Intro Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Halo anak-anak, apa kabar? Semoga kita selalu sehat dan tetap semangat dalam belajar Anak-anak kita telah membahas kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Yaitu pengaruh kebijakan monopoli dalam perdagangan, kerja paksa, sistem sewa tanah dan sistem tanam paksa. Semua kebijakan tersebut membawa penderitaan bagi rakyat, sehingga pada puncaknya rakyat melakukan perlawanan.
Ada dua bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme, seperti perlawanan terhadap persekutuan dagang dan perlawanan terhadap pemerintah India-Belanda. Kali ini kita akan membahas perlawanan rakyat Indonesia terhadap persekutuan dagang. Perlawanan ini dilakukan oleh Sultan Ba'abulah mengusir Portugis, perlawanan Aceh, ketangguhan ayam jantan dari timur, dan serangan Mataram terhadap BOC. Sultan Ba'abulah mengusir Portugis Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore dan Portugis. Penyebab utamanya adalah Portugis menghalang-halangi perdagangan bandar dengan Tidore.
Portugis menembaki jung-jung atau perahu dari bandar yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tidore tidak terima dengan tindakan armada Portugis tersebut, lalu melakukan perlawanan. Dalam perang tersebut, Portugis berhasil mengadu domba kerajaan Ternate dan Tidore.
Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan. Akhirnya Portugis mendapat. kemenangan.
Rakyat Maluku sadar bahwa Portugis hanya akan merusak perdamaian. Sultan Hayrun berhasil menyatukan rakyat dan mengobarkan perlawanan pada tahun 1565. Portugis terus terdesak oleh gempuran tentara kerajaan yang didukung oleh rakyat. Akhirnya Portugis menawarkan perundingan kepada Sultan Hayrun.
Pada tahun 1570, bertempat di Benteng Sao Paulo, terjadi perundingan antara Sultan Hayrun dan Portugis. Namun, pada saat perundingan berlangsung, Portugis menangkap Sultan Hayrun dan membunuhnya pada saat itu juga. Kelicikan dan kejahatan Portugis tersebut menimbulkan kemarahan rakyat Maluku. Sultan Ba'abulah Putra Sultan Hairun dengan gagah melanjutkan perjuangan ayah handanya dengan memimpin perlawanan. Pada saat bersamaan, Ternate dan Tidore bersatu melancarkan serangan terhadap Portugis.
Akhirnya, pada tahun 1575, Portugis berhasil diusir dari Ternate. Selanjutnya, Portugis melarikan diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605, Portugis berhasil diusir oleh VOC dari Ambon, Portugis kemudian menyingkir ke Timor Leste atau Timor Timur dan melakukan kolonisasi di tempat itu. Perlawanan Aceh Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, 1607-1639, armada Aceh telah disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malacca.
Saat itu Aceh telah memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada saat itu, wilayah kerajaan Aceh telah sampai di Sumatera Timur dan Sumatera Barat. Pada tahun 1629, Aceh mencoba menaklukkan Portugis. Tetapi penyerangan yang dilakukan Aceh ini belum berhasil mendapat kemenangan.
Meskipun demikian, Aceh masih tetap berdiri sebagai... kerajaan yang merdeka. Selanjutnya, ketangguhan ayam jantan dari timur.
Sultan Hasanuddin merupakan tokoh yang ditakuti Belanda karena ketangguhannya melawan Belanda sehingga disebut sebagai ayam jantan dari timur. Sultan Hasanuddin adalah Raja Goa di Sulawesi Selatan. Suatu ketika kerajaan Goa dan kerajaan Boneh yang dipimpin Arung Palaka berselisih paham Hal ini dimanfaatkan VOC dengan mengadu domba kedua kerajaan tersebut VOC memberikan dukungan sehingga Boneh menang saat perang dengan Goa tahun 1666 Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani Ketangani Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667 Isi dari Perjanjian Bongaya sebagai berikut 1. Belanda memperoleh monopoli dagang rempah-rempah di Makassar 2. Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makassar 3. Makassar harus melepaskan daerah kekuasaannya berupa daerah di luar Makassar.
Dan 4. Arung Palaka diakui sebagai Raja Boneh. Akibat perjanjian Bongaya, kekuasaan Kerajaan Goa di Sulawesi menjadi berkurang. Tinggal kerajaan-kerajaan kecil yang sulit melakukan perlawanan terhadap POC.
4. Serangan Mataram terhadap POC Pada awalnya, Mataram dengan Belanda menjalin hubungan baik Belanda diizinkan mendirikan benteng, gudang atau loji untuk kantor dagang di Jepara pada tahun 1615 Belanda juga memberikan dua meriam untuk kerajaan Mataram Perselisihan antara Mataram dan Belanda terjadi karena napsu monopoli Belanda Pada tanggal 8 November 1618 Gubernur Jenderal VOC, Jan Pietersen Queen, memerintahkan Van der Max menyerang Jepara. Peristiwa tersebut memperuncing perselisihan antara Mataram dan Belanda. Raja Mataram Sultan Agung segera mempersiapkan penyerangan terhadap kedudukan VOC di Batavia.
Serangan pertama dilakukan pada tahun 1628. Pasukan Mataram dipimpin oleh Tumenggung Bawurekso. yang tiba di Batavia pada tanggal 22 Agustus 1628. Selanjutnya menyusul pasukan Tumenggung Sura Agul-Agul dan kedua bersaudara yaitu Kiai Dipati Mandurejo dan Upa Santa. Serangan Mataram terhadap POC mengalami kegagalan.
Hal ini disebabkan 1. Kurangnya perbekalan 2. Mataram kurang matang dalam memperhitungkan medan pertempuran Tiga persenjataan Belanda jauh lebih modern dibandingkan tentara Mataram Serangan pertama yang dilakukan oleh Mataram gagal Sehingga terpaksa pasukan ditarik kembali ke Mataram pada tanggal 3 Desember 1628 Mataram segera mempersiapkan serangan kedua Dengan dipimpin Kiai Adipati Jumina Kiai Adipati Puger dan Kiai Adipati Purbaya Serangan dimulai pada tanggal 1 Agustus dan berakhir 1 Oktober 1629 Namun serangan kedua ini pun gagal Karena faktor kelemahan yang sama seperti pada serangan pertama Serta lumbung padi, persediaan makanan banyak dihancurkan Belanda Sehingga semakin memperlemah kekuatan Mataram Pada tanggal 31 Desember 1799, POC dinyatakan bubar. Setelah dibubarkannya POC, Indonesia berada langsung di bawah pemerintah Hindia Belanda. Demikian anak-anak pelajaran kita hari ini, semoga bermanfaat. Pada pertemuan berikutnya kita akan membahas... Perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Hindia Belanda Terima kasih Wassalam