Catatan Kuliah tentang Bekam

Pengenalan

Bekam merupakan terapi yang memiliki banyak manfaat, namun perlu hati-hati dalam penerapannya.

Pasien dengan gangguan kulit:
- Tidak boleh dibekam di area kulit yang mengalami gangguan, seperti panu.
- Kulit keriput juga tidak dianjurkan untuk dibekam, karena dapat memperlambat penyembuhan luka.
Riwayat hipertensi atau hipotensi:
- Jika pasien memiliki hipertensi, dibekam dengan hati-hati.
- Pada pasien hipotensi, terdapat risiko semakin parah karena keluarnya cairan interstisial saat dibekam.
Neuropati diabetik:
- Pasien dengan kesemutan di kaki akibat neuropati harus diperlakukan hati-hati, karena penyembuhan luka bisa menjadi lama dan berisiko menyebabkan gangren.
Penggunaan obat pengencer darah:
- Pasien yang menggunakan obat ini berisiko mengalami perdarahan yang tidak berhenti.
- Contoh: Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP).

Titik yang dibekam:
- Harus mengikuti titik-titik sunnah, seperti punggung.
- Hindari daerah berisiko, seperti:
  - Pembuluh darah besar
  - Lipatan-lipatan tubuh
  - Area wajah (mis. lubang hidung, mulut)
Aspek sterilisasi:
- Alat yang digunakan harus steril untuk mencegah infeksi.
- Proses harus dilakukan secara profesional dengan memperhatikan semua aspek medis.

Anamnesis:
- Tanyakan riwayat penyakit berat dan obat-obatan yang digunakan.
Pemeriksaan tekanan darah:
- Pastikan tidak ada masalah kesehatan yang serius sebelum melakukan bekam.

Jadwal:
- Disarankan untuk berbekam sebulan sekali, terutama bagi yang sehat.
- Bagi yang memiliki masalah kesehatan, harus disesuaikan dengan keadaan.
Dasar hadis:
- Ada hadis yang menyebutkan sunnah bekam pada tanggal 17, 19, dan 21 Hijriyah.

Bekam adalah tindakan yang aman bila dilakukan secara profesional.
Penting untuk membagikan informasi ini agar semakin banyak orang memahami manfaat dan prinsip-prinsip aman dalam praktik bekam.