Transcript for:
Pentingnya Ilmu dalam Kehidupan Syar'i

Kebodohan dari zaman keterasingan akan ilmu, menuju zaman yang terang menerah akan ilmu syari'itu zaman as-sunnah. Masyarakat Muslimin dan Muslimat, rahimani wa rahimakumullah. InsyaAllah hu ta'ala mulai hari ini kita akan membahas satu kitab yang judulnya Ma'alim fi tariqi talabil ilm. Ma'alim fi tariqi talabil ilm. yang berisi tentang adab dan juga cara atau kiat menggapai ilmu oleh S.A.W. Ibn Muhammad Ibn Abdullah Kitab ini diberikan mukaddimah, kata pengantar oleh S.A.W. Ibn Muhammad Ibn Abdullah menunjukkan bagaimana pentingnya luar biasa kitab ini Dan bagi seorang penuntut ilmu, kitab ini sangat luar biasa pentingnya.

Bagaimana cara dirinya agar dapatkan ilmu yang benar. Karena itu tentang adab dan juga cara menggapai ilmu dengan benar. Dan hari ini insyaAllah kita akan bahas tentang mukaddimah dari kitab ini. Qala al-muallifu hafidhallah ta'ala.

Bismillahirrahmanirrahim Mekaddimatun fi fadlil ilmi wa syarifi tahsilihi Sudah menjadi kebiasaan para ulama Mereka memulai ketika menulis kitab dengan basmalah Mereka memulai menulis kitab dengan basmalah Saya mau tanya santri, masih ingat gak? Apa hikmahnya? Yang pertama itu Iqtida li kitabillah Mengikuti kitab Allah Mengikuti Al-Quran Al-Karim Karena Al-Quran Al-Karim dimulai dengan Basmalah Yang kedua Ikhtidak bi Rasulullah S.A.W Mengikuti Rasul S.A.W Karena Rasul S.A.W Memulai surat-suratnya Kepada jurutulis yang menulis Dengan Bismillahirrahmanirrahim Min Muhammadin Rasulullah SAW Ila azimirrum Dan seterusnya Mulainya yang Bismillah Yang ketiga Untuk mengharapkan keberkahan Untuk mengharapkan keberkahan Kata-kata bak di dalam ayat itu Dengan nama Allah Bismillah Kata-kata bak disitu Banyak ulama menasirkan Ada belasan harfu jar bak disitu Ada belasan pendapat Tapi diantaranya para ulama dan ini jumhur mengatakan لِلْتَبَرُّكُ Untuk memohon keberkahan Untuk apa? Memohon keberkahan Ada juga yang mengatakan yang keempat لِلْاِسْتِعَانَةُ Untuk meminta pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla Rufba di depan itu Di antara tujuannya Untuk memohon meminta pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla Ini empat paling tidak hikmah mengapa para ulama terdahulu memulai kitab mereka dengan basmalah.

Bismillahirrahmanirrahim. Mukaddimah ini beliau menyebutkan tentang Mukaddimatun fi fadlil ilmi wa syarafi tahsilihi. Pendahuluan ini, mukaddimah ini beliau memulai dengan keutamaan ilmu dan kemuliaan mendapatkannya.

keutamaan ilmu dan kemuliaan dalam mendapatkan ilmu itu sendiri Alhamdulillahirrabbilalamin wassalatu wassalamu ala ashrafil anbiya wal mursalin nabiyina muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in amma ba'ad fa inna alinsana liyan sharaha sadrahu wa yatma'inu qalbahu idha ra'atulla bil'ilm fi halakati il'ilm فَهُمْ قَدْ تَرَكُوا لَذَّةٌ نَوْمٌ وَهَجَرُوا الْفِرَاشِ فِي وَقْتِي يَهْجُمُ النَّاسِ فِيهِ Sesungguhnya manusia, kata beliau, akan merasa lapang dadanya, akan merasa tenang hatinya apabila melihat para penuntut ilmu di halakoh-halakoh ilmu seperti ini. Ini kata beliau. Hai sesungguhnya manusia itu akan merasa lapang dadanya dan ini fitrah nih Subhanallah akan merasa lapang dadanya ini jelas manusia yang baik ya kita nggak bicara manusia yang Yang buruk, na'udzubillah.

Lihat masjid aja panas. Ini manusia yang baik, jelas. Sesungguhnya manusia akan merasa lapang dadanya dan akan merasa tenang hatinya apabila mereka merihat para penuntut ilmu di majelis-majelis ilmu, di halakah-halakah ilmu. Dan mereka meninggalkan kenikmatan tidur. Bayangkan.

Dan juga menjauhi kasur-kasur. Pada waktu ketika manusia sedang nikmat berada di kasur mereka. Kapan itu?

Ketika tidur biasanya. Dan mereka juga. Meninggalkan beberapa kenikmatan-kenikmatan yang lain Dan mereka juga mengutamakan perkara yang menjadikan keselamatan bagi mereka di dunia, di barzakh, dan di akhirat Dan Allah Azawajal telah memuji orang-orang yang memiliki ilmu Lihat Allah Azawajal memuji, menyanjung Orang-orang yang memiliki ilmu Dalam firmannya, Allah berfirman dalam surat Fatir ayat 28 Innama yakhshallaha min ibadihil ulama Sesungguhnya, dari hamba-hamba Allah Yang mempunyai rasa takut kepada Allah Azawajalla Hanyalah orang-orang yang berilmu, para ulama Allah Azawajalla memulai ayat ini dengan kata-kata Innama Kalau kita temukan, dan saya pernah sampaikan ini Kalau kita temukan dalam Al-Quran atau Al-Hadith Ada kalimat atau kata-kata innama atau annama Itu uslubul hasr awil iktisas Gaya bahasa Arab untuk menyempitkan atau untuk mengkhususkan sesuatu Karena itu biasa artinya memakai kata-kata hanya Innama sesungguhnya hanya Sesungguhnya hanyalah Allah Azawajallah mengkhususkan dalam ayat ini Dan ini keistimewaan para ulama Keistimewaan orang-orang yang punya ilmu agama Allah Azawajallah ini nih Mengkhususkan orang-orang yang punya rasa takut kepada Allah Hanyalah para ulama Siapa itu ulama?

Alim, orang yang berilmu Orang yang berilmu akan ilmu agama Allah Berarti orang yang punya rasa takut kepada Allah hanya ini nih Semakin tinggi ilmunya, berarti harus berbanding lurus rasa takutnya kepada Allah semakin tinggi, semakin baik. Makanya para ulama mengatakan diantara Imam Hasan al-Basri rahimahullah ta'ala, Aslul ilmi khasyatullah. Inti dari ilmu itu rasa takut kepada Allah. Para ulama juga yang lain mengatakan, Layzal ilmu bikathratirriwayah walakinil ilmal khasyah.

Bukan ilmu yang bermanfaat ketika orang banyak hafalannya Tapi ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang melahirkan rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla Ini diantaranya Rasulullah SAW bersabda إِنِّي لَأَعْلَمُهُمْ بِاللَّهِ وَأَشَدَّ لَهُ خَشْيَةً Sesungguhnya aku, kata Nabi SAW, adalah orang yang paling berilmu tentang Allah Dan aku adalah orang yang paling takut kepada Allah Lihat, pasti berbanding lurus nih Bukan berbanding terbalik Pasti berbanding lurus Semakin berilmu dirinya tentang ilmu agama Allah Semakin apa? Takut kepada Allah Azza wa Jalla Semakin takut melanggar larangan Allah Semakin takut akan neraka Allah Semakin takut akan siksa Allah Itu semakin orang berilmu akan ilmu agama Dan inilah ilmu yang bermanfaat Dan inilah ilmu yang Bermanfaat. Dan ini di antara keutamaan orang yang punya ilmu.

Ini keutamaan yang pertama. Keutamaan pertama, ilmu agama dan orang yang memiliki ilmu agama itu. Allah Azza wa Jalla mengkhususkan hanya orang-orang yang berilmu, yang mempunyai rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla. Subhanallah. Kemudian ikhwata liman.

Rahimani wa rahimakumullah. Beliau menyebutkan juga, فَالْعِلْمُ سَبَبٌ لِمَرْضَاتِ اللَّهِ تَعَالَى Ilmu merupakan sebab datangnya keridaan Allah Sebab datangnya kehidupan yang baik di dunia Dan kehidupan yang baik di halam barzakh Pertah di akhirat kelak nantinya Dengan ilmu, ikhwan Dengan ilmu, luar biasa Bahkan Ini diantara keutamaan yang kedua nih Allah Azza wa Jalla Akan selamatkan orang-orang Yang memiliki ilmu dari berbagai Macam fitnah Diantara dalilnya Allah Azza wa Jalla berfirman Dalam surat Al-Qasas Surah 28 Ayat 79-82 Mulai Ayatnya 79 Sampai 82 Kisah tentang korun Kisah tentang korun Sampai sekarang kita kenal nih Harta karun Allah Azza wa Jalla berfirman Maka keluarlah korun Kepada kaumnya Dengan kemegahannya Jadi korun bawa apa? Seluruh hartanya pawai Harta korun luar biasa Awai di jalan, keluarlah Qarun dengan kemegahannya luar biasa A'udzubillahimidzalik, tapi sombong sangat luar biasa Qala alladhina yuriduna alhayata al-dunya Perhatikan nih, orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata Berarti, hammuhu li dunia Tujuan utamanya, ambisi terbesarnya apa?

Dunia Apa kata mereka? Ya laythalana mithlama utia Qarun Ya Allah Enak banget ya apa yang diberikan Qarun itu Seandainya yang diberikan Qarun itu diberikan juga kepada kita semua Ini persis subhanallah seperti kebanyakan manusia zaman sekarang Ketika mereka melihat orang-orang yang mendapatkan harta kekayaan dari masalah dunia, pangkat, jabatan dan seterusnya Wah enak ya jadi orang seperti itu ya Persis nih Mereka mengatakan Ya laythalana mithlamaa utiyakahrun subhanallah Seandainya kita mempunyai harta kekayaan seperti korun itu. Innahu ladhu hadhin azim.

Itu jelas keuntungan yang besar. Keuntungan yang besar. Nah syahid bahasan kita ayat ke 80 nih.

Wa qala alladhina utul ilma. Tetapi orang-orang yang Allah berikan ilmu kepadanya. Allah kasih apa?

Ilmu. Ilmu agama yang benar. Ilmu yang bermanfaat. Beda pandangannya. Jadi ketika korun, pawai dengan harta kekayaan, kemegahan yang luar biasa, terbagi menjadi dua jenis manusia pada saat itu.

Yang pertama, orang-orang yang takjub dengan harta kekayaan korun, dan menginginkan seperti itu. Yang kedua, orang yang punya ilmu. Mereka memperingatkan hati-hati, subhanallah. وَإِلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِّمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا Celakalah kalian.

Ketahuilah. Pahala Allah Azawajallah Lebih baik bagi orang-orang yang beriman Dan beramal salih Allah Akbar Pahala yang Allah sediakan Jelas di surga Allah Azawajallah Itu jelas lebih baik Lebih baik, lebih kekal Lebih indah Bagi orang-orang yang mengerjakan Beriman dan mengerjakan amal salih Pahala yang besar Dan itu hanya diperoleh bagi orang-orang yang sabar Apa kata Allah? فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضِ Maka kami benamkan dia, Qarun, bersama seluruh harta kekayaannya. Rumahnya, harta kekayaannya, semua kami benamkan.

Perhatikan di ikhwan. فَمَا كَانَ لَهُمْ يُنفِئَةِ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah SWT. dan dia tidak termasuk orang-orang yang membela diri baru nih, perhatikan dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukan korun berkata betul ya? tadi yang pertama tuh wah enak banget luar biasa nih untung besar ini kalau saya punya seperti ini ini nikmat besar luar biasa nih ketika dibenamkan korun bersama seluruh Kartanya baru mereka ngomong nih, lihat. Apa omongan mereka?

Yaquluna. waika anna allaha yabzutur rizqa liman yasha'u min ibadihi wa yaqdir aduhai benarlah kiranya Allah Azza wa Jalla yang melapangkan rizki bagi siapa yang dia kehendaki diantara hamba-hambanya dan membatasi bagi siapa yang dia kehendaki diantara hamba-hambanya subhanallahirrahmanirrahim bayangkan subhanallah laula ammanallahu alaina lakhasafabina nah mereka mengatakan apa? Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunianya kepada kita Tentu kita juga akan dibenamkan seperti itu pula Lihat ketika korun Pauai dengan harta kekayaan sangat luar biasa Yang tahu siapa?

Bahwa ini fitnah Orang yang berilmu Orang yang punya ilmu agama Dan ini subhanallah Dan ini selalu kata Syekh Al-Islam Ibn Taimiyah Ketika fitnah sedang melanda Tidak diketahui kecuali orang-orang yang berilmu saja Ketika fitnah itu sudah selesai Baru diketahui oleh semua manusia Nah ini fitnah nih, hati-hati nih Makanya orang yang berilmu apa? Memperingatkan, hati-hati Apa yang thawabullah Pahala yang Allah sediakan itu lebih baik bagi kalian Bagi orang-orang yang beriman, beramal, sholat, jelas Hati-hati, jangan tertipu dengan itu maksudnya Subhanallah, lihat Allah Azza wa Jalla selamatkan orang yang berilmu dari apa? Sehingga mereka baru sadar Ya Allah, kalau bukan karena Allah Kita termasuk orang-orang yang dibenamkan Seperti korun itu Benarlah kilanya tidak akan beruntung Orang-orang yang mengingkari ni'mat Allah Ini diantara keutamaan dari Ilmu dan orang yang memiliki ilmu yang kedua Setelah yang pertama Allah Azza wa Jalla mengkhususkan Rasa takut kepada Allah hanya diberikan kepada orang-orang yang Berilmu yang kedua ini Allah Azza wa Jalla akan selamatkan dari berbagai macam fitnah Baik di dunia apalagi di akhirat nantinya Yang ketiga Di antara keutamaan ilmu Disebutkan oleh para ulama Ilmu adalah warisan para nabi ilmu adalah warisan para nabi disini nanti ada disebutkan hadis yang panjang oleh beliau ilmu adalah warisan para nabi Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang sahih yang dirawat ke Imam Abu Dawud At-Tirmidhi Ibn Majah disahihkan oleh Sheikh Al-Bani RA al-ulama'warathatul anbiya' Para ulama adalah pewarisnya para nabi. وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءُ لَمْ يُوَرِّثُ دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا Dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar, tidak mewariskan dirham. وَلَكِنْ وَرَّثُ الْعِلْمُ Tetapi para nabi dan rasul itu mewariskan ilmu.

فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍ وَافِرٍ Orang siap yang mengambilnya, maka ia telah mengambil perbendaharaan yang sangat besar. Sayangnya ternyata banyak dari manusia bahkan kaum muslimin Berebut harta warisan dari orang kaya ataupun para raja daripada warisan para nabi Sahih? Bahkan kita lihat berapa banyak keluarga yang tadinya harmonis, bagus, masya Allah hancur, berantakan Karena berebut ini nih Berebut warisan mal, bukan warisan nabi ilmu, tidak Warisan harta Takus, Masya Allah, Subhanallah Berantakan, hancur Onakan tidak mau datang ke paman atau bibiknya Adik dan kakak tidak mau tegur-teguran Rasulullah SAW menyebutkan Tidak masuk surga orang-orang Yang memutuskan tali silaturahmi Dosa besar berarti Tapi untuk dapatkan dunia Halal segala cara Makanya Ibn Qayyim Al-Jawziah RA Menyebutkan ada empat 40 keutamaan ilmu ketimbang harta Salah satunya ini Ilmu itu warisannya para nabi Sedangkan harta warisannya para raja dan orang kaya Dari sekitar 40 salah satunya ini Ketika kita mengetahui bahwa warisan para nabi pasti lebih baik Bukan insya Allah Pasti lebih baik Jelas subhanallah Maka kenapa kita gak mengejar ilmu tersebut Kenapa kita tidak berebut Untuk mencari warisan para nabi tersebut Yang disebutkan oleh Rulama S.A.W. Ini yang ketiga. Yang keempat.

Keutamaan yang keempat dari ilmu dan orang yang memiliki ilmu. Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun dia telah meninggal. Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun dia telah meninggal. Disebutkan dalam hadith, insyaAllah ma'ruf hadith ini.

Hadith yang sahih yang terkait dengan muslim, إِذَا مَاتَ الْإِنسَانِ إِنْ قَطَ عَمَالُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَثٍ Apabila manusia meninggal, maka terputuslah seluruh amalannya kecuali tiga hal. Apa saja itu? Yang pertama, sadaqah yang jariah. Yang kedua, syahid bahasan kita. أو علم ينتفع به atau ilmu yang bermanfaat.

Yang ketiga, أو ولد صالح يدعو له atau anak yang salih yang mendoakannya. Ustadz, yang pertama Allah sebutkan sadaqah jariah. Berarti harta bermanfaat. Paham? Kan disebutkan oleh para ulama.

Di antara keutaman ilmu, ilmu itu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun dia telah meninggal. Disebutkan dalam hadis ini yang pertama, sedekah jariah. Berarti harta bermanfaat. Salah berarti ulama. Zat hartanya.

Kalau antum gak beramal dengan harta itu gak akan pernah manfaat Antum taruh di bank, rekening gendut, insyaallah betul ya Manfaat ketika kita meninggal? Enggak, betul ya Manfaat untuk ahli waris? Bukan untuk akhirat kita maksudnya Tapi kalau ilmu, kita ngomong aja ngajarin alif, ba, ta, sa Manfaat?

Huruf hijaiyah lo bayangkan Cuma huruf hijaiyah yang Yang mungkin manusia menganggapnya sepele Betul ya Luar biasa manfaatnya tuh Apalagi kalau orang itu ngajarin orang lain Ngajarin orang lain dan seterusnya Lebih luar biasa lagi tuh Jadi harta Akan bermanfaat Jika di Amal Jika jadi amal soleh Maksudnya apa? Jika disedekahkan Diinfakkan Diwakafkan Kan gitu ya Bisa tuh Harta Tapi kalau that Hartanya sendiri Itu gak bisa memberikan manfaat Ketika kita meninggal maksudnya Maka beruntunglah orang-orang yang memiliki harta dan digunakan hartanya Di jalan ketaatan kepada Allah Wah ini luar biasa Khairun nas anfa'uhum linnas Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain Salah satu memberikan manfaat bisa dengan apa? Harta Itu luar biasa Tapi kalau zat hartanya sendiri gak diapa-apain disimpan aja Apa manfaatnya untuk kita di akhirat? Manfaat untuk ahli waris sahih Tapi untuk kita enggak Kecuali ketika dijadikan amal Amal salih Sedekahkan, infak, wakaf, dan seterusnya Dan itu bedanya dengan ilmu Sangat luar biasa Masya Allah Yang kelima Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tidak memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan apapun Allah Subhanahu wa ta'ala Tidak memerintahkan Nabi-Nya Untuk meminta Tambahan apapun Selain tambahan ilmu Selain tambahan Ilmu Ini dalil sangat tegas Sangat luar biasa Ini diwajibkan untuk Untuk ilmu agama Allah Azza wa Jalla berfirman dalam surah Taha Surah 20 ayat 114 Surah Taha, surah 20 ayat 114 Waqul, katakan ya Muhammad Rabbi zidni ilma Katakan ya Muhammad, siapa yang perintahkan ini?

Allah Ta'ala Rabbi zidni ilma Ya Allah, ya Tuhanku, tambahkan ilmu kepadaku Allah Azza wa Jalla memerintahkan Nabi kita yang mulia s.a.w. untuk meminta tambahan ilmu dan tidak pernah diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla untuk meminta tambahan yang lainnya kecuali ilmu yang bermanfaat ini. Dan ini menjadi dalil yang sangat luar biasa, tegas, Masya Allah. Bagaimana keutamaan ilmu agama ini luar biasa, Subhanallah.

Bukan berarti sekali lagi ilmu umum nggak penting. Salah. Tidak. Bukan itu maksudnya.

Tapi di sini kita bisa bicarakan apa? Para ulama mengatakan, diantara Ibn Qayyim Al-Jawzi Rahimahullah mengatakan, ilmu yang disebutkan di dalam Al-Quran, ataupun as-sunnah tentang keutamaan ilmu itu, itu semua bersumber pada ilmu Al-Quran dan as-sunnah, ilmu syari'i. Bagaimana dengan ilmu umum?

Ketika ilmu umum itu memberikan manfaat besar bagi manusia, jelas itu manfaat besar. Contoh, Imam Syafi'i mengatakan apa? Tidak ada ilmu setelah ilmu syar'i yang lebih bermanfaat selain ulu muqtim, selain ilmu kedokteran.

Berarti apa? Manfaat bagi manusia, betul? Nah ini kistimewaan luar biasa.

Tapi jelas kalau dibandingkan dengan ilmu syar'i, ilmu agama, maka jauh berbeda luar biasa, utamaannya. Maka semua keutamaan yang disebutkan oleh para ulama tentang ilmu dalam Al-Quran dan juga Sunnah itu semuanya adalah ilmu syar'i kata para ulama. Dan Allah Azza wa Jalla memerintahkan Nabi kita yang mulia s.a.w. untuk meminta tambahan ilmu dan tidak pernah memerintahkan untuk meminta tambahan selain dari ilmu.

Arta, jabatan, dan seterusnya enggak. Selanjutnya, yang ke-6. Orang yang difahamkan agama oleh Allah adalah orang yang dikehendaki kebaikan.

Orang yang difahamkan agama oleh Allah adalah orang yang dikehendaki kebaikan. Rasulullah SAW bersabda dalam hadith yang sahih Dari sahabat Muawiyah ibn Abi Sufyan Barang siapa yang Allah Azza wa Jalla kehendaki kebaikan kepadanya Maka Allah Azza wa Jalla akan fahamkan dia tentang ilmu agamanya Perhatikan dari hadith ini luar biasa nih kawan Syekh Abdul Razak sampai punya Syarah khusus masalah satu hadis ini doang Syarah panjang lebar luar biasa Barang siapa yang Allah Azza wa Jalla Kehendaki mendapatkan kebaikan Ya Allah ini seluruh kebaikan dunia dan akhirat Jelas Allah fahamkan dia Tentang ilmu agamanya Perhatikan ya Bukan ketika Allah Azza wa Jalla kehendaki kebaikan Allah kayakan hartanya Allah tinggikan jabatannya Allah kuatkan fisiknya Allah gantengkan atau cantikkan paras wajahnya? Enggak.

Apalagi itu? Masalah dunia yang lain? Enggak. Yufakkihu fid din, kata Nabi SAW. Allah akan fahamkan dia tentang masalah agamanya.

Berarti, mafhumu khalafah dari hadis ini, mafhumu khalafah itu sebaliknya. Barang siapa orang-orang yang Allah tidak kehendaki kebaikan kepada dirinya, Allah enggak akan fahamkan dia tentang ilmu agamanya. Maka menangislah kata para ulama, menangislah dengan menangis yang sangat besar luar biasa Kalau ternyata Allah Azza wa Jalla gak berikan kemudahan kepada kita untuk bisa memahami ilmu agama Allah ini Jangan-jangan Allah Azza wa Jalla tidak inginkan kebaikan kepada kehidupan kita dunia dan akhirat Ini adalah dalilnya Padahal siapa yang Allah inginkan kebaikan kepada dirinya, baik dunia atau akhirat jelas Yufaqihu fid-din Allah fahamkan dia tentang ilmu agamanya Ilmu agama yang banyak subhanallah Terutama ilmu agama yang paling urgent Pokok islam, akidah, tawhid Ibadah kepada Allah Azza wa Jalla Adab, akhlak Allah fahamkan itu semua Dia berilmu dan Allah berikan kemudahan dirinya Untuk bisa memahami ilmu tersebut Dan mengamalkan dalam kehidupannya Wah ini kenikmatan besar luar biasa Dan ini kenikmatan besar luar biasa Karena itu jangan pernah malas untuk menuntut ilmu syari'i ikhwan.

Jangan pernah malas untuk menuntut ilmu agama Allah Azza wa Jalla. Yang saya sebutkan di sini baru sedikit. Daripada yang disebutkan oleh Imam Ibn Qayyim dalam kitabnya Miftah dari Sa'adah.

Ada ratusan beliau sebutkan dalam kitab beliau. Ratusan bayangkan. Sebutkan sebagian aja nih subhanallah Ratusan Jadi kalau kita tidak berusaha untuk menuntut ilmu agama dengan benar Ratusan keutaman itu satu pun gak ada yang kita dapatkan nanti ya khuat Dan itu say luar biasa Bagaimana meruginya orang tersebut Bagaimana meruginya orang tersebut ketika dapatkan itu Allahumma sallallahu alaihi wa sallam Nasa Allah salamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Nah ini disebutkan oleh Alhamdulillah mantap masalah ini Yang ke tujuh Orang yang berilmu Akan Allah angkat derajatnya Allah akbar subhanallah Orang yang berilmu Allah akan mengangkat derajatnya Baik dunia Terlebih lagi akhirat, ikhwan.

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam surah Al-Mu'jadilah, surah 58 ayat ke-11. Surah Al-Mu'jadilah, surah 58 ayat ke-11. يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَدٌ Allah Azza wa Jalla akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang memiliki ilmu beberapa derajat.

Derajat di sini kata para ulama bisa di dunia terutama terkhusus di akhirat. Di surga Allah Azza wa Jalla itu ada derajatnya, ada tingkatannya. Dan darajat itu dalam bahasa Arab dari bawah ke atas. Darajat itu dari bawah ke atas. Nah Allah Azza wa Jalla sebutkan, Allah Azza wa Jalla akan meninggikan orang-orang yang beriman dan berilmu di antara kalian beberapa derajat.

Berarti apa? Kenikmatannya beda Kenapa? Semakin tinggi surga tersebut Di akhirat semakin nikmat Semakin luar biasa besar kenikmatannya Dan paling tinggi jelas surga Firdaus Beda sama neraka Kalau neraka namanya darakat Dari atas ke bawah Allah Azza wa Jalla berfirman apa? Innal munafiqina fidderkil Lihat dark Dark itu mufrat Darakat Jama Sesungguhnya orang-orang munafik Fidderkil asfali minan nar Dikerak nih api neraka Di yang paling bawah Neraka dari atas ke bawah Itu tingkatan neraka tuh Semakin ke bawah Semakin menyiksa Dan itu bedanya surga dengan neraka Surga semakin ke atas semakin nikmat Neraka semakin ke bawah semakin apa? Menyiksa Allah Azza wa Jalla akan tinggikan orang-orang yang beriman Dan berilmu di antara kalian beberapa derajat Di dunia Apalagi di akhirat Ini keistimewaan luar biasa Keistimewaan luar biasa Ada seorang anak kecil Yang bernama Muhammad bin Abdul Rahman Al-Awqas Muhammad bin Abdul Rahman Al-Awqas Allah Azza wa Jalla takdirkan Anak kecil ini memiliki kekurangan masalah fisik Disebutkan alian mengkiban Pundaknya ini tinggi Disebutkan kata para ulama untuk menunjukkan kisah ini sangat luar biasa Orang yang punya ciri fisik seperti itu karena punya ilmu Allah angkat Tinggi ini Muhammad kecil ini Tawaf di bayi Tuhan Doa kepada Allah Allahumma a'tiq raqabati minan nar Ya Allah bebaskan raqabah Raqabah ini aslinya letter lucknya leher Bebaskanlah leherku dari api neraka Maksudnya apa?

Bebaskan diriku Dari api neraka, tapi memakai kata-kata Leher majaz Menyebutkan sebagian, tapi maknanya keseluruhan Ada beberapa orang yang dengar doa Muhammad ini ketika tawaf Mencelah Muhammad kecil Aina raqabatuk Mana lehermu Sekarang sama gitu ya Nginyir Gitu sih ya, subhanallah Mana lehermu Masih kecil, nangis Lari ke ibunya insya Allah, pulang ke rumahnya Sampai di rumahnya, lihat ibu yang salihah Pentingnya punya ibu yang salihah Istri yang salihah ini, perhatikan nih Ibunya ketika melihat Muhammad menangis Ada apa ya Muhammad? Diceritakan seperti ini, seperti ini Wahai Muhammad Tidaklah Allah Azza wa Jalla memberikan takdir kepada dirimu Kecuali Allah Azza wa Jalla memberikan kekurangan pada fisikmu memang Ketika engkau ingin Allah Azza wa Jalla muliakan dunia akhirat فَطْلُ بِالْعِلْمِ Maka tuntutlah ilmu Tuntutlah ilmu agama, Wahai Muhammad. Maka kata Muhammad kecil ini, nasihat ibuku itu benar-benar terngiang-ngiang di kepalaku. Sehingga mulai pada saat itu aku menuntut ilmu agama, menuntut ilmu syari'i, menuntut ilmu agama, terus luar biasa.

Ketika besar, menjadi qaldi. Bayangkan qaldi ini bukan cuma mufti, diatasnya mufti ini qaldi. Hakim besar, hakim syari'i.

Menjadi qaldi besar di kota Mekah selama empat tahun. 40 tahun lamanya kalau nggak salah orang-orang ketika mau mengadukan masalah kepada Muhammad Ibn Abdurrahman al-Aukas ini gemeter saking hebatnya saking karismatiknya beliau Allah Azza wa Jalla angkat bayangkan ya Rafaillahu alladzina amanu minkum waladzina utul ilma tapi yakinlah akan ayat ini keyakinan kita tetap ayat ini terkadang masih setengah-setengah ini mana nggak di tingkat angkat dan seterusnya Bisa jadi Allah Azawajal gak berikan di dunia Tapi Allah berikan di mana? Di akhirat kan gitu Kenapa terus harus apa?

Harus pikirannya duniawi doang gitu Nah perhatikan baik-baik Kita teruskan sedikit abis adhan Silahkan adhan dulu Salamun alaikum warahmatullahi wabarakatuh Allahumma alaikim wa rahmatullah Allahumma alaikim wa rahmatullah Syaiti alaikum warahmatullah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Dan gak bisa sekali pertemuan yang subhanallah, insyaallah mungkin pertemuan selanjutnya tentang masyarakat ini. Karena hadith yang panjang yang beliau masukkan di sini belum saya bacakan, yang satu hadith ini memuat banyak sekali keutaman ilmu yang sangat luar biasa. Memuat keutaman ilmu yang sangat luar biasa banyaknya. Kemudian beliau juga membawakan, penulis juga membawakan kisah-kisah para ulama ketika mereka menuntut ilmu. Al-Imam Shu'bah, Al-Imam Abu Zur'ah, Muhammad Ibn Nasr, Sahabah Jabir bin Abdullah, kepada Abdullah bin Unais, dan seterusnya.

Yang dikitab ini nanti ada. Yang dikitab ini nanti akan ada kisah-kisah para ulama dalam mereka menuntut ilmu yang akan kita ceritakan juga insyaAllah. Nah, ikhwan taliman rahimah ini, warahimahumullah. Yang akan kita lanjutkan adalah diantaranya perkataan Al-Imam Ibn Qayyim Al-Jawzi.

Ini perkataannya luar biasa nih ikhwan. Beliau mengatakan, كل ما كان في القرآن من مدح للعبد فهو من ثمرة العلم Beliau mengatakan apa? Seluruh pujian yang ditujukan kepada seorang hamba Seluruh pujian yang ditujukan kepada seorang hamba Yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Quran Yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Quran Berarti penelitian beliau dalam Al-Quran ini gak sembarangan, subhanallah Seluruh pujian, kata beliau, Ibn Qayyim Al-Jawzi yang mengatakan ini Yang ditujukan kepada seorang hamba Allah di dalam Al-Quran Al-Karim Wahua min thamaratil ilmi, subhanallah Itu semua merupakan hasil atau buah dari ilmu Hasil atau buah dari ilmu Jadi semua pujian yang ditujukan kepada hamba Allah Azza wa Jalla di dalam Al-Quran Semuanya, kata Ibn Qayyim, Hasil dari buah ilmu yang bermanfaat Dan sebaliknya, kata beliau dan seluruh celaan yang ditujukan kepada seorang hamba sebaliknya berarti ini seluruh celaan yang ditujukan kepada seorang hamba di dalam Al-Quran Al-Karim itu semua bersumber dari kebodohan akibat ilmu mintha maratil jahl nah subhanallah dan disini luar biasa bah pentingnya ilmu masya Allah jadi seluruh pujian yang ditujukan kepada seorang hamba dalam Al-Quran itu pasti buah dari ilmu kata beliau Ibn Qayyim dan seluruh celaan yang ditujukan kepada seorang hamba dalam Al-Quran itu semuanya pasti dari buah kebodohan akan ilmu subhanallah Allahu Akbar.

Dan ini kistimewaan dari ilmu agama yang bermanfaat ya Allah. Dan terakhir saya gak bacakan lanjutan ini, kita akan lanjutkan nanti insya Allah pada pertemuan selanjutnya. Saya akan kisahkan satu kisah yang sangat luar biasa. Nutup. Kisah seorang ulama di kalangan Tabi'in.

Tabi'in berarti muridnya sahabat. Dekat kepada Nabi berarti, generasi kedua terbaik setelah sahabat Tabi'in, tabi'u tabi'in Yang bernama Ata'ibn Abi Rabah Yang bernama Ata'ibn Abi Rabah Seorang ulama yang dulunya mantan budak Yang kita tahu bersama, kalau budak biasanya berkulit hitam dan seterusnya Tapi seorang ulama besar, luar biasa Puluhan tahun Belajar di kota Mekah dan menjadi mufti di kota Mekah. Ata'ibn Abi Rabah.

Rahimahullah ta'ala. Kisahnya adalah ketika Sulaiman bin Abdul Malik, salah satu khalifah dari Bani Umayyah. Sulaiman ibn Abdul Malik. Setelah Sulaiman ini, Umar bin Abdul Aziz.

Sulaiman bin Abdul Malik. Menunjuk Atta Ibn Abi Rabah pada tahun itu Satu-satunya orang yang boleh mengeluarkan fatwa di musim haji. Gak ada orang lain boleh.

Berarti gak sembarangan ulama ini nih. Satu-satunya ulama yang boleh ngeluarin fatwa di musim haji. Jadi bikinin tenda, orang pada ngantri panjang luar biasa.

Untuk nanya satu-satu. Kenapa haji ini banyak masalah kontemporer. Satu-satunya syikh yang boleh ngeluarin fatwa. Kalau syikh atau ini gak ada berhalangan, ada seorang lagi, seseorang namanya siapa saya lupa.

Tapi syahid bahasan kita nih, Syekh Atta ibn Nabi Rabah Sulaiman ibn Abdul Malik pada tahun itu haji juga, ikut haji Bersama seluruh rombongan Bani Umayyah, kerajaannya luar biasa Sampai di kota Mekah, maka kemudian bangun apa? Tenda kerajaan, istimewa kak tendanya Sulaiman bertanya, aina Syekh Atta? Dimana Syekh Atta? Yang ditanya pertama kali sampai ke Mekah itu, dimana Syekh Atta? Ada di tendanya, sebentar lagi akan membuka Jadi belum dibuka tendanya Sedang sholat di tendanya Sebentar lagi akan membuka fatwa Maka Sulaiman datanglah ke tenda tersebut Sulaiman Ibn Abdul Malik Khalifah nih ikhwan Ini diatasnya presiden Menguasai banyak negara pada saat itu Maka ketika sampai di tendanya Alta Ibn Abi Rabah ketika tahu Sulaiman datang maka ditarahiblah Dijamu silahkan duduk seterusnya Ketika berbincang-bincang, Sulaiman Ibn Abdul Malik ingin bertanya, Sheikh, ya Sheikh Atta saya ingin bertanya kepada dirimu.

Sebelum bertanya, dikisahkan dulu, di samping dari Sulaiman Ibn Abdul Malik ini ada anaknya, ponakannya, bahkan cucunya, pengawalnya. Orang-orang itu mengkisahkan gimana Sheikh ini nih. Sekali lagi nih, ini bukan untuk menyebutkan aibnya, tidak.

Tapi untuk mengetahui makanannya, Orang yang mungkin ciri fisiknya agak kekurangan, tapi Allah Azza wa Jalla angkatkan ilmunya. Kata orang-orang di sekitar dari Sulaiman Ibn Abdul Malik, saya bingung sama syekh ini nih. Kok bisa khalifah mengangkat dia sebagai satu-satunya mufti?

Kenapa? Yang pertama tadi, seorang mantan mudak, kulitnya hitam, rambutnya kecil-kecil, keriting. Kemudian matanya lebar, hidungnya lebar, mulutnya begitu juga, kakinya apa? Pincang sebelah, dan seterusnya lah.

Disebutkan lengkap oleh mereka itu Bagaimana ciri fisik dari Syekh Atta ibn Nabi Rabah ini Maka Syekh Sulaiman ibn Abdul Malik Bertanya, ingin bertanya Ya Syekh, saya ingin bertanya satu pertanyaan Sudikah engkau menjawabnya Maka Atta ibn Nabi Rabah bertanya Wahai Khalifah Engkau ingin bertanya tentang masalah haji Atau masalah pemerintahanmu Kalau masalah pemerintahan, kewajiban bagi saya seorang yang berilmu untuk menjawab, memberikan pertolongan bagi pemerintahanmu tersebut. Tapi kalau engkau ingin bertanya tentang masalah haji, saya minta maaf, oh hai syik, oh hai khalifah, sebelummu ini sudah banyak orang yang ngantri. Datang, suruh ngantri, jaman-jaman ini luar biasa nih.

Kalau engkau datang ke sini, Ingin bertanya masalah pemerintahan Aku akan jawab langsung Karena kewajiban diriku sebagai Seorang yang berilmu untuk memberikan fatwa Kepada dirimu khalifah Agar baik pemerintahanmu Tapi kalau engkau bertanya tentang masalah haji Saya minta maaf Sebelum ini sudah banyak orang yang mengantri lama Gak mungkin aku Dahulukan dirimu karena engkau khalifah Bertanya masalah haji kepada diriku Saya minta maaf kalau engkau bertanya masalah haji Silahkan antri ya wikhalifah Kira-kira kalau kita jadi pengawalnya gimana? Ini Galil Adab, Masya Allah. Tapi Khalifah diam.

Kata Sulaiman, naam betul. Saya ingin bertanya masalah haji. Sulaiman ibn Abdulaziz diam. Ngantri.

Khalifah ngantri, diam yang lain. Mau gimana? Maka Syikha Ata ibn Nabi Rambam disebutkan apa?

Menjawab pertanyaan bila taradud. Nggak ada sama sekali apa. Nggak ada sama sekali tarot dudnya, nggak ada sama sekali tergesa-gesa dan seterusnya. Gara-gara ada khalifah di cepetin dan sepertinya, nggak ada. Sama sekali, biasa.

Semua pertanyaan dijawab dan seterusnya. Sampai ke khalifah, beti panjang tuh. Khalifah nanya masalah haji, selesai.

Baru pulang, kembali ke tendanya. Sulaiman memerintahkan seluruh keluarga Bani Umayyah yang ikut kepadaku pada saat ini haji ke Mekah, kumpul di tendaku, kata Sulaiman. Bumpul sini Subhanallah Maka Sulaiman memberikan wasiat luar biasa kepada seluruh Bani Umayyah ini Subhanallah Ya Bunayyah Wahai anak-anakku Kata beliau apa?

Ta'allamu ilm Belajarlah kalian ilmu agama Sulaiman Ibn Abdul Malik ini yang ngomong bayangkan Khalifah Belajarlah kalian ilmu agama Kenapa? Fabil ilmi yushraful wadi'Karena dengan ilmu Akan dimuliakan orang-orang yang hina Waya'lu al-ariqa Ala marati bil muluk Karena dengan ilmu Akan diangkatlah para budak itu Menjadi derajat para raja Dengan ilmu tersebut Ya bunaya wahai anak-anakku Belajarlah kalian ilmu Kenapa? Karena tidak pernah dalam hidupku Ada orang yang menghinakan diriku Kecuali syekh ini Kenapa?

Lianahu a'lamu minni Karena dia lebih berilmu Tentang ilmu agama daripada diriku Waktu suliman Allahu Akbar Ini salah satu dari kisah sekian banyak para ulama Yerfa'illahu alladzina amanu minkum Walaidzina utul ilma darajat Maka pandangan kita jangan hanya masalah duniawi semata masalah ini. Yang paling terpenting adalah bagaimana kita mengisi kehidupan kita dengan ilmu dan ilmu. Inci demi inci dengan ilmu dan amal salih.

Dengan itu kita akan mendapatkan kebahagiaan insya Allah yang hakiki. Wallah alam biswab. Itu mungkin yang saya bisa sampaikan.

Subhanakallahumma hamdika. Shadu wa la ilaha atas tafruqa wa atubu bilaikussalam.