak, kalian bisa cek beberapa tools gratis seperti Google Trends. contoh disini kalian mungkin pengen masuk ke niche yang namanya pilates nah kalian cek saja google transit pilates kalian ketik pilates terus klik search dan kalian akan melihat beberapa grafis di Indonesia ini ternyata lagi naik dan untuk memvalidasikan kalian punya research yang paling mudah dan paling bego adalah kalian scrolling media sosial dan cek aja di kalian punya tiktok lah di ig lah di youtube lah dengan kalian punya keywords contoh kalian ngomongin yoga atau pilates kalian lihat ada berapa banyak pemain ada di sana dan kalian lihat juga berapa banyak followers berapa banyak views berapa banyak sering mereka ngeposting di mereka punya akun ini adalah data-data yang bisa jadi buah pikirnya kalian pada saat kita melihat sesuatu yang baru pelajarin dulu kita gak pernah ngomong kalau siapa tahu sebenarnya ternyata kita ke Kenapa harus apatis terhadap sesuatu gitu? Kenapa nggak coba dibuka dulu pikirannya? Siapa tahu sesuatu yang terlihat aneh gitu ternyata sebenarnya itu adalah opportunity. Lalu kemudian ada curate. Dimana orang-orang yang biasa epan ini kecimpung di dunia kreatif ini berasa maksudnya itu harus berkarya. Create sesuatu dari enak. Dimana kita jelasnya bisa berdebat bahwa kagak ada yang original lagi di dunia ilmu. Itu gue kutip dari bukunya Austin Kleon di Still Like No Artist. Simpel nih adalah, kalian kalau misalnya masih berasa bahwa kalian harus original, lupain semua idealisme itu. Semua orang itu memodifikasi. Apapun ya, sudah perlu diomongin. Ngomong simpelnya layaknya buku lah. Berapa banyak buku pengemandiri yang kalian pernah lihat? Setiap tahun ada aja buku pengemandiri yang baru kan. Tapi kalau misalnya kalian krucutin kata, sebenarnya itu adalah filosofi stoic. Dan mungkin disini ada yang ribut juga, mungkin filosofi stoic itu adalah suatu turunan dari suatu agama juga. Kita bisa berdebat paling pajak. Tapi poin besar kan adalah, kagak ada lagi yang original di dunia ini. Dari sana, kita kan sudah sefrekuensi kagak ada yang original. Kalian itu harus pikirin dari niche yang kalian pengen coba kemarin, yang kalian pengen tunjuk, pikirin mereka tuh pengen mengkonsumsi konten seperti apa. Karena mungkin aja kalian tuh kagak usah bikin konten dari nol. Cukup dengan kurasi informasi yang relevan sama mereka. Contohnya kalau misalnya kalian disini ada yang suka niche rumah. Kalian tuh bikin konten-konten yang berhubungan dengan rumah. Contoh, 6 tips untuk bikin rumah kamu selalu bersih. 3 tips buat bikin rumah kamu estetik. Nah, dari kalian curate konten ini, kalian tuh harus punya goal yang sama, dimana goalnya adalah bukan followers, tapi goalnya adalah output. Kebanyakan orang selalu lihat angka followers, duitnya dapat berapa banyak. Kagak banyak orang bisa melihat dari angka postingnya. Dimana gue argue, kuantitas bikin kualitas. Kalian juga bisa harus lihat kualitas sama kalian itu mempunyai jauh terbang. Alhasil kalian itu harus mempunyai mindset dimana pokoknya gue komit dulu contoh di 100 konten setelah 100 konten ini mungkin aja gak terjadi apa-apa saatnya kalian itu pindah ke niche lain kalau misalnya kalian masih mau di industri kreatif ini kita ini bukan artis yang orang-orang itu mau lihat kita gitu tapi orang-orang itu akan datang ke konten kita, ke akun kita kalau mereka merasa oh akun kita ini punya solusi dari permasalahan mereka makanya buat teman-teman kreator pemula Coba deh cari apa skill yang kita punya yang memang itu kita banget gitu gue banget yang kalau mau dia ada orang yang nonton ataupun nggak ada orang yang nonton kita tetap jalan gitu. Lanjut adalah building, bambu kalian punya komunitas. Words menggaris bawah kata komunitas, jawabannya cuma mikirin adalah followers atau ngomongin lebih keren lagi bahkan fans garis keras. Pada umumnya orang-orang nyari pokoknya keupayaan followers buat tinggi, 1 juta, 2 juta, 3 juta. Tapi kalau misalnya kalian lihat akun jibu-jibu yang gue bagikan, sebenernya followersnya kayak gede-gede amat kan? 20 ribu, 30 ribu, tapi bisa menghasilkan sampai ratusan juta guys. Itu kenapa kalian itu penting banget untuk mikirin siapa kalian punya fans ganas keras, kan? Kaga mau cuma dapet followers. Agak-agak fungsinya kalian dapat 1 juta followers, tapi kalian kagak bisa mengorganisasi followers tersebut. Dan disini gue pengen coba ngebahas chapter di helikinia blog yang namanya 1000 True Fans. Dimana dia agi untuk punya agetan mencari 1000 VATS garis keras Contoh di Amerika 1000 VATS garis keras dimana VATS garis keras tersebut bisa kasih kalian 10 dolar setiap bulannya aja itu berarti 10.000 dolar Di konteks Indonesia kalau misalnya kalian punya 1000 VATS garis keras yang selalu support kalian komunitasnya kalian nih Kalo coba followersin lihat storynya kalian, kagak komen, kagak apa-apa bener-bener Komunitas yang berimaksi sama kalian 1000 dikali 10 rewajah mereka tuh Rela bayar LX 10.000 itu udah 10 juta guys. So jangan fokus ke angka followers. Cari fans garis kerasnya kalian. Cari komunitasnya kalian. Dimana awal-awal gue tau sangat susah banget. Sekian ini bilang bahwa emang awal-awal tuh sangat menderita. Bener-bener nol banget nih. Kayak sekanahan ngobrol sama tembok. Tapi seperti gue bilang, kalo misalnya kalian punya sistem, dimana kalian tuh komuk ke 100 video. Itu semua tidak elevan. Yang penting, komit dulu ke 100 video. Tanya aku langsung bikin komunitas, bikin grup gitu. Jadi ibaratnya disitu juga jadinya orang-orang juga jadi percaya nih. Jadi, oh oke mau dapet ilmu bayar. Oke, tapi gak cuma itu doang. Di sini saya mau fasilitasi, kalau mau nanya silakan, mau sharing silakan. Tapi yang jelas untuk hasil akhir bergantung kepada diri masing-masing ya. Kan ada nih yang udah kita udah kasih tau, udah kasih tipsnya ini gini, tapi masih nanya, kenapa, kenapa, gak ini, gak gini. Begitu di cek ternyata, oh dia kurang gigih mungkin gitu. Lanjut adalah create, create produknya. Apa yang mau dijual? Pada umumnya orang-orang bisa mengonetisasi dengan produk sendiri adalah dengan physical product. Tapi contoh kalau misalnya kita mau pakai t-shirt ini, ada yang namanya CODS kan ya, ada yang namanya HPP, ada yang namanya modal. Untuk bikin baju ini, contoh modalnya adalah 30 ribu rupiah. Dan untuk kalian bisa jualan produk kedua, produk ketiga, produk keempat, produk kelima, kalian harus mempunyai modal tersebut kan ya. Dan itu adalah ketidakhenakan physical product. Belum kita ngomongin harus kirim segala macem. Tapi kalau misalnya digital product yang ini ya, dimana menurut gua sekarang orang indonesia udah mulai bisa mengadopsi digital product itu sekali kalian bikin, contoh harganya itu 1 juta kalian bikin event tapi begitu udah beres, kalian bisa jual-jualin terus dan kalian kagak harus pikirin kalo barangnya cacat lah, mendadak kagak dikirim lah karena semua ini digital kan guys dan itulah intinya digital product dan untuk kalian buatnya, banyak banget alat-alat di luar sana bahkan AI pun bisa membantu kalian dari chat GPT sampai Canva kalian bisa langsung bikin digital product dan kalian itu bisa gampang banget bikin digital product jelasnya digital product ini walaupun gampang banget dibuat dengan segala macam tools yang ada di zaman sekarang tapi jeleknya digital product adalah gampang banget buat di ATM jadi contoh kalau misalnya kalian itu beli gue punya ini gitu kan ya nah begitu kalian konsumsi ini terus kalian tau poin-poinnya apa terus kalian modifikasi dan hasil itu langsung di lihat karena banyak banget juga gue liat peserta ruang kreatifnya gue dimana gue udah memberikan mereka modul-modul originalnya gue tapi akhirnya mereka modifikasi dan akhirnya mereka jualan kelasnya mereka juga dan itu adalah kelemahan digital product gampang banget buat di ATF kalau misalkan physical product, kalian harus tau suppliernya kan gak semua orang mau punya modal juga 30 rep dari kalian udah paham fundamental digital product ini nextnya adalah kalian harus pikirin di image-nya kalian itu cocok dengan tipe produk seperti apa Contoh misalkan kalau niche-nya kalian itu di masang, kalian itu chef. Mungkin aja yang cocok sama kalian itu adalah e-book, dimana kalian kasih tau resepnya kalian, makanan kalian itu apa gitu. Jadi orang bisa bayar kalian. Lalu kalau misalkan niche kalian itu olahraga, sisi pilates, ataupun yoga. Mungkin digital product yang cocok sama kalian adalah e-course, dimana kalian record konten eksklusif, video eksklusif. Untuk calon pelanggan kalian bisa like-like-like setiap bulan ini sama kalian. dan konsumsi konten eksklusifnya kalian lalu lagi kalau misalkan niche nya kalian itu adalah penulis cerita fiktif mungkin di jawab kronik search portal yang adalah blog konten eksklusif berbasiskan teks dan gambar jadi kalian tinggal jual aja kalian punya gambar eksklusif ataupun tulisan eksklusif buat orang-orang itu bisa konsumsi lalu kalau misalkan kalian itu fotografer kalian pengen bikin sesuatu event workshop kalian itu sama-sama hunting bareng kalian juga bisa jualan artinya event atau webinar Lalu kalau misinya kalian itu mengedukasi orang terhadap SEO mungkin aja digital product yang cocok buat kalian adalah jualan template SEO nya kalian dan ini juga cocok buat kalian ini yang mengedukasi orang memakai Canva atau Notion kalian juga bisa jualan kalian punya template Notion dan Canva karena masih banyak banget yang bisa di kulik dan sekarang kan orang juga berapa persen sih yang baca buku fisik gitu mereka pasti kalau sekarang tuh juga apa kan pembelajaran juga melalui e-course dan lain sebagainya gitu kan karena mungkin ya mereka sekarang kan HP yang terus gitu Kak dan protes terakhir adalah sales kalian harus mempromosikan di telepon kalian ke kalian punya fans garis keras dimana banyak banget caranya interaksinya tapi sekarang udah ada namanya Manychat atau lebih depannya AI chat kalian bisa langsung otomatisasi aja setiap kali orang komen ke kalian atau DM kalian udah langsung dikasih tahu oh nih produk yang cocok buat tutup ini nih nah ini sangat game changer banget buat kalian itu langsung bisa terotomatiskan kalian punya sales funnel jadi kalau misalkan zaman dulu ingin orang DM orang klik link di bio kan kurang efektif kan ya karena orang merasa aduh fair banget harus klik link di bio abis itu gue harus cari segala macem kalau sekarang orang tuh udah tau di app-nya berapa tinggal comment aja produk tersebut langsung di DM-kan ke kalian punya DM alasannya kalian tinggal klik dan langsung check out dan disini pun banyak permainannya kalian bisa kasih langsung promo code kode promo buat orang-orang yang comment jadi orang merasa wah gua harus bisa langsung jualan jadi orang berasa FOMO nya kayak gua tuh langsung harus beli sekarang juga karena kalau kagak kode vouchernya abis Dan promosinya itu menurut gue kagak cuma di Instagram doang, kalian bisa lewat YouTube Shorts lah, lewat TikTok lah, semuanya itu menurut gue kalian harus agnostic terhadap platform. Semua kalian kerjain, siapa tau kalian itu kagak sukses di IG, kalian sukses di YouTube. Siapa tau kalian kagak sukses di YouTube, kalian sukses di TikTok, dan vice versa. Dan semua proses yang gue layout hari ini, bukan cuma gue doang yang risih, tapi ibu-ibu yang gue sharing ke kalian juga. Dan salah satu ini adalah, pionir trend Facebook di Indonesia, yaitu... karena dia udah share detail banget dari 0 sampai kayaknya dia bisa dapat 100 juta dan bahkan 4 buku kataan dia cerita bahwa 30 hari pertama tuh bener-bener 0 banget tuh kayak dia berasa setiap malem dia kayak ngomong sama tembok buat kalian yang pengen nonton interviewnya lebih detail lagi cek link di deskripsi buat kalian yang udah nonton ini tapi masih berasa kayak agak dapet nih teori gue butuh lebih teoretis lagi kalian bisa cek gue punya 30 hari viral Link di deskripsi, itu pay as you wish, kalian taruh nol aja pun kalian bisa dapet secara gratis Tapi kalo misalnya kalian kasih gua sesuatu ya gua terima kasih Thank you udah apresiasi gua punya effort ngambilin semua Tapi kalo kalian udah konsumsi video gua sampe sini, dari dalam situ udah beli ebooknya gua Tapi masih belum dapet, mungkin aja karena ini semua gratis guys Seriusan, perasaan aja konyol Bahkan gua rekod gitu kalo misalnya gua kagak beli kamera ini yang harganya 30 juta Mungkin gua kagak pernah di Youtube Bila gua mau beli sesuatu Akhirnya gue mempunyai suatu rasa kayak gue kagak lagi rugi gitu Alasannya gue berat Jadi mungkin aja kalian sampai sekarang belum berat Makanya konsumsi ini semua gratis Dan buat kalian yang seperti itu Coba follow aja di Instagram gue, Gustaf Alin Dimana gue juga selalu membagikan dashboard, ruang kreatif, di mana terdapat lulus-lulus interaktif Dan itu bener-bener detail banget Gue screen share, gue punya dashboard, gue punya manager, gue punya link kit buat kalian kebayang Gue coba rekapin buat kalian yang masih kagak kebayang Sebenernya apa sih yang gue coba ngomongin Apa sih yang coba gue komunikasiin ke kalian Kayak digital trend ini apa gitu kan ya Buat kalian yang masih nonton sampai sini Coba fokus Kosongin gelas kalian untuk dapet informasi ini So, simpelnya Dunia udah berubah Dunia maya ini kagak butuh lagi Kalian itu jadi kreator yang mencari penghasilan Sumber penghasilan dari yang namanya endorsement Gak harus guys Sekarang kalian mau ngira Bisa niche down. Bener-bener spesifik ke satu poin doang. Ke satu titik doang. Dan begitu kalian dapet traction, dapet followers, dapet FYP, dapet sesuatu yang viral. Kalian kagak harus mendapatkan uang dari namanya endorsement. Sekarang ada cara lain. Sekarang pun followers bisa dibilang kagak ada gunanya. Contoh kalau misalnya sekarang udah dapet followers 1 juta. Atau bahkan gak usah cuma 1 juta deh. Buat kita semua bisa lihat. Contoh kalau misalnya followers sekarang 1000 atau 100 gitu kan ya. Semua orang gue asumsi pasti 100-1000 sesuatu yang sangat gampang untuk diraihkan ya. Nah 100-100 ribu ini kalau misalnya lu kagak bisa monetisasi, kagak ada gunanya juga. Yang dibutuhkan kata kuncinya adalah bukan followers, tapi adalah komunitas. Dan tren digital produk ini sangat terasosiasikan dengan yang namanya komunitas. Dan apakah ini tren? Mungkin aja kagak ada yang tau, tapi jelasnya per hari ini di negara maju seperti Amerika Serikat aja masih terus-terusan tren ini bergejolak. Makanya tren-tren faces tanpa wajah ini Muncul karena mulai dari Amerika dan sekarang udah masuk ke Indonesia. Dan adopsi digital product untuk tahun-tahun berikutnya semakin kita GDP-nya makin tinggi, harusnya berkorelasi linear juga. Yang artinya makin lama orang tuh ngeliat digital product tuh bukan sesuatu yang tabu lagi. Makin lama orang-orang merasa, oh dia jualan digital product, gue mau support dia. Bukan kayak, ih jualan digital product, jual ludah tuh. Makin lama orang merasa emang namanya curated information. Informasi interkurasi oleh orangnya. Oleh kreatornya, itu tuh valuable. Dan buat kalian masih kagak mudeng, kenapa bro? Kenapa harus digital product sekali lagi? Digital product buatnya sekali bisa dijual berkali-kali. Seperti kalian bisa lihat di sini kan ya. Kalau misalnya kalian produk fisik, begitu kalian dapet order, kalian harus produksi berkali-kali kan untuk bisa fulfill order tersebut, untuk bisa nerusin order tersebut. Sedangkan digital product kalian buat sekali, langsung bisa kalian jual berkali-kali. Enak kan? Dan gimana caranya bisa ikutan tren ini? Gimana caranya bisa mengrealisasikan apa yang kalian sudah tonton di video ini? Simple, kejar masalah. Dan lebih spesifik lagi, kejar masalah yang kalian bisa koneksikan ke solusi. Buat kalian yang masih pengen denger studi kasus-studi kasus lainnya, kalian pengen denger cerita ibu-ibu inspiratif ini lebih detail lagi, kalian bisa cek link di deskripsi. Buat kalian yang pengen dituntun, kalian bisa cek juga gue punya kelas, link di deskripsi. Buat kalian yang udah berasa... Gue udah ngerti bro Langsung beraksi aja Ingat sebelum ketinggalan Dan gue ada satu kata dari Kak Rina nanti Buat kalian tuh ketrigger Waktu akan terus berjalan Masa mau gaji Kamu cuma segitu-segitu aja Itu aja video hari ini Next video saya mau menurut kalian menarik Tunggu bawah kan Tinggal komen aja di bawah Jangan lupa like, subscribe Dan lain-lain lagi Sampai jumpa lagi And I'll see you in the next video Salam Kreatif