Hai pemirsa jumpa lagi dengan saya pembawa acara yang masih baru belajar di acara ngerti nggak sih Dalam menjalankan suatu perusahaan, terdapat dua pihak yang utama, yaitu manajemen dan stakeholder. Manajemen bertugas mengelola dan menjalankan bisnis, lalu menyajikan laporan keuangan sebagai sumber informasi bagi para stakeholder. Konflik kepentingan Ketinggalan bisa terjadi antara stakeholder dan manajemen yang menyaksikan laporan keuangan. Sebabnya adalah, karena tidak ada keyakinan bahwa manajemen akan memberikan informasi yang benar. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang digunakan dalam pembuatan kebijakan, atau keputusan yang penting Dengan adanya kompleksitas pelaporan keuangan yang tinggi maka risiko terjadinya kesalahan dalam pelaporan keuangan juga menjadi tinggi Karena alasan-alasan tersebut, maka dibutuhkanlah audit atau pelaporan keuangan Pengertian auditing menurut Ahrens adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Orang yang melaksanakan auditing disebut dengan auditor. Oke pemirsa, sehubungan dengan audit, khususnya di sektor komersial, Kali ini kita akan membahas apa itu asersi manajemen Lalu kita juga akan membahas apa itu teknik audit Dan terakhir kita juga akan mencoba mengulas tentang studi kasusnya Oke pemirsa, mari kita cari tahu Jadi, ngerti gak sih apa itu asersi manajemen?
Yah, kok malah lari mas? Ada yang pada teman-teman, kita malah melihat polisi, pelitikan. Bukuannya apa?
Aduh, apaan sih? Buku baru mulai, kalau ditentang, terus-terus-terus. Begitu sewotnya, asal-asal itu bukan nyataan aja.
yang berkaitan dengan kewajaran perkembangan keuangan atau penyelamatan keuangan Nah, pemeriksa, sekarang ngerti nggak sih apa itu teknik audit? Yuk, kita cari tahu lagi Sekarang kita cari tahu lagi Kita cari tahu lagi Terima kasih Ah, masa? Yang bener mas?
Sambil gledek bareng-bareng gua mau Duh, pemirsa, jawabannya belum ada yang meyakinkan nih Mendingan kita tanya ke ahlinya langsung yuk Pak Zainul, mau di... dijelaskan dong Pak apa itu asersi manajemen jadi gini ya asersi manajemen itu adalah jaminan secara implisit bahwa yang tertera di dalam laporan keuangan itu benar-benar ada terjadi lengkap, akurat, terus cut-offnya itu benar, sesuai dengan klasifikasinya, dan hak dan kewajiban yang ada di sana itu memang benar-benar ada di dalam entitas. atas kendalian jelas kalau di dalam apa ilmu audit bahwa asasi ini dapat diklasifikkan menjadi tiga yang yang pertama asasi terhadap transaksi terus yang kedua asasi terhadap saldo akun yang terhadap di laporan keuangan terus yang ketiga itu asasi terhadap penyelesaian penyajian maupun pengungkapan yang ada di dalam laporan keuangan jadi tadi yang pertama ya, arsersi transaksi itu meliputi 5 ya Yang pertama, occurrence atau keterjadian Yang kedua, itu completeness atau kelengkapan Terus yang ketiga, akurasi atau keakuratan Yang keempat itu Klasifikasi atau Pengklasifikasi Yang kelima itu cut off atau pisah batas Nah disini Keterjadian Artinya bahwa seluruh transaksi Yang dicatat itu Benar-benar terjadi Tidak ada Semacam fake gift Bahwa tidak ada transaksinya Namun dicatat di dalam Laporan keuangan itu berarti Tidak benar Yang kedua completeness Artinya bahwa semua transaksi yang terjadi, yang benar-benar terjadi, seluruhnya dicatat di dalam laporan keuangan lengkap Terus satu lagi, akurasi atau keakuratan Jumlah transaksi dan data lain telah dicatat dengan benar, benar nilainya, akurat Yang keempat, klasifikasi Yaitu bahwa transaksi ini dimasukkan dalam akun yang benar dalam laporan keuangan misalkan apakah ini masuk ke wajiban atau masuk ke akun aset itu harus benar pengklasifikasian jangan sampai salah kamar atau salah klasifikasi dan terakhir yaitu cut off bahwa transaksi yang terjadi dicatat dalam periode akutasi yang benar nantinya misalkan transaksi itu terjadi di tahun 2015 artinya itu tidak boleh dicatat di dalam periode tahun 2014 harus sesuai dengan pisang atas dimana transaksi itu benar-benar terjadi nah tadi ketika kita berbicara masalah transaksi saldo balance itu ada empat yang perlu diperhatikan yang pertama adalah existence atau keberadaan yaitu jumlah sebesar saldo akun tersebut memang benar-benar ada jadi misalkan katakanlah kas pada tanggal 31 Desember misalkan katakanlah disajikan jumlah kas adalah 1 miliar artinya memang pada saat tanggal 31 Desember benar-benar kas yang ada di dalam entitas itu sebesar 1 miliar pada tanggal tersebut Yang kedua, valuation and allocation, yaitu penilaian dan alokasi aktifa, kewajiban, dan aktivitas yang telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Dicatat jumlahnya itu sudah tepat dan setiap hasil penyesuaian penilaiannya itu dicatat dengan tepat.
Yang ketiga yaitu completeness atau kelengkapan, yaitu Seluruh aktifa, wajiban, dan ekuitas yang harus dicatat memang sudah dicatat di dalam laporan uang. Yang terakhir yaitu right and obligation, yaitu hak dan wajiban. Ini berkaitan dengan misalkan aktifa dan wajiban atas entitas itu pada tanggal misalkan katakanlah pada tanggal 31 Desember. Ada aktifa sebesar 8 miliar dan wajiban. dan misalkan sebesar 2 miliar artinya bahwa aset sebesar 8 miliar pada tanggal 31 Desember itu memang merupakan milik dan dibawa kendali entitas sebaliknya ketika pada tanggal 31 Desember itu dinyatakan atau disajikan bahwa utangnya itu sebesar 2 miliar artinya bahwa utang itu benar-benar wajibkan yang harus ditanggung oleh entitas bukan wajibkan atas entitas Entitas lain yang berbicara masalah asasi penyajian dan pengungkapan, presentation and disclosure, itu hal-hal yang perlu diperhatikan.
Yang pertama itu, occurrence and right and obligation. Bahwa peristewa atau transaksi yang benar-benar terjadi itu diungkapkan. Dan itu memang berhubungan dengan entitas. Nah, saat ini bahwa aset dan kewajiban itu memang pilih. atau tidak dan kewajiban dari adik-adik.
Terus yang kedua, yaitu masalah komplit nasional kapan bahwa semua pengungkapan yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan telah bisa diungkapkan secara penuh di laporan keuangan. Yang ketiga masalah akurasi dan valuation, yaitu informasi keuangan yang disajikan dan telah diungkapkan secara tepat dan terkait. menggunakan metode penilaian yang tepat artinya bahwa metode penilaian yang digunakan itu perlu diungkapkan yang terakhir yaitu masalah classification and understandability bahwa semua saldo akun atau transaksi itu telah diklasifikasikan dalam akun yang benar dan mengungkapkan laporan keuangan itu dengan mudah dan dapat dipanggil oleh pengguna laporan keuangan Nah pemirsa, lalu bagaimana dengan teknik audit? Kita dengarkan penjelasan dari Pak Kardo aja yuk Jadi begini ya, teknik audit itu merupakan cara yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan bukti yang diperlukan Penerapan teknik audit terbagi atas 4 bagian Yang pertama, teknik audit untuk bukti visi Yang kedua, teknik audit untuk bukti dokumen Untuk yang ketiga, teknik audit untuk bukti dokumen untuk bukti analisis dan yang keempat teknik audit untuk bukti gerak keterangan nah kita bahas satu persatu yang pertama tadi teknik audit untuk bukti fisik yang pertama observasi yaitu peninjauan atau pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan Indrap Auditor untuk menilai aktivitas-aktivitas fisik klien.
Teknik audit yang kedua untuk bukti fisik yaitu Opname. yaitu teknik audit yang digunakan untuk menghitung fisik barang, menilai kondisinya apakah rusak baik atau rusak berat, dan nantinya akan dibandingkan dengan saldo. menurut buku teknik audit yang ketiga untuk bukti fisik yaitu inspeksi yaitu meneliti secara rinci dan teliti langsung ke tempat kejadian perkara atau lajim disebut dengan on the spot inspection. Inspeksi sering dilakukan dengan dedakan dan dapat memberikan informasi bagi auditor dalam melakukan pengujian audit khusus.
Yang kedua, teknik audit untuk bukti dokumen, verifikasi, Merupakan pengujian secara rinci tentang kebenaran, ketelitian, perhitungan, pembukuan, dan eksistensi suatu dokumen. Teknik audit yang kedua untuk bukti dokumen yaitu cek. Dikunakan untuk menguji kebenaran dan keberadaan sesuatu dengan teliti.
Teknik audit selanjutnya adalah tes yang merupakan teknik audit untuk pengujian yang dilakukan terhadap hal-hal yang esensial. Teknik audit selanjutnya yaitu footing. Digunakan untuk menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total secara vertikal. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah data atau laporan yang disediakan auditi dapat diyakini ketepatan perhitungannya.
Yang selanjutnya, crossing footing. merupakan teknik audit yang digunakan untuk menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total secara horizontal. Selanjutnya, full chip. Ini merupakan teknik audit yang digunakan untuk menelusuri suatu data dalam suatu dokumen ke pencatatan pendukungnya. Selanjutnya, tracing.
Pemeriksaannya dilakukan dari dokumen sumber sampai dengan pencatatan atau pelaporan akhir dalam catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar. Teknik audit rekonsiliasi merupakan pencocokan dua pencatatan yang Kemungkinan memiliki jumlah yang berbeda. Kemudian, berusaha mencari jumlah yang seharusnya untuk memperoleh jumlah yang benar mengenai sesuatu hal tertentu.
Untuk bukti analisis, teknik audit yang dilakukan adalah yang pertama. Analisis merupakan teknik audit untuk menguraikan data informasi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil, sehingga dapat diketahui pola hubungan antar unsur. Teknik audit yang kedua untuk bukti analisis yaitu evaluasi dimana teknik audit ini digunakan untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan mencari volah hubungan antara informasi yang telah diperoleh jadi evaluasi dapat dilakukan dengan membuat bagian alur atau flowchart Yang keempat adalah teknik audit untuk bukti keterangan.
Konfirmasi merupakan teknik audit yang digunakan untuk memperoleh bukti audit dengan cara meminta tanggapan baik secara tertulis maupun tidak. perulisan dari pihak ketiga yang independent mengenai item-item tertentu yang mempengaruhi laporan keuangan klien. Teknik audit yang selanjutnya untuk bukti keterangan adalah permintaan informasi, di mana permintaan informasi dapat dilakukan untuk menggali informasi tertentu dari berbagai pihak yang berkompeten.
Jadi pemirsa, sekarang ngerti nggak sih apa itu asersi manajemen dan teknik audit? Biar tambah jelas, mari kita dengarkan contoh studi kasus dari Pak Dika Ketika kita membahas mengenai contoh audit dalam hal ini mengenai teknik audit ada banyak yang dapat kita ambil contoh misalnya dari sekian itu ada siklus atau akun-akun yang dapat kita jadikan contoh salah satu teknik audit yang umum dilaksanakan adalah konfirmasi konfirmasi misalkan konfirmasi terhadap piutang dagang konfirmasi ini dapat dilaksanakan dengan dua cara misalkan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif konfirmasi positif ini kita lakukan dengan kita wajibkan responden kita yang kita pilih tadi memberikan balasan dan mengisi berapa yang dia akui berapa hutang yang diakui namun sebaliknya jika konfirmasi negatif apabila responden tidak membalas kita anggap bahwa data yang ada pada kita itu benar namun jika responden membalas maka data yang kita akui adalah data yang diberikan oleh responden tersebut dalam tadi ketika responden memberikan balasan ada beberapa asersi manajemen yang kita yakin Ini kebenarannya, misalkan asersi mengenai existence atau ada. Ketika klien memberikan balasan mengenai jawaban konfirmasi tersebut, hal tersebut menunjukkan bahwa benar-benar ada dan bukan utang fiktif.
Jadi, penghutang atas responden tersebut adalah benar-benar ada. Kemudian, asersi berikutnya adalah mengenai asersi hak dan kewajiban. Ketika responden memberikan balasan, memberikan balasannya bahwa data yang diakui sebagai utang sama dengan yang kita catat sebagai utang maka sebesar itu pulalah berapa yang dapat kita jadikan hak oleh klien kita selanjutnya teknik audit rekalkulasi atau penghitungan ulang atau biasa dikenal juga dengan teknik footing dan atau cross footing untuk menguji atas asersi manajemen tentang saldo akun penilaian dan alokasi dimana prosedur ini biasa ditemukan oleh auditor untuk misalkan memverifikasi atas penilaian saldo biotan usaha yang dicantumkan di dalam neraca menurut prinsip akuntansi yang berterima umum biotan usaha yang disajikan tersebut hingga Tidaklah disajikan pada nilai realisasi bersihnya.
Sehingga dengan menggunakan teknik rekalkulasi ini, Untuk menilai kewajaran penentuan jumlah misalkan cadangan kerugian biutang usaha yang dipentuk oleh klien Sehingga auditor dapat menentukan apakah penilaian atas cadangan kerugian biutang tersebut sudah benar Sehingga dapat juga menarik kesimpulan apakah saldo biutang usaha yang ada di Raja sudah dinilai dan dialokasikan sesuai dengan yang sebenarnya Pemirsa Nggak kerasa nih, kita sudah sampai di penghujung acara. Jadi, sekarang pemirsa udah pada ngerti kan, apa itu asersi manajemen, dan apa itu teknik audit. Sampai jumpa lagi di episode yang akan datang. Tetap di acara, Ngerti Nggak Si?
Ciao!