Transcript for:
Ramalan Cuaca dan Gerhana Matahari

Keliatannya senang sekali, moga besok cerah. Cuaca besok? Tapi itu sangat sulit. Tambah garam dan merica. Besok, arah angin akan semakin menyebar. Angin yang lembab akan bertiup kencang dari selatan. Sehingga besok hujan turun merata di seluruh kota. Bohong! Benar! Ya, batal deh. Itu kan baru perakiraan saja, belum tentu tepat kok. Tapi... Ya, kadang-kadang perakiraan juga bisa meleset. Wah, sepertinya besok juga cerah. Eh, yang benar, Bu. Kok tahu? Karena kakeknya ibu dulu adalah seorang alih peramal cuaca. Besok hujan akan turun seharian. Katanya besok hujan, kek. Tidak, tapi cerah seperti ini. Benar cerah? Iya, tapi mungkin nanti sore hujan, jadi hati-hatilah. Hah? Gak mungkin, kek. Cuacanya kan sedang bagus begini. Itulah yang kakek bilang saat itu. Dan semua yang dikatakannya benar. Kalau ada awan seperti ini, besok juga pasti cerah. Kalian sudah dengar, besok turun hujan seharian loh. Ya, berarti besok kita batal hiking dong. Padahal aku sudah siap-siap. Jangan khawatir, besok sudah pasti cerah. Tapi kantor ramalan cuaca di TV hujan Kantor ramalan cuaca yang biasa dipakai perusahaan papaku juga bilang kalau besok pasti hujan Percaya saja padaku, besok pasti cerah kok Aha, paling kamu yakin gara-gara itu Asik, besok cerah Pasti tadi begitu kan Enak saja Pokoknya hujan Cerah Kalau aku bilang hujan ya hujan Kalau aku bilang cerah ya cerah Baiklah Kalau begitu, kita taruhan 3 kali dipukul. Dipukul? Seru juga! Sekalian saja dijadikan 30 kali. Ah, boleh juga. Bagaimana, kalau mau menyerah, sekat masih bisa kok. Ayo, siapa takut? Mau kita? Ah, dipukul 30 kali. Lagi-lagi berjanji soal yang belum pasti. Kamu kan dengar sendiri kalau ramalan besok hujan. Aku tahu. Yah, apa boleh buat, deh. Kotak cuaca. Kotak cuaca? Dengan alat ini cukup memasukkan kartu, cuaca macam apapun bisa kita yang kendalikan. Wah, coba, ayo coba. Oke. Kita coba dengan kartu mendung. Wah, awannya keluar. Intinya kita bisa mengatur cuaca dengan bebas. Berikutnya saju. Berikutnya apa? Wah, mirip donat. Itu angin topat, jangan! Yah, berantakan deh. Tapi, itu artinya cuaca besok pasti bisa cerah, kan? Aduh, kartu cerahnya tidak ada. Mana, mana, mana kartu cerahnya? Jangan-jangan terbang keluar gara-gara angin tadi. Aku ke sana dan kamu cari ke sebelah sana ya. Baiklah. Aku harus cepat temukan kartu itu. Kalau tidak aku celaka. Tidak ada. Aku juga sudah cari kemana-mana. Kalau tidak ada kartu itu apa jadinya? Seperti di ramalan TV mungkin akan hujan. Satu-satu dong. Aku juga tidak bisa apa-apa. Oh iya. Kalau tidak ada kartunya, kita buat saja. Kalau tidak salah, seperti ini kan? Iya, itu sudah mirip sekali. Kita coba dulu ya. Oh Tuhan, semoga ini berhasil. Linya! Hujannya sudah menakutkan sesuatu dong. Hmm? Hah? Wah, cerah! Ini apa? Aku lupa kalau punya ember penyedot awan. Dengan ember ini, aku sudah kumpulkan semua awan hujan di daerah gunung dan di sekitar sini. Hari ini pasti cerah sepanjang hari, jadi kamu bisa aman pergi hiking. Terima kasih, Doraemon! Nah, sudah. Oke, aku pergi dulu. Hati-hati di jalan, ya. Haha, ternyata Doraemon memang selalu bisa diandalkan. Hei, Yobita! Hari ini cerah. Yang aku bilang kemarin benar, kan? Hai, Suneo! Ayo berangkat! Suneo! Keluar! Suneo! Ayo, kalau mau pukul, pukul saja! Iya dong, karena janji tetaplah janji. Jadi, siap-siap saja ya. Sekarang sudah selesai. Aku simpan di mana ya? Hai ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah oke aku siap-siap ngukul ya ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah Hai kalau begini kita nggak bisa pergi hiking nobita ini aku yang menang taruhan kamu Aku boleh buku-buku kan, Om Nita? Tunggu dulu dong. Ini dia kartu cerahnya. Tapi basah begini bisa berfungsi tidak ya? Kalau mau buku, buku deh. Sikap. Cerah lagi. Ternyata kalau basah memang tidak bisa digunakan. Robita, tersiaplah. Apa harus tunggu sampai benar-benar kering ya? Kartunya memang harus dikeringkan dulu Tunggu, asiknya hari ini PR gue pasti selesai. Dan mumpung sekarang masih ada banyak waktu, sekali-sekali aku mau pulang lewat jalan yang berbedaan. Hai aku sejarah sekali biasanya aku memang tidak pernah lewat sana aku selalu belok kiri saya adalah seorang petinju yang profil saya tidak apa yang kamu alami sama seperti cerita kurasa Hai Oh iya ha kurasa Oh iya dia ada adalah seorang juara dunia tinju suatu hari dia yang biasanya belok kiri untuk pulang ke rumahnya entah kenapa tiba-tiba memilih untuk belok kanan cium balkan sekali orang-orang ini sesekali aku lewat sini saja Hei, kamu sudah menginjak kakiku. Tapi kenapa tidak minta maaf? Kamu berani ya? Maafkan aku. Sudah telat kau. Hei, tunggu. Apa yang kalian lakukan? Awas lo ya. Berani-beraninya ikut campur ya Rasakan ini Hebat sekali Maukah kau ikut aku ke rumahku sekarang? Sebenarnya aku pemilik sesana tinju Kebetulan sedang mencari atlet Doraemon, ada tidak ya alat yang bisa menunjukkan sebaiknya kita pilih jalan ke kanan atau ke kiri? Mana ada alat yang seperti itu? Tolong dong Doraemon! Tadi saja kehidupanku sangat terpengaruh dari apa belok kanan atau ke kiri. Pilih kiri. atau kanan itu kan sangat membingungkan. Bagaimana ya? Makanya, aku ingin meminjam alat yang bisa menunjukkan jalan yang tepat. Tapi alat seperti itu... Tolonglah, Doraemon! Iya, baiklah. Tapi ini bukan untuk penentu nasib ya. Oh. Pemeriksa rute. Misalnya, aku ada di posisi sedang bingung apakah harus belok kanan atau kiri. Mula-mula kita periksa dulu sebelah kanan. Kalau aku memilih lewat kanan, inilah yang akan terjadi. Baterainya habis. Jadi aku akan lewat kiri, tidak akan lewat kanan. Begitu caranya. Hah? Tapi hanya bisa memperlihatkan kejadian 10 menit ke depan. Memang sedikit berbeda sih dengan yang aku mau tadi. Tapi sepertinya menyenangkan. Nobita, kamu mau ke mana? Mau ke rumah si Suka, sebentar. Aku juga sudah bawa banyak cemilan lho. Nah, pertama, bagaimana kalau lewat kanan? Wah? Itu aku sedang berjalan Kakemu tercepur kegot Sial sekali Kalau begitu lewat sini saja Tapi sekarang aku kan jadi tau kalau aku mengalami kecelakaan Aku bisa lebih hati-hati Aku jalan di tengah-tengah saja ya. Ya sudah, kita lihat nanti. Tuh kan, prediksi alat pemeriksaan rute itu tidak mungkin salah. Pasti terjadi. Kalau begitu bilang dari awal dong. Kalau yang ini bagaimana ya? Permisi, Dek. Hmm? Apa kamu tahu rumah keluarga Suzuki di mana? Ya, itu... Di persimpangan yang di sana itu, Paman belok kanan. Kemudian langsung belok kiri lagi. Lalu... Maaf, boleh kamu antarkan Paman ke sana? Merepotkan, ah. Lewasinnya saja. Ah, tunggu, Nobita! Padahal membantu orang menunjukkan jalan kan hal yang baik. Si suka itu sudah menunggu tau. Kalau tidak buru-buru... Pak Guru! Ternyata kamu, Nobita. Nobita, jam segini kamu sudah pergi main ya? Memangnya pekerjaan rumah kamu sudah kamu kerjakan? Kalau sampai kamu tidak buat, Bapak hukum 10 kali nih, Pak. Ini PR-ku ada di sini, kok. Oh, mana-mana-mana? Coba Bapak lihat. Belum dikerjakan, Pak. Nobita, kalau belum buat, kenapa kamu malah pergi main? Apa hukuman yang Bapak berikan tidak pernah kamu pikirkan? Jadi, nasihat Bapak selama ini kamu antap... Jadi lebih lama kan? Coba kalau tadi kamu lewat sana Nah, kalau begitu, ayo kita lihat kejadian yang tadi Wah, Paman jadi tertolong Terima kasih banyak ya Tidak apa-apa, senang bisa membantu Wah, Nobita Kamu membantu menunjukkan jalan ke Paman ini? Eh, aku Wah, hebat Sebenarnya kamu ini anak yang sangat baik Baik, bapak bangga padamu. Aku jadi malu nih. Baiklah. Mau kemana, Nobita? Mungkin masih sempat. Itu dia Suzuki, ini dia Ini rumah keluarga Suzuki Iya, aku juga sudah tahu kok Nobita Bukannya langsung pulang Malah mondar-mandir di sini Sekarang cepat pulang Dan kerjakan PR-mu Nobita Doraemon, jangan ke sini Nobita, bagaimana kalau kita pulang Sekarang Tidak, aku sudah janji. Apapun yang terjadi, aku akan ke rumah sesuka. Ya, benar saja. Selanjutnya kalau ke sini. Tolong! Hai ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah ah Ah, nasibku buruk terus. Kenapa hal seperti ini hanya terjadi pada aku? Sudah, tiap orang pasti punya hari buruk. Tidak benar, tidak ada orang yang sesial aku. Aku, aku hanya ingin pergi ke rumah si suka. Kenapa lewat panahmu sekarang tidak bisa? Sekarang harus bagaimana? Tentu saja bisa, kalau kamu mau berusaha. Kalau kamu lihat kur masih suka, kamu sendiri harus berani. Tapi kamu lihat sendiri kan? Sekarang mau lewat manapun aku selalu siaw. Kamu jangan cengeng hanya karena masalah kecil. Ternyata kamu salah mengerti. Pemilih jalan yang lebih baik itu bukan berarti selalu jalan yang tidak ada rintangannya sama sekali. Contohnya kurasa Oiwa. Bukan hanya karena jalan, tapi karena berani. Makanya dia bisa jadi juara dunia. Ayo, berdiri Jangan menyerah, Hoi Wa Berdiri 5, 6, 7, 8 Maju 5, 5, 5 Sulit atau mudahnya jalan Kamu tidak boleh menyerah Kalau berusaha, pasti ada hasilnya Iya, itu benar Itu benar Selama ini aku salah Baiklah, aku akan pergi. Apapun yang terjadi nanti, aku akan pergi ke rumah, Suka. Itu baru benar, Nobita. Ayo, berangkat. Berangkatlah, berangkatlah, Nobita. Aku pergi, walau ada angin topar sekalipun. Aku tidak akan bergerak! Benar, jangan seperti itu! Aku tidak bisa! Nobita! Gerhana? Kedingerannya itu enak! Hahaha Hahaha Hey Nobita! Gerhana itu bukan apa-apa kadar tau! Bukan! Mungkin saja Nobita memang bisa makan gerhana Kemudian dia jadi Nobita panggang Hahaha Hahaha Seenaknya saja menertawai aku. Mau gerhana atau apapun itu namanya, aku sama sekali tidak tertarik kok. Isuka! Sisu! Besok sudah tanggal 21 Mei loh Iya Ternyata ada Deki Sugi juga Kita bisa melihat Gerhana Matahari Rasanya aku tidak sabar Rencananya aku mau melihat prosesnya pakai kacamata gerhana matahari Grahana yang aku buat sendiri. Wah, keren. Besok kamu mau lihat sama-sama kan, Shizuka? Iya dong, besok aku datang ya. Sampai-sampai Shizuka juga mau bicarakan soal grahana itu. Doraemon! Greg, besok aku mau lihat terjadinya gerhana matahari. Aduh, sebenarnya gerhana matahari itu apa sih? Kenapa dia jadi emosi begitu? Gerhana matahari itu apa? Matahari itu adalah... Kalau aku jelaskan dengan kata-kata, pasti kamu tidak mengerti. Baiklah, kalau begitu... Ensiklopedia Simulasi Miniatur. Ensiklopedia? Aduh, membaca buku setebal itu kan malah lebih merepotkan, Doraemon. Yang ini tidak merepotkan kok. Gerhana. Doraemon. Yang sedang adalah bumi, dan yang paling kecil bulan. Sekarang coba perhatikan bumi. Ada bagian gelap yang tertutup bayangan bulan, kan? Iya, benar. Jadi orang-orang yang tinggal di daerah itu tidak bisa melihat matahari karena tertutup bulan. Coba singkirkan buminya, lalu lihat matahari dari balik bulan. Singkirkan buminya. Hebat! Yang bersinar jadi hanya bagian luarnya saja. Yang itu namanya adalah gerhana matahari total. Oh, tapi ukuran bulan dan matahari kan sangat jauh berbeda. Kenapa tertutupnya bisa pas? Karena jarak bumi dengan matahari itu sangat jauh. Benda yang dekat terlihat semakin besar dan yang jauh akan terlihat semakin kecil. Kalau dilihat dari dekat, jadi tanganmu akan jadi terlihat besar, kan? Oh, begitu. Sekarang aku mengerti. Tapi Doraemon, kenapa sih semua orang sibuk mau lihat gerhana? Sebenarnya tradisi masyarakat Jepang melihat gerhana matahari seperti ini sudah lama ada, sejak zaman Heian. Zaman Heian? Oke, kalau begitu ayo kita buat teru-teru bozu. Ide bagus. Ibu, baca tisu dong. Tisu, tisu. Selamat tidur. Wow, bendung! Ini gawat, Doraemon! Ini bukan waktunya tidur! Langitnya bendung! Bagaimana, Dohan? Ada apa sih? Kok ada apa, Gerhana? Oh iya! Gerhana, tapi kamu jangan khawatir, karena aku punya alat ini Nobita. Kipas angin dewa super kuat. Dengan menggunakan kipas ini, kita singkirkan awannya supaya bisa lihat gerhana. Bagaimana caranya? Kipas sekecil ini untuk mengusir awan di langit. Tenang saja, kipas-kipas ini sangat kuat. Cukup gunakan sedikit saja, akan muncul angin yang kencang. Jadi begitu ya? Jangan! Aduh, aku mengerti. Ini seru sekali, seperti jadi burung. Iya benar. Aku juga sudah bawa jam waktu gerak. Gerhananya setengah delapan, mengusir awannya lima menit, jadi kita punya waktu. Doraemon memang hebat, selalu bisa diandalkan. Ayo, kita terbang lebih tinggi lagi. Ayo. Gerhana, gerha... Gobita! Pertama pasang dulu di belakang sini. Lalu keluarkan tenaga penuh dari perut. Ini jaring. Pelan-pelan jaringnya akan terbang terbawa angin. Jangan-jangan kita mau memanjat pakai jari gini Nanti kalau kita jatuh pakai badan Tenang saja Kalau kamu sudah naik Tidak akan terjatuh kok Ha ha Lompat, lompat, lompat Ini lebih cepat dari pakai kupas tadi Lompat, lompat Gak terlalu luas, kita juga jangan mau kalah Satu, dua, satu, dua, satu Jam tujuh lewat dua puluh ya Tenang saja, masih ada waktu kok. Kita masih ada 10 menit. Ayo, kita naik ke atas awan. Aku sudah tidak sabar. Sayang ya, sepertinya tidak ada tanda-tanda akan cerah. Mungkin kalau dari puncak bukit masih ada harapan. Oh, sudah jam setengah delapan. Gerhananya sebentar lagi dimulai. Hai kecil-kecil sangat luar biasa kita berdua sekali ada di sini hai hai Sekarang kita tinggal menunggu saja Jantungku semakin berdebar-debar loh Aku mau beli dorayaki dulu ya Sekarang? Gerarannya kan sudah mau mulai Tenang saja Coba teman-teman Ntar Doraemon memang ada-ada saja Sampai juga Ntar pembesar Hah? Sepertinya suara yang barusan itu suaranya doa Emon deh Gerhananya sudah mulai Kenapa bisa begitu? Gerhana terjadi dua kali dalam sehari Hah, lihat giant Apa? Gerhana matahari Terima kasih Indahnya, ajaibnya, aku belum pernah lihat khas indah ini. Tapi, di saat begini malah Doraemon tidak ada. Padahal kemarin yang semangat mau lihat gerhana kan dia. Biasa aja deh.