Transcript for:
Desain Interior untuk Kantor Produktif

Halo Desain Etusias, jumpa lagi dengan saya Esther. Selamat datang kembali di channel Youtube Lair, di mana kita akan sharing pengetahuan mengenai dunia interior. Desain kantor atau tempat bekerja, baik di gedung perkantoran maupun home office, memiliki dampak yang besar terhadap cara bekerja, kemampuan untuk fokus dan tetap fokus, serta produktivitas dalam menyelesaikan sesuatu. Kantor yang didesain dengan baik dapat memberikan suasana lingkungan yang berbeda, sehingga meningkatkan produktivitas dan membuat semangat berada di dalamnya.

Sementara kantor yang tidak terdesain, yang tidak berfungsi dengan baik, akan membuang waktu, menjadi kurang efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan stres karena dapat menghambat flow kegiatan di dalamnya. Tempat bekerja yang menarik akan membuat penggunanya merasa bangga dan percaya diri, apalagi saat menerima tamu. Memiliki space yang mengundang, membuat tamu merasa diterima dan dapat meninggalkan impresi yang baik. Berikut yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan kualitas lingkungan tempat kerja.

Yang pertama, layout dan sirkulasi. Sebelum merencanakan kantor, pertimbangkan kebutuhan dan permasalahan yang mungkin muncul. Kemudian, culture dan gaya bekerja perusahaan, kepribadian, serta budget.

Sehingga secara garis besar, kita akan menentukan apakah kita lebih menginginkan kantor dengan tipe formal, non-formal, ataupun kombinasinya. Layout Open Plan cocok untuk tipe kantor yang non-formal, sementara Layout Closed Plan lebih ke arah formal. Dengan menentukan layout dan sirkulasi yang tepat, maka akan dapat dicapai alur kerja yang lebih efektif dan efisien.

Untuk Open Plan, tipe ini dapat menghemat budget karena mengurangi biaya-biaya untuk membuat sekat-sekat partisi dan pintu, sekaligus menghemat space. karena tidak terbuang untuk membuat ruangan-ruangan. Kantor dengan layout open plan tidak hanya memaksimalkan ruang yang ada, bahkan dapat membuat area tampak lebih besar dan mempermudah interaksi, sehingga membantu kita bekerja lebih efisien karena memiliki lebih banyak kebebasan dan ruang untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerja sebagai tim. Tidak terhalang ruangan-ruangan dan sekat.

Namun, desain open plan memiliki tantangannya tersendiri, seperti kenyamanan dan noise atau kebisingan yang dapat menyebabkan distraksi. Tetap harus ada ruang private yang terpisah dari ruang public untuk beberapa kegiatan dan pekerjaan yang memerlukan privacy. Lalu untuk close plan, di mana penyusunan ruang dan zona dibuat lebih tersekat dan tertutup, memiliki banyak ruang yang sifatnya lebih private sehingga bisa lebih fokus dan konsentrasi. Cocok untuk budaya kerja yang sifatnya lebih tertutup formal, dengan hirarki jabatan yang tegas, atau untuk pekerjaan yang konfidensial, seperti kantor pusat bank misalnya.

Namun tipe close plan tidak cocok untuk diaplikasikan jika membutuhkan komunikasi dan interaksi yang intens antar individu. Atau jika kita tidak memiliki cukup budget dan space untuk memberikan setiap individu atau grup peruangan private sendiri-sendiri. Kemudian untuk sirkulasi, perhatikan jarak dan ukurannya. Agar ketika berjalan, orang tidak bertabrakan satu sama lain atau bersenggolan dengan furniture.

Juga ketika duduk, agar masih ada space untuk bergerak. Tidak sesak berhimpitan satu sama lain. Yang kedua, organisasi.

mengatasi pengelompokan dan kebutuhan fasilitas. Kita dapat lebih kreatif dan produktif ketika duduk bersama rekan kerja yang memiliki goal dan pekerjaan yang sama, karena bertanggung jawab terhadap orang-orang di sekitar, sehingga dapat menghasilkan jawaban dan menghasilkan solusi dengan lebih cepat, lebih fokus mengerjakan tugas dan produktif. Kita bisa menganalisa dari struktur organisasi sehingga bisa melihat pembagian divisi dan berapa orang di dalamnya.

Berapa banyak orang di setiap divisi menentukan besaran area yang diperlukan per divisi. Dari data tersebut bisa dibuatkan zoning dan bubble pengelompokan. Divisi yang mana harus dekat dengan yang mana untuk mempermudah flow kerja. Setelah itu, analisa fasilitas apa saja yang dibutuhkan di setiap divisi. Kemudian lebih detail lagi ke kebetulan.

kebutuhan tiap individu di dalam divisi, yang akan menentukan detail furniture yang diperlukan, misalnya, meja yang lebih besar atau kecil, storage yang lebih banyak atau sedikit, kursi hadap, dan sebagainya. Baru bisa kita olah ke dalam rencana layout yang lebih detail, dan menentukan detail furniture yang ergonomis sesuai kebutuhan. Yang ketiga, menampilkan identitas brand.

Sebisa mungkin, kantor menunjukkan identitasnya yang dapat menyampaikan pesan kepada pekerja di dalamnya, tamu atau rekanan, serta klien yang datang bagaimana kita ingin dilihat. Jadikan branding sebagai patokan dasar yang dapat dimanfaatkan untuk dapat menambah daya tarik visual ketika dimasukkan ke dalam ruangan, sekaligus sebagai reminder setiap harinya akan brand dan nilai-nilai perusahaan. Menempatkan logo di dinding adalah cara simpel untuk menciptakan daya tarik visual dan juga terapkan semua faktor branding di dalam ruang, baik dari warna, bentuk, elemen super grafis, slogan, atau filosofi nilai, hingga produk.

Yang keempat, pemilihan warna. Warna yang berbeda memiliki efek yang berbeda secara psikologis pada suasana hati dan fungsi otak kita, mempengaruhi respon fisik dan emosional. Jadi, dengan memilih warna yang tepat, dengan komposisi yang tepat pada ruangan kerja, dapat mempengaruhi produktivitas. Misalnya, biru dapat menciptakan ketenangan, merah dapat memberikan semangat dan energi, dan putih mencerminkan kebersihan dan kesederhanaan.

Pilihlah warna dengan mempertimbangkan efek psikologis tersebut dan sesuaikan kembali dengan identitas brand. Pada saat memilih warna untuk brand, tentunya kita sudah mempertimbangkan secara matang dari filosofi dan tujuannya. sehingga bisa sekaligus kita manfaatkan untuk dapat diterapkan pada desain ruang kerja. Yang kelima, pencahayaan. Pencahayaan merupakan salah satu elemen penting di dalam kantor, baik pencahayaan buatan maupun alami.

Fungsional sebagai penerangan dan juga menjaga untuk tetap fokus dan terinspirasi untuk berkreasi, serta mempengaruhi psikologis. Pencahayaan yang buruk dapat meningkatkan human error. menyebabkan kelelahan mata, sakit kepala, dan menyebabkan emosi negatif hingga depresi.

Temukan cara untuk memperkuat dan memaksimalkan akses ke cahaya alami yang ada. Sebisa mungkin semua orang dapat melihat dunia luar secara sekilas sepanjang hari. Sinar matahari dapat meningkatkan mood sehingga meningkatkan kualitas kerja. Mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan juga dapat menghemat energi dan juga biaya listrik dalam jangka panjang.

Sehingga, budget tersebut bisa kita manfaatkan dan investasikan untuk elemen kantor yang lainnya. Untuk meningkatkan jumlah sinar matahari alami di dalam kantor, ciptakan lingkungan terbuka dengan tidak banyak dinding solid dan menggunakan dinding kaca misalnya, sehingga cahaya masih bisa masuk menembus dinding dan terlihat di ruangan sebaliknya. Yang keenam, ciptakan ruang gerak untuk rileks dan kegiatan menyenangkan.

Saat ini, kantor lebih dari sekedar ruangan yang dipenuhi meja dan komputer. Berikan waktu kepada pekerja untuk dapat memiliki space dengan suasana yang berbeda, untuk dapat memancing pemikiran kreatif. Ruang istirahat tidak hanya berarti tempat untuk bersantai dan makan siang, tetapi juga dapat digunakan untuk membantu produktivitas dengan kesempatan untuk bekerja jauh dari komputer. Contohnya, seperti ruang outdoor yang teduh dan asri, nap room, Ruang rekreasi dengan meja pingpong atau darts dan sebagainya.

Karena salah satu cara untuk tetap fokus di hari kerja yang panjang adalah dengan mengambil istirahat yang cepat dan pendek untuk dapat menghasilkan perspektif baru mengenai apa yang sedang dikerjakan, mericards kembali pikiran dan mental. Tidak hanya untuk bersantai, tetapi juga untuk bertukar pikiran. Ide-ide hebat seringkali datang dari ruang santai yang menginspirasi.

Kita memiliki kebebasan untuk mendesain area ini sesuai keinginan dan bisa kontras berbeda dengan area kerja. Membuatnya semenyenangkan dan sekreatif mungkin untuk lingkungan yang lebih fresh dan modern. Yang ketujuh, memasukkan elemen mood booster. Elemen seperti tanaman, karya seni yang indah dan menarik, bahkan hewan peliharaan di kantor, dapat menambah suasana dan meningkatkan mood baik.

Suasana hati yang baik meningkatkan produktivitas. Tanaman dapat mengurangi tingkat stres, penyakit, serta membersihkan udara. Selain tanaman, tambahkan beberapa karya seni juga untuk meningkatkan kreativitas.

Begitu pula dengan zona kerja individu. Berikan kesempatan pekerja untuk menambahkan sentuhan kepribadian mereka sendiri, seperti menaruh foto keluarga atau benda pribadi kesukaan, juga dapat memiliki dampak positif. Kita kali ini, jika kamu merasa video ini bermanfaat, jangan lupa di like, subscribe, dan tekan tombol lonceng supaya nggak ketinggalan video terbaru dari kita. Sampai jumpa di video selanjutnya.