Transcript for:
Kisah Inspiratif Wirausaha Purnomo

Intro Pada tahun 1960-an di Jakarta, ada seorang remaja bernama Purnomo. Purnomo adalah anak yang cerdas dan sederhana. Sejak SMA, ia sudah terbiasa bekerja dengan menjadi kernet dan pengemudi angkutan umum. Semua ia lakukan demi orang tuanya. Ketika lulus SMA, Purnomo berniat bikin kehidupannya menjadi lebih baik. Ia pun memutuskan untuk kuliah, walau dengan konsekuensi harus bekerja lebih giat lagi demi biaya kuliah. Berkat kecerdasannya, Purnomo berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saat kuliah, Purnomo berusaha membagi waktunya untuk belajar dan bekerja. Pagi sampai sore, ia kuliah. Malamnya, ia menjadi pengemudi. Semuanya demi membantu orang tua. Namun, cobaan berat datang. Sang ayah yang selama ini jadi tulang punggung keluarga, meninggal dunia. Hal ini gak bikin Purnomo menjadi jatuh. Ia makin bersemangat buat membantu ibunya agar kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi. Berkat jasa sang ayah di dunia pendidikan, keluarga Purnomo diberi dua mobil oleh pemerintah. Dan Purnomo pun... Memanfaatkan mobil tersebut menjadi taksi. Dibantu saudaranya yang bertugas jadi operator telpon, Purnomo menjadikan taksinya sebagai satu-satunya taksi yang beroperasi 24 jam. Lama-lama, taksinya makin dekat. dikenal dengan nama Chandra Taksi. Nama ini muncul karena sang saudara yang bernama Chandra sering nyebutin namanya ketika menerima telepon dari penumpang. Setiap hari, Purnomo manggal barang pengemudi taksi lainnya. Ia pun berteman dekat dengan Tono, teman kuliahnya yang juga bekerja sampingan sebagai supir taksi. Tapi, karena cuma Purnomo yang saat itu sudah pakai jasa telepon, taksinya lah yang paling sering menerima panggilan. Walau saudaranya harus naik sepeda dari rumah ke pangkalan buat ngasih tahu pesanan penumpang kepada Purnomo Usahanya pun berhasil, penumpangnya makin lama makin banyak Purnomo pun mengajak para tetangganya untuk manfaatin mobil mereka yang gak kepake Sebagai taksi dan bisa mendatangkan keuntungan Para tetangga pun mau meminjamkan mobil mereka. Setelah mobil bertambah, Purnomo mengajak teman-temannya di pangkalan untuk masuk ke taksinya. Ia menawarkan sistem baru yang menggantikan sistem setoran selama ini. Sistem ini dikenal dengan nama Argo Dua Arah. Selain ke penumpang, Argo juga dikenakan ke pengemudi. Jadi, semakin giat pengemudi bekerja, bakal semakin banyak uang yang didapat. Dengan sistem ini juga, pengemudi yang nggak dapat penumpang, nggak usah. Tidak wajib buat nyetor uang seperti sistem setoran biasa. Tidak semua temannya mau beralih ke taksi Purnomo. Salah satunya adalah Tono, yang juga teman kuliah Purnomo. Tono merasa kalau ia sudah nyaman dan cukup dengan keadaannya sekarang. Ia tidak mau mengambil resiko. Tinggalin pekerjaannya yang sekarang dengan beralih ke taksi Purnomo yang baru saja merintis. Tono adalah contoh orang yang takut gagal dalam meraih kesuksesan. Sedangkan Purnomo berani mengejar kesuksesan tanpa takut gagal. Dengan pemikiran untuk berubah jadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dalam setiap langkah usaha, harapan dan keyakinan akan kesuksesan. Sebagai entrepreneur, mobil bertambah, begitu juga pengemudinya. Selain mengembangkan kemampuan manajerialnya, Purnomo berniat mengembangkan area kerja taksinya. Selama ini, area kerjanya masih terbatas karena ilegal dan nggak punya izin kerja. Makanya disebut taksi gelap. Karena armadanya masih sedikit dan belum punya pengalaman, sulit mendapat izin dari pemerintah. Awalnya, pemerintah lebih memilih untuk ngasih izin usaha taksi kepada pengusaha yang sudah memiliki pengalaman di bidang transportasi, seperti bis dan metromini. Tapi Purnomo nggak mau nyerah. Ya gigih, meyakinkan pemerintah dengan meminta dukungan. dari setiap pelanggannya. Karena pelanggannya menganggap taksi punya Purnomo bisa dipercaya dan punya pelayanan yang baik, akhirnya pemerintah memberikan izin usaha taksi. Hari demi hari dilalui dengan semangat. Ia selalu membagi senyuman kepada semua pelanggannya. Karena menurut Purnomo, pelayanan terhadap pelanggan sangat penting di dalam usaha jasa seperti taksi. Ketika ada dompet tertinggal di taksinya, saat itu juga barang itu dikembalikan oleh oleh purnomo walau jaraknya cukup jauh tidak apa-apa berdasarkan pengalamannya itu purnomo ...kepada setiap pengemudi untuk mengembalikan setiap barang yang tertinggal dalam waktu 1x24 jam. Kalau tidak, maka pengemudinya dianggap ingin memiliki barang tersebut dan hal itu dianggap sebagai pelanggaran oleh Purnomo. Semuanya dilakukan Purnomo untuk memperlihatkan pentingnya, sebuah kejujuran demi mendapat kepercayaan dari pelanggannya. Purnomo pun berniat menjadi pengusaha taksi yang sukses. Ia pun meminjam modal dari bank untuk mengganti semua... semua taksi miliknya karena mobil yang selama ini dipakai hanya bersifat pinjaman dari para tetangganya selain itu jika semua taksi diganti dengan yang baru maka akan menjadi nilai plus di mata pelanggannya tapi lagi-lagi Purnomo mendapat hambatan bank tidak mau ngasih pinjaman modal karena usaha Purnomo dianggap masih terlalu kecil Purnomo enggak patah semangat Ia pun menjadikan rumah tempat ia tinggal dan mobil-mobilnya sebagai jaminan untuk bank Purnomo sangat paham resikonya Namun Demi mencapai kesuksesan di masa depan, ia tidak takut untuk mengambil resiko itu. Akhirnya, bank mau mengeluarkan pinjaman modal untuk Purnomo. Armada taksi milik Purnomo semakin bertambah. Fasilitasnya pun makin lengkap. Dari yang hanya pakai telepon, sekarang jadi radio panggil. Mobilnya pun dilengkapi dengan AC dan teknologi GPS untuk mendeteksi keberadaan mobil dan penumpang. Dengan bertambahnya usia dan perusahaan yang terus berkembang jadi besar, Purnomo merasa tidak mungkin untuk menang. menangani semuanya sendirian. Ia pun melakukan perubahan. Sistem manajemen di perusahaan taksinya dirubah jadi sistem manajemen modern dengan penempatan beberapa orang manajer di berbagai divisi perusahaan untuk menjalankan usaha taksinya. Suatu ketika di panggalan taksi, Tono yang sudah semakin tua sedang menunggu penumpang, seperti biasanya. Lalu, ia melihat seseorang turun dari sebuah taksi berwarna biru teduh. Ia pun mengenali sosok itu. Itu adalah Purnomo Atau sekarang lebih dikenal dengan nama dokter Haji Purnomo Rawiro Purnomo kini telah berhasil mengembangkan perusahaan taksinya Dari yang hanya 2 unit, jadi sekitar 17 ribu unit Ia selalu berkomitmen untuk memberi pelayanan terbaik buat pelanggannya Sama seperti mitos tentang seekor burung Yang selalu mengabulkan keinginan orang yang jujur dan bekerja keras Maka, ia memberi nama armadanya menjadi usahawan yang luar biasa daripada menjadi dokter yang biasa-biasa saja. Berkat semangat Wira Usaha Purnomo, Bluebird yang didirikannya kini telah berkembang menjadi 17.000 armada taksi dengan puluhan ribu karyawan. Apa yang saudara-saudara saksikan adalah sebuah cerita tentang seorang mahasiswa yang sejak kuliah sudah memulai berusaha dan sekarang menikmati hasilnya. Sebagai seorang mahasiswa di Fokules Kedokteran, mahasiswa itu tidak mencari memiliki latar belakang atau DNA wirausaha. Keluarganya adalah pendidik dan sekolahnya pun di bidang kedokteran. Tetapi, ia melakukannya dengan penuh keberanian dan memiliki berbagai tekanan. Untuk berhasil menjadi seorang wirausaha, usaha diperlukan adanya faktor pemicu faktor pemicu yang dimiliki setiap orang tentu sangat berbeda-beda ada orang yang mendapatkannya karena tekanan hidup yang luar biasa ada orang yang hidupnya biasa saja normal menyenangkan tetapi dia bisa berhasil karena melakukan sesuatu yang dia cintai dia sukai yang akhirnya membuat ia ingin terus-menerus berada di dalam dunia itu mencari bergerak dan seterusnya Purnomo Purnomo Prawiro dilatar belakangi oleh kehidupan keluarga yang tiba-tiba ayahnya meninggal dunia. Ditenggarai situasi yang sulit akhirnya Purnomo pun bergerak. Namun untuk bergerak lebih jauh lagi diperlukan adanya kecintaan, keinginan-keinginan. Dengan kata lain sebetulnya ada sebuah impian yang memotivasi Purnomo Prawiro. Selain itu tentu saja setiap langkahnya segera. kera mendapatkan reward, yaitu dukungan dari para konsumen yang merasa bahwa produk yang diberikannya adalah baik. Ada beberapa hal yang saudara-saudara dapat pelajari dari kasus atau kartun yang baru saja kita saksikan. Beberapa ciri-ciri yang melatar belakangi karakter seorang antarabangsa. Pertama, Purnomo Prawiro berorientasi kepada tindakan atau action oriented. Action oriented ini harus dilatih sejak Anda muda. Purnomo berlatih dengan membagi berat. dibagikan kartu nama, menyerahkan nomor telepon kepada para tamu di hotel, para pemilik hotel, petugas di hotel, sehingga kemudian mereka ingin mengangkat telepon menghubungi perusahaan taksinya. Dia berkata, menaruh orang untuk menerima telepon, melayani, mengejar tamu, mengumpulkan mobil tetangga, mengumpulkan para sopir, mengurus izin, dan lain sebagainya. Action oriented. Yang kedua, creative thinking. Dalam hal ini kita melihat betapa kreatifnya Purnomo dalam menembus berbagai dinding-dinding kesulitan. Baik saat mengurus perizinan, maupun saat mengatur sistem yang menggantikan sistem setoran menjadi sistem argo. Purnomo Kemudian terus berlanjut sampai hari ini menerapkan sistem radio sampai kemudian akhirnya berhasil dengan GPS. Yang ketiga, Purnomo tidak merekrut keraweannya berbasiskan indeks prestasi, kecerdasan, ijasa, dan lain sebagainya. Melainkan ia merekrut berdasarkan tata nilai. Bahkan ia menanamkan nilai-nilai yang baik, yaitu nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan lain sebagainya. Setiap orang yang berhasil mengumpulkan orang-orang, orang ini akan mendorong usaha menjadi tumbuh lebih kuat dan lebih besar. Yang keempat, kita saksikan juga Purnomo memiliki karakter usahawan yang berbeda dengan non-usahawan. Seorang usahawan adalah orang yang bergantung gerak dan berani mengambil resiko dan kemudian mengembangkan usahanya step by step dan ia melakukan perubahan. Sedangkan yang non-usahawan seperti Tono lebih banyak menunggu dan tidak melakukan perubahan sama sekali. Yang kelima, ia juga mengorganisir para supir dan para tetangga-tetangganya dan kemudian dia mengurus modal pinjaman. Dia mengambil resiko menjaminkan rumah dan mobilnya untuk mendapatkan seluruh modal-modal itu. Yang keenam, ia membangun mata rantai supply atau supply chain yang mulai dari mobil, supir, pelanggan, sistem, perizinan, modal, dan sebagainya. Yang berikutnya, ia menerapkan menerapkan teknologi. Selain menerapkan teknologi, ia pun juga menerapkan management modern. Itulah yang melatar belakangi seorang menjadi pengusaha yang sukses dan tumbuh menjadi besar. Kewirausahaan saja tidak cukup, ia juga memerlukan leadership, tata nilai, dan tentu saja kemampuan managerial secara profesional untuk menjadikan Anda seorang entrepreneur modern.