Minasang. Hayo. Siapa di antara kalian yang udah mulai muncul keinginan untuk belajar bahasa Jepang? Boleh absen dulu enggak nih? Coba di kolom komen dong. Hai Minasang. Perkenalkan aku Amanda dari Wagomo Japanis Class. Jadi buat kalian-kalian nih yang mulai tertarik pengin ah belajar bahasa Jepang, mulai pengin banget nih bisa ngobrol pakai bahasa Jepang, kalian menemukan video yang tepat. Karena di video kali ini aku akan share ya, gimana sih bahasa Jepang itu step-step untuk belajarnya tuh gimana sih. Biarpun teman-teman semua misalnya dari nol banget atau pemula banget pokoknya di video kali ini kalian bakal tercerahkan. So, buat teman-teman yang baru pertama kali mampir ke sini jangan lupa untuk subscribe channel kita karena semuanya yang kita share di sini adalah tentang Jepang pastinya bermanfaat buat teman-teman semua. So, kita langsung lanjut aja ke videonya. Sebagaimana kita tahu sendiri, bahasa Jepang itu makin ke sini makin populer. Setuju enggak sih, Teman-teman? Jadi, makin banyak orang Indonesia yang memiliki minat untuk belajar bahasa Jepang. Entah karena mereka memang suka dengan bahasanya atau budayanya. Atau rata-rata sih kalau anak muda tuh senang dengan pop culture-nya ya, kayak anime, mangga. Mereka tuh sangat suka gitu kayak dengan si pop culture Jepang itu sendiri. Ataupun nih orang tuh ada yang niatan belajarnya tuh cuman buat iseng. Ada loh. Jadi kayak belajar bahasa Jepang, ah buat apa? Buat nambah soft skill aja gitu. Ada ya, Guys ya. Ada juga yang mungkin belajar tuh memang ingin ngelanjutin studi atau sekolah di Jepang. Ada. Ada juga yang paling banyaknya sih kalau zaman sekarang ya maksudnya di periode sekarang itu adalah karena ingin bekerja di Jepang, ingin digaji menggunakan yen. Apakah kalian salah satunya mungkin? So, apapun alasannya tapi kalau misalkan kalian memang pengin belajar bahasa Jepang ya kalian sudah menemukan video yang tepat. Oke, sekarang aku akan coba share sih ya tentang bahasa Jepang itu sendiri. Menurut kalian apa sih yang kalian pikirkan ketika kalian mendengar orang bicara bahasa Jepang atau mungkin baca tulisan dalam bahasa Jepang? Pastinya yang paling pertama kalian akan berpikir bahwa bahasa Jepang itu menarik dan unik banget. Yes, aku bisa bilang bahasa Jepang ini beda banget dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia. Yang pertama yang paling mencolok tentunya dari tulisannya sendiri. Yes. Huruf Jepang atau tulisan bahasa Jepang itu ada empat, Teman-teman. Ada hiragana, ada katakana, ada kanji, dan Romaji. Kita pertama-tama ya harus kenalan dulu dong sama huruf-hurufnya. Emang ada huruf apa aja sih? Gitu. Karena kita kan tahunya selama ini kayak huruf Jepang tuh kusut-kusut ya. Eh, ternyata huruf Jepang juga ada alfabetnya. Yes. Karena ada empat jenis huruf tuh dalam bahasa Jepang. Kita coba bahas satu persatu. Sekarang mari kita bahas huruf-huruf Jepang. satu persatu, Teman-teman. Kan tadi aku bilang ada empat. Yang pertama itu kita mulai dari hiragana. Oke, hiragana ini digunakan untuk menulis kosakata asli Jepang kayak gitu. Misalnya apa, Kak? Misalnya yang sederhana ada daigaku, ada sense, ada gakse dan lain-lain. Pokoknya kosakata asli dari Jepang ya. Kita tulis menggunakan hiragana. Nah, jumlahnya juga cenderung sedikit kok, Teman-teman. hanya 46 huruf saja. Dan karakteristiknya Kiraana ini kayak tulisan perempuan. Karena apa? Karena dia bentuknya bulat-bulat. Jadi kayak apa ya? Lues gitu ya si tulisannya tuh. Lucu gitu. Itu adalah karakteristik dari hiragana. Next kita akan bahas kata kana ini jenis huruf Jepang yang kedua ya. Katak kana ini juga jumlahnya sama kok dengan hiragana. Ada 46. Begituun hurufnya bunyinya pun sama dengan hiragana. Lantas bedanya di mana? Bedanya di bentuk hurufnya. Kalau hiragana tadi bentuknya bulat-bulat. Kalau katakana ini bentuknya lebih kaku, lebih tegas, dan lebih tajam-tajam bersudut gitu karena diidentikkan dengan tulisan laki-laki. Apa fungsinya, Kak? Katak ini fungsinya adalah untuk menulis kosakata serapan termasuk nama orang asing dan nama negara kayak gitu. Nama negara asing ya selain Jepang gitu loh, Guys. Nah, contoh-contoh ya biar lebih gampang. Ada kata misalkan soccer. soccer gitu ya, bola gitu kan jadinya saker gitu. Kalau kata game kita tahu game gitu ya, permainan dikata kanain menjadi game gen game kayak gitu dan lain sebagainya. Jadi kalau misalkan kata kana ingatnya itu kosakata sarapan semua ditulis pakai kata kana ya. Kemudian kita punya satu jenis huruf yang menjadi musuh semua orang yang belajar bahasa Jepang, yaitu kanji. Waduh, siapa nih di antara kalian yang masih bilang kanji itu susah? Gampang, Teman-teman. Asal tahu caranya, bukan yang asal tahu bentuknya. So, Kanji ini apa sih? Ya, jadi kanji ini pun sebenarnya sama sih sama Hira. Kanji ini untuk menulis kosakata asli Jepang yang sebenarnya gitu loh, Guys. Jadi, kosakata yang emang asli dari Jepang ya. Semua tuh bisa ditulis menggunakan kanji. Contoh kamay. Contohnya misalnya adalah kanji ini. Hi atau matahari. Ada kanji yama yang bisa artinya adalah gunung. Nah, itu semua adalah kosakata asli Jepang gitu loh guys. Dan biasanya si kanji ini tuh melambangkan sesuatu. Jadi bentuknya tuh terinspirasi dari bentuk yang sebenarnya. Berapa sih, Kak, jumlah kanji? Ya, kalau misalkan dibilang jumlah kanji tuh kayaknya banyak banget ya, kayak agak impossible untuk dihafalkan ya. Dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, kanji yang digunakan itu ada sekitar 2.000 sampai dengan 3.000 kanji. Tapi aslinya, Guys, ada lebih dari 50.000 kanji yang ada di Jepang. Waduh, banyak banget. Tapi tenang aja, buat kalian semua yang mungkin baru pemula, cukup hafalin kanji-kanji yang digunakan di zaman sekarang aja. Enggak usah repot-repot ngfalin kanji nama-nama orang dari zaman dulu itu enggak usah ya, Teman-teman. Seperti itu. Dan satu huruf lagi yang terakhir, yang keempat adalah romaji. Yes, huruf rom ya. J-nya sendiri itu sebenarnya huruf sih, enggak usah pakai huruf lagi ya. Jadi kita sebut saja romaji. Apa sih, Kak? Romaji itu romaji itu sama kok kayak alfabet A B C D E F G H I J K Men P K V X Y Z. Yes. Itu adalah Romaji. Hai. Jadi, romaji ternyata dipakai juga di Jepang. Boleh enggak sih, Kak, kita pakai romaji aja selamanya? Ya enggak bisa dong, Guys. Karena itu hanya salah satu dari empat huruf Jepang gitu. Romaji dipakai buat apa? Biasanya Romaji ini untuk menuliskan singkatan gitu ya, kayak nama perusahaan atau apa gitu, perusahaan asing atau mungkin nama-nama brand. Biasanya juga digunakan si Romaji ini. Kenapa? E karena kalau misalkan Jepang mau mengincar apa ya, kayak pasar internasional gitu ya, misalnya untuk marketingnya kan harus ke luar negeri atau apa, enggak mungkin dong tulisannya pakai katakana. Kayaknya agak susah dibaca ya. Kayak contoh brand-brand yang pakai ee Romaja misalnya kayak Honda, Mitsubishi gitu ya kan kita enggak mungkin tulis pakai katakan terus kita jual ke negara lain dan mereka enggak bisa baca dong gitu. So, di sinilah fungsi dari Romaji itu sendiri. So, Teman-teman, dalam satu kalimat bisa saja keempat jenis huruf tersebut dipakai bersamaan loh. Oke, kalau gak percaya nih lihat contoh berikut ini. Suzuki meeting gua ya. Tolong ikut meeting bersama PT Suzuki besok ya. Oke, kalau kalian lihat tuh ya dari si contoh kalimat tadi itu empat jenis huruf yang aku jelaskan tadi semuanya muncul dari mulai hiragana ada katakanya dipakainya di miting Suzukinya itu pakai Romaji gitu ya dan sisanya ada yang pakai kanji, ada yang pakai hiragana. So, benar kan keempat jenis huruf itu kalian harus kuasai pastinya. Well, ternyata memang Jepang ini unik banget karena mereka punya empat jenis huruf gitu ya, Guys ya. Tapi gimana sih, Kak? Masa kita harus hafalin semuanya langsung atau gimana nih baiknya? Step awalnya yang jelas kalian harus bisa hafalin hiragana dan katakana dulu ya. Aku enggak bilang hafalin sih, tapi kuasai gitu ya. Jadi kalian tuh benar-benar harus sudah masuk ke otak kalian adalah hiragana dan katakana. Yang pertama karena kedua apa ya jenis huruf ini tuh kan jumlahnya juga tidak terlalu banyak ya. Masing-masing 46 saja. Terus ini tuh memang apa ya? Langkah pertama untuk kalian belajar pakai buku-buku bahasa Jepang gitu loh, teksbook bahasa Jepang. Karena kalaupun ada tulisan kanji di atasnya suka ada furigananya. Jadi kalau kalian belum hafal hiragana, belum hafal kata itu akan susah sih untuk belajar ke next step-nya. So, langkah pertama kalian harus kuasai dulu hiragana dan katakan dulu ya. Kalau untuk kanji memang secara jumlah tuh kan ada banyak banget ya, Guys, ya. Jadi sebenarnya kalau kanjis sebar jalan tuh enggak apa-apa. Yang penting kalian sudah hafal hiragananya karena nanti bisa dibantu sama furigana alias tulisan hiragana kecil di atas kanjing yang menunjukkan cara bacanya seperti apa. Oke, sekarang kita masuk ke keunikan yang kedua, yaitu kalau di bahasa Jepang tuh adalah pola kalimatnya. Kalau tadi yang pertama jenis hurufnya tuh ada empat gitu ya. Nah, yang kedua ini di pola kalimat yang memang unik loh teman-teman. Kalau misalkan kita tahu pola kalimat bahasa Indonesia yang suka kita pelajari, yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari adalah S P O k. Benar enggak sih? Bahkan dalam bahasa Inggris pun kita pakainya SOK. Nah, tapi dalam bahasa Jepang tuh beda banget, Teman-teman. Kalau di bahasa Jepang pakainya S K O P. Wow. Kok bisa gini ya, Kak? Iya. Memang dari segi struktur kalimatnya mereka tuh dari awal udah pakai format seperti ini. S K O P. Oke, kita langsung coba contohin aja ya. Kita pelan-pelan gitu dari bahasa Indonesia dulu. Misalnya aku beli sepatu di mall. Itu udah SOK kan? S-nya adalah aku. P-nya itu beli. O-nya itu sepatu. K-nya itu di mall. Kalau misalkan kita mau ubah ya, mau translate gitu ke bahasa Jepang, nah kita harus ngikutin sih pola kalimatnya mereka alias SKOP. Berarti menjadi aku di mall sepatu beli. Oke, agak bingung nih, Kak. Yes. Tapi memang seperti itulah adanya, Teman-teman. Nah, sebelum aku lanjutin, Teman-teman, ada satu hal juga yang ini enggak kalah penting untuk kalian ketahui, yaitu fungsi partikel dalam bahasa Jepang. Jadi keunikan dalam bahasa Jepang yang lainnya adalah mereka itu menggunakan partikel gitu. Partikel ini tuh ada macam-macam ya, ada wa mungkin teman-teman tahu ada ni, ada d, ada wo, ada e ya gitu kan. Partikel tuh banyak gitu kan. Nah, partikel ini itu merupakan ciri khas juga ya dari bahasa Jepang itu sendiri. Dan biasanya setiap partikel itu menandakan fungsi dari setiap kata dalam kalimatnya. Kayak misalnya partikel penanda subjek adalah wa, partikel penanda objek adalah o. Kemudian misalnya partikel penanda keterangan waktu ada ni dan lain sebagainya. Tapi kalau manda jelasin sekarang tentang partikel ini kayaknya bakal kepanjangan teman-teman. Jadi nanti aku akan bikin di video terpisah. So teman-teman stay tune juga untuk lebih mengerti tentang partikel tunggu aja video aku yang berikutnya. Nah teman-teman sekarang kita coba lihat kalimat yang sudah kita ubah polanya ke pola kalimat Jepang tadi. Kita insert partikel di antaranya. Gimana? Kita coba ya. Tadi kan kita udah urutin sesuai SKOP. Ada aku mall sepatu beli ya. Oke, sudah benar ya. Sesuai dengan urutan bahasa Jepangnya. Kalau misalkan kita insert si particelnya seperti tadi aku itu adalah subjek. Berarti setelah subjek ada wa gitu. Yang kedua itu ada mol, Teman-teman. Mall itu kan kayak penanda ini ya, apa sih? Keterangan tempat. Nah, kalau keterangan tempat itu pakainya D. Jadi, Aqua Mol D. Terus ada sepatu ya eh sepatu beli. Nah, sepatu dan beli di antaranya itu kita bisa insert satu partikel lagi yaitu partikel O untuk seperti penanda objek gitu loh, Guys. Dan di terakhirnya karena ada predikat alias predikatnya ditempati oleh kata kerja, kita tambahkan mas aja terlebih dahulu ya. bentuk paling simpelnya aja, bentuk paling umumnya saja gitu. So, sudah aku susun ini sesuai dengan SKOP dan sudah aku masukkan juga partikelnya. Selanjutnya apa nih? Coba kita lihat ya. Berikutnya, Teman-teman langsung saja kosakatanya ubah ke dalam kosakata bahasa Jepang ya. Kan tadi kita udah sempilin si partikel-partikelnya ya. So, jadi seperti apa jadinya? Watiwa morude kutsu kaimas. Oke. Wih, baru belajar berapa menit udah bisa nih, Teman-teman semua bikin kalimat. Jadi, itu adalah step-step untuk Teman-teman bisa menerjemahkan kalimat ke dalam bahasa Jepang gitu ya untuk pemula pastinya. Jadi, langkah pertamanya tadi apa teman-teman? Kalian harus bisa mengenali dulu fungsi katanya. Ini tuh yang mana yang subjek, yang mana yang predikat gitu-gitu ya. Jadi kalian kenali dulu fungsi katanya. nya satu persatu. Sudah itu kalian urutkan berdasarkan si SKOP tadi yang Jepangnya ya. Jadi S-nya mana, K-nya mana, O-nya mana, P-nya mana, urutin seperti itu. And then setelah itu selipkan partikelnya yang sesuai dengan fungsi katanya, Guys. Dan yang terakhir langsung saja kalian translate berdasarkan khotobanya alias kosakata dalam bahasa Jepangnya. Beres deh. Nah, untuk pertama-tama sih masih boleh kayak gitu, tapi lama-kelamaan teman-teman harus sudah mengerti logika berpikirnya. Jadi harus udah bisa coba secara spontan biar bisa apa ya kayak dikit-dikit bisa cobain sambil ngobrol. Jadi lama-lama kalian bakalan lebih luus, lebih kebiasa menggunakan bahasa Jepang. Ngomong-ngomong buat teman-teman, jangan sampai kalian ketukar ya antara kalimat dan juga kata gabungan. Nah, dua hal ini nih sering tertukar. Jadi, para pembelajar bahasa Jepang tuh biasanya masih enggak ngerti nih yang mana sih yang kalimat, yang mana sih yang kata gabungan. Nah, yang jelas perbedaannya kalau kalimat itu paling tidak ya kalimat itu tuh ada topik pembicaraannya dan ada penjelasannya ya. Jadi kalau topik pembicaraan tuh kan si subjeknya tuh ada dan ada sih penjelasannya alias si predikatnya tuh apa sih gitu. Kalau minimal ada S dan ada P ini paling enggak udah bisa disebut kalimat. Nah, aku mau tanya dulu siapa di antara teman-teman yang bahasa Indonesianya remedial? Hayo ngaku. Tapi emang bahasa Indonesia susah loh kadang-kadang ya, Guys, ya. Nah, si kata gabungan ini juga tentunya kita pelajari kok dalam bahasa Indonesia sekalipun gitu. Jadi, kata gabungan itu adalah memang kata yang digabungkan untuk bukan menjelaskan sih, lebih kayak membuat suatu kosakata yang baru. Kayak misalnya apa ya? Buku saya, rambut saya, kayak gitu-gitu loh, hari libur misalnya kayak gitu. Nah, itu tuh kata gabungan gitu loh, Guys. Itu beda dengan kalimat. So, bagaimana cara membuat kata gabungan dalam bahasa Jepang? Caranya agak unik sih. Kita coba aja menggabungkan kata benda dan kata benda terlebih dahulu, ya. Nah, tipsnya adalah dibalik gitu loh, Guys. Dibalik terus tengahnya disempilin no. Sesimpel itu. Kayak misalnya aku mau bilang sekolah saya. Nah, itu kan sebuah kata gabungan ya. Sekolah saya, sekolahnya aku loh. Gitu. Kalau misalkan mau dijelaskan gimana nih bahasa Jepangnya untuk kata gabungan tersebut? Gampang banget. Pertama kita balik dulu. Jadinya aku sekolah. Betul kan? Di tengahnya kasih no. Aku no sekolah. Translate deh ke bahasa Jepang. Watasino gako. Watashino gako artinya sekolah aku. Simpel banget, Teman-teman. Jadi kalian udah bisa ngebedain ya yang mana yang kata gabungan, yang mana yang bukan kata gabungan alias kalimat yang memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kayak gitu loh, Guys. Jadi sesimpel itu. Kata gabungan itu sendiri pun enggak perlu kata benda dan kata benda saja seperti yang aku jelasin tadi. Bisa juga ya kayak kata kata sifat nih ya. kata sifat tambah kata benda bisa, kata kerja tambah kata benda bisa dan lain sebagainya itu tuh bisa-bisa aja dan itu bisa kalian ulik sendiri sih kalau menurut aku. Udah yang penting udah tahu ya si apa ya pahamnya, cangkemnya tuh gimana. Sisanya kalian bisa explore sendiri. So, teman-teman, keunikan yang kedua ini tuh membuat step kedua dalam belajar bahasa Jepang kita ini menjadi lebih bisa kita pahami banget ya. yaitu pertama teman-teman harus bisa mengerti susunan kalimatnya tuh harus gimana sih itu ya langkah pertamanya. Berikutnya kalian harus memahami logika partikel. Di mana partikelnya disempilkannya, terus partikel apa yang digunakan itu udah harus mulai masuk ke logik kalian supaya nanti bisa menjadi apa ya kebiasaan yang otomatis gitu loh, Guys. Gitu kalau untuk itu. Nah, kalau misalkan kalian sudah mengerti ee dua yang dua langkah yang tadi, berikutnya adalah tentang kosakata sih, Guys. Kalau misalkan kosakata itu kan banyak ya tahu sendiri dalam bahasa Indonesia aja. Kadang kita masih ada yang belum tahu ini bahasa Indonesianya apa sih gitu kan. Apalagi di bahasa asing yaitu bahasa Jepang. Jadi tipsnya kalau dari aku, kamu harus sediakan 3 sampai 15 menit dalam sehari. Untuk apa? Untuk menambah kosakata baru setiap harinya. Dan ini adalah PR kalian seumur hidup, Guys. Karena memang ini harus konsistensi. Jadi kalian enggak bisa yang kayak cuman belajar hari ini doang dan menganggap itu udah bisa lah gitu. Tidak ada. Yang namanya belajar bahasa itu harus konsisten terus-terusan setiap hari enggak ada kata cukup karena yang namanya bahasa itu berkembang seiring dengan waktu. Benar enggak sih, Teman-teman? Wakamokotoba alias kosakata anak muda tuh pastinya bertambah terus kan setiap saat. Nah, itulah kenapa kalian harus terus konsisten belajar bahasa ya. Jadi, PR dari aku ingat-ingat ya, harus nambahin kosakata baru setiap harinya. Oke, guys. Minimal tiga ya. Nah, intinya teman-teman kalau kalian sudah memiliki banyak kosakata itu bakal lebih mudah lagi buat kalian bikin kalimat gitu. Paling tidaknya dengan kalian mengikuti step satu dan step du tadi kalian udah bisa loh bikin kalimat-kalimat simpel kayak misalnya aku makan di restoran, aku pergi ke sekolah. Kalimat-kalimat seperti itu udah bisa kalian bikin sendiri. Apalagi kalau kosakata kalian ya udah semakin banyak. Wah itu bakal lebih asik sih teman-teman. So, kalau sudah mengerti kedua step tadi, kita akan langsung next ke step yang ketiga. Nah, yang ini tuh mungkin agak agak unik ya buat teman-teman semua juga, yaitu tentang konjugasi kata kerja. Sama halnya dengan di Indonesia dan di bahasa Inggris pun ada ya yang namanya konjugasi kata kerja. Begituun yang di Jepangnya. So, yang Jepang ini sebenarnya konjugasi kata kerjanya juga menurut aku ya ini tuh lebih mudah loh daripada bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kebayangnya di bahasa Inggris ada verb in, ada kalimat lampau juga. yang benar-benar semua itu berubah-rubah. Ya enggak sih? Benar enggak sih? Jadi kalau di Indonesia ada memakan dimakan yang gitu-gitulah. Itu kan konjugasi terhadap kata kerja. Nah, di bahasa Jepang tuh ada lima, Guys, jenis konjugasi kata kerjanya dan simpel dan juga semuanya sudah mengikuti logika berpikir kalau menurut aku. Jadi, kalau kalian sudah pelajarin itu bakal langsung masuk ke otak kalian, Guys. Kita coba bahas satu persatu, ya. Yang pertama ada bentuk A. Bentuk A itu adalah bentuk kasual negatif, Teman-teman. Kemudian ada bentuk I. Bentuk I itu adalah bentuk mas. Kemudian ada bentuk U. Bentuk U itu adalah bentuk kamus. Kemudian ada bentuk T. Bentuk T adalah bentuk sambung ya untuk bentuk yang menyambungkan gitu loh, Guys. Kemudian ada bentuk ta, yaitu bentuk lampau kasual. Oke, itu adalah kamus yang kita bikin sendiri ya, Teman-teman. Jadi untuk mempermudah kita dalam mengingat si konjugasi kata kerja, kita bikin deh bentuk a i u + t + ta ya. Jadi ada beberapa cara buat kalian ngfalin sih konjugasi kata kerjanya. Nah, kalau sudah mengerti tentang konjugasi kata kerja ini, guys, kalian tuh bakal ketemu sama pola-pola instan yang bisa kalian gabungin nih sama si konyugasi kata kerjanya. Pola-pola siapakinnya tuh sangat berguna loh dalam kehidupan sehari-hari. Ya, misalnya pernah dengar enggak bentuk T ditambah kuda? Wah, sering sih dengar di anime. Wah, sering sih, Kak, dengar di restoran, dengar di kehidupan sehari-hari, di drama Jepang misalnya. Yes. Karena bentuk tekuda saya ini kayak artinya tuh tolong bla bla bla gitu. Kayak misalnya aku mau bilang tolong pergi gitu ya. Jadi bentuk tekudasanya adalah dari Ikimas dulu. Dari Ikimas ubah ke bentuk tadi it terus tambah kuda sayai. I kuda sayai tolong pergi kayak gitu. Terus ada lagi nih, Teman-teman. Misalnya bentuk a ditambah nak kereba narimas. Waduh, ini bagaimana, Kak? Ya, ini tuh artinya harus mau ngomong harus aja kayak ribet banget kudu bentuk A tambahna kereban ari maseng. Yes, mau enggak mau ya, Teman-teman. Tapi ini adalah pola siapakai yang kita satukan dengan bentuk A gitu loh, Guys. Kayak contohnya apa ya? Misalnya harus makan, pokoknya kamu tuh harus makan kayak gitu ya. Kita cari tahu dulu makan bahasa Jepangnya apa. Tabemas ya. Ubah ke bentuk a menjadi tabenai tapi a-nya enggak dipakai menjadi tabe na kereba narimas gitu. Kayak misalnya mamah-mamah tuh suka ngomong gitu. Taben kereba narimas yo enggak boleh kalau kamu enggak makan ya. Jadi intinya harus makan. So, banyak sekali pola-pola siapakah yang bisa digabungin sama konjugasi kata kerja kayak tadi. Tapi seperti biasa kalau aku bahas di video ini enggak akan sempat, Teman-teman. Jadi nanti aku pisahkan di video terpisah pastinya, ya. Jadi, kalian tunggu aja video-video berikutnya supaya lebih jago bahasa Jepangnya. Gimana nih sebenarnya pembelajaran hari ini tuh basic banget ya, Guys, ya. Jadi kalau misalkan kalian yang lagi belajar di tengah-tengah udah sampai di bab berapa gitu misalnya, pasti bakalan ah iya ya bakal nge-review ulang nih. Ternyata dulu tuh stepnya begini ya. Apa mungkin di antara kalian ada yang kelewat-lewat, ada yang masih enggak sama nih logika berpikirnya. Semoga dengan menonton konten ini kalian jadi lebih tersistematis lagi ya di kepalanya. Oh iya, ternyata step-step belajar bahasa Jepang tuh kayak gini. Oh iya, ternyata yang aku masih miss tuh di bagian partikelnya. Oh iya ternyata aku juga sih kata kerja misalnya bentuk ta atau bentuk a. Aku masih enggak ngerti. Nah, kalau kalian udah mengerti nih di mana nih letak kekurangan kalian, itu bakal lebih mudah buat kalian untuk mempelajari bahasa Jepang ke depannya, loh. Yang jelas sebenarnya bahasa Jepang itu gampang, Guys. Belajar secara otodidak juga bisa, tapi kalau mau aku bantu juga bisa. Kalau misalkan ada materi apa lagi yang mau kalian bahas misalnya ke depannya juga boleh. Silakan langsung aja tuliskan di kolom komentar. Dan jangan lupa buat share video ini ke teman-teman kalian, terutama yang dia belajar bahasa Jepang tapi gak bisa-bisa gitu loh, Guys. Boleh bantu di-share aja ya. So, mungkin buat video kali ini sampai di sini. Semoga bermanfaat teman-teman dan kita akan bertemu di video berikutnya ya. Gato matade [Musik]