Hari ini, Bapak dan Ibu Guru akan mempraktikan stasiun belajar. Sebagai contoh, kelas akan belajar tentang serangga dan bagian tubuhnya. Siapkan tiga stasiun berbeda. Stasiun pertama berupa meja yang terdapat akuarium tertutup yang berisi berbagai macam serangga.
Keamanan dan kenyamanan murid dalam proses belajar selalu menjadi prioritas, sehingga pastikan serangga-serangga tersebut tidak dapat keluar dari akuarium. Stasiun kedua berupa meja untuk meletakkan buku-buku tentang serangga. Stasiun ketiga berupa meja yang dilengkapi dengan berbagai macam peralatan dan material untuk prakarya, seperti gunting.
lem, kertas origami, stik es krim, dan lain-lain. Jangan lupa untuk menyertakan instruksi yang perlu murid lakukan di setiap stasiun. Bagilah kelas menjadi tiga kelompok untuk ditempatkan di tiga stasiun.
Instruksikan murid-murid di meja pertama untuk berdiskusi mengenai berbagai macam serangga yang dapat mereka observasi. Jangan lupa untuk minta murid-murid menulis rangkuman macam serangga yang mereka temukan dan bagaimana mereka bergerak di buku catatan. Di meja kedua, murid-murid dapat diajak untuk membaca buku-buku mengenai serangga. Ingatkan kembali agar mereka menuliskan informasi mengenai serangga berdasarkan apa yang telah mereka baca. Di meja ketiga, Murid-murid dapat berkarya membuat serangga dari material-material prakarya yang tersedia.
Pastikan murid menggambar dan menuliskan mengenai fungsi dari bagian tubuh serangga yang mereka buat dalam buku catatan. Kita dapat memberikan batas waktu tertentu pada setiap stasiun dan merotasinya sampai semua murid memiliki pengalaman belajar dari semua stasiun. Dalam kegiatan stasiun serangga ini, Bapak dan ibu dapat meminta murid untuk mencocokkan atau menggunakan apa yang mereka dapat dari stasiun sebelumnya di stasiun berikutnya. Kita juga bisa menambahkan stasiun-stasiun lain sesuai dengan kebutuhan materi belajar.
Bagi bapak ibu guru yang memiliki kelas dengan jumlah murid yang banyak, maka bisa juga menduplikasi setiap stasiun menjadi beberapa unit untuk menyesuaikan jumlah murid yang ada. Dengan begitu, murid bisa belajar dengan lebih nyaman dalam kelompok yang lebih kecil. Bapak-Ibu guru bisa menggunakan metode stasiun belajar ini untuk berbagai macam materi pembelajaran, sehingga proses belajar bisa terdiferensiasi.
Sebagai contoh, dalam pelajaran bahasa Inggris, kita bisa menyiapkan berbagai stasiun belajar seperti Vocabulary Station untuk belajar kosa kata, Watching Station untuk menonton video-video pelatihan berbahasa Inggris, Reading Station, Untuk membiasakan murid membaca buku-buku berbahasa Inggris dan Conversation Station untuk membiasakan murid berbicara dalam bahasa Inggris. Dalam metode stasiun belajar ini, murid didorong untuk belajar dengan dinamis, kerjasama berkelompok, dan kemampuan bernalar kritis. Bagaimana?
Siap untuk mencoba Bapak Ibu?