Persepsi Umum: Penjajah sering dibayangkan sebagai sosok berkulit putih, berhidung mancung, dan berkumis tebal dari benua Eropa.
Kenyataan: 5 dari 6 penjajah berasal dari benua Eropa.
Pertanyaan Utama: Mengapa bangsa Eropa lebih sering menjajah dan bukan bangsa lain?
Sejarah Perdagangan dan Kolonialisme
Keadaan Awal: Eropa dan Asia berdampingan secara damai, perdagangan rempah lancar melalui jalur sutra.
Perubahan Besar: Kekaisaran Ottoman menguasai Konstantinopel, menutup jalur perdagangan.
Respon Eropa: Portugis, Belanda, dan negara Eropa lainnya mulai mencari rempah ke seluruh dunia, memulai era kolonialisme.
Kekuatan Eropa dalam Penjajahan
Geografi yang Menguntungkan: Sumber pertanian dan peternakan di Eropa melimpah, memungkinkan peralihan dari berburu dan meramu ke bercocok tanam dan beternak.
Tekanan Kompetisi Politik: Persaingan sengit antara kerajaan dan penguasa di Eropa mendorong perkembangan teknologi persenjataan.
Kemampuan Navigasi: Dengan teknologi mesiu dan navigasi, bangsa Eropa mampu berlayar jauh untuk berdagang dan menguasai peradaban lain.
Kesimpulan
Dampak Kompetisi: Berbeda dengan Indonesia yang relatif adem, kondisi geografis dan persaingan politik di Eropa mendorong perkembangan dan penjajahan.
Pesan Akhir: Meskipun era kolonial sudah berlalu, penting untuk terus berjuang agar tidak tertinggal dan menjadi pahlawan bagi bangsa sendiri.