Sweden dan Finlandia mendesak warga negaranya untuk bersiap menghadapi kemungkinan perang. Sweden pada Senin ini mulai mengirimkan sekitar 5 juta pamflet kepada penduduk yang mendesak mereka untuk bersiap menghadapi kemungkinan perang. Sementara negara tetangganya Finlandia meluncurkan situs web kesiapsiagaan baru. Baik Sweden maupun Finlandia diketahui telah meninggalkan ketidakberpihakan militer mereka untuk bergabung dengan NATO yang dipimpin Amerika Serikat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Sejak dimulainya perang, Sweden Swedia telah berulang kali mendesak warga Swedia untuk mempersiapkan diri, baik secara mental maupun logistik, untuk menghadapi kemungkinan perang dengan alasan situasi keamanan yang serius di sekitarnya. Buklet jika krisis atau perang datang, yang dikirim oleh Badan Kontingensi Sipil Sweden berisi informasi tentang sebagaimana mempersiapkan diri untuk keadaan darurat seperti perang, bencana alam, atau serangan cyber.
Dokumen setebal 32 halaman ini menguraikan dengan ilustrasi sederhana ancaman yang dihadapi negara Nordik, termasuk konflik militer, bencana alam, serta serangan cyber dan teror. Brosur ini tersedia dalam bentuk cetak dalam bahasa Sweden dan Inggris digital tersedia dalam beberapa bahasa lain termasuk bahasa Arab Farsi Ukraina Polandia Somalia dan Finlandia mantan kepala militer Swedia Michael Biden pada bulan Januari lalu memperingatkan rekan-rekan senegaranya ketika ia mendesak mereka untuk mempertimbangkan kesiapan mereka sendiri juga pada Senin pemerintah di Finlandia yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 1340 km meluncurkan sebuah situs situs web yang mengumpulkan informasi tentang kesiapsiagaan untuk berbagai krisis.