Transcript for:
Pelajaran dari Kitab Riyadus Salihin

Alhamdulillah, n'ahmaduhu wa nasta'inuhu wa nasta'wfiruhu wa n'audhu billahi min shururi anfusina wa min sayyi'ati a'malina man yahdihi Allah fa la muddillah lah wa man yudlil fa la hadiyalah ashadu an la ilaha ilallah wahdahu la sharika lah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu Ya ayuhal-ladhina amanu ttaqullahu haqqa tuqatihi wa laa tamutunna illa wa antum muslimun Ya ayuhal-ladhina amanu ttaqullahu wa qulu qawlan sadidah yuslih lakum a'malakum wa yakfir lakum dhunubakum wa mayyuti illaha wa rasulahu faqad faazaa fawzan adhima amma ba'ad Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT dan juga kaum muslimat para hadirin di Masjid Agung Darissalam Purbalingga serta kaum muslimin dan muslimat para pendengar Radio Insani Purbalingga 102.2 FM dimanapun Anda berada Alhamdulillah pada kesempatan malam hari ini tanggal 26 Jumadat Thaniyah atau Jumadat Akhirah kita kembali dipertemukan oleh Allah SWT dan kita akan bersama-sama membahas sebuah kitab yang mulia yang mudah-mudahan Allah SWT menuliskan barokah terhadap kitab ini dan juga penulisnya dan siapa saja yang mempelajarinya Allahumma amin, yaitu kitab Riyadus Salihin Pada pertemuan yang lalu, kita telah mempelajari Sekilas beberapa poin tentang Al-Imam Al-Nawawi Rahimahullah Ta'ala Di antaranya adalah kita sudah mempelajari Nawa' Nama' dari Al-Imam Al-Nawawi Rahimahullah Yaitu bernama Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Hussein bin Muhammad bin Jum'ah bin Hizam rahmahullah ta'ala dan dia dipanggil dengan Abu Zakaria Abu Zakaria itu artinya bapaknya Zakaria padahal kita tahu bahwasannya al-imam al-nawawi tidak memiliki anak yang bernama Zakaria Tapi boleh atau tidak seorang memakai panggilan Dengan dinisbahkan kepada nama seseorang padahal dia bukan anaknya Jawabannya boleh Karena panggilan semacam ini biasanya seperti kita katakan kemarin Dinisbahkan kepada anaknya atau bukan kepada anaknya Seperti Al-Imam Al-Nawawi disini dipanggil Abu Zakaria Padahal dia tidak memiliki anak yang bernama Zakaria Demikian juga sebelumnya Para sahabat Aisyah R.A. dipanggil siapa kemarin? Ummu Abdillah Padahal dia tidak memiliki anak yang bernama Abdullah Bahkan tidak punya anak Aisyah R.A. Demikian juga Umar bin Khattab radiyallahu ta'ala anhu Dia dipanggil dengan kunyah Panggilannya adalah Abu Hafsin Padahal Umar bin Khattab tidak memiliki anak yang bernama Hafs Dia memiliki putri yang bernama siapa? Hafsah Tapi dia pakai panggilan Abu Hafsin Terima kasih Demikian juga, seorang sahabat kecil pernah dipanggil oleh Rasulullah SAW dengan panggilan Abu Umair Padahal dia masih kecil, belum punya anak, belum punya istri Jadi boleh seorang, walaupun masih kecil Meskipun belum punya anak atau bahkan belum punya istri mendapat panggilan dengan Abu Abu Umar Bapaknya Umar Kisahnya adalah ketika Sahabat Abu Umar yang Masih kecil, dia memiliki piaraan seekor burung Kalau Rasulullah SAW lewat, maka beliau menyapa Ya Aba Umair, maza fa'alan nuwair Ya Aba Umair, maza fa'alan nuwair Demikian beliau kalau lewat Abu Umair sedang main dengan burungnya yang kecil itu Maka Rasulullah SAW menyapa Wahai Abu Umair Apa yang sedang dikerjakan oleh Nugair Nugair itu burung kecil Namanya, nama burungnya itu Nugair Wahai Abu Umair Apa yang sedang dikerjakan oleh Nugair Dari sini Dari sini Para ulama mengambil banyak faedah Di antaranya adalah bahwa Seorang itu boleh berkunyah Dipanggil dengan abu fulan Meskipun dia belum memiliki anak Ini faedah yang pertama Faedah yang kedua Di antara sekian banyak faedah Adalah bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam Suka menyapa anak kecil dan masuk ke dunia anak kecil dia menyapa anak kecil dan masuk ke dunia anak kecil dia tegur dengan teguran yang sejajar dengan apa yang dikerjakan oleh anak kecil tersebut, kalau kita bagaimana kita begitu ya tidak sabar melihat anak kecil main, tapi kalau Rasulullah dia masuk ke dunia anak anak kecil, sebagaimana dulu ketika maksudnya Rasulullah SAW menemukan Aisyah istri beliau yang masih kecil sedang bermain boneka-bonekaan yang tentunya bentuknya tidak seperti boneka yang ada sekarang ini yang mirip dengan manusia atau mirip dengan hewan, tapi semacam kain diuntel-untel begitu Kurang dekat ke meja nya gak bisa maju Pursinya gak bisa maju Orangnya yang maju Nah, begini Saya pikir kalau sudah gini enak Suaranya Dekat Jadi begitu Aisyah saat itu sedang main dengan boneka-bonekaan dia Kata Rasulullah SAW Apa itu wahai Aisyah?

Kata Aisyah ini kuda Kata Rasulullah SAW kok ada sayapnya kata Aisyah apa kamu belum pernah dengar kudanya Sifulan, dulu adalah kuda yang ada sayapnya jadi dengeng, tentang kuda bersayap, ala kulihal yang jelas masuk ke dunia anak-anak, ini kita menghargai apa yang dilakukan oleh anak, dan yang lebih menakjubkan, ini ceritanya jadi gak berhenti-berhenti ya Ketika kaitannya dengan hadis Abu Umar Imam Al-Imam Al-Shafi'i itu bisa mengambil seribu faedah Sekitar dari hadis ini Kisahnya itu adalah ketika beliau Al-Imam Al-Shafi'i berkunjung ke rumahnya Imam Ahmad Rahimahullah Ta'ala Karena dikunjungi oleh seorang alim maka tentunya gembira Imam Ahmad Akhirnya disediakan ruangan khusus Kemudian di ruangan itu disiapkan oleh istrinya Istri Imam Ahmad tempat untuk berwudu Air dalam baskom begitu Perlengkapan untuk berwudu Untuk bersuci Demikian juga tentunya sebelum istirahat Keluarga Imam Ahmad menyediakan makanan yang sangat lezat Disediakan banyak makanannya Akhirnya mereka berdua makan Ternyata Imam Syafi'i makannya lahap sekali Lahap, apa lahap itu? Ledap, ledap istilahnya begitu Apa namanya? Semangat, dan dihabiskan semuanya Kalau makanan habis, otomatis orang belakang Istrinya Imam Ahmad dan keluarganya Imam Ahmad tahu kan Nggak ada sisanya Ini jadi satu poin buat istrinya Imam Ahmad Katanya, Ustadz kok? Makanya hakeh?

Sehariannya Ustadz makanya hakeh? Ngerti traktir? Wrong?

Wrong porsi. Telung porsi. Wah.

Ini satu ini. Kemudian yang kedua. besok paginya ketika Imam Syafi'i keluar bersama Imam Ahmad sholat subuh setelah selesai sholat subuh dicek atau ketika sedang sholat subuh dicek sama istrinya untuk mungkin tata tarwang, bersih, tebah-tebah begitu ya rapi-rapi tempat tidur ternyata baskomnya utuh baskom tempat airnya apa?

Hai untuk ini catatan ini catatan kedua ini jareneh Ustadz Lunga Masjid Korawudu hahaha ini dan aneh lagi ini mesti tidak sholat malam ini cedoh ini akhirnya tiga poin ini dicatat oleh istrinya atau keluarganya Imam Ahmad dan ketika Imam Ahmad datang langsung istri itu protes kepada Imam Ahmad Itukah Imam Shafi'i yang kamu bangga-banggakan? Iya, kenapa? Ada beberapa keanehan yang saya dapatkan pada gurumu itu. Imam Shafi'i gurunya Imam Ahmad.

Dia mengatakan apa itu? Yang pertama, makanya lahak sekali. Semua hidangan dihabiskan. Kemudian yang kedua, dia kemungkinan tidak sholat malam.

Kenapa? Nyatanya airnya tidak bergeming sedikit pun. Dan yang ketiga yang lebih aneh lagi, dia sholat malam. sholat subuh bersama dengan kamu dan tidak berwudhu ini aneh maka adab bagi seseorang yang memiliki pertanyaan-pertanyaan di dalam hati, tidak dipendam langsung beliau mendatangi Imam Syafi'i maka Imam Syafi'i pun mengatakan adabun saya lahap dalam makan makanan Anda maka karena saya yakin apa yang yang engkau hidangkan adalah apa halal dan saya ingin mendapatkan barokah dari makanan halal sehingga tak habiskan semua gimana cocok cocok lagi ya besok maning yang berdiundang semangat pokoknya kondangan dibagai ya semua di citi ya kemudian apa yang kedua kata Imam Shafi ada pun saya tidak sholat malam karena saya semalaman sibuk dengan hadis ya abu umair nada faalan luwair wahai abu umair apa yang yang dikerjakan oleh Nughair saya renungkan hadis itu saya pikirkan, saya tulis fa'idah-fa'idah berdasarkan hadis dan sebagian ulama mengatakan bahwasannya tolabul ilmi tolabul ilmi afdhal min qiyamin layli atau afdhal min al-ibadatin nafilah bahwasannya mencari ilmu itu adalah apa?

Lebih utama dibandingkan Qiyamul lail atau ibadah nafilah Kenapa? Karena tolabul ilmi Tolabul ilmi Yaitu mencari ilmu Itu dampaknya untuk diri sendiri Dan juga orang lain Manfaatnya lebih Lebih besar Sedangkan ibadah nafilah Itu dampaknya hanya untuk Sendiri saja makanya banyak ulama yang mementingkan tolabul ilmi dibandingkan keiamul lain atau sebetulnya bisa digabungkan kalau kita jangan beralasan oh membungi sholat membungi pora-ora kenapa sinau? alasannya sinau tidak sempatkan walaupun satu rokaat, tiga rokaat, lima rokaat dan lagi biasanya kita kalau belajar siang hari sampai sore hari gak tabrakan dengan sholat malam, ditanya kamu tadi malam sholat malam gak?

enggak lah kenapa? karena siang belajar hubungannya apa? jadi masih ada kesempatan yang ketiga kata Imam Shafi'i ada pun yang ketiga saya keluar sholat subuh dan tidak berwudu karena memang saya belum batal jadi mulai dari sholat isya sampai subuh belum batal anak kita wah sedikit-sedikit harus maring kulah ini alasan Imam Syafi'i diantaranya adalah kaitannya dengan Abu Umair Anak kecil dari kalangan sahabat yang digelari dipanggil dengan kunyah abu Kalau bapak-bapak, ibu-ibu punya anak kecil mau diberi kunyah boleh Mau diberi kunyah juga Juga boleh tidak ada Halangan Kemudian kita akan ketahui kapan lahirnya Al-Imam Al-Shafi'i Al-Imam Al-Nawawi Rahimahullah Ta'ala Al-Imam Al-Nawawi Dilahirkan pada Pertengahan Bulan Muharram Tahun 631 Hijriyah Pertengahan Bulan Muharram Pertengahan tahun 631 Hijriyah kalau sekarang tahun berapa? 1436 tanggal berapa sekarang? 26 Jumadid Dhaniyah tanggal 26 Jumadid Dhaniyah kemudian beliau lahirnya di kota Nawal daerah bagian damaskus damaskus sekarang itu berarti apa?

suria suria sekarang lagi apa? lagi perang lagi perang di suria nah beliau tumbuh besar di damaskus kemudian sejak tahun 649 beliau berubah Kemudian berpindah, kalau tadi kan di negara Nawa ya, beliau tumbuh besar di negara Nawa, di Hauron, negara bagian Damaskus atau daerah bagian Damaskus. Nah, sejak tahun 649 beliau pindah ke pusat kota Damaskus. Jadi layarnya 631 Pindah ke pusat kotanya 649 Berarti umur berapa itu? 18 atau 19 tahun Beliau disana belajar Belajar terus Dan tinggal di Damascus sekitar 28 tahunan Sekitar 28 tahun disana, 6 sekitar itu 28 atau 27 tahun 6, diantara yang selanjutnya kita belajari adalah sifat-sifat fisik ya sifat-sifat fisiknya al-imam al-nawawi disebutkan oleh al-imam al-zahabi, bahwasannya al-imam al-nawawi berkulit sawo matang, sama gak kira-kira dengan kita sama ya sawo matang apa sawo geseng kalau kita ini kulitnya sawo matang kemudian bagaimana jenggotnya kata al-imam ad-dhabi jenggotnya tebal jenggotnya apa tebal, kemudian warnanya hitam jenggotnya tebal, warnanya apa?

hitam, dan ada beberapa hele jenggot putih nah kalau ingin Niru Imam Nawawi Silahkan Mulai jenggotnya ditebalkan Nah gitu Kalau ditanya niru siapa Jangan niru Imam Nawawi Karena Imam Nawawi itu Niru Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam Itu jenggotnya tebal Panjang Sehingga Para sahabat Dulu ketika Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam Salat Hai itu tahu baca atau tidak itu dari gerakan jenggotnya jadi para sahabat itu kalau surat duhur kan enggak ada suaranya ya surat duhur terus salat apalagi yang ada suaranya asal ya itu mereka tahu kanjeng nabi mbaca shalallahu Alaihi Wasallam atau tidak itu dari gerakan jenggotnya kalau jenggotnya panjang begitu baca itu Wow Masya Allah beda dengan kita hai hai naik jinggotnya pendek, baca itu ya gak kelihatan gak begitu kelihatan bergerak dilere, gak bisa gak kelihatan jadi dulu para sobat betul-betul ngamati gerakan sholat beliau Rasulullah SAW gerakan rukunya, bahkan terkadang mendengar suara doanya itu para sahabat betul-betul mengamati apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW Al-Imam Al-Nawawi ingin mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam Itu apa? U'ful liha Kata Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam Panjangkanlah Jenggot Jadi kalau mulai sekarang Oh, tidak usah terlalu terkejut Kalau lihat orang kok Jenggotan Kenapa? Jangan berpandangan bahwa Setiap yang jenggotan adalah apa? Teroris Isis Isim Isim ya Isis, Isim Isim itu yang pusatnya dimana?

Malaysia Ada lagi perkembangan Jadi jangan Terlalu kita ini Takut dengan yang seperti itu Boleh sama Bentuknya Tapi beda Isinya Begitu ya Ini Al-Imam An-Nawawi Kemudian perawakannya tegap Ya beliau itu perawakannya apa? Tegap Berwibawa jarang tertawa nah ini jarang tertawa seperti Nabi SAW ketawanya cuma senyum tidak ketawa terbahak-bahak tidak kalau sebagian kita kalau ungguyuh kalau sudah ketawa lupa segalanya giginya 32 kelihatan semua Kalau Nabi SAW ketawa itu cuma senyum Senyum itu kadang senyum tipis Dan senyum lebar Dan para sahabat Kalau lihat Rasulullah SAW Senyum lebar Senengnya bukan Main sudah Itu senyum lebar Sampai kelihatan apa? Gigi taringnya Kelihatan gigi gigi taringnya itu sudah seneng para sahabat begitu kalau kita sekarang ketawa kadang apa? ngakak dan itu kurang bagus ketawa ngakak senyum saja, ditahan coba saya dari kecil kalau ketawa ngakak ya dibiasakan mulai sekarang nek buyu mesem gitu saja kemudian tidak bermain-main Imam Nawawi tidak suka main-main maksudnya Ya, tidak suka, bermain, main. Dan sungguh-sungguh dalam hidupnya.

Sungguh-sungguh di dalam hidupnya. Ia selalu mengatakan yang benar meskipun itu pahit baginya dan tidak takut hinaan orang yang menghina dalam membela agama Allah. Serius, berwibawa, tidak gampang ketawa, kemudian sungguh-sungguh dalam hidupnya, solat tinggi temanan, puasa nenek puasa tenanan.

Nek ngaji, ngeh ngaji, tenanan Nanti insya Allah bagaimana semangat dia dalam mencari ilmu Sejak masa kecil sampai dewasa, sekilas saja Nah, ini penampilan Imam Nawawi Rahimahullahu ta'ala Bagaimana usaha beliau dalam mencari ilmu Usaha beliau dalam mencari ilmu dimulai sejak beliau kecil Sejak beliau kecil Terima kasih Pada umur tujuh tahun, diriwayatkan bahwasannya saat itu bulan Ramadan, suatu saat Imam Nawawi di saat umur tujuh tahun terbangun dari tidurnya. Kemudian dia melihat apa? Melihat cahaya.

Melihat cahaya. Pada saat tengah malam terbangun. Karena dia melihat cahaya memenuhi rumahnya Ini diriwayatkan tentang kisah hidup beliau Kemudian beliau membangunkan orang tuanya Padahal kondisi rumahnya saat itu adalah gelap-gelap gulita Dibangunkan orang tuanya Wahai ayah apakah cahaya yang memenuhi rumah ini? Kata Imam Nawawi Semuanya terbangun Saat itu keluarganya tidak melihat apapun Sehingga akhirnya ayah al-imam al-nawawi mengatakan dan meyakini bahwa bahwasannya itu adalah malam Laylatul Qadar dan dia berdoa untuk kebaikan Imam Nawawi dia yakin bahwasannya itu adalah malam Laylatul Qadar yang akan dibahas oleh siapa? Ustadz Abdullah Zain dari sini bisa kita ambil faedah kalau kita nanti diberi kesempatan oleh Allah Ketemu dengan malam Laylatul Qadar Itu jangan disiah-siahkan Berdoa Berdoa untuk apa?

Satu, kebaikan akhirat Kebaikan akhirat itu nomor satu kita mohon untuk diberi husnul khatimah kita mohon untuk masuk ke dalam surga kita mohon untuk diringankan adab kubur diselamatkan dari adab kubur husnul khatimah atau sebelum husnul khatimah kita mohon istiqomah atau sebelum istiqomah kita mohon hidayah kemudian kita mohon istiqomah kemudian kita mohon husnul khatimah kemudian kita mohon dibebaskan dari adab barzah Kemudian kita mohon dimasukkan ke dalam jannah. Kita mohon ketemu dengan Rasulullah. Dan melihat wajah Allah.

Itu diminta. Jangan kalau laylatul Qadar pikirnya dunia saja ya Allah. Anakku ya Allah.

Terimalah dia di PT ini, perusahaan ini, kerjaan ini. Ya Allah. lu nasilah hutangku, ya boleh-boleh saja seperti itu tapi ingat ya kepentingan akhirat itu kita harus banyak minta terkadang kita doa itu nek ada hajat dunia Kalau tidak ada hajat dunia, tidak minta kita itu. Makanya subhanallah, para ulama terdahulu itu lebih senang berdoa dibandingkan dikabulkan. Ya, mereka itu lebih senang berdoa dibandingkan apa?

Dikabulkan. Kenapa? Karena kalau berdoa, mereka dekat dengan Allah. Kalau sudah dikabulkan.

Selesai nggak doa-doa lagi. Ya Allah lunasi hutanku, ya Allah. Besoknya lunas lah, bluk.

Atau uang segepok jatuh dari pohon kelapa. Udah selesai itu, nggak doa lagi. Tapi kalau para ulama dahulu ketika berdoa mereka lebih suka untuk tidak dikabulkan secara cepat. Kenapa?

Karena mereka merasakan nikmat berdoa. Kalau kita merasakan nikmat dikabulkan, itu bedanya kita dengan para ulama. datang lagi minta anak-anaknya ada selesai Hai jadi mintalah kita sesuatu yang jauh itu nomor satu kalau ketemu Laylatul Qodari Ya, demikian. Dan juga pada kesempatan-kesempatan yang lain, tidak hanya Lailatul Qadar.

Kalau kita melakukan perjalanan jauh, safar. Orang musafir itu kan doanya salah satu kesempatan untuk dikabulkan Allah. Sebelum Anda pikirkan.

kalau mau pulang ke Jogja bawa oleh-oleh khas Purbalingga apa? akek di Jogja sekarang juga banyak akek ternyata bukan khusus berbalik sepanjang jalan itu ditambak, disumpuh, dimana lagi kebumen segala itu batu akek, sampai saya kemarin dari mana, di Sumatera akek juga sebelum kita pikirkan bahwa batu akek misalnya, maka pikirkan bagaimana kita memberikan oleh-oleh terbaik untuk keluarga kita, apa itu? doa Doa itu oleh-oleh yang terbaik Ya, subhanallah Jadi kesempatan yang mungkin tiada taranya Apalagi pas safar hujan sore hari jumat Masya Allah pas itu Safar hujan sore hari Jumat Apalagi puasa Puasa lagi misalnya Puasa Ramadan Ini kesempatan yang luar Biasa kesempatan-kesempatan itu digunakan untuk berdoa, sebagaimana keluarganya al-imam al-nawawi mendoakan imam nawawi, kemudian akhirnya al-imam al-nawawi hafal Quran sebelum usia balik masih kecil berarti sebelum usia balik kita terkadang sudah balik belum bisa membaca Quran malah sudah membacanya terbalik-balik belum bisa baca Quran tidak ada kata terlambat tidak ada kata terlambat siapa saja yang belum bisa baca Quran selama dia masih hidup maka dia masih ada kesempatan untuk apa? Belajar Rasulullah SAW menasihatkan kepada kita untuk senantiasa menggunakan waktu Waktu muda sebelum datang waktu tua Terus, waktu kaya sebelum waktu miskin Terus, waktu senggang sebelum waktu sempit Waktu sehat sebelum waktu sakit Kalau orang protes menyusat, saya itu tua, miskin, mepet, apa lagi? Sakit Kapan saya bisa menggunakan waktu?

Saya sudah tidak muda, sudah tidak kaya, sudah tidak longgar, tidak sehat. Saya itu tua, miskin, apalagi waktunya mepet. Sakit-sakitan Kita tanya masih bisa bicara pak Masih Berarti masih hidup Berarti gunakan masa hidupmu sebelum Mati Selama kita masih hidup Belajar Selama kita masih hidup, belajar.

Belajar apa, Ustaz? Belajar apa saja yang bisa menjadi sebab kita masuk ke dalam surga. Apa saja yang bisa menjadi sebab kita masuk ke dalam surga.

ke dalam surga ya, belajar agama Al-Quran hadith Rasulullah s.a.w belajar, dan tidak ada kata terlambat ini Ini tentang Alimam An-Nawawi. Dan beliau. Diriwayatkan.

Bahwasannya beliau itu dalam belajar itu sangat getol. Dari kecil. Dia sudah tidak suka main-main.

Seperti saya ceritakan kemarin. Pernah dia diajak main-main. Dipaksa main sama temennya.

Nangis. Karena disuruh main. Subhanallah. ini luar biasa yang semacam ini anak-anak kita itu nangisnya kapan? marahnya kalau disuruh berhenti?

ini nangis kalau disuruh berhenti? belajar memang subhanallah sebagian ulama itu luar biasa luar biasa dalam biografi sebagian ulama sebagian ulama yang bukan Imam Nawawi dikatakan bahwasannya anahu la ya'rifu kayfa ya'si robahu Bahwasannya ulama itu, seorang ulama itu, saya lupa namanya siapa disebutkan dalam biografinya, riwayat hidup beliau tidak tahu bagaimana cara bermaksiat kepada Allah enggak tahu enggak kenal yang namanya cara bermaksiat budu naikkan maksiat ibu ya kalau kita sebaliknya subhanallah sejak kecil lahir cengger Hai ya dunia sekeliling kita penuh dengan kemaksiatan mudah-mudahan Allah melindungi kita anak-anak kita keluarga kita dan kaum muslimin semuanya ini tentang Imam Nawawi bahkan saking rajinnya dia dalam belajar dirwayatkan beliau tidak pernah meletakkan punggungnya Jadi ini, belajar ini pol-polan, saking pol-polan ini belajar, tidurnya ya sambil duduk, tidurnya sambil duduk, istilahnya belajar sampai apa? Jatuh, bangun, duduk, terus, tidak pernah melekar, begitu tidak. Itu Al-Imam An-Namawi Ustaz saya juga Kalau baca saya itu sampai jatuh bangun Gimana jatuh bangunnya? Ini Ustaz, jatuh Nanti bangun lagi, nah aku ngantuk Nek belajar Nek Kalau hanya seperti itu banyak orang yang sama, jatuh bangun jatuh bangun lagi, al-imam an-nawawi tidak, dia baca terus seperti kita sampaikan, kemarin al-imam an-nawawi, sehari belajar berapa?

12 12 esok, 12 mata pelajaran, istilahnya begitu entah mengajar atau belajar dan dia setiap kata ada komentarnya dikomentari, arti yang tidak jelas, dia terangkan kalau satu mata pelajaran satu saja satu jam, dua belas jam berarti dua belas mata pelajaran paling tidak sudah dua belas jam itu ya sudah dua belas dua belas jam ini yang menyebabkan al-imam al-nawawi melampaui ulama-ulama yang yang lainnya demikian kemudian dikatakan dalam diantara sebab-sebab sebab-sebab kepandean yang dicapai oleh al-imam al-nawawi ada dua macam yang pertama adalah faktor-faktor yang biasa dilakukan oleh para pencari ilmu kenapa imam al-nawawi Nawawi kok sampai sepandai itu, sepandai itu ini karangannya banyak, pembahasannya luas dan yang lain-lain, kenapa? yang pertama adalah faktor-faktor yang biasa dilakukan oleh para pencari ilmu, apa itu yang dilakukan oleh pencara ilmu? melakukan perjalanan dalam mencari ilmu, kurban melangkah ngontel Naik mobil Jadi yang namanya orang ingin pinter Ingin tahu dalam agama Itu butuh pengorbanan Hasilnya beda Orang yang dengarkan di radio Dengan orang yang langsung duduk hadir Orang yang dengarkan rekaman Dengan orang yang langsung duduk hadir Akan terasa lebih menghargai Dan lebih meresap di dalam apa yang dia dapatkan Oleh karena itu dulu para ulama melakukan perjalanan dalam mencari ilmu Kemudian yang kedua dia itu mondok Selain melakukan perjalanan, dia itu mondok.

Kalau mondoknya itu adalah di Madrosah Rawahiyah di Damascus. Kemudian yang ketiga, sungguh-sungguh dalam belajar. Sungguh-sungguh di dalam belajar. Sampai diceritakan kamarnya itu penuh dengan buku.

Kalau ada tamu... Harus disingkir-singkirkan dulu bukunya Saking banyaknya bukunya Rajin, rajin membaca Kemudian juga banyak belajar dan mendengar Dan banyak menghafal dan menelaah Jadi bukan hanya belajar, mendengar, belajar, mendengar Tapi berusaha apa? menghafal nah bapak-bapak dan ibu-ibu besok kalau bisa kalau kajian hadis ini sudah saya mulai bapak-bapak atau ibu-ibu memiliki kitab buku Riadus Shalihin paling tidak terjemahannya sehingga nanti akan Allah tahu Oh ini toh hadits yang dipelajari syukur-syukur dihafalkan weh 20 tahun keluar dari Masjid Agung Purbalingga hafal kitab Riadus Shalihin Masya Allah Nek Geren di umum akan Kenapa Tio memakan? Innalillahi wa inna ilaihi raji'un wa taliku Kemudian yang selanjutnya kenapa dia ini faktor pertama masih ya belajar dari guru-guru besar jadi belajarnya betul-betul kepada orang yang memang ahli di bidangnya Belajar baca Quran ya kepada orang yang ahli baca Quran Belajar hadis ya kepada orang yang ahli ilmu hadis Belajar tafsir kepada orang yang ahli ilmu tafsir Belajar bahasa Arab kepada orang yang rajin atau yang faham dengan bahasa Arab itu nanti hasilnya beda dengan orang yang hanya sekedar belajar ini faktor yang yang pertama belum selesai juga ditambahkan selain diantara faktor-faktor tadi termasuk faktor yang pertama yang biasa dilakukan oleh para pencari ilmu yaitu tersedianya kitab-kitab lengkap damaskus itu banyak kitab-kitab nah seorang yang ingin mendapatkan ilmu ya paling tidak berkorban untuk dapat kitab beli kalau gak bisa pinjam beli kalau gak bisa beli nyalin Nah, dulu para ulama itu kalau nggak punya uang, pinjam kemudian disalin. Hai nah Ustadz saya enggak punya uang untuk beli kitab riadu sholihin ambil salin wanton ini baru cilik pertama ini Wow salin ngapain ya ini plus penjelasannya tapi ya begitu kemudian yang selanjutnya sering ajar apa yang sudah didapatkan ajarkan ini faktor pertama seperti yang biasa dilakukan oleh toribul ilham faktor yang kedua adalah faktor bakat yang telah diberikan oleh Allah ya, bakat yang telah diberikan oleh Allah dan ini gak bisa ditiru tapi bisa di bisa di apa?

bisa diminta kita doa kepada Allah siapa tahu kita ini akan mendapatkan apa? kemampuan dulu seorang ulama bebal otaknya sebagaimana diriwayatkan oleh sebuah riwayat bahwasannya Ibnu Hajar, Al-Imam Ibnu Hajar Al-Azkalani yang mensarah Kitab Sohih Bukhari Itu bulu orang atau Seorang anak yang bebal Otaknya namanya Makanya dinamakan Ibnu Hajar Anak yang berotak Batu Tapi Ini adalah sebuah Riwayat Walaupun ada mungkin juga sisi kebenaran Karena sebagian ulama mendapatkan Taufik menghafal Kuat itu diantaranya adalah dengan doa Dengan doa Seorang ulama berdoa dia ketika minum air zam-zam Ya Allah berilah aku Kekuatan hafalan Seperti kekuatan al-imam al-zahabi Sambil minum zam-zam Demikian Wallahu ta'ala a'lamu Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat Insya Allah akan kita lanjutkan pada pertemuan Yang akan datang Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirrahmanirrahim Subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu an la ilaha illa anta astagfiruka Wa atubu ilaih Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh