Transcript for:
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan dan Manusia

Halo teman-teman, selamat datang kembali di channel youtube Gia Akademi. Semoga teman-teman selalu sehat dan terus semangat. Teman-teman mungkin pernah melihat telur dan kecebong kata berenang di selokan.

Selang beberapa hari setelahnya, teman-teman akan menyaksikan gerombolan kecebong tadi masih berekor, namun sudah memiliki kaki dan tangan, kemudian berkembang menjadi kata muda hingga dewasa. Perubahan pada tubuh kata ini merupakan tahapan dari proses pertumbuhan dan perkembangan. Nah, sama halnya dengan tumbuhan, hewan dan manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jika di video sebelumnya kita sudah belajar mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, kira-kira bagaimana ya proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia, kita akan mempelajarinya secara lengkap di video kali ini.

Jadi di video ini kita akan belajar tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia. Simak terus videonya ya. Nah teman-teman, pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia berbeda dengan tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terjadi hanya di daerah meristem saja, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia terjadi di seluruh bagian tubuhnya.

Pada pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia, zigot yang dihasilkan dari fertilisasi mempunyai kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan berlangsung seiring dengan bertambahnya jumlah sel hasil dari pembelahan mitosis. Sedangkan perkembangan ditandai dengan terjadinya spesialisasi dan diferensiasi sel-sel atau jaringan-jaringan tubuh.

Diferensiasi akan menghasilkan organ, organ-organ akan membentuk sistem organ, yang pada akhirnya akan membentuk satu individu utuh. Ada dua fase dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia. Fase pertama adalah fase embryonik yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai berkembang menjadi embryo. Fase kedua adalah fase pasca embryonik yang merupakan pertumbuhan dan perkembangan setelah terbentuknya embryo. Pertama kita bahas fase embryonik.

Fase embryonik meliputi beberapa tahap yaitu tahap pembelahan, blastula, gastrula, Dan organogenesis. Pada tahap pembelahan, zikut membelah secara mitosis dari 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel membelah lagi menjadi 8 sel, dan seterusnya membentuk kumpulan sel menyerupai buah anggur yang disebut morula. Berikutnya tahapan blastula. Tahapan ini merupakan lanjutan dari tahapan pembelahan. Setelah terbentuk morula pada tahap pembelahan, sel-sel pada morula kemudian melekup dan menggulung sehingga terbentuk suatu rongga yang disebut blastosol.

Bentuk embryo pada tahap ini disebut blastula dan proses terbentuknya blastula disebut blastulasi. Pada tahap blastula, zigot memiliki dua kutub yang berbeda yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Kutub animal memiliki sel-sel yang berukuran kecil. kemudian berkembang menjadi anak. Sel-selnya membelah lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel kutub vegetal.

Sedangkan kutub vegetal memiliki sel-sel yang besar, berfungsi untuk memberikan makanan pada calon anak. Sel-selnya membelah lebih lambat dibandingkan sel-sel pada kutub animal. Selanjutnya, tahapan gastrula.

Pada tahap ini, terjadi pembelahan yang cepat pada kutub animal. Kemudian hasil pembelahannya bermigrasi membentuk dua lapisan jaringan embryonik yaitu sebelah luar membentuk lapisan ektoderm dan sebelah dalam membentuk lapisan endoderm. Perkembangan selanjutnya, di antara ektoderm dan endoderm akan terbentuk satu lapisan tengah yang disebut mesoderm. Jadi, setelah embryo sempurna, dindingnya tersusun dari tiga lapisan yaitu ektoderm, lapisan luar, Mesoderm, tengah, dan endoderm, lapisan dalam.

Berdasarkan lapisan tubuhnya, hewan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan diploblastic dan hewan triploblastic. Hewan diploblastic adalah hewan yang tubuhnya tersusun atas dua lapisan lembaga, yaitu ectoderm dan endoderm. Contohnya, hewan-hewan pada filup porifera dan seulentrata.

Triploblastik merupakan hewan yang tersusun atas 3 lapisan lembaga yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Contohnya film platihelmintes, nematelmintes, anelida, artropoda, molusca, echinodermata, dan kordata. Tahapan berikutnya adalah tahap organogenesis.

Pada tahap ini, Tiga lapisan jaringan embryonal akan berubah menjadi organ-organ. Organ-organ tersebut adalah lapisan ektoderm akan berkembang menjadi epidermis kulit dan derivatnya, sistem saraf, sistem indra, medula adrenal, gigi, dan rahang. Lapisan mesoderm akan membentuk sistem gerak, rangka, dan otot, sistem peredaran darah dan limfatik, sistem ekskresi, dan alat reproduksi.

Sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan, sistem respirasi, kalenjar timus, kalenjar tiroid, dan paratiroid. Dengan terbentuknya organ-organ tersebut akan terbentuk embryo yang lengkap dan utuh. Selanjutnya, akan terjadi penyempurnaan embryo menjadi fetus yang siap untuk dilahirkan. Kedua, fase pasca embryonik.

Pertumbuhan dan perkembangan pasca embryonik pada hewan merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah embryo. Fase ini dimulai saat hewan lahir atau menetas. Selama fase ini, beberapa hewan ada yang mengalami regenerasi, metamorfosis, dan metagenesis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pertama, regenerasi.

Regenerasi merupakan kemampuan hewan untuk memperbaiki sel, jaringan, atau bagian-bagian tubuh yang rusak. Hewan mampu beregenerasi karena memiliki sel-sel cadangan yang tidak mengalami diferensiasi. Umumnya, proses regenerasi yang paling efektif. terjadi pada masa embryo.

Setelah mencapai masa dewasa, kemampuan regenerasi terbatas hanya pada sel atau jaringan tertentu saja. Namun, ada beberapa hewan yang masih memiliki kemampuan regenerasi tinggi saat dewasa, misalnya hidra, cacing pipih, cacing tanah, bintang laut, dan cicak. Berikutnya, metamorfosis.

Metamorfosis merupakan perubahan bentuk pada hewan secara bertahap mulai dari telur sampai imago atau dewasa. Metamorfosis dibedakan menjadi dua macam, yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna. Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk pada hewan yang pertumbuhan dan perkembangannya melalui tahap telur, nimfa, hewan muda, dan imago, hewan dewasa. Pada metamorfosis ini, nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa, tetapi berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda.

Contoh metamorfosis tidak sempurna terjadi pada belalang, kecoak, dan capung. Sedangkan metamorfosis sempurna merupakan perubahan bentuk pada hewan yang pertumbuhan dan perkembangannya secara umum mengalami 4 tahap, yaitu tahap telur, larva, kepompong atau pupa, dan imago, hewan dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis ini mempunyai bentuk yang berbeda saat muda, larva, dan saat dewasa, imago. Contohnya pada kupu-kupu. Ketiga, metagenesis.

Metagenesis merupakan pergiliran keturunan dari generasi gametofit ke generasi sporofit atau sebaliknya. Hewan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan secara aseksual. Contohnya, obelia dan aurelia.

Metagenesis obelia Pada siklus hidupnya, tubuh obelia berbentuk polip dan medusa. Pada fase polip, obelia hidup berkoloni dan terikat pada suatu tempat. Obelia mempunyai dua jenis polip, yaitu polip hidran dan polip gonangium. Polip hidran berfungsi untuk mengambil dan mencerna makanan.

Polip gonanium berfungsi melakukan perkembang biakan aseksual dan menghasilkan obelia dalam bentuk medusa. Sementara itu, pada fase medusa, obelia hidup bebas dan soliter. Pada fase ini merupakan bentuk generatif yang menghasilkan gamet. Metagenesis Aurelia Sama halnya dengan Obelia, Aurelia juga mengalami pergiliran keturunan.

Aurelia mempunyai alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi secara internal di dalam tubuh individu betina. Hasil pembuahan yang berupa zigot akan berkembang menjadi larva bersilia atau planula.

Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel, Silia dilepaskan dan planula akan tumbuh menjadi polip muda atau skivistoma. Skivistoma membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurelia tampak seperti tumpukan piring yang disebut strobila. Kuncuk dewasa paling atas akan berkembang menjadi medusa muda atau evira.

Selanjutnya, evira berkembang menjadi medusa dewasa atau Aurelia dewasa. Nah teman-teman, pada manusia, pertumbuhan dan perkembangannya selama fase embryonik berlangsung dalam uterus selama kurang lebih 9 bulan 10 hari. Proses ini disebut juga dengan proses gestasi atau kehamilan.

Selama proses ini, embryo tumbuh dan berkembang menjadi janin. Setelah masa gestasi berakhir, janin akan dilahirkan. Setelah janin lahir ke dunia, manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada fase pasca-embryonik. Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan manusia dibagi menjadi beberapa masa yaitu masa balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia.

Pertama, masa balita 0-5 tahun. Masa ini merupakan masa awal pertumbuhan dan perkembangan manusia setelah dilahirkan. Ciri-ciri pada masa balita yaitu kemampuan fisik berkembang pesat, anggota tubuh berkembang menjadi besar dan kuat, kemampuan motorik mulai berkembang dimulai dari tengkurap, Merangkak, berjalan, dan berlari.

Kemampuan komunikasi meningkat, seperti tertawa, melafalkan kata, berteriak, dan berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Kemandirian mulai terbentuk, seperti mengambil makanan tanpa bantuan, mandi, dan memakai pakaian sendiri. Kedua, masa kanak-kanak 6-10 tahun. Masa kanak-kanak disebut juga sebagai golden egg karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi dengan pesat.

Masa kanak-kanak ditandai dengan ciri-ciri berikut. Mampu merekam dalam ingatan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mulai mengenal hal-hal yang baik dan buruk.

Berikutnya masa remaja 11-18 tahun. Pada masa remaja manusia mengalami masa pubertas yaitu perubahan menjadi dewasa dengan perubahan fisik, hormonal, dan psikis. Ciri-ciri masa remaja atau pubertas yaitu perubahan emosional secara cepat pada awal masa remaja atau masa storm and stress akibat dari perubahan hormonal dalam tubuhnya. Perubahan yang cepat secara fisik.

Misalnya perubahan sistem pencernaan, perubahan tinggi badan dan berat badan, serta mulai berfungsinya organ-organ reproduksi. Perubahan dalam hal interaksi dengan orang lain, pada masa ini mulai tertarik untuk bergaul dengan lawan jenis. Bersikap ambivalen atau peragu dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Emosi yang masih labil dan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

Suka mencari perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Memiliki sikap imitating, senang meniru figur atau tokoh yang dikagumi. Pada masa remaja, perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada wanita dan pria mengalami perbedaan. Wanita relatif lebih cepat mengalami masa puber daripada pria.

Wanita mengalami masa puber pada usia 10-15 tahun, sedangkan pria pada usia 11-16 tahun. Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja ini dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi. Perubahan fisik tersebut meliputi ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Berikut ini perbedaan perubahan fisik pada wanita dan pria.

Wanita mengalami menstruasi, pria mengalami mimpi basah. Suara wanita menjadi lebih lembut, suara pria menjadi berat. Pada wanita dan pria, Tumbuh rambut di atas kelamin dan ketia. Kulit wanita menjadi lebih halus. Kulit pria lebih kencang dan ototnya mulai membesar.

Payudara wanita tumbuh membesar, sedangkan dada pria makin lebar dan bidang. Pada wanita tidak tumbuh jakun, sedangkan pria jakunnya membesar. Pinggul wanita melebar dan lapisan lemaknya bertambah.

Pada pria tumbuh... kumis, dan jambang. Selanjutnya, masa dewasa 19-50 tahun.

Masa dewasa ditandai dengan kematangan individu dalam proses pertumbuhan fisik dan emosi. Ciri-ciri masa dewasa yaitu perkembangan otot dan otak telah mencapai puncaknya, telah matang secara emosional, mempunyai rasa tanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan. Organ reproduksi telah tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Keadaan fisik relatif stabil.

Terakhir, masa lanjut usia 50 tahun ke atas. Masa lanjut usia merupakan masa non-produktif. Secara fisik, sel-sel tubuh mengalami degenerasi sehingga membuat manusia tampak tua.

Ciri-ciri masa lanjut usia yaitu terjadi penurunan fungsi organ tubuh, gerakan menjadi lambat karena persendian kaku dan tulang keropos osteoporosis, daya tahan tubuh menurun, pada wanita mengalami menopaus, yaitu berhentinya haid karena organ reproduksi tidak mampu menghasilkan ofum yang matang. Nah teman-teman, Itulah keseluruhan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia. Proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh maupun dari luar tubuhnya.

Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari gen dan hormon. Pertama, gen. Gen merupakan substansi atau materi genetik yang diturunkan dari induk kepada keturunannya.

Gen memengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup misalnya bentuk tubuh, tinggi badan, warna kulit, warna rambut, dan bentuk telinga. Hewan atau manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan optimal sesuai periode pertumbuhan dan perkembangannya. Kedua, hormon.

Hormon pertumbuhan pada hewan antara lain, hormon tiroksin, berfungsi mengendalikan pertumbuhan hewan dan merangsang dimulainya proses metamorfosis. Hormon somatomedin, untuk merangsang pertumbuhan tulang. Hormon ectisor dan juvenil, memengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan invertebrata.

Sedangkan hormon pertumbuhan pada manusia yaitu hormon tiroksin berfungsi memengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan fisik, menurunkan kadar kalsium dalam darah, dan memengaruhi perkembangan mental. Hormon somatotropin, grok hormon, berfungsi merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot. Hormon testosteron Mengatur perkembangan organ reproduksi dan merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. Hormon estrogen.

Mengatur perkembangan organ reproduksi dan merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Hormon progesteron. Membantu penebalan dan perbaikan dini uterus pada wanita. Hormon-hormon pertumbuhan ini hanya berfungsi selama masa pertumbuhan. Apabila masa pertumbuhan berakhir, maka hormon-hormon tersebut tidak berfungsi lagi.

Selanjutnya, faktor eksternal. Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia adalah Pertama, nutrisi. Nutrisi merupakan sumber energi yang digunakan untuk beraktivitas bagi hewan dan manusia.

Kualitas dan kuatitas nutrisi atau makanan sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan serta manusia. Nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan dan manusia antara lain, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kedua, air.

Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Dalam tubuh hewan dan manusia tersusun atas 70% air. Oleh karena itu, kebutuhan air harus terus terpenuhi setiap waktu.

Dalam sehari, tubuh kita membutuhkan... kurang lebih 2,5 liter air untuk mengganti cairan yang hilang. Berikutnya, cahaya matahari. Salah satu manfaat cahaya matahari bagi hewan dan manusia yaitu mengaktifkan provitamin D pada kulit menjadi vitamin D. Vitamin D berperan dalam proses pembentukan tulang.

Selanjutnya, oksigen. Manusia dan hewan memerlukan oksigen untuk melakukan respirasi. Respirasi akan menghasilkan energi berupa ATP, adenosine tripospat, yang akan digunakan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan aktivitas lainnya.

Dan faktor terakhir, lingkungan. Lingkungan tempat tinggal hewan dan manusia sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan yang hidup di daerah beriklim dingin memiliki jaringan lemak yang lebih tebal daripada hewan yang hidup di daerah beriklim panas.

Sementara itu, pada manusia yang hidup di daerah bersalju, gurun atau daerah tandus memiliki keterampilan atau keahlian yang sesuai dengan lingkungan. lingkungan tempat tinggalnya jadi faktor lingkungan juga dapat memunculkan kemampuan adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan nah teman-teman itulah pembahasan kita tentang pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia prosesnya terdiri dari dua fase yaitu fase embryonic dan pasca embryonic kita juga telah belajar faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia hai hai Terdiri dari faktor internal berupa gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal berupa nutrisi, air, cahaya, oksigen, dan lingkungan. Teman-teman bisa memahaminya ya?

Oke teman-teman, tuntas sudah pembahasan kita tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yaitu tumbuhan, hewan, dan manusia. Jangan lupa tonton terus video-video terbaru di channel kita ya! Sampai jumpa!