It's the story of how God was seeking a bride for his son. Each book is different from every other book. I'm trying to give you the keys for you to unlock it for yourself. Kita belum menyelesaikan satu Korintus, tapi sebelum kita melanjutkan, saya akan menyebutkan satu hal yang sangat penting, karena Korintus adalah sebuah kota di Yunani, meskipun sebenarnya Romawi, tapi letaknya di Yunani dan sangat dipengaruhi oleh bahasa, pemikiran, dan filosofi Yunani.
Seperti kita semua, dalam peradaban Barat, dasar pemikiran kita adalah Yunani. Demokrasi adalah kata Yunani. Tidak ada demokrasi di dalam Alkitab.
Tapi kita menyukai demokrasi, itu berasal dari Yunani. Dan olahraga berasal dari Yunani. Tidak ada keterangan tentang olahraga di dalam Alkitab, kecuali satu atau dua ilustrasi dari Paulus. Tidak ada yang memberitahu Anda tentang olahraga. Tapi olahraga adalah agama manusia di negara ini.
Dan itu berasal dari Yunani di Pelipenesos. Dan banyak hal yang datang dari Yunani. Dan hal terburuk dari pemikiran Yunani adalah mereka selalu memisahkan antara fisik dan roh. Mereka tidak dapat menyatukan kedua hal itu. Karenanya tidak ada tempat yang nyata untuk roh.
Tubuh dan jiwa adalah dua hal berbeda. Saya khawatir pemikiran Kristen telah mengambil gagasan Yunani bahwa tugas kita menyelamatkan jiwa. Ya, orang Ibrani tidak pernah berpikir seperti itu. Mereka memandang seseorang sebagai satu keseluruhan. Tubuh dan jiwa satu kesatuan.
Bagi mereka, jiwa tubuh yang bernafas itulah asal dari SOS, Save Our Soul, artinya selamatkan jiwa kami. Dan itu adalah pemikiran Ibrani. Jadi, masalah sesungguhnya dibalik banyak masalah di Korintus adalah pemikiran mereka bahwa tubuh tidak terhubung dengan jiwa. Mereka mempercayai spiritualitas super yang hanya berpikir hal yang berhubungan dengan jiwa dan yang terjadi di dalamnya.
Sementara tubuh mayoritasnya bagian dari diri saya. Tidak seperti jiwa. Tuhan menciptakan keduanya dan itulah sebabnya orang Yunani percaya bahwa saat mati, tubuh Anda hancur dan jiwa Anda dibebaskan.
Mereka berbicara tentang jiwa yang abadi di dalam, tubuh yang fana. Sementara orang Ibrani berpikir yang sebaliknya, bahwa jiwa kita fana dan memerlukan tubuh yang abadi. Jadi saat kefanaan ini mengenakan keabadian, maka kematian ditelan oleh kemenangan tubuh sangat penting.
Umat Kristen tidak mempercaya keabadian jiwa, itu pemikiran Yunani. Kita mempercaya kebangkitan tubuh, itu Ibrani. Dan sikap mereka terhadap tubuh yang tidak dapat mereka perbaiki.
Di balik banyak pertanyaan ini, tubuh dan jiwa masih terpisah. Jadi orang Yunani melakukan satu dari tiga hal dengan tubuh mereka, antah mereka memajakannya, dan berkata apapun yang Anda lakukan dengan tubuh itu tidak mempengaruhi jiwa Anda. Atau mereka mengabekannya, dan berusaha untuk hidup bebas dari keinginan-keinginan fisik, semacam asketisme. Atau mereka mengidolakan tubuh mereka. dan membuat patung-patung bertubuh sempurna.
Dan itu telah masuk ke dalam kebudayaan barat kita. Jika Anda lihat patung-patung Yunani, olahraga mereka dilakukan dalam keadaan telanjang, karena mereka mengidolakan tubuh. Dan semua ini adalah sikap yang salah tentang tubuh.
Paulus harus berkata kepada orang-orang Korintus, tidak tahukah kamu bahwa tubuh kita adalah baik Allah? Apa yang kamu lakukan dengan tubuhmu akan mempengaruhi jiwamu, dan mabuk-mabukan di meja perjamuan akan mempengaruhi kehidupan rohanimu. Mengunjungi pelacur akan mempengaruhimu. Kamu menyatukan Kristus dengan pelacur itu, karena tubuhmu sekarang adalah bagian dari Kristus. Anda lihat sikap mereka terhadap tubuh.
Itu tidak benar. Dan itu sebabnya mereka kesulitan mempercayai kebangkitan, karena kebangkitan berhubungan dengan tubuh. Dan sampai saat ini, orang-orang masih kesulitan dengan hal-hal yang berkenaan dengan tubuh.
Padahal tubuh kita adalah... bagian dari yang Tuhan telah ciptakan. Dalam buku doa Yahudi, ada satu doa yang indah yang dipakai saat Anda memasuki ke toilet.
Dan doa itu hanya bersyukur kepada Tuhan karena tubuh Anda berfungsi dengan baik dan kelegan yang kita dapatkan. Saya jauh lebih baik. Haleluya. Bagi kita itu sangat tidak rohani. Saya pernah memasuki beberapa kamar kecil milik orang Kristen yang dindingnya telah ditulisi oleh renungan dan ada setumpuk buku renungan di sampingnya.
Anda tahu? Apa saja untuk mengalihkan pikiran saya dari apa yang sedang saya lakukan ke hal-hal yang rohani. Tetapi bagi orang Ibrani, mereka memuji Tuhan untuk tubuhnya. Saat Anda sudah tua dan sering mengompol, Anda akan berharap sering memuji Tuhan untuk tubuh Anda saat masih berfungsi baik.
Paham? Itulah pemikiran Ibrani. Anda dapat memahami tubuh dengan benar, tubuh roh kudus. Dan gereja adalah tubuh Kristus. Semuanya tentang tubuh-tubuh-tubuh, paham?
Dan tubuh yang kita lihat sekarang, panjang rambut Anda adalah bagian dari kerohanian Anda. Paham? Ini bukan sesuatu yang tidak berhubungan dengan jiwa Anda. Anda menyembah Tuhan dengan tubuh Anda.
Jadi kita terus mendapatkan sikap Yunani, yang salah ini terhadap tubuh, sikap yang menimbulkan masalah. Dan tentu saja karunia-karunian roh. Karena, Banyak sekali penginjil yang mempunyai pemikiran Yunani.
Mereka tidak dapat memahami karunia-karunia rohani yang mempengaruhi tubuh, dan merasa bahwa penyembahan seharusnya di dalam diri. Menyembah Tuhan dengan tubuh Anda tidak dapat diterima. Mengangkat tangan Anda.
Aneh. Anda harus menyembah dengan jiwa Anda. Lihat bagaimana itu terjadi. Bahasa lidah, sesuatu yang terjadi kepada tubuh Anda. Itu sesuatu yang keluar.
Tapi kita sudah terpengaruh pemikiran Yunani, sehingga segalanya harus dilakukan ke dalam batin dan roh. Melakukan sesuatu dengan tubuh Anda untuk menyembah tidaklah rohani. Itu untuk orang Ibrani. Orang Ibrani mengangkat tangan mereka kepada Tuhan. Mereka menari di hadapan Tuhan.
Tubuh sesuatu yang harus ditawarkan kepada Tuhan. Tapi kami lebih suka berdiri. Anda tahu, satu-satunya bagian tubuh yang boleh digunakan adalah mulut. Menakjubkan, bukan? Tapi tubuh Anda, persembahkan tubuh Anda sebagai persembahan yang hidup.
Itulah pendekanan utama dalam Korintus. Karunia-karunia roh adalah karunia-karunia tubuh. Mujizat penyembuhan adalah karunia tubuh. Itu tidak terlalu rohani, bukan? Karena itu berhubungan dengan tubuh orang.
Bahasa lidah, sesuatu yang terjadi ke tubuh Anda, sifatnya keluar. Baik, saya membahasnya karena Anda lihat, dari awal masalah, dasar mereka adalah mereka tidak benar-benar tahu apa yang mereka lakukan dengan tubuh mereka. Mereka melakukan kesalahan-kesalahan dalam banyak hal. Jadi hidup selibat dianggap kekudusan yang lebih tinggi daripada pernikahan. Dan saya khawatir Santo Agustinus memperkuat hal itu.
Dan sejak Agustinus, ada kecurigaan tersembunyi yang entah bagaimana seks itu tidak kudus. Hal itu sangat tidak ibrani. Karena setiap rabi harus menikah.
Keimaman selibat adalah kutukan dalam Alkitab. Anda paham? Ada panggilan karunia roh dalam keselibatan. Tapi itu hal yang berbeda.
Itu bukan cara yang lebih kudus daripada perbuatan kasih yang bersifat fisik. Ini membawa saya kepada prinsip positif utama lainnya. Mereka tidak pernah benar-benar mengerti apa itu kasih.
Dan sayangnya, sampai hari ini kata kasih dalam bahasa Inggris meliputi banyak hal lainnya, dan kita mempunyai masalah yang sama. Saat Paulus membahas karunia roh, dia bersyukur kepada Tuhan karena mereka mendapatkan karunia roh. Sebagian besar dari 1 Korintus 12-14 tidak relevan dalam banyak gereja yang saya datangi, karena mereka tidak memilikinya. Jadi, 1 Korintus 12-14 menjadi sia-sia bagi mereka, hal ini tertulis. Sebenarnya, pasal 12 membahas karunia roh, dan pasal 13 tentang karunia roh, dan pasal 14 tentang karunia roh, semuanya bersamaan.
Pasal 12 adalah tentang karunia roh itu sendiri, pasal 13 tentang karunia roh tanpa kasih, Pasal 14 adalah cara terbaik karunia roh yang disertai kasih, tapi semuanya tentang karunia roh. Ada bahasa roh di pasal 13 meskipun orang-orang cenderung mengabaikan bagian itu. Semuanya ada di sana. Tapi katanya hal yang paling utama yang tidak kamu punya adalah kasih. Mari kita lihat beberapa kata Yunani untuk kasih.
Mereka jauh lebih berhati-hati dalam perbenaran kata mereka daripada kita yang memakai kata cinta untuk semuanya. Hampir semuanya. Tapi mereka punya kata-kata yang berbeda, dan ada tiga aspek cinta yang perlu kita pahami dari mereka. Ada cinta yang merupakan ketertarikan seksual, birahi, tertarik secara fisik, namun mereka bahkan mempunyai dua kata untuk itu, yang satu baik dan yang lain buruk.
Kata yang baik untuk ketertarikan seksual adalah eros. Nama yang dengan salah diberikan ke patung aluminium di Piccadilly Circus. Yang seharusnya disebut agape karena itu tugu peringatan untuk Lord Sybstus Buri.
Dan patung itu malaikat belas kasih bukan cupid, tapi semua orang mengenalnya sebagai eros dipikadili. Eros asal kata erotis. Lalu kata yang buruk adalah epitumia.
Itu adalah kata yang kotor untuk jenis birahi yang terburuk. Eros bukanlah kata yang buruk. Saya ingin menggaris bawahinya, tapi epitumialah yang buruk. Paulus sering memasukkan epitumia. ke dalam daya tarik seksual yang salah.
Seks bebas yang didasarkan ketertarikan terhadap satu sama lain. Dan semata-mata dasarnya adalah ketertarikan. Beberapa orang mungkin tertarik Tapi beberapa orang tidak.
Dan itu adalah soal kedagingan, hal jasmani, bentuk tubuh, kasih yang emosional, cinta, yang terus bergantung. Kasih itu bergantung kepada objek yang terus menarik hawa nafsu Anda. Dan saat hal itu berhenti, maka Anda tidak lagi tertarik kepada orang itu.
Saya khawatir banyak perikahan yang hanya dilandasi oleh itu. Begitu daya tarik itu pudar, Bersama usia, maka kasih itu pun hilang. Pada dasarnya, itu adalah cinta seksual lain.
Beberapa orang menarik Anda secara seksual. Lalu kata lain, Philadelphia, dari kata Pilo dan Adelvia, saudara yang artinya menyukai seseorang. Itu kata untuk kasih sayang, bukan daya tarik.
Pada dasarnya, itu adalah kata untuk kesamaan pikiran. Anda mempunyai teman yang cocok dengan Anda karena mempunyai selera dan pandangan yang sama. Itu adalah kasih sayang, kasih persaudaraan. Dan itu dapat terjadi antara dua laki-laki atau dua wanita.
Dan saat eros terjadi, itu antara laki-laki dan wanita. Tetapi epitomia dapat terjadi antara dua laki-laki atau dua wanita homoseksual. Tapi ini adalah kasih sayang. Ini dua pikiran yang saling menyukai. Yang bersimpati dan berempati terhadap satu sama lain.
Oleh karena itu, ini adalah masalah intelektual. Maksud saya bukan akademis, tetapi pemikiran. Dan saling mengandalkan.
Anda mengandalkan satu sama lain. Pada pikiran, selera, dan minat satu sama lain. Lalu ada kata yang sangat jarang digunakan oleh orang Yunani. Karena mereka sangat jarang melihatnya.
Yaitu kasih agape. Kasih yang memperhatikan. Ini adalah kasih yang memberikan perhatian ke orang lain.
Ini bukan kasih yang tertarik oleh mereka. atau kasih sayang karena saling bergantung. Ini adalah kasih yang hanya memberikan perhatian, yang memperhatikan seseorang. Oleh karena itu, kasih ini harus melalui kehendak.
Anda memutuskan memberikan agape ke seseorang. Seseorang yang Anda lihat tidak diperlulikan siapapun, Anda memutuskan untuk memberikan perhatian ke mereka. Itu dapat terjadi dalam pertemuan seperti ini.
Anda paham? Beberapa orang secara alami dapat mendekati satu sama lain, akan ada Philadelphia di sini. Jika ada agape, maka seseorang akan menyadari bahwa ada orang yang sendirian dan tidak ada yang berbicara ke mereka.
Lalu mereka memutuskan tidak secara khusus tertarik kepada orang itu. Tapi mereka melihat tidak seorang pun yang berbicara ke orang itu. Itulah agape. Itulah kasih yang memperhatikan. Itu kasih karena kehendak Anda memutuskan untuk melakukannya.
Dan karenanya, ini dapat diperintahkan. Kasihilah. Anda tidak dapat memerintahkan.
Bahkan jenis kasih seperti itu, Anda tidak dapat mengatakan kepada dua orang, kalian harus saling menyukai. Paham? Anda tidak dapat mengatakan kepada dua orang, kalian harus saling jatuh cinta.
Tapi Anda dapat menyuruh mereka melakukan agape ke satu sama lain. Oleh karanya, itu kasih yang berasal dari kehendak. Yang dapat diperintahkan, Anda dapat memberitakan diri Anda untuk melakukannya.
Dan kasih itu tidak bergantung kepada orang yang Anda kasihi. Orang yang Anda kasihi tidak perlu menarik. Penuh kasih sayang, atau bahkan bersyukur.
Anda tetap menyembuhkan orang kusta, entah dia bersyukur atau tidak, karena Anda agape terhadapnya. Orang Yunani jarang menggunakan kata ini karena kita jarang menemukannya pada orang-orang. Anda menemukan banyak kasih di dunia, cukup banyak kasih yang seperti itu. Tapi yang ini sangat sedikit, sangat sedikit.
Namun ya, inilah kasih Tuhan. Tuhan tidak mengasihi kita karena kita menarik. Bukan karena kita patut disayangi.
Dia mengasihi kita karena dia mengasihi, kata Alkitab. Mengapa dia mengasihi orang-orang Yahudi? Anda menemukannya di perjanjian lama, bukan karena mereka bangsa besar, tapi karena Tuhan adalah kasih.
Dan dia memilih untuk mempedulikan mereka. Sekelompok budak yang tidak dipedulikan siapapun. Tuhan berkata, aku akan memelihara mereka.
Kata memelihara jauh lebih mendekati agape daripada kata cinta. Dan inilah yang kurang mereka miliki. Ini adalah kasih yang berkorban, itu kasih seksual, ini kasih sosial. Ini kasih yang berkorban yang bersedia membayar berapa pun harganya untuk memelihara seseorang. Kasih yang luar biasa.
Dan inilah kasih yang Tuhan miliki untuk kita meskipun saat kita masih berdosa. Tuhan mengagapi kita. Paham?
Dan hal itu memperkenalkan dimensi kasih yang baru. Saat hal itu kurang di dalam sebuah jemaat, maka tidak dapat dihindarkan lagi. Jemaat itu akan terpecah saat karunia roh muncul.
Alasannya sangat banyak gereja terpecah karena hal-hal yang karismatik adalah karena tidak adanya agape, bukan karena roh yang memecahkan. Tapi karena tidak ada agape. Karena agape adalah kasih yang berkorban.
Agape tidak memegahkan diri. Agape tidak sombong. Dia tidak melakukan yang tidak sopan.
Dia tidak mencari keuntungan diri sendiri. Agape tidak menyombongkan diri. Agape tidak berkata, hanya saya yang mempunyai karunia. Agape mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Jika Anda mempunyai agape, Anda dapat menangani karunia roh.
Tetapi jika tidak punya, maka itu sangat berbahaya. Mengerti? Dan kedewasaan artinya bertumbuh dalam kasih.
Sekarang tinggal di dalam iman, pengharapan, dan agape. Bukan iman, pengharapan, dan eros. Bukan iman, pengharapan, dan Philadelphia. Ada banyak persaudaraan yang hangat di gereja tempat. Banyak kasih sayang karena ada banyak orang yang berpikiran sama.
Ada banyak klub-klub religius yang berisi orang-orang yang mempunyai selera musik dan penyembahan yang sama. Itu bukan agape. Agape adalah saat ada banyak perbedaan, tapi Anda tetap peduli kepada yang lain.
Dan dapat menanggungnya. Baiklah, itulah sedikit eksposisi 1 Korintus 13. Sekarang saya harus kembali ke seluruhan 1 Korintus untuk menutupnya. Sekarang dasar isi roti lapis ini, semua masalah-masalah ini, dan prinsip tentang tubuh, prinsip kasih, prinsip-prinsip ini, harus digali dan diterapkan ke dalam masalah-masalah kita. Tapi pada awal dan akhir surat, Paulus harus berurusan dengan dua hal yang sangat mendasar. Yang pertama, mereka melupakan salib.
Karena kata salib merupakan hinaan bagi orang-orang Yunani. Mengapa? Mengapa sesosok tubuh yang dipaku ke kayu salib harus membawa keselamatan roh?
Hal yang berhubungan tubuh lagi. Salib terlalu jasmani bagi orang-orang Yunani. Itu adalah tentang jalan keselamatan di mana tubuh dipaku ke sebatang kayu. Dan mereka tidak mampu menerimanya, maka melupakannya.
Masalahnya saat Anda melarikan diri dari salib dan melupakan salib, Anda akan mulai membagi masalah lain. Paulus berkata, apakah Paulus disalibkan karena kamu? Apakah Apolos disalibkan karena kamu?
Petrus disalibkan karena kamu? Kalau begitu, mengapa kamu berbaris di belakang pemimpin manusia? Mereka tidak mati untukmu.
Dan itulah sebabnya kita makan roti dan minum anggur secara teratur, agar tidak pergi dari salib dan tetap mengingat salib. Yesuslah. Yang mati bagi kita bukan pendeta Anda. Kita tidak mengikuti manusia.
Dan Anda mungkin tahu, dalam perpecahan di Korintus, ada orang-orang yang berkata, kami dari golongan Paulus. Kami dari golongan Petrus. Kami dari golongan Lutheran. Kami Wesleyan. Kami adalah.
Saya tidak akan menyebutkan nama-nama baru, tetapi masih banyak. Dan di antaranya ada satu kelompok kecil yang berkata, kami golongan Kristus. Dan Paulus berkata, itu sama buruknya.
Ini adalah poin yang menarik. Saya tertawa saat saya pergi ke kota besar seperti Birmingham dan mendapatkan sebuah jemaat baru. Mereka jemaat Kristen Birmingham, seakan-akan tidak ada jemaat Kristen lain di Birmingham.
Kamilah golongan Kristus. Seakan-akan tidak ada jemaat Kristen lain di Birmingham selain mereka. Kita golongan Kristus. Dan itu sama buruknya.
Jika Anda berpikir, mereka punya nama, mereka denominasional. Tetapi kita hanyalah orang-orang Kristen. Anda dapat mengatakannya dengan semangat yang sangat berbeda.
Paulus berkata, beberapa di antara kalian mengatakan kami dari golongan Kristus. Itu sama buruknya dengan berkata, kami dari golongan Petrus. Jika Anda menggunakannya untuk membedakan diri Anda dari yang lain, bagi siapa Yesus telah mati? Jangan pernah melupakan penyalipan Yesus.
Dan di akhir surat itu, mereka ragu tentang kebangkitan karena sebagai orang-orang Yunani, mereka mempercayai keabadian jiwa. Mereka tidak dapat menerima kebangkitan tubuh. Dan surga yang berisi tubuh bukanlah surga.
Dan orang-orang masih membayangkan orang-orang mati, melayang, dengan gaun malam putih, dalam semacam atmosfer rohani yang menyeramkan. Dengar, masa depan kita mempunyai tubuh yang baru. Tubuh sungguhan yang dapat Anda sentuh seperti yang ini.
Saya tidak sabar menantikan tubuh saya yang baru. Yesus mempunyai tubuh yang baru setelah kebangkitannya yang bisa memakan ikan dan memasak sarapan. Itulah masa depan kita. Masa depan kita ada di dalam satu bumi baru, dan kita akan hidup di bumi yang baru dengan tubuh yang baru.
Tuhan akan tinggal di bumi bersama kita. Itu sangat sulit untuk pemikiran Yunani. Jadi mereka meragukan kebangkitan. 1 Korintus 15 merupakan catatan kesaksian paling pertama tentang kebangkitan tubuh Yesus. Sekali lagi, masalah utama di Korintus adalah tubuh.
Baik, kita harus meninggalkan satu Korintus dan bergegas ke dua Korintus. Karena saya di sini tidak untuk membahas seluruh Alkitab, kita tidak dapat melakukannya dengan waktu yang tersedia. Saya di sini untuk memberi semacam ulasan, merasakan Alkitab, supaya Anda masuk ke dalamnya dan mulai dapat memahaminya.
Sekarang mari kita lihat 2 Korintus. Ini surat Paulus yang paling tidak sistematis dan yang paling pribadi. Hampir seluruhnya berisi otobiografi. Paulus berbicara tentang dirinya dari awal sampai akhir.
Jika surat pertama ditujukan untuk anggota jemaat, maka yang ini... Untuk para pemimpin jemaat dan pelayan, setiap pemimpin di dalam gereja harus sering membaca dua Korintus. Jika satu Korintus adalah apa pendapat Paulus tentang jemaat Korintus, ini pendapat mereka tentang dia.
Dan, pada saat hubungan antara Paulus dan orang-orang Korintus buruk, hubungan mereka melalui dua tahap. Tahap pertama, ini setelah dia pergi. Ini sebuah ujian. Apa yang terjadi setelah seorang pemimpin pergi?
Saya dapat surat yang indah setelah kami meninggalkan cell phone St. Peter di Buckinghamshire. Seorang wanita yang baik menulis, pendeta yang baik, beberapa hal menjadi lebih baik setelah Anda pergi. Dan itu kalimat yang indah.
Dengan berbagai cara, hal itu dapat saya terima. Diperlukan kebijaksanaan untuk berkata seperti itu. Tapi apa yang terjadi saat seorang pemimpin meninggalkan sebuah jemaat? Itu ujian terbesar ministrinya, bukan yang terjadi saat dia masih di sana.
Tapi apa yang terjadi setelah dia pergi, setelah Paulus pergi? Ada dua hal terjadi. Pada tahap pertama, mereka punya pemimpin lain yang juga bagus.
Apolos datang, Petrus datang, jadi ada pemimpin bagus lainnya. Masalah terjadi saat orang-orang mulai membandingkan pemimpin satu dengan pemimpin lainnya. Dan berkata, menurutmu siapa khotbahnya paling bagus? Saya lebih suka pendeta sebelumnya, saya lebih suka pendeta yang sekarang, saya lebih suka pendeta yang ini. Anda mengertikan, Anda dapat yang tidak Anda sukai.
Jangan pernah membandingkan pemimpin. Karena itu sangat fatal. Tidak seorang pun dari mereka yang disalipkan karena Anda. Tapi di tahap kedua, ada beberapa pemimpin yang buruk. Para pemimpin datang ke Korintus, mereka menyatakan diri sebagai rasul-rasul istimewa.
Menarik bagaimana mereka memakai gelar ini. Mereka berkata, kalian sangat membutuhkan kami, kalian sangat membutuhkan rasul. Jadi kami datang untuk menjadi rasul kalian.
Hal yang sama terjadi hari ini. Pemimpin ini datang. serta mengkritik pendahulu mereka untuk membangun diri mereka, maka mereka berusaha untuk menjatuhkan Paulus. Waspadalah selalu terhadap pemimpin yang mengkritik para pendahulunya.
Waspadalah selalu terhadap orang yang mengangkat dirinya dengan menjatuhkan orang lain. Dan hal ini kerap terjadi di dalam Korintus. Rasul-rasul istimewa ini datang dan mengambil alih jemaat. Dan yang mereka katakan tentang Paulus sangatlah buruk. Nah, 2 Korintus mencerminkan kedua tahap ini.
Bagian pertama, 2 Korintus mencerminkan kritikan yang mereka buat tentang Paulus. Mari kita lihat beberapa di antaranya. Maaf, setengah bagian pertama, 1 Korintus tidak mencerminkan beberapa perbandingan Paulus dengan pemimpin lain.
Tapi 2 Korintus mencerminkan pemimpin yang buruk ini. Yang bukan saja diperbandingkan dengan Paulus, tetapi yang jelas-jelas secara resmi menjatuhkan Paulus. Mereka berkata, dia tidak mengajarmu cukup banyak, kamilah rasul yang sesungguhnya, dan kami akan mengajarkan banyak hal. Mereka menuduh Paulus pelin-pelan karena selalu mengubah rencananya, bahwa dia pengecut, karena dia lebih suka menulis surat daripada mengunjungi mereka, bahwa saat dia ada di sana dia ragu-ragu.
Dia hanya berani saat dia menulis surat ke mereka, tetapi saat dia ada di sana, dia sangat berbeda. Mereka mengkritiknya karena tidak ada yang bersaksi tentang dia, tidak ada pengakuan, tidak ada surat rekomendasi. Mereka datang dengan, Anda tahu, ijasa sarjana universitas.
Hal itu disebut mengosongkan gereja dengan gelar. Tapi mereka datang dengan kualifikasi yang dapat mereka bingkai dan pasang di dinding gereja. Anda tahu hal semacam itu.
Mereka berkata, Paulus tidak memenuhi syarat, dia tidak mempunyai surat rekomendasi. Itu sebabnya di 2 Korintus Paulus berkata, aku tidak memerlukan surat pujian, kamulah surat pujianku. Aku telah menuliskan pelayananku di atas kamu.
Dan ujian sesungguhnya pelayanan seseorang bukanlah sesuatu seperti gelar akademis atau pelatihannya, tetapi seperti apa orang-orang yang dia hasilkan. Itulah ujian pelayanan siapapun. Mereka menuduhnya bersikap penuh rahasia dan tidak berterus terang, mereka menuduhnya dingin, menjauh.
Tidak berperasaan, tidak peduli, apakah Anda ingat Thessalonica kritikan yang sama juga timbul. Mereka menuduhnya bukan pembicara yang andal. Itu cukup mudah untuk dilakukan.
Saya ingat seseorang yang berkhutbah di Hyde Park, dan dia tidak tahu bahwa huruf H... Ada di dalam alfabet, dia tidak dapat merangkai kata-kata. Dan tata bahasanya sungguh mengerikan. Dua mahasiswa berhenti untuk mengkritiknya dan berkata, Dengarlah tata bahasanya, betapa mengerikan.
Tapi salah satu dari mahasiswa itu bertobat dan menjadi pendeta besar. Pendeta yang sangat terkenal, Anda pasti tahu namanya. Dan tata bahasa buruk orang itulah yang membuatnya berhenti mengkritik.
Namun Anda bisa lihat, sangat mudah mengkritik seseorang karena bukan pembicara andal. Anda tahu hal terburuk yang mereka katakan tentang Paulus, Anda tak akan percaya. Mereka berkata dia tidak mau dibayar.
Dan itu membuktikan bahwa dia bukan pembicara yang andal. Karena jika dia pembicara andal, maka dia akan meminta bayaran. Tentu saja di Yunani, hiburannya bukanlah televisi, melainkan filsuf keliling. Dan semakin besar bayaran yang dapat Anda minta, Anda tahu bayarannya hanya tecer setelah makan malam?
Semakin besar honor yang dapat Anda minta, semakin hebat reputasi Anda sebagai pembicara. Ya, Paulus tidak minta bayaran, jadi dia pasti tidak terlalu bagus. Sampai-sampai dia menggratiskan dirinya, jika tidak, tidak ada yang mau mendengarnya.
Mereka sungguh-sungguh mengatakannya. Dan dia mendapatkan seluruh kritikan ini. Dan dia membela diri dengan permohonan yang sangat tulus dan lembut.
Tujuh pasal pertama berisi hati Paulus yang dibuka apa adanya. Pasal-pasal itu sangat tulus. Dia berkata, tentu saja aku tidak meminta bayaran.
Aku ingin kamu dapat kabar baik dengan cuma-cuma. Katanya, pekerjaan setiap orang akan diuji apakah mereka membangun dengan jerami, rumput kering, kayu, atau batu permata. Katanya, aku memperingatkan semua orang yang mengikutiku agar berhati-hati dalam membangun.
Aku meletakkan dasar, yaitu Yesus, dan apa yang kamu bangun diatasnya akan diuji. Beberapa pekerjaanmu akan dibakar dan tidak akan ada yang tersisa. Surat ini sangat berapi-api. Tapi hatinya dibuka apa adanya dan dia berkata, Tidak, aku terbuka kepadamu.
Kamu mengatakan, aku ini lemah. Apakah aku seperti itu pada kunjungan kedua? Tidak. Dan itu hanyalah pembelaan diri. Beberapa dari pernyataannya yang paling terkenal ada di surat kedua.
Saya ingin temukan satu atau dua secara cepat. Ini salah satunya. Dia berkata begini, Dalam segala hal, kami ditindas, namun tidak terjepit. Kami habis akal, namun tidak putus asa.
Kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian. Kami dihempaskan, namun tidak binasa. Pernyataan yang luar biasa, bukan? Ini satu lagi. Inilah beberapa kata yang paling berharga untuk pelayan Kristen.
Dengarkan ini. Dalam hal apapun, kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan-pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya, dalam segala hal, kami menunjukkan bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan, dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara, dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga, berpuasa, kemurian hati, pengetahuan, kesabaran, kemurahan hati, dalam roh kudus dan kasih yang tidak munafik.
dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah dengan menggunakan senjata keadilan untuk menyerang ataupun membela ketika dihormati dan ketika dihina, ketika diumpat atau dipuji, ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal, sebagai orang yang nyaris mati dan sungguh kami hidup, sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati. Sebagai orang berduka cita namun senantiasa bersuka cita. Sebagai orang miskin tapi memperkaya banyak orang. Sebagai orang yang tidak bermilik sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Sebagai orang yang tidak memiliki tapi kami memiliki sesuatu. Ini adalah pernyataan-pernyataan yang luar biasa. Anda tidak dapat membacanya tanpa tersentuh.
Dia membela dirinya. Dia tidak mau ada kebohongan yang tersebar tentang pelayanannya. Baik, itu pasal 1-7.
Tapi jika dibandingkan dengan pasal 1-7, pasal 10-13 sungguh sangat berbeda. Bukannya membela diri, sekarang dia menyerang orang lain. Dan tuduhannya memang sangat berat.
Dia memakai ironi dan sarkasme karena sekarang dia berhadapan dengan rasul-rasul palsu yang datang dan menguasai, sehingga merusak jemaat itu. Dan dia sama sekali tidak lembut. Kata-kata yang saya bacakan tadi sangat lembut. Tetapi sekarang dia sangat keras.
Dan saya rasa lebih baik saya membacakan sebagian, karena dengan demikian Anda dapat menangkap fokus yang berbeda. Dan mari kita baca. Alangkah baiknya jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu.
Kamu sabar terhadapku, sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi, karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan, Dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti hawa, diperdayakan oleh ular itu. Dengan kelicikannya, sebab kamu sabar saja jika ada seorang datang memberitahukan Yesus yang lain, daripada yang telah kami beritakan atau memberitakan kepada kamu roh yang lain, daripada yang telah kamu terima, atau injil lain daripada yang telah kamu terima.
Tapi menurut pendapatku, sedikitpun aku tidak kurang daripada rasul-rasul yang tidak ada taranya itu. Jika aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah dibikin dalam pengetahuan, sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala waktu dan di dalam segala hal. Apakah aku berbuat salah jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu karena aku memberitakan Injil Allah padamu dengan cuma-cuma? Jemaat lain yang telah kurang pok dengan menerba tunjangan dari mereka supaya aku dapat melayani kamu, dan ketika aku dalam kekurangan di tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorang pun. sebab apa yang kurang daripada aku dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia.
Dalam segala hal, aku telah menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku tetap akan berbuat demikian. Demi kebenaran Kristus di dalam diriku, aku tegaskan bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintang oleh siapapun di daerah-daerah Akaya. Mengapa tidak?
Apa karena aku tidak mengasihi kamu? Allah mengetahuinya. Tapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk menjaga mereka yang mencari kesempatan. Guna menyatakan bahwa mereka sama dengan kami.
Dalam hal yang dapat dimegahkan, sebab orang-orang itu rasul palsu, pekerja curang yang menyamar sebagai rasul Kristus. Tidak usah heran, sebab iblis pun menyamar sebagai malaikat terang. Jadi bukanlah hal ganjil jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran.
Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka. Hendaklah jangan ada orang yang menganggap aku bodoh. Dan jika kamu juga menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh, supaya aku pun boleh bermegah sedikit. Apa yang kukatakan, bukan sebagai orang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan.
Bahwa ia boleh bermegah karena banyak orang yang bermegah secara duniawi, aku mau bermegah juga. Sebab kamu sabar terhadap orang bodoh karena kamu begitu bijaksana. Karena kamu sabar jika orang memperhambakan kamu, jika orang menghisap kamu, jika orang menguasai kamu. Dengan sangat malu, aku harus mengakui bahwa dalam hal semacam itu kami terlalu lemah. Tapi jika orang-orang lain berani memegahkan sesuatu, maka aku pun berkata dalam kebodohan berani juga.
Apakah mereka orang Ibrani? Aku juga orang Ibrani. Apakah mereka orang Israel? Aku juga orang Israel. Apakah mereka keturunan Abraham?
Aku juga keturunan Abraham. Apa mereka pelayan Kristus? Aku berkata seperti orang gila. Aku lebih lagi.
Aku lebih banyak berjerih lelah. Lebih sering di dalam penjara, didera di luar batas, kerap kali dalam bayam maut, 5 kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali 40 kurang 1 pukulan, 3 kali aku didera, 1 kali aku dilempari dengan batu, 3 kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut, dalam perjalanan aku sering diancam oleh bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi, bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut. Dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu, aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat.
Kerap kali aku tidak tidur, aku lapar, dahaga. Kerap kali aku berpuasa, aku kedinginan dan tanpa pakaian. Dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi urusanku sehari-hari. Memelihara semua jemaat jika ada orang merasa lemah.
Tidakkah aku turut merasa lemah jika ada orang tersandung? Tidakkah hatiku hancur oleh duka cita? Oh, jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.
Allah, yaitu Bapak dari Yesus Tuhan kita, terpuji selama-lamanya, tahu bahwa aku tidak berdusta. Anda harus membacakannya keras-keras, semangatnya. Paulus berkata, rasul-rasul palsu ini, aku mendakwa mereka.
Aku membela diriku sendiri, dia melakukannya, demi jemaat ini. Semuanya demi Injil. Dua Korintus juga seperti roti lapis. Di tengah-tengah dia berkata tentang kolekte. Sesuatu yang cenderung dibicarakan orang, tapi Paulus sungguh-sungguh mempunyai hati untuk mengatasi kelaparan.
Saya rasa dia berpikir seperti ini. Jika saya dapat mengalihkan perhatian orang-orang Korintus ini dari diri mereka, dan agar mereka mulai mempedulikan orang lain, maka itu akan membantu. Jadi dia menyelipkan permohonan untuk dana kelaparan di tengah-tengah.
Pasal 8-9 berisi beberapa ajaran yang luar biasa tentang pemberian Kristen. Jika Anda ingin mengajarkan orang-orang untuk memberi, gunakan kedua pasal di tengah-tengah, dua Korintus itu. Baik, itulah surat Paulus untuk jemaat Korintus. Yang pertama untuk mengatasi masalah mereka, yang kedua untuk mengatasi masalahnya dengan mereka.
Jika dibanding-bandingkan dengan pemimpin-pemimpin bagus lainnya, lalu bahkan dengan pemimpin-pemimpin buruk, yang datang dan mengambil alih tempat itu, yang meninggikan dirinya dengan menjatuhkan Paulus. Paulus tidak dapat menerimanya, dan saya garis bawahi bahwa dia tidak, tidak mengatakan semua ini tentang dirinya untuk membela reputasinya sendiri, tetapi hanya untuk membela Injil. Karena jika orang-orang ingin menghindari suatu pesan, maka mereka menyerang pembawa pesannya, dan itu adalah cara halus. untuk mengagalkan hal-hal baik yang dilakukan Injil.
Bacalah kedua surat itu. Dan bacalah keras-keras, agar Anda memperoleh nada suaranya. Jangan membacanya dengan suara munafik.
Bacalah dari hati, dan mereka akan membuat kita tersadar hari ini.