🩺

Polemik Dokter Asing di Indonesia

Jul 18, 2024

Polemik Dokter Asing di Indonesia

Latar Belakang

  • Dosen dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dipecat
    • Alasan: Pernyataan menentang dokter asing di Indonesia
  • Protes dan demonstrasi terjadi di Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

Penolakan Dokter Asing

  • Dekan FK Unair: Menyatakan ketidaksetujuan institusional terhadap dokter asing
    • Keyakinan bahwa kualitas dokter Indonesia tidak kalah
  • Rektor Unair: Percaya diri dalam kualitas lulusan Unair dan mendukung persaingan sehat dengan dokter asing

Perspektif Kementerian Kesehatan (Menkes)

  • Menkes Budi Gunadi: Dokter Indonesia berkualitas, tapi jumlah tidak mencukupi
  • Data Kekurangan Dokter: Indonesia kekurangan 140.000 dokter, berdasarkan rasio WHO 1:1.000
  • Inisiatif: Mendatangkan dokter asing untuk menambah jumlah dokter

Kontradiksi dan Implikasi

  • Dekan FK Unair akhirnya diberhentikan sementara, bukan pemecatan
    • Ada aksi solidaritas dan dukungan dalam bentuk karangan bunga dan mogok kerja
  • Protes didukung oleh Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia
    • Pandangan bahwa dokter asing sebagai opsi terakhir ketika cara lain tidak optimal

Rencana Pemerintah dan Distribusi Dokter

  • Pemerintah berencana meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dari 92 ke 300
  • Mayoritas dokter terkonsentrasi di kota besar, pulau Jawa dan Sumatra
  • Ide pemerataan distribusi dokter ke daerah terpencil

Pemikiran Kritis

  • Mantan Menkes memberikan pandangan berbeda bahwa dokter asing tidak paham kasus lokal
    • Contoh kasus: Perawatan yang berbeda di Eropa (minimal intervensi medis)
    • Isu moral: Dokter asing mungkin tidak paham konteks penyakit setempat

Agresi dan Kontroversi

  • Oligarki Kedokteran: Dugaan penentangan dokter asing berasal dari kekhawatiran oligarki kedokteran
    • Contoh: Kasus Korea Selatan, dokter-dokter protes peningkatan kuota siswa kedokteran
  • Komentar tentang Menkes Budi Gunadi sebagai langkah positif vs oposisi dari pihak yang merasa dirugikan

Kesimpulan

  • Kekurangan dokter di Indonesia nyata dan serius
  • Perlu langkah-langkah strategis untuk mengatasi kekurangan ini, termasuk mendatangkan dokter asing
  • Persoalan bukan pada kualitas dokter lokal, tapi pada kuantitas dan distribusi